Pemodelan Sistem Antrian Poli Jantung di RSUD Kota Langsa Menggunakan Struktur Antrian Single Channel- Single Phase

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

mulai Identifikasi masalah dan tujuan dan Pengambilan data (pengamatan) Statistika deskriptif Uji asumsi tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan

BAB IV PEMBAHASAN. pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

terhadap kesehatan persalinan. Sehingga tak heran jika negara-negara maju di

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PENJAHITAN BISBAN PADA PRODUKSI SANDAL DI CV. ALFIAN JAYA

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi Matrix Labolatory untuk Perhitungan Sistem Antrian dengan Server Tunggal dan Majemuk

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

Unnes Journal of Mathematics

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Kayadoe. RSUD Dr. M. Haulussy Ambon adalah rumah sakit negeri

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN. Berikut ini adalah gambar denah Supermarket Duta Buah :

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA KASUS TPPRI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN BAGIAN LABORATORIUM INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Bustani Henry Fundamental Operation Research. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Model Antrian. Queuing Theory

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian mengenai kecemasan dan

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik individu memiliki sifat yang unik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

BAB IV HASIL PENELITIAN

Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap Tahun 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II. Landasan Teori

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BAGIAN TELLER DI PT. BPD ACEH CABANG MEDAN. Oleh WANA SANTINI

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

- Lama bekerja sebagai pekerja Amalgamasi dalam sehari : jam. - Lama bekerja sebagai pekerja amalgamasi dalam (tahun ): Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

UNNES Journal of Mathematics

MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

Transkripsi:

Pemodelan Sistem Antrian Poli Jantung di RSUD Kota Langsa Menggunakan Struktur Antrian Single Channel- Single Phase Rizki Amalia 1, Fazrina Saumi 2, Dewi Novianti 3, Charina Ulfa 4 1 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Samudra, 2,3 Program Studi Matematika Universitas Samudra, 3 Pasca Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak. Antrian merupakan kegiatan adanya pihak yang menunggu untuk mendapatkan layanan. Suatu proses antrian dimulai dari kedatangan seorang pasien pada suatu fasilitas layanan, menunggu dalam suatu baris jika semua pelayanannya sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut setelah dilayani. Antrian sering dijumpai pada kehidupan seharihari, termasuk di RSUD Kota Langsa. RSUD ini memberikan beberapa layanan yang terdiri dari rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat. Untuk layanan rawat jalan, RSUD Kota Langsa memberikan beberapa layanan yaitu : poli orthopedy, anak, kebidanan, bedah, THT, Paru, Penyakit Dalam Pria dan Wanita, mata, diagnostik, kulit, neurologi, gigi, jiwa, umum, dan jantung. Dari keseluruhan poli tersebut, RSUD ini memiliki pasien terbanyak di poli jantung. Model struktur antrian yang digunakan pada Poli Jantung adalah single channel-singel phase dengan tipe disiplin antrian First In First Out (FIFO). Sementara itu, pelayanan Poli Jantung dilakukan pada hari selasa dan kamis sehingga setiap waktu pelayanannya memiliki antrian pasien yang sangat panjang. Hal ini menyebabkan kejenuhan pasien dalam mengantri guna mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi fenomena tersebut, penggunaan model antrian dapat membantu pihak RSUD Kota Langsa khususnya untuk layanan Poli Jantung dalam merancang sistem operasional pelayanan agar proses pelayanan dapat berjalan secara optimal. Dalam pemodelan antrian diperlukan data waktu antar kedatangan pasien dan waktu layanan pasien pada poli jantung RSUD Kota Langsa. Dari hasil analisis, model yang diperoleh pada analisis antrian di poli jantung RSUD Kota Langsa adalah (M/G/1);(FIFO/~/~). Kata Kunci: Teori Antrian, Single Channel-Single Phase Pendahuluan Antrian merupakan kegiatan yang sering dijumpai sehari-hari. Antrian terjadi ketika terdapat pihak yang menunggu untuk mendapatkan layanan. Suatu proses antrian dimulai dari kedatangan seorang pasien pada suatu fasilitas layanan, menunggu dalam suatu baris jika semua pelayanannya sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut setelah dilayani. Antrian tersebut terjadi ketika jumlah pengunjung di tempat antrian bertambah banyak yang diakibatkan oleh pelayanan petugas yang sangat lambat dan jumlah petugas tidak sebanding dengan jumlah pengunjung yang terdapat pada antrian. Hal itu juga sering terjadi pada layanan di Rumah Sakit. 256

