PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI"

Transkripsi

1 ICSE 11 : PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

2 Metode Pelaksanaan KATA PENGANTAR Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli/ terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti perencanaan baik untuk bidang pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan dibidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam perencanaan konstruksi bidang sumber daya air. Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi ini terdiri dari 12 (duabelas) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi. Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan khususnya untuk modul Metode Pelaksanaan dan pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, Desember 2005 Tim Penyusun i

3 Metode Pelaksanaan LEMBAR TUJUAN JUDUL PELATIHAN : AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI TUJUAN PELATIHAN A. Tujuan Umum Pelatihan Mampu mengkoordinasi, mengarahkan pelaksanaan konstruksi jaringan irigasi oleh kontraktor dan melakukan pengawasan sesuai dengan gambar pelaksanaan, spesifikasi teknik, metode pelaksanaan, jangka waktu pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak kontraktor dan jasa konsultan supervisi. B. Tujuan Khusus Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan mampu: 1. Menguasai dokumen kontrak kontraktor dan kontrak konsultan supervisi. 2. Melakukan pertemuan awal pelaksanaan dengan kontraktor dan direksi pekerjaan. 3. Melakukan kunjungan lapangan diareal lokasi proyek, mengidentifikasi permasalahan teknis maupun non teknis. 4. Mengecek kesiapan kontraktor untuk mulai pelaksanaan pekerjaan, sesuai yang tercantum dalam RMK. 5. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan konstruksi sesuai spesifikasi teknis, gambar pelaksanaan, metode pelaksanaan, K3 serta pencemaran lingkungan. 6. Mengadakan pertemuan periodik dan khusus dengan kontraktor dan direksi pekerjaan. 7. Memberikan petunjuk, saran pelaksanaan, teguran langsung kepada kontraktor atau melalui direksi pekerajan, tergantung sistem kontraknya. 8. Mengecek laporan-laporan dari kontraktor dan usulan perubahan desain. 9. Melakukan opname hasil kemajuan pekerjaan bersama kontraktor dan atau direksi pekerjaan sesuai penugasan. 10. Mengawasi uji coba fungsi jarinan irigasi yang selesai dilaksanakan oleh kontraktor. 11. Membantu direksi dalam mengevaluasi kinerja kontraktor. ii

4 Metode Pelaksanaan NOMOR MODUL : ICSE. 11 JUDUL MODUL : METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah modul ini dipelajari peserta mampu menjelaskan dan menerapkan Pengetahuan Metode Pelaksanaan dan. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Pada akhir penyampaian modul ini, peserta mampu : 1. Menjelaskan pelaksanaan proyek 2. Menjelaskan penyusunan rencana dan kebutuhan sumber daya 3. Menjelaskan proses pelaksanaan konstruksi 4. Menjelaskan metode pelaksanaan konstruksi 5. Menjelaskan analisis alat-alat berat 6. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya 7. Menjelaskan harga standar/harga satuan upah, bahan dan peralatan 8. Menerapkan perhitungan harga satuan pekerjaan 9. Menerapkan perhitungan biaya pekerjaan. iii

5 Metode Pelaksanaan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... LEMBAR TUJUAN... DAFTAR ISI... DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN... DAFTAR MODUL... PANDUAN PEMBELAJARAN... i ii iv vi vii viii BAGIAN I - METODE PELAKSANAAN BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 Umum Uraian Proyek Rencana Pelaksanaan Konstruksi Paket Kontrak BAB 2 - PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI PROYEK 2.1 Lembaga Pelaksana Proyek Pembiayaan Proyek BAB 3 - PROSES PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB 4 - PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1 Penyusunan Rencana Kerja Penyusunan Kebutuhan Sumber Daya Kebutuhan Tenaga Kerja Kebutuhan Bahan Kebutuhan Peralatan Proyek BAB 5 - METODE PELAKSANAAN 5.1 Umum Dokumen Metode Pelaksanaan Pekerjaan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Yang Baik iv

