BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Alpha. Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : media visual, pembelajaran ips, peta, hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

LAMPIRAN. Lampiran1 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

- Lama bekerja sebagai pekerja Amalgamasi dalam sehari : jam. - Lama bekerja sebagai pekerja amalgamasi dalam (tahun ): Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kepung Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut : No. Nama Sekolah Alamat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 PROGRAM LATIHAN PROGRAM LATIHAN DRILL PUKULAN CLEAR BACKHAND. Materi Latihan. Pemanasan : 1. Peregangan Statis 2. Peregangan Dinamis

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN SMA Negeri 1 Kendal merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kendal. SMA Negeri 1 Kendal atau yang biasa dikenal sebagai SMANIK, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang difavoritkan di Kabupaten Kendal. Sekolah yang berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta, Desa Purwokerto, Kecamatan Patebon ini, merupakan salah satu dari tiga SMA di Kabupaten Kendal yang pernah mendapat status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional bersama SMA Negeri 1 Boja dan SMA Pondok Modern Selamat, sebelum akhirnya status itu dicabut sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi beberapa waktu yang lalu. SMA juga memiliki sebutan Ganesha International Highschool berkaitan dengan logo sekolah yang bergambarkan Dewa Ganesha ini, telah berhasil mencetak lulusan terbaiknya untuk diterima di perguruan tinggi negeri atau pun swasta favorit di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti UGM, ITB, IPB, Undip, ITS, Unnes, dan sebagainya. Mantan Bupati Kendal Dra. Hj. Siti Nurmarkesi juga pernah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Kendal. 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian meningkatkan self efficacy yang rendah di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kendal melalui 47

48 layanan konseling kelompok behavioral dengan subjek penelitian sebanyak 11 menghasilkan data sebagai berikut. 4.1.1 Jenis Kelamin Tabel 4.1 Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Laki-Laki 3 27.3 Perempuan 8 72.7 Total 11 100.0 Sebagian besar subjek penelitian ini adalah dengan jenis kelamin perempuan = 72,7 %. Berarti perempuan dalam penelitian ini mempunyai andil terbesar dibanding laki-laki. 4.1.2 Urutan Anak Tabel 4.2 Frekuensi Responden Berdasarkan Urutan Anak Frequency Percent Valid 1 5 45.5 2 3 27.3 3 2 18.2 5 1 9.1 Total 11 100.0 Sebagian besar subjek penelitian ini adalah dengan anak urutan ke-1 sebanyak 5 anak = 45,5 %. 4.1.3 Jumlah Anak Tabel 4.3 Frekuensi Jumlah Anak dalam Keluarga Responden Frequency Percent Valid 2 8 72.7 3 1 9.1 5 2 18.2

Frequency Percent Valid 2 8 72.7 3 1 9.1 5 2 18.2 Total 11 100.0 Sebagian besar subjek penelitian ini adalah jumlah anak dua sebanyak 8 anak = 72,7 %. Hal tersebut program pemerintah mencanangkan keluarga berencana dua anak cukup laki-laki maupun perempuan sama saja sudah terwujud sesuai dengan penelitian ini. 4.1.4 Pekerjaan Ayah Tabel 4.4 Frekuensi Pekerjaan Ayah Responden Pekerjaan Ayah Frequency Percent Valid Guru 1 9.1 Pedagang 2 18.2 PNS 1 9.1 Polri 1 9.1 Wiraswasta 6 54.5 Total 11 100.0 Sebagian besar pekerjaan ayah responden berwiraswasta sebanyak 6 anak = 54,5 %. 4.1.5 Pekerjaan Ibu Tabel 4.5 Frekuensi Pekerjaan Ibu Responden Pekerjaan Ibu Frequency Percent Valid IRT 5 45.5 Pedagang 2 18.2 PNS 3 27.3 49

