PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK (PMBA) UNTUK PERUBAHAN PERILAKU PEMENUHAN ASUPAN GIZI ANAK DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING

dokumen-dokumen yang mirip
EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

REVITALISASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI MELALUI PGS DAN PSG

Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting

Pemberian Makanan Tambahan dalam meningkatkan status gizi anak

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

SUSTAINABLE DIET FOR FUTURE

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

SERIBU HARI UNTUK NEGERI

WALIKOTA PROBOLINGGO

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

BAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah gizi di Indonesi adalah gizi kurang yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

Gizi Masyarakat. Rizqie Auliana

Cakupan dan Sasaran PMT-AS di Kab Kupang dan TTS

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Perhatian utama adalah untuk mempersiapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

One Day No Rice (sebuah evaluasi)

Hasil Studi Biaya Pangan. Kerjasama BAPPENAS & WFP

POLA PEMBERIAN ASI DAN STUNTING BAYI USIA ENAM SAMPAI SEBELAS BULAN

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UBI JALAR. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. secara eksklusif selama 6 bulan kehidupan pertama bayi. Hal ini dikarenakan ASI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

Memperkenalkan indikator pemberian makan pada bayi dan anak-anak (IYCF) ke dalam sistem pengawasan gizi nasional: pelajaran dari Vietnam

KUESIONER PENELITIAN

PERAN GIZI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

Tinjauan yang Lalu dan Rumusan Baru Tentang Pedoman Gizi Seimbang dan Implementasi Melalui Kemitraan. Dr. Minarto, MPS Ketua Umum PERSAGI

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses

Lampiran 1 Tingkat ketahanan pangan di berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalalah suatu keluarga yang mampu

PROFIL KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU, KECUKUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI MASYARAKAT INDONESIA (ANALISIS DATA STUDI DIET TOTAL 2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung zat kekebalan terhadap infeksi diantaranya immunoglobulin

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

POLA MAKAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KADAR FERRITIN PADA ANAK USIA 6 SAMPAI 24 BULAN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

BAB 1 : PENDAHULUAN. saja. Penyebab timbulnya masalah gizi disebabkan oleh beberapa faktor sehingga

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 37 SERI E

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (BALITA - ANAK SEKOLAH - IBU HAMIL)

Memahami Perilaku Masyarakat Indonesia tentang Gizi dan Kebersihan Hasil Studi Formatif Program Komunikasi dan Kampanye Gizi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam. kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DI KELURAHAN JEMAWAN, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN

PANGAN TEPAT GUNA UNTUK MENINGKATKAN STATUS GIZI DODDY IZWARDY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK (PMBA) UNTUK PERUBAHAN PERILAKU PEMENUHAN ASUPAN GIZI ANAK DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DODDY IZWARDY DIREKTUR GIZI MASYARAKAT Serpong, 14 Nopember 2018 1 1

PENDAHULUAN

14 INTERVENSI GIZI BERDAMPAK BESAR MENGURANGI STUNTING SEBESAR 20% APABILA CAKUPANNYA MENCAPAI 90% I. Intervensi dengan Sasaran Ibu Hamil 1. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi kekurangan energi dan protein kronis 2. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat 3. Mengatasi kekurangan iodium 4. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil 5. Melindungi ibu hamil dari malaria. II. Intervensi dengan Sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan 1. Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian ASI jolong/colostrum) 2. Mendorong pemberian ASI Eksklusif. III. Intervensi dengan Sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan 1. Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian MP-ASI 2. Menyediakan obat cacing 3. Menyediakan suplementasi zink 4. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan 5. Memberikan perlindungan terhadap malaria 6. Memberikan imunisasi lengkap 7. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.

INTERVENSI GIZI SPESIFIK TUJUAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING 2018-2022 INTERVENSI GIZI SENSITIF 5 PILAR PENANGANAN STUNTING PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5 Komitmen dan Visi Pimpinan Tertinggi Negara Kampanye Nasional Berfokus pada pemahaman, perubahan perilaku, komitmen politik dan akuntabilitas Konvergensi, Koordinasi, dan Konsolidasi Program Nasional, Daerah, dan Masyarakat Gizi Dan Ketahanan Pangan Pemantauan dan Evaluasi Setwapres/ TNP2K Kemen Kominfo dan Kemenkes Bappenas dan Kemendagri Kementan dan Kemenkes Setwapres/ TNP2K

5

PRINSIP DASAR UMUM PANDUAN KONSUMSI MAKANAN SEHARI-HARI

TUMPENG GIZI SEIMBANG: PANDUAN KONSUMSI SEHARI-HARI PEDOMAN GIZI SEIMBANG - Permenkes No 41 Tahun 2014 - PENGERTIAN Adalah susunan makanan sehari-hari yang megandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal. 10 PESAN GIZI SEIMBANG 1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan 2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan 3. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi 4. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan pokok 5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak 6. Biasakan sarapan 7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman 8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan 9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir 10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan BB Normal 11/14/2018 7

2-4 porsi setara dengan: 1 ptg Sedang Ikan Segar (40gr) 1 ptg Kecil Ikan Asin (15gr) 1 sdm Ikan Teri Kering (20gr)

KEBUTUHAN Berdasarkan Studi Diet Total 2014, konsumsi buah hanya memenuhi 48,8% kebutuhan MENGANJURKAN KONSUMSI MENGANJURKAN KONSUMSI SAYUR 250 gr/hari Setara dengan: 2 ½ porsi atau 2 ½ gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan BUAH 150 gr/hari Setara dengan: 3 buah pisang ambon ukuran sedang 1 ½ potong pepaya ukuran sedang 3 buah jeruk ukuran sedang Sayur dan Buah 300-400 g/orang/hari bagi anak balita dan anak usia sekolah 400-600 g/orang/hari bagi remaja dan orang dewasa 2/3 dari jumlah anjuran adalah porsi sayur Sumber: Buku PGS

Permenkes No.63 tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenkes No.30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji Pesan Kesehatan : Konsumsi Gula lebih dari 50 gr, Natrium lebih dari 2000 mg, atau Lemak total lebih dari 67 gr per orang per hari berisiko Hipertensi, Stroke, Diabetes dan Serangan Jantung Edukasi dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat tentang Diet dan Gizi Seimbang 11/14/2018 BATAS MAKSIMUM AMAN TERHINDAR DARI RISIKO PTM KONSUMSI GULA, GARAM DAN LEMAK PER ORANG PER HARI 10

PRINSIP DASAR KHUSUS PANDUAN KONSUMSI MAKANAN SEHARI-HARI IBU HAMIL DAN ANAK BALITA

MEMASTIKAN KESEHATAN YANG BAIK DAN GIZI YANG CUKUP PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN 2/15/2018

KOMPONEN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL (1) POLA DAN KOMPONEN RATA-RATA 13 KENAIKAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL DISTRIBUSI DAN KOMPONEN DALAM KENAIKAN BB IBU SESUAI KEHAMILAN

KOMPONEN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL (2) KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL PER TRISEMESTER BERDASARKAN INDEK MASSA TUBUH

Praktek PMBA secara tepat dan aman pada saat Bencana STANDARD MAKANAN BALITA PMBA IMD segera setelah persalinan, skin-toskin contact, min 1 jam ASI Eksklusif (0-5 bulan) Meneruskan Menyusui (2 tahun atau lebih) Makanan Pendamping ASI (6-23 bulan)

MAKANAN PENDAMPING ASI TIDAK HANYA TEKAIT DENGAN KETERSEDIAAN MAKANAN TAPI 6 SYARAT DI BAWAH INI: Frekuensi Jumlah Tekstur Jenis Aktif Kebersihan Frekuensi Makan dalam satu hari Jumlah makanan untuk setiap kali makan Konsistensi Tepat Jenis Makanan Bervariasi (Seimbang/4*) Pemberian Makan Aktif Penyiapan yang bersih

TANTANGAN YANG DIHADAPI HASIL SURVEI: Piring Makan bumil karbo karbo + sayur minus protein hewani karbo + protein nabati Umi Fahmida - SEAMEO RECFON karbo + sayur + protein nabati

GENCARNYA PROMOSI MP ASI Promosi harga Display Materi informasi Hadiah Contoh produk Agen perusahaan Papan toko Lainnya

SEJARAH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN Diberikan dalam bentuk MP-ASI Pabrikan berdasarkan: SK Menkes No: 224/Menkes/SK/II/2007 tentang spesifikasi MP-ASI SK Menkes No: 889/Menkes/SK/II/2009 tentang spesifikasi teknis makanan tambahan anak balita 2-5 tahun, anak usia sekolah dasar dan ibu hamil Diberikan MP-ASI lokal yang dilaksanakan oleh para kader posyandu di lapangan 2007-2009 2006 2005 1980-1990 1998-2002 PMT dana diberikan secara langsung kepada keluarga Melalui JPS-BK diberikan MP-ASI pabrikan (6-11 bulan) dan MP-ASI lokal (12-23 bulan Diberikan dalam bentuk MP-ASI Pabrikan tingkat penerimaan sasaran cukup baik, namun miskin pemberdayaan

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

KOMBINASI PEMENUHAN MAKANAN LOKAL DAN PABRIKAN Makanan LOKAL Makanan PABRIKAN 21

MAKANAN LOKAL DAN MAKANAN PABRIKAN BAGI IBU HAMIL (SALING MELENGKAPI) per 100 gram : 155 kalori 4 butir telur = 3 keping biskuit atau 4 potong lumpia tahu untuk mencapai kalori setara 3 keping biskuit baru setara kalori, bagaimana dengan zat gizi lainnya terutama zat gizi mikro? Lumpia tahu (tepung beras, terigu, telur, minyak goreng, udang, tahu, slada, selai kacang) : 147 kalori (2 potong sedang) zat gizi makro dan mikro pada biskuit PMT telah dihitung sesuai kebutuhan sehingga dapat berkontribusi pada total asupan gizi secara maksimal 22

PROPORSI PEMBERIAN PMT PADA BALITA 6-59 BULAN, 2018 Balita mendapat PMT Balita mendapat PMT program 0-30 bungkus = 97.1% 31-89 bungkus = 2% 90 bungkus = 0.9% 23

PROPORSI PMT YANG DIPEROLEH IBU HAMIL, 2018 Ibu hamil (bumil) mendapat PMT Bumil mendapat PMT program 0-30 bungkus = 92% 31-89 bungkus = 5.9% 90 bungkus = 2.1% 24

PENDIDIKAN GIZI MASYARAKAT UNTUK PERUBAHAN PERILAKU PEMENUHAN ASUPAN ZAT GIZI IBU HAMIL DAN ANAK BALITA

PENDIDIKAN GIZI Penyampaian Pesan Gizi Materi Gizi Seimbang dan Isi Piringku Tujuan Penyuluhan Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mempersiapkan dan menyediakan makanan lokal sesuai prinsip gizi seimbang untuk ibu hamil dan balita dalam upaya membentuk keluarga sehat. Mempersiapkan dan menyediakan makanan lokal dari proses perencanaan, pembelian bahan makanan, memasak sampai menyajikan

27 KONSEP PELAKSANAAN 1. Melibatkan organisasi masyarakat yang ada: Tim Penggerak PKK di tingkat Kecamatan dan Desa dibawah pengawasan tenaga kesehatan setempat (Puskesmas) 2. Masyarakat menyiapkan makanan lokal mulai dari pemilihan, mengolah/memasak dan menyajikan yang sesuai dengan kebutuhan zat gizi Ibu Hamil dan Balita

INTI PELAKSANANAAN DI LAPANGAN Pemberian Makanan tambahan diberikan di tempat pelaksanaan posyandu, dll Tempat memasak dilaksanakan di rumah salah satu warga atau di tempat yang disepakati bersama seperti posyandu, rumah kader, atau lainnya Pelaksanaan PMT ibu hamil dapat terintegrasi dengan kelas ibu hamil, dll Makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil dihidangkan dalam satu piring yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk (nabati dan hewani), sayuran dan buah disesuaikan dengan usia balita dan ibu hamil Ibu PKK dan kader Posyandu dibawah bimbingan petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan tentang gizi seimbang, perilaku hidup bersih dan sehat dll

1. Rapat Koordinasi Persiapan

2. Belanja Bahan Makanan

3. Proses Persiapan & Pengolahan

4. Proses Persiapan Penyajian Makanan Lokal

5. Menu Makanan Lokal Untuk Balita, Ibu Hamil

6. Proses Distribusi Makanan Ibu Hamil dan Anak Balita

PENUTUP

STRATEGI PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK (PMBA) 1. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi praktek menyusui melalui kebijakan dan peraturan perundang- undangan. 2. Penguatan sarana pelayanan kesehatan dalam menerapkan 10 langkah keberhasilan menyusui 3. Peningkatan komitmen dan kapasitas stakeholder dalam meningkatkan, melindungi dan mendukung pemberian ASI dan MPASI 4. Pemberdayaan ibu, keluarga dan masyarakat dalam praktek pemberian ASI dan MP-ASI.

Intervensi Yang Paling Efektif The Lancet, Maternal Child Undernutrition Series, January 2008 (Bhutta et al.) Paling efektif menurunkan kematian : Breastfeeding counselling Paling efektif menurunkan anak pendek: Improvement of complementary feeding

10 LMKM Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui di Fasilitas Kesehatan Sayang Bayi Langkah PP psl 33 Kebijakan PP-ASI Langkah Psl 33 Nakes terlatih Langkah Psl 33,37 Rujuk KP-ASI Langkah Psl 7, 8, 11, 33 Hanya ASI saja Langkah Psl 13,14,33 EdukASI pranatal Langkah Psl 10, 14, 33 Rawat gabung Langkah Psl 33 ASI semau bayi Langkah Psl 6, 33 Pertahankan ASI KEBIJAKAN ASI EKSKLUSIF 2014_DODDY Langkah Psl 9,14,33 IMD min 1 jam Langkah Psl 33 Tanpa botol-dot

PERAN MASYARAKAT UNTUK KEMANDIRIAN KELUARGA Mendukung ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang dalam jumlah yang cukup. Membantu ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan kepada fasilitas pelayanan kesehatan Mengingatkan ibu hamil untuk minum TTD secara teratur setiap hari Membantu ibu hamil untuk dapat melahirkan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan Mendukung pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif 6 bulan Berperan aktif dalam pelaksanaan Posyandu dan mengajak ibu hamil,ibu dan anak balita agar datang Membantu tenaga kesehatan dalam mendampingi ibu hamil atau penanganan balita gizi 39 kurang. Ikut mempromosikan dan melksanakan pola hidup bersih dan sehat di lingkungannya