BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Selatan Tahun , perlu adanya VISI yang. merupakan cita-cita atau keinginan yang akan dicapai.
|
|
- Agus Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guna menentukan arah dan focus strategis yang jelas dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun , perlu adanya VISI yang merupakan cita-cita atau keinginan yang akan dicapai. VISI itu harus dapat memberi petunjuk, motivasi terhadap pegawai di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, agar mereka dapat memberdayakan dirinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Visi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun adalah : Terwujudnya Masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun adalah : 1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama 2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama 1
2 3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas 4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan 5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan akuntabel 6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan 7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan terpercaya Laporan Kinerja Tahun 2016 ini adalah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dalam mengelola sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis (strategic plan). Komitmen menyelenggarakan akuntabilitas kinerja yang baik diawali dengan tersedianya perencanaan kinerja sebagai tahapan penting dalam melaksanakan rencana strategis, yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sebagai perwujudan dan pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan sebagai 2
3 upaya mewujudkan kinerja organisasi komprehensif, terukur, dan mendorong terselenggaranya pemerintahan yang berorientasi pada hasil serta membantu kelancaran pelaksanaan penilaian kinerja, maka disusunlah Laporan Kinerja Tahun 2016 pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, maka kedudukan, tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama Provinsi adalah sebagai berikut : 1. Kedudukan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi adalah Instansi Vertikal Kementerian Agama yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Agama 2. Tugas Pokok : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi mempunyai tugas melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam Wilayah Provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Agama dan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. 3
4 3. Fungsi : Dalam melaksanakan tugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di provinsi; b. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan umrah; c. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah, pendidikan agama dan keagamaan; d. Pembinaan kerukunan umat beragama e. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan informasi; f. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi program; dan g. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanan tugas kementerian di provinsi. C. Profil SDM Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Dalam menjalankan tugasnya Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan didukung oleh pegawai yang tersebar pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, 13 buah Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Kota, 150 buah Kantor Urusan 4
5 Agama (KUA), Madrasah Aliyah Negeri (MAN) berjumlah 41 buah, Madrasah Aliyah Swasta (MAS) berjumlah 71 buah, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) sebanyak 80 buah, Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) berjumlah 210 buah, sedangkan Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) berjumlah 140 buah dan pada Madrasah Ibtidayah Swasta (MIS) sebanyak 450 buah. Sehingga secara keseluruhan unit organisasi pada Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dapat dirinci sebagai berikut: Tabel 1. Jumlah Unit Organisasi No. Unit Organisasi Jumlah keterangan Kanwil Kemenag Prov. Kalsel Kankemenag Kota Kankemenag Kabupaten KUA Kecamatan MAN MAS MTsN MTsS MIN MIS 1 lembaga 2 lembaga 11 lembaga 153 lembaga 41 lembaga 71 lembaga 80 lembaga 210 lembaga 143 lembaga 450 lembaga Jumlah lembaga 5
6 Data pegawai dimaksud dapat diklasifikasikan berdasarkan Agama, Jenis Kelamin, Pendidikan, Golongan, Struktural, Usia, dan Jenis Jabatan: Tabel 2. Statistik Pegawai Berdasarkan Agama No. Unit Kerja Jumlah Kemenag Prov. Kalsel Kemenag Kota Banjarmasin Kemenag Kota Banjarbaru Kemenag Kab. Banjar Kemenag Kab. Tapin Kemenag Kab. HSS Kemenag Kab. HST Kemenag Kab. HSU Kemenag Kab. Balangan Kemenag Kab. Tabalong Kemenag Kab. Barito Kuala Kemenag Kab. Tanah Laut Kemenag Kab. Tanah Bumbu Kemenag Kab. Kotabaru Agama Islam Kristen Katolik Hindu Buddha Jumlah Tabel 3. Statistik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin No. Unit Kerja Jumlah Kemenag Prov. Kalsel Kemenag Kota Banjarmasin Kemenag Kota Banjarbaru Kemenag Kab. Banjar Kemenag Kab. Tapin Kemenag Kab. Hulu Sungai Selatan Kemenag Kab. Hulu Sungai Tengah Kemenag Kab. Hulu Sungai Utara Kemenag Kab. Balangan Kemenag Kab. Tabalong Kemenag Kab. Barito Kuala Kemenag Kab. Tanah Laut Kemenag Kab. Tanah Bumbu Kemenag Kab. Kotabaru Jenis Kelamin Pria Wanita keterangan Jumlah
7 Tabel 4. Statistik Pegawai Berdasarkan Pendidikan No. Unit Kerja Jumlah Kemenag Prov. Kalsel Kemenag Kota Banjarmasin Kemenag Kota Banjarbaru Kemenag Kab. Banjar Kemenag Kab. Tapin Kemenag Kab. HSS Kemenag Kab. HST Kemenag Kab. HSU Kemenag Kab. Balangan Kemenag Kab. Tabalong Kemenag Kab. Barito Kuala Kemenag Kab. Tanah Laut Kemenag Kab. Tanah Bumbu Kemenag Kab. Kotabaru Pendidikan SD SLTP SLTA Dplm S1 S2 S Jumlah Tabel 5. Statistik Pegawai Berdasarkan Golongan No. Unit Kerja Jumlah Kemenag Prov. Kalsel Kemenag Kota Banjarmasin Kemenag Kota Banjarbaru Kemenag Kab. Banjar Kemenag Kab. Tapin Kemenag Kab. Hulu Sungai Selatan Kemenag Kab. Hulu Sungai Tengah Kemenag Kab. Hulu Sungai Utara Kemenag Kab. Balangan Kemenag Kab. Tabalong Kemenag Kab. Barito Kuala Kemenag Kab. Tanah Laut Kemenag Kab. Tanah Bumbu Kemenag Kab. Kotabaru Golongan I II III IV Jumlah
8 Tabel 6. Statistik Pegawai Berdasarkan Jabatan Struktural No. Unit Kerja Jumlah Kemenag Prov. Kalsel Kemenag Kota Banjarmasin Kemenag Kota Banjarbaru Kemenag Kab. Banjar Kemenag Kab. Tapin Kemenag Kab. HSS Kemenag Kab. HST Kemenag Kab. HSU Kemenag Kab. Balangan Kemenag Kab. Tabalong Kemenag Kab. Barito Kuala Kemenag Kab. Tanah Laut Kemenag Kab. Tanah Bumbu Kemenag Kab. Kotabaru Jabatan Struktural Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V Jumlah Tabel 7. Statistik Pegawai Berdasarkan Usia No. Unit Kerja Jumlah Kemenag Prov. Kalsel Kemenag Kota Banjarmasin Kemenag Kota Banjarbaru Kemenag Kab. Banjar Kemenag Kab. Tapin Kemenag Kab. HSS Kemenag Kab. HST Kemenag Kab. HSU Kemenag Kab. Balangan Kemenag Kab. Tabalong Kemenag Kab. Barito Kuala Kemenag Kab. Tanah Laut Kemenag Kab. Tanah Bumbu Kemenag Kab. Kotabaru Usia > Jumlah