6 Metode Pelaksanaan 5.2 Survai Lapangan Sumber Air Kerja Listrik Tenaga Kerja Keadaan Cuaca di Site Data Penyelidik Tanah Quarry/Borrow Area Survai Harga Bahan Lokal Survai Kondisi Sosial dan Budaya Kondisi Dasar Penyusunan Metode Pelaksanaan Hari Dapat Bekerja Jam Kerja dan Shift Bahan Bangunan Alat Konstruksi Borrow Area, Disposal Area dan Quarry Site Data-Data Teknis Jaringan Irigasi dan Bangunan Umum Bangunan-Bangunan Penting/Pokok Pekerjaan Persiapan Jalan Masuk dan Jembatan Base Camp Kontraktor, Kantor Konsultan Pengawas Batching dan Mixing Plant Bangunan Perlindungan Sementara Pelaksanaan Pekerjaan Headrace Pelaksanaan Pekerjaan Saluran Induk Pelaksanaan Saluran Sekunder Pelaksanaan Bangunan Turutan di Saluran Induk dan Sekunder BAB 6 - ANALISIS ALAT-ALAT BERAT 6.1 Galian dan Menggusur Dengan Bulldozer Ripping Combination Work of Ripping and Dozing Compacting Spreading and Compacting Excavation dan Loading Dengan Wheel Loader v

7 Metode Pelaksanaan 6.3 Excavation, Loading dan Hauling (Loader, Back Hoe dan Dump Truck) Pengangkutan Beton Pengecoran Beton Pemancangan BAGIAN II - PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI BAB 1 - PENDAHULUAN BAB 2 - FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN BIAYA 2.1 Umum Komponen Biaya Harga Satuan Pekerjaan Upah Bahan Koefisien Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi BAB 3 - HARGA STANDAR / HARGA SATUAN UPAH, BAHAN DAN PERALATAN 3.1 Jenis Harga Satuan Harga Satuan Dasar (HSD) Harga Satuan Pekerjaan (HSP) Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Metode Penyusunan dan Pengumpulan Harga Satuan Penggunaan Dalam Menghitung Biaya Contoh Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Contoh Perhitungan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Harga Standar Upah Berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) Upah Lokal Upah Yang Didatangkan Bahan Peralatan Sewa Peralatan vi

8 Metode Pelaksanaan 3.10 Depreasiasi Alat Berat Perhitungan Jumlah Truk BAB 4 - HARGA SATUAN PEKERJAAN 4.1 Upah Biaya Langsung Menghitung Harga Komponen Tenaga Kerja Menghitung Harga Komponen Bahan Menghitung Harga Komponen Peralatan Biaya Tidak Langsung Overhead (Biaya umum) Biaya Resiko Pekerjaan Biaya Untuk Penerapan K3, RKL dan RPL Keuntungan atau Profit BAB 5 - PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI / BIAYA PEKERJAAN 5.1 Umum Biaya Overhead Harga Satuan Pekerjaan PPN Biaya Lumpsum Biaya Konstruksi / Biaya Pekerjaan BAB 6 - BIAYA ESKALASI ATAU PENYESUAIAN KENAIKAN HARGA vii

9 Metode Pelaksanaan DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI 1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi (Irrigation Construction Supervisor Engineer) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi, dan kriteria unjuk kerja sehingga dalam Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi unit-unit tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan. 2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi. viii

10 Metode Pelaksanaan DAFTAR MODUL MODUL NOMOR : ICSE. 11 JUDUL : METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI Merupakan salah satu modul dari : NO. KODE JUDUL 1. ICSE. 01 Etika Profesi, Etos Kerja, UU Jasa Konstruksi dan UU SDA 2. ICSE. 02 Sistem Manajemen K3, Pedoman Teknis K3, RKL dan RPL 3. ICSE. 03 Pengenalan Survai dan Investigasi 4. ICSE. 04 Pengenalan Dokumen Tender dan Dokumen Kontrak 5. ICSE. 05 Pengenalan Manual O & P 6. ICSE. 06 Kriteria Desain Irigasi 7. ICSE. 07 Perhitungan Desain Irigasi 8. ICSE. 08 Pengetahuan Gambar Konstruksi/Pelaksanaan 9. ICSE. 09 Manajemen Konstruksi 10 ICSE. 10 Manejemen Mutu 11 ICSE. 11 Metode Pelaksanaan (Construction Method) dan Perhitungan Biaya Konstruksi 12 ICSE.12 Admnistrasi Teknik ix