Swasta 1 9.1 Total 11 100.0 Sebagian besar ibu responden sebagai ibu rumah tangga sebanyak 5 anak = 45,5 %. 4.1.6 Jarak Belajar Tabel 4.6 Frekuensi Jarak Rumah Responden Ke Sekolah Jarak Belajar (Km) Km Frequency Percent Valid 2 3 27.3 4 1 9.1 5 1 9.1 7 1 9.1 8 2 18.2 13 1 9.1 14 1 9.1 15 1 9.1 Total 11 100.0 Sebagian besar subjek penelitian ini adalah jarak dari rumah ke tempat belajar sebanyak 3 siswa = 27,3 %. Faktor jarak tidak menjadikan faktor self efficacy siswa dimungkinkan siswa diantar orang tua sehingga tidak menjadikan self efficacy siswa rendah. 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Pelaksanaan Konseling Kelompok Behavioral Peneliti menggunakan analisis deskripsi persentase untuk mengetahui gambaran tingkat self efficacy pada siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan konseling kelompok. Berdasarkan data sebelum dan sesudah perlakuan konseling kelompok 50

dapat diketahui peningkatan self efficacy pada siswa XI IPS SMA Negeri 1 Kendal. Berdasarkan data pretes inventori self efficacy diadaptasi dari inventori milik Albert Bandura dianalisis menggunakan komputer program SPSS versi 16 sebagai berikut. Tabel 4.7 Data Pretes Inventori Self Efficacy Konseling Kelompok N Valid 11 Missing 0 Mean 1.7964 Minimum 1760.00 Maximum 1840.00 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Berdasarkan data statistik penelitian inventori self efficacy berdasarkan pretes subjek penelitian 11, jumlah memperoleh skor tertinggi 1.840 dan skor terendah 1.760. Rata-rata skor inventori 1.796,4. Adapun interval yang digunakan range (skor tertinggi dikurangi skor terendah) dibagi 5 kategori, sehingga dapat disusun tabel frekuensi sebagai berikut. Tabel 4.8 Kategori Self Efficacy Responden Sebelum Treatment Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat tinggi 4.401 5.500 0 0,0 % Tinggi 3.301 4.400 0 0,0 % Cukup 2.201 3.300 0 0,0 % Rendah 1.101-2.200 11 100,0 % Sangat rendah 0.000 1.100 0 0,0 % Jumlah 11 100 % 51

Berdasarkan tabel 4.8 self efficacy siswa SMA Negeri 1 Kendal berada pada kategori Rendah 100,0 %. Setelah mendapat layanan konseling kelompok menghasilkan data statistik sebagai berikut. Tabel 4.9 Data Postes Inventori Self Efficacy Konseling Kelompok N Valid 11 Missing 0 Mean 3953.4545 Minimum 3720.00 Maximum 4141.00 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Berdasarkan data statistik penelitian inventori self efficacy berdasarkan postes subjek penelitian 11, jumlah memperoleh skor tertinggi 4.141 dan skor terendah 3.720. Rata-rata skor inventori 3.953,45. Adapun interval yang digunakan range (skor tertinggi dikurangi skor terendah) dibagi 5 kategori, sehingga dapat disusun tabel frekuensi sebagai berikut. Tabel 4.10 Kategori Self Efficacy Responden Setelah Treatment Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat tinggi 4.401 5.500 0 0,0 % Tinggi 3.301 4.400 11 100,0 % Cukup 2.201 3.300 0 0,0 % Rendah 1.101-2.200 0 0,0 % Sangat rendah 0.000 1.100 0 0,0 % Jumlah 11 100 % 52

Berdasarkan tabel 4.10 kategori self efficacy setelah konseling kelompok berada pada kategori Tinggi sebanyak = 100 %. 4.3 Analisis Perbedaan 4.3.1 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Syarat untuk menggunakan t tes diperlukan uji normalitas sebagai data variabel yang diteliti. Untuk mengetahui kenormalan data distribusi self efficacy sebelum dan sesudah diuji dengan Kolmogorov-Smirnov. 4.3.1.1 Uji Sebelum Konseling Kelompok Uji sebelum konseling kelompok untuk mendapatkan data normalitas data terpenuhi. Adapun setelah diadakan uji normalitas data mendapatkan pada tabel berikut. tampilan output data dapat dilihat Tabel 4.11 Normalitas Distribusi Pretes Konseling Kelompok One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pretes Konseling Kelompok N 11 Normal Parameters a Mean 1796.3636 Std. Deviation 26.18119 Most Extreme Differences Absolute.141 Positive.141 Negative -.089 Kolmogorov-Smirnov Z.469 Asymp. Sig. (2-tailed).980 a. Test distribution is Normal. 53

