Lampiran 1 : Perkembangan populasi ternak sapi potong menurut kabupaten/kota di Sumatera Utara mulai tahun

dokumen-dokumen yang mirip
Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

Lampiran 1 : Jumlah itik di kabupaten Deli Serdang per kecamatan Gunung Meriah S.T.M Hulu Kutalimbaru 765.

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

PENDAHULUAN. lebih baik (better farming), berusahatani lebih baik (better bussines), hidup lebih

Sekapur Sirih. Lubuk Pakam, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik. Ir. Hulman Siagian, MM

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang

BAB I PENDAHULUAN. petani di pedesaan ternyata demikian besar, seperti diadakannya penyuluhan-penyuluhan

PENDAHULUAN. padi begitu besar, sebab padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010.

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

BERITA RESMI STATISTIK

Lampiran 1 Daftar Kabupaten/ Kota, Sampel

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah)

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

Lampiran 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah Manggis Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

LAMPIRAN. Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan,

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

PROYEKSI DAYA DUKUNG LAHAN DAN KEBUTUHAN PERTANIAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2029 BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebagai bisnis sepenuhnya, hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB II GAMBARAN LOKASI PKLM. Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan

Universitas Sumatera Utara

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

pemerintahan lokal yang bersifat otonomi (local outonomous government) sebagai

KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber

LAMPIRAN. Lampiran I JADWAL PENELITIAN

Lampiran 1. Sampel. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

BADAN PUSAT STATISTIK

PENDAHULUAN. sektor perekonomian yang sangat berkembang di propinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (Jiwa)

DAFTAR PENERIMA SURAT Kelompok I

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan adalah hal yang sangat penting. Pada tahun 1950an, orientasi

Descriptive Statistics

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi. Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

Jumlah rumah tangga usaha pertanian Kota Sibolga Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Katalog BPS :

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dicapai oleh suatu Negara, namun lebih dari itu pembangunan

,85 8,44 - Sumatera Utara ,01 Sumber : Sumatera Utara Dalam Angka 2012, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya memegang peranan penting dari

BAB 1 PENDAHULUAN. karena masih banyak masyarakat yang tinggal di pedesaan dan belum dapat

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Transkripsi:

Lampiran 1 : Perkembangan populasi ternak sapi potong menurut kabupaten/kota di Sumatera Utara mulai tahun 2004-2008 NO Kabupaten TAHUN (ekor) 2004 2005 2006 2007 2008 % rata pertahun 1 Nias 2.748 2751 2754 2695 1689 9,63 2 Nias Selatan 0 0 0 326 358-3 Mandailing Natal 3.004 3.067 3.281 3.456 3.714 5,91 4 Tapanuli Selatan 35.111 35.153 35.176 37.245 17.026 12,88 5 Tapanuli Tengah 1.310 1.312 1.308 1.457 1.280 0,57 6 Tapanuli Utara 2.678 2.681 1.991 2.039 2.613 0,61 7 Humbahas 1.322 1.324 378 402 450 22,00 8 Toba Samosir 5.331 5.337 755 946 757 21,45 9 Samosir 2.140 2.143 2.145 2.469 4.279 33,22 10 Labuhan Batu 14.498 14.515 16.350 14.413 17.575 5,31 11 Asahan 23.746 23.774 30.996 31.296 52.225 29,98 12 Simalungun 28.804 28.838 30.044 30.131 52.956 20,96 13 Dairi 1.102 1.103 2.346 2.473 2.379 28,97 14 Pakpak Bharat 115 115 116 118 206 26,38 15 Karo 31.131 31.168 32.392 32.522 52.694 17,32 16 Deli Serdang 34.154 34.194 26.581 25.287 23.083 8,03 17 Serdang Bedagai 8.234 8.244 8.344 9.276 23.977 63,61 18 Langkat 44.802 44.856 46.550 48.879 88.838 24,57 19 Batu Bara - - - - 31.457-20 Padang Lawas - - - - - - 21 Padang Lawas Utara - - - - - - 22 Sibolga 0 0 0 0 0 0 23 Tanjung Balai 28 28 29 30 36 9,52 24 Pematang Siantar 155 155 122 133 373 35,16 25 Tebing Tinggi 385 385 386 415 615 14,94 26 Medan 1.293 1.294 1.758 1.462 1.183 2,13 27 Binjai 2.382 2.329 2.454 2.424 3.295 9,58 28 Padang Sidempuan 4.200 4.205 4.209 1.594 1.414 22,12 JUMLAH 248.673 248.971 250.465 251.488 384.577 13,66 Sumber : Dinas peternakan provinsi Sumatera Utara 2009

