BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar siswa dilihat dari tingkat kemampuan siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan desain yang dipilih adalah desain pra eksperimen. Menurut Emzir (2014:96) desain pra eksperimen mengikuti langkah-langkah eksperimen tetapi hanya meneliti kelompok tunggal, tetapi tidak ada perbandingan dengan kelompok lain. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain pra eksperimen dengan kelas tunggal di mana tidak digunakan kelas kontrol atau pun kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan kelas 2 sebagai kelas eksperimen dengan membandingkan hasil belajar IPA berdasarkan kemampuan belajar siswa. Desain pra eksperimen yang dipilih adalah desain satu kelompok pretes-postes (the one group pretest-posttest). O 1 X O 2 O 1 = nilai pretes siswa kelas 2 O 2 = nilai postes siswa kelas 2 X= tingkat kemampuan siswa 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. Dalam satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan tingkat kemampuan siswa yaitu tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dengan mengunakan penilaian kognitif, berupa hasil belajar siswa dari kelas 1 sampai kelas 2 yang meliputi nilai ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. 3.3 Variabel dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian 33

34 3.3.1.1 Variabel Bebas (Variabel Independen atau Variabel X) Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menemukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Dalam penelitian ini variabel X adalah pendekatan saintifik melalui metode discovery. 3.3.1.1 Variabel Terikat (Variabel Dependen atau Variabel Y) Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel Y adalah hasil belajar IPA siswa kelas 2. 3.3.1.2 Variabel Moderator Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel moderator adalah tingkat kemampuan siswa. 3.3.2 Definisi Operasional Pendekatan saintifik melalui metode discovery adalah metode yang dirancang dengan suatu permasalahan yang telah direkayasa oleh guru untuk diselesaikan siswa secara berkelompok dan bekerja sama. Dengan pendekatan saintifik, siswa akan mendapatkan pembelajaran yang bermakna karena siswa menemukan sendiri jawaban dari persoalan yang disediakan guru. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 2, peneliti menggunakan soal pretes tentang materi yang sudah dipelajari siswa untuk membandingkan kesesuaian kemampuan siswa diperoleh berdasarkan nilai UTS dan UAS yang diperoleh siswa. Guru memberikan soal pretes yang berisikan materi yang telah dipelajari siswa dan soal postes untuk mengetahui perubahan hasil belajar kognitif siswa kelas 2. 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, teknik tes dan teknik observasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas dari para peserta didik. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama dan daftar nilai peserta

35 didik kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Data ini digunakan untuk mengetahui nilai yang telah diperoleh peserta didik dari kelas 1 sampai kelas 2. Teknik tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa kelas 2 tentang materi yang diajarkan atau diteliti dengan menggunakan pretes dan postes. Teknik observasi dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran agar sesuai dengan rencana yang telah dirancang oleh peneliti. Observasi dilakukan peneliti yang memantau secara langsung proses pembelajaran pada kelas eksperimen. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan metode discovery. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar tes. Untuk lembar observasi dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung yang dilakukan oleh observer sebagai pengamat pembelajaran. Lembar tes (postes) dilaksanakan setelah pembelajaran dilaksanakan. Lembar tes digunakan untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa akibat pembelajaran dengan metode discovery yang difokuskan pada mata pelajaran IPA. 3.4.2.1 Lembar Observasi Observasi penggunaan pendekatan saintifik melalui metode discovery digunakan untuk mengecek kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dan siswa sudah dilakukan dengan benar dan tepat atau belum sesuai dengan pendekatan dan metode yang berkaitan dengan penelitian ini. Penyusunan kisi-kisi lembar observasi berdasarkan pada sintak pendekatan saintifik melalui metode discovery dalam standar proses. Sintak dan kisi-kisi observasi tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

36 Tabel 2 Sintak Pembelajaran Pendekatan Saintifik Melalui Metode Discovery dalam Standar Proses No. Pendekatan Saintifik melalui Metode Discovery Standar Proses Kegiatan Guru 1. Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam. 2. Guru melakukan absensi dan menanyakan kesiapan siswa. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 4. Guru memberi pertanyaan untuk memancing pengetahuan awal siswa (motivasi). 2. Mengamati Kegiatan Inti Eksplorasi 3. Menanya Kegiatan Inti Elaborasi 5. Guru membimbing siswa dalam mengamati objek atau gambar. (bentuk matahari) 6. Stimulation (Stimulasi) Guru membimbing siswa untuk fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang materi. 7. Problem Statement (Identifikasi Masalah) Guru memberikan rumusan masalah untuk siswa. 4. Menalar 8. Guru memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mencoba merumuskan jawaban sementara atau hipotesis. 5. Mengamati 9. Data Collection (Pengumpulan Data) Guru menampilkan gambar atau alat peraga di depan kelas. 6. Mencoba 10. Data Processing (Pengolahan Data) Guru memberikan bimbingan 7. Mengkomunikasi kan kepada masing-masing kelompok dalam menemukan hal baru. 11. Verification (Pembuktian) Guru memberikan kesempatan siswa secara kelompok untuk

37 menyampaikan hasil pengamatan di depan kelas. 8. Menalar 12. Generalization (Generalisasi) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis. 9. Menarik Kegiatan Inti 13. Guru membimbing siswa Kesimpulan Konfirmasi membuat kesimpulan pembelajaran. 10. Mengkomunikasi Kegiatan Penutup 14. Guru memberikan arahan kan kepada siswa dalam pengaplikasian materi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sintak pembelajaran pendekatan saintifik melalui metode discovery dalam standar proses, pembelajaran saintifik dipadukan dalam langkah-langkah kegiatan dengan metode discovery pada setiap kegiatan. No. Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Pendekatan Saintifik Melalui Metode Discovery Aspek yang Diamati I Kegiatan Awal 1. mengucapkan salam. 2. melakukan absensi dan menanyakan kesiapan siswa. 3. menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 4. rmemberi pertanyaan untuk memancing pengetahuan awal siswa (motivasi). II Kegiatan Inti A. Eksplorasi 5. membimbing siswa dalam mengamati objek atau gambar. (bentuk matahari) 6. memberi kesempatan siswa untuk bertanya. B. Elaborasi 7. membimbing siswa untuk fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang materi. 8. memberikan rumusan masalah untuk siswa. 9. memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk mencoba merumuskan jawaban sementara atau hipotesis. 10. menampilkan gambar atau alat peraga di depan kelas. 11. memberikan bimbingan kepada masing-masing kelompok dalam menemukan hal baru.

38 12. memberikan kesempatan siswa secara kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatan di depan kelas. 13. membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis. C. Konfirmasi 14. membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran. III. Kegiatan Penutup 15. memberikan uji kompetensi kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang baru saja diajarkan. 16. menutup pelajaran hari ini. Kisi-kisi lembar observasi merupakan penjabaran dari sintak pembelajaran saintifik melalui metode discovery dalam standar proses. Kisi-kisi observasi digunakan dalam penyusunan lembar observasi untuk menilai atau mengecek langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau belum. 3.4.2.2 Tes Hasil Belajar Tingkat kemampuan siswa yang didasarkan pada nilai hasil belajar sebelumnya memiliki rentang nilai pada setiap kelas. Di bawah ini merupakan tabel kriteria dan skala penilaian tingkat kemampuan siswa. Tabel 4 Tabel Kriteria dan Skala Penilaian Tingkat Kemampuan Siswa Kriteria Tingkat kemampuan peserta didik Skala Penilaian Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65 Sebagai dasar pengelompokan kemampuan siswa, digunakan nilai rata-rata ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa tingkat kemampuan siswa dikatakan tinggi apabila nilai siswa 80-100, sedang apabila nilai siswa 65-79, dan rendah apabila nilai siswa kurang dari 65. Peneliti menggunakan instrumen dengan teknik tes berbentuk soal pilihan ganda. Peneliti ingin mengetahui pengaruh yang diakibatkan dari pendekatan saintifik melalui metode discovery pada mata pelajaran IPA. Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan maka peneliti menggunakan soal pretes dan postes.