Menurut Permenkes No 129 tahun 2008 Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Rumah sakit juga merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial dibidang medis klinis. Rumah sakit adalah tempat untuk melakukan upaya meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan. Sama halnya seperti yang Pengelolaan unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit juga memiliki misi sosial yang berperan penting dalam hal kesehatan masyarakat. Demikian juga halnya dengan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa (RSUD). Bentuk pelayanan rumah sakit dibagi atas pelayanan dasar, pelayanan spesialistik dan sub spesialistik dan pelayanan penunjang. Pelayanan dasar RSUD Kota Langsa terdiri dari layanan rawat jalan (politeknik/ambulatory), rawat inap (inpatient care), dan rawat darurat (emergency care). Untuk layanan rawat jalan, RSUD Kota Langsa memberikan beberapa layanan yaitu : poli orthopedy, anak, kebidanan, bedah, THT, Paru, Penyakit Dalam Pria dan Wanita, mata, diagnostik, kulit, neurologi, gigi, jiwa, umum, dan jantung. Dari keseluruhan poli tersebut, RSUD Kota Langsa memiliki pasien terbanyak di poli jantung. Poli ini hanya melayani pasien pada hari selasa dan kamis. Oleh karena itu, setiap waktu pelayanan poli jantung memiliki antrian pasien yang sangat panjang. Hal ini dapat menyebabkan kejenuhan pasien dalam mengantri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi fenomena diatas, penggunaan model antrian dapat membantu pihak RSUD Kota Langsa dalam merancang sistem operasional pelayanan tersebut agar proses pelayanan dapat berjalan secara optimal, yaitu dengan memberikan pelayanan yang baik dan sesuai standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu solusi yang baik untuk mengatasi masalah tersebut. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti Pemodelan Sistem Antrian Poli Jantung di RSUD Kota Langsa Menggunakan Struktur Antrian Single Channel-Single Phase 2. Metode Penelitian 2.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mengamati langsung sistem antrian yang terjadi di RSUD Kota Langsa. Peneliti mencatat aktivitas sistem antrian mulai dari waktu kedatangan pasien, lama waktu menunggu dipanggil oleh petugas layanan dan lama waktu pelayanan. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan. Langkah-langkah pertama yang dilakukan dalam pembentukan model antrian pada penelitian ini adalah mencatat waktu kedatangan setiap pelanggan. Dari data waktu kedatangan pasien didapatkan data waktu antar kedatangan pasien. Selanjutnya mencatat waktu mulai dan selesai dilayani oleh fasilitas pelayanan atau petugas layanan. Dari data ini dihasilkan data lama waktu pasien dilayani oleh masing-masing fasilitas pelayanan atau petugas layanan. Langkah selanjutnya adalah membuat tabel sebaran frekuensi waktu antar kedatangan pasien dan tabel sebaran frekuensi waktu pelayanan kemudian membuat grafik box plot. Berdasarkan tabel frekuensi tersebut ditentukan sebaran waktu antar kedatangan pasien dan sebaran waktu pelayanan. Setelah diketahui sebaran data, kemudian dilanjutkan dengan menguji sebaran waktu antar kedatangan pasien dan waktu pelayanan dengan uji Kolmogorv-Smirnov. Apabila asumsi sebaran tidak terpenuhi maka mencari sebaran yang sesuai dengan data. Langkah terakahir adalah menentukan model antrian yang sesuai dengan sebaran. 2.2 Populasi, Sampel dan Variabel Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan sehingga menggambarkan realitas masalah antrian yang sebenarnya. Adapun data yang diambil adalah data primer yaitu dengan menghitung jumlah antrian dan lama waktu pelayanan di Poli Jantung. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah stopwatch yang digunakan untuk perhitungan lama waktu antar kedatangan. Penelitian ini melibatkan 257