11 Metode Pelaksanaan PANDUAN PEMBELAJARAN PELATIHAN : AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI JUDUL MODUL : METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI DAN PERHITUBGAN BIAYA KODE MODUL : ICSE. 11 KEGIATAN INSTRUKTUR KETERANGAN DESKRIPSI : Materi ini terutama membahas rencana pelaksanaan proyek, jadwal pelaksanaan konstruksi dan metode pelaksanaan serta perhitungan biaya konstruksi. TEMPAT KEGIATAN WAKTU KEGIATAN : dalam ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya : 9 jam pelajaran (1 jp = 45 menit). x

12 Metode Pelaksanaan PELATIHAN : AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI JUDUL MODUL : METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI DAN PERHITUBGAN BIAYA KODE MODUL : ICSE. 11 KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. CERAMAH : PEMBUKAAN - Menjelaskan Tujuan Instruksional (TIU & TIK) - Memotivasi peserta bertanya atau menyampaikan pendapat atas pengalamannya dalam metode pelaksanaan konstruksi. Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas OHT No Waktu : 5 menit Bahan : Lembar tujuan 2. CERAMAH : PENDAHULUAN/ URAIAN UMUM METODE PELAKSANAAN Waktu : 10 menit Bahan : Materi serahan (Bab 1 ) Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT No 3. CERAMAH : IMPLEMENTASI/ PELAKSANAAN PROYEK Menjelaskan : - Lembaga pelaksanaan proyek - Pembiayaan proyek. Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT No Waktu : 15 menit Bahan : Materi serahan (Bab 2) xi

13 Metode Pelaksanaan KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 4. CERAMAH : PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA Menjelaskan : - Rencana kerja - Kebutuhan sumber daya Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT No Waktu : 20 menit Bahan : Materi serahan (Bab 3) 5. PROSES PELAKSANAAN KONSTRUKSI Menjelaskan : - Proses tender Waktu : 10 menit Bahan : Materi serahan (Bab 4) Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT No 6. CERAMAH : METODE PELAKSANAAN - Uraian umum - Survai lapangan - Kondisi dasar penyusunan metode pelaksanaan - Data-data teknis jaringan dan bangunan - Pekerjaan persiapan - Pekerjaan headrace - Pekerjaan saluran induk - Pekerjaan saluran sekunder - Pekerjaan bangunan turutan di saluran induk dan sekunder. Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT No Waktu : 80 menit Bahan : Materi serahan (Bab 5) xii

14 Metode Pelaksanaan KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 7. CERAMAH : ANALISIS ALAT- ALAT BERAT Menjelaskan : - Kapasitas produksi alat per jam. (Pek. Tanah, Beton dan Pemancangan). - galian dan Menggusur dengan Bulldozer - Excavation dan Loading dengan Wkeel Loader - Excavation dan Loading (Loade/Back Hoe dan Dump Truck) - Pengangkutan Beton - Pengecoran Beton - Pemancangan Waktu : 85 menit Bahan : Materi serahan (Bab 6) 8. CERAMAH : PENDAHULUAN PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI Menjelaskan : - Pengertian dasar penetapan harga satuan pekerjaan Waktu : 15 menit Bahan : Materi serahan (Bab 1) 9. CERAMAH : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGA- RUHI BIAYA Menjelaskan : - Menjelaskan komponen yang membentuk biaya yaitu bahan, upah dan peralatan - Harha satuan pekerjaan merupakan biaya yang komponennya terdiri dari bahan, upah dan peralatan yang dikalikan dengan koefisien masingmasing Waktu : 40 menit Bahan : Materi serahan (Bab 2) Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT No OHT No OHT No xiii

