LAPORAN CAPAIAN KINERJA TRIWULAN II KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Visi. Misi. Tujuan. Tujuan

Sasaran yang ingin dicapai oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan adalah :

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Nomor : /Kw.19.1/2/OT.01/01/2017

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA 2017 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Selatan Tahun , perlu adanya VISI yang. merupakan cita-cita atau keinginan yang akan dicapai.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA

ALOKASI (Juta Rupiah) JUMLAH TARGET (Juta Rupiah)

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. PURWOREJO

MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik

KEBIJAKAN PENGANGGARAN TUNJANGAN PROFESI GURU Oleh : Kasubbag Renkeu Kanwil Kemenag

LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015

Lampiran : Nomor : Tentang : Nama Jabatan Kepala Kankemenag

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN AGAMA TAHUN

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2017 Direktur Jenderal Bimas Katolik. Drs. Eusabius Binsasi NIP

, No.1735 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN AGAMA

B.IV TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

NOMOR REGISTRASI GURU (NRG)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN AGAMA TAHUN

B.IV TEKNIK EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

MVVM Mission-Vision-Values-Meaning merupakan istilah yang terdiri dari rangkaian kata Mission - Vision - Values- Meaning

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2013 DAFTAR ISI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sumatera Utara.

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

BAB II PERJANJIAN KINERJA

PERSYARATAN SERTIFIKASI GURU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8,2007

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik

JL. TAMAN BAHAGIA NO.32 KOTA SUKABUMI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

JL. TAMAN BAHAGIA NO.32 KOTA SUKABUMI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

BAB II TINJAUAN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA PEKANBARU. Kantor Kementerian Agama dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Agama berada di ba

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. KUA. Kecamatan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB 31 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA

KEMENAG. Pendidikan. Keagamaan. Budha. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA

Lampiran II Exekutive Summary EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH (PPS)

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sulawesi Tenggara.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MI/Ula) 2 Angka Putus Sekolah MTs/Wustha 13,43% 13,16% 12,89% 12,64% 12,38% 12,38%

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Kata Pengantar. aporan Akuntabilitas Kinerja Biro Umum Sekretariat Jenderal Ombudsman RI merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

B.IV TEKNIK PENYUSUNAN PERENCANAAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

BIMAS ISL STRATEGI DAN IMPLEMENTASI BIMAS ISLAM DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN URUSAN AGAMA ISLAM DAN PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Ikhtisar Eksekutif (LAKIP 2015)

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 FEBRUARI 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Beasiswa. Keluarga Miskin. Responsif Gender.

LAPORAN 3 TAHUN PEMERINTAHAN JOKO WIDODO JUSUF KALLA KEMENTERIAN AGAMA. Ringkasan 17 Oktober 2017

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATABASE UPDATE DATA KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN DI UNIT PUSAT ESELON I KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2017

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

TABEL JUMLAH PENDUDUK, DAN PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA PROVINSI RIAU TAHUN 2011

Kata Pengantar. Cibinong, Januari 2017, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor. Drs. ADANG SUPTANDAR, Ak, MM Pembina Utama Madya NIP

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.42/Menhut-II/2012 TENTANG PENYULUH KEHUTANAN SWASTA DAN PENYULUH KEHUTANAN SWADAYA MASYARAKAT

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

RENCANA KERJA (RENJA)

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Menetapkan 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fung

Transkripsi:

LAPORAN CAPAIAN KINERJA TRIWULAN II KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2017 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-nya Ikhtisar Eksekutif Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 dapat disusun sesuai dengan kesepakatan dengan Kementerian Agama Pusat. Berbagai kendala dan hambatan kami jelaskan di dalam Laporan Capaian Kinerja ini, dalam rangka pelaporan capaian kinerja Triwulan II dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. Semoga Laporan Capaian Kinerja ini dapat menggambarkan dan digunakan sebagai acuan dalam melakukan pengukuran kinerja atas kinerja dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta serta dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja serta memberi umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang. Yogyakarta, Juli 2017 Kepala, Muhammad Lutfi Hamid Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 2

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.. 1 KATA PENGANTAR. 2 DAFTAR ISI.. 3 BAB I PERJANJIAN KINERJA.... 4 BAB II PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA 7 BAB III KENDALA DAN UPAYA TINDAK LANJUT... 14 BAB IV KESIMPULAN.. 21 LAMPIRAN Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 3

