BAB V HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN. Berdasarkan data valid kepercayaan diri remaja dan prestasi belajar

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. ujian nasional dan skala kecemasan menghadapi ujian nasional dilakukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi product moment. kedua variabel tersebut normal atau tidak

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product

BAB V HASIL PENELITIAN

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. 1) Prokrastinasi Akademik. Kolmogorov Smirnov Z dengan bantuan Statistcal. Packages for Social Sciences (SPSS) Release 16.0.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. apabila P > 0,05 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik dengan menggunakan product moment dari Pearson.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data normal atau tidak. Alat yang digunakan adalah One Sample. Uji normalitas pada skala subjective well-being

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel bebas dengan variabel tergantungnya. selengkapnya dapat dilihat di lampiran D-1.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keahlian dalam kerja akademis yang dinilai oleh para pengajar melalui tes, ujian,

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. khususnya pada kelompok PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) Semarang. PERSADIA Semarang merupakan bagian dari RS Panti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. A. Uji Asumsi Data yang diperoleh dari penelitian selanjutnya dilakukan uji

BAB V HASIL PENELITIAN. menggunakan metode one way ANOVA (Analysis of Variance) atau ANAVA

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep Subjective well-being. juga peneliti yang menggunakan istilah emotion well-being untuk pengertian yang

BAB V HASIL PENELITIAN. analisis korelasi product moment untuk mencari hubungan antara. melakukan pengujian terhadap korelasi antar variabel.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, sehingga data

BAB I PENDAHULUAN. di bidang tekhnologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi pada data penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Mahasiswa Perantau

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. subjek, yaitu jenis kelamin dan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB V ANALISI DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. Bandura 1997 mengungkapkan bahwa self efficacy membuat individu untuk

BAB V HASIL PENELITIAN. normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan One. Sample Kolmogorov-Smirnov Tes dan memberikan hasil sebagai

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Di mulai dengan perumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

DEWI KUSUMA WARDHANI F

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

Hubungan kematangan Emosi dan Kebahagiaan Pada Remaja yang Mengalami Putus Cinta. Dini Amalia Ulfah Dr. Intaglia Harsanti

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. tidaknya sebaran skor variable serta linier atau tidaknya hubungan. antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralamat di Jl.Patua No.26 Surabaya. Kemudian sejak tahun 1973 pindah

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan Data dan d) Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hubungan antara Self Efficacy dengan Kecerdasan Interpersonal pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB II KAJIAN TEORI. 2010:523) menyatakan bahwa self efficacy mempengaruhi pilihan aktivitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. uji asumsi dan uji hipotesis terhadap data penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB V HASIL PENELITIAN Berdasarkan data skala stres mahasiswa dalam menyusun skripsi dan skala self-efficacy dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment untuk mencari hubungan antara self-efficacy dengan stres mahasiswa dalam menyusun skripsi. Uji normalitas penelitian dan uji linearitas hubungan variabel bebas dan variabel tergantung perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. A. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Data setiap variabel diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical Packages for Social Sciences (SPSS) Release 16.00. Penghitungan normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji normalitas pada variabel stres mahasiswa dalam menyusun skripsi menunjukkan nilai K-S Z sebesar 0,481 (p>0,05). Uji normalitas pada variabel self-efficacy menghasilkan K-S Z sebesar 0,885 (p>0,05). Uji asumsi yang telah dilakukan ini, menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki sebaran data yang normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran E-1. 42

43 2. Uji Linearitas Uji linearitas ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel yang ada. Variabel self-efficacy dan stres mahasiswa dalam menyusun skripsi memiliki hubungan dengan nilai F sebesar 21,501 (p<0,05) yang berarti bahwa hubungan antara self-efficacy dengan stres mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah hubungan linear. Hasil uji linearitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran E-2. B. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji asumsi, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis, yaitu untuk menguji hubungan antara self-efficacy dengan stres mahasiswa dalam menyusun skripsi. Pengujian ini dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment yang menggunakan program SPSS 16,00. Hasil uji korelasi product moment tersebut menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,573 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima pada taraf signifikansi 1%, artinya ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara selfefficacy dengan stres mahasiswa dalam menyusun skripsi. Semakin tinggi self-efficacy maka semakin rendah stres mahasiswa dalam menyusun skripsi, demikian pula sebaliknya. C. Pembahasan Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hipotesis diterima, yaitu ada hubungan negatif antara self-efficacy dengan stres mahasiswa dalam menyusun skripsi, artinya semakin tinggi self-efficacy maka semakin

44 rendah stres mahasiswa dalam menyusun skripsi, demikian pula sebaliknya semakin rendah self-efficacy maka semakin tinggi stres mahasiswa dalam menyusun skripsi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Assaat (2007, h.48) yang menemukan hasil bahwa teradapat hubungan yang bermakna antara self-efficacy dengan stres di bidang akademis. Hal ini berarti semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki subjek, semakin rendah stresnya di bidang akademis. Sebaliknya, semakin rendah self-efficacy subjek, semakin tinggi stres di bidang akademis yang dialaminya. Self-efficacy membantu orang-orang dalam berbagai situasi yang tidak memuaskan, mendorong individu untuk meyakini bahwa individu dapat berhasil (King, 2010, h.153). Bandura (dalam Ghufron dan Risnawita, 2011, h.75) mengatakan bahwa efikasi diri menekankan pada komponen keyakinan diri yang dimiliki seseorang dalam menghadapi situasi yang akan datang yang mengandung kekaburan, tidak dapat diramalkan, dan sering penuh dengan tekanan. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Rovira, dkk., (dalam Mulyadi, dkk., 2016, h.604), bahwa semakin tinggi self-efficacy subjek berkaitan dengan tugas-tugas akademiknya, semakin rendah stres akademik yang subjek anggap. Bandura (dalam Friedman dan Schustack, 2008, h.283) juga telah mempraktekkan konstruksi selfefficacy dalam bidang kesehatan. Self-efficacy terkait dengan aspek fisiologis kesehatan, orang yang tidak memiliki self-efficacy mengalami stres yang berdampak pada kesehatan dan sistem imunnya. Self-efficacy juga terkait dengan potensi individu untuk berperilaku sehat.

45 Self-efficacy memiliki hubungan dengan stres, di mana individu dengan self-efficacy yang tinggi cenderung tidak mengalami stres, sementara individu yang memiliki self-efficacy rendah akan cenderung mengalami stres, terutama jika menghadapi tuntutan lingkungan. Subjek yang memiliki self-efficacy rendah cenderung menghindar dari tugastugas sulit karena tugas-tugas tersebut dipandang mengancam, dan berpeluang menimbulkan hilangnya harga diri. Subjek dengan selfefficacy yang rendah akan menetapkan standar prestasi yang lebih rendah, dan terus-menerus memikirkan kekurangan dan keterbatasannya. Subjek akan selalu memikirkan rintangan yang akan dihadapinya, dan memperkirakan hasil yang negatif. Jika menemui kesulitan, subjek yang bersangkutan akan mengurangi usahanya dan menyerah dengan mudah. Individu ini akan lebih mudah mengalami stres dan depresi (Gage dan Berliner, dalam Assaat, 2007, h.34). Hubungan antara self-efficacy dengan stres juga ditunjukkan melalui hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi, dkk., (2016, h.607), yang menemukan bahwa stres akademik yang dialami subjek homeschooling dipengaruhi oleh konstelasi hubungan orang tua - anak, harga diri, dan akademik self-efficacy. Brister, dkk., (dalam King, 2010, h.152) mengatakan bahwa self-efficacy memengaruhi apakah orangorang berusaha untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan sehat, dan juga seberapa banyak usaha yang dicurahkan untuk melakukan koping terhadap stres, berapa lama individu bertahan dalam hambatan, dan seberapa banyak stres dan rasa sakit yang dialaminya. Ketika masalah muncul, perasaan kuat akan efikasi diri mengarahkan individu untuk tetap tenang dan mencari solusi daripada menggerutu akan ketidakmampuannya (Myers, 2012, h.72). Seseorang

46 dengan efikasi diri tinggi percaya bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu untuk mengubah kejadian-kejadian di sekitarnya, sedangkan seseorang dengan efikasi diri rendah menganggap dirinya pada dasarnya tidak mampu mengerjakan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Dalam situasi yang sulit, orang dengan efikasi diri yang rendah cenderung akan mudah menyerah. Sementara orang dengan efikasi yang tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengatasi tantangan yang ada (Ghufron dan Risnawita, 2011, h.75). Pengaruh self-efficacy terhadap stres mahasiswa dalam menyusun skripsi dapat dilihat pada sumbangan efektif yang diberikan sebesar 32,8%, sisanya 67,2% merupakan faktor-faktor lain seperti faktor internal (koping stres, ketahanan psikologis, optimisme, variabel dalam kondisi individu, karakteristik kepribadian, variabel sosial kognitif, tanggapan individu), dan faktor eksternal (hubungan dengan lingkungan sosial seperti dukungan sosial yang diterima dan integrasi dalam jaringan sosial, lingkungan fisik, kelompok, dan keorganisasian).

47 Tabel 8. Korelasi antara Dimensi Self-Efficacy dengan Stres Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi Dimensi Selfefficacy Stres mahasiswa dalam menyusun skripsi No r p Keterangan 1 Tingkat (level) -0,626 p<0,01 sangat signifikan 2 Kekuatan (strenght) 3 Generalisasi (generality) -0,453 p<0,01 sangat signifikan -0,423 p<0,01 sangat signifikan Berdasarkah hasil ini diperoleh gambaran bahwa dimensi selfefficacy yang korelasinya paling kuat atau yang paling berhubungan terhadap stres mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah dimensi tingkat (level), selanjutnya diduduki oleh dimensi kekuatan (strenght), dan yang korelasinya paling lemah adalah pada dimensi generalisasi (generality). Dari hasil korelasi antara dimensi self-efficacy dengan stres mahasiswa dalam menyusun skripsi ini, dimensi tingkat (level) memiliki korelasi yang paling berhubungan (r= -0,626 dengan p<0,001). Dimensi ini paling berhubungan dengan stres diduga karena subjek dengan dimensi tingkat ini memiliki keyakinan untuk mengatasi kesulitan tugas dengan berbagai tingkatan atau level yang lebih sulit. Jika dikaitkan dengan stres dalam menyusun skripsi, maka subjek yang memiliki keyakinan untuk mengerjakan tugas dengan kesulitan yang lebih tinggi mampu mengerjakan skripsinya dengan segala kesulitan-kesulitan yang

48 dihadapi, sehingga subjek dapat meminimalisir stres yang dirasakannnya. Pada dimensi berikutnya yaitu dimensi kekuatan (strenght) memiliki nilai r= -0,453 dengan p<0,01. Hasil ini menunjukkan bahwa korelasi tersebut mengandung makna sangat signifikan, yaitu adanya hubungan dimensi kekuatan (strenght) dengan stres mahasiswa dalam menyusun skripsi. Mahasiswa atau subjek yang memiliki dimensi kekuatan ini, mempunyai kemampuan atau ketahanan dalam menghadapi kesulitan sehingga tidak mudah menyerah dalam mengatasi kesulitannya. Mahasiswa tersebut dalam mengerjakan skripsi banyak mengalami kendala atau kesulitan, akan tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan baik dikarenakan memiliki dimensi kekuatan yang menyebabkan dirinya tidak mudah menyerah. Dimensi yang terakhir yaitu generalisasi (generality) memiliki nilai r= -0,423 dengan p<0,01. Meskipun memiliki nilai korelasi paling lemah akan tetapi korelasi tersebut masih sangat signifikan. Hal ini berarti bahwa adanya dimensi ini cukup berpengaruh terhadap stres, demikian pula pada mahasiswa atau subjek yang memiliki dimensi generalisasi (generality), dirinya akan memiliki keyakinan akan kemampuan dalam menghadapi seluruh kegiatan proses penyusunan skripsi. Seperti mencari judul skripsi, mencari literatur dan bahan bacaan, sampai dalam hal kecemasan menghadapi dosen pembimbing. Adanya hal ini diduga dapat mengakibatkan mahasiswa mampu mengendalikan stres yang dirasakan pada saat menyusun skripsi. Hasil mean empirik (ME) self-efficacy adalah sebesar 36 dengan SD= 6,637. Melalui perhitungan statistik ini dapat digunakan untuk menentukan kategori self-efficacy subjek. Ditemukan bahwa subjek

49 pada kategori rendah sebanyak 6 orang, kategori sedang 32 orang, dan yang berada pada kategori tinggi sebanyak 8 orang. Berdasarkan hasil ini diperoleh gambaran bahwa sebagian besar subjek berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan pula bahwa sebagian besar subjek telah memiliki self-efficacy, yaitu tergolong sedang dalam hal keyakinan diri atau telah memiliki keyakinan diri yang cukup memadai. Hal ini ditunjukkan dengan adanya memiliki keyakinan untuk mengatasi kesulitan tugas dengan berbagai tingkatan (dimensi tingkat atau level), memiliki keyakinan terhadap serangkaian aktivitas tugas dan situasi yang bervariasi (dimensi generalisasi), dan memiliki keyakinan akan kemampuan dalam mempertahankan usahanya (dimensi kekuatan atau strenght). Hasil mean empirik (ME) stres mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah 40,65 dengan SD= 7,352. Melalui perhitungan statistik ini dapat digunakan untuk menentukan kategori stres mahasiswa dalam menyusun skripsi. Ditemukan bahwa subjek pada kategori rendah sebanyak 7 orang, kategori sedang 29 orang, dan yang berada pada kategori tinggi sebanyak 10 orang. Berdasarkan hasil ini diperoleh gambaran bahwa sebagian besar subjek berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan pula bahwa sebagian besar subjek telah mengalami atau merasakan stres dalam menyusun skripsi, yang ditunjukkan melalui gejala fisiologis (fisik atau badan), gejala psikologis (emosional dan intelektual), dan gejala sosial (interpersonal). Berdasarkan data temuan lapangan ditinjau dari jenis kelamin, yaitu diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki dengan perempuan pada variabel stres mahasiswa dalam menyusun skripsi dan variabel self-efficacy. Pada variabel stres mahasiswa dalam menyusun

50 skripsi, diperoleh nilai t hitung atau t-test sebesar 2,417 (p< 0,05), artinya ada perbedaan yang signifikan stres mahasiswa dalam menyusun skripsi pada subjek laki-laki dengan perempuan. Laki-laki memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibanding perempuan, hal ini ditunjukkan dengan nilai rerata laki-laki sebesar 42,74 dan rerata perempuan sebesar 37,68. Hasil ini dapat dijelaskan melalui wawancara kepada subjek, ditemukan bahwa subjek laki-laki kurang memiliki persiapan dalam mengerjakan skripsi, terkesan terlalu santai seperti seringkali menunda mengerjakan skripsi, dan seringkali terpengaruh teman-temannya yang suka bermain atau melakukan kegiatan yang di luar kepentingan skripsi. Sebaliknya, pada subjek perempuan lebih bersedia meluangkan waktu untuk mengerjakan skripsinya. Ketika mendapati kesulitan, subjek perempuan segera mencari solusi seperti mencari teman atau kakak angkatan yang sudah menyelesaikan skripsi, untuk berdiskusi mengenai skripsi. Pada variabel self-efficacy, diperoleh nilai t hitung atau t-test sebesar -2,422 (p< 0,05), artinya ada perbedaan yang signifikan selfefficacy pada subjek laki-laki dengan perempuan. Laki-laki memiliki tingkat self-efficacy yang lebih rendah dibanding perempuan, hal ini ditunjukkan dengan nilai rerata laki-laki sebesar 34,11 dan rerata perempuan sebesar 38,68. Pada subjek laki-laki ditemukan nilai mean empirik stres sebesar 42,74 dan nilai mean empirik self-efficacy sebesar 34,11. Pada subjek perempuan ditemukan nilai mean empirik stres sebesar 37,68 dan nilai mean empirik self-efficacy sebesar 38,68.

51 Pada penelitian ini terdapat kelemahan yang sebelumnya tidak disadari oleh peneliti, yaitu skor skala stres mahasiswa dalam menyusun skripsi pada pilihan jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 1, padahal semestinya skornya adalah 0.