15 Metode Pelaksanaan KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 10. CERAMAH : HARGA STANDAR/ HARGA SATUAN - Menjelaskan jenis-jenis harga satuan, metode penyusunan dan pengumpulan harga satuan harga satuan, contoh harga satuan kegiatan pekerjaan, contoh perhitungan sewa peralatan dan perhitungan jumlah truk Waktu : 60 menit Bahan : Materi serahan (Bab 3) 11. CERAMAH : HARGA SATUAN PEKERJAAN - Menjelaskan tentang biaya langsung dan biaya tidak langsung, cara menghitung harga komponen tenaga kerja/bahan dan peralatan, resiko pekerjaan dan contohcontoh analisa harga satuan pekerjaan Waktu : 45 menit Bahan : Materi serahan (Bab 4) 12. CERAMAH : PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUK- SI/BIAYA PEKER- JAAN - Menjelaskan cara penyusunan daftar kuantitas harga dan bahan (BoQ), yaitu volume pekerjaan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan dan memasukkan pajak yaitu PPN Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila perlu OHT No OHT No OHT No Waktu : 25 menit Bahan : Materi serahan (Bab 5) xiv

16 Metode Pelaksanaan MATERI SERAHAN xv

17 BAGIAN II PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI BAB 1 PENDAHULUAN Secara umum langkah dalam menentukan harga satuan pekerjaan meliputi 3 (tiga) hal penting, yaitu berupa : 1. Masukan (input) 2. Proses (process) 3. Keluaran (output). Harga satuan setiap pekerjaan yang merupakan keluaran (output) diperoleh dari proses perhitungan dari masukan-masukan, antara lain berupa harga satuan dasar untuk komponen-komponen bahan, tenaga kerja dan peralatan, setelah terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi dan faktor-faktor serta prosedur kerjanya. Jumlah dari seluruh perkalian koefisien komponen-komponen tersebut dengan harga satuan dasarnya ditambah dengan biaya umum dan laba akan menghasilkan harga satuan setiap pekerjaan. Data harga satuan dasar yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a. Harga pasar setempat pada waktu yang bersangkutan. b. Harga kontrak untuk barang/ pekerjaan sejenis tempat yang pernah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi. c. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Biro Pusat Statistik (BPS) dan media cetak lainnya. d. Daftar harga/ tarif barang/ jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen tunggal. e. Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik pusat maupun daerah. f. Data lain yang dapat digunakan. 1-1

18 BAB 2 FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN BIAYA 2.1. Umum Biaya suatu pekerjaan tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Untuk irigasi jenis pekerjaan terdiri dari 2 bagian utama yaitu; pertama pekerjaan saluran irigasi/drainase dan kedua pekerjaan bangunan irigasi Komponen Biaya Komponen yang membentuk biaya adalah volume dan harga satuan pekerjaan ditambah dengan overhead dan profit. Sumber data harga satuan dasar upah atau bahan yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan adalah sebagai berikut : 1. Harga dasar setempat pada waktu yang tertentu 2. Harga kontrak untuk barang/pekerjaan sejenis setempat yang pernah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi 3. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh biro pusat statistic (BPS) dan media cetak lainnya 4. Daftar harga/tariff barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen tunggal 5. Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik pusat maupun daerah 6. Data lain yang dapat digunakan Harga Satuan Pekerjaan Harga satuan pekerjaan terdiri dari penjumlahan harga-harga upah, bahan dan peralatan yang dikalikan dengan suatu koefisien masing-masing untuk memperoleh harga satuan pekerjaan (misalnya Rp/m 1, Rp/m 2, Rp/m 3, Rp/ton dan lain-lain) yang diperoleh melalui suatu analisa yang disebut dengan analisa harga satuan Upah Harga upah tenaga kerja adalah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja dan harga ini yang menjadi komponen dalam analisa harga satuan pekerjaan. Harga dasar upah tenaga kerja diperoleh dari sumber data seperti disebut dalam butir