BAB I PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR TARGET 1 Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan 1 2 Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan Persentase lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 782 Orang 10,4 % 2 3 Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama 1 2 3 1 2 Jumlah dialog kerukunan untuk meningkatkan kerukunan intern umat beragama. Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten Kota. Persentase fasilitasi sarana dan prasarana Sekber FKUB yang memenuhi standar. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya. Jumlah KUA yang memenuhi standar pelayanan. 6 Kegiatan 5 Lembaga 100 % 23 Lembaga 78 Lembaga 4 5 Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan Meningkatnya mutu/kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah 1 Dana Zakat yang terhimpun.. 1.600.000.000 Rupiah 2 3 Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal. Persentase tanah wakaf bersertifikat. 5 Lembaga 91,7 % 1 Jumlah jemaah haji yang dilayani. 3.098 Orang Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 4

yang transparan efisien dan akuntabel 6 Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel 1 Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti. 55 % 7 8 9 10 11 Meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasarmenengah Meningkatnya Angka Partisipasi Penduduk Usia Pendidikan Dasar,Menengah, dan Pendidikan Tinggi Menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan Meningkatnya proporsi pendidik yang 1 Jumlah siswa MI/Ula yang diberikan KIP. 4.800 Siswa 2 Jumlah siswa MTs/Wustha. 6.600 Siswa 3 Jumlah siswa MA/Ulya. Siswa 2.600 1 APK RA. 8,88 % 2 APK MI/Ula. 5,99 % 3 APM MI/Ula. 5,83 % 4 APK MTs/Wustha 16,74 % 5 APM MTs/Wustha 13,21 % 6 APK MA/Ulya 10,05 % 7 APM MA/Ulya 6,85 % 1 Angka putus sekolah MI/ULA 0,02 % 2 Angka putus sekolah MTs / Wustha 0,03 % 3 Angka putus sekolah MA/Ulya/SMTK 0,03 % 1 Persentase Pendidikan RA yang terakreditasi minimal B 25 % 2 Persentase Pendidikan MI yang terakreditasi minimal B 70 % 3 Persentase MTs yang terakreditasi minimal B 90,7 % 4 Persentase MA yang terakreditasi minimal B 92 % 5 Rata-rata nilai ujian sekolah MTs/SMTK 63 Angka 6 Rata-rata nilai ujian sekolah MA/SMATK 63 Angka 1 Meningkatnya presentasi guru RA-Madrasah berkualifikasi 95 % Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 5

12 13 kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat Meningkatnya Akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama 2 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 minimal S1/D4 Persentase guru RA-Madrasah bersertifikasi; persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat; meningkatnya persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat; meningkatnya persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat; meningkatnya persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat; meningkatnya persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat; dan Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam (Diniyah/Pesantren) Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katolik Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu (Pasraman) Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha (SMB, Dhammasekha, Pabbajja Samanera, dan Widya Darma) 60 % 75,9 % 47,6 % 94,11 % 88,89 % 35 % 13.725 Santri 24 Siswa 500 Siswa 450 Siswa 622 Siswa Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 6

BAB II PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA Bab ini berisi tentang upaya upaya yang dilakukan untuk pencapaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan II. 1. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan a. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan yang difasilitasi dalam pembinaan sejumlah 745 orang terdiri dari : Islam :654 orang, katolik 50 orang, hindu 82 orang. buddha 9 orang Upaya yang dilakukan untuk mendukung indikator ini antara lain : 1. Melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap penyuluh Agama PNS maupun Non PNS yang tergabung dalam Kelompok Kerja Penyuluh (POKJALUH) Agama Hindu di wilayah D.I. Yogyakarta; 2. Koordinasi dengan POKJALUH dalam rangkaian pembagian tugas dan disiplin kerja penyuluh agama, guna terus meningkatkan kinerja penyuluh agama; 3. Melakukan koordinasi dan pengarahan terhadap wilayah kerja dan pembagian kinerja terhadap penyuluh Agama PNS maupun Non PNS; 4. Pada Triwulan II ini telah dilaksanakan pembinaan teknis terhadap para penyuluh agama Hindu baik PNS maupun Non PNS yang direncanakan pada Triwulan I. Pembinaan dengan melibatkan POKJALUH Agama Hindu secara koordinatif. Koordinasi dengan Lembaga terkait juga telah dapat dilaksanakan. b. Persentase lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya Jumlah lembaga sosial keagaaman islam yang mendapat fasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya sebanyak 13 lembaga dari 577 lembaga = Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 7

2,25%, dari target 10,40% sehingga capaiannya 21,63%. Upaya yang dilakukan : memberikan fasilitas untuk peningkatan kualitas kepada 13 lembaga. 2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama a. Persentase fasilitasi sarana dan prasarana Sekber FKUB yang memenuhi standar Fasilitasi sarana dan prasarana Sekber FKUB yang memenuhi standar 100% dari target 100% sehingga capaiannya 100%. b. Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten Kota Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten sebanyak 5 FKUB dari target 5 sehingga capaiannya 100% dan hal ini sudah tercapai di Triwulan I. c. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat Beragam Melakukan dialog kerukunan sebanyak 3 kegiatan, target 6 kegiatan sehingga capaiannya 50%. 3. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama 1. Jumlah Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar pelayanan dalam layanan administrasi keagamaan Jumlah KUA yang memenuhi standar pelayanan dalam layanan administrasi keagamaan sampai dengan triwulan II tahun 2017 sebanyak 19 KUA dari target 78 KUA sehingga capaiannya 24,36%, sehingga tidak ada peningkatan bila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017. 2. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi ada 10 buah dari target 23 rumah ibadah yang terdiri dari rumah ibadah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha sehingga capaiannya 43,48%. Terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017. Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 8

4. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan a. Dana Zakat yang terhimpun jumlah zakat yang terkumpul sebesar 311.261.248 dari total target sebesar Rp. 1.600.000.000 sehingga capaiannya 19,50% b. Persentase tanah wakaf bersertifikat persentase tanah wakaf bersertifikat sebesar 89,82% dari total target sebesar 91,7% sehingga capaiannya sebesar 97,94% c. Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal sebanyak 12 lembaga dari total target 5 lembaga sehingga capaiannya sebesar 240%. Masih sama dengan Triwulan I Tahun 2017. 5. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan dan akuntabel a. Jumlah jemaah haji yang dilayani. Sampai dengan triwulan II Tahun 2017 ini, belum ada jamaah haji yang terlayani. Sehingga capaiannya masih 0%. 6. Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. a. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti Jumlah temuan BPK, BPKP dan Itjen sampai dengan Triwulan II sejumlah 182 temuan. Jumlah temuan yang ditindaklanjuti sebanyak 145 temuan, sehingga persentase temuan bpk,bpkp dan itjen = 145/182 = 80% dari total target 55% sehingga capaian kinerja sebesar 145,45%. Ada peningkatan apabila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017. Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 9

Sasaran Strategis Terkait Bidang Pendidikan : 1. Meningkatnya akses bagi masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah melalui manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP) a. Jumlah siswa MI/Ula/SDTK jumlah siswa MI/Ula sebanyak 3418 siswa dari total target sebesar 4.800 siswa sehingga capaian yang berhasil dilaksanakan sebesar 71,21%. b. Jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK jumlah siswa MTs/Wustha sebanyak 6.056 dari total target 6.600 siswa sehingga capaian yang berhasil dilaksanakan sebesar 91,76% c. Jumlah siswa MA/Ulya/SMTK jumlah siswa MA/Ulya sebanyak 2.162 dari total target 2.600 siswa sehingga capaian yang berhasil dilaksanakan sebesar 83,15% 2. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. a. APK RA APK RA 10,24%, target 8,88% sehingga capaiannya sebesar 116,36% b. APK MI/Ula APK MI 6,05%, target 5,99% sehingga capaiannya sebesar 101,00% c. APM MI/Ula APM MI 5,51%, target 5,83% sehingga capaiannya sebesar 94,51% d. APK MTs/Wustha APK MTs 17,43%, target 16,74% sehingga capaiannya sebesar 104,12% e. APK MA/Ulya APK MA 9,8%, target 10,05% sehingga capaiannya sebesar 97,51% f. APM MA/Ulya APM MA 8,34%, target 6,85% sehingga capaiannya sebesar 121,75% Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 10

g. APM MTs/Wustha APM MTs 13,74%, target 13,21% sehingga capaiannya sebesar 104,01% 3. Menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan. a. Angka putus sekolah MI/ULA Angka putus sekolah 0 sehingga capaiannya 100% kelulusannya. b. Angka putus sekolah MTs / Wustha Angka putus sekolah 0 sehingga capaiannya 100% kelulusannya. c. Angka putus sekolah MA/Ulya/SMTK Angka putus sekolah 0 sehingga capaiannya 100% kelulusannya. 4. Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan. a. Persentase Pendidikan MI yang terakreditasi minimal B Persentase Pendidikan MI yang terakriditasi minimal B sebesar 75% target 70% sehingga capaiannya sebesar 107,14%. b. Persentase MTs yang terakreditasi minimal B Persentase MTs yang terakriditasi minimal B sebesar 89%, dari target 90,7% sehingga capaiannya sebesar 98,13%. c. Persentase MA yang terakreditasi minimal B Persentase MA yang terakriditasi minimal B sebesar 77 % target 92% sehingga capaiannya sebesar 83,70%. d. Rata-rata nilai ujian sekolah MTs/SMPTK Rata rata 57,94, target 63, sehingga capaiannya sebesar 91,97% e. Rata-rata nilai ujian sekolah MA/SMATK Rata rata 57,84, target 63, sehingga capaiannya sebesar 91,81% f. Persentase Pendidikan RA yang terakreditasi minimal B Persentase Pendidikan RA yang terakriditasi minimal B sebesar 47% dari target 25% sehingga capaiannya sebesar 188%. Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 11

5. Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama. a. Persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1/D4 Persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1/D4 sebesar 84% target 95% sehingga capaiannya sebesar 88,42% b. Persentase guru RA-Madrasah bersertifikasi Persentase guru RA - Madrasah bersertifikasi sebesar 65% dari target sebesar 60% sehingga capaiannya sebesar 108,33%. 6. Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat. a. Persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat Persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat sebesar 63,94% sehingga capaiannya sebesar 84,24% b. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat Persentase guru pendidikan agama kristen bersertifikat sebesar 149 orang / 313 orang = 47,60% dari target 46,70% sehingga capaiannya sebesar 102% c. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat Persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat sebesar 224 orang /274 orang = 81,75% dari target sebesar 81,75% sehingga capaiannya sebesar 86,87% d. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat Persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat sebesar 24 orang/ 27 orang = 88,89%, target sebesar 88,89% sehingga capaiannya sebesar 100% e. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat Persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat sebesar 7 orang/20 orang = 35% sedangkan target sebesar 35% sehingga capaiannya sebesar 100% 7. Meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama a. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 12

jumlah peserta didik 13.725 orang sedangkan target 13.725 orang sehingga capaiannya sebesar 100%. b. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen sebanyak 17 orang/24 orang =70,83% c. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katolik jumlah peserta didik 500 orang target 500 orang sehingga capaiannya sebesar 100%. d. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu (Pasraman) Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu sebesar 400 orangdari target 450 siswa sehingga capaiannya sebesar 89%. e. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha (SMB, Dhammasekha, Pabbajja Samanera, dan Widya Darma) Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha sebanyak 500 siswa dari 622 siswa sehingga capaiannya sebesar 80,38% Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 13

BAB III KENDALA-KENDALA DAN UPAYA TINDAK LANJUT Bab ini menjelaskan kendala kendala yang terjadi serta upaya tindak lanjut untuk mengatasi kendala-kendala tersebut dalam mencapai sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. 1. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan a. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut mengatasi kendala : - Pada Bimas Hindu hanya memiliki 2 Penyuluh PNS, dari 2 orang penyuluh PNS tersebut 1 orang belum mengikuti diklat penyuluh, sedangkan persebaran umat Hindu di Yogyakarta sangat luas sampai pelosok desa, upaya yang dilakukan adalah dengan cara memaksimalkan kinerja penyuluh Agama Hindu Non PNS dan tenaga teknis penyuluh lainnya. - Triwulan II merupakan bulan yang penuh dengan kegiatan keagamaan Hindu, karena bertepatan dengan agenda perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1939, sehingga pembagian tugas penyuluh dalam pelayanan kepenyuluhan agama Hindu sedikit terhambat, karena waktu yang saling berbenturan. b. Persentase lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut mengatasi kendala : - Jumlah lembaga Agama dan keagamaan pada tingkat provinsi, kabupaten/kota, Kecamatan, dan desa jumlahnya cukup banyak, sehingga memerlukan kajian mendalam terhadap prioritas kegiatan pada lembagalembaga tersebut, upaya pendatan yang efektif dan akuntabel. - Koordinasi dan komunikasi antar lembaga agama dan keagamaan dalam penyatuan visi misi masing mengalami sedikit kendala karena faktor geografis dan budaya setempat Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 14

2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama a. Persentase fasilitasi sarana dan prasarana Sekber FKUB yang memenuhi standar Sudah terealisasi 100 % di Triwulan II Tahun 2017 dan tidak ada kendala yang berarti. b. Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten Kota Tidak ada kendala, karena FKUB yang terbentuk sudah mencapai 100% c. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat Beragama Tidak ada kendala yang berarti pada pelaksaanaan kegiatan dialog yang dilaksanakan di Triwulan II Tahun 2017. 3. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama a. Jumlah Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar pelayanan dalam layanan administrasi keagamaan pelaksanaan pembangunan KUA yang dibiayani dengan dana SBSN waktunya tidak sesuai dengan rencana. Tindak lanjut : Usul rehab bangunan KUA tetap dilakukan agar target 78 KUA dapat tercapai b. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya Tidak terdapat Kendala-kendala yang berarti, justru di Triwulan II ini terjadi peningkatan jumlah rumah ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya. Hanya di Bimas Hindu saja ada beberapa kendala yang terjadi, antara lain : - Kegiatan bantuan rehabilitasi belum dapat disalurkan pada Tri Wulan II ini karena belum adanya kepala kantor wilayah Kementerian Agama D.I. Yogyakarta secara definitif. - Jumlah rumah Ibadah Agama Hindu (Pura) di wilayah D.I. Yogyakarta adalah 27 Tempat Ibadah. Kondisi antara pura yang satu dengan pura yang lain berbeda. Demikian pula dengan sarana dan fasilitas pura berbeda. Upaya yang dilakukan adalah melakukan pendataan dan verifikasi lapangan terhadap seluruh tempat ibadah agama Hindu di wilayah D.I. Yogyakarta. Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 15

- Tempat ibadah tersebut masih tergolong belum lengkap sarana prasarananya. Upaya yang dilakukan adalah melakukan perencanaan pemberian bantuan sarana prasarana terhadap tempat ibadah tersebut. - Masih adanya tempat ibadah Agama Hindu belum memiliki sarana prasarana upakara keagamaan, secara lengkap sehingga berpengaruh terhadap ibadah atau sembahyang/ upacara keagaman yang dilakukan. Upaya yang dilakukan adalah melakukan perencanaan pemberian bantuan sarana prasarana terhadap tempat ibadah tersebut. 4. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan a. Dana Zakat yang terhimpun b. Persentase tanah wakaf bersertifikat c. Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal 5. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan dan akuntabel a. Jumlah jemaah haji yang dilayani. 6. Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. a. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti Sasaran Strategis Terkait Bidang Pendidikan : 1. Meningkatnya akses bagi masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 16

pada pendidikan dasar-menengah melalui manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP) a. Jumlah siswa MI/Ula/SDTK Kendala-kendala yang terjadi : - Data atau jumlah santri yang selalu berubah - Kebutuhan daerah dengan komposisi dana yang tidak seimbang - Berkas pendukung calon penerima manfaat KIP mengalami hambatan karena keterbatasan SDM pengelola Pondok Pesantren b. Jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK Data atau jumlah santri yang selalu berubah - Kebutuhan daerah dengan komposisi dana yang tidak seimbang - Berkas pendukung calon penerima manfaat KIP mengalami hambatan karena keterbatasan SDM pengelola Pondok Pesantren c. Jumlah siswa MA/Ulya/SMTK 2. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. a. APK RA b. APK MI/Ula c. APM MI/Ula d. APK MTs/Wustha e. APK MA/Ulya f. APM MA/Ulya Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 17

Tidak ada kendala yang berati di Triwulan II Tahun 2017 g. APM MTs/Wustha 3. Menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan. a. Angka putus sekolah MI/ULA b. Angka putus sekolah MTs / Wustha c. Angka putus sekolah MA/Ulya/SMTK 4. Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan. a. Persentase Pendidikan MI yang terakreditasi minimal B b. Persentase MTs yang terakreditasi minimal B Tidak ada kendala yang berartidi Triwulan II Tahun 2017 c. Persentase MA yang terakreditasi minimal B Tidak ada kendala yang berartidi Triwulan II Tahun 2917 d. Rata-rata nilai ujian sekolah MTs/SMPTK Tidak ada kendala yang berartidi Triwulan II Tahun 2917 e. Rata-rata nilai ujian sekolah MA/SMATK Tidak ada kendala yang berartidi Triwulan II Tahun 2917 f. Persentase Pendidikan RA yang terakreditasi minimal B Tidak ada kendala yang berartidi Triwulan II Tahun 2917 5. Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama. Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 18

a. Persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1/D4 Tidak ada kendala yang berartidi Triwulan II Tahun 2917 b. Persentase guru RA-Madrasah bersertifikasi Tidak ada kendala yang berartidi Triwulan II Tahun 2917 6. Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat. a. Persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat Kendala-kendala yang terjadi : Perekrutan dan pendataan PLPG dilakukan dan ditentukan oleh UIN, sehingga komunikasi terputus. Upaya tindak lanjut : mencoba membangun komunikasi dengan UIN b. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat Tidak terjadi kendala yang berarti. c. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat Tidak terjadi kendala yang berarti di Triwulan II tahun 2017 d. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan : - Kurangnya jam mengajar oleh Guru Agama Hindu pada sekolah induk, sehingga mencari tambahan jam mengajar pada sekolah lain; upaya yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan pihak terkait (Guru dan Kepala Sekolah) untuk meningkatkan kinerja guru agama Hindu; - Guru Agama Hindu, harus mengajar beberapa sekolah untuk memenuhi jam mengajar, sedangkan di sisi lain guru dituntut untuk menyiapkan administrasi guru yang sangat banyak, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap capaian kinerja guru; upaya yang dilakukan yaitu melakukan kegiatan yang menunjang pada peningkatan kualitas guru Agama Hindu; e. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat Kendala-kendala yang terjadi : Banyaknya guru yang kurang memenuhi kriteria jumlah siswa dan jam mengajar Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 19

7. Meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam Kendala-kendala yang terjadi : Keluar masuknya peserta didik di pesantren sehingga pendataannya cukup sulit. Upaya tindak lanjutnya dengan menggunakan data emis. a. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen Kendala-kendala yang terjadi : Kesulitan untuk memenuhi persyaratan administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terutama terkait dengan pengurusan surat keterangan tidak mampu yang harus didapatkan dari daerah asal siswa/siswi. b. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katolik Tidak terdapat kendala c. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu (Pasraman) Kendala-kendala yang terjadi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan : - Keberadaaan siswa pasraman yang berbeda secara demografi kewilayahan, sehingga memerlukan tempat yang strategis untuk mengumpulkan sisya pasraman tersebut dalam sebuah kegiatan yang mampu memfasilitasi sisya pasraman dalam jumlah yang besar sekaligus, upaya yang dilakukan adalah mengumplkan perwakilan sisya pasraman dari masing-masing pasraman di seluruh D.I. Yogyakarta pada lokasi yang mudah dijangkau dari berbagai wilayah - Masih minimnya kesadaran orang tua untuk mengarahkan anaknya belajar di Pasraman, upaya yang dilakukan adalah melakukan pengarahan kepada para pengelola, guru pasraman, dan orang tua sisya pasraman, agar turut mendorong keaktifan sisya pasraman. - Masih minimnya fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh lembaga pasraman, sehingga pembelajaran yang dilakukan hanya memanfaatkan fasilitas yang ada, upaya yang dilakukan adalah melakukan perencanaan terhadap pemenuhan fasilitas lembaga pendidikan keagamaan Hindu di wilayah D.I. Yogyakarta.. d. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha Kendala pembinaan siswa adalah pada penyeusaian hari libur siswa khususnya yang melibatkan kegiatan sampai 3 hari Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 20

BAB IV KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari pencapaian kinerja yang telah dilakukan dalam rangka mencapai sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. 1. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan a. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan Kesimpulan : Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan yang difasilitasi dalam pembinaan sejumlah 745 orang terdiri dari : Islam :654 orang, katolik 50 orang, hindu 82 orang. buddha 9 orang sehingga capaiannya sebesar 95,27%. Terjadi peningkatan apabila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017 yang capaiannya sebesar 61,38% Penyuluh Agama sebagai tenaga teknis keagamaan memiliki peran yang strategis dalam pelayanan umat di Wilayah D.I. Yogyakarta. Tenaga Penyuluh PNS dan Penyuluh Non PNS yang diangkat oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I. Yogyakarta merupakan ujung tombak dalam pembinaan keagamaan. Hal ini harus menjadi perhatian, sehingga peran dan fungsinya dapat dimaksimalkan dalam upaya melakukan pembinaan umat. Pembinaan, pengarahan, dan pendampingan terhadap tenaga teknis penyuluhan yang dimiliki oleh Kanwil. Kementerian Agama D.I. Yogyakarta dilakukan melalui kegiatan pembinaan terhadap tenaga teknis kepenyuluhan yang ada. Masih diperlukan penambahan jumlah Penyuluh Agama Non PNS, untuk dapat menjangkau seluruh umat sampai pada pelosok desa, bahkan pengangkatan Penyuluh Agama PNS sangat dibutuhkan. Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 21

b. Persentase lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya Jumlah lembaga sosial keagaaman islam yang mendapat fasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya sebanyak 13 lembaga dari 577 lembaga = 2,25%, dari target 10,40% sehingga capaiannya 21,63%. Ada peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian pada Triwulan I Tahun 2017 yang hanya 10%. Akan tetapi tetap perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih agar peningkatan terhadap capaian indikator ini semakin tinggi. Memerlukan kajian mendalam dalam memilah lembaga agama dan keagamaan yang akan difasilitasi dalam rangka ditingkatkan kualitasnya, mengingat jumlah lembaga agama dan keagamaan yang jumlahnya banyak. Hal ini sangat penting agar tujuan dari pembinaan yang dilakukan dapat tepat sasaran sesuai target yang telah ditetapkan. Komunikasi yang aktif antara Kanwil Kementerian Agama D.I.Yogyakarta dan Lembaga Agama dan Keagamaan perlu untuk terus dipertajam, guna mensukseskan programprogram yang akan dirasakan manfaatnya secara langsung oleh Umat di Yogyakarta secara umum. Lembaga yang terfasilitasi pembinaan dan kegiatan merupakan lembaga agama dan keagamaan pada tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, se D.I. Yogyakarta. Selain pembinaan lembaga agama dan keagaamaan juga diberikan bantuan dalam bentuk barang dan operasional untuk menunjang kinerja lembaga yang bersangkutan. Mengusulkan anggaran kepada pihak terkait dalam rangka meningkatkan kualitas lembaga agama dan keagamaan yang ada di wilayah Yogyakarta. 2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama a. Persentase fasilitasi sarana dan prasarana Sekber FKUB yang memenuhi standar Sudah terealisasi 100%. b. Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten Kota Jumlah FKUB yang direncanakan sebanyak 5, sudah terealisasi 100% c. Jumlah Dialog Kerukunan Untuk Meningkatkan Kerukunan Intern Umat Beragama Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 22

Sudah terealisasi 50%, artinya ada peningkatan apabila dibandingkan dengan Triwulan I tahun 2017. 3. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama a. Jumlah Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar pelayanan dalam layanan administrasi keagamaan Capaiannya yang berhasil dilaksanakan 24,36% dan akan ditingkatkan lagi di Triwulan berikutnya. b. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya jumlah rumah ibadah yang difasilitasi ada 10 buah dari target 23 sehingga capaiannya 43,48%.Terjadi peningkatan apabila dibandingkan pada Triwulan I Tahun 2017 yang hanya 4,35%. 4. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan a. Dana Zakat yang terhimpun Dana Zakat dapat terhimpun dengan baik sehingga mencapai sebesar Rp. 311.261.248 sehingga capaiannya 19,50%. Akan terus ditingkatkan lagi di triwulan berikutnya. Meningkatnya dana zakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para mustahik zakat. Masih perlu peningkatan pengelolaan zakat bekerjasama dengan lembaga pengelola zakat. Meningkatkan koordinasi lembaga zakat dengan instansi pemerintah sehingga dana yang terhimpun dapat tercapai secara optimal b. Persentase tanah wakaf bersertifikat Pencapaian realisasi 97,94 %. Terjadi kenaikan persentase walaupun hanya sedikit. c. Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal sebanyak 12 lembaga dari total target 5 lembaga sehingga capaiannya sebesar 240%. Dengan capaian ini diharapkan di triwulan berikutnya akan semakin meningkat. 5. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan dan akuntabel Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 23

a. Jumlah jemaah haji yang dilayani. Pada triwulan II Tahun 2017 ini belum maksimal untuk pelayanan terhadap jamaah haji. Indikator ini akan nampak tercapai pada saat triwulan berikutnya, 6. Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. a. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti 1. Perlu adanya kesesuaian dan efektifitas dari hasil pemetaan masalah tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan bukti-bukti tindak lanjut yang sudah dikumpulkan oleh seluruh satuan kerja di seluruh DIY (Baik di Kanwil maupun Kankemenag Kabupaten/Kota); 2. Perlu adanya standarisasi laporan dan sistem tindak lanjut hasil pengawasan yang terintegrasi; 3. Perlu melakukan analisa secara periodik terhadap sistem penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan (baik pemeriksaan Itjen, BPKP maupun BPK) yang telah dibuat. Sasaran Strategis Terkait Bidang Pendidikan : 1. Meningkatnya akses bagi masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah melalui manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP) a. Jumlah siswa MI/Ula/SDTK Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam relatif tidak stabil karena jumlah santri TPA, Madin, Pondok Pesantren keluar masuk lembaga pendidikan. b. Jumlah siswa MTs/Wustha/SMPTK Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam relatif tidak stabil karena jumlah santri TPA, Madin, Pondok Pesantren keluar masuk lembaga pendidikan c. Jumlah siswa MA/Ulya/SMTK Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam relatif tidak stabil karena jumlah santri TPA, Madin, Pondok Pesantren keluar masuk lembaga pendidikan Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 24

2. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. a. APK RA Sudah dilakukan perhitungan pada triwulan II Tahun 2017 dengan capaian sebesar 116,36%. b. APK MI/Ula Sudah dilakukan perhitungan pada triwulan II Tahun 2017 dengan capaian sebesar 101,00%. c. APM MI/Ula Sudah dilakukan perhitungan pada triwulan II Tahun 2017 dengan capaian sebesar 94,51%. d. APK MTs/Wustha Sudah dilakukan perhitungan pada triwulan II Tahun 2017 dengan capaian sebesar 104,12%. e. APK MA/Ulya Sudah dilakukan perhitungan pada triwulan II Tahun 2017 dengan capaian sebesar 97,51%. f. APM MA/Ulya Sudah dilakukan perhitungan pada triwulan II Tahun 2017 dengan capaian sebesar 121,75%. g. APM MTs/Wustha Sudah dilakukan perhitungan pada triwulan II Tahun 2017 dengan capaian sebesar 104,01%. 3. Menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan. a. Angka putus sekolah MI/ULA Lulus 100%. Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 25

b. Angka putus sekolah MTs / Wustha Lulus 100%. c. Angka putus sekolah MA/Ulya/SMTK Lulus 100%. 4. Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan. a. Persentase Pendidikan MI yang terakreditasi minimal B Persentase 75% target 70% sehingga capaiannya sebesar 107,14%. Walaupun pencapaiannya sudah lebih dari 100% apabila dibandingkan targetnya, akan tetapi tetap akan diupayakan lagi untuk ditingkatkan. b. Persentase MTs yang terakreditasi minimal B Persentase MTs yang terakriditasi minimal B sebesar 89%, dari target 90,7% sehingga capaiannya sebesar 98,13%. Walaupun pencapaiannya sudah tinggi apabila dibandingkan dengan target,akan terus diupayakan lagi peningkatannya. c. Persentase MA yang terakreditasi minimal B Persentase MA yang terakriditasi minimal B sebesar 77 % target 92% sehingga capaiannya sebesar 83,70%. Walaupun pencapaiannya sudah tinggi apabila dibandingkan dengan target,akan terus diupayakan lagi peningkatannya. d. Rata-rata nilai ujian sekolah MTs/SMPTK Rata rata 57,94, target 63, sehingga capaiannya sebesar 91,97%. e. Rata-rata nilai ujian sekolah MA/SMATK Rata rata 57,84, target 63, sehingga capaiannya sebesar 91,81%. f. Persentase Pendidikan RA yang terakreditasi minimal B Persentase Pendidikan RA yang terakriditasi minimal B sebesar 47% dari target 25% sehingga capaiannya sebesar 188%.Ada peningkatan apabila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017. Walaupun Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 26

pencapaiannya sudah lebih dari 100% apabila dibandingkan targetnya, akan tetapi tetap akan diupayakan lagi untuk ditingkatkan. 5. Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama. a. Persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1/D4 Persentase guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1/D4 sebesar 84% target 95% sehingga capaiannya sebesar 88,42%. Ada peningkatan apabila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017. b. Persentase guru RA-Madrasah bersertifikasi Persentase guru RA - Madrasah bersertifikasi sebesar 65% dari target sebesar 60% sehingga capaiannya sebesar 108,33%. Ada peningkatan apabila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017. 6. Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat. a. Persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat Persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat sebesar 63,94% sehingga capaiannya sebesar 84,24%.Masih sama dengan triwulan sebelumnya. b. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat Persentase guru pendidikan agama kristen bersertifikat sebesar 149 orang / 313 orang = 47,60% dari target 46,70% sehingga capaiannya sebesar 102%. Masih sama dengan triwulan sebelumnya. c. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat Masih sama dengan triwulan sebelumnya. Demi peningkatan persentase guru pendidikan katolik yang bersertifikat perlu adanya ketelitian dan sosialisasi aturan aturan yang dapat menjadi kendala dalam proses pendapatan Tunjangan Profesi. d. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat - Koordinasi dengan Guru Pendidikan Agama Hindu telah dilakukan secara baik, Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 27

sehingga hal-hal yang menyangkut pendidikan siswa beragama Hindu telah ditangani sesuai permasalahan yang ada; - Perlu membangun komunikasi yang baik dengan Dinas Pendidikan dan pemangku kebijakan terkait pendidikan formal, agar diusulkan kegiatan PLPG. - Guru agama Hindu memiliki fungsi untuk mengajarkan ilmu pengetahuan kepada generasi penerus, sehingga guru Agama Hindu harus mendapat perhatian khusus dalam menjalankan kinerjanya. e. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat Buddha dapat mencapai sertifikasi 7 orang guru. Masih sama dengan Triwulan I Tahun 2017. 7. Meningkatnya akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama a. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam jumlah peserta didik 13.725 target 13.725 sehingga capaiannya sebesar 100%. Tercapai sesuai target. b. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen sebanyak 17 orang/24 orang =70,83%. Masih sama dengan Triwulan I Tahun 2017. Belum terserapnya anggaran dalam meningkatkan akses pendidikan keagamaan Kristen karena adanya permasalahan dalam hal administrasi. Sampai dengan Triwulan II, Bimas Kristen masih mengupayakan terserapnya anggaran dengan melakukan konsultasi dan komunikasi dengan pihak terkait. c. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katolik jumlah peserta didik 500 target 500 sehingga capaiannya sebesar 100%. Telah tercapai 100% di Triwulan II Tahun 2017. d. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu (Pasraman) - Triwulan II dilaksanakan kegiatan Dharma Sadhana Pasraman pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK guna meningkatkan kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama Hindu melalui praktek-praktek keagamaan Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 28

Hindu; - Upaya mengumpulkan sisya pasraman pada lokasi yang sangat strategis telah dilakukan guna mengefektifkan pembinaan yang dilakukan terhadap sisya pasraman dari masing-masing wilayah, sehingga kegiatan dharma sadhana pasraman diikuti oleh 300 orang peserta dari tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. - Pendidikan yang berorintasi pada praktek keagamaan lebih disukai oleh peserta didik pada pasraman, karena didalamnya langsung bersentuhan dengan praktek keagamaan; - Harus dilakukan pendataan siswa pasraman secara lengkap, sehingga Bimas Hindu memiliki data basis siswa pasraman yang valid, yang berguna untuk perencanaan ke depan. e. Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha sebanyak 500 siswa dari 622 siswa sehingga capaiannya sebesar 80,38%. Terjadi peningkatan apabila dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2017. Yogyakarta, Juli 2017 Kepala, Muhammad Lutfi Hamid Laporan Capaian Kinerja Triwulan II Tahun 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I.Yogyakarta Hal 29