BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab III. Metodologi penelitian

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian dalam penyusunan laporan dengan judul Pengaruh Promosi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Metode. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut jenis desain penelitian yang dilakukan : Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Desain Riset Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time Horizon T 1 Asosiatif Survei Individual Cross Sectional T 2 Asosiatif Survei Individual Cross Sectional T 3 Asosiatif Survei Individual Cross Sectional Sumber: analisa data Keterangan: 1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh HRM Practices terhadap Turnover Intention. 2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Job Insecurity terhadap Turnover Intention. 3) Untuk mengetahui seberapa besar HRM Practices dan Job Insecurity secara simultan berpengaruh terhadap Turnover Intention. 41

42 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Utama Ukuran Skala Pengukuran HRM Practices Job Analysis dan - Perilaku kerja Job Design - Kondisi kerja - Karakteristik pekerjaan - Tujuan organisasi - Kepentingan teknologi industri - Pertimbangan ergonomi - Kepentingan berperilaku Perekrutan dan - Kebijakan personil Penyeleksian - Sumber rekrutmen yang Karyawan digunakan untuk mengumpulkan pelamar - Karakteristik dan perilaku recruiter - Kecocokan antara orang dan pekerjaan - Kecocokan antara orang dan

43 organisasi - Proses - Informasi yang dapat dipercaya dan valid Pelatihan dan - Kualitas training Pengembangan - Kesiapan individu - Dukungan organisasi - Karakteristik individu - Lingkungan kerja - Pendidikan formal - Pengalaman kerja - Hubungan - Penilaian kepribadian - Bakat Manajemen - Keselarasan strategis Kinerja - Validitas (Performance - Reliabilitas Management) - Dapat diterima - Kekhususan Struktur - Ekuitas Internal Pembayaran, - Ekuitas Eksternal Insentif, dan - Ekuitas Individual Benefits - Ekuitas Organisasi Hubungan Antar - Filosofi Karyawan - Kebijakan organisasi

44 Job Insecurity Konflik Peran - Pertentangan antar tugas- tugas dan tanggung jawab - Tuntutan yang bertentangan Ketidakjelasan - Tugas Peran - Wewenang - Tanggung jawab Perubahan - Merger Organisasi - Perampingan - Re-organisasi - Teknologi baru - Pergantian manajemen Pusat - Internal Pengendalian - Eksternal Turnover Eksternal - Pasar tenaga kerja Intention Institusi - Kondisi ruang kerja - Upah - Keterampilan kerja - Supervisi Karakteristik - Intelegensi Personal - Sikap Karyawan - Masa lalu - Jenis kelamin - Minat - Umur - Lama bekerja

45 - Reaksi individu Berikut penjelasan dari ukuran dan skala pengukuran dalam operasionalisasi variabel: Ukuran variabel yang digunakan adalah skala interval, skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama (Ridwan dan E. A Kuncoro, 2007, p18). Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner yaitu bentuk pertanyaan yang merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2007, p20). Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan lima buah skala. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diuraikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.3 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan Penilaian Sangat Setuju 5 Setuju 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sedangkan nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan menghitungkan: Nilai terendah = 1, yaitu bila jawaban responden adalah Sangat Tidak Setuju Nilai tertinggi = 5, yaitu bila jawaban responden adalah Sangat Setuju

46 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh melalui instrumen kuesioner. Peneliti menggunakan 2 macam sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. 1. Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari responden yakni karyawan PT. Porter s Indonesia. 2. Sumber data sekunder dilakukan dengan melakukan studi literatur, baik melalui buku-buku pendukung, majalah, jurnal ilmiah, laporan umum yang dipublikasikan, laporan perusahaan, dan brosur. Pencarian informasi yang berkenaan dengan penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan media internet pada situs dalam dan luar negeri. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam metode pengambilan data, sumber data yang akan digunakan adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh perorangan dan diperoleh langsung dari obyeknya (Sekaran 2003, p219) dan juga data sekunder. Data primer terdiri dari: 1) Kuesioner Kuesioner adalah sekumpulan pertanyaan yang dibuat secara tertulis dimana responden akan menjawab pertanyaan tersebut (Sekaran 2003, p236). Kuesioner merupakan cara pengumpulan daya yang efisien ketika mengetahui dengan pasti bagaimana mengukur variabel yang ingin diteliti (Sekaran 2003, p236).

47 2) Wawancara Dalam teknik wawancara dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan pihak PT. Porter s Indonesia untuk mendapatkan informasi maupun data yang dapat berguna dalam memahami situasi seputar masalah penelitian. Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun seebelumnya oleh pihak lain (Hermawan 2005, p168). Sumber data sekunder bisa diperoleh dari studi literatur dengan menggunakan teknik kepustakaan yang dapat dilakukan dengan membaca bukubuku referensi dan literatur-literatur lain yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling teknik pengambilan sampel (teknik sampling) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dengan menggunakan simple random sampling, yaitu pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Target populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dari PT. Porter s Indonesia. Adapun penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini digunakan rumus metode Morgan (Sanusi Anwar 2003, p85). Keterangan: S = jumlah anggota sample N = jumlah anggota populasi P = proses populasi (0,5)

48 d = derajat ketelitian (0,05) = Nilai tabel = 3,83 Adapun hasil perhitungan sampel yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan rumus metode morgan adalah: Dengan demikian dari populasi sebanyak 52 orang yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 46 orang. 3.6 Metode Analisis Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan: Tabel 3.4 Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Metode analisis Teknik Analisis T 1 Asosiatif Regresi Sederhana T 2 Asosiatif Regresi Sederhana

49 T 3 Asosiatif Regresi Berganda Kuesioner yang diisi oleh karyawan PT. Porter s Indonesia dilakukan uji Validitas dan uji Reliabilitas agar dari setiap pertanyaan yang ada dapat diandalkan atau dipertanggungjawabkan. 3.7 Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh penelitian yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagi titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Dalam skala likert, kemungkinan jawaban tidak hanya sekedar setuju dan tidak setuju saja, melainkan dibuat dengan lebih banyak kemungkinan jawaban (Rangkuti 2003, p66) Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif yang dapat berupa katakata antara lain: Sangat setuju (5) Setuju (4) Cukup setuju (3) Tidak setuju (2) Sangat tidak setuju (1)

50 3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan suatu kuesioner dan juga dapat menunjukkan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Sekaran 2003, p206). Menurut Sekaran (2003, p206), uji validitas terdiri dari: content validity dan construct validity. Content validity digunakan untuk mengukur apakah variabel-variabel yang digunakan valid atau tidak, sedangkan construct validity memberikan kesaksian tentang bagaimana suatu hasil yang sempurna dapat diperoleh dengan menggunakan pengukuran yang berhubungan dengan teori. Validitas ini dapat ditaksir melalui convergent validity dan discriminant validity (Sekaran 2003, p206). Validitas konverjen dapat terjadi jika nilai yang diperoleh dengan dua instrumen berbeda yang mengukur konsep yang sama menunjukkan korelasi tinggi. Validitas diskriminan terpenuhi jika berdasarkan teori dua variabel diprediksi tidak berkorelasi dan skor yang diperoleh dengan mengukurnya benar-benar secara empiris membuktikan hal tersebut (Sekaran 2006, p44). Untuk melihat korelasi dalam validitas konverjen maka dapat dilihat dari exploratory factor analysis (EFA) dan confirmatory factor analysis (CFA). Hair et. al. (2006, p111) menyatakan bahwa dalam EFA, loading yang lebih besar dari 0,50 dapat dianggap signifikan secara praktikal. Sedangkan dalam CFA, kritikal rasio yang lebih besar dari ±1,96 dapat dianggap signifikan dengan tingkat kepercayaan 95% (Hair et. al. 2006, p623). 3.8.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran (Rochaety et al. 2007, p49) sehingga akan menunjukkan apakah kuesioner yang dipakai dapat secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama tentang suatu yang diukur pada

51 waktu yang berbeda. Untuk mengukur keandalan digunakan Cronbach s koefisien alpha, sebab penggunaan Cronbach s koefisien alpha karena metode ini merupakan yang paling umum digunakan dalam menguji keandalan (Sekaran 2003, p205). Menurut Sekaran (2006, p177), Cronbach s alpha merupakan koefisien reliabilitas yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi satu sama lain. Secara umum, keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0,70 bisa diterima, dan lebih dari 0,80 adalah baik (Sekaran 2006, p182). Selain itu juga Hair, et. al. (2006, p641) menyatakan bahwa minimal 0,70 merupakan batas koefisien alpha yang masih dapat diterima sedangkan bila koefisien alpha mendekati angka 1 maka pertanyaan dalam kuesioner dianggap andal atau memiliki keandalan tinggi. Selain Cronbach s alpha, uji reliabilitas dapat juga dilihat berdasarkan corrected item-total correlation. Corrected item-total correlation dipakai untuk mengetahui kemampuan dari indikator yang akan diuji untuk dapat bertahan bersama sebagai suatu variabel, selain itu juga corrected item total correlation juga berguna untuk menghapus indikator yang tidak andal dalam suatu variabel (Azwar 1999, p65). Menurut Azwar (1999, p65) corrected item total correlation di atas 0,3 menandakan bahwa variabel tersebut dapat diandalkan. 3.9 Koefisien Korelasi Pearson Menurut Richard Lungan (2006, p307) urutan keeratan hubungan satu peubah dengan peubah lain disebut korelasi. Hubungan dua variabel ada yang positif dan ada yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y, dan sebaliknya jika dikatakan negatif jika kedua variabel tersebut mengalami kenaikan (penurunan) secara tidak bersamaan.

52 Menurut J. Supranto (2000, p152), kuat dan tidaknya hubungan antara x dan y apabila dapat dinyatakan dengan fungsi linier (paling tidak mendekati), diukur dengan suatu nilai yang disebut koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar 1. Jadi jika r = koefisien korelasi, maka nilai r dapat dinyatakan sebagai berikut: -1 r 1 Artinya: Jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, yaitu hubungan sangat kuat dan positif) = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif) = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008, p61), teknik analisis Korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik statistik parametriks yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu, yaitu: data dipilih secara acak (random), datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Jika salah satu persyaratan tidak terpenuhi, analisis korelasi tidak dapat dilakukan. Nilai koefisien korelasi Pearson dapat dihitung sebagai berikut: Adapun arti dari nilai r dijelaskan pada tabel berikut:

53 Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat Kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup Kuat 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat Rendah Sumber: Riduwan dan Kuncoro, (2008, p62) Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien penentuan (coefficient of determination) sebagai berikut: KP = r 2 x 100% dimana: KP = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p61), pengujian signifikansi yang berfungsi jika penliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi Pearson tersebut diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut: Hipotesis: Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y Dasar Pengambilan Keputusan: Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil dari nilai probabilitas Sig atau [0.05<Sig], maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya signifikan

54 Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0.05 Sig], maka Ho diterima atau Ha ditolak, artinya tidak signifikan Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p63) analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua atau lebih variabel bebas (X) secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y). Rumus korelasi ganda sebagai berikut: Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi korelansi ganda bandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut: Hipotesis: Ho : Variabel X1 dan X2 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y Ha : Variabel X1 dan X2 berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y 3.10 Regresi Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008, p83) regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Peramalan tidak memberikan jawaban pasti tentang apa yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Jadi, regresi mengemukakan tentang

55 keingintahuan apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan yang terbaik. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada data yang dianalisis jenis interval dan ratio, data yang dipilih secara acak (random), data yang dihubungkan berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. 3.11 Rancangan Uji Hipotesis Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar (α) = 5% = 0.05 Dasar pengambilan keputusan : Jika Sig 0.05 maka Ho diterima Jika Sig < 0.05 maka Ho ditolak

56 Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah: Untuk T 1 Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara HRM Practices terhadap Turnover Intention Ha = Ada hubungan yang signifikan antara HRM Practices terhadap Turnover Intention Untuk T 2 Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara Job Insecurity terhadap Turnover Intention Ha = Ada hubungan yang signifikan antara Job Insecurity terhadap Turnover Intention Untuk T 3 Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara HRM Practices dan Job Insecurity terhadap Turnover Intention Ha = Ada hubungan yang signifikan antara HRM Practices dan Job Insecurity terhadap Turnover Intention 3.12 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah data yang terkumpul baik melalui data primer yang dilakukan dengan kuesioner dan data skunder yang diperoleh dari perusahaan, data tersebut kemudian dilakukan analisis hubungan antara Human Resource Management Practices dan Job Insecurity terhadap Turnover Intention dan dilakukan analisis pengaruh antara Human Resource Management Practices, dan Job Insecurity terhadap Turnover Intention. Dari analisis di atas, apabila terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara Human Resource Management Practices dan Job Insecurity terhadap

57 Turnover Intention maka program tersebut harus diperhatikan oleh perusahaan. Jika dilihat dari turnover intention, apabila tingkat turnover karyawan rendah maka program yang dilakukan oleh PT Porter s Indonesia sudah baik. Jika human resource management practices sudah baik dan tingkat job insecurity rendah tetapi tingkat turnover tinggi, berarti ada faktor lain yang menyebabkan hal ini, begitu juga sebaliknya. Dengan ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi mengenai efektivitas HRM practices dan job insecurity terhadap turnover intention karyawan pada perusahaan.