19 diatas. Harga dasar tersebut adalah menjadi harga upah tenaga kerja, apabila tenaga kerja tersebut berada disekitar lokasi pekerjaan/proyek. Namun apabila tenaga kerja berasal dari daerah lain yang memerlukan biaya angkutan dan biaya tempat tinggal, maka selain harga dasar upah tersebut perlu ditambah biaya transport dan tempat tinggal, yang disebut biaya mobilisasi dan demobilisasi Bahan Bahan terdiri dari 2 macam yaitu : bahan dasar dan bahan olahan. Bahan dasar adalah seperti batu kali/gunung, pasir sungai/gunung dan lainlainnya, yang masih asli diambil dari alam. Bahan olahan untuk keperluan tertentu adalah bahan dasar yang diolah misalnya menjadi batu pecah, baik oleh tangan manusia maupun mesin pemecah batu. Harga bahan dasar adalah harga bahan yang terdapat di pasaran. Yaitu bahan yang dimiliki oleh masyarakat, toko atau pemasok, yang diambil dari sungai atau dari gunung Harga bahan dasar di quarry adalah harga bahan yang dikumpulkan dengan menggunakan alat-alat berat atau alat-alat khusus (seperti dinamit untuk memperoleh batu gunung) dengan membayar kewajiban ke pemerintah daerah seperti iuran galian C, atau iuran daerah dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi harga ialah tenaga manusia dan peralatan. Harga bahan dilokasi pekerjaan atau base camp adalah harga dasar bahan ditambah biaya angkutan. Biaya angkutan sendiri terdiri dari biaya memuat dan membongkar baik oleh tenaga manusia maupun peralatan dan biaya angkut oleh kendaraan. Harga dasar bahan hasil pabrikan seperti semen, besi beton, baja, cat dan lainlainnya, diperoleh dari pabrik atau agen tunggal Koefisien Nilai koefisien untuk bahan dan upah yang didapat secara manual berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kemampuan seseorang dalam mengerjakan satu-satuan pekerjaan dan jumlah bahan yang diperlukan. Daftar koefisien ini telah tersusun dalam buku analisa harga satuan yang terkenal dengan buku BOW ( Burgerliyke Openbare Werken). Dewasa ini mungkin tidak sesuai lagi, karena ini produk zaman Belanda yang sudah sangat lama berlalu. 2-2

20 Selain itu BOW tidak menggunakan alat-alat berat. Dewasa ini besaran koefisien sudah ada dimasing-masing Direktorat Jenderal seperti Direktorat Jenderal Bina Marga (Prasarana Wilayah). Juga telah terbit buku analisa harga satuan berdasarkan Standar Hari / Orang (Standar Man / Day), atau Standar Jam / Orang (Standar Man/Hours). Sedang apabila dengan menggunakan peralatan khususnya alat-alat berat, dibuat dalam analisa tersendiri menurut jenis alatnya Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besar kecilnya harga suatu pekerjaan selain ditentukan oleh harga bahan, upah, peralatan, juga dipengaruhi oleh : - Faktor lingkungan (sosial budaya) - Lokasi pekerjaan terpencil atau tidak - Kemudahan akan transportasi - Cuaca - Kecakapan, keterampilan serta pengalaman para mandor dan tukang. 2-3

