LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

B A B P E N D A H U L U A N

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

4.3 Perjanjian Kinerja Eselon IV Sub Bagian Keuangan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

2.1 Rencana Strategis

LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

RINGKASAN EKSEKUTIF. L K j - I P D i n a s K e s e h a t a n P r o v. S u l s e l T A

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

JL. Ahmad Yani No. 159 Serang Banten Telp/Fax. (0254)

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURBALINGGA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK PERJANJIAN KINERJA ESELON IV TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun Realisa si (s/d 2012)

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 25 Februari 2017 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

VISI DAN MISI BUPATI MENUJU KAB BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

L A P O R A N K I N E R J A

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Dinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

IV-55. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Banten

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) SUKABUMI

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN 2016

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DINAS KESEHATAN Jl. dr. Susilo No. 46Pahoman,Bandar Lampung

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

RENCANA STRATEGIS PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 217 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No. 7 Kompleks Perkantoran Gunung Tinggi

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat taufik dan hidayahnya Laporan Kinerja (LKj) Tahun 217 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dapat disusun dengan baik. Laporan Kinerja (LKj ) adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah atas penggunaan anggaran. Perencanaan strategis Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 17 tahun 216 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu tahun 216-221. Maka dalam siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 214, Laporan Kinerja tahun 217 adalah merupakan pertanggungjawaban tahun kedua dalam periode RPJMD tersebut. Laporan Kinerja ini disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara dan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 214 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Atas dasar peraturan tersebut, Laporan Kinerja diukur berdasarkan indikator sasaran strategis dan target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Kabupaten Tanah Bumbu tahun 217 yang merupakan penjabaran dari target kinerja RPJMD tahun kedua dan RKPD tahun 217 yang sudah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 217. Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun Anggaran 217 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT), yang berisi informasi capaian Indikator Kinerja melalui program/kegiatan yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya. Kami sadari bahwa Laporan Kinerja ini masih sangat jauh dari sempurna, dan kami sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak demi perbaikan i

tahun-tahun berikutnya. Semoga Laporan Kinerja ini dapat menjadi sarana evaluasi bagi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu agar memacu kinerja ke depan lebih produktif, profesional, efektif dan efisien dalam rangka untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyusunan Laporan Kinerja ini dan semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk dan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan. Batulicin, Januari 218 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU, Dr. H. M. DAMRAH, Sos., M. Si NIP. 196911 19911 1 6 ii

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii iv v viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 3 C. Struktur Organisasi... 4 D. Analisis Aspek Strategis... 6 E. Sistematika Penyajian... 12 BAB II. PERENCANAAN KINERJA... 14 A. Program dan Kegiatan Tahun 217... 16 B. Penetapan Kinerja... 17 C. Rencana Aksi Kinerja... 17 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA... 19 A. Capaian Kinerja... 2 B. Capaian Indikator Kinerja Utama... 21 C. Capaian Kinerja Tahun 217... 23 D. Evaluasi dan Analisis Capaian Sasaran Strategis Tahun 217... 24 E. Realisasi Anggaran... 83 BAB IV. PENUTUP... 87 A. Kesimpulan... 87 B. Saran... 87 LAMPIRAN iii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Keadaan Tenaga Berdasarkan Jumlah dan Jenis Pegawai... 7 Tabel 1.2 Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan... 7 Tabel 1.3 Alokasi Pembiayaan Kesehatan... 8 Tabel 1.4 Indikator Kinerja Utama... 11 Tabel 2.1 Rencana Kinerja Tahunan... 14 Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja... 2 Table 3.2 Pencapaian IKU... 14 Tabel 3.3 Ringkasan Tingkat Capaian Kinerja 217... 24 Tabel 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 1... 25 Tabel 3.5 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 2... 31 Tabel 3.6 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 3... 53 Tabel 3.7 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 4... 67 Tabel 3.8 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 5... 69 Tabel 3.9 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 6... 72 Tabel 3.1 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 7... 8 Tabel 3.11 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 8... 81 Tabel 3.12 Realisasi Anggaran... 83 iv

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi... 5 Gambar 3.1 Capaian IKU... 23 Gambar 3.2 Ringkasan Capaian Kinerja... 24 Gambar 3.3 Rasio Tenaga Dokter Per Satuan Penduduk... 26 Gambar 3.4 Rasio Posyandu Per Satuan Balita... 27 Gambar 3.5 Strata Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri... 29 Gambar 3.6 Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri... 3 Gambar 3.7 Persentase Pelayanan Ibu Hamil Mendapatkan Antenatal Minimal 4 kali... 34 Gambar 3.8 Prevalensi AKI per 1. Kelahiran Hidup... 35 Gambar 3.9 Prevalensi AKN per 1. Kelahiran Hidup... 37 Gambar 3.1 Prevalensi AKB per 1. Kelahiran Hidup... 37 Gambar 3.11 Prevalensi AKBa per 1. Kelahiran Hidup... 38 Gambar 3.12 Persentase KB Aktif... 39 Gambar 3.13 Angka Kesakitan Malaria (API)... 4 Gambar 3.14 Angka Kesakitan Filaria (MF rate) < 1%... 41 Gambar 3.15 Insiden Rate DBD/1. Penduduk... 41 Gambar 3.16 Persentase Penemuan Kasus Baru Kusta Tanpa Cacat... 43 Gambar 3.17 Keberhasilan Pengobatan TB BTA+... 44 Gambar 3.18 Persentase Kasus HIV yang Diobati... 45 Gambar 3.19 Persentase Puskesmas Melaksanakan Pemeriksaan dan Tata Laksana Pneumonia melalui Program MTBS... 46 Gambar 3.2 Persentase Puskesmas Melaksanakan Pengendalian PTM Terpadu... 47 Gambar 3.21 Persentase Kebijakan Kawasan Tanpa Asap Rokok Di Sekolah... 48 Gambar 3.22 Persentase Desa yang Melaksanakan Pelayanan Posbindu PTM... 48 Gambar 3.23 Persentase Perempuan 3-5 Tahun yang Dideteksi v

Kanker Serviks dan Payudara... 49 Gambar 3.24 Persentase Anak Usia -11 bulan Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap... 5 Gambar 3.25 Persentase Sinyal Kewaspadaan Dini yang Direspon. 51 Gambar 3.26 Persentase Persalinan di Fasilitas Kesehatan... 51 Gambar 3.27 Persentase Desa yang Memiliki Posyandu Lansia... 52 Gambar 3.28 Persentase D/S... 55 Gambar 3.29 Persentase Balita < 6 bulan Mendapat ASI Eksklusif.. 57 Gambar 3.3 Persentase Rumah Tangga yang Mengkonsumsi Garam Beryodium... 58 Gambar 3.31 Persentase Anak Balita Dapat Vit A... 58 Gambar 3.32 Persentase Bumil Dapat TTD Minimal 9 Tablet... 59 Gambar 3.33 Persentase Ibu Nifas Mendapatkan Vit A... 6 Gambar 3.34 Persentase Bayi Baru Lahir Mendapat IMD... 61 Gambar 3.35 Persentase BBLR... 62 Gambar 3.36 Persentase Balita di Timbang Naik Berat Badannya... 63 Gambar 3.37 Persentase Balita di Timbang Tidak Naik Berat Badannya... 63 Gambar 3.38 Persentase Balita 2T... 64 Gambar 3.39 Persentase Balita BGM... 65 Gambar 3.4 Persentase Ibu Hamil Anemia... 65 Gambar 3.41 Persentase Kunjungan Neonatal 1 (KN1)... 66 Gambar 3.42 Persentase Bumil KEK... 67 Gambar 3.43 Persentase Puskesmas yang Menyelenggarakan Kegiatan Kesehatan Remaja... 68 Gambar 3.44 Persentase Puskesmas yang Melakukan Penjaringan Kesehatan Untuk Peserta Didik Kelas 1... 7 Gambar 3.45 Persentase Puskesmas yang Melakukan Penjaringan Kesehatan Untuk Peserta Didik Kelas VII dan X... 7 Gambar 3.46 Persentase Sekolah yang Mendapat Promosi Kesehatan... 71 Gambar 3.47 Persentase Desa yang Melakukan STBM... 73 Gambar 3.48 Persentase TTU yang Memenuhi Syarat Kesehatan... 74 Gambar 3.49 Persentase TPM yang Memenuhi Syarat Kesehatan.. 75 vi

Gambar 3.5 Persentase RS yang Melakukan Pengolahan Limbah Medis Sesuai Standar... 76 Gambar 3.51 Persentase Daerah Potensial yang Melaksanakan Strategi Adaptasi Dampak Kesehatan Akibat Perubahan Iklim... 77 Gambar 3.52 Persentase Kab/Kota yang Menyelenggarakan Tatanan Kawasan Sehat... 77 Gambar 3.53 Persentase Sarana Air Bersih yang Dilakukan Pengawasan... 78 Gambar 3.54 Persentase Sarana Air Minum yang Dilakukan Pengawasan... 79 Gambar 3.55 Persentase Apotek dan Toko Obat yang Memiliki Nomor Registrasi... 81 Gambar 3.56 Persentase Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) Yang Memiliki Nomor Registrasi... 82 vii

DAFTAR LAMPIRAN PENGUKURAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA MATRIKS RENCANA AKSI PENETAPAN KINERJA RENCANA KERJA TAHUNAN CASCADING/POHON KINERJA MATRIKS KESELARASAN viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan oleh masing-masing instansi, sebagaimana hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 214 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja sangat penting dan strategis oleh karena memiliki karakteristik sebagaimana berikut : 1) Sebagai laporan, Laporan Kinerja adalah suatu media yang berisi data dan informasi tentang kinerja instansi pemerintah dalam waktu setahun. 2) Sebagai laporan akuntabilitas, Laporan Kinerja merupakan wujud tertulis pertanggung-jawaban suatu organisasi instansi kepada pemberi delegasi wewenang dan mandat. 3) Laporan Kinerja berisi tentang kinerja instansi, yaitu gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan strategis dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran organisasi instansi pemerintah. 4) Laporan Kinerja merupakan salah satu fase penting dalam siklus manajemen di instansi pemerintah. Dalam manajemen modern pelaporan merupakan unsur terakhir dari manajemen yang dijadikan alat untuk evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan bahan perencanaan kegiatan berikutnya guna perbaikan dalam pencapaian tujuan. 5) Laporan Kinerja juga berfungsi sebagai media utama dalam pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan dilatarbelakangi hal-hal tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu sebagai salah satu instansi atau Satuan Kerja Perangkat Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 1

Daerah Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, juga mempunyai kewajiban untuk menyusun Laporan Kinerja sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan visi dan misi untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Penyelenggaraannya didasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan: 1) Upaya kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan, 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektor. Upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal memerlukan pengembangan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yaitu memelihara dan membangun sarana pelayanan kesehatan seperti, Puskesmas, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang memenuhi syarat medis teknis dan merata ke seluruh pelosok wilayah. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 2

Salah satu strategi Kementrian Kesehatan RI adalah meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif. Untuk itu diperlukan data kesehatan baik yang berbasis fasilitas maupun komunitas yang dikumpulkan dan dianalisis secara berkesinambungan. Demi terjadinya perbaikan perlu dilakukan perencanaan yang baik dan sesuai sasaran yang dilanjutkan dengan pelaksanaan dengan baik. Analisis terhadap pelaksanaan pekerjaan perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan/ kegagalan yang terulang dan demi terjadinya peningkatan kinerja. Sebagai evaluasi dan pertanggungjawaban terhadap kinerja Dinas Kesehatan selama tahun anggaran 217 disusun Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Pada tahun 217 terjadi perubahan susunan organisasi dan tata kerja dilingkungan Dinas Kesehatan berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 12 Tahun 217 tentang tugas, fungsi, uraian tugas dan tata kerja unsur-unsur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. 1. Kedudukan Kedudukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu unsur pelaksana urusan daerah di bidang kesehatan berdasarkan kewenangan yang dimiliki berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2. Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesehatan. 3. Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu menyelenggarakan fungsi : 1) perumusan kebijakan daerah di bidang kesehatan; Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 3

2) pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesehatan; 3) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan; 4) pelaksanaan administrasi Dinas; 5) kordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; 6) pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan 7) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. C. Struktur Organisasi Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas dibentuklah struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 19 Tahun 216 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 216 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah. Adapun Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut : a) Kepala dinas b) Sekretaris dinas, terdiri dari: (1). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (2). Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan (3). Sub Bagian Informasi dan Pelaporan c) Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari: (1). Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi (2). Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat (3). Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga d) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari: (1). Seksi Surveilans dan Imunisasi (2). Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (3). Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular e) Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari: (1). Seksi Pelayanan Kesehatan Primer (2). Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan (3). Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 4

f). Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari: (1). Seksi Kefarmasian (2). Seksi Alat Kesehatan (3). Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan g) Kelompok jabatan fungsional. h) Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri dari: (1). Gudang Farmasi Kabupaten (2). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Kepala Dinas Kesehatan Kelompok Jafung Sekretaris Subbag Umum dan Kepegawaian Subbag Perencanaan dan Keuangan Subbag Informasi dan Pelaporan Bidang Kesehatan Masyarakat Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Seksi Surveilans dan Imunisasi Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Seksi Kefarmasian Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Seksi Alat Kesehatan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Seksi SDM Kesehatan Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 217 Untuk melaksanakan fungsi tersebut diatas Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai tugas pokok sebagai berikut : Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 5

1) merumuskan kebijakan di bidang kesehatan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku; 2) menetapkan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian dan sumber daya kesehatan; 3) melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasandan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang kesehatan masyarakat; 4) melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit; 5) melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasandan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan; 6) melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasandan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang sumber daya kesehatan; 7) mengendalikan pengelolaan kegiatan ketatausahaan; 8) mengoordinasikan dan membina unit pelaksana teknis; 9) mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional; 1) melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; 11) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan 12) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupatisesuai bidang tugas. D. Analisis Aspek Strategis Aspek strategis adalah aspek yang mendukung dan merupakan sumber daya dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan menuju perwujudan visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, aspekaspek tersebut antara lain : Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 6

1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah pegawai Dinas Kesehatan beserta UPTD 14 Puskesmas dan Gudang Farmasi pada Tahun 217 sebanyak 1.16 orang, yang terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan baik yang ditempatkan pada UPTD maupun desa/kelurahan di wilayah kerja masing-masing Puskesmas, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.1 Keadaan Tenaga Berdasarkan Jumlah dan Jenis Pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 217 No. Jenis Pegawai Jumlah 1. PNS/CPNS 615 2. PTT Daerah 72 3. PTT Pusat 2 4. PTT Provinsi 59 5. Tenaga Kontrak 41 6. Nusantara Sehat 2 Jumlah 1.16 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 217 2. Aspek Sarana Pelayanan Kesehatan Tabel 1.2 Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan Di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 No. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Umum Jumlah 1. Rumah Sakit Umum Daerah 1 2. Rumah Sakit Swasta 2 3. Klinik 32 4. Puskesmas Perawatan 6 5. Puskesmas Non Perawatan 8 6. Puskesmas Pembantu 1 7. Poskesdes 128 8. Apotek 34 9. Toko Obat 56 1. Posyandu 196 11. Posyandu Lansia 125 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 7

12. Posbindu PTM 136 13. Pos UKK 16 14. Desa Siaga Aktif 136 15. Posmaldes 2 16. UKS 31 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 217 Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu cukup banyak dan merata di seluruh kecamatan terutama sarana pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu. 3. Aspek Pembiayaan Kesehatan Tabel 1.3. Alokasi Pembiayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 No. Jenis Pembiayaan Anggaran 1. APBD a. Belanja Tidak Langsung Rp. 45.978.511.434, b. Belanja Langsung Rp. 117.712.9.32, 2. APBN a. Dasar Rp. 2..., b. Farmasi Rp. 5.455.85., c. Jampersal Rp. 4.12.488.94, d. Akreditasi Rp. 644.53., e. BOK Rp. 7.437.33., Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 217 4. Aspek Permasalahan kesehatan Sejak Kabupaten Tanah Bumbu terbentuk 14 tahun yang lalu, perkembangan dunia kesehatan di Indonesia semakin membaik. Hal tersebut terbukti dari banyaknya inovasi bidang kesehatan yang diciptakan, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Seperti pemberian jaminan kesehatan daerah (Jamkesda), pemberian Kartu KASPIN (Kartu Sehat dan Pintar), dan sebagainya. Namun meski perkembangannya cukup pesat, Kabupaten Tanah Bumbu masih dilanda beberapa masalah kesehatan. Masalah- Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 8

masalah ini masih menjadi beban dan tantangan utama di dunia kesehatan Indonesia. Berikut beberapa masalah dan tantangan bidang kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu : 1. Kematian Ibu Akibat Melahirkan Saat ini, angka kematian ibu ketika melahirkan sudah mengalami penurunan. Namun, jumlahnya tetap masih jauh dari target yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat, dan faktor-faktor lainnya. Menurut data, penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi kehamilan dan perdarahan postpartum. Selain itu, kondisi yang sering kali menyebabkan kematian ibu adalah penanganan komplikasi, anemia, diabetes, malaria, dan umur yang terlalu muda. 2. Kematian Bayi, Balita dan Remaja Penyebab kematian utama pada bayi dan balita adalah Intra Uterine Fetal Death (IUFD) dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan untuk balita, penyebab kematian utama yang dialami adalah pneumonia dan diare. Artinya, faktor lingkungan serta kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan sangat memengaruhi kondisi bayi. Maka dari itu, untuk menangani tantangan ini pemerintah akan menciptakan langkah-langkah persiapan untuk calon ibu, agar mereka benarbenar siap menghadapi kehamilan dan persalinan. Untuk remaja, penyebab kematian utama di samping kecelakaan transportasi adalah DBD dan tuberkulosis. Umumnya ini disebabkan karena penggunaan tembakau atau rokok. 3. Permasalahan Gizi Buruk Saat ini, ternyata masalah gizi di Indonesia masih sangat kompleks. Tidak hanya masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus ditangani dengan serius. Kondisi stunting (pendek) sendiri disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh yang tidak tepat, sehingga Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 9

mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang secara maksimal, mudah sakit, maupun berdaya saing rendah. Masalah ini paling fatal menyerang anak-anak, karena gangguan pertumbuhan yang serius ini bisa merusak masa depan mereka. Apalagi, jika stunting terjadi lewat dari 1 hari, dampak buruknya bisa sangat sulit diobati. 4. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dari berbagai aspek seperti kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang masih sangat rendah serta masih rendahnya kesadaran untuk mengakses kepelayanan kesehatan. 5. Dana yang diberikan pemerintah daerah sangat terikat pada pagu anggaran yang ditetapkan bukan berdasarkan usulan dana dari dinas kesehatan, dan pendanaan masih belum berpihak 1 persen dari APBD untuk sektor kesehatan. 6. Besarnya biaya untuk pembangunan sektor kesehatan kurang disadari dan diketahui oleh pihak atau orang luar kesehatan. Mindset pembiayaan sektor kesehatan masih banyak diarahkan kepembiayaan Kuratif dan Rehabilitatif belum berbasis pembiayaan kearah upaya promotif dan preventif. 7. Masalah Sumber Daya Manusia Kesehatan yang masih perlu untuk peningkatan baik Kuantitas, Kualitas dan Pemerataan Distribusi Ketenagaan yang berdasarkan Kompetensi untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pembangunan di sektor Kesehatan. Berdasarkan permasalahan-permasalahan bidang kesehatan tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dapat menentukan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dijabarkan sebagai berikut : Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 1

Tabel 1.4. INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA FORMULASI / PENJELASAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kabupaten tanah bumbu, melalui layanan kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan Meningkatnya pelayanan kesehatan keluarga dan kesehatan ibu dan anak Meningkatnya status gizi masyarakat 1. Angka Kematian Ibu per 1. Kelahiran Hidup 2. Angka Kematian Bayi per 1 Kelahiran Hidup 3. Prevalensi / Persentase Balita Gizi Buruk Jumlah kematian ibu oleh sebab kehamilan/ melahirkan/ nifas (sampai 42 hr post partum) dalam kurun waktu tertentu dibagi kelahiran hidup Jumlah kematian bayi < 1 tahun di bagi jumlah kelahiran hidup dikali 1 Jumlah balita gaji buruk dibagi Jumlah balita dikali seratus Puskesmas Puskesmas Puskesmas Dinas Kesehatan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 11

E. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Kinerja ini memaparkan pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selama Tahun 217. Capaian kinerja (performance results) 217 tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja ( performance agreement) 217 sebagai tolok ukur keberhasilan instansi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja ( performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 adalah sebagai berikut ini : Bab I Pendahuluan, Penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu serta permasalahan utama yang sedang dihadapi. Bab II Perencanaan Kinerja, menjelaskan tentang ikhtisar/ringkasan perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 217. Bab III Akuntabilitas Kinerja, A. Capaian Kinerja Organisasi Disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada) 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 12

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja B. Realisasi Anggaran Menguraikan simpulan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen parjanjian kinerja. Bab IV Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 13

BAB II PERENCANAAN KINERJA Kinerja ataupun performance dari organisasi adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan organisasi sebagai penjabaran dari visi, misi, yang mengindikasikan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Konsep-konsep pengukuran kinerja organisasi ( key performance indicators) telah berkembang sejalan dengan semangat perubahan untuk memperbaiki kinerja organisasi. Semangat perubahan dimaksud adalah pola orientasi manajemen dari pola yang berorientasi pada masukan (input) kepada pola yang berorientasi hasil, manfaat dan dampak kegiatan ( output, outcomes dan benefit). Rencana kinerja merupakan penggalan dari suatu perencanaan strategis dalam waktu satu tahun. Rencana Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 217, sebagai berikut : Tabel 2.1. Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Uraian 1 2 3 4 1 Meningkatnya mutu dan pemerataan sumber daya manusia, sarana dan prasarana kesehatan 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan keluarga dan kesehatan ibu dan anak 1 2 3 4 5 6 7 8 Rasio Dokter per Satuan Penduduk (Per 1) Rasio Posyandu Persatuan Satuan Balita (per 1) Persentase Strata Desa Siaga aktif Mandiri & Purnama (%) Persentase Posyandu Mandiri & Purnama (%) Persentase puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil Persentase puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K Persentase pelayanan ibu hamil mendapatkan antenatal minimal 4 kali Prevalensi AKI per 1. kelahiran hidup Target.22 4.99 32.9 47.64 9 Prevalensi AKN per 1 kelahiran hidup 7 1 11 Persentase AKB per 1 kelahiran hidup Persentase AKBa per 1 kelahiran hidup Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 14 1 1 64 11 9.7 1.5 12 Persentase KB aktif 1

3 Meningkatnya status gizi masyarakat 3 Meningkatnya pelayanan kesehatan remaja 13 14 Menurunnya angka kesakitan malaria (API) /1 penduduk Menurunnya kesakitan filaria (MF Rate) < 1%.6 15 Insiden Rate DBD/1. penduduk 6.11 16 17 Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat Keberhasilan pengobatan TB BTA + (Sukses Rate) 18 Persentase kaus HIV yg diobati 35 19 2 21 22 23 24 25 26 27 Persentase puskesmas melaksanakan pemeriksaan dan tatalaksana pnemonia melalui program MTBS Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu Persentase kebijakan Kawasan Tanpa Asap Rokok di sekolah Persentase desa yang melaksanakan pelayanan Posbindu PTM Persentase perempuan 3-5 tahun yg dideteksi kanker servik dan payudara Persentase anak usia -11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon Persentase persalinan difasiltas kesehatan Persentase desa yang memiliki posyandu lansia <1 8 84 1 21.43 1.13 2.13 28 Persentase D/S Balita 57 29 3 31 32 33 Persentasi Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Persentase Balita < 6 bulan Mendapat ASI Eksklusif Persentase Rumah Tangga yang mengkosumsi garam beryodium Persentase Anak Balita dapat Vit. A ( Proyeksi) Persentase Bumil dapat TTD minimal 9 tablet 15 88 86 6 65 1 48.24 34 Persentase ibu nifas mendapatkan vit A 69 35 Persentase bayi baru lahir mendapat IMD 25 36 37 Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Persentase balita yang mempunyai buku KIA 94 75 68 2.5 78. 38 Persentase balita ditimbang naik BB nya 84. 39 Persentase balita ditimbang tidak naik BB nya 6.8 4 Persentase balita 2T.95 41 Persentase balita BGM.95 42 Persentase ibu hamil anemia 35 43 Persentase Kunjungan Neonatal 1 ( KN 1) 74.5 44 Persentase bumil KEK 6. 45 Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja 42.86 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 15

4 Meningkatnya promosi kesehatan dan upaya kesehatan bersumberdaya kesehatan 5 Meningkatnya kualitas lingkungan dan pemukiman 6 Terlayaninya masyarakat yang mendapatkan pembiayaan kesehatan secara menyeluruh 7 Pengawasan keamanan terhadap kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi alat kesehatan dan Makanan 46 47 48 49 Persentase puskesmas yang melakukan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas I Persentase puskesmas yang melakukan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X Persentase Sekolah yang mendapat Promosi Kesehatan Persentase PHBS di Tatanan Rumah Tangga 85.7 57.1 12.15 51.16 5 Persentase desa yang melakukan STBM 27 51 52 53 54 55 56 57 58 59 Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan Persentase Tempat Pengolahan Makanan(TPM) yang memenuhi Syarat Kesehatan Persentase RS yang melakukan pengelolaan Limbah medis sesuai Standar Kesehatan Persentase Presentase daerah potensial yg melakas strategi adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim Persentase Kab/Kota yg menyelenggarakan tatanan kawasan sehat Frekuensi pembinaan penyehatan lingkungan ke Puskesmas Persentase Sarana Air bersih yang dilakukan pengawasan Persentase Sarana Air minum dan yang dilakukan pengawasan Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Persentase Apotek dan Toko Obat yang 6 memiliki registrasi Persentase Pangan Industri Rumah 61 Tangga (PIRT) yang memiliki nomor Registrasi Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 217 A. Program dan Kegiatan Tahun 217 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 16 55 17 3 13 3 1 59 27 1 75.58 47.6 Program-program kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 7. Program Pengawasan Obat dan Makanan 8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 12. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 13. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 14. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskemas pembantu dan jaringannya 15. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata 16. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 17. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan 18. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak B. Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja merupakan pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh instansi/unit kerja/satuan kerja. Penetapan kinerja bertujuan untuk : 1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur. 2. Mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan amanah yang diterimanya dan terus meningkatkan kinerjanya. 3. Sebagai alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi amanah. 4. Untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian pemberian penghargaan (reward) atau sanksi (punishment) Penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu yang disepakati bersama antara eselon II, eselon III dan eselon IV sampai ke bawahan dijabarkan pada lampiran laporan kinerja ini. C. Rencana Aksi Kinerja Rencana Aksi Kinerja Tahun 217 ini merupakan perwujudan akuntabilitas kinerja terhadap amanat yang diberikan Pemerintah kepada Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 17

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. Pada rencana aksi ini telah diuraikan sasaran strategi, indikiator kinerja hingga kebutuhan dana indikatif bagi pelaksanaan program kegiatan selama tahun 217. Rencana aksi ini tidak terlepas dari Rencana Kerja (Renja), Rencana Strategis periode 216-221 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu serta dokumen perencanaan kinerja lainnya. Tujuan dari penyusunan Rencana Aksi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai dokumen perencanaan yang menjadi tolak ukur penilaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dalam penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan serta pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Ruang lingkup Rencana Aksi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu meliputi sasaran strategis, indikator kinerja, hingga kebutuhan dana indikatif bagi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 217 serta rencana aksi atas kinerja sasaran tahun berjalan. Matrik rencana aksi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu akan dijabarkan secara rinci pada lampiran laporan kinerja tahun 217 ini. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas merupakan hal yang penting untuk menjamin nilai-nilai efesiensi dan efektifitas. Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegitan yang dijalankan. Sedangkan efektifitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Dalam sistem pemerintahan dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuantujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Esensi pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan dengan menggunakan program/kegiatan dan sumber daya anggaran untuk mencapai rumusan perubahan pada level keluaran, hasil maupun dampak. Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pendekatan pembangunan berbasis kinerja sejalan dengan prinsip good governance dengan pilarnya akuntabilitas yang akan menunjukkan pemenuhan tugas dan mandat suatu instansi dalam pelayanan publik yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah tercapai. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Alat ukur yang digunakan untuk ukuran keberhasilan atau kegagalan capaian kinerja Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 19

adalah Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU merupakan acuan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja prioritas program yang bersifat strategis. IKU ditetapkan secara mandiri oleh instansi pemerintah dan SKPD di lingkungannya. Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku unsur pelaksana Pemerintah Daerah dalam bidang kesehatan, berkewajiban untuk melakukan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja (LKj), dimana laporan kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan atau kegagalan selama kurun waktu tahun anggaran 217 berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. A. Capaian Kinerja Capaian kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan berkesinambungan yang didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Pengukurannya mencakup antara lain : a) Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian dari target masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan b) Tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK), yang selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan ataupun kegagalan dari kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk lebih mempermudah interpretasi atas pencapaian kinerja kegiatan, indikator sasaran dan indikator kinerja utama maka dipergunakan skala ordinal dan makna dari nilai tersebut yaitu : Tabel 3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja No. Skala Ordinal Kategori 1 Lebih dari 9% Berhasil 2 81% s.d 9% Baik (Berhasil) 3 61% s.d 8% Cukup Berhasil 4 Kurang dari 6% Kurang Berhasil Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 2

Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, beberapa kegiatan ditetapkan indikator kinerja outcomes yang lebih tinggi (ultimate outcomes) serta disajikan perbandingan dengan capain kinerja pada tahun sebelumnya. Penghitungan nilai realisasi kinerja ini telah dilakukan pada Sistem AKIP secara elektronik (e-sakip). B. Capaian Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama (IKU) instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisas meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan hasil (outcome). Tujuan dalam penetapan IKU adalah untuk; 1) Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik; 2) Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Dalam menyusun IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu melalui tahap pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perencanaan, baik di tingkat nasional maupun di daerah, yaitu : 1. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, 2. Rencana Strategis, kebijakan umum dan atau dokumen strategis lainnya yang relevan; 3. Bidang kewenangan, tugas dan fungsi, serta peran lainnya; 4. Kebutuhan informasi kinerja untuk penyelenggaraan akuntabilitas kinerja; 5. Kebutuhan data statistik pemerintah; 6. Kelaziman pada bidang tertentu dan perkembangan ilmu pengetahuan. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 21

Tabel 3.2. Pencapaian IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 NO IKU SATUAN RUMUS YANG DIGUNAKAN 1 Angka Kematian Ibu (AKI) /1. KH Jumlah kematian ibu oleh sebab kehamilan/ melahirkan/ nifas (sampai 4 hr post partum) dalam kurun waktu tertentu x1. Jumlah Kelahiran Hidup Angka Kematian Bayi /1. Jumlah kematian bayi < 1 tahun x 1. 2 (AKB) KH Jumlah Kelahiran Hidup Prevalensi / Persentase Jumlah balita gizi buruk x 1 3 % Balita Gizi Buruk Jumlah Balita Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 217 CAPAIAN 215 CAPAIAN 216 TARGET 12,5 11 11 9,73 6,9 9,7,1,8,7 TAHUN 217 PENGHITUNGAN CAPAIAN 5 x 1. 6.39 39 x 1. 6.39 2 x 1 41.944 Persentase REALISASI 79,25 1 6,18 1,5 1 Keterangan : Indikator Kinerja Utama (IKU) Prevalensi Gizi Buruk baru ditetapkan pada tahun 217. Sebelumnya menggunakan indikator Prevalensi/Persentase Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan Perawatan. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 22

Mencermati tabel diatas, dari sejumlah 3 (tiga) indikator kinerja utama pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, kinerja yang dicapai telah memenuhi Kriteria sangat berhasil yaitu sebesar 1% (3 indikator ). Ini sangat membanggakan dimana Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu berhasil mencapai target yang ditetapkan. Ini peran serta kerja keras Puskesmas dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan paripurna kepada masyarakat. Peran serta lintas sektor juga sangat mempengaruhi capaian kinerja ini. Semoga ditahun-tahun yang akan datang Dinas Kesehatan dapat lebih meningkatkan kinerjanya. Capaian realisasi kinerja dari indikator kinerja utama Dinas Kesehatan ini tampak pada gambar dibawah. Gambar 3.1. Capaian IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil C. Capaian Kinerja Tahun 217 Tahun 217 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu telah menetapkan 8 sasaran strategis yang berisi 61 indikator kinerja, target dan relisasi masing-masing indikator diuraikan pada tabel 2.1 Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217. Dari 61 indikator yang termasuk dalam Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 217. Berdasarkan Dokumen Perjanjian Kinerja (PK ) tahun 217 jumlah indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu yang ditetapkan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 23

sebanyak 61 indikator, dan capaian kinerja yang memiliki persentase capaian lebih dari 9 % atau lebih sebanyak 53 indikator, indikator yang pencapaiannya antara 81% s.d 9% sebanyak 1 indikator, indikator yang pencapaian 61% s.d 8% sebanyak 4 indikator dan indikator yang pencapaian kurang dari 6% sebanyak 3 indikator seperti terlihat pada tabel 3.3 berikut ini : Tabel 3.3 Ringkasan Tingkat Capaian Kinerja 217 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tingkat Capaian Kinerja Jumlah Indikator Persentase Kategori Lebih dari 9% 53 86,88 % berhasil 81% s.d 9% 1 1,64 % Baik (Berhasil) 61% s.d 8% 4 6,56 % Cukup Berhasil Kurang dari 6% 3 4,92 % Kurang Berhasil 61 1 % Capaian realisasi kinerja dari indikator kinerja utama Dinas Kesehatan ini tampak pada gambar dibawah. Gambar 3.2 Ringkasan Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 Berhasil Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil D. Evaluasi dan Analisis Capaian Sasaran Strategis Tahun 217 Evaluasi kinerja juga merupakan suatu proses umpan balik atas kinerja masa lalu yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dimasa Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 24

yang akan datang, sebagai suatu proses yang berkelanjutan, evaluasi kinerja menyediakan informasi mengenai kinerja dalam hubungannya terhadap tujuan dan sasaran. Evaluasi kinerja merupakan kegiatan untuk menilai atau melihat keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan dalam melaksanakan pengembangan visi dan misi evaluasi kinerja merupakan analisis dan interprestasi keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja. Pengukuran pencapaian sasaran pembangunan kesehatan diukur dengan menggunakan indikator-indikator pembangunan kesehatan yang mengacu pada Indikator Kinerja Utama bidang Kesehatan Tahun 217. Evaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu merupakan kegiatan lebih lanjut dari kegiatan pengukuran kinerja dan pengembangan indikator berpedoman pada ukuran dan indikator yang telah disepakati dan ditetapkan. Perjanjian Kinerja (PK ) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu didasarkan atas hasil pengukuran kinerja dalam setiap tujuan dan sasaran yang diuraikan sebagai berikut : SASARAN 1 Meningkatnya mutu dan pemerataan sumber daya manusia, sarana dan prasarana kesehatan Tabel 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 1 No Indikator Target % Realisasi % Capaian Kinerja ( % ) Rasio Dokter per 1 Satuan Penduduk,22,12 54,55 (Per 1 ) Rasio Posyandu 2 Persatuan Satuan 4,99 8,1 1 Balita (per 1) Persentase Strata 3 Desa Siaga aktif Purnama & Mandiri 32,9 13,42 41,82 (%) Persentase Posyandu 4 Purnama & Mandiri 47,64 47,96 1 (%) Kategori Kurang Berhasil Berhasil Kurang Berhasil Berhasil Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 25

1) Rasio Tenaga Dokter Per Satuan Penduduk Dihitung dari jumlah dokter dibagi dengan jumlah penduduk yang ada di kali 1, tahun 214 dari target,65% tercapai sebanyak,4% per 1 penduduk sedangkan tahun 215 realisasi sebesar,12% dari target,7% dengan jumlah dokter sebanyak 48 orang. Tahun 216 dari target yang ditetapkan,16% realisasinya sebesar,13% dengan 4 orang dokter. Untuk tahun 217 ini target yang ditetapkan,22% dan realisasi yang berhasil dicapai,12% dengan jumlah dokter sebanyak 37 orang. Selanjutnya kecenderungan rasio tenaga dokter per satuan penduduk pada 4 (empat) tahun terakhir disajikan pada gambar 3.3 berikut ini. Gambar 3.3 Rasio Tenaga Dokter Per Satuan Penduduk Tahun 214 217,14,12,1,8,6,4,2,13,12,4,12 214 215 216 217 Gambar diatas menunjukkan capaian rasio tenaga dokter per satuan penduduk mengalami fluktuasi dengan kecenderungan menurun pada tahun 217. Menurunnya realisasi kinerja ini dikarenakan sejak tahun 215 tidak ada penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain itu ada beberapa dokter PNS maupun dokter tenaga kontrak mengikuti pendidikan dokter spesialis sehingga mengurangi jumlah tenaga dokter yang ada di Puskesmas. Pertambahan penduduk yang cukup pesat tidak diimbangi dengan penambahan tenaga dokter sehingga rasio dokter masih belum memenuhi target yang ditetapkan. Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu telah mengupayakan untuk menambah jumlah tenaga dokter melalui penerimaan tenaga Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 26

kontrak. Pada tahun 218 rencana penambahan tenaga dokter melalui tenaga kontrak berjumlah 1 orang. Semoga dapat terealisasi dengan baik dan dapat memenuhi kekurangan jumlah tenaga dokter. 2) Rasio Posyandu Per Satuan Balita (per 1) Rasio Posyandu Per Satuan Balita (Per 1 ) dihitung berdasarkan jumlah posyandu yang ada dibagi dengan jumlah balita yang ada. Pada tahun 214 jumlah posyandu yang ada 184 posyandu target 6,5 realisasi 5,1 sedangkan pada tahun 215 posyandu yang ada sebanyak 191, dari target 7 realisasi sebesar 5. Untuk tahun 216 dari target yang ditetapkan yaitu 4,9 realisasi yang berhasil dicapai 5,3. Dan realisasi rasio posyandu per satuan balita tahun 217 adalah 8,1 dari 4,99 target yang ditetapkan dengan jumlah Posyandu sebanyak 196 buah dan jumlah balita 24.242 orang. Kecenderungan Rasio Posyandu Per Satuan Balita pada 4 (empat) tahun terakhir dari tahun 214-217 disajikan dalam gambar berikut ini. Gambar 3.4 Rasio Posyandu Per Satuan Balita Tahun 214 217 1 8 8,1 6 4 5,1 5 5,3 2 214 215 216 217 Gambar ini memperlihatkan kecenderungan peningkatan rasio posyandu per satuan balita disetiap tahunnya. Hal ini melebihi target yang sudah ditetapkan, akan tetapi diharapkan penambahan posyandu tetap bertambah seiring dengan jumlah balita yang bertambah. Dengan kuantitas dan kualitas Posyandu diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada seluruh balita untuk menekan jumlah kematian balita. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 217 27