B.IV TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B.IV TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA"

Transkripsi

1 B.IV TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2007

2 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuk dan rahmat- Nya buku Teknik Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Departemen Agama dapat disusun dan diterbitkan. Buku ini disusun dan diterbitkan sebagai realisasi kegiatan Biro Organisasi dan Tatalaksana Tahun 2007 dan dimaksudkan agar seluruh pejabat di lingkungan Departemen Agama memahami arti dan manfaat serta dapat menyusun laporan akuntabilitas kinerja masing-masing. Sangat disadari bahwa buku ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak atas upaya dan jerih payahnya yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran sehingga buku ini dapat disusun dan diterbitkan. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh pejabat di lingkungan Departemen Agama. Jakarta, Februari 2007 Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana H. Muhammad Irfan NIP C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 1 C. Pengertian... 2 D. Fungsi LAKIP... 2 E. Tujuan... 2 F. Manfaat... 3 BAB II WAKTU DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LAKIP A. Langkah-Langkah Penyusunan... 4 B. Waktu Penyampaian LAKIP... 5 C. Yang Harus Menyusun... 5 D. Waktu Penyusunan... 5 BAB III PENUTUP... 6 LAMPIRAN C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai ii

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan menyusun laporan akuntabilitas melalui proses penyusunan rencana stratejik, rencana kinerja, dan pengukuran kinerja; 2. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah disampaikan kepada atasan masingmasing, serta kepada lembaga penilai/evaluasi akuntabilitas kinerja, yang akhirnya kepada Presiden; 3. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah sebagai media pertanggungjawaban dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan berperan sebagai alat kendali dan penilai kualitas kinerja serta alat pendorong terwujudnya good governance dalam perspektif yang lebih luas. Untuk maksud tersebut di Departemen Agama telah ditetapkan Keputusan Menteri Agama Nomor 507 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja di Lingkungan Departemen Agama dan Instruksi Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Keputusan Menteri Agama Nomor 507 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja Di Lingkungan Departemen; 4. Sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi untuk mencapai efisien dan efektifitas Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tutas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama telah disempurnakan dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama; 5. Sehubungan dengan hal tersebut Keputusan Menteri Agama Nomor 507 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Departemen Agama telah disempurnakan dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Departemen Agama; 6. Untuk melengkapi Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2006 tersebut, perlu menyusun dan menerbitkan Buku Teknik Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Departemen Agama. B. Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia; 2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota (disempurnakan);

5 4. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama; 5. Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Departemen Agama; 6. Instruksi Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Keputusan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Departemen Agama. C. Pengertian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. D. Fungsi LAKIP 1. Suatu media hubungan kerja organisasi yang berfungsi informasi dan data yang telah diolah; 2. Wujud tertulis pertanggungjawaban suatu organisasi instansi kepada pemberi wewenang dan mandat, sehingga LAKIP berfungsi juga sebagai raport dari pimpinan unit organisasi; 3. LAKIP berisi tentang kinerja instansi dan akuntabilitasnya, yaitu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran organisasi dan merupakan media akuntabilitas setiap instansi; 4. Sebagai media informasi tentang sejauh mana penentuan prinsip-prinsip good governance termasuk penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar di instansi yang bersangkutan. E. Tujuan Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP : 1. Untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak pemberi mandat/amanat; 2. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah kepada unit kerja yang lebih tinggi atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan; 3. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah dan pendek. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 2

6 F. Manfaat LAKIP yang disampaikan oleh instansi pemerintah bermanfaat untuk : 1. Meningkatkan akuntabilitas, kredibilitas instansi dimata instansi yang lebih tinggi dan akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi; 2. Merupakan umpan balik untuk peningkatan kinerja instansi pemerintah; 3. Dapat mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab instansi; 4. Mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik, sesuai ketentuan, peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat; 5. Menjadikan instansi yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 3

7 BAB II KEWAJIBAN, WAKTU DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LAKIP A. Langkah-Langkah Penyusunan 1. Menyusun Tim Kerja; 2. Mengumpulkan, memahami kebijakan yang berhubungan dengan LAKIP antara lain : a. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2003; b. Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2006; c. Instruksi Menteri Agama, Surat Edaran; d. Kebijakan Teknis (Instruksi dan Surat Edaran Pejabat Eselon I). 3. Mengumpulkan data baik internal maupun eksternal yang berhubungan dengan keberhasilan/kegagalan serta capaian inputs, outputs, outcomes, benefits, dan impacts; 4. Pembahasan dan klarifikasi data internal/eksternal kepada yang terkait; 5. Membuat rekap DIPA tahun laporan (menentukan jumlah kegiatan, jumlah dana setiap kegiatan, jumlah harga barang/jasa yang dibeli oleh dana setiap kegiatan, sisa dana setiap kegiatan yang ada pada DIPA tersebut); 6. Mengumpulkan rencana stratejik 5 tahun yang telah dibuat oleh bagian perencanaan; 7. Mempedomani penetapan kinerja yang dibuat pada awal tahun laporan pada waktu menerima DIPA (sasaran, program dan kegiatan yang ada pada DIPA dan Non DIPA yang akan dilaksanakan diisikan pada formulir RKT, dengan demikian RKT yang ada pada LAKIP isinya adalah rekap DIPA dan Non DIPA tahun yang akan dilaporkan pada LAKIP; 8. Atas dasar penetapan kinerja tersebut pada ad 7 diatas dilakukan pengukuran kinerja kegiatan; 9. Untuk memudahkan penyusunan LAKIP maka, kegiatan/sasaran yang telah dilakukan setiap bulan segerah dilakukan pengukuran kinerja kegiatan/sasaran 10. Melakukan evaluasi kinerja : a. Analisis efisiensi (untuk mengetahui tingkat efisiensi kegiatan); b. Analisis efektifitas (untuk mengetahui keserasian antara tujuan dengan hasil, manfaat, dampak); c. Analisis akuntabilitas (mengetahui keterkaitan antara hasil dengan kegiatan, program, kebijakan, sasaran, tujuan, misi dan visi). 11. Melakukan penyusunan narasi LAKIP yang terdiri dari : a. Ikhtisar Eksekutif; b. Daftar Isi; c. BAB I Pendahuluan; d. BAB II Rencana Stratejik; e. BAB III Akuntabilitas Kinerja; f. BAB IV Penutup; g. Lampiran-Lampiran (Form RS, RKT, PKK dan PPS, serta Dokumen Terkait). 12. Menandatangani LAKIP dan menyampaikan kepada Pimpinan. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 4

8 B. Waktu Penyampaian LAKIP : 1. LAKIP Eselon II Pusat telah disampaikan kepada Eselon I masing-masing paling lambat 2 minggu setelah berkhir tahun anggaran. Selanjutnya LAKIP setiap Eselon I telah disampaikan ke Menteri Agama c.q Sekretaris Jenderal Departemen Agama paling lambat 1 bulan setelah berakhir tahun anggaran. 2. Untuk tingkat daerah: a. KUA, MIN, MTsN menyampaikan ke Kandepag paling lambat 2 (dua) minggu setelah tahun anggaran berakhir; b. Kandepag dan MAN menyampaikan ke Kanwil paling lambat 3 (tiga) minggu setelah tahun anggaran berakhir. C. Yang Harus Menyusun 1. Untuk lingkungan Departemen Agama dari Pusat s/d KUA dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri; 2. Pusat : Eselon II, Daerah : Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama, Pimpinan Pendidikan Tinggi di lingkungan Departemen Agama, Kepala Sekolah Tingkat Menengah dan Tingkat Dasar di lingkungan Departemen Agama, Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan. D. Waktu Penyusunan Disusun mulai Desember atas dasar kinerja bulanan yang dilaporkan setiap bulannya. Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja Tahunan yang ada pada LAKIP : Rencana Stratejik (RS) yang ada pada LAKIP adalah salah satu lampiran LAKIP. Bahan Rencana Stratejik tersebut sudah dibuat dan ada pada bagian perencanaan atau satuan kerja yang tugas dan fungsinya melaksanakan perencanaan pada unit organisasi tersebut. Untuk itu Tim Penyusun LAKIP hanya menghimpun dan melampirkan Rencana Stratejik yang telah dibuat oleh bagian perencanaan dimaksud. Suatu hal yang keliru jika bahan rencana stratejik belum dimiliki dan atau belum ada pada waktu menyusun LAKIP. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Rencana Kinerja Tahunan yang ada pada LAKIP adalah salah satu lampiran LAKIP. Bahan Rencana Kinerja Tahunan yang dilampirkan pada LAKIP (sasaran, program dan kegiatan) adalah sasaran, program dan kegiatan yang ada pada DIPA/Non DIPA Tahun yang dilaporkan dan kegiatan tersebut telah selesai dilaksanakan. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 5

9 BAB III PENUTUP Sistem Akuntabilitas Kinerja dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap satuan organisasi/kerja, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Dalam hal ini, setiap satuan organisasi/kerja secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran stratejik organisasi kepada stakeholders, yang dituangkan melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja. Di dalam kerangka akuntabilitas kinerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja ini berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran serta aktif seluruh satuan organisasi/kerja pusat dan daerah, serta partisipasi masyarakat. Dukungan tersebut merupakan pendorong utama dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan sebagai perwujudan pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun Buku Teknik Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Departemen Agama ini merupakan pelengkap Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Departemen Agama yang terlampir telah diberikan contoh alur berpikir penyusunan LAKIP. Selanjutnya mengingat keterbatasan waktu dan sebagainya maka yang dilaporkan dan yang diukur pada contoh dimaksud hanya lima sasaran dan delapan program, diharapkan dapat mempermudah para pejabat dalam menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja masing-masing. Namun demikian, tentunya masih memerlukan penyempurnaan-penyempurnaan lebih lanjut di masa mendatang. Oleh karena itu, masukanmasukan positif bagi penyempurnaan buku ini tetap diperlukan agar tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Departemen Agama dapat tercapai dengan lebih baik. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 6

10 Contoh alur berpikir penyusunan LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPARTEMEN AGAMA TAHUN 2004 DEPARTEMEN AGAMA RI JAKARTA

11 KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan hidayah-nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Departemen Agama Tahun 2004 dapat disusun. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun, selain yang utama dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana diamanatkan oleh Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yakni berupa pertanggungjawaban kinerja Departemen Agama Republik Indonesia tahun anggaran 2004 juga dimaksudkan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi atas kinerja aparat jajaran Departemen Agama. Disamping itu, laporan ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan program kerja tahun berikutnya, sehingga kinerja aparat jajaran Departemen Agama dapat dioptimalkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Kami informasikan bahwa sasaran dan kegiatan yang kami angkat dan diukur pada laporan ini hanyalah sasaran dan kegiatan pokok saja yang sangat terkait dengan tugas dan fungsi Departemen Agama. Adapun sasaran dan kegiatan secara menyeluruh dan rinci diukur pada Laporan Akuntabilitas Kinerja setiap satuan organisasi/kerja yang ada pada jajaran Departemen Agama. Disadari bahwa dari segi substansi laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat terbuka bagi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja Departemen Agama di masa mendatang. Jakarta, 25 Maret 2005 Menteri Agama RI Muhammad M. Basyuni C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai i

12 IKHTISAR EKSEKUTIF Setelah memasuki era reformasi perubahan demi perubahan di tubuh pemerintah Republik Indonesia terus terjadi. Muncul berbagai perkembangan, baik positif maupun negatif. Namun yang pasti masyarakat sudah semakin dewasa dan pintar mengamati jalannya roda pemerintahan. Akibatnya, tuntutan agar pemerintahan senantiasa dapat mewujudkan birokrasi yang akuntabel dan transparan senantiasa terus menguat. Menjawab tantangan ini, lahirlah Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disertai Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi untuk mencapai efisiensi dan efektifitas Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 telah disempurnakan dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Menghadapi kondisi masyarakat yang semakin kritis ini, Departemen Agama kedepan tentunya menghadapi berbagai tantangan yang semakin berat. Hal ini karena Departemen Agama mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang keagamaan. Itulah sebabnya Departemen Agama menetapkan tujuan dan sasaran yang merupakan hasil dari pelaksanaan misi dalam rangka mencapai visinya sebagai berikut : 1. Tujuan a. Meningkatnya kualitas Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha; b. Meningkatnya kualitas Penyelenggaraan Haji dan Umrah; c. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Pendidikan; d. dst. 2. Sasaran a. Meningkatnya kualitas SDM URAIS; b. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana URAIS; c. Meningkatnya kualitas SDM Penyelenggaraan Haji; d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Haji; e. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik; f. dst. Pada tahun 2004 Departemen Agama memiliki 5 (lima) sasaran. Semua sasaran yang telah direncanakan telah terealisir. Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran yang tertuang dalam formulir PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran) diperoleh prosentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) rata-rata sebesar 100,00%. Disamping itu faktor eksternal berupa kondisi pemerintahan yang berjalan cukup kondusif di tahun 2004 mempengaruhi tingkat kelancaran pelaksanaan tugas Departemen Agama. Namun demikian keberhasilan tersebut perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dimaksud untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja Departemen Agama tahun Selanjutnya penyusunan laporan ini diharapkan dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran Departemen Agama dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun program di tahun berikutnya. Sehingga program di tahun mendatang dapat disusun lebih matang, agar dapat mencapai tujuan yang lebih efektif, efisien, dan ekonomis serta bisa lebih akuntabel dan transparan. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai ii

13 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i IKHTISAR EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI iii BAB I. PENDAHULUAN A. Tugas... 1 B. Fungsi... 1 C. Struktur organisasi dan jumlah pegawai... 1 BAB II. RENCANA STRATEJIK A. Rencana Stratejik... 2 B. Rencana Kinerja... 3 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja... 4 B. Evaluasi Kinerja... 5 C. Analisis Akuntabilitas Kinerja... 5 D. Aspek Keuangan... 5 BAB III. PENUTUP A. Keberhasilan... 7 B. Hambatan/masalah... 7 C. Pemecahan masalah... 7 LAMPIRAN : 1. Formulir RS; 2. Formulir RKT; 3. Formulir PKK; 4. Formulir PPS. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai iii

14 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen, Departemen Agama mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : A. Tugas Departemen Agama mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang keagamaan. B. Fungsi Dalam melaksanakan tugas, Departemen Agama menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang keagamaan; 2. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas serta pelayanan administrasi Departemen; 3. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan terapan serta pendidikan dan pelatihan tertentu dalam rangka mendukung kebijakan di bidang keagamaan; 4. Pelaksanaan pengawasan fungsional. C. Struktur Organisasi dan Jumlah Pegawai 1. Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Departemen Agama memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Staf Ahli Menteri Agama Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal Ditjen BIPH Ditjen Bagais Ditjen Bimas Kristen Ditjen Bimas Katolik Ditjen Bimas Hindu & Budha Kanwil Depag Provinsi Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Kandepag Kab./Kota 2. Jumlah Pegawai Pegawai Depatemen Agama seluruhnya berjumlah orang, terdiri dari pegawai yang bertugas di Pusat sebanyak orang dan di Daerah sebanyak orang.

15 BAB II RENCANA STRTEJIK A. Rencana Stratejik 1. Visi Sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor 512 Tahun 2003, Visi Departemen Agama yaitu Menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan moral spiritual dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2. Misi Berdasarkan visi tersebut Departemen Agama mengemban misi yaitu : a. Meningkatkan Kualitas Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha; b. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Haji; c. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Agama Islam; d. Meningkatkan Kualitas Litbang dan Diklat Keagamaan; e. Meningkatkan Kualitas Pengawasan Fungsional. 3. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan Dalam melaksanakan misi Departemen Agama merumuskan tujuan sebagai berikut: 1) Meningkatnya kualitas Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha; 2) Meningkatnya kualitas Penyelenggaraan Haji; 3) Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Pendidikan; 4) dst. b. Sasaran Adapun sasaran dari tujuan tersebut di atas yaitu : 1) Meningkatnya kualitas SDM URAIS; 2) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana URAIS; 3) Meningkatnya kualitas SDM Penyelenggaraan Haji; 4) Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Haji; 5) Meningkatnya kualitas tenaga pendidik; 6) dst. 4. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Departemen Agama membuat kebijakan, program dan kegiatan yang merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran yang ada. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 2

16 Kebijakan yang diambil meliputi: a. Menyiapkan tenaga yang tepat dan sarana prasarana yang sesuai; b. Merekrut calon petugas yang tepat dan menyiapkan sarana prasarana yang sesuai; c. Menyiapkan tenaga pendidik yang tepat dan sarana prasarana yang sesuai; d. dst. Program yang dibuat yaitu: a. Peningkatan SDM dan sarana prasarana; b. dst. B. Rencana Kinerja Yang dimaksud dengan rencana kinerja ini adalah rencana kinerja tahun Rencana kinerja mengandung unsur-unsur meliputi: sasaran, program, dan kegiatan. Dalam uraian sasaran dan kegiatan telah ditetapkan pula indikator keberhasilannya sebagai alat ukur untuk mengukur tingkat keberhasilan/kegagalan sasaran dan kegiatan yang telah direncanakan. Adapun sasaran dan program dimaksud sebagaimana tercantum dalam Rencana Stratejik, sedangkan kegiatan dimaksud sebagaimana tercantum dalam Rencana Kinerja Tahunan (terlampir). Sajikan rencana kinerja pada tahun yang bersangkutan terutama menyangkut kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran sesuai dengan program pada tahun tersebut dan indikator keberhasilan pencapaiannya!. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 3

17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja terdiri dari Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran Pencapaian Sasaran. 1. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Pengukuran kinerja kegiatan yaitu mengukur tingkat capaian kinerja kegiatan yang dimulai dengan menetapkan indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok inputs, outputs, outcomes, benefits, dan impacts; menentukan satuan setiap kelompok indikator; menetapkan rencana tingkat capaian (target), mengetahui realisasi indikator kinerja kegiatan; menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya. Pada tahun 2004 Departemen Agama mempunyai 8 (delapan) kegiatan dan semuanya sudah direalisasikan. Berdasarkan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2004 maka dapat diuraikan sebagai berikut : a. Melakukan test CPPN. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs 94,00%, outputs 96,00%, dan outcomes 94,00%; b. Melakukan Diklat PPN. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs 100,00%, outputs 100,00%, dan outcomes 100,00%; c. Membangun/rehab KUA/Ruangan. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs 100,00%, outputs 100,00%, dan outcomes 100,00%; d. Melakukan test Calon Petugas Haji. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs 100,00%, outputs 100,00%, dan outcomes 100,00%; e. Mengadakan peralatan petugas Haji. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs 100,00%, outputs 100,00%, dan outcomes 100,00%; f. Melakukan test CPNS (Pendidik). Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs 100,00%, outputs 100,00%, dan outcomes 100,00%; g. Melakukan Diklat PNS (Pendidik). Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs 100,00%, outputs 100,00%, dan outcomes 100,00%; h. Mengadakan buku pelajaran. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator inputs 100,00%, outputs 100,00%, dan outcomes 100,00%;. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 4

18 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Pengukuran pencapaian sasaran meliputi: menetapkan indikator sasaran; menetapkan rencana tingkat capaian (target); mengetahui realisasi indikator sasaran; menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya. Pada tahun 2004 Departemen Agama menetapkan 3 (tiga) sasaran. Ketiga sasaran tersebut telah direalisasikan dan memperoleh pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 100,00%. Berdasarkan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2004 maka dapat dilaporkan sebagai berikut : a. Terselenggaranya URAIS. Sasaran tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian 100%; b. Terselenggaranya Ibadah Haji. Sasaran tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian 100%; c. Terselenggaranya Pendidikan Agama Islam. Sasaran tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian 100%; B. Evaluasi Kinerja Semua rencana kinerja hampir seluruhnya dapat dicapai, namun demikian perlu mendapat dukungan dari semua pihak. C. Analisis Akuntabilitas Kinerja Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan. Berdasarkan evaluasi kinerja yang diolah dari formulir PKK dan PPS diperoleh kesimpulan sementara bahwa pada tahun 2004 semua program dan kegiatan telah memberikan kontribusi kepada visi dan misi Departemen Agama. Namun mengingat anggaran yang sangat terbatas dan kurangnya sumberdaya manusia, maka kinerja Departemen Agama tahun 2004 belum optimal Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana kepada kegiatan yang sangat prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan didapat. Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus menerus dilakukan. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja Departemen Agama dapat meningkat. D. Aspek Keuangan 1. Anggaran Rutin Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Departemen Agama ditunjang dengan anggaran yang berasal dari DIK tahun Dari DIK tersebut digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsi Departemen Agama melalui kegiatan-kegiatan sebagaimana tercantum dalam Rencana Kinerja. Selanjutnya jika kita bandingkan antara harapan dengan kenyataan di lapangan intinya anggaran tersebut masih jauh dari yang diharapkan. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 5

19 2. Anggaran Pembangunan Selain anggaran yang berasal dari DIK, pada tahun 2004 Departemen Agama juga mendapat anggaran pembangunan yang dilaksanakan oleh Proyek/Bagian Proyek yang tersebar di seluruh satuan organisasi/kerja di lingkungan Departemen Agama. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 6

20 BAB IV PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Departemen Agama tahun 2004 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2004 dan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Departemen Agama tahun 2004 dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi. Mengenai keberhasilan, hambatan, dan cara pemecahan masalahnya dapat dilihat sebagai berikut : A. Keberhasilan Keberhasilan yang telah dicapai antara lain meningkatnya : 1. Kualitas Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha; 2. Kualitas Penyelenggaraan Haji; 3. Kualitas Kelembagaan Agama Islam. B. Hambatan/masalah Beberapa hambatan/masalah yang masih dihadapi antara lain : 1. Belum tersedianya dana untuk mencari data pendukung kebenaran realisasi setiap indikator benefits dan impacts pada kegiatan dan indikator outcomes pada sasaran, karena hal tersebut menyangkut hasil yang dirasakan oleh masyarakat intern/ekstern, tentunya pencapaianya harus didukung oleh data yang akurat dan obyektif; 2. Mengingat situasi keuangan pemerintah yang masih meprihatinkan sehingga dana yang dialokasikan untuk kegiatan pokok belum berimbang dengan hasil yang diharapkan sehingga hasil yang maksimal belum terwujud; 3. Hal tersebut dapat dirasakan dengan adanya penambahan ratio kualitas dan kuantitas SDM serta sarana prasarana dengan yang seharusnya memiliki selisih yang tinggi. C. Pemecahan masalah Untuk memecahkan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara : 1. Mengusahakan alokasi dana untuk mengevaluasi/mencari data kebenaran daripada realisasi indikator benefits, dan impacts pada kegiatan dan indikator outcomes pada sasaran; 2. Menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu dan memilih program dan sasaran yang sangat prioritas yang memiliki kontribusi yang tinggi pada visi dan misi serta mengalokasikan dana merujuk kepada pencapaian hasil yang diharapkan; 3. Memacu peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dan sarana/prasarana yang diharapkan. Jakarta, 25 Maret 2005 Menteri Agama RI Muhammad M. Basyuni C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 7