9 Tabel 8. Statistik Pegawai Berdasarkan Jenis Jabatan No. Jenis Jabatan Jumlah Keterangan Struktural Fungsional Umum Guru Pengawas Penyuluh Penghulu Analis Kepegawaian Arsiparis Perencana Pranata Komputer Pranata Humas Pustakawan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 379 orang orang orang 166 orang 220 orang 44 orang 7 orang 11 orang 1 orang 4 orang 4 orang 1 orang 7 orang Jumlah orang D. Sasaran Strategis Bidang Agama: 1. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan 2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama 3. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama 4. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan 5. Meningkatnya mutu/kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan efisien dan akuntabel 6. Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel 9
10 Bidang Pendidikan: 1. Meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah 2. Meningkatnya Angka Partisipasi Penduduk Usia Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Tinggi 3. Menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan 4. Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan 5. Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama 6. Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat 7. Meningkatnya Akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama E. Isu Strategis 1. Isu Strategis Pembinaan Umat Beragama a. Meningkatkan kualitas dialog antar imam (interfaith dialog) tingkat kabupaten/kota dan provinsi b. Meningkatkan promosi keberagamaan dan perlindungan HAM umat beragama c. Meningkatkan pembinaan kerukunan umat beragama melalui sosialisasi pengawasan dengan pendekatan agama 10
11 d. Meningkatkan workshop manajemen FKUB, penyelenggaraan pendidikan multikultural bagi guru, pemandu kerukunan, dan pembinaan korban konflik (trauma healing) 2. Isu Strategis Pendidikan Islam a. Menggalakkan pelaksanaan program zona integritas menuju WBK bagai kantor kemenag kabupaten/kota dan madrasah negeri di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. b. Mengakomodir muatan lokal pada kurikulum di sekolah baik negeri maupun swasta dan lembaga pendidikan lainnya. c. Disentralisasi pendidikan dalam memberikan kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan variasi dan jenis RPP sejalan dengan kurikulum 2013 pada setiap satuan pendidikan dan sekolah/madrasah sesuai karakterisasi masing-masing daerah d. Meningkatkan potensi provinsi Kalimantan Selatan Karakteristik masyarakat yang religius dalam mendurung terwujudnya generasi yang beriman, cerdas, berakhlak mulia melalui pemantapan pembelajaran mata pelajaran agama e. Peningkatan kualitas mutu pendidikan madrasah melalui pemberdayaan MAN Insan Cendekia. f. Pengangkatan Kepala Madrasah melalui Asesmen 11
12 g. Meningkatkan mentalitas kompetetif dan inovatif bagi siswa madrasah melalui ajang kompetesi seni dan olahraga di tingkat provinsi dan nasional. h. Meningkatkan peranan pondok pesantren dalam mendukung program pemerintah penuntasan wajar dikdas 9 tahun i. Memberikan jalan seluasnya bago pondok pesantren untuk mencerdaskan anak bangsa dan melahirkan ulama dan tokok-tokoh masyarakat dan pemimpin bangsa. 3. Isu Strategis Penyelenggaraan Haji dan Umrah a. Meningkatkan koordinasi dan manajemen yang cermat untuk mendukung SDM penyelenggara haji dan umrah yang handal dan amanah b. Meningkatkan profesionalis pelayanan dokumen administrasi perjalanan haji c. Meningkatkan sarana dan prasaran asrama haji embarkasi banjarmasin yang refresentatif sebagai pusat pelayanan satu atap (one top service) d. Meningkatkan akuntabilitas Pengelolaan Dana Haji secara transfaran. F. Struktur Susunan Organisasi : Struktur Susunan Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 dalam Pasal 689 dijabarkan : 12
13 1) Susunan Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas : a. Bagian Tata Usaha b. Bidang Pendidikan Madrasah c. Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam d. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah e. Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah f. Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf g. Pembimbing Masyarakat Kristen h. Pembimbing Masyarakat Katolik i. Pembimbing Masyarakat Hindu j. Pembimbing Masyarakat Budha 2) Selain organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan membawahi Kantor Kementerian Agama : 1. Kabupaten Tanah Laut; 2. Kabupaten Banjar; 3. Kabupaten Barito Kuala; 4. Kabupaten Tapin; 5. Kabupaten Hulu Sungai Selatan 6. Kabupaten Hulu Sungai Utara; 7. Kabupaten Hulu Sungai Tengah; 8. Kota Banjarmasin; 13
14 9. Kabupaten Tabalong; 10. Kabupaten Tanah Bumbu; 11. Kota Banjarbaru; 12. Kabupaten Kotabaru;dan 13. Kabupaten Balangan. Dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai bagian dari manajemen Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, tiap-tiap Sub Bagian, Bidang dan Pembimbing Masyarakat (Bimas) mempunyai struktur organisasi sebagai berikut : 1. Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Subbag Perencanaan dan Keuangan b. Subbag Organisasi, Tata Laksana, dan Kepegawaian c. Subbag Hukum dan Kerukunan Umat Beragama d. Subbag Informasi dan Hubungan Masyarakat; e. Subbag Umum f. Kelompok Jabatan Fungsional 2. Bidang Pendidikan Madrasah terdiri dari : a. Seksi Kurikulum dan Evaluasi b. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan c. Seksi Sarana dan Prasarana d. Seksi Kesiswaan e. Seksi Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah dan f. Kelompok Jabatan Fungsional 14
15 3. Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam terdiri dari : a. Seksi Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar b. Seksi Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Menengah c. Seksi Pondok Pesantren d. Seksi Pendidikan Diniyah dan Al-Qur an e. Seksi Sistem Informasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam f. Kelompok Jabatan Fungsional 4. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah terdiri dari : a. Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji b. Seksi Pembinaan Haji dan Umrah c. Seksi Akomodasi, Transportasi, dan Perlengkapan Haji d. Seksi Pengelolaan Keuangan Haji e. Seksi Sistem Informasi Haji f. Kelompok Jabatan Fungsional 5. Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah terdiri dari : a. Seksi Kepenghuluan b. Seksi Pemberdayaan Kantor Urusan Agama c. Seksi Kemesjidan d. Seksi Produk Halal e. Seksi Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi Urusan Agama Islam f. Kelompok Jabatan Fungsional 15
16 6. Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf terdiri dari : a. Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam b. Seksi Kemitraan Umat, Publikasi Dakwah dan Hari Besar Agama Islam c. Seksi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah Al-Qur an dan Al-Hadits d. Seksi Pemberdayaan Zakat e. Seksi Pemberdayaa Wakaf f. Kelompok Jabatan Fungsional 7. Pembimbing Masyarakat Kristen 8. Pembimbing Masyarakat Katolik 9. Pembimbing Masyarakat Hindu 10. Pembimbing Masyarakat Budha Sedangkan susunan organisasi Kantor Kementerian Agama se-kalimantan Selatan sebagaimana diatur dalam PMA Nomor 13 Tahun 2012 terdiri dari : Pasal 718 Ayat (1) Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kota Banjarmasin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 689 ayat (2) huruf a sampai dengan huruf h terdiri atas : 16
17 a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Pendidikan Madrasah; c. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren; d. Seksi Pendidikan Agama Islam; e. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah; f. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam; g. Penyelenggara Syariah; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. Ayat (2) Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tabalong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 689 ayat (2) huruf i terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Pendidikan Madrasah; c. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren; d. Seksi Pendidikan Agama Islam; e. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah; f. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam; g. Penyelenggara Syariah; h. Penyelenggara Kristen; dan i. Kelompok Jabatan Fungsional. Ayat (3) Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Banjarbaru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 689 ayat (2) huruf j dan huruf k terdiri atas : 17
18 a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Pendidikan Madrasah; c. Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam d. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah; e. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam; f. Penyelenggara Syariah; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. Ayat (4) Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 689 ayat (2) huruf l terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Pendidikan Madrasah; c. Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam; d. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah; e. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam; f. Penyelenggara Syariah; g. Penyelenggara Katolik; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. Ayat (5) Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Balangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 689 ayat (2) huruf m terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Pendidikan Madrasah; 18
19 c. Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam; d. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah; e. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam; f. Penyelenggara Syariah; g. Penyelenggara Buddha; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. G. Sistematika Penulisan Adapun Sistematika Penulisan Laporan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan : menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, sasaran strategis, isu strategis, susunan struktur organisasi, dan sistematika penulisan. Bab II Perencanaan Kinerja : berisi Perjanjian Kinerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja : menguraikan hasil pengukuran kinerja kegiatan, analisis capaian kinerja dan pengukuran kinerja pada aspek keuangan. Bab IV Penutup : mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. 19
20 BAB II PERENCANAAN KINERJA Penetapan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan pemberantasan Korupsi, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 702 Tahun 2016 tentang Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Pelaporan Kinerja pada Kementerian Agama. Perjanjian Kinerja ini pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur, maka dibuatlah perjanjian kinerja. Perjanjian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 disusun dalam bentuk Penetapan Kinerja berisi Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target yang ditetapkan berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2016 dan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran pagu pada DIPA 20
21 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp (satu triliun dua ratus enam puluh miliar enam ratus sembilan puluh dua juta empat ratus enam puluh tujuh ribu rupiah) yang akan mendukung pelaksanaan pelaksanaan program dan kegiatan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran Dalam Rencana Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan telah merumuskan 13 sasaran yaitu : (1) Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan; (2) Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama; (3) Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama; (4) Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; (5) Meningkatnya mutu/kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan efisien dan akuntabel; (6) Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel; (7) Meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesaia Pintar pada pendidikan dasar-menengah; (8) Meningkatnya Angka Partisipasi Penduduk Usia Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Tinggi; (9) Menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan; (10) Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan; (11) Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama; (12) Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat; (13) 21
22 Meningkatnya Akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama. Dari 13 (tiga belas) sasaran strategis yang dikembangkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, terdapat 53 (lima puluh tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dipergunakan dalam mengidentifikasi keberhasilan pencapaian 13 sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Adapun keterkaitan sasaran strategis dengan IKU tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 yang telah disepakati / diperjanjikan, sebagai berikut : Tabel 9. Penetapan Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 1. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan 1. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Islam yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 40 Orang Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Kristen yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 50 Orang 40 Orang 22
23 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 4. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 14 Orang Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Buddha yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan Persentase lembaga sosial keagamaan Islam yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya Persentase lembaga sosial keagamaan Kristen yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya Persentase lembaga sosial keagamaan Katolik yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya Persentase lembaga sosial keagamaan Hindu yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya Persentase lembaga sosial keagamaan Buddha yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 15 Orang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 23
24 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama (1) (2) (3) 1 Jumlah dialog kerukunan untuk meningkatkan kerukunan intern umat beragama 15 Kegiatan 2 Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten dan Kota 13 Lembaga 3 Persentase fasilitasi sarana dan prasarana Sekber FKUB yang memenuhi standar 100 % 3 Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama 1 Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 15 Lembaga 2 Jumlah KUA yang memenuhi standar pelayanan 25 Lembaga 3 Jumlah Kitab Suci yang dicetak dan didistribusikan Exemplar 4 Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan 1 2 Dana Zakat yang terhimpun Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal. Rp Lembaga 3 Persentase tanah wakaf bersertifikat. 83,00 % 5 Meningkatnya mutu/kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan efisien dan akuntabel 1 2 Jumlah jemaah haji yang dilayani. Jumlah pembimbing haji bersertifikat Orang 40 Orang 24
25 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 6 Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel 1 Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti 100 % 7 Meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasarmenengah Jumlah siswa MI/Ula yang diberikan KIP Jumlah siswa MTs/Wustha Jumlah siswa MA/Ulya Siswa Siswa Siswa 8 Meningkatnya Angka Partisipasi Penduduk Usia Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Tinggi APK RA APK MI/Ula APM MI/Ula 8,42 % 13,12 % 10,71 % 4 APK MTs/Wustha 22,07 % 5 APM MTs/Wustha 18,12 % 6 APK MA/Ulya 8,61 % 7 APM MA/Ulya 5,81 % 9 Menurunnya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan 1 2 Angka putus sekolah MI/ULA Angka putus sekolah MTs / Wustha 0,05 % 0,15 % 3 Angka putus sekolah MA/Ulya/SMTK 0.03 % 25
26 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 10 Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan (1) (2) (3) 1 2 Persentase Pendidikan RA yang terakreditasi minimal B Persentase Pendidikan MI yang terakreditasi minimal B 20,00 % 70,00 % 3 Persentase MTs yang terakreditasi minimal B 70,00 % 4 Persentase MA yang terakreditasi minimal B 60,00 % 5 Rata-rata nilai ujian sekolah MTs/SMTK 70,00 Angka 6 Rata-rata nilai ujian sekolah MA/SMATK 60,00 Angka 11 Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama 1 2 Meningkatnya presentasi guru RA-Madrasah berkualifikasi minimal S1/D4 Persentase guru RA- Madrasah bersertifikasi 65,00 % 25,00 % 12 Meningkatnya ketersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat 1 2 Persentase guru pendidikan agama Islam bersertifikat Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Kristen bersertifikat 100 % 60,00 % 3 Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Katolik bersertifikat 90,32 % 4 Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Hindu bersertifikat 67,56 % 5 Meningkatnya persentase guru pendidikan agama Buddha bersertifikat 84,00 % 26
27 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 13. Meningkatnya Akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama 1 2 Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Islam (Diniyah/Pesantren) Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Kristen Siswa 750 Siswa Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Katolik Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Hindu (Pasraman) Jumlah peserta didik pada pendidikan keagamaan Buddha (SMB, Dhammasekha, Pabbajja Samanera, dan Widya Darma) Siswa 640 Siswa Siswa 27
28 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran dan Analisis Hasil Capaian Kinerja Akuntabilitas Pengukuran Hasil kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas. Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud, yang ditetapkan dalam Visi dan Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Indikator kinerja utama merupakan acuan ukuran kinerja yang akan digunakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka menetapkan rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja, serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja di lingkungkungan Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Adapun hasil pengukuran kinerja terhadap tingkat capaian kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan jangka waktu 1 (satu) tahun dapat digambarkan dalam tabel berikut : 28
29 Tabel 10. Sasaran Strategis 1.. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaan Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Islam yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 40 Orang 76 Orang 190 % 2. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Kristen yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 50 Orang 50 Orang 100 % 3. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 40 Orang 75 Orang 187,5 % 4. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 14 Orang 14 Orang 100 % 5. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Buddha yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan 15 Orang 15 Orang 100 % 6. Persentase lembaga sosial keagamaan Islam yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 100 % Persentase lembaga sosial keagamaan Kristen yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 100 % 100 % 100 % 8. Persentase lembaga sosial keagamaan Katolik yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 100 % 100 % 100 % 29
30 Indikator Kinerja Target Realisasi % 9. Persentase lembaga sosial keagamaan Hindu yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 100 % Persentase lembaga sosial keagamaan Buddha yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 100 % 100 % 100 % Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1. 97,75 % Penyuluh agama merupakan salah satu ujung tombak dalam upaya peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama kepada masyarakat. Untuk meningkatkan peran penyuluh, Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan telah memberikan bantuan berupa tunjangan bulanan, dan bantuan sarana dan prasarana seperti kendaraan bermotor roda dua. Selain itu juga dilakukan berbagai orientasi dan konsultasi penyuluh agama sebagai bentuk peningkatan kompetensi bagi para penyuluh agama. Jumlah penyuluh agama yang ada di provinsi Kalimantan Selatan berjumlah orang, terdiri dari penyuluh agama Islam PNS sebanyak 255 orang, penyuluh agama Kristen sebanyak 1 orang, penyuluh agama Katolik sebanyak 4 orang, penyuluh agama Hindu sebanyak 3 orang dan penyuluh agama Buddha belum ada. Sedangkan penyuluh agama Non PNS agama Islam berjumlah orang, penyuluh agama Kristen 50 orang, penyuluh agama Katolik 27 orang, 30
31 penyuluh agama Hindu sebanyak 10 orang dan penyuluh agama Buddha 50 orang. Berdasarkan perhitungan target - realisasi terhadap pelaksanaan capaian Sasaran Strategis 1 dengan capaian Outcome dapat dinilai sangat baik yaitu berjumlah 97,75 % jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 yaitu hanya mencapai 60,79 % atau meningkat sebanyak 36,96 %. Tabel 11. Sasaran Strategis 2.. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Jumlah dialog kerukunan untuk meningkatkan kerukunan intern umat beragama 15 Kegiatan 11 Kegiatan 73,33 % 2. Jumlah FKUB pada tingkat kabupaten dan Kota 3. Persentase fasilitasi sarana dan prasarana Sekber FKUB yang memenuhi standar 13 Lembaga 13 Lembaga 100 % 100 % 38,46 % 38,46% Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2. 70,60 % Pemerintah Provinsi dan khususnya Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan telah berupaya memfasilitasi program maupun kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan dan memelihara kerukunan umat beragama melalui kemitraan dengan seluruh komponen masyarakat, yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat, tokoh perempuan, insan jurnalis, serta unsur pemuda. Dan dari hasil evaluasi yang dilakukan selama ini, kehadiran 31
32 tokoh perempuan dan unsur pemuda semakin memperkuat upaya pembangunan kerukunan. FKUB telah terbukti mampu menjadi media yang efektif untuk meningkatkan dialog antar umat beragama dan menekan terjadinya konflik. Karenanya keberadaan FKUB terus dipertahankan dan diberdayakan untuk membantu pemerintah dalam memelihara dan mengendalikan kerukunan antar umat beragama. Sampai saat ini FKUB telah terbentuk pada 13 Kabupaten dan Kota se-provinsi Kalimantan Selatan. Tetapi baru 5 buah FKUB yang sudah memeliki gedung Sekretariat Bersama sehingga ada 8 buah FKUB lagi yang belum memeliki gedung ini dikarenakan adanya moratorium. Tabel 12. Sasaran Strategis 3.. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya 15 Lembaga 13 Lembaga 86,67 % 2. Jumlah KUA yang memenuhi standar pelayanan 25 Lembaga 14 Lembaga 56,00 % 3. Jumlah Kitab Suci yang dicetak dan didistribusikan Exemplar Exemplar 91,83 % Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3. 78,17% 32
33 Salah satu kebijakan kebijakan utama pemerintah yang telah dilakukan selama ini adalah pemenuhan akses umat beragama terhadapat rumah ibadah. Pemenuhan rumah ibadah terutama dilakukan melalui pemberian bantuan sebagai stimulasi bagi masyarakat dalam mewujudkan rumah-rumah ibadah yang baik dan nyaman dalam penggunaannya. Bantuan diberikan untuk pembangunan atau rehab serta bantuan biaya operasional rumah ibadah. Selain itu juga dilakukan pembinaan dan pemberdayaan rumah ibadah yang diarahkan pada peningkatan fungsi rumah ibadah sebagai pusat pembinaan umat. Tahun 2016 target jumlah rumah ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya sebanyak 15 lembaga dan realisasi sebesar 13 lembaga, kekurang tersebut dikarenakan keterbatasan pagu anggaran. Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama yang menempati posisi terdepan dalam pelayanan administrasi keagamaan umat Islam. Jumlah KUA pada Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 adalah 153 KUA. Untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, sejak tahun 2014 KUA memperoleh Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) sebesar Rp ,- perbulan. Upaya peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan agama dilakukan melalui pengembangan sarana ibadah, antara lain pemberian kitab suci umat beragama. Jumlah kitab suci yang telah dicetak Kementerian Agama RI dan didistribusikan di wilayah Provinsi Kalimantan 33
34 Selatan sebanyak exampler, terdiri dari kitab suci agama Islam berjumlah exampler, kitab suci agama Hindu berjumlah 220 exampler sedangkan kitab suci agama Kristen, Katolik dan Buddha tidak ada pengadaan. Tabel 13. Sasaran Strategis 4.. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Dana Zakat yang terhimpun ,72 % 2. Jumlah lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal. 3. Persentase tanah wakaf bersertifikat. 14 Lembaga 15 Lembaga 107,14 % 83,00 % 82,00 % 98,80 % Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4. 74,55 % Salah satu nilai ajaran agama yang diajarkan adalah pentingnya mengembangkan sikap saling berbagi dan membantu diantara umat manusia. Mekanisme yang digunakan dalam melakukan kebaikan terhadap sesama ajaran agamanya, salah satunya adalah melalui penyisihan sebagian harta atau asetnya agar dapat diberikan kepada sesamanya yang lebih membutuhkan. Dana zakat yang sudah terkumpul di provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp (tujuh miliar empat ratus 34
35 empat puluh juta sembilan puluh dua ribu sembilan ratus delapan belas rupiah). Sebagai langkah penataan dan penguatan kelembagaan pada tahun 2014 telah dilakukan proses Seleksi Calon Anggota Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) masa kerja dari unsur masyarakat Provinsi dan BAZNAS Kabupaten dan Kota untuk mengembangkan sistem informasi manajemen zakat yang terintegrasi, integrasi database muzakki dan nomor pokok wajib zakat (NPWZ), database BAZNAS, LAZ, dan UPZ, pemetaan mustahik, serta perluasan sosialisasi dan konsultasi zakat. Kementerian Agama telah melakukan pengembangan Sistem Informasi Wakaf (SIWAK) sebagai database aset wakaf, dan pemetaan dan identifikasi potensi harta wakaf di seluruh tanah air termasuk juga provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf bahwa persentase tanah wakaf yang sudah bersertifikat mencapai 98,80 % dari target yang telah ditetapkan yaitu 83,00 % dan tercapai 82,00 %. Tabel 14. Sasaran Strategis 5.. Meningkatnya mutu/kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan efisien dan akuntabel Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Jumlah jemaah haji yang dilayani Orang Orang 99,54 % 2. Jumlah pembimbing haji bersertifikat 40 Orang 28 Orang 70,00 % Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5. 84,77 % 35
36 Saat ini perkembangan umat Islam Indonesia untuk menunaikan Ibadah Haji mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, khususnya masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan sampai saat sekarang jumlah pendaftar haji yang terdaftar di Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan sebagai daftar tunggu (waiting list) sebanyak calon jamaah haji reguler (per tanggal 6 Januari 2017 jam wita). Data tersebut menunjukkan animo masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan yang sangat tinggi sekali, jika dibanding dengan jumlah kouta yang diberikan Pemerintah hanya berjumlah orang. Sehingga dapat diperhitungkan dan diperkirakan perlu waktu 30 tahun untuk memberangkatkan semua calon jamaah tersebut. Tahun 2016 dengan target indikator Jumlah jemaah haji yang dilayani adalah orang dan terealisasi sebanyak orang atau 99,54%. Sedangkan Pembimbing Haji Bersertifikat di Kalimantan Selatan jumlah yang ditargetkan tahun 2016 yaitu 40 orang dan terealisasi sejumlah 28 orang atau 70,00%. Sehingga rata-rata capaian kinerja kedua indikator berjumlah 84,77 %. 36
37 Tabel 15. Sasaran Strategis 6.. Terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti 100 % 78,31 % 78,31 % Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6. 78,31 % Tahun 2016 saldo temuan BPK RI sebanyak 15 peristiwa dan telah diselesaikan sebanyak 10 peristiwa atau (66,67%), dan saldo temuan BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 10 peristiwa dan 9 peristiwa sudah ditindaklanjuti atau (90,00%) sedangkan temuan tim Itjen sebanyak 161 kejadian dan yang sudah ditindaklanjuti sebanyak 126 kejadian atau (78,26%). Sehingga total temuan pada Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan baik dari BPK RI, BPKP Perwakilah Kalimantan Selatan dan Tim Itjen Kementerian Agama RI berjumlah 186 peristiwa dan yang sudah ditindaklanjuti sebanyak 145 peristiwa. Sehingga kalaunya dipersentasekan hasil capaian kinerja sasaran strategis pada indikator persentase temuan BPK, BPKP Perwakilan Kalimantan Selatan dan Tim Itjen yang ditindaklanjuti sebesar 145 kejadian atau 78,31 %. 37
38 Tabel 16. Sasaran Strategis 7.. Meningkatnya akses masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Jumlah siswa MI/Ula yang diberikan KIP Siswa Siswa % 2. Jumlah siswa MTs/Wustha Siswa Siswa % 3. Jumlah siswa MA/Ulya Siswa Siswa % Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7. 97,35% Capaian Indikator Kinerja Program (IKP) /Outcome dalam Sasaran Strategis 7 dicapai melalui realisasi kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan Madrasah, dengan sasaran /Output : Meningkatnya akses pendidikan madrasah, yang diukur melalui 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pada Program Pendidikan Islam yang dilaksanakan oleh Bidang Pendidikan Madrasah dan Kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam pada Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, dengan sasaran /Output : Meningkatkan akses pendidikan diniyah dan pondok pesantren melalui 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagaimana pada tabel 16a dibawah ini : 38
39 Tabel 16a Capaian Kinerja Output. No Sasaran Kegiatan / Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % 1. Meningkatkan akses pendidikan diniyah dan pondok pesantren 1.a Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/ Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Ula serta Paket A yang mendapatkan Bantuan KIP 1.b Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/ Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Wustha serta Paket B yang mendapatkan Bantuan KIP 1.c Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/ Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Uyla serta Paket C yang mendapatkan Bantuan KIP 2. Meningkatnya akses pendidikan madrasah Santri % Santri % Santri % 2.a Jumlah Siswa MI Penerima KIP Siswa % 2.b Jumlah Siswa MTs Penerima KIP Siswa % 2.c Jumlah Siswa MA Penerima KIP Siswa % Rata-rata Capaian Kinerja Output % Pada kegiatanprogram Indonesia Pintar adalah salah satu program nasional (tercantum dalam RPJMN ), Program Indonesia Pintar melalui KIP adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang berasal dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Program Indonesia Pintar melalui KIP merupakan penyempurnaan dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebelumnya. KIP diberikan sebagai penanda/identitas untuk menjamin dan memastikan 39
40 agar anak mendapat bantuan Program Indonesia Pintar apabila anak mendaftarkan diri ke lembaga pendidikan Formal (sekolah/madrasah) atau lembaga pendidikan Non Formal (Pondok Pesantren, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Lembaga Pelatihan/Kursus dan lembaga pendidikan non formal lainnya dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama. Capaian Program Indonesia Pintar adalah salah satu program nasional (tercantum dalam RPJMN ), Program Indonesia Pintar melalui KIP adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang berasal dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Program Indonesia Pintar melalui KIP merupakan penyempurnaan dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebelumnya. KIP diberikan sebagai penanda/identitas untuk menjamin dan memastikan agar anak mendapat bantuan Program Indonesia Pintar apabila anak mendaftarkan diri ke lembaga pendidikan Formal (sekolah/madrasah) atau lembaga pendidikan Non Formal (Pondok Pesantren, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Lembaga Pelatihan/Kursus dan lembaga pendidikan non formal lainnya dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama. Hasil penilaian analisis capaian kinerja program dan kegiatan dilakukan dalam rangka menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja, dapat dijabarkan sebagai berikut : 40
41 a) Capaian Sasaran Program /Outcome : Capaian Sasaran Strategis 7 yang merupakan capaian outcome pada Program Pendidikan Islam Tahun 2016, dapat dinilai baik dalam skala (80-100) yaitu sebesar 97.35% dan terjadi kenaikan sebesar 0.92% dari capaian sasaran program /outcome pada Tahun b) Capaian Sasaran Kegiatan /Output : Berdasarkan verifikasi data siswa terhadap jumlah siswa miskin yang diharapkan mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk tahun 2016, sesuai dengan pernyataan kinerja yang tercantum dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) terdapat siswa/santri yang dinyatakan layak menerima KIP namun dalam realisasi hanya 59.88% yang terpenuhi atau sebanyak siswa/santri. Rendahnya pemenuhan kuota siswa/santri penerima KIP disebabkan karena KIP didistribusikan oleh pusat dengan kuota terbatas. Walaupun capaian sasaran output dikategorikan cukup (50-79), namun tetap memberikan dukungan atas tercapainya sasaran outcome yang melampaui capaian pada Tahun
42 Tabel 17. Sasaran Strategis 8.. Meningkatnya Angka Partisipasi Penduduk Usia Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Tinggi Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. APK RA 8,42 % 8,42 % 8,42 % 2. APK MI/Ula 13,12 % 13,12 % 13,12 % 3. APM MI/Ula 10,71 % 10,71 % 10,71 % 4. APK MTs/Wustha 22,07 % 22,07 % 22,07 % 5. APM MTs/Wustha 18,12 % 18,12 % 18,12 % 6. APK MA/Ulya 8,61 % 8,61 % 8,61 % 7. APM MA/Ulya 5,81 % 5,81 % 5,81 % Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis ,70 % Capaian Indikator Kinerja Program (IKP) /Outcome dalam Sasaran Strategis 8 : Meningkatnya Angka Partisipasi Penduduk Usia Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Tinggi. Pencapaian sasaran strategis tersebut dapat dicapai melalui dukungan atas pencapaian realisasi kegiatan-kegiatan pada Program Pendidikan Islam yang dilaksanakan oleh Bidang Pendidikan Madrasah dan Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Tahun Anggaran 2016, melalui kegiatan : (1) Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam, dengan sasaran kegiatan (SK.01a) Meningkatnya akses 42
43 pendidikan diniyah dan pondok pesantren, (2) Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan Madrasah, yang memiliki sasaran kegiatan (SK.02a) Meningkatnya akses pendidikan madrasah, dengan capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) /Output sebagai berikut : Tabel 17a Capaian Kinerja Output. No Sasaran Kegiatan / Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian % 1. Meningkatnya akses pendidikan diniyah dan pondok pesantren 1.a Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/ Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Ula serta Paket A yang mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS) 1.b Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/ Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Wustha serta Paket B yang mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS) 1.c Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/ Program Persamaan Lulusan/ Program Wajar Dikdas tingkat Uyla serta Paket C yang mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS) 2. Meningkatnya akses pendidikan madrasah Santri % Santri % Santri % 2.a Jumlah Siswa RA yang menerima Bantuan Siswa % Biaya Operasional (BOP) 2.b Jumlah Siswa MI Penerima BOS Siswa % 2.c Jumlah Siswa MTs Penerima BOS Siswa % 2.d Jumlah Siswa MA Penerima BOS Siswa % Rata-rata Capaian Kinerja Output % APK MI/Ula (7-12) = Σ penduduk 7-12 Bersekolah : Σ penduduk umur 7 12 tahun) X 100 APK MTs/Wushta (7-12) = Σ penduduk Bersekolah : Σ penduduk umur tahun) X 100 APK MA/Ulya (7-12) = Σ penduduk Bersekolah : Σ penduduk umur tahun) X
44 Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukkkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Nilai APK bisa lebih dari 100%. Hal ini disebabkan karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh, banyak anak-anak usia diatas 12 tahun, tetapi masih sekolah di tingkat SD/MI atau juga banyak anak-anak yang belum berusia 7 tahun tetapi telah masuk SD/MI. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan 44
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 05 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Drs. H.
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Drs.
Lebih terperinciVisi. Misi. Tujuan. Tujuan
No 1 2 3 4 5 6 7 Visi TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA DENPASAR YANG TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS, DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN
Lebih terperinciSasaran yang ingin dicapai oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan adalah :
CAPAIAN KINERJA KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I DAN II TAHUN 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan dalam menyelenggarakan program dan kegiatan, serta mengembangkan
Lebih terperinciLAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Nomor : /Kw.19.1/2/OT.01/01/2017
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Nomor : /Kw.9.//OT.0/0/07 TENTANG RENCANA KINERJA TAHUNAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN 2016
Kementerian Agama R.I. Kantor Wilayah Provinsi Jambi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Jalan. Jend. A. Yani No.13 Telanaipura Telepon (0741) 60849 63214 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 24 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan adalah suatu kesatuan dalam sistem perencanaan
Lebih terperinciMATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA
MATRIKS 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN AGAMA I Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama 1.Menguatnya tatakelola
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbil alamin serta dengan memanjatkan puji dan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA 2017 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
LAPORAN KINERJA 2017 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Kata Pengantar Sebagai bahan pertanggungjawaban kinerja dan anggaran yang telah dilaksanakan selama satu tahun, sebagaimana
Lebih terperinciKANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. PURWOREJO
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. PURWOREJO KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-nya Kantor Kementerian
Lebih terperinci, No.1735 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
No.1735, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Kantor Wilayah. Provinsi Kalimantan Utara. Tata Kerja. Organisasi. Pembentukan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciMATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN
MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN 2010-2014 Visi : terwujudnya masyarakat Provinsi Bengkulu yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Misi : 1. Meningkatkan
Lebih terperinciALOKASI (Juta Rupiah) JUMLAH TARGET (Juta Rupiah)
LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2015 2019 NO. A (Juta Rupiah) K/LNBNS KEMENTERIAN AGAMA 27,768,121.63 29,602,781.76
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
BAB III TINJAUAN UMUM 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat heterogenitas yang cukup kompleks, baik dari
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGANGGARAN TUNJANGAN PROFESI GURU Oleh : Kasubbag Renkeu Kanwil Kemenag
KEBIJAKAN PENGANGGARAN TUNJANGAN PROFESI GURU 2016 Oleh : Kasubbag Renkeu Kanwil Kemenag VISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKERIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG Keamanan nasional
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015
LAPORAN KINERJA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI GORONTALO TAHUN Jalan Poigar No. 123 Molosifat U Telp. ( 0435 ) 831943-831942 Fax 831941 Website : www.gorontalo.kemenag.go.id email :gorontalo@kemenag.go.id
Lebih terperinci: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI
LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI Bidang Kementerian Agama RI, Kementerian Sosial RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Amil
Lebih terperinciLampiran : Nomor : Tentang : Nama Jabatan Kepala Kankemenag
1 Lampiran : Nomor : Tentang : Kepala Kankemenag 1. Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Kw.1/2/HK.00.8/ 23449/2013 Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pelayanan,
Lebih terperinci2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.325, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi Instansi Vertikal. Unit Pelaksana Teknis. Pembentukan. Pedoman. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG NILAI DAN KELAS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL
Lebih terperinciBAB II PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERJANJIAN KINERJA Untuk mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, yang salah satu misinya adalah Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur.
No.150, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN
Lebih terperinciBAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN AGAMA
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN AGAMA Berdasarkan PP Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, yang telah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.851, 2012 KEMENTERIAN AGAMA. Instansi Vertikal. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinci2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Agama berada di ba
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.168, 2015 ADMINISTRASI. Pemerintahan. Kementerian Agama. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAYONG UTARA DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI AGAMANOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG NILAI DAN KELAS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL
Lebih terperinciSUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA
SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN KANTOR 1. Kabupaten REMBANG 2. Alamat JL. PEMUDA KM. 3 REMBANG 3. Provinsi JAWA TENGAH 4. Telepon (0295) 691016 5. Faximile (0295) 691016
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1180, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor. Tangerang Selatan. Banten. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sumatera Utara.
No.148, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sumatera Utara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. KUA. Kecamatan.
No.449, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. KUA. Kecamatan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR DEPARTEMEN AGAMA
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciPROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT
PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT JL. A. YANI. NO.126 MUARA TEWEH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO UTARA BIO DATA KEPALA KANTOR Nama : H. Usman Abdullah TTL : Marabahan, Tahun 1997 TMT
Lebih terperinciLAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN AGAMA TAHUN
LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2015 2019 SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM NO. PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA PEKANBARU. Kantor Kementerian Agama dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
BAB II TINJAUAN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA PEKANBARU A. Tinjaun Umum Lokasi Penelitian Tinjauan Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru dipimpin oleh Drs. H. Edwar S Umar, M.A yang beralamat di Jl. Rambutan
Lebih terperinciBAGIAN TATA USAHA Bagian Tata Usaha Membawahi 5 (lima) sub. bagian, antara lain:
BAGIAN TATA USAHA Bagian Tata Usaha Membawahi 5 (lima) sub. bagian, antara lain: 1. Subbag Perencanaan dan keuangan Tugas : Melakukan Penyiapan Bahan Koordinasi Penyusunan Rencana, Program, Dan Anggaran,
Lebih terperinciBIMAS ISL STRATEGI DAN IMPLEMENTASI BIMAS ISLAM DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN URUSAN AGAMA ISLAM DAN PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF
1 BIMAS ISL M STRATEGI DAN IMPLEMENTASI BIMAS ISLAM DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN URUSAN AGAMA ISLAM DAN PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF VISI MISI Put a relevant subtitle in this line 1 COMPANY NAME ABS.COM
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI
LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI BERMITRA DENGAN KEMENTERIAN AGAMA RI, KEMENTERIAN SOSIAL RI, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK RI, KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (KPAI), BADAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PIDIE JAYA DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SUBULUSSALAM DI PROVINSI ACEH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sulawesi Tenggara.
No.149, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sulawesi Tenggara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN
Lebih terperinciINSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN
INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA R.I. Bagian Perencanaan dan Data
KEMENTERIAN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data Ringkasan Jumlah Lembaga & Siswa Dikdasmen No Lembaga Jml Lbg Lk Jumlah Siswa Pr Jumlah 1 RA/BA 19.762 415.571 408.476 2 MIN
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi...
DAFTAR ISI Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi... i iii v TABEL RA/BA/TA, MI, MTs DAN MA 1.01. Jumlah Lembaga RA/BA/TA, MI, MTs dan MA... 1 1.01.1. Jumlah Lembaga RA/BA/TA, MI, MTs dan MA...
Lebih terperinciI N S P E K T O R A T
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT (Biro Kesra) Tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan Rencana Strategis Biro Kesra Tahun
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN AGAMA TAHUN
KEMENTERIAN AGAMA RI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2012 Jakarta, Maret 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA KOTAMOBAGU, KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA, KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014
BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciMI/Ula) 2 Angka Putus Sekolah MTs/Wustha 13,43% 13,16% 12,89% 12,64% 12,38% 12,38%
MATRIKS INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PENDANAAN PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA (TAHUN 20152019) NO. K/LNB NSBS 5 PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM 22.785.348,99 24.098.106,23 25.486.651,67 26.955.366,96
Lebih terperinciBUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012
SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8,2007
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8,2007 PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN KEPULAUAN ARU DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1164, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor. Pringsewu. Lampung. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR KEMENTERIAN
Lebih terperinciPUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun
BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS
PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja
Lebih terperinciDAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : DIPA /2014 I A. INFORMASI KINERJA
1 Fungsi 10 PENDIDIKAN Sub Fungsi 10.02 PENDIDIKAN DASAR 10.90 PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LAINNYA 2 Program 025.04.07 Program Pendidikan Islam Hasil (Outcome) 01 Meningkatnya Akses, Mutu, dan Daya Saing
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 481 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU RAUDHATUL ATHFAL, MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, MADRASAH ALIYAH, DAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1170, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor. Pulau Morotai. Maluku Utara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR
Lebih terperinciMVVM Mission-Vision-Values-Meaning merupakan istilah yang terdiri dari rangkaian kata Mission - Vision - Values- Meaning
MVVM Mission-Vision-Values-Meaning merupakan istilah yang terdiri dari rangkaian kata Mission - Vision - Values- Meaning MIS I adalah tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi VIS I adalah suatu pandangan
Lebih terperinciRevisi ke 07 Tanggal : 14 Maret 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018
RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015
Lebih terperinciHASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016
HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 06 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 06 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan
Lebih terperinciDalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat
B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA R.I Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi
KEMENTERIAN AGAMA R.I Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Peta Pendidikan Islam Jenis Pendidikan Umum Berciri Khas Islam Pendidikan Keagamaan Islam Diniyah Pondok
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT
Lebih terperinciURUSAN WAJIB 1. URUSAN SOSIAL
URUSAN WAJIB 1. URUSAN SOSIAL Pendahuluan : Seiring diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menyikapi perkembangan Sektor Kesejahteraan
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Kantor Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI adalah salah satu kantor pemerintahan yang beralamat di Jl. M.H.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1738, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Guru. Tunjangan Profesi. Bukan PNS. Pembayaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN
Lebih terperinciDINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa agar dalam penyelenggaraan pendidikan di
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Lebih terperinciBMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015
BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62
Lebih terperinciPAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 Oleh : Drs. ABIMANYU, M.Si DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN NGAWI Selaras 1 VISI MISI KE 2 NGAWI SEJAHTERA, BERAKHLAK, BERBASIS PEDESAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis
Lebih terperinciDrs. Salihin Mizal, MA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA Drs. Salihin Mizal, MA NIP. 19640114 199403 1 001 URAIAN JABATAN KABUPATEN SINGKIL TAHUN 2016 1. IDENTITAS JABATAN 1.1. Kode Jabatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinciLAPORAN 3 TAHUN PEMERINTAHAN JOKO WIDODO JUSUF KALLA KEMENTERIAN AGAMA. Ringkasan 17 Oktober 2017
LAPORAN 3 TAHUN PEMERINTAHAN JOKO WIDODO JUSUF KALLA KEMENTERIAN AGAMA Ringkasan 17 Oktober 2017 14,31 2,31 0,88 126,3% 0,11 Indeks Reformasi Birokrasi Indeks Kepuasan Jemaah Haji APK Angka Partisipasi
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.
RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2013 DAFTAR ISI
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2013 KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2014 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GRAFIK... v DAFTAR GAMBAR... vi RINGKASAN
Lebih terperinci