BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya dan dilindungi dari ancaman yang merugikan. Undang- Undang (UU) Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 3 menyebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. 1 Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal adalah kesehatan wanita khususnya kesehatan reproduksi karena dampaknya luas dan menyangkut berbagai aspek kehidupan. Wanita memegang peranan utama terhadap kelanjutan generasi penerus bagi suatu Negara, sehingga kesehatan wanita memberikan pengaruh yang besar. Kesehatan wanita juga merupakan parameter kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. 2 Salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita adalah mioma uteri. Mioma uteri merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi wanita. Gejala dari mioma uteri tidak selalu ada. Pada umumnya kasus mioma ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan USG, pemeriksaan pelvis, atau pada laparatomi daerah pelvis. 3
Penyebab timbulnya mioma uteri belum diketahui, namun pertumbuhan mioma dirangsang oleh hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan jaringan otot kandungan sekitarnya sehingga mioma uteri tumbuh pada masa reproduksi dan berkurang ukurannya sesudah menopause. Mioma uteri belum pernah terjadi (dilaporkan) sebelum menarche, paling banyak ditemukan pada umur 35-45 tahun yaitu sekitar 20-25% dari keseluruhan wanita tersebut, sedangkan setelah menopause hanya kira-kira 10% dari kasus mioma uteri yang masih bertumbuh. 5 Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39%-11,70% pada semua penderita ginekologi yang dirawat. 6 Penelitian Marshall LM (1997) di Amerika Serikat, ditemukan mioma uteri 4181 dari 327.065 wanita, prevalens rate mioma uteri 12,8 per seribu wanita. 7 Penelitian Lauren A.Wise (2005) di Amerika, melaporkan mioma 2.237 dari 76.711 wanita kulit hitam, insidens rate mioma uteri 34,4 per 1.000 wanita. 8 Penelitian yang dilakukan Rammeh di Prancis tahun 2005 terhadap 2.760 kasus tumor pelvis, menemukan 2.709 kasus mioma uteri dengan proporsi 98,1%. 9 Penelitian Pradhan tahun 2006 di Nepal Medical College Teaching melaporkan 137 kasus mioma uteri, dengan proporsi 8% dari seluruh kasus ginekologi. 10 Penelitian yang dilakukan Randell di Kuopio Hospital, Finland tahun 2006 melaporkan dari 927 histerektomi yang dilakukan, 547 dilakukan atas dasar indikasi adanya mioma uteri dimana proporsi mioma uteri 59%. 11 Penelitian Copaescu di Sfantul Ioan Hospital Bucharest pada tahun 2007 melaporkan dari 1.491 histerektomi
yang dilakukan, 1.224 diantaranya dilakukan berdasarkan indikasi adanya mioma uteri dimana proporsi mioma uteri 82,07%. 12 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Muzakir terhadap data rekam medik penderita yang dirawat di bagian obstetri dan ginekologi RSUD Arifin Achmad Propinsi Riau pada tahun 2004, mioma uteri menempati urutan ke lima dari sepuluh penyakit Ginekologi terbanyak dengan proporsi 7,04%. Pada tahun 2005, mioma uteri juga menempati urutan ke lima dari sepuluh penyakit ginekologi terbanyak dengan proporsi 8,03%. Periode 1 Januari-31 Desember 2006 didapatkan 52 penderita mioma uteri. 13 Penelitian yang dilakukan oleh Lisda Purba di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2000-2004, mencatat penderita mioma uteri sejumlah 224 kasus dari 912 kasus ginekologi atau dengan proporsi 24,51%. 14 Data yang diperoleh di RS Santa Elisabeth Medan dari survai pendahuluan terdapat 152 penderita pada tahun 2004-2008. Rincian tiap tahun yaitu pada tahun 2004 dengan jumlah 31 penderita, tahun 2005 dengan jumlah 28 penderita, tahun 2006 dengan jumlah 35 penderita pada, tahun 2007 dengan jumlah 34 penderita, dan tahun 2008 dengan jumlah 24 penderita. Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita mioma uteri yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth Medan.
1.2. Perumusan Masalah Belum diketahui karakteristik penderita mioma uteri yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008. 1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik penderita mioma uteri yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui trend kunjungan (kecenderungan) penderita mioma uteri berdasarkan data tahun 2004-2008. b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan sosiodemografi yang meliputi : umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, tempat tinggal. c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan paritas penderita mioma uteri. d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan status haid penderita mioma uteri. e. Untuk mengetahui ukuran diameter mioma penderita mioma uteri. f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan letak mioma penderita mioma uteri. g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan jumlah mioma penderita mioma uteri.
h. Untuk mengetahui ditribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan riwayat pemakaian alat kontrasepsi penderita mioma uteri. i. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan keluhan penderita mioma uteri. j. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan tindakan medis yang dilakukan. k. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita mioma uteri. l. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita mioma uteri berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita mioma uteri. m. Untuk mengetahui perbedaan ukuran diameter mioma berdasarkan keluhan. n. Untuk mengetahui perbedaan proporsi letak mioma berdasarkan keluhan. o. Untuk mengetahui perbedaan jumlah mioma berdasarkan keluhan. p. Untuk mengetahui perbedaan proporsi tindakan medis berdasarkan letak mioma. q. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan tindakan medis. r. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
1.4. Manfaat penelitian a. Sebagai bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dalam memberikan pelayanan perawatan penderita mioma uteri. b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam melakukan penelitian ilmiah dan sebagai referensi bagi peneliti lain untuk penelitian yang akan datang.