Lampiran 2 : Jumlah sapi potong di kabupaten Deli Serdang per kecamatan 2008 No. Kecamatan Jumlah sapi potong (ekor) 1. Gunung Meriah 16 2. S.T.M Hulu 24 3. Kutalimbaru 1640 4. Sibolangit 30 5. Pancur Batu 2347 6. Namo Rambe 1703 7. Biru Biru 95 8. S.T.M Hilir 260 9. Bangun Purba 829 10. Galang 2119 11. Tanjung Morawa 263 12. Patumbak 151 13. Deli Tua 162 14. Sunggal 3131 15. Hamparan Perak 4115 16. Labuhan Deli 1282 17. Percut Sei Tuan 3261 18. Batang Kuis 1201 19. Beringin 228 20. Lubuk Pakam 91 21. Pagar Merbau 135 Jumlah 23.083 Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Deli Serdang 2009

Lampiran 3 : Jumlah Sapi Potong di kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2008 No. Kecamatan Jumlah sapi potong (ekor) 1. Amplas 169 2. Kenangan 57 3. Tembung 125 4. Sumber Rejo Timur 312 5. Sei Rotan 340 6. Bandar Klippa 125 7. Bandar Khalipah 105 8. Medan Estate 92 9. Laut Dendang 122 10. Sampali 159 11. Bandar Setia 258 12. Kolam 308 13. Saentis 297 14. Cinta Rakyat 385 15. Cinta Damai 125 16. Pematang Lalang 255 17. Percut 168 18. Tanjung Rejo 192 19. Tanjung Selamat 107 20. Kenangan Baru 65 Jumlah 3261 Sumber : Dinas peternakan kabupaten Deli Serdang 2009

Lampiran 4. Karakteristik peternak sample tahun 2009 Nomor sampel Umur (Tahun) Pendidikan (Tahun) Jumlah tanggungan (Jiwa) Pengalaman beternak (Tahun) Jumlah ternak (Ekor) 1 55 6 4 19 15 2 46 6 3 9 11 3 56 9 5 20 10 4 39 6 4 6 9 5 44 6 4 5 12 6 35 12 3 4 9 7 41 6 3 9 13 8 45 6 3 5 15 9 46 9 3 5 10 10 37 6 2 4 12 11 50 9 5 11 14 12 44 9 4 7 8 13 47 12 4 10 12 14 52 6 4 12 10 15 36 6 3 5 10 16 39 6 3 5 14 17 54 6 4 10 9 18 43 6 3 6 12 19 49 9 4 8 15 20 40 9 3 6 10 21 38 6 4 3 7 22 52 6 4 15 13 Total 988 162 79 184 250 Rataan 44,90 7,4 3,6 8,4 11,4 Sumber : Data primer dari peternak, 2009

Lampiran 5. Biaya kandang dan penyusutan kandang (per tahun) Nomor sampel Jumlah ternak (Ekor) Biaya pembuatan kandang Umur ekonomis kandang (Tahun) Biaya penyusutan kandang 1 15 7.000.000 4 1.750.000 2 11 5.500.000 3 1.833.333 3 10 6.000.000 4 1.500.000 4 9 3.000.000 2 1.500.000 5 12 5.000.000 3 1.666.666 6 9 3.700.000 2 1.850.000 7 13 5.000.000 3 1.666.666 8 15 6.000.000 3 2.000.000 9 10 5.000.000 3 1.666.666 10 12 5.000.000 3 1.666.666 11 14 5.500.000 3 1.833.333 12 8 3.000.000 2 1.500.000 13 12 6.000.000 3 2.000.000 14 10 5.000.000 3 1.666.666 15 10 5.000.000 3 1.666.666 16 14 6.000.000 3 2.000.000 17 9 3.750.000 2 1.875.000 18 12 6.000.000 3 2.000.000 19 15 7.000.000 4 1.750.000 20 10 5.000.000 3 1.666.666 21 7 3.500.000 2 1.750.000 22 13 5.000.000 3 1.666.666 Total 250 111.950.000 64 38.474.994 Rataan 11,36 5.088.636 2.909 1.748.863 Sumber : Data primer dari peternak, 2009

Lampiran 6. Biaya obat obatan pada usaha ternak sapi potong (per tahun) No. Sampel Jumlah sapi (Ekor) Jenis obat - obatan Satuan Jumlah Biaya obat obatan 1 15 Teramisin Suntikan 2 50.000 2 11 Entrostop Lempeng 6 30.000 3 10 - - 0 0 4 9 - - 0 0 5 12 - - 0 0 6 9 - - 0 0 7 13 Entrostop Lempeng 8 40.000 8 15 Rempah - Kg 1 25.000 rempah 9 10 Teramisin Suntikan 2 50.000 10 12 Entrostop Lempeng 7 35.000 11 14-0 0 0 12 8-0 0 0 13 12-0 0 0 14 10-0 0 0 15 10-0 0 0 16 14-0 0 0 17 9 Teramisin Suntikan 2 55.000 18 12-0 0 0 19 15-0 0 0 20 10 Entrostop Lempeng 8 40.000 21 7 Rempah - Kg 1 25.000 rempah 22 13 Teramisin Suntikan 2 50.000 Total 250-39 385.000 Rataan 11,36-1,772 17.500 Lampiran 7. Penerimaan usaha ternak dari kotoran ternak sapi potong (per bulan)

No. sampel Jumlah Ternak (Ekor) Jumlah kotoran (Goni) Unit (Kg) Total Nilai 1 15 2 120 6.000 2 11 1 60 3.000 3 10 - - - 4 9 - - - 5 12 2 120 6.000 6 9 - - - 7 13 2 120 6.000 8 15 2 120 6.000 9 10 1 60 3.000 10 12 1 60 3.000 11 14 2 120 6.000 12 8 - - - 13 12 2 120 6.000 14 10 1 60 3.000 15 10 - - - 16 14 2 120 6.000 17 9 - - - 18 12 2 120 6.000 19 15 2 120 6.000 20 10 1 60 3.000 21 7 - - - 22 13 2 120 6.000 Total 250 25 1.500 75.000 Rataan 11,36 1,136 68,181 3,409 Lampiran 8. Penerimaan usaha ternak sapi potong dari penjualan kotoran sapi potong (per tahun)

No. sampel Jumlah Ternak (Ekor) Jumlah kotoran (Goni) Unit (Kg) Total nilai 1 15 24 1.440 72.000 2 11 12 720 36.000 3 10 - - - 4 9 - - - 5 12 24 1.440 72.000 6 9 - - - 7 13 24 1.440 72.000 8 15 24 1.440 72.000 9 10 12 720 36.000 10 12 12 720 36.000 11 14 24 1.440 72.000 12 8 - - - 13 12 24 1.440 72.000 14 10 12 720 36.000 15 10 - - - 16 14 24 1.440 72.000 17 9 - - - 18 12 24 1.440 72.000 19 15 24 1.440 72.000 20 10 12 720 36.000 21 7 - - - 22 13 24 1.440 72.000 Total 250 300 1.500 900.000 Rataan 11,36 13,63 68,181 40.909 Lampiran 9. Penerimaan usaha ternak sapi potong dari penjualan ternak sapi potong (Juli 2008 Juli 2009)

No. Umur sapi 2,5 Umur sapi 3 4 tahun sampel 3 tahun Total Total Nilai Jumlah (Ekor) Nilai Jumlah (Ekor) Nilai populasi 1 - - 5 35.000.000 5 35.000.000 2 - - 5 35.000.000 5 35.000.000 3 - - 4 28.000.000 4 28.000.000 4 - - 5 35.000.000 5 35.000.000 5 - - 6 42.000.000 6 42.000.000 6 - - 5 35.000.000 5 35.000.000 7 - - 4 28.000.000 4 28.000.000 8 - - 4 28.000.000 4 28.000.000 9 - - 5 35.000.000 5 35.000.000 10 - - 5 35.000.000 5 35.000.000 11 - - 3 21.000.000 3 21.000.000 12 - - 6 42.000.000 6 42.000.000 13 - - 5 35.000.000 5 35.000.000 14 - - 5 35.000.000 5 35.000.000 15 - - 4 28.000.000 4 28.000.000 16 - - 4 28.000.000 4 28.000.000 17 - - 3 21.000.000 3 21.000.000 18 - - 5 35.000.000 5 35.000.000 19 - - 4 28.000.000 4 28.000.000 20 - - 5 35.000.000 5 35.000.000 21 - - 6 42.000.000 6 42.000.000 22 - - 4 28.000.000 4 28.000.000 Total - - 102 714.000.000 102 714.000.000 Rataan - - 4,636 32,454,454 4,636 32,454,454 Lampiran 10. Keadaan pada awal tahun (Juli 2008 Juli 2009)

No. Sampel Umur sapi 2,5 3 tahun Umur sapi 3-4 tahun Total (ekor) Total nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai (ekor) (ekor) 1 6 24.000.000 8 48.000.000 14 72.000.000 2 1 4.000.000 7 42.000.000 8 46.000.000 3 3 12.000.000 8 48.000.000 11 60.000.000 4 2 10.000.000 7 42.000.000 9 32.000.000 5 5 20.000.000 7 42.000.000 12 62.000.000 6 6 24.000.000 8 48.000.000 14 72.000.000 7 1 5.000.000 7 18.000.000 8 23.000.000 8 4 16.000.000 9 54.000.000 13 70.000.000 9 7 28.000.000 8 48.000.000 15 76.000.000 10 1 5.000.000 8 48.000.000 9 53.000.000 11 1 5.000.000 7 42.000.000 8 47.000.000 12 5 20.000.000 9 54.000.000 14 74.000.000 13 3 12.000.000 7 42.000.000 10 54.000.000 14 8 32.000.000 7 42.000.000 15 74.000.000 15 7 28.000.000 7 42.000.000 14 70.000.000 16 4 16.000.000 8 48.000.000 12 64.000.000 17 2 10.000.000 8 48.000.000 10 58.000.000 18 4 16.000.000 7 42.000.000 11 58.000.000 19 3 12.000.000 8 48.000.000 11 60.000.000 20 2 8.000.000 8 48.000.000 10 56.000.000 21 6 24.000.000 7 42.000.000 13 66.000.000 22 2 8.000.000 8 48.000.000 10 56.000.000 Total 83 339.000.000 168 984.000.000 251 1.303.000.000 Rataan 3,77 15.409.090 7,63 44.727.272 11,40 59.227.272 Harga sapi umur 2,5 3 tahun adalah Rp. 4.000.000 5.000.000 Harga sapi umur 3 4 tahun ke atas adalah Rp. 6.000.000 7.000.000 Lampiran 11. Keadaan ternak sapi potong pada akhir tahun (Juli 2008 Juli 2009)

No. Sampel Umur sapi 2,5 3 tahun Umur sapi 3-4 tahun Total (ekor) Total Nilai Jumlah (ekor) Nilai Jumlah (ekor) Nilai 1 6 24.000.000 9 54.000.000 15 78.000.000 2 8 32.000.000 3 21.000.000 11 53.000.000 3 3 12.000.000 7 49.000.000 10 61.000.000 4 5 20.000.000 4 24.000.000 9 44.000.000 5 6 30.000.000 6 36.000.000 12 66.000.000 6 5 20.000.000 9 54.000.000 9 74.000.000 7 4 16.000.000 4 24.000.000 13 40.000.000 8 6 24.000.000 9 54.000.000 15 78.000.000 9 2 8.000.000 10 70.000.000 10 78.000.000 10 8 32.000.000 4 24.000.000 12 56.000.000 11 9 36.000.000 5 30.000.000 14 66.000.000 12 4 20.000.000 8 56.000.000 8 76.000.000 13 7 28.000.000 5 35.000.000 12 63.000.000 14 3 15.000.000 10 60.000.000 10 75.000.000 15 3 15.000.000 10 60.000.000 10 75.000.000 16 6 24.000.000 8 48.000.000 14 72.000.000 17 4 16.000.000 7 49.000.000 9 65.000.000 18 6 24.000.000 6 42.000.000 12 66.000.000 19 3 15.000.000 7 49.000.000 15 64.000.000 20 5 25.000.000 5 35.000.000 10 60.000.000 21 5 20.000.000 7 49.000.000 7 69.000.000 22 7 28.000.000 6 36.000.000 13 64.000.000 Total 115 484.000.000 149 959.000.000 250 1.443.000.000 Rataan 5,227 22.000.000 6,77 43.590.909 11,36 65.590.909 Harga sapi umur 2,5 3 tahun adalah Rp. 4.000.000 5.000.000 Harga sapi umur 3 4 tahun ke atas adalah Rp. 6.000.000 7.000.000 Lampiran 12. Penerimaan usaha ternak sapi potong dari pertambahan nilai ternak sapi potong (per tahun)

Nomor sampel Nilai awal Nilai akhir Pertambahan nilai 1 72.000.000 78.000.000 6.000.000 2 46.000.000 53.000.000 7.000.000 3 60.000.000 61.000.000 1.000.000 4 32.000.000 44.000.000 12.000.000 5 62.000.000 66.000.000 4.000.000 6 72.000.000 74.000.000 2.000.000 7 23.000.000 40.000.000 17.000.000 8 70.000.000 78.000.000 8.000.000 9 76.000.000 78.000.000 2.000.000 10 53.000.000 56.000.000 3.000.000 11 47.000.000 66.000.000 19.000.000 12 74.000.000 76.000.000 2.000.000 13 54.000.000 63.000.000 9.000.000 14 74.000.000 75.000.000 1.000.000 15 70.000.000 75.000.000 5.000.000 16 64.000.000 72.000.000 8.000.000 17 58.000.000 65.000.000 7.000.000 18 58.000.000 66.000.000 8.000.000 19 60.000.000 64.000.000 4.000.000 20 56.000.000 60.000.000 4.000.000 21 66.000.000 69.000.000 3.000.000 22 56.000.000 64.000.000 8.000.000 Total 1.303.000.000 1.443.000.000 140.000.000 Rataan 59.227.272 65.590.909 6.363.636

Lampiran 13. Penerimaan usaha ternak sapi potong (per tahun) Nomor Sampel Pertambahan nilai ternak Penjualan sapi potong Penjualan kotoran Penerimaan 1 6.000.000 35.000.000 72.000 41.072.000 2 7.000.000 35.000.000 36.000 42.036.000 3 1.000.000 28.000.000-29.000.000 4 12.000.000 35.000.000-47.000.000 5 4.000.000 42.000.000 72.000 46.072.000 6 2.000.000 35.000.000-37.000.000 7 17.000.000 28.000.000 72.000 45.072.000 8 8.000.000 28.000.000 72.000 36.072.000 9 2.000.000 35.000.000 36.000 37.036.000 10 3.000.000 35.000.000 36.000 38.036.000 11 19.000.000 21.000.000 72.000 40.072.000 12 2.000.000 42.000.000-44.000.000 13 9.000.000 35.000.000 72.000 44.072.000 14 1.000.000 35.000.000 36.000 36.036.000 15 5.000.000 28.000.000-33.000.000 16 8.000.000 28.000.000 72.000 36.072.000 17 7.000.000 21.000.000-28.000.000 18 8.000.000 35.000.000 72.000 43.072.000 19 4.000.000 28.000.000 72.000 32.072.000 20 4.000.000 35.000.000 36.000 39.036.000 21 3.000.000 42.000.000-45.000.000 22 8.000.000 28.000.000 72.000 36.072.000 Total 140.000.000 714.000.000 900.000 854.900.000 Rataan 6.363.636 32,454,454 40.909 38.859.090

Lampiran 14. Pendapatan bersih usaha ternak sapi potong (per tahun) Nomor sampel Penerimaan Biaya produksi Pendapatan bersih 1 41.072.000 18.100.000 22.972.000 2 42.036.000 14.413.333 27.622.667 3 29.000.000 13.900.000 15.100.000 4 47.000.000 12.330.000 34.670.000 5 46.072.000 17.891.666 28.180.334 6 37.000.000 12.750.000 24.250.000 7 45.072.000 17.881.666 27.190.334 8 36.072.000 18.160.000 17.912.000 9 37.036.000 13.766.666 23.269.334 10 38.036.000 13.916.666 24.119.334 11 40.072.000 18.193.333 21.878.667 12 44.000.000 12.380.000 31.620.000 13 44.072.000 14.440.000 29.632.000 14 36.036.000 14.016.666 22.019.334 15 33.000.000 13.756.666 19.243.334 16 36.072.000 18.190.000 17.882.000 17 28.000.000 12.920.000 15.080.000 18 43.072.000 14.550.000 28.522.000 19 32.072.000 18.000.000 14.072.000 20 39.036.000 14.096.666 24.939.334 21 45.000.000 12.625.000 32.375.000 22 36.072.000 17.996.666 18.075.334 Total 854.900.000 334.274.994 496.617.506 Rataan 38.859.090 15.194.317 22.573.523

Lampiran 15. Produksi usahatani padi (Pendapatan non usaha ternak) per tahun No. Sampel Luas lahan (Ha) Produksi (Kg) Penerimaan Total biaya Pendapatan 1 1,6 1.800 12.600.000 2.056.000 10.544.000 2 0,94 1.200 8.400.000 1.692.000 6.708.000 3 1,15 1.800 12.600.000 2.158.500 10.441.500 4 1 1.590 11.130.000 1.206.000 9.924.000 5 1,15 1.485 10.395.000 2.068.500 8.326.500 6 0,6 1.665 11.655.000 1.539.000 10.116.000 7 1,022 1.058 7.406.000 1.980.500 5.425.500 8 1,13 1.380 9.660.000 2.108.000 7.552.000 9 0,75 1.395 9.765.000 1.921.000 7.844.000 10 1,28 1.575 11.025.000 1.901.500 9.123.500 11 1,01 1.470 10.290.000 1.908.000 8.382.000 12 1 1.605 11.235.000 2.084.000 9.151.000 13 1,05 1.425 9.975.000 1.667.000 8.308.000 14 0,91 1.650 11.550.000 1.598.500 9.951.500 15 1 1.470 10.290.000 1.719.000 8.571.000 16 0,9 1.650 11.550.000 1.472.250 10.077.750 17 0,48 1.455 10.185.000 1.770.500 8.414.500 18 0,75 1.440 10.080.000 1.671.500 8.408.500 19 0,26 1.515 10.605.000 1.366.500 9.238.500 20 0,25 1.650 11.550.000 1.802.000 9.748.000 21 0,6 1.575 11.025.000 1.907.000 9.118.000 22 0,81 1.755 12.285.000 1.418.500 10.866.500 Total 19,642 33.608 235.256.000 39.015.750 196.240250 Rataan 0,89281 1,527,636 10,693,454 1,773,443 8,920,011

Lampiran 16. Kontribusi usaha ternak sapi potong terhadap pendapatan keluarga (per tahun) No. Sampel Pendapatan non usaha ternak padi Pendapatan usaha ternak sapi potong Total pendapatan keluarga Kontribusi (%) 1 10.544.000 22.972.000 33.516.000 68,5403 2 6.708.000 27.622.667 34.330.667 80,4606 3 10.441.500 15.100.000 25.541.500 59,1194 4 9.924.000 34.670.000 44.594.000 77,7458 5 8.326.500 28.180.334 36.506.834 77,1919 6 10.116.000 24.250.000 34.366.000 70,5639 7 5.425.500 27.190.334 32.615.834 83,3654 8 7.552.000 17.912.000 25.464.000 70,3424 9 7.844.000 23.269.334 31.113.334 74,7889 10 9.123.500 24.119.334 33.242.834 72,5549 11 8.382.000 21.878.667 30.260.667 72,3006 12 9.151.000 31.620.000 40.771.000 77,5551 13 8.308.000 29.632.000 37.940.000 78,1022 14 9.951.500 22.019.334 31.970.834 68,8731 15 8.571.000 19.243.334 27.814.334 69,1849 16 10.077.750 17.882.000 27.959.750 63,9562 17 8.414.500 15.080.000 23.494.500 64,1852 18 8.408.500 28.522.000 36.930.500 77,2315 19 9.238.500 14.072.000 23.310.500 60,3676 20 9.748.000 24.939.334 34.687.334 71,8975 21 9.118.000 32.375.000 41.493.000 78,0252 22 10.866.500 18.075.334 28.941.834 62,4540 Total 196.240250 496.617.506 716.865.256 1,578,8066 Rataan 8,920,011 22.573.523 32.584.784 71,763936

Lampiran 17. Spesifikasi masalah yang dihadapi peternak sapi potong di daerah penelitian, tahun 2009 No. Sampel Kurang pengetahuan tentang Kurang modal sapi potong 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Persentase (%) 68,18 72,72 Sumber : Data Primer dari peternak,2009

Lampiran 18. Spesifikasi upaya masalah yang dilakukan peternak sapi potong di daerah penelitian, tahun 2009 No. Sampel Mencari informasi pada PPL / buku / kelompok ternak Mencari pinjaman modal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Menekan biaya produksi Persentase (%) 45,4 59,09 54,5 Sumber : Data Primer dari peternak, 2009