tiga jenis variabel acak yang saling bebas yaitu, banyaknya pasien Poli Jantung, lamanya waktu tunggu setiap pasien dan lama waktu pelayanan setiap pasien. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang bersifat primer yaitu mengambil data dan melakukan penelitian langsung pada Poli Jantung RSUD Kota Langsa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan software SPSS dan POM QM V.5. 3. Hasil Penelitian 3.1 Kinerja Sistem Antrian RSUD di Kota Langsa memiliki berbagai poli yang maelayani kesehatan bagi masyarakat Kota Langsa, salah satunya adalah poli jantung. Hanya terdapat satu server untuk pasien poli jantung, yang dibuka pada hari Selasa dan Kamis. Poli jantung RSUD Kota Langsa menerapkan disiplin pelayanan First In First Out (FIFO). Dimana pelayanan pasien berdasarkan waktu kedatangannya, pasien yang pertama datang akan mendapatkan pelayanan terdahulu setelah melalui proses antrian. 3.2 Tingkat Kedatangan Pasien dan Tingkat Pelayanan Poli Tingkat kedatangan merupakan banyaknya pasien yang datang untuk menggunakan jasa poli dalam melakukan pemeriksaan dan penanganan. Tingkat kedatangan dinyatakan dalam berapa banyak pasien (orang) dalam periode waktu tertentu. Tingkat kedatangan pasien diasumsikan mengikuti distribusi poisson. Distribusi poisson adalah kedatangan pasien lain tidak bergantung pada waktu kedatangan pasien lainnya (tidak terbatas). Sedangkan tingkat pelayanan poli adalah lamanya waktu pelayanan yang disediakan oleh poli untuk melayani pasien. Data kedatangan pasien diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung dan menghitung berapa banyak pasien yang yang memasuki sistem antrian pada poli jantung RSUD Kota Langsa. Pengamatan dilakukan sebanyak 16 kali, dengan melakukan pengamatan dimulai pada bulan Mei hingga bulan Juli 2018. Pengamatan dilakukan mulai pada pukul 07.00-12.00. Berikut adalah data kedatangan pasien yang melakukan transaksi di poli jantung RSUD Kota Langsa: Tabel 1. Data Kedatangan Pasien Kedatangan No. Hari Tanggal Pasien 1 Selasa 15-Mei-18 37 2 Kamis 17-Mei-18 31 3 Selasa 22-Mei-18 36 4 Kamis 24-Mei-18 34 5 Selasa 29-Mei-18 30 6 Kamis 31-Mei-18 72 7 Selasa 05-Jun-18 75 8 Kamis 07-Jun-18 28 9 Selasa 12-Jun-18 42 10 Kamis 21-Jun-18 37 258

11 Selasa 26-Jun-18 34 12 Kamis 28-Jun-18 85 13 Selasa 03-Jul-18 31 14 Kamis 05-Jul-18 36 15 Selasa 10-Jul-18 80 16 Kamis 12-Jul-18 57 Total 745 Sumber: Data Penelitian Primer (2018) Tabel 2. Data Kedatangan Pasien Per Jam No Hari/tanggal Periode Waktu Kedatangan 07.00-08.00 6 08.00-09.00 9 1 15-Mei-18 09.00-10.00 10 10.00-11.00 11 11.00-12.00 1 07.00-08.00 11 08.00-09.00 6 2 17-Mei-18 09.00-10.00 5 10.00-11.00 9 07.00-08.00 11 08.00-09.00 4 3 22-Mei-18 09.00-10.00 15 10.00-11.00 6 07.00-08.00 5 08.00-09.00 15 4 24-Mei-18 09.00-10.00 10 10.00-11.00 2 11.00-12.00 2 07.00-08.00 4 08.00-09.00 13 5 29-Mei-18 09.00-10.00 6 10.00-11.00 7 07.00-08.00 18 08.00-09.00 20 6 31-Mei-18 09.00-10.00 26 10.00-11.00 6 11.00-12.00 2 259

No Hari/tanggal 7 05-Jun-18 8 07-Jun-18 9 12-Jun-18 10 21-Jun-18 11 26-Jun-18 12 28-Jun-18 13 03-Jul-18 14 05-Jul-18 Periode Waktu Kedatangan 07.00-08.00 22 08.00-09.00 25 09.00-10.00 20 10.00-11.00 5 11.00-12.00 3 07.00-08.00 6 08.00-09.00 9 09.00-10.00 6 10.00-11.00 7 07.00-08.00 8 08.00-09.00 7 09.00-10.00 11 10.00-11.00 13 11.00-12.00 3 07.00-08.00 7 08.00-09.00 9 09.00-10.00 10 10.00-11.00 6 11.00-12.00 5 07.00-08.00 2 08.00-09.00 16 09.00-10.00 12 10.00-11.00 2 11.00-12.00 2 07.00-08.00 6 08.00-09.00 44 09.00-10.00 27 10.00-11.00 7 11.00-12.00 1 07.00-08.00 11 08.00-09.00 5 09.00-10.00 6 10.00-11.00 9 07.00-08.00 11 08.00-09.00 5 09.00-10.00 14 10.00-11.00 6 260

No Hari/tanggal Periode Waktu Kedatangan 07.00-08.00 20 08.00-09.00 26 15 10-Jul-18 09.00-10.00 22 10.00-11.00 7 11.00-12.00 5 07.00-08.00 12 08.00-09.00 17 16 12-Jul-18 09.00-10.00 17 10.00-11.00 10 11.00-12.00 1 Sumber: Data Penelitian Primer (2018) Berikut adalah rata-rata tingkat kedatangan pasien dan rata-rata tingkat pelayanan poli jantung di RSUD Kota Langsa: Tabel 3. Data Rata-Rata Tingkat Kedatangan Pasien Periode Waktu (jam) Kedatangan Pasien (orang) Jumlah kedatangan selama 16 hari 07.00-08.00 160 10 08.00-09.00 230 14 09.00-10.00 217 14 10.00-11.00 113 7 11.00-12.00 25 2 Sumber: Data Diolah (2018) Tabel 4. Data Rata-Rata Tingkat Pelayanan Periode Waktu Rata-rata waktu pelayanan 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 4 Menit 10.00-11.00 11.00-12.00 Sumber: Data Diolah (2018) Rata - Rata Kedatangan Pasien Tingkat Pelayanan 15 orang (diperoleh dari 60 menit/rata-rata waktu pelayanan) 3.3 Uji Kesesuaian dan Model Uji kesesuaian dilakukan dengan menggunakan uji Goodness of Fit untuk menguji data apakah data sebuah sample yang diambil berkaitan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal sample tersebut mengikuti suatu distribusi yang telah ditetapkan. Pengujian ini 261

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk menguji apakah jumlah kedatangan pasien berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi Exponential. Pengujian ini akan membandingkan antara nilai signifikansi (Asymp.Sig) dengan nilai α (taraf nyata) yang telah ditetapkan yaitu 0.05. Jika nilai signifikansi lebih besar dari taraf nyata yang telah ditetapkan maka hipotesis distribusi pengujian diterima, sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari taraf nyata maka hipotesis distribusi pengujian ditolak. Hipotesis yang akan diuji untuk data jumlah kedatangan pasien adalah sebagai berikut: H0 : Pola kedatangan pasien berdistribusi Poisson H1 : Pola kedatangan pasien tidak berdistribusi Poisson Pola kedatangan yang akan diuji adalah jumlah kedatangan pasien per jam, yang dimulai dari jam 07.00 s/d 12.00. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kedatangan Pasien Per Jam 07.00 08.00 09.00 10.00 08.00 09.00 10.00 11.00 11.00 12. N 16 16 16 16 16 Poisson Mean Parameter a,b 10,00 14,38 13,56 7,06 1,56 Most Extreme Absolu Differences te,245,407,231,105,165 Positiv e,245,407,231,098,165 Negati ve -,173 -,181 -,190 -,105 -,103 Kolmogorov-Smirnov Z,979 1,629,926,421,662 Asymp. Sig. (2-tailed),293,100,358,994,774 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai asymp. Sig (2-tailed) dari setiap pola kedatangan melebihi dari 0,05 (p. value > 0,05) yang berarti H0 tidak ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pola kedatangan pasien berdistribusi Poisson. Berikutnya hipotesis untuk waktu pelayanan adalah sebagai berikut: H0 : Pola waktu pelayanan pasien berdistribusi Exponential H1 : Pola waktu pelayanan pasien tidak berdistribusi Exponential Waktu pelayanan dihitung dari pasien mulai dilayani sampai selesai dilayani pada Poli Jantung. Adapun hasil uji hipotesis dari waktu pelayanan dapat dilihat pada tabel barikut ini: Tabel 6. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pelayanan N 16 Exponential parameter. a,b Mean 3,9069 Most Extreme Differences Absolute,444 Positive,184 262

Negative -,444 Kolmogorov-Smirnov Z 1,774 Asymp. Sig. (2-tailed),004 Pada tabel diatas terlihat bahwa nilai asymp. Sig (2-tailed) untuk waktu pelayanan kurang dari 0,05 (p. value < 0,05) yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa waktu pelayanan pasien tidak berdistribusi Exponential atau dengan kata lain waktu pelayanan mengikuti distribusi yang umum. Berdasarkan uji kesesuaian tersebut maka model antrian yang diperoleh adalah (M/G/1); (FIFO/~/~). Hal ini berarti tingkat kedatangan pasien berdistribusi Poisson. Waktu pelayanan dari model tersebut menunjukkan bahwa tidak memenuhi asumsi menyebar secara Exponential. Distribusi waktu pelayanan bersifat umum. Disiplin antrian yang digunakan adalah pasien yang pertama datang yang pertama dilayani tanpa adanya prioritas. Jumlah pasien dalam sistem antrian dan ukuran populasi adalah tak berhingga. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata waktu pelayanan pada poli jantung RSUD Kota Langsa adalah 3,9058 menit 4 menit. Tingkat pelayanan 15 orang (diperoleh dari 60 menit/rata-rata waktu pelayanan). Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh hasil bahwa jumlah terbanyak pasien yang menunggu dalam antrian terjadi pada periode 08.00-09.00 dan 09.00-10.00 sebanyak 14 orang dan waktu rata-rata terlama yang dihabiskan oleh seorang pasien dalam antrian selama 56,28 menit. Dari hasil uji kecocokan diperoleh model antrian pada fenomena antrian poli jantung RSUD Kota Langsa adalah (M/G/1); (FCFS/ / ). Hal ini berarti tingkat kedatangan pasien berdistribusi Poisson. Waktu pelayanan dari model tersebut menunjukkan bahwa tidak memenuhi asumsi menyebar secara Exponential. Distribusi waktu pelayanan bersifat umum. Disiplin antrian yang digunakan adalah pasien yang pertama datang yang pertama dilayani tanpa adanya prioritas. Jumlah pasien dalam sistem antrian dan ukuran populasi adalah tak berhingga. 4.2 Saran Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dicari distribusi yang sesuai dengan data tingkat pelayanan pasien poli jantung RSUD Kota Langsa. Daftar Pustaka [1] Aditya, R.I, (2014), Pemodelan Sistem Antrian Pengambilan Dana Pensiun di Kantor Pos Cabang Gombong Kabupaten Kebumen Menggunakan Model Antrian Multiple Server- Single Phase, Vol 2, No 5, Jurnal Mahasiswa Statistik. [2] Ersyad,Z,A & Devianto, D, (2012). Identifikasi Model Antrian pada Antrian 263

Bus Kampus Universitas Andalas Padang, Vol 1 No 2, hal 44 51, Jurnal Matematika Unand [3] Kepmenkes (2008). Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Nomor 129 tahun 2008. Jakarta: [on-line], Tersedia: https://www.slideshare.net/f1smed/kepmenkesno129tahun2008standarpelayananmini malrs [4] Purnawan, D, (2013). Analisis Model Antrian Perbaikan Sepeda Motor dengan Menggunakan Program Visual Basic. Skripsi Universitas Negeri Semarang, Semarang; Tidak diterbitkan [5] Ross, S.M. 2009. Introduction to Probability Models. Academic Press, New York. [6] Siagian, P, (1987), Penelitian Operasioanal Teori dan Praktek, Universitas Indonesia Press, Jakarta. [7] Subagyo, P, (1986), Dasar-dasar Operations Research, BPFE, Yogyakarta. Ucapan terima kasih Terima kasih kami ucapkan kepada Kemenristekdikti yang telah mendanai penelitian ini. Terima kasih juga kepada Direktur RSUD Kota Langsa beserta staf di Poli Jantung RSUD Kota Langsa, mahasiswa, serta semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penelitian ini. 264