21 Rencana Stratejik Tahun 2000 s/d 2004 Instansi Visi Misi : Departemen Agama : Menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan moral, spiritual dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. : 1. Meningkatkan Kualitas Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha; 2. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Haji; 3. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Agama Islam; 4. Meningkatkan Kualitas Litbang dan Diklat Keagamaan; 5. Meningkatkan Kualitas Pengawasan Fungsional. Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Tujuan Ket Uraian Indikator Kebijakan Program Meningkatnya Kualitas Meningkatnya kualitas Bimas Islam. SDM URAIS Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana URAIS dst dst Outputs : Tersedianya tenaga profesional. Outcomes : Kualitas SDM meningkat Outputs : Tersedianya sarana dan prasarana. Outcomes : Kualitas pelayanan meningkat Menyiapkan tenaga yang berkualitas. Menyiapkan sarana dan prasarana Peningkatan kualitas SDM. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana Meningkatnya Kualitas Meningkatnya kualitas Penyelenggaraan SDM penyelenggaraan Haji. haji Meningkatnya kualitas/ kuantitas sarana & prasarana haji dst dst Outputs : Tersedianya petugas profesional. Outcomes : Kualitas SDM meningkat. Outputs : Tersedianya petugas. Outcomes : Kualitas/kuantitas sarana/prasarana meningkat. Merekrut calon petugas yang tepat. Merekrut calon petugas yang tepat. Peningkatan kualitas SDM Peningkatan kualitas sarana dan prasarana Meningkatnya Kualitas & Kuantitas SDM Pendidikan Meningkatnya kualitas tenaga pendidik. Outputs : Tersedianya tenaga pendidik profesional. Outcomes : Kualitas tenaga pendidik meningkat. Menyiapkan tenaga pendidik yang tepat. Peningkatan kualitas/kuantitas SDM. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 8

22 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2004 Instansi : Departemen Agama Sasaran Kegiatan Uraian Indikator Rencana tingkat capaian (target) Program Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana tingkat capaian (target) Ket Meningkatnya kualitas SDM URAIS. Outputs : Tersedianya tenaga profesional. Outcomes : Kualitas SDM meningkat Peningkatan Kualitas SDM. Melakukan test Inputs : Dana Rp CPPN. Outputs : Lulusan Org 250 Outcomes : Jumlah PPN % 20 bertambah. Benefits : Pelayanan Caten lebih % 20 baik. Impacts : Pelayanan meningkat. % 50 Melakukan Inputs : Dana Rp Diklat PPN. Outputs : Peserta Org 500 Outcomes : Pemahaman PPN % 70 meningkat. Benefits : Pelayanan Caten lebih % 40 cepat. Impacts : Pelayanan meningkat. % 60 C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 9

23 Meningkatnya kualitas sarana & prasarana URAIS dst Meningkatnya kualitas SDM penyelenggara an haji. Outputs : Tersedianya 30 % Peningkatan Membangun/ Inputs : Dana Rp sarana & prasarana. kualitas sarana rehab KUA/ Outputs : KUA/Ruangan Unit 200 Outcomes : Kualitas pelayanan & prasarana. Ruangan. Outcomes : Jumlah KUA/Ruangan bertambah. % 20 meningkat. Benefits : Kegiatan urusan % 40 agama meningkat. Impacts : Pelayanan meningkat. % 60 Outputs : Tersedianya Peningkatan Melakukan test Inputs : Dana Rp petugas profesional. kualitas SDM. Calon Petugas Outputs : Lulusan Org 300 Outcomes : Kualitas Haji. Outcomes : Didapatkan petugas. % 100 SDM meningkat. Benefits : Pelayanan meningkat. % 80 Impacts : Jamaah haji puas. % Meningkatnya kualitas/ kuantitas sarana & prasarana dst. Outputs : Tersedianya petugas. Outcomes : Kualitas/ kuantitas sarana/ prasarana meningkat. Peningkatan Mengadakan Inputs : Dana Rp kualitas & peralatan Outputs : Peralatan Paket kuantitas petugas Haji. Outcomes : Tersedianya % 100 sarana/ peralatan petugas haji. prasarana. Benefits : Pelaksanaan tugas % 100 lancar. Impacts : Jamaah haji puas. % Meningkatnya kualitas tenaga pendidik. Outputs : Tersedianya tenaga pendidik profesional. Outcomes : Kualitas tenaga pendidik meningkat. Peningkatan kualitas kuantitas SDM. & Melakukan test CPNS (Pendidik). Inputs : Dana Rp Outputs : Lulusan Org Outcomes : Jumlah pendidik % 20 bertambah. Benefits : Proses belajar % 70 mengajar lancar. Impacts : Masyarakat puas. % 80 C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 10

