BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 06 Sendangharjo dan di SD Negeri 01 Sendangharjo. Kedua sekolah ini merupakan SD di Dabin IV Sendangharjo dan terletak pada satu lokasi yang sama atau berdampingan di wilayah Sendangharjo. Siswa kelas IV SD Negeri 06 Sendangharjo Tahun Pelajaran 2013-2014 berjumlah 34 siswa dari 18 siswa laki laki dan 16 siswa perempuan merupakan kelas yang mendapatkan perlakuan Model Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament). Siswa kelas IV SD Negeri 01 Sendangharjo Tahun Pelajaran 2013-2014 berjumlah 32 siswa dari 15 siswa laki laki dan 17 siswa perempuan merupakan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan, yaitu model pemelajaran diskusi kelompok. Kedua sekolah ini memiliki posisi tempat duduk 1 meja dan dua kursi untuk 2 siswa, ruangan cukup luas dan terang sehingga para siswa dapat belajar dengan nyaman. Dari daftar nilai guru mata pelajaran Matematika di kedua sekolah relatif sama, dimana rata-rata nilai Matematika pada kelompok eksperimen 65,29, sedangkan kelompok kontrol 64,22. Latar belakang sosial siswa dari kedua sekolah ini sama yaitu mayoritas berasal dari orang tua yang pekerjaannya swasta. 4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas pada tabel di bawah ini: 54

55 Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Angket Minat Pretest Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Dengan One-Sample Kolmogorov-Smomov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test eksperimen kontrol N 34 32 Normal Parameters a Mean 42.3235 42.3438 Most Extreme Differences Std. Deviation 5.41446 6.71354 Absolute.097.114 Positive.097.114 Negative -.068 -.092 Kolmogorov-Smirnov Z.563.646 Asymp. Sig. (2-tailed).909.798 Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil uji normalitas data menggunakan teknik one sample Kolmogorov-Smirov Test di atas menunjukkan: 1. Nilai pretest amgket minat kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai signifikasi 0,909. Jika nilai signifikasinya > 0,05 maka data berdistribusi normal. Nilai signifikasi yang diperoleh adalah 0,909 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai angket minat pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal. 2. Nilai pretest angket minat kelompok kontrol dari tabel tersebut nampak nilai signifikasi sebesar 0,798. Jika nilai signifikasinya > 0,05 maka data berdistribusi normal. Nilai signifikasi yang diperolah adalah 0,798 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai angket minat pretest kelompok kontrol berdistribusi normal.

56 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Angket Minat Postest Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Dengan One-Sample Kolmogorov-Smomov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test eksperimen kontrol N 34 32 Normal Parameters a Mean 47.4706 46.3125 Most Extreme Differences Std. Deviation 6.59768 6.82707 Absolute.146.121 Positive.146.121 Negative -.100 -.080 Kolmogorov-Smirnov Z.851.685 Asymp. Sig. (2-tailed).464.736 Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil uji normalitas data menggunakan teknik one sample Kolmogorov-Smirov Test di atas menunjukkan: 1. Nilai postttest angket minat kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai signifikasi 0,464. Jika nilai signifikasinya > 0,05 maka data berdistribusi normal. Nilai signifikasi yang diperoleh adalah 0,464 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai posttest angket minat kelompok eksperimen berdistribusi normal. 2. Nilai postest angket minat kelompok kontrol dari tabel tersebut nampak nilai signifikasi sebesar 0,736. Jika nilai signifikasinya > 0,05 maka data berdistribusi normal. Nilai signifikasi yang diperolah adalah 0,736 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai posttest angket minat kelompok kontrol berdistribusi normal.

57 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Pretest Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Dengan One-Sample Kolmogorov-Smomov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test eksperimen kontrol N 34 32 Normal Parameters a Mean 61.1765 61.4062 Most Extreme Differences Std. Deviation 11.35240 1.265131 Absolute.164.189 Positive.112.141 Negative -.164 -.189 Kolmogorov-Smirnov Z.955 1.069 Asymp. Sig. (2-tailed).321.203 a. Test distribution is Normal. Dari uji normalitas hasil belajar pretest kelompok Eksperimen dan Kontrol didapat sebagai berikut: 1. Nilai prestest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai signifikasi 0,974. Jika nilai Signifikansinya > 0,05, maka data berdistribusi normal. Nilai Signifikansi yang diperoleh adalah 0,321 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai hasil belajar pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal. 2. Nilai prestest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai signifikasi 0,203. Jika nilai Signifikansinya >0,05, maka data berdistribusi normal. Nilai Signifikansi yang diperoleh adalah 0,203 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai hasil belajar pretest kelompok kontrol berdistribusi normal.

58 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Postest Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Dengan One-Sample Kolmogorov-Smomov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test eksperimen kontrol N 34 32 Normal Parameters a Mean 68.8235 67.6562 Most Extreme Differences Std. Deviation 12.49599 1.02378E1 Absolute.150.165 Positive.150.165 Negative -.108 -.107 Kolmogorov-Smirnov Z.872.933 Asymp. Sig. (2-tailed).432.349 Test distribution is Normal. Dari uji normalitas hasil belajar postest kelompok eksperimen dan kontrol didapat sebagai berikut: 1. Nilai postest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai signifikasi 0,432. Jika nilai Signifikansinya > 0,05 maka data berdistribusi normal. Nilai Signifikansi yang diperoleh adalah 0,432 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai hasil belajar postest kelompok kontrol berdistribusi normal. 2. Nilai postest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov- Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai signifikasi 0,349. Jika nilai Asimp. Signifikansinya > 0,05, maka data berdistribusi normal. Nilai Signifikansi yang diperoleh adalah 0,349 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai hasil belajar postest kelompok kontrol berdistribusi normal. 4.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas ini pada prinsipnya yaitu untuk menguji data atau kelompok yang mempunyai varians sama atau homogen diantara kelompok yang ingin di uji. Jika data atau kelompok variansnya sama maka dikatakan ada homogenitas.

59 pretestangket Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Angket Minat Pretest Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.398 1 64.241 posttestangket Data populasi homogen jika signifikasi < 0,05, maka Ho di tolak berarti data populasi tidak homogen. Data dari tabel diatas menunjukkan bahwa signifikansi 0,241 > 0,05, maka Ho diterima berarti data yang diperoleh bersifat homogen. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Angket Minat Postest Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig..062 1 64.803 Data populasi homogen jika signifikasi < 0,05, maka Ho di tolak berarti data populasi tidak homogen. Data dari tabel diatas menunjukkan bahwa signifikansi 0,803 > 0,05, maka Ho diterima berarti data yang diperoleh bersifat homogen.

60 nilaipretest Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Pretest Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig..668 1 64.417 nilaipostest Data populasi homogen jika signifikasi < 0,05, maka Ho di tolak berarti data populasi tidak homogen. Data dari tabel diatas menunjukkan bahwa signifikansi 0,417 >0,05, maka Ho diterima berarti data yang diperoleh bersifat homogen. Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.108 1 64.297 Data populasi homogen jika signifikasi < 0,05, maka Ho di tolak berarti data populasi tidak homogen. Data dari tabel diatas menunjukkan bahwa signifikansi 0,297 > 0,05, maka Ho diterima berarti data yang diperoleh bersifat homogen. 4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut. Langkah pertama Siswa diberi apersepsi. Siswa mengamati sebuah kalimat yang berisi tentang bilangan Romawi dan guru menanyakan disebut apakah bilangan tersebut dan bagaimana cara membacanya.

61 Langkah kedua Guru menyampaikan rencana dan tujuan kegiatan pembelajaran. Langkah ketiga Siswa mendengar penjelasan guru tentang lambang dasar bilangan Romawi dan aturan-aturan dalam membaca dan menulis bilangan Romawi. Langkah keempat Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa secara berkelompok. Langkah Kelima Siswa mempresentasikan tugasnya di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. Langkah Keenam Siswa melaksanakan kegiatan Game kelompok. Langkah Ketujuh Siswa melaksanakan kegiatan Turnamen. Langkah Kedelapan Guru meluruskan kesalahpahaman materi dan penarikan kesimpulan. Langkah Kesembilan Guru memberikan penghargaan kelompok. Langkah Kesepuluh Siswa diberi evaluasi, refleksi, dan tindak lanjut. Proses pembelajaran seperti ini sangat bermanfaat bagi guru pada saat mengajar. Adanya tahapan-tahapan pembelajaran yang dilakukan yaitu untuk mempermudah guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama sehingga dapat memberikan suasana kompetisi yang positif dalam proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) siswa dituntut untuk

62 mendapatkan poin individual sekaligus poin bagi kelompoknya sehingga setiap siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament). Hal ini terbukti pada skor lembar observasi guru adalah 20 dari skor total 20, yang artinya pembelajaran sudah dilaksanakan oleh guru dengan baik. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa sudah sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament). Hal ini terbukti pada skor lembar observasi siswa adalah 20 dari skor total 20, yang artinya pembelajaran sudah dilaksanakan oleh siswa dengan baik. 4.4 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Minat dan Hasil belajar Siswa Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik non tes untuk angket minat dan tes untuk hasil belajar yaitu menggunakan soal. Langkah awal sebelum peneliti melakukan treatmen siswa diberi pretest angket pada hari pertama dan pretest soal. Selanjutnya peneliti melakukan treatmen yaitu menggunakan model pembelajaran koopertif tipe TGT (Team Games Tournament). Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Jumat tanggal 25 April 2014 dan pertemuan kedua pada hari Sabtu tanggal 26 April 2014. Setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran koopertif tipe TGT (Team Games Tournament) berakhir pada pertemuan kedua, siswa di minta mengisi angket dan mengerjakan soal posttest. Posttest nilai akhir dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran koopertif tipe TGT (Team Games Tournament). Hasil rata-rata nilai postest angket dan postest nilai hasil belajar kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

63 Tabel 4.9 Rata-Rata Nilai Pengukuran Awal dan Pengukuran Akhir Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pengukuran Rata-rata nilai Pengukuran Awal 42,32 Pengukuran Akhir 47,47 Tabel 4.10 Rata-Rata Nilai Pengukuran Awal dan Pengukuran Akhir Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pengukuran Rata-rata nilai Pengukuran Awal 61,18 Pengukuran Akhir 68,82 Berdasarkan tabel 4.9 dan tabel 4.10 diatas dapat di lihat adanya perbedaan rata-rata skor total minat dan nilai hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Peneliti membagikan angket untuk mengetahui kondisi awal, rata-rata nilai angket minat 42,32. Sedangkan nilai hasil belajar siswa rata-ratanya 61,18. Pembelajaran selanjutnya di beri perlakuan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT rata-rata skor total angket minat 47,47 dan nilai ratarata hasil belajar 68,82. Pada penelitian yang menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok, langkah-langkah yang dilakukan sama dengan penelitian dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament), yaitu pemberian pretest angket dan hasil belajar, kemudian pelaksanaan pembelajaran dan terakhir adalah posttests angket dan hasil belajar. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin, 28 April 2014 dan Selasa 29 April 2014. Hasil rata-rata nilai postest angket dan postest nilai hasil belajar kelas kontrol adalah sebagai berikut:

64 Tabel 4.11 Rata-Rata Nilai Pengukuran Awal dan Pengukuran Akhir Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol Pengukuran Rata-rata nilai Pengukuran Awal 42,34 Pengukuran Akhir 46,31 Tabel 4.12 Rata-Rata Nilai Pengukuran Awal dan Pengukuran Akhir Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Pengukuran Rata-rata nilai Pengukuran Awal 61,41 Pengukuran Akhir 67,66 Berdasarkan tabel 4.11 dan tabel 4.12 diatas dapat di lihat adanya perbedaan rata-rata skor total minat dan nilai hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Pada pembelajaran dengan model pembelajaran diskusi kelompok guru mengajar dengan pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru, kemudian peneliti membagikan angket untuk mengetahui kondisi awal, rata-rata nilai angket minat 42,34. Sedangkan nilai hasil belajar siswa rata-ratanya 61,41. Pembelajaran selanjutnya di beri perlakuan dengan penggunaan model pembelajaran diskusi kelompok rata-rata skor total angket minat 46,31 dan nilai rata-rata hasil belajar 67,66. Tabel 4.13 Posttest Minat Belajar Kelas Eksperimen Rerata Total Skor Klasifikasi Jumlah Persentase Jawaban / Responden Minat Siswa >55,25 68,00 Sangat Positif 5 15,6% >42,50 55,25 Positif 19 55,9% >29,75 42,50 Negatif 10 29,4% 17,00 29,75 Sangat Negatif - 0%

65 Berdasarkan tabel 4.11 dlihat bahwa hasil posttest minat belajar siswa pada kelas eksperimen berdasarkan klasifikasi minat adalah pada kategori sangat positif berjumlah 5 siswa (15,6%), kategori positif 19 siswa (55,9%), kategori negatif 10 siswa (29,4%) dan sangat negatif tidak ada. Posttest minat belajar kelas eksperimen dapat dibuat diagram lingkaran sebagi berikut. Diagram 4.1 Posttest Minat Belajar Kelas Eksperimen Sangat Negatif - ; 0% Negatif 10; 29,40% Sangat Positif 5; 15,60% Positif 19; 55,90% Tabel 4.14 Posttest Minat Belajar Kelas Kontrol Rerata Total Skor Klasifikasi Jumlah Persentase Jawaban / Responden Minat Siswa >55,25 68,00 Sangat Positif 4 12,5% >42,50 55,25 Positif 12 37,5% >29,75 42,50 Negatif 15 46,9% 17,00 29,75 Sangat Negatif 1 3,1% Berdasarkan tabel 4.12 dlihat bahwa hasil posttest minat belajar siswa pada kelas kontrol berdasarkan klasifikasi minat adalah pada kategori sangat positif berjumlah 4 siswa (12,5%), kategori positif 12 siswa (37,5%), kategori negatif 15 siswa (46,9%) dan sangat negatif 1 siswa (3,1%). Posttest minat belajar kelas kontrol dapat dibuat diagram lingkaran sebagi berikut.

66 Diagram 4.2 Posttest Minat Belajar Kelas Kontrol Sangat Negatif; 3,10% Sangat Positif; 12,50% Negatif; 46,90% Positif; 37,50% Tabel 4.15 Posttest Hasil Belajar Kelas Eksperimen Nilai Kategori Jumlah Persentase Siswa 65 Lulus KKM 24 70,6% < 65 Tidak Lulus KKM 10 29,4% Berdasarkan tabel 4.13 dlihat bahwa hasil posttest hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang lulus KKM adalah 24 siswa (70,6%). Sedangkan yang tidak lulus KKM adalah 10 siswa (29,4%). Pada posttest hasil belajar kelas eksperimen dapat dibuat diagram sebagai berikut.

67 Diagram 4.3 Posttest Hasil Belajar Kelas Eksperimen Tidak Lulus KKM; 29,40% Lulus KKM; 70,60% Tabel 4.16 Posttest Hasil Belajar Kelas Kontrol Nilai Kategori Jumlah Persentase Siswa 65 Lulus KKM 21 65,6% < 65 Tidak Lulus KKM 11 34,4% Berdasarkan tabel 4.13 dlihat bahwa hasil posttest hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang lulus KKM adalah 21 siswa (65,6%). Sedangkan yang tidak lulus KKM adalah 11 siswa (34,4%). Pada posttest hasil belajar kelas kontrol dapat dibuat diagram sebagai berikut.

68 Diagram 4,4 Posttest Hasil Belajar Kelas Kontrol Tidak Lulus KKM; 34,40% Lulus KKM; 65,60% 4.5 Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pembelajaran yang dilakukan sebelum dan setelah treatmen, nilai rata-rata angket dan nilai hasil belajar tersebut dianalisis menggunakan uji T-Test. Pengujian hipotesis ini menggunakan Uji Dua Sampel Tidak Berpasangan (Independent Samples Test). Independent Samples Test ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berpasangan. Dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sebelum dan sesudah diterapkan treatment penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) pada pelajaran Matematika terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 06 Sendangharjo. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik Independent Sample Test tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.17 Group Statistics kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean posttestangket eksperimen 34 47.4706 6.59768 1.13149 kontrol 32 46.3125 6.82707 1.20687

69 Berdasarkan tabel group statistic nilai mean untuk eksperimen nilai mean adalah 47,4706 dan untuk kelas kontrol adalah 46,3125 sehingga dapat di simpulkan bahwa rerata pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) tidak jauh berbeda dengan model pembelajaran diskusi kelompok. Tabel 4.18 Uji Perbedaan Angket Minat Postest Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. (2- Mean Std. Error Interval of the Difference F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper posttest angket Equal variances assumed Equal variances not assumed.062.803.701 64.486 1.15809 1.65259-2.14334 4.45952.700 63.419.486 1.15809 1.65433-2.14740 4.46357 Berdasarkan tabel hasil F hitung levene test sebesar 0,062 probabilitas 0,803 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai t adalah 0,701 dengan probabilitas signifikasi 0,486 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan untuk pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dengan model pembelajaran diskusi kelompok.

70 Tabel 4.19 Group Statistics nilai N Mean Std. Deviation Std. Error Mean angket posttest 34 47.4706 6.59768 1.13149 pretest 34 42.3235 5.41446.92857 Berdasarkan tabel group statistic nilai mean untuk posttest angket kelas eksperimen adalah 47,4706 dan untuk pretest angket kelas eksperimen nilai mean adalah 42,3235 dan sehingga dapat di simpulkan bahwa rerata nilai posttest lebih besar daripada nilai pretest. Tabel 4.20 Uji Perbedaan Angket Minat Pretest Dan Posttest Kelompok Eksperimen Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. (2- Mean Std. Error Interval of the Difference F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper angket Equal variances assumed Equal variances not assumed 2.280.136 3.516 66.001 5.14706 1.46374 2.22462 8.06950 3.516 63.580.001 5.14706 1.46374 2.22254 8.07158 Berdasarkan tabel hasil F hitung levene test sebesar 2.280 probabilitas 0,136 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua hasil angket homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai t adalah 3.516 dengan probabilitas signifikasi 0,001 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan pembelajaran yang

71 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) antara pretest dan posttest minat belajar. Tabel 4.21 Group Statistics kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean nilaipostest eksperimen 34 68.8235 12.49599 2.14304 kontrol 32 67.6562 10.23785 1.80981 Berdasarkan tabel group statistic nilai mean untuk kelas eksperimen nilai mean adalah 68,8235 dan untuk kelas kontrol adalah 67,6562 sehingga dapat di simpulkan bahwa rerata pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) tidak jauh berbeda dengan model pembelajaran diskusi kelompok. Tabel 4.22 Uji Perbedaan Hasil Belajar Postest Kelompok Eksperimen Dan Kontrol Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. (2- Mean Std. Error Interval of the Difference F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper nilaipostest Equal variances assumed Equal variances not assumed 1.108.297.414 64.681 1.16728 2.82204-4.47039 6.80495.416 62.834.679 1.16728 2.80501-4.43837 6.77293 Berdasarkan tabel hasil F hitung levene test sebesar 1.108 probabilitas 0,297 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan

72 demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai t adalah 0,414 dengan probabilitas signifikansi 0,681 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan untuk pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dengan model pembelajaran diskusi kelompok. Tabel 4.23 Group Statistics nilai N Mean Std. Deviation Std. Error Mean hasilbelajar posttest 34 68.8235 12.49599 2.14304 pretest 34 61.1765 11.35240 1.94692 Berdasarkan tabel group statistic nilai mean untuk posttest kelas eksperimen adalah 68,8235 dan untuk pretest kelas eksperimen nilai mean adalah 61, 1765 sehingga dapat di simpulkan bahwa rerata nilai posttest lebih besar daripada nilai pretest.

73 Tabel 4.24 Uji Perbedaan Hasil Belajar Pretest Dan Posttest Kelompok Eksperimen Levene's Test for Equality of Independent Samples Test Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error Difference F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper hasilbelajar Equal variances.186.668 2.641 66.010 7.64706 2.89537 1.86628 13.42784 assumed Equal variances not 2.641 65.401.010 7.64706 2.89537 1.86529 13.42883 assumed Berdasarkan tabel hasil F hitung levene test sebesar 0,186 probabilitas 0,668 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua hasil hasil belajar homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai t adalah 2.6741 dengan probabilitas signifikasi 0,010 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) antara pretest dan posttest hasil belajar. 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang telah di sajikan sebelumnya. Pembelajaran yang di gunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dan menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok menunjukkan hasil bahwa tidak ada perbedaan hasil

74 minat dan hasil belajar pada pembelajaran Matematika ditinjau dari perbedaan penggunaan model pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis yang menunjukan nilai probabilitas > 0,05. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) mempunyai rata-rata yang tidak jauh berbeda dengan pembelajaran siswa yang menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok. Hasil analisis persyaratan kedua kelompok adalah homogen karena nilai signifikansi adalah 0,241 > 0,05, untuk hasil pretest angket minat maka didapat kesimpulan bahwa kedua varian tersebut (kelas eksperimen dan kelas kontrol) homogen, sehingga kelompok tersebut dapat dilakukan penelitian. Sedangkan hasil homogenitas terhadap pretest hasil belajar adalah 0,487 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variansi (kelas eksperimen dan kelas kontrol) homogen. Dari uji normalitas untuk pretest angket kelompok eksperimen nilai dari signifikansi sebesar 0,909 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan pretest angket kelompok kontrol nilai signifikansi sebesar 0,798 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretest kelompok kontrol berdistribusi normal. Nilai pretest hasil belajar kelompok eksperimen nilai signifikansi sebesar 0,974 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal dan kelompok kontrol nilai signifikansi sebesar 0,203 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretest kelompok kontrol berdistribusi normal sehingga kedua kelompok tersebut berdistribusi normal. Kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament). Kelompok kontrol dengan model pembelajaran diskusi kelompok. Kegiatan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) terlihat minat belajar siswa kelas IV SD Negeri 06 Sendangharjo pada mata pelajaran Matematika yang berjumlah 34 (kelompok eksperimen) tidak jauh

75 berbeda dengan minat belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Sendangharjo pada mata pelajaran Matematika yang berjumlah 32 (kelompok kontrol). Data yang diperoleh membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelalajarn Matematika SD Negeri 06 Sendangharjo yang berjumlah 34 (kelompok eksperimen) dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) tidak jauh berbeda dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Sendangharjo pada mata pelajaran Matematika yang berjumlah 32 (kelompok kontrol). Hasil nilai angket dan hasil nilai belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) yaitu nilai rata-rata nilai posttest angket kelompok eksperimen 47,47 dan nilai ratarata posttest angket kelompok kontrol 46,31. Sedangkan untuk nilai hasil belajar, yaitu nilai rata-rata kelompok eksperimen 68,82 dan nilai rata-rata postest kelompok kontrol 67,66. Berdasarka hasil posttest minat belajar siswa pada kelas eksperimen pada klasifikasi minat adalah pada kategori sangat positif berjumlah 5 siswa (15,6%), kategori positif 19 siswa (55,9%), kategori negatif 10 siswa (29,4%) dan sangat negatif tidak ada. Sedangkan hasil posttest minat belajar siswa pada kelas kontrol pada klasifikasi minat adalah pada kategori sangat positif berjumlah 4 siswa (12,5%), kategori positif 12 siswa (37,5%), kategori negatif 15 siswa (46,9%) dan sangat negatif 1 siswa (3,1%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa minat model pembelajran kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) lebih banyak yang positif dibandingkan minat siswa yang menggunakan model diskusi kelompok. Berdasarkan hasil posttest hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang lulus KKM adalah 24 siswa (70,6%). Sedangkan yang tidak lulus KKM adalah 10 siswa (29,4%). Sedangkan hasil posttest hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang lulus KKM adalah 21 siswa (65,6%). Sedangkan yang tidak lulus KKM adalah 11 siswa (34,4%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa KKM pada kelas yang menggunakan

76 model pembelajran kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) lebih banyak dibandingkan siswa yang menggunakan model diskusi kelompok. Dari hasil uji beda posttest angket minat kelas eksperimen dan kontrol diperoleh bahwa nilai t adalah 0,701 dengan probabilitas signifikasi 0,486 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan untuk pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dengan model pembelajaran diskusi kelompok. Dari hasil uji beda pretest dan posttest angket minat kelas eksperimen nilai t adalah 3.516 dengan probabilitas signifikasi 0,001 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) antara pretest dan posttest minat belajar. Dari hasil uji beda nilai hasil belajar antara kelas eksperimen dan kontrol t adalah 0,414 dengan probabilitas signifikansi 0,681 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan untuk pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dengan model pembelajaran diskusi kelompok. Dari hasil uji beda pretest dan posttest hasil belajar kelas eksperimen nilai t adalah 2.6741 dengan probabilitas signifikasi 0,010 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) antara pretest dan posttest hasil belajar. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa, membuktikan bahwa kelompok eksperimen yang di beri perlakuan/treatmen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) minat belajar dan hasil belajar yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan pembelajaran yang hanya menggunakan model diskusi kelompok di kelas yang tidak diberi perlakuan/treatmen. Berdasarkan pemaparan analisis data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh terhadap peningkatan minat dan

77 hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) karena hasil yang diperoleh menggunakan pembelajaran ini tidak jauh berbeda dengan pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok. Dapat dilihat pada tabel 4.16 dan 4.20 hasil uji perbedaan posttest antara eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini kurang sejalan dengan penelitian Yuliana, Mega Cahyaningrum dan Milati Nuril yang menyatakan bahwa hasil penelitiannya pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika. Penelitian ini cukup sejalan dengan penelitian Malkan Santoso yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dengan model pembelajaran konvensional. Meskipun tidak ada perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tetapi penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe TGT (Team Games Turnament) dapat meningkatkan interaksi, keaktifan dan kerjasama antarsiswa maupun siswa dengan guru. Hal ini selaras dengan pendapat Taniredja, Faridli, dkk. (2011:72-73) yang menyatakan bahwa siswa dapat menelaah sebuah mata pelajaran atau pokok bahasan bebas mengaktualisasikan diri dengan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa tersebut dapat keluar, selain itu kerjasama antarsiswa juga siswa dengan guru akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi hidup dan tidak membosankan.