Hasil uji normalitas data menunjukkan nilai Kol-Smirnov sebesar 0.469 dan Asymp. Sig tidak signifikan yaitu sebesar 0.980 (> 0.05), sehingga dapat disimpulkan sebaran data berdistribusi normal yang nampak pada histogram di bawah ini. Gambar 4.1 Histogram Sebaran Data self efficacy Pretes 4.3.1.2 Uji Setelah Konseling Kelompok Tabel 4.12 Normalitas Distribusi Postes Konseling Kelompok One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Postes Konseling Kelompok N 11 Normal Parameters a Mean 3953.4545 Std. Deviation 144.59693 Most Extreme Differences Absolute.172 Positive.121 Negative -.172 Kolmogorov-Smirnov Z.569 Asymp. Sig. (2-tailed).902 a. Test distribution is Normal. 54

Hasil uji normalitas data menunjukkan nilai Kol-Smirnov sebesar 0.569 dan Asymp. Sig tidak signifikan yaitu sebesar 0.902 (> 0.05), sehingga dapat disimpulkan sebaran data berdistribusi normal yang nampak pada histogram di bawah ini. Gambar 4.2 Histogram Sebaran Data self efficacy Postes Berdasarkan uji normalitas data menunjukkan nilai Kol-Smirnov dan Asymp. Sig signifikan > 0.05 dan grafik histogram, sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. 4.3.2 Uji T-test Berdasarkan data inventori self efficacy sebelum dan sesudah perlakuan layanan konseling kelompok behavioral diuji menggunakan t sampel berpasangan. Hasil uji t sampel berpasangan menghasil data sebelum dan sesudah layanan konseling kelompok. Tabel 4.13 Self efficacy Sebelum dan Sesudah Konseling Kelompok 55

Paired Samples Statistics Std. Mean N Deviation Std. Error Mean Pair 1 Pretes Konkel 1.796,40 11 26.18119 7.89392 Postes KonKel 3.953,45 11 144.59693 43.59762 Pelaksanaan layanan konseling kelompok behavioral diikuti sebanyak 11 siswa penelitian dengan skor rata-rata self efficacy sebelum layanan konseling kelompok berjumlah 1.796,40 dan sesudah konseling kelompok 3.953,45. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13 tentang Self efficacy Sebelum dan Sesudah Konseling Kelompok. Tabel 4.14 Nilai t Hitung Self efficacy Sebelum dan Sesudah Konseling Kelompok Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Mean Std. Deviation Std. Error Mean Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) Pair Pretes 1 KonKel - Postes Konkel 2.157 120.24180 36.25427 2076.31137 2237.87045 59.499 10 s.000 Koefisien t tes = 59,499, Sig = 0.000 < 0,05 sehingga ada perbedaan yang signifikan pre dan posttes. 56

4.4 Pembahasan Berdasarkan data tes awal mean pretes dengan skor 1.796,40 sedangkan skor mean postes sebesar 3.953,45 sehingga ada peningkatan sef efficacy. Hal tersebut dikarenakan adanya perlakuan konseling kelompok sehingga mean mengalami perubahan. Berdasarkan hasil analisis deskripsi subjek penelitian bahwa siswa yang mengikuti penelitian ini mempunyai urutan nomor satu yang hidup dalam lingkungan keluarga dengan ayah bekerja sebagai wiraswasta dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa siswa tampak kurang keyakinan diri, meragukan kemampuan akademiknya, tidak berusaha mencapai nilai tinggi, menghindari tugas-tugas sulit, dan usaha kurang optimal. Pada awal perlakuan siswa kurang berani mengemukakan pendapat permasahan diri sendiri maupun menanggapi permasalah teman lain. Sikap siswa masih raguragu takut salah melakukan tindakan masih terlihat ketika disuruh berpendapat diperlukan waktu agak lama menunggu dan bersuara pelan. Siswa kurang berani mengambil sikap sehingga apabila ada lemparan untuk menanggapi sesuatu tidak cepat mengambil sikap dan tidak tegas. Siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan konseling sehingga masih terkesan kurang lancar karena siswa tidak aktif terkesan saling lempar tanggung jawab apabila diberi tugas. Siswa belum percaya kepada orang lain 57

sehingga ada keragu-raguan takut salah atau sesuatu pendapatnya tidak diterima teman lain. Hal tersebut sesuai pendapat (Humeira, 2014: 3) bahwa siswa yang memiliki efikasi diri lemah terlihat minder diantara siswa yang pintar dan berprestasi dan tidak percaya diri akan kemampuan mencapai prestasi. Proses konseling kelompok behavioral mulai terlihat perubahan kepercayaan diri siswa sudah berani mengemukakan pendapat permasalahan pada diri sendiri maupun menanggapi permasalahan teman lain pada pertemuan ketiga. Sikap siswa tidak ragu-ragu takut salah melakukan tindakan dan ketika disuruh berpendapat tidak lagi diperlukan waktu yang lama dan mampu menanggapi dengan suara jelas. Siswa sudah berani mengambil sikap sehingga apabila ada lemparan menanggapi mampu mengambil sikap dan bisa diterima teman. Siswa sudah aktif dalam mengikuti kegiatan konseling sehingga konseling sudah lancar sehingga pertemuan seperti berbincang-bincang sesama teman yang akrab. Siswa sudah percaya kepada teman lain sehingga terkesan dalam diskusi diselinggi bersenda gurau mengungkapkan permasalahan pribadi yang meminta teman lain menanggapi. Peserta konseling kelompok sudah terjadi kepercayaan diri karena dimulai oleh konselor dengan keakrapan yang dibangun sebelum dan selama proses konseling kelompok. 58

Layanan konseling kelompok behavioral mampu meningkatkan self efficacy siswa tidak luput dari manajemen pendidikan mulai proses pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Slameto, 2009:16). Layanan konseling kelompok behavioral melakukan kerjasama antara guru bimbingan konseling, kepala sekolah, kurikulum sekolah, ketatausahaan, siswa, dan pihak-pihak lain sehingga mampu meningkatkan self efficacy siswa sesuai harapan / tujuan yang diinginkan. Setiap belajar diperoleh melalui percontohan sosial (social modeling) seperti meniru pengamatan (imitation of observation) (Bandura, 1997). Berdasarkan hasil analisis t tes-2 sampel berpasangan (paired sampel) menghasilkan t hitung sebesar 59,499, df 10, dan sig (2-tailed) 0,000. Maka Ha diterima bahwa layanan konseling kelompok behavioral meningkatkan terhadap self efficacy siswa SMA Negeri 1 Kendal. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian (1) Wahid (2013) bahwa konseling kelompok dengan teknik metafora berbentuk healing stories efektif meningkatkan self efficacy akademik siswa SMA pada mata pelajaran matematika. (2) Hasil penelitian Udin (2012) menunjukkan bahwa konseling karir secara signifikan meningkatkan self efficacy pengambilan keputusan studi lanjut pada siswa SMA. Ada perbedaan signifikan self efficacy pengambilan 59

keputusan studi lanjut antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t=5,049; p<0,01). (3) Hasil penelitian Humeira (2014) menyatakan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran dapat meningkatkan self efficacy dalam belajar. (4) Hasil penelitian Fathiyah (2012) menyatakan bahwa adanya kecenderungan peningkatan self efficacy siswa yang diberi konseling sebaya. (5) Novariandhini (2012) menyatakan bahwa hasil penelitian menemukan hubungan yang signifikan positif antara self efficacy dengan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Hasil penelitian yang tidak sesuai dengan penelitian ini adalah hasil penelitian Leufeto (2012) meneliti Self efficacy (self-efficacy) dan Motivasi Belajar Sebagai Prediktor Prestasi Belajar Matematika pada Siswa SMP Negeri 1 So e Kelas VIII, menyatakan bahwa berdasarkan uji hipotesis dengan analisis regresi berganda diperoleh hasil self efficacy dan motivasi belajar secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa. Hasil penelitian bahwa setelah layanan konseling kelompok behavioral terjadi peningkatan keyakinan diri siswa rendah menjadi tinggi. Implikasi pada pembelajaran di kelas siswa lebih berani berbicara atau bertanya apabila mengalami kesulitan dalam belajar. Berarti layanan bimbingan dan konseling meniscayakan manajemen agar 60

tercapai efisiensi dan efektivitas serta tercapainya tujuan yang telah ditetapkan (Tohirin, 2013: 256). 61

62