21 BAB 4 HARGA SATUAN PEKERJAAN 4.1 Upah Yang dimaksud dengan harga satuan pekerjaan dalam modul ini ialah harga satuan dari suatu jenis pekerjaan pada pekerjaan saluran dan bangunan irigasi. Harga satuan pekerjaan merupakan biaya yang diperlukan untuk rnemproduksi setiap satuan jenis pekerjaan. Biaya tersebut terdiri dari biaya langsung, biaya tidak langsung dan keuntungan. Kedua jenis terakhir, yakni biaya tak langsung dan keuntungan, umumnya pada perhitungan harga satuan pekerjaan dihitung dalam satu hitungan sebesar <10% dari biaya langsung, dan disebut sebagai overhead dan keuntungan. Dengan demikian, harga satuan pekerjaan akan merupakan jumlah biaya langsung (tenaga kerja, bahan dan peralatan) ditambah biaya tidak langsung (overhead dan keuntungan). 4.2 Biaya Langsung Biaya langsung adalah total biaya sumber daya yang secara langsung merupakan masukan untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan. Sumber daya yang secara langsung merupakan masukan untuk rnemproduksi suatu satuan jenis pekerjaan meliputi sumber daya tenaga kerja, bahan dan peralatan. Dengan demikian, biaya langsung akan terdiri dari total biaya upah tenaga kerja, biaya bahan dan biaya peralatan untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan. Bila L adalah simbol tenaga kerja, M sebagai simboi dari bahan, dan E sebagai simbal peralatan, dan biaya langsung sebagai D, maka biaya langsung adalah : D = L + M + E Menghitung Harga Komponen Tenaga Kerja Yang dimaksud dengan tenaga disini ialah setiap tenaga yang siap di tempat pekerjaan untuk memproduksi suatu satuan jenis pekerjaan tertentu. 1. Uraian Kualifikasi tenaga dan kodenya 4-1

22 a) Mandor (L02) b) Tukang c) Pekerja (L01) d) Operator e) Mekanik f) Pengemudi g) Pembantu tukang h) Pembantu Operator i) Pembantu mekanik j) Pembantu mekanik k) Bas l) Dll, sesuai spesifikasi tenaga untuk pekerjaan saluran dan bangunan irigasi 2. Tentukan satuan waktu untuk masing-masing kulaifikasi tenaga untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan umpamanya jam, hari, bulan. 3. Tentukan Kuantitas atau Koefisien Tiap Kualifikasi Tenaga untuk menghasilkan satu satuan jenis pekerjaan dalam satu satuan waktu, dalam angka desimal, umpamanya 1.000; 0,15; 0,002; dll 4. Tentukan Harga Satuan tiap Kualifikasi Tenaga dengan Rupiah 5. Hitunglah Harga tiap kualifikasi tenaga dengan mengalikan kuantitas atau koefisien dikalikan harga satuan, maka didapatkan harga untuk kualifikasi tenaga tersebut: 6. Untuk mendapatkan harga komponen tenaga, jumlahkan harga-harga dari masing-masing kualifikasi tenaga tersebut Menghitung Harga Komponen Bahan Yang dimaksud dengan bahan disini ialah bahan yang sudah siap di tempat pekerjaan untuk secara langsung dipergunakan sebagai masukan untuk menghasilkan jenis pekerjaan tertentu. 1. Uraian jenis-jenis bahan yang dipergunakan dan kodenya. Umpamanya tanah, pasir, semen, kapur, aspal, sirtu: batu pecah, chipping (M04), dll sesuai spesifikasi 2. Tentukan satuan bahan yang dipergunakan, umpamanya KG, M, M 2, M 3, dll satuan bahan sesuai spesifikasi bahan konstruksi. 4-2

