BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pasar properti di Indonesia mulai mendapatkan momentum di akhir

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II HASIL SURVEY. terjangkau dengan fasilitas kelas atas. Duta Pertiwi hanya mulai tinggal bangunan

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah

BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM :

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Operasional Stasiun Penyiaran

BAB 3 Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 Sistem Berjalan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan. flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi plate

BAB I PENDAHULUAN. Instansi umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN. tekad untuk menumbuhkan ekonomi jutaan rakyat Indonesia sehingga memiliki

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual berupa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. proses pengolahan data akuntansi menjadi suatu informasi yang berguna bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat, sehingga komputer sudah merupakan suatu sarana

BAB I PENDAHULUAN. Agar tidak mengalami ketertinggalan, diperlukan suatu strategi pengembangan

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. impor dan penjualan ikan beku (frozen fish) dimana ikan-ikan yang telah masuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

Bertanggung jawab melakukan support atas segala kebutuhan sales & marketing

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi

BAB V KESIMPULAN. merekap SSP. SSP tidak lagi dalam bentuk hard copy, melainkan SSP dapat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang usaha, mengakibatkan koperasi harus dapat memanfaatkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Suatu organisasi harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan

Gambar 3.1 Tampilan Layar Monitor VTS

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG ACCOUNTING

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin pesat,

KAUSALITAS ANTARA PENERAPAN HRIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PT INDOSAT MEGA MEDIA JAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Transkripsi:

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Umum Di beberapa perusahaan dalam melakukan perhitungan gaji masih menghitung secara manual dan ada juga yang sudah terkomputerisasi. Perhitungan secara manual sangatlah mengandung resiko yang sangat tinggi karena dapat mengalami kesalahan saat melakukan penghitungan karena dapat merugikan pihak perusahaan maupun karyawan. Proses penggajian di PT. Fast Offshore Indonesia masih dilakukan secara manual. Perhitungan pada penggajian di PT. Fast Offshore Indonesia berdasarkan absensi karyawan yang dihitung setiap bulannya. Bagian finance yang bertanggung jawab atas penggajian karyawan di PT. Fast Offshore Indonesia. 3.2. Tinjauan Perusahaan PT. Fast Offshore Indonesia adalah anak perusahaan dari PT. Wintermar Offshore Marine, Tbk. PT. Fast Offshore Indonesia hanya mengurus operasional karyawan PT.Fast Offshore Indonesia saja. Bagian yang mengurus penggajian dan biaya operasional perusahaan diurus oleh bagian finance dan arsip yang digunakan pada sistem penggajian tidak terlalu banyak.. Penulis akan menjelaskan tentang sejarah berdirinya perusahaan dan struktur organisasi beserta fungsinya. 24

25 3.2.1. Sejarah Perusahaan PT. Fast Offshore Indonesia memiliki empat unit cepat kapal serbaguna supply digunakan untuk membawa penumpang, kargo, dan penarik. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2009 dan berbasis di daerah Jakarta Pusat, Indonesia. Pada tanggal 16 Juni 2014, PT. Fast Offshore Indonesia mengalami masalah perusahaan dan akhirnya 60% saham PT. Fast Offshore Indonesia di ambil ahli oleh PT. Wintermar Offshore Marine, Tbk dan pada tanggal tersebut PT. Fast Offshore Indonesia beroperasi sebagai anak perusahaan dari PT. Wintermar Offshore Marine, Tbk. PT. Fast Offshore Indonesia hanya mengurus operasional sebagian pegawai PT. Fast Offshore Indonesia sedangkan operasional untuk kapalnya sendiri diurus oleh PT. Wintermar Offshore Marine, Tbk. PT. Fast offshore Indonesia memiliki visi yaitu, Menjadi terdepan dalam pengolahan armada kapal dibidang industri energi di Asia Tenggara, selain itu juga memiliki misi yaitu, Menyediakan jasa penunjang angkutan laut berkualitas tinggi melalui perkembangan dan penerapan solusi inovatif dengan komitmen teguh pada keselamatan.

26 3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsi Setiap perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang baik agar koordinasi dan tata kerja dapat tergambar dengan jelas, sehingga dapat berfungsi dengan maksimal. Berikut ini adalah struktur organisasi pada PT. Fast Offshore Indonesia sebagai berikut : DIREKTUR UTAMA DIREKTUR TECHNICAL DEPARTEMENT CREWING DEPARTEMENT OPERATIONAL DEPARTMENT HR & GA DEPARTEMENT FINANCE, TAX & ACCOUNTING DEPARTEMENT Sumber : PT. Fast Offshore Indonesia Gambar III.1. Struktur Organisasi PT.Fast Offshore Indonesia Didalam sebuah perusahaan perlu adanya struktur organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikordinasikan. Berikut ini rincian tugas dan wewenang dari tiap bagian yang terdapat pada struktur organisasi dari PT. Fast Offshore Indonesia :

27 1. Direktur Utama Sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan atau memimpin perusahaan. Tanggung Jawab dan Wewenang Direktur Utama: a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan. b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaaan. c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan. d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan. e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan. f. Menetapkan strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan. g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan diperusahaan. h. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan. i. Mengangkat dan menghentikan karyawan perusahaan. 2. Direktur Merupakan pimpinan yang bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan sehari-hari dan memimpin serta membawahi bagian-bagian dalam perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Direktur antara lan: a. Mengawasi jalannya perusahaan sesuai prosedur serta ketetapan perusahaan yang berlaku.

28 b. Sebagai penghubung antara bagian lain dengan Direktur Utama perusahaan. c. Mengontrol kedisiplinan seluruh bawaan. 3. Operational Departement Secara umum bertanggung jawab atas : a. Mengendalikan operasional perusahaan dan diarmada kapal b. Menjalin dan meningkatkan hubungan komunikasi dengan pihak penyewa kapal c. Mengelolah dan melaksanakan pengawakan sesuai kententuan dan peraturan yang berlaku 4. HR dan GA Departement Secara umum bertanggung jawab atas : a. Merekap absensi seluruh karyawan setiap bulannya. b. Melakukan aktivitas pemeliharaan seluruh fasilitas. c. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja. d. Menangani hubungan yang berkaitan dengan pihak eksternal. e. Menyiapkan laporan keuangan dan beban biaya kantor setiap bulannya. f. Mencatat ATK yang diperlukan semua karyawan setiap bulannya. 5. Technical Departement Secara umum bertanggung jawab untuk menyelesaikan semua permasalahan teknis yang ada di kapal termasuk ketersediaan kebutuhan kapal di armada perusahaan dan memahami marine insurance dan sertifikat-sertifikat yang terkait dengan kapal.

29 6. Crewing Departement Secara umum bertanggung jawab atas : a. Melakukan monitoring atas kelengkapan jumlah awak kapal sesuai crew list yang diterbitkan agar operasi berjalan lancar. b. Mengawasi semua kegiatan crewing yang ada di kapal. c. Melakukan pertemuan setiap minggu nya kepada direktur utama. d. Melaporkan keperluan yang dibutuhkan crewing kapal untuk menunjang semua kegitan yang terjadi di kapal. 7. Finance, Tax dan Accounting Departement Tugas dan tanggung jawab Finance Departement : a. Melakukan pengaturan keuangan perusahaan. b. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan. c. Melakukan transaksi keuangan. d. Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan aktivitas keuangan perusahaan. e. Melakukan penagihan kepada customer. f. Mengontrol aktivitas keuangan perusahaan dan mengevaluasi budget. g. Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan. h. Menerima dokumen dari vendor internal maupun external. i. Melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen. j. Membuat laporan manajemen kepada direktur utama. k. Melakukan accure pendapatan dan beban pada akun-akun tertentu. l. Menyiapkan dokumen penagihan invoce atau kwitansi tagihan beserta kelengkapannya.

30 Tugas dan tanggung jawab Accounting Departement : a. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan. b. Menerima bukti transaksi perusahaan. c. Mengurus keluarnya kas kecil perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Tax Departement : a. Menyusun rencana perpajakan untuk optimalisasi pajak. b. Melakukan koordinasi dengan perusahaan affiliasi dan bagian terkait dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. c. Approval laporan pajak masa tahunan secara akurat dan tepat waktu. d. Melakukan verifikasi transaksi perusahaan yang terkait aspek pajak. e. Menangani audit pajak dan menyusun budget tahunan bagian pajak. f. Update peraturan perpajakan untuk memastikan tax compiance. g. Mengurusi semua pajak yang berkaitan dengan perusahaan.

31 3.3. Proses Bisnis Sistem Berjalan Prosedur penggajian pada PT. Fast Offshore Indonesia semuanya dilakukan secara manual. Berikut ini proses bisnis sistem berjalannya: HR Admint membuat rekap absen karyawan setiap bulannya. Kemudian rekap absen karyawan tersebut di serahkan ke Bagian Finance setelah Bagian Finance menerima rekap absen karyawan lalu Bagian Finance membuat rekap gaji karyawan selanjutnya rekap gaji karyawan diserahkan kepada Direktur untuk meminta persetujuan. Direktur lalu mengevaluasi rekap gaji karyawan, apabila tidak disetujui maka akan dikembalikan kepada Bagian Finance untuk dilakukan perbaikan atau revisi. Apabila rekap gaji karyawan disetujui oleh Direktur, maka Direktur kemudian mengeluarkan surat perintah pembayaran gaji karyawan untuk diserahkan ke Bagian Finance setelah Bagian Finance menerima surat perintah pembayaran gaji karyawan lalu Bagian Finance melakukan transfer gaji karyawan melalui m-banking setelah proses m-banking selesai maka secara otomatis Bank akan mentransfer gaji tersebut sesuai nomor rekening seluruh karyawan PT. Fast Offshore Indonesia.

32 3.4. Unified Modeling Language (UML) 3.4.1. Activity Diagram act Activity Diagram Proses Penggajian 2 HR.Admint Bagian Finance Direktur Star Membuat Rekap Absen karyawan Menyerahkan Rekap Absen Menerima Rekap Absen Membuat Rekap Gaji Menyerahkan Rekap Gaji Menerima Rekap Gaji [Tidak Setuju] [Setuju] Mengeluarkan Surat Perintah Pembayaran Gaji Menerima Surat Perintah Pembayaran Gaji Menyerahkan Surat Perintah Pembayaran Gaji Melakukan Transfer Gaji * Menerima Transfer Gaji End Gambar III.2. Activity Diagram Proses Penggajian

33 3.5. Spesifikasi Sistem Berjalan Spesifikasi sistem berjalan merupakan rangkaian yang terdiri dari spesifikasi bentuk dokumen masukan dan spesifikasi bentuk dokumen keluaran yang semuanya teratur dan dipakai pada sistem berjalan. 3.5.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan spesifikasi bentuk dokumen masukan adalah suatu dokumen yang berisi data-data pada suatu sistem yang dihasilkan dari awal proses sistem berjalan. Adapun spesifikasi bentuk dokumen masukan pada proses penggajian PT.Fast Offshore Indonesia adalah sebagai berikut : a. Nama Dokumen : Rekap Data Fungsi Sumber Tujuan Media Jumlah Frekuensi : Untuk mengetahui data karyawan : HR. Admint : Direktur : Kertas : 1 Lembar : Setiap dibutuhkan bagian finance Bentuk : Lampiran A-1 b. Nama Dokumen : Bukti Transaksi Pembayaran Gaji Fungsi Sumber Tujuan Media Jumlah : Sebagai bukti transaksi pembayaran gaji karyawan : Bank : Bagian Finance : Kertas : 1 Lembar

34 Frekuensi : Setiap pembayaran gaji karyawan Bentuk : Lampiran A-2 3.5.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran Spesifikasi bentuk dokumen keluaran adalah suatu dokumen yang berisi data-data pada suatu sistem yang dihasilkan dari akhir proses sistem berjalan. Adapun spesifikasi bentuk dokumen keluaran proses penggajian PT.Fast Offshore Indonesia adalah sebagai berikut : a. Nama Dokumen : Absensi Fungsi Sumber Tujuan Media Jumlah Frekuensi : Sebagai rekap absensi karyawan : HR.Admint : Bagian Finance : Kertas : 1 Lembar : Setiap 1 bulan Bentuk : Lampiran B-1 b. Nama Dokumen : Bukti Perhitungan Gaji Fungsi Sumber Tujuan Media Jumlah Frekuensi : Sebagai rekap gaji karyawan : Bagian Finance : Direktur : Kertas : 1 Lembar : Setiap 1 bulan Bentuk : Lampiran B-2

35 c. Nama Dokumen : Slip Gaji Fungsi Sumber Tujuan Media Jumlah Frekuensi : Sebagai bukti gaji karyawan : Bagian Finance : : Kertas : 1 Lembar : Setiap 1 bulan Bentuk : Lampiran B-3 3.6. Permasalahan Pokok Suatu sistem yang baik adalah sistem yang komponen-komponennya saling berhubungan yang menciptakan keselarasan satu kesatuan untuk mencapai tujuan sistem. Bentuk sistem yang baik akan sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan harapan perusahaan tersebut. Berdasarkan informasi Permasalahan pokok yang terjadi di PT. Fast Offshore Indonesia adalah proses sistem penggajian masih dilakukan secara manual. Proses penggajian pada PT. Fast Offshore Indonesia masih ditemukan beberapa permasalahan yang mengakibatkan tidak efesiennya proses penggajian karyawan. Proses pengolahan data gaji karyawan masih dilakukan secara manual dan tidak adanya sistem penggajian yang baik, sehingga apabila terjadi kesalahan pembetulannya masih menggunakan cara manual yang dapat mengakibatkan : a. Informasi yang dibutuhkan memerlukan waktu yang lama. b. Keamanan dokumen belum terjamin.

36 3.7. Pemecahan Masalah Dengan melihat permasalahan yang ada pada proses penggajian PT. Fast Offshore Indonesia, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis melakukan pemecahan masalah dengan mengajukan rancangan sistem usulan untuk proses penggajian mulai dari input data karyawan, input data jabatan, input absen karyawan, input data gaji karyawan, sampai dengan proses transaksi gaji karyawan dan proses laporan gaji. Proses tersebut dilakukan dalam satu sistem yang mendukung sistem penggajian karyawan. Dengan rancangan sistem usulan yang dibuat penulis, dapat menciptakan proses sistem berjalan yang efesien dan efektif serta penyimpanan data akan lebih baik.