24 Melakukan Diklat (Pendidik). PNS Inputs : Dana Rp Outputs : Peserta Org Outcomes : Pemahaman % 70 Pendidik meningkat. Benefits : Proses belajar % 40 mengajar lancar. Impacts : Masyarakat puas. % 60 Mengadakan buku pelajaran. Inputs : Dana Rp Outputs : Buku pelajaran Paket 200 Outcomes : Jumlah buku % 20 pelajaran bertambah. Benefits : Murid terbantu. % 40 Impacts : Proses belajar % 60 mengajar lancar. C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 11

25 PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN Tahun 2004 Instansi : Departemen Agama Program Uraian Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana tingkat capaian (target) Realisasi Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) Ket Peningkatan Kualitas SDM. Melakukan test CPPN. Melakukan Diklat PPN. Inputs : Dana Rp Outputs : Lulusan Org Outcomes : Jumlah PPN bertambah. % 20 18,8 94 Benefits : Pelayanan Caten lebih baik. % Impacts : Pelayanan meningkat. % Inputs : Dana Rp Outputs : Peserta Org Outcomes : Pemahaman PPN meningkat. % Benefits : Pelayanan Caten lebih cepat. % Impacts : Pelayanan meningkat. % Peningkatan kualitas Membangun/ Inputs : Dana Rp sarana & prasarana. rehab KUA/ Outputs : KUA/Ruangan Unit Ruangan. Outcomes : Jumlah KUA/Ruangan bertambah. % Benefits : Kegiatan urusan agama meningkat. % Impacts : Pelayanan meningkat. % C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 12

26 Peningkatan kualitas Melakukan test Inputs : Dana Rp SDM. Calon Petugas Outputs : Lulusan Org Haji. Outcomes : Didapatkan petugas. % Benefits : Pelayanan meningkat. % Impacts : Jamaah haji puas. % Peningkatan kualitas Mengadakan Inputs : Dana Rp & kuantitas sarana/ peralatan Outputs : Peralatan Paket prasarana. petugas Haji. Outcomes : Tersedianya peralatan petugas haji. % Benefits : Pelaksanaan tugas lancar. % Impacts : Jamaah haji puas. % Melakukan test Inputs : Dana Rp CPNS Outputs : Lulusan Org (Pendidik). Outcomes : Jumlah pendidik bertambah. % Benefits : Proses belajar mengajar lancar. % Impacts : Masyarakat puas. % Melakukan Inputs : Dana Rp Diklat PNS Outputs : Peserta Org (Pendidik). Outcomes : Pemahaman Pendidik meningkat. % Benefits : Proses belajar mengajar lancar. % Impacts : Masyarakat puas. % Mengadakan buku pelajaran. Inputs : Dana Rp Outputs : Buku pelajaran Paket Outcomes : Jumlah buku pelajaran bertambah. % Benefits : Murid terbantu. % Impacts : Proses belajar mengajar lancar. % C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 13

27 Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2004 Instansi : Departemen Agama Sasaran Indikator Sasaran Rencana tingkat capaian (target) Realisasi Persentase Pencapaian Rencana tingkat Capaian (target) Ket Meningkatnya kualitas SDM URAIS. Outputs : Tersedianya tenaga profesional. Outcomes : Kualitas SDM meningkat Meningkatnya kualitas sarana & prasarana URAIS. Outputs : Tersedianya sarana & prasarana. Outcomes : Kualitas pelayanan meningkat. 30 % 30 % Meningkatnya kualitas SDM penyelenggaraan haji. Outputs : Tersedianya petugas profesional. Outcomes : Kualitas SDM meningkat Meningkatnya kualitas/kuantitas sarana & prasarana Outputs : Tersedianya petugas. Outcomes : Kualitas/ kuantitas sarana/ prasarana meningkat Meningkatnya kualitas tenaga pendidik. Outputs : Tersedianya tenaga pendidik profesional. Outcomes : Kualitas tenaga pendidik meningkat C:\Fjr\KMA\06\Tek Peny\Ver Zai 14

B.IV TEKNIK PENYUSUNAN PERENCANAAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

B.IV TEKNIK PENYUSUNAN PERENCANAAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA B.IV TEKNIK PENYUSUNAN PERENCANAAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2006 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah

Lebih terperinci

B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2006 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang

Lebih terperinci

B.IV TEKNIK EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

B.IV TEKNIK EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA B.IV TEKNIK EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2006 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat

Lebih terperinci

B.IV PERKEMBANGAN SAKIP/LAKIP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

B.IV PERKEMBANGAN SAKIP/LAKIP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA B.IV PERKEMBANGAN SAKIP/LAKIP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2007 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2011 TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, KINERJA, PENGUKURAN, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN / MASALAH DAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbil alamin serta dengan memanjatkan puji dan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO,

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO, KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur ke Hadirat Allah SWT, berkat perkenan, rahmat, dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi Setda Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.325, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi Instansi Vertikal. Unit Pelaksana Teknis. Pembentukan. Pedoman. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke No. 426, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Akuntabilitas Kinerja. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian Negara Tahun 2012 dapat

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 PROGRAM/ KEGIATAN 3 100% 100% 100%

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 PROGRAM/ KEGIATAN 3 100% 100% 100% PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 UNIT KERJA : BAGIAN BINA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET TAHUN ANGGARAN : 2013 SASARAN STRATEGIS 2. 3. 4. INDIKATOR KINERJA 1 2 1. Meningkatnya Sistem 1. Prosentase Pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. dan laporan kinerja, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

IKHTISAR EKSEKUTIF. dan laporan kinerja, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi IKHTISAR EKSEKUTIF Guna memenuhi dua tuntutan pokok, yaitu sebagai media akuntabilitas dan laporan kinerja, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendapatan Pengelolaan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Kata Pengantar Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1213, 2013 KEMENTERIAN SOSIAL. Kinerja. Rencana Tahunan. Rencana Aksi. LAKIP. Penyusunan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH D I S U S U N O L E H : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara KATA PENGANTAR. Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara KATA PENGANTAR. Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Penajam Paser

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KP.05.02 TAHUN 2011 TENTANG SASARAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.01/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT (Biro Kesra) Tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan Rencana Strategis Biro Kesra Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Administrasi Kepegawaian. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Administrasi Kepegawaian. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Kepmenkes Nomor 021/MENKES/SK/I/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) Tahun 2010 2014 dalam melaksanakan tugas pokok dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN BIAYA PENCATATAN NIKAH DAN RUJUK MENTERI AGAMA REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN BIAYA PENCATATAN NIKAH DAN RUJUK MENTERI AGAMA REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERTURN MENTERI GM REPUBLIK INDONESI NOMOR 21 THUN 2006 TENTNG PETUNJUK PELKSNN PENYUSUNN LPORN KUNTBILITS KINERJ STUN ORGNISSI/KERJ DI LINGKUNGN DEPRTEMEN GM MENTERI GM REPUBLIK INDONESI, Menimbang :

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN JL. KAPTEN A. RIVAI PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2015 adalah Rencana Operasional

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 Rencana Kerja (RENJA) Tahun

Lebih terperinci

2011, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Le

2011, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.621, 2011 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Sasaran Kerja. Penilaian. Evaluasi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KP.05.02

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011 RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011 ARAH KEBIJAKAN Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)

Lebih terperinci

ngadilan Agama Tangerang

ngadilan Agama Tangerang LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN AGAMA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2011 KATA PENGANTAR Memenuhi surat Pengadilan Tinggi Agama Banten Nomor: W.27- A/1528/OT.01.2/XI/2011,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB V PERTANGGUNGJAWABAN LURAH

BAB V PERTANGGUNGJAWABAN LURAH BAB V PERTANGGUNGJAWABAN LURAH Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu : Bentuk Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100 menit) Tujuan : Praja dapat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita aturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Daerah Tahun 2015 telah dapat diselesaikan. Rencana

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT DILINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA

Lebih terperinci

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg No.1138, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Penetapan IKU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 70 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PENETAPAN KINERJA, RENCANA AKSI, DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA JAKARTA, MARET 2011 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011 SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KABUPATEN KERINCI KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Kompleks Kantor Bupati Kerinci Jl. Jendral Basuki

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2015 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.859 Insp/2015 Tentang PENETAPAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, Maret 2015 KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

E X E C U T I V E S U M M A R Y

E X E C U T I V E S U M M A R Y E X E C U T I V E S U M M A R Y pada telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas kinerja dengan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diperuntukkan bagi para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 639, 2014 KEMENHUT. Akubilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Evaluasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.26/Menhut-II/2014 TENTANG EVALUASI AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

Sungai Penuh, Februari Ketua, KAMAL MUKHTAR, S.Ag NIP

Sungai Penuh, Februari Ketua, KAMAL MUKHTAR, S.Ag NIP KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan nikmat- Nya atas hambanya sehingga dapat menyelesaikan penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci