BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka simpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh pemimpin di perusahaan memiliki hubungan positif pada perilaku inovatif karyawan. Hal ini dikarenakan keteladanan pemimpin, kepedulian atas kebutuhan karyawan dan stimulus intelektual yang yang dimiliki oleh pemimpin yang menerapkan kepemimpinan transformasional mampu secara efektif mendorong karyawan dalam mengeksplorasi peluang inovasi, menemukan ide-ide dan gagasan-gagasan kreatif, dan menerapkannya dalam menjalankan pekerjaan di perusahaan. b) Kepemimpinan transaksional yang diterapkan pemimpin di perusahaan tidak memiliki hubungan pada perilaku inovatif karyawan. Hal ini dikarenakan pengawasan pemimpin transaksional atas kinerja karyawan dan klarifikasi atas target dan imbalan yang hendak diberikan tidak membatasi atau mendorong karyawan dalam mewujudkan perilaku inovatif di perusahaan. c) Pemberdayaan psikologis pada karyawan tidak memoderasi hubungan kepemimpinan transformasional dan perilaku inovatif karyawan. Hal 60
ini dikarenakan kepemimpinan transformasional dan pemberdayaan psikologis pada karyawan memiliki pengaruh langsung pada perilaku inovatif karyawan. Pemberdayaan psikologis meningkatkan kepercayaan diri karyawan atas kompetensi yang dimilikinya, memiliki inisiatif dan kapabilitas dalam mengatur tindakan, dan keyakinan dalam memberikan pengaruh pada pekerjaan sehingga karyawan merasa mampu dan terdorong untuk mewujudkan perilaku inovatif di perusahaan. d) Pemberdayaan psikologis pada karyawan tidak memoderasi hubungan kepemimpinan transaksional dan perilaku inovatif karyawan. Hal ini dikarenakan pemberdayaan psikologis pada karyawan mampu secara efektif mendorong perilaku inovatif karyawan di perusahaan. 5.2. Keterbatasan Adapun keterbatasan yang peneliti temukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Penelitian ini menggunakan desain cross sectional survey, sehingga hanya mampu menangkap keadaan ketika penelitian dilakukan. Penelitian ini tidak dapat menangkap perubahan dinamis yang terjadi pada hubungan tipe kepemimpinan yang diterapkan dan perilaku inovatif karyawan. b) Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di perusahaan yang bergerak di industri perbankan, yaitu Bank 61
Tabungan Negara (BTN). Dengan demikian, penelitian yang dilakukan pada karyawan di perusahaan lain, baik dalam industri yang sama atau dalam industri yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda pula. c) Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah karyawan tetap yang memenuhi kriteria yang ditentukan sebelumnya oleh peneliti, dengan harapan karyawan yang menjadi responden benar-benar memahami tipe kepemimpinan yang diterapkan di perusahaan, memahami tingkat pemberdayaan psikologis dirinya, dan telah terlibat dalam proses eksplorasi peluang, promosi dan implementasi inovasi di departemen kerja dan perusahaan. Dengan demikian, penelitian pada responden yang memiliki kriteria yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda pula. d) Kuesioner penelitian diisi dengan metode self report oleh responden, sehingga memiliki kemungkinan terjadi bias yang disebabkan oleh subjektivitas responden dalam menilai tingkat pemberdayaan psikologis dan perilaku inovatif dalam diri responden. 5.3. Implikasi Penelitian ini memberikan beberapa implikasi sebagai berikut: a) Penelitian ini menemukan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki hubungan positif dengan perilaku inovatif karyawan di perusahaan. Dengan demikian, pemimpin dapat memaksimalkan peran 62
kepemimpinan transformasional dalam menginspirasi, mendorong karyawan untuk melihat permasalahan yang dihadapi dengan cara yang baru dan membantu karyawan dalam mengembangkan potensi diri dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam mengekplorasi peluang, mempromosikan dan mengimplementasikan ide-ide, gagasan-gagasan dan solusi kreatif dalam menjalankan tugas dan pekerjaan yang dijalankannya. b) Penerapan kepemimpinan transaksional tidak memiliki hubungan pada terwujudnya perilaku inovatif karyawan di perusahaan. Dengan demikian, pemimpin dapat meminimalkan peran kepemimpinan transaksional dalam mengatur karyawan di perusahaan. Kim dan Lee (2012) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa pemimpin dapat menekankan pada dimensi imbalan kontinjen yang mengklarifikasi target yang hendak dicapai dan memberikan informasi terkait imbalan yang akan diberikan serta mengekspresikan kepuasan dan penghargaan atas kinerja dan inovasi yang berhasil diwujudkan oleh karyawan di perusahaan. Hal ini dikarenakan dimensi imbalan kontinjen memiliki hubungan positif pada perilaku kreatif karyawan di perusahaan. c) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak hanya tipe kepemimpinan yang memiliki hubungan positif dengan perilaku inovatif karyawan. Pemberdayaan psikologis pada karyawan juga menunjukkan pengaruh yang positif pada perilaku inovatif karyawan. 63
Perusahaan dapat melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri karyawan akan kompetensinya dalam menjalankan pekerjaan, meningkatkan kapabilitas karyawan dalam menentukan tindakan terbaik dan inovatif dalam menjalankan pekerjaan, dan kepercayaan diri bahwa pekerjaan dan inovasi tersebut akan memberikan pengaruh yang signifikan pada perusahaan. Hal ini dikarenakan dengan pemberdayaan psikologis tersebut karyawan memiliki inisiatif dan proaktif untuk terlibat langsung pada proses mewujudkan perilaku inovatif di perusahaan. 64