39 Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Pretes Untuk Menguji Tingkat Kemampuan Siswa Kelas 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Soal No. Soal 1. Mengenal bagianbagian utama tubuh hewan 1.1 Mengenal bagianbagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan. 1.2 Mengidentifi kasi perubahan yang terjadi pada pertumbuhan hewan (dalam ukuran) dan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman) 1.3 Mengidentifi kasi berbagai tempat hidup makhluk hidup (air, tanah tempat lainnya) dan 1.4 Mengidentifi kasi makhluk hidup yang menguntung 1. Menyebutkan bagian-bagian tubuh hewan. 2. Menyebutkan bagian-bagian tumbuhan. 1. Perubahan yang terjadi pada perubahan hewan (dalam ukuran). 2. Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman). 1. Memberikan contoh makhluk hidup yang hidup di darat dan di air. 2. Memberikan contoh tempat hidup makhluk hidup. 1. Menyebutkan tumbuhan yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30 31, 32, 33, 34

40 2. Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya. kan dan membahayak an. 2.1 Mengidentifi kasi ciri ciri benda padat dan cair yang ada di lingkungan sekitar. 2.2 Menunjukka n perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/ tanah liat/ adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu. 2.3 Mengidentifi kasi bendabenda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan. 2. Memberikan contoh hewan yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia. 1. Menunjukkan jenis benda padat dan cair dilingkungan sekitar. 2. Membedakan ciri benda padat dan cair. 1. Mengidentifikas i wujud benda yang ada disekitar lingkungan. 2. Mencari contoh perubahan bentuk dan wujud benda. 1. Memberi contoh kegunaan benda yang ada disekitar. 35, 36, 37, 38 39, 40, 41, 42 43, 44, 45, 46 47, 48, 49 50, 51, 52, 53 54, 55, 56, 57 Kisi-kisi soal pretes disusun berdasarkan materi yang telah dipelajari siswa pada kelas 2 semester I. Soal pretes yang disusun harus menyesuaikan indikator pembelajaran. Pretes diberikan kepada siswa ketika awal pertemuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas 2.

41 Tabel 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA (Postes) Materi Bentuk Matahari Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Tes No. Soal 4. Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari. 4.1 Mengidentifi kasi kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari. 1. Mengidentifik asi pergerakan matahari ketika terbit sampai terbenam. 2. Menyebutkan perbedaan kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore. Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30, 31, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Kisi-kisi soal postes disusun berdasarkan materi yang akan dipelajari siswa. Soal postes yang disusun harus menyesuaikan indikator pembelajaran. Pemberian postes kepada siswa adalah ketika penelitian selesai dilakukan atau pada akhir pertemuan. 3.4.2.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk menguji soal tes yang akan diujikan menggunakan SPSS 16.0 for windows menggunakan metode Cronbach Alpha dengan cara pada Menu, klik Analyze Scale Relliability Analysis, kemudian klik tombol Statistics dan pada descriptives for tandai scale if Item Deleted, pada inter item tandai pada Correlations dan klik Continue atau OK. Penelitian ini menggunakan validitas berdasarkan kriteria yang dapat dikelompokkan dengan adanya hubungan skor pada tes dengan skor pada suatu kriteria. Koefisien validitas hanya memiliki makna apabila mempunyai harga positif. Menurut Sulistya (2012:344) mengatakan walaupun semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti suatu tes semakin valid hasil ukurnya, namun pada

42 kenyataannya suatu koefisien validitas tidak pernah mencapai angka 1,00. Suprapto (2013:107) menyatakan soal-soal yang ditolak adalah soal-soal yang koefisien korelasinya lebih kecil dari 0,2 dan yang diterima adalah 0,2 sampai dengan 1,0. Suprapto menggarisbawahi butir soal yang memiliki koefisien 0,2 ditolak sedangkan butir soal dengan koefisien diatas 0,2 diterima. Dalam pengujian validitas menggunakan kelas dengan jumlah siswa 30 orang atau lebih, sehingga penafsiran validitas yang mendasarkan koefisien korelasi adalah sebagai berikut: Tabel 7 Rentang Indeks Validitas No. Indeks Interpretasi 1. 0,81-1,00 Sangat tinggi 2. 0,61-0,80 Tinggi 3. 0,41-0,60 Cukup 4. 0,21-0,40 Rendah 5. 0,00-0,20 Sangat Rendah Sumber: Wardani (2012:344) Untuk mengetahui validitas intrumen soal pretes maka terlebih dahulu diuji cobakan. Pada 7 Maret 2015 dilakukan uji coba instrumen pretes pada 31 siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga, setelah selesai uji coba instrumen pretes dan postes kemudian data hasil pengujian instrumen diolah. Dari 57 soal pilihan ganda setelah dilakukan uji validitas dengan SPSS 16.0 for windows diperoleh hasil akhir dari uji validitas seperti berikut: Tabel 8 Hasil Analisis Uji Validitas Soal Pretes Indikator Bentuk Tes No. Soal 1.1.1 Menyebutkan bagian-bagian tubuh hewan. 1.1.2 Menyebutkan bagian-bagian tumbuhan. Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11, 12, 13 Valid Uji Validitas Tidak Valid 7 1, 2, 3, 4, 5, 6-8, 9, 10, 11, 12, 13 1.2.1 Perubahan yang 14, 15, 16 14, 15 16

43 terjadi pada perubahan hewan (dalam ukuran). 1.2.2 Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman). 1.4.1 Memberikan contoh makhluk hidup yang hidup di darat dan di air. 1.4.2 Memberikan contoh tempat hidup makhluk hidup. 1.4.1 Menyebutkan tumbuhan yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia. 1.4.2 Memberikan contoh hewan yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia. 2.1.1 Menunjukkan jenis benda padat dan cair dilingkungan sekitar. 2.1.2 Membedakan ciri benda padat dan cair. 2.2.1 Mengidentifikasi wujud benda yang ada disekitar lingkungan. 2.2.2 Mencari contoh perubahan bentuk dan 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30 31, 32, 33, 34 35, 36, 37, 38 39, 40, 41, 42 43, 44, 45, 46 20 17, 18, 19 23 21, 22, 24, 25 26, 30 27, 28, 29 32, 33, 34 31 36, 37, 38 35 39, 40, 41, 42 43, 44, 45, 46 47, 48, 49 47, 48, 49-50, 51, 52, 53 51, 52, 53 50 - -

44 wujud benda. 2.3.1 Memberi contoh kegunaan benda yang ada disekitar. 54, 55, 56, 57 54, 55, 57 56 Dari Tabel 8 di atas, 57 soal yang di uji cobakan validitasnya terdapat 30 soal valid dan 27 soal tidak valid. Uji validitas juga dilakukan untuk menguji instrumen postes dengan diuji cobakan di kelas 3 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga dengan jumlah siswa 36 siswa pada tanggal 7 Maret 2015. Setelah uji coba selesai diperoleh hasil tes kemudian dapat dilakukan uji validitas soal postes dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Dari 40 soal pilihan ganda diperoleh hasil akhir pengitungan uji validitas sebagai berikut: Tabel 9 Hasil Analisis Uji Validitas Soal Postes Indikator Bentuk Tes No. Soal 4.1.1 Mengidentifikasi pergerakan matahari ketika terbit sampai terbenam. 4.1.2 Menyebutkan perbedaan kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore. Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30, 31, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Valid 2, 7, 11, 12, 13, 15, 17, 19, 21 27, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Uji Validitas Tidak Valid 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 14, 16, 18, 20 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 31, 32 Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa dari 40 soal yang di uji cobakan validitasnya terdapat 19 soal valid dan 21 soal tidak valid. Uji reliabilitas menurut Wardani (2012:344) kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Pengertian reliabilitas

45 yang paling sederhana adalah kemantapan alat ukur, maksudnya dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Uji reliabilitas juga berfungsi untuk menguji kesahihan soal tes yang akan diujikan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows yang caranya sama dengan menggunakan uji validitas. Semakin tinggi koefisien reliabilitas dalam suatu tes maka makin tinggi pula keajegannya atau ketepatannya. Berikut adalah koefisien reliabilitas berdasarkan nilai Alfa: Tabel 10 Rentang Indeks Reliabilitas No Indeks Interpretasi 1 0,80-1,00 Sangat reliabel 2 <0,80-0,60 Reliabel 3 <0,60-0,40 Cukup reliabel 4 <0,40-0,20 Agak reliabel 5 <0,20 Kurang reliabel Sumber: Wardani (2012:346) Untuk menguji reliabilitas instrumen pretes dan postes maka digunakan data hasil tes pretes dan postes pada kelas uji coba di kelas 2 dan 3 SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga. Berikut adalah hasil penghitungan reliabilitas pretes dan postes dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Tabel 11 Analisis Hasil Uji Reliabilitas Pretes Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.874 30 Dari tabel di atas, nilai reliabilitas pretes adalah.874 dan jika dilihat menggunakan rentang indeks reliabilitas menurut Wardani, intepretasi reliabel diantara 0,80-1,00 yang berarti instrumen soal pretes sangat reliabel.

46 Tabel 12 Analisis Hasil Uji Reliabilitas Postes Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.817 19 Dari tabel di atas, nilai reliabilitas postes adalah.817 dan jika dilihat menggunakan rentang indeks reliabilitas menurut Wardani, intepretasi reliabel diantara 0,80-1,00 yang berarti instrumen soal postes sangat reliabel. 3.4.2.4 Tingkat Kesukaran Tes Pilihan Ganda Tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan indeks kesukaran soal yang biasanya disimbolkan dengan huruf P. Wardani (2012:228) mengatakan angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Indeks tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus seperti berikut: Dimana P = B N P= jumlah peserta didk yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik. B= jumlah peserta didik yang menjawab dengan benar. N= jumlah peserta didik. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran. Tabel 13 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 0,00-0,25 Sukar 0,26-0,75 Sedang 0,76-1,00 Mudah Sumber: Wardani (2012:339)

47 Pengujian tingkat kesukaran soal tes kemampuan menggunakan rumus kesukaran soal pada setiap butir soal. Pengujian tingkat kesukaran soal pretes dilakukan peneliti pada kelas yang memiliki jumlah siswa 31 orang dengan bentuk soal pilihan ganda. Pengujian tingkat kesukaran soal postes dilakukan peneliti pada kelas yang memiliki jumlah siswa 36 orang dengan bentuk soal pilihan ganda. Setelah menggunakan rumus kesukaran soal diperoleh hasil seperti berikut: Tabel 14 Hasil Pengukuran Tingkat Kesukaran Soal Pretes dan Postes Tingkat Nomor Soal Persentase Nomor Soal Persentase Kesukaran Pretes Postes Sukar - 0% - 0% Sedang 3, 6, 7, 8, 9, 12, 15,16, 17, 20, 25 36,7% 8, 11,13, 14, 15, 18 31,6% Mudah 1, 2, 4, 5, 10, 11, 13, 14, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30 63,3% 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 16, 17, 19 68,4% Jumlah 30 100% 19 100% Pada Tabel 14 hasil pengukuran soal pretes pada 30 butir soal diperoleh 11 butir soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 19 butir soal dengan tingkat kesukaran mudah. Kemudian hasil pengukuran soal postes pada 19 butir soal diperoleh 6 butir soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 13 butir soal dengan tingkat kesukaran mudah. 3.4.2.5 Gain Gain merupakan selisih postes dan pretes. Gain digunakan untuk menghitung peningkatan kemampuan hasil belajar siswa. Gain digunakan ketika melakukan penghitungan dengan uji F untuk mengetahui perubahan hasil belajar berdasarkan tingkat kemampuan siswa.

48 3.5 Analisis Data Data yang telah terkumpul pada pretes dan postes kemudian dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk meguji perbedaan rata-rata menggunakan uji T (Paired Samples T-Test) dan Uji F (ANOVA) dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Uji T adalah uji untuk mengetahui perbedaan hasil belajar akibat pengaruh metode pembelajaran discovery dengan menggunakan perbandingan pretes dan postes. Uji F atau ANOVA adalah uji untuk mengetahui perbedaan rata-rata tiga kelompok atau lebih dengan menggunakan pretes dan postes. Tiga kelompok dalam uji F yang digunakan adalah tingkat kemampuan siswa. Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti melakukan uji prasyarat hasil belajar. Uji prasyarat adalah uji yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji T dan uji F. Berikut adalah uji prasyarat yang harus dipenuhi: 3.5.1 Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji prasyarat untuk menguji rumusan hipotesis. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan cara Analyze Descriptive Statistics Explore masukkan variabel pada dependent list Plots Normality plots with tests Continue. Kriteria signifikan dalam uji normalitas lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. 3.5.2 Uji Hipotesis Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Secara statistik, hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Oleh karena itu dalam statistik yang diuji adalah hipotesis nol (Ho). Uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA dan pengaruh penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA dilihat dari tingkat kemampuan siswa. Analisis hipotesis bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian apakah diterima atau ditolak. Untuk kepentingan uji hipotesis maka Ha diubah menjadi Ho. Uji hipotesis dalam penelitian

49 pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar yang dinyatakan sebagai berikut: Ho : µ1=µ2 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Ha : µ1 µ2 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Uji hipotesis dalam penelitian pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar dilihat dari tingkat kemampuan siswa yang dinyatakan sebagai berikut: Ho : µ3=µ4 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Ha : µ3 µ4 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi yaitu apabila signifikansi >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila signifikansi <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.