JURNAL BUANA JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNP E-ISSN : VOL-2 NO

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

3. Seluruh ayggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian. 6. Paling kurang satu orang aggota keluarga berumur 15 tahun ke atas

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

TINGKAT KEMISKINAN MASYARAKAT PETANI KARET DI MUARO SUNGAI LOLO KECAMATAN MAPATTUNGGUL SELATAN KABUPATEN PASAMAN JURNAL

FAKTOR- FAKTOR YANG MENYEBABKAN TINGGINYA ANGKA KELUARGA MISKIN DI DESA SUMBERJO KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA MISKIN DI KELURAHAN BINUANG KAMPUNG DALAM KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya tingkat kesejahteraan menjadi alasan yang sempurna rendahnya

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes

Pengertian keluarga sebagaimana yang didefinisikan oleh Sekretariat. Menteri Negara Kependudukan BKKBN Jakarta (1994:5) adalah unit terkecil dari

Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN

STUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Kertasari. Dengan mewajibkan peserta program untuk menggunakan. persalinan) dan pendidikan (menyekolahkan anak minimal setara SMP),

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92

THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY

BAB III METODE PENELITIAN

KEMISKINAN DAN UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA LAUT DENDANG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

STUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astri Khusnul Khotimah, 2014 Studi Deskripsi Kemiskinan di Kota Bandung

ABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan teknik-teknik dan alat tertentu.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL

Membangun dan Membina Keluarga Sejahtera Mandiri

Konsep Keluarga Sejahterah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang ditulis Hernawati tentang Upaya Meningkatkan

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':

MUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by:

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

KAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEDAGANG DI OBYEK WISATA DESA WINDUAJI KECAMATAN PAGUYANGAN

KARAKTERISTIK PETANI KOPI DI DESA BUKIT KEMUNING KECAMATAN BUKIT KEMUNING KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2011

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

TINGKAT KEMISKINAN PENDUDUK DI KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU ABSTRACK

KONDISI MASYARAKAT YANG MENGKONVERSI LAHAN PERTANIAN DI NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT)

I. PENDAHULUAN. tidak segera mendapatkan pemecahannya. Jumlah penduduk yang besar dapat. menimbulkan dampak terhadap kesejahteraan setiap keluarga.

Oleh : Ulfatun Nisa Hidayati, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta,

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

A /'\ purposive. pzzq. ' sampling METODE PENELITIAN sampling

FAKTOR FAKTOR PEMILIHAN PENGGUNAAN JENIS ALAT KONTRASEPSI KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN KELAYAN TIMUR KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KEPALA KELUARGA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI KELURAHAN KALIAWI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015

ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG. Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT

PROFIL KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI TAMBAK DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGGAI (JURNAL)

BANTUAN PNPM MANDIRI DALAM BIDANG SIMPAN PINJAM BAGI PEREMPUAN DI NAGARI SUNGAI LIKU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PANGAN DAN GIZI SEBAGAI INDIKATOR KEMISKINAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT DALAM USAHA MENINGKATKAN KELUARGA SEJAHTERA PADA MASYARAKAT DESA TERTINGGAL

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

KAJIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) KALIORI DESA KALIORI KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 RANDANGAN KABUPATEN POHUWATO SKRIPSI OLEH IMRAN RAHIM

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

Fadilah et al., Pendapatan Wanita...

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang selalu meningkat di setiap tahunnya

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) JONI HENDRY NIM

POLA PERSEBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN ANGGOTA POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

BAB II TINJUAN PUSTAKA. saudara laki-laki dan perempuan, serta pemelihara kebudayaan bersama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

Hubungan Kondisi Sosial... Isrokiyah

BAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN

Keywords : Social Interaction, Education, Motivation, Income

Karakteristik Sosial Ekonomi Kepala Rumah Tangga Di Perumahan Permata Biru Kelurahan Sukarame Tahun 2015

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan menetapkan persedian sumber

ANALYZE THE INCOME AND WALFARE FISHERMAN SOCIETY AT PINANG SEBATANG TIMUR VILLAGE TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

The Welfare Level Of Fisherman Household Of Napangga Lake At Tanjung Medan Village Tanjung Medan Subdistrict Rokan Hilir Regency Riau Province

ANALYSIS OF THE STRUCTURAL COMMUNITY POVERTY LEVEL IN DISTRICT BAGAN SINEMBAH REGENCY ROKAN HILIR ABSTRACT

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

PENGARUH KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG

SUMBER PENDAPATAN DAN PENGELUARAN MASYARAKAT TANI KOOPERATOR M-KRPL DI KELURAHAN WAY KANDIS KECAMATAN TANJUNG SENENG KOTA BANDAR LAMPUNG

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

ABSTRACT. Key Word: Welfare Conditions

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden RTS-PM (Rumah Tangga

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI

KAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN KECIL DI KELURAHAN DONAN KECAMATAN CILACAP TENGAH KABUPATEN CILACAP

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

Transkripsi:

JURNAL BUANA JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNP E-ISSN : 2615 2630 VOL-2 NO-4 2018 PROFIL RUMAH TANGGA MISKIN DI NAGARI PAKAN RABAA TENGAH KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN Vivi Donasari 1, Yurni Suasti 2, Ratna Wilis 2 Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Email vividonasari12@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat kemiskinan dan profil rumah tangga miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga miskin yaitu 565 KK dengan jumlah sampel 57 KK. Hasil penelitian ini menemukan bahwa : (1) tingkat kemiskinan masih tinggi, karena hampir 100 % jumlah rumah tangga miskin masuk ke dalam pentahapan keluarga sejahtera I (miskin), (2) profil rumah tangga miskin adalah: tingkat pendidikan kepala keluarga sebagian besar tamat SD, sebagian besar rumah tangga miskin memiliki jarak ke sekolah 7 km, umumnya rumah tangga miskin memiliki anak putus sekolah 2 orang, rata-rata rumah tangga miskin memiliki beban anggota keluarga 4 orang, jenis pekerjaan umumnya buruh tani, tidak memiliki usaha sampingan, tidak memiliki sumber modal usaha sampingan, pendapatan rumah tangga miskin masih rendah, pengeluaran rumah tangga miskin sangat besar, dan lahan pertanian milik kaum. Kata kunci : Profil Rumah Tangga Miskin, Kemiskinan, ABSTRACT This study aims to determine poverty and the factors that cause poverty in Nagari Pakan Rabaa Tengah, Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. This type of research is quantitative descriptive. The population in this study were all poor households with a number of 565 households with a total sample of 57 respondents. The results of this study indicate that (1) poverty is still high (96.49%) poor households including poor (I) poor families. (2) the factors that cause poverty are: (a) education level of primary school heads (49.12%), (b) distance of poor households to school 7 km (43.85%), (c) number of children dropping out 2 students (82.45%), (d) the number of family members 4 (61.40%), (e) the type of farm labor (70.17%), (f) no side business (94, 73%), (g) non-existent business capital sources (94.73%), (h) income in the range of Rp 71,000 - Rp 80,000 per day (70.17%), (i) expenditure in the range of Rp 201,000 - Rp 300,000 per day (96.49%), (j) land ownership status belonging to the people (96.49%). Keywords: poor household, poverty,factors of poverty 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi untuk Wisuda September 2018 2 Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang dengan Pembimbing I Dra. Yurni Suasti, M.Si dan Pembimbing II Ratna Wilis, S.Pd., M.P

250 PENDAHULUAN Kemiskinan adalah suatu masalah permasalahan yang sering dihadapi oleh suatu negara. Hermantto dalam Dillon, (1993) mengatakan kemiskinan mencerminkan kegagalan suatu sistem masyarakat dalam mengalokasikan sumber daya dan dana secara adil kepada anggota masyarakatnya. Sumodiningrat (1999) menjelaskan bahwa kemiskinan ditandai oleh keterisolasian, keterbelakangan dan pengangguran yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan antar daerah, antar sektor dan antar golongan penduduk. Kemiskinan timbul karena ada sebagian sektor yang harus menampung tenaga kerja secara berlebihan dengan tingkat produktivitas yang rendah, dan ada pula sebagian masyarakat yang belum ikut serta dalam proses pembangunan sehingga belum menikmati hasilnya secara memadai (Rachyuningsih, 2007). Sumodiningrat (1999) mengatakan bahwa kemiskinan struktural itu adalah suatu kondisi dimana seseorang dikatakan miskin apabila pendapatan seseorang sudah berada di bawah garis kemiskinan, namun relatif rendah bila dibandingkan dengan pendapatan masyarakat sekitarnya. Soedjatmoko (1983) kemiskinan struktural tidak terlepas dari kesulitan untuk mencapai golongan yang paling miskin yang ada hubungannya dengan pola organisasi sosial dan pola pengaturan institusional di daerah pedesaan. Pola organisasi sosial adalah hubungan antar manusia yang disahkan secara sosial, yang menentukan hak dan kewajibannya dan sifat hubungannya dengan orang lain. Sebagai contoh kontrak sewa, kontrak kerja, pola bagi hasil di bidang pertanian, pola pewarisan tanah bahkan harga. Soemardjan (1984) menyebutkan kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat itu tidak dapat ikut menggunakan sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka. Golongan petani tersebut misalnya, para petani yang tidak memiliki tanah sendiri atau para petani yang tanah miliknya begitu kecil sehingga hasilnya tidak cukup untuk member makan kepada dirinya sendiri dan keluarganya, para kamu buruh yang tidak terpelajar dan tidak terlatih, para pengusaha tanpa modal dan tanpa fasilitas dari pemerintah. Kemiskinan struktural tidak sekedar terwujud dengan kekurangan sandang, papan saja juga meliputi kekurangan fasilitas pemukiman yang sehat, kekurangan pendidikan, kekurangan komunikasi dengan dunia sekitarnya, dan termasuk juga kekurangan

251 perlindungan dari hukum dan pemerintah. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2004 mengatakan bahwa ukuran kemiskinan dilakukan melalui pentahapan keluarga sejahtera yang terbagi menjadi 5 tahap: (1) keluarga pra sejahtera (sangat miskin) adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan pengejaran agama, pangan, sandang, papan dan kesehatan. Dan apabila keluarga belum mampu memenuhi salah satu indikator dari no 1 sampai no 21 yang ditetapkan BKKBN, (2) keluarga sejahtera I (miskin) adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan yang sangat mendasar, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Indikator untuk keluarga sejahtera I ini apabila keluarga baru mampu memenuhi indikator no1 sampai no 6 yang ditetapan BKKBN, (3) keluarga sejahtera II adalah setelah memenuhi kebutuhan dasar minimumya juga dapat memenuhi kebutuhan sosial psikiologisnya, tapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya. Indikator untuk keluarga sejahtera II ini apabila baru mampu memenuhi indikator no 1 sampai no 14 yang ditetapan BKKBN, (4) tahapan keluarga sejahtera III adalah keluarga telah bisa memenuhi kebutuhan dasar minimum dan kebutuhan sosial psikologisnya serta sekaligus dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, tapi belum aktif dalam usaha kemasyarakatan di lingkungan desa atau wilayahnya. Indikator untuk keluarga sejahtera III ini apabila baru mampu memenuhi indikator no 1 sampai no 19 yang ditetapan BKKBN, (5) tahapan keluarga sejahtera III Plus adalah keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan dasar minimum, kebutuhan sosial psikologisnya serta sekaligus dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, dan juga sekaligus secara teratur ikut menyumbang dalam kegiatan sosial dan aktif dalam usaha kemasyarakatan di lingkungan desa maupun wilayahnya. Indikator untuk keluarga sejahtera III plus ini apabila sudah mampu memenuhi indikator keseluruhan (no 1 sampai no 21) yang ditetapan BKKBN. Kemiskinan merupakan sebuah persoalan yang secara lansung menyentuh terhadap kehidupan manusia. Kemiskinan diartikan sebagai kekurangan dalam memenuhi kebutuhan manusia seperti kekurangan pangan, kekurangan pakaian, dan lain sebagainya. Kemiskinan juga merupakan salah satu masalah yang paling mendasar menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Tiap-tiap daerah memiliki tingkat kesejahteraan dan kemiskinan yang berbeda-beda, termasuk Kabupaten Solok Selatan. Salah satu diantaranya yaitu Nagari Pakan Rabaa Tengah

252 Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan yang memiliki 565 rumah tangga miskin dari 784 rumah tangga yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar rumah tangga yang ada di nagari ini tergolong miskin. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian sehubungan dengan permasalahan tersebut karena apa sebenarnya pemasalahannya sehingga sebagian besar rumah tangga di sana tergolong miskin, dengan mengangkat sebuah judul penelitian yaitu: Profil Rumah Tangga Miskin Di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga miskin yang berjumlah yaitu 565 KK. Penarikan sampel dilakukan dengan cara proporsional random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 57 KK. Data yang dikumpulkan meliputi jumlah rumah tangga miskin yang termasuk ke dalam pentahapan keluarga sejahtera dari BKKBN tahun 2004 yang terdiri dari 21 indikator dan profil rumah tangga miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. HASIL PENELITIAN Penelitian ini mengungkapkan tentang tingkat kemiskinan dan profil rumah tangga miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. Pertama tingkat kemiskinan Di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. Penelitian ini menemukan tingkat kemiskinan masih tinggi setelah dilakukan pengukuran menggunakan ukuran BKKBN tahun 2004 sebagai berikut:

253 Tabel 1. Jumlah rumah tangga miskin berdasarkan masing-masing indikator BKKBN tahun 2004 No Indikator Jumlah Persen (%) 1. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau 57 100 lebih. 2. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di 57 100 rumah, bekerja/sekolah dan bepergian. 3. Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai, dinding yang 57 100 baik. 4. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan. 57 100 5. Bila pasangan subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan 57 100 kontrasepsi. 6. Semua anak umur 7 15 tahun dalam keluarga bersekolah. 57 100 7. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. 2 3,50 8. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga 2 3,50 makan daging/ ikan/ telur. 9. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu pasang pakaian baru dalam setahun. 2 3,50 10. Luas lantai rumah paling kurang 8 m² untuk setiap penghuni rumah. 2 3,50 11. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat, sehingga dapat melaksanakan tugas/ fungsi masing-masing. 2 3,50 12. Ada seseorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja 2 3,50 untuk memperoleh penghasilan. 13. Seluruh anggota keluarga umur 10 60 tahun bisa baca tulisan latin. 2 3,50 14. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih 2 3,50 menggunakan alat/obat kontrasepsi. 15. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama. 20 35,08 16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang 10 17,54 atau barang. 17. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu 30 52,63 sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi. 18. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan - - tempat tinggal. 19. Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/ majalah/ 20 35,08 radio/ tv. 20. Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untuk kegiataan sosial. - - 21. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus - - perkumpulan sosial/ yayasan/ institusi masyarakat.

254 Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 2. Pentahapan Keluarga Sejahtera Rumah Tangga Miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Pentahapan Keluarga Sejahtera Frekuensi Persen (%) 1. Keluarga sejahtera I (miskin) 55 96,49 2. Keluarga sejahtera II 2 3,50 Kedua profil rumah tangga miskin Di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. Tingkat pendidikan kepala keluarga rumah tangga miskin di nagari tersebut terdapat paling banyak yaitu 28 responden (49,12%) tamat SD dan tamatan pendidikan paling sedikit yaitu 2 responden (3,50%) tamat SMA. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Rumah Tangga Miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persen (%) 1 Tamat SMA 2 3,50 2 Tamat SMP 10 17,54 3 Tamat SD 28 49,12 4 Tidak Tamat SD 13 22,80 5 Tidak Pernah Sekolah 4 7,01 Jarak rumah tangga miskin ke sekolah dinagari tersebut terdapat paling banyak 25 responden (43,85%) memiliki jarak ke sekolah 7 km dan terdapat paling sedikit 3 responden (5,26%) memiliki jarak ke sekolah 3 km. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 4. Jarak Rumah Tangga Miskin Ke Sekolah di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Jarak (Km) Frekuensi Persen (%) 1. 7 km 25 43,85 2. 6 km 15 26,31 3. 5 km 9 15,78 4. 4 km 5 8,77 5. 3 km 3 5,26

255 Jumlah anak putus sekolah rumah tangga miskin di nagari tersebut terdapat paling banyak 47 responden (82,45%) memiliki anak putus sekolah 2 orang dan paling sedikit 2 responden (3,50%) memiliki anak putus sekolah 1 orang. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Jumlah Anak Putus Sekolah Rumah Tangga Miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Jumlah Anak Putus Frekuensi Persen (%) Sekolah 1. 1 orang 2 3,50 2. 2 orang 47 82,45 3. 3 orang 5 8,77 4. Tidak ada 3 5,26 Jumlah beban anggota keluarga rumah tangga miskin di nagari tersebut terdapat paling banyak 35 responden (61,40%) me miliki jumlah beban anggota keluarga 4 orang dan paling sedikit 2 responden (3,50%) memiliki jumlah beban anggota keluarga 2 orang. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 6. Jumlah Beban Anggota Keluarga Rumah Tangga Miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Jumlah beban anggota Frekuensi Persen (%) keluarga 1. 2 orang 2 3,50 2. 3 orang 10 17,54 3. 4 orang 35 61,40 4. 5 orang 10 17,54 Jenis pekerjaan rumah tangga miskindi nagari tersebut terdapat paling banyak 40 responden (70,17%) yaitu buruh tani dan paling sedikit 2 responden (3,50%) yaitu sopir. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 7. Jenis Pekerjaan Rumah Tangga Miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persen (%) 1. Sopir 2 3,50 2. Wiraswasta 10 17,54 3. Buruh Tani 40 70,17 4. Mengurus Rumah Tangga 5 8,77

256 Usaha sampingan rumah tangga miskin di nagari tersebut terdapat paling banyak 54 responden (94,73%) tidak memiliki usaha sampingan dan 3 responden (5,26%) memiliki usaha sampingan yaitu berdagang. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 8. Jenis Usaha Sampingan Rumah Tangga Miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Usaha Sampingan Frekuensi Persen (%) 1. Berdagang 3 5,26 2. Tidak ada 54 94,73 Sumber modal usaha sampingan rumah tangga miskin di nagari tersebut terdapat paling banyak 54 responden (94,73%) tidak memiliki sumber modal dan 3 responden (5,26%) memiliki modal dan bersumber dari pinjaman tetangga. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 9. Sumber Modal Usaha Sampingan Rumah Tangga Miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Sumber Modal Frekuensi Persen (%) 1. Pinjaman tetangga 3 5,26 2. Tidak ada 54 94,73 Pendapatan rumah tangga miskin di nagari tersebut terdapat paling banyak 40 responden (70,17%) memiliki pendapatan kisaran Rp 71.000 - Rp 80.000 per hari dan pendapatan yang paling sedikit 2 responden (3,50%) memiliki pendapatan kisaran Rp 91.000 - Rp 100.000 per hari. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 10. Pendapatan/hari Rumah Tangga Miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Pendapatan Frekuensi Persen (%) 1. Rp 60.000 - Rp 70.000 5 8,77 2. Rp 71.000 - Rp 80.000 40 70,17 2. Rp 81.000 - Rp 90.000 10 17,54 4. Rp 91.000 - Rp 100.000 2 3,50 Pengeluaran rumah tangga miskin di nagari tersebut terdapat paling banyak 55 responden (96,49%) memiliki pengeluaran kisaran Rp 201.000 - Rp 300.000 perhari dan paling sedikit 2 responden (3,50%) memiliki pengeluaran kisaran Rp 100.000 Rp 200.000. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

257 Tabel 11. Pengeluaran/hari Rumah Tangga Miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Pengeluaran Frekuensi Persen (%) 1. Rp 100.000 Rp 200.000 2 3,50 2. Rp 201.000 - Rp 300.000 55 96,49 Status Kepemilikan Lahan Pertanian rumah tangga miskin di nagari tersebutb terdapat paling banyak 52 responden (91,22%) tidak memiliki lahan pertanian dan paling sedikit 5 responden (8,77%) status kepemilikan lahan pertaniannya adalah milik kaum. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 12. Status Kepemilikan Lahan Pertanian Rumah Tangga Miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. No Status Kepemilikan Lahan Frekuensi Persen (%) Pertanian 1. Milik kaum 5 8,77 2. Tidak ada 52 91,22 PENUTUP Kesimpulan Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pertama tingkat kemiskinan masih tinggi karena hampir 100 % jumlah rumah tangga miskin masuk ke dalam pentahapan keluarga sejahtera I (miskin), kedua profil rumah tangga miskin di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan sebagai berikut: tingkat pendidikan kepala keluarga sebagian besar tamat SD, jarak rumah tangga miskin ke sekolah paling jauh 7 km paling jauh 3 km, pada umumnya rumah tangga miskin memiliki anak putus sekolah 2 orang, sebagian besar rumah tangga miskin memiliki beban anggota keluarga 4 orang, jenis pekerjaan umumnya buruh tani, tidak memiliki usaha sampingan, tidak memiliki sumber modal usaha sampingan, pendapatan rumah tangga miskin masih rendah, pengeluaran rumah tangga miskin sangat besar, status kepemilikan lahan pertanian milik kaum. Saran Diharapkan kepada pemerintah agar lebih peduli lagi terhadap keluarga rumah tangga miskin. Diharapkan kepada pemerintah setiap membuat kebijakan lebih mempertimbangkan orang-orang yang berada dalam kemiskinan. Diharapkan kepada keluarga rumah tangga miskin untuk mencari peluang pekerjaan sampingan yang

258 dapat meningkatkan taraf hidup keluarga. DAFTAR PUSTAKA Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).2004 Dillon, HS. 1993. Kemiskinan di Negara Berkembang, masalahkonseptual dan Globalisasi. Jakarta: Prisma LP3ES. Kantor Wali Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Di ateh. Rachyuningsih, Eni. 2007. Lepas dari jeratan kemiskinan. Yogyakarta: ARRUM Media. Soedjatmoko. 1984. Dimensi manusia dalam pembangunan. Jakarta: LP3S. Soemardjan, Selo. 1984. Kemiskinan Struktural. Jakart: YISS. Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pemberdayaan Masyarakat Dan Jaringan Pengamanan Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.