23 3. Tentukan kuantitas bahan dalam angka desimal, umpamanya ; 0,500 dan seterusnya 4. Tentukan harga satuan bahan di tempat pekerjaan, dalam Rp (rupiah) 5. Hitung harga masing-masing jenis bahan dengan mengalikan kuantitas dikalikan harga satuan 6. Hitunglah jumlah harga komponen bahan Menghitung Harga Komponen Peralatan Yang dimaksud dengan peralatan di sini ialah setiap unit peralatan yang dipakai untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan di tempat pekerjaan 1. Uraian jenis-jenis peralatan yang dipakai dan kodenya, umpamanya Wheel Loader (E15), Dump Truck (F08), Excavator (E10), alat bantu, dll peralatan sesuai spesifikasi peralatan. 2. Tentukan satuan waktu bekerja alat, umpamanya jam, lumpsum 3. Tentukan kuantitas atau koefisien alat dalam desimal, umpamanya 0,0005; dll. 4. Hitung harga satuan masing-masing jenis alat memproduksi satu satuan jenis pekerjaan 5. Hitung harga masing-masing jenis alat sesuai kuantitas atau koefisien pemakaian dikalikan harga satuan 6. Jumlahkan harga komponen alat-alat Maka biaya langsung akan merupakan total biaya komponen-komponen tenaga (L), bahan (M), dan alat (E), sehingga D = L + M + E Dengan penjelasan langkah-iangkah ini disimpulkan bahwa biaya langsung merupakan total biaya semua sumber daya yang merupakan masukan langsung memroses satu satuan jenis pekerjaan. Masukan tersebut terdiri dari komponen-komponen tenaga, bahan, alat. Perlu diketahui, bahwa untuk memasukkan tenaga, bahan dan / atau alat sebagai komponen langsung memroses satu satuan jenis pekerjaan, biaya-biaya untuk komponen tersebut sudah mencakup seluruh biaya yang harus dikeluarkan (actual cost), sedemikian rupa, sehingga komponenkomponen tersebut ada dan siap bekerja di tempat jenis pekerjaan yang 4-3

24 akan diproduksi, yang merupakan harga satuan komponen. Harga satuan komponen berbeda dengan harga satuan pekerjaan, karena harga satuan pekerjaan merupakan total biaya langsung ditambah biaya tak langsung dan keuntungan Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung yang ikut membentuk harga satuan pekerjaan adalah semua biaya yang harus dikeluarkan dalam memroses produk satu satuan jenis pekerjaan. Biaya-biaya tersebut di luar harga satuan komponen-komponen masukan tenaga, bahan dan alat Biaya-biaya tersebut antara lain biaya overhead, resiko, asuransi, pajak dan lainlain biaya yang harus dikeluarkan dalam menghasilkan satu satuan jenis pekerjaan Overhead (Biaya umum) Biaya umum adalah biaya yang dikeluarkan untuk terwujudnya satu satuan pekerjaan tertentu Biaya ini antara lain, tetapi tidak terbatas pada dan tidak selamanya harus meliputi : 1). Biaya gaji pegawai di kantor pusat 2). Gaji pegawai di lapangan 3). Biaya bank (bunga bank, jaminan bank, dll) 4). Biaya tender 5). Biaya pengobatan pegawai kantor lapangan 6). Biaya travel, entertainmen 7). Biaya kantor, listrik, telepon, air, dll 8). Penyusutan, peralatan penunjang Biaya Resiko Pekerjaan Biaya ini dimaksudkan untuk membiayai berbagai kemungkinan yang diduga akan menimbulkan suatu kerugian pada pelaksanaan pekerjaan, namun sulit untuk menghitung secara pasti tentang besar dan nilainya. Dugaan-dugaan tersebut meliputi unsur-unsur cuaca. keadaan lapangan, dan gangguan serta hambatan yang diperkirakan ada namun sulit menghitungnya. 4-4

25 Biaya Untuk Penerapan K3, RKL dan RPL Berdasarkan surat edaran Menteri PU No. 03/SE/M/2005 Tanggal 26 Pebruari 2005, perihal penyelenggaraan jasa konstruksi untuk Instansi Pemerintah, Butir 6, Bahwa Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam kegiatan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan peundangundangan tentang K3. Biaya untuk penerapan K3, perlu dihitung biaya untuk mendukung pelaksanaannya. Biaya terdiri dari : - Biaya personel : Pengawas K3 (Ahli K3) Pelaksana K3/Safety Engineer (Ahli K3) - Biaya alat pelindung diri (APD) - Perlengkapan P3K - Pembