LAMPIRAN
18 Lampiran 1 Bagan alir penelitian. Analisis KLT standar Dokumentasi hasil pemisahan KLT Pengolahan gambar dengan imagej Penentuan metode terbaik dalam mengolah gambar pita KLT Karakterisasi kotak penandaan Proses smoothing Normalisasi puncak densitogram Korelasi terbaik antara konsentrasi standar dengan nilai AUC (R 2 ~1) Aplikasi metode terhadap gambar hasil pemisahan sampel dengan imagej Pengumpulan data AUC Pengolahan data menggunakan The Unscrambler PCA dan PLSDA Diferensiasi ketiga tanaman sampel
19 Lampiran 2 Lokasi pengambilan tanaman temulawak, kunyit, dan bangle. No. Jenis tanaman Nama daerah Simbol 1 Temulawak Ngadirejo, Wonogiri NGD 2 Temulawak Tembalang, Semarang TMB 3 Temulawak Tawangmangu, Karanganyar TWM 4 Temulawak Semen, Kediri SMN 5 Temulawak Ngrayun, Ponorogo NGR 6 Temulawak Rancakalong, Sumedang RCK 7 Temulawak Cikembar, Sukabumi CKR 8 Temulawak Dramaga, Bogor DMG 9 Kunyit Ngadirejo, Wonogiri NGD 10 Kunyit Tembalang, Semarang TMB 11 Kunyit Tawangmangu, Karanganyar TWM 12 Kunyit Semen, Kediri SMN 13 Kunyit Slahung, Ponorogo SLH 14 Kunyit Tanjungkerta, Sumedang TJK 15 Kunyit Cikembar, Sukabumi CKR 16 Kunyit Dramaga, Bogor DMG 17 Bangle Ngadirejo, Wonogiri NGD 18 Bangle Tembalang, Semarang TMB 19 Bangle Tawangmangu, Karanganyar TWM 20 Bangle Semen, Kediri SMN 21 Bangle Slahung, Ponorogo SLH 22 Bangle Tanjungkerta, Sumedang TJK 23 Bangle Cikembar, Sukabumi CKR 24 Bangle Dramaga, Bogor DMG
Lampiran 3 Kromatogram KLT temulawak, kunyit, dan bangle dari berbagai daerah dengan berbagai perlakuan deteksi. a) Temulawak Perlakuan Sinar tampak Sinar UV (λ 254 nm) Sinar UV (λ 366 nm) Tanpa pendeteksi warna pita komponen Pendeteksi warna anisaldehida Pendeteksi warna vanilina eluen yang digunakan adalah diklorometana:kloroform (0.52:0.48) 20
21 b) Kunyit Perlakuan Sinar tampak Sinar UV (λ 254 nm) Sinar UV (λ 366 nm) Tanpa pendeteksi warna pita komponen Pendeteksi warna anisaldehida Pendeteksi warna vanilina eluen yang digunakan adalah diklorometana:kloroform (0.52:0.48) 21
22 c) Bangle Perlakuan Sinar tampak Sinar UV (λ 254 nm) Sinar UV (λ 366 nm) Tanpa pendeteksi warna pita komponen Pendeteksi warna anisaldehida Pendeteksi warna vanilina eluen yang digunakan adalah diklorometana:kloroform (0.52:0.48) 22
Lampiran 4 Nilai korelasi (R 2 ) setelah proses smoothing. Smoothing UV (λ 366 nm) Smoothing UV (λ 254 nm) Smoothing Sinar tampak (kali) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 (kali) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 (kali) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 0 0,7870 0,9810 0,3480 0 0,9250 0,9980 0,6680 0 0,7230 0,0600 0,4850 1 0,7610 0,9620 0,0180 1 0,8960 0,7040 0,8410 1 0,1820 0,6880 0,9770 2 0,8250 0,2080 0,5790 2 0,3700 0,7470 0,7830 2 0,6300 0,6350 0,7390 3 0,8670 0,4580 0,2360 3 0,9500 0,9930 0,7800 3 0,9600 0,5820 0,4400 4 0,9820 0,1970 0,8270 4 0,9900 0,9960 0,8250 4 0,8860 0,9460 0,8740 5 0,8860 0,0820 0,9080 5 0,9820 0,9980 0,8240 5 0,8840 0,7670 0,8600 6 0,8750 0,2610 0,9870 6 0,8090 0,8360 0,9130 6 0,7070 0,6730 0,4470 7 0,8920 0,9590 0,9670 7 0,9390 0,8450 0,7800 7 0,6580 0,5560 0,8580 8* 0,8980 0,9990 0,9770 8 0,6460 0,9950 0,7760 8* 0,9310 0,8830 0,9820 9 0,8930 0,9970 0,9780 9* 0,6730 0,9970 0,8910 9 0,9580 0,9630 0,8230 10 0,9690 0,9870 0,9950 10 0,7580 0,8950 0,5420 10 0,3690 0,9700 0,7040 11 0,9550 0,9990 0,9750 11 0,7250 0,9660 0,6320 11 0,2110 0,9320 0,2830 12 0,9410 0,9990 0,9140 12 0,7130 0,9840 0,6050 12 0,9600 0,3930 0,5470 13 0,8840 0,9960 0,9140 13 0,7350 0,9990 0,5870 13 0,9650 0,4570 0,2820 14 0,9160 0,9750 0,9660 14 0,7740 0,9920 0,7800 14 0,9200 0,7650 0,2880 15 0,9230 0,9750 0,9640 15 0,7520 0,9990 0,7460 15 0,8370 0,2950 0,3610 *banyaknya smoothing yang digunakan dalam penelitian. 23
24 Lampiran 5 Karakterisasi kursor saat penentuan baseline. Penentuan titik terendah puncak densitogram Cara penarikan garis pada penentuan baseline
25 Lampiran 6 Data hasil pengukuran AUC menggunakan ImageJ pada tanaman temulawak dengan visualisasi sinar tampak, sinar UV (λ 254 nm), dan sinar UV (λ 366 nm). a) Sinar tampak Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
26 b) Sinar UV (λ 254 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
27 c) Sinar UV (λ 366 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
28 Lampiran 7 Data hasil pengukuran AUC menggunakan ImageJ pada tanaman kunyit dengan visualisasi sinar tampak, sinar UV (λ 254 nm), dan sinar UV (λ 366 nm). a) Sinar tampak Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
29 b) Sinar UV (λ 254 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
30 c) Sinar UV (λ 366 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
31 Lampiran 8 Data hasil pengukuran AUC menggunakan ImageJ pada tanaman bangle dengan visualisasi sinar tampak, sinar UV (λ 254 nm), dan sinar UV (λ 366 nm). a) Sinar tampak Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
32 b) Sinar UV (λ 254 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
33 c) Sinar UV (λ 366 nm) Satuan AUC = piksel TP = Tanpa pendeteksi warna pita komponen A = Pendeteksi warna anisaldehida V = Pendeteksi warna vanilina
Lampiran 9 Scatter plot nilai AUC ketiga tanaman tanpa pendeteksi pita komponen dengan visualisasi: (a) sinar UV 366 nm, (b) sinar UV 254 nm, dan (c) sinar tampak. (a) (b) Prediksi Kalibrasi/Referensi (c) 34
Lampiran 10 Scatter plot nilai AUC ketiga tanaman dengan pendeteksi warna anisaldehida dan visualisasi: (a) sinar UV 366 nm, (b) sinar UV 254 nm, dan (c) sinar tampak. (a) (b) Prediksi Kalibrasi/Referensi (c) 35
Lampiran 11 Scatter plot nilai AUC ketiga tanaman dengan pendeteksi warna vanilina dan visualisasi: (a) sinar UV 366 nm, (b) sinar UV 254 nm, dan (c) sinar tampak. (a) (b) Prediksi Kalibrasi/Referensi (c) 36
Lampiran 12 Grafik prediksi ketiga tanaman sampel terhadap model prediksi temulawak, kunyit, dan bangle dengan visualisasi sinar UV (λ 366 nm) dan penggunaan larutan pendeteksi pita vanilina. (a) (b) a = prediksi ketiga tanaman terhadap model prediksi temulawak b = prediksi ketiga tanaman terhadap model prediksi kunyit c = prediksi ketiga tanaman terhadap model prediksi bangle T1 dan T2 = temulawak ulangan 1 dan 2 K1 dan K2 = kunyit ulangan 1 dan 2 B1 dan B2 = bangle ulangan 1 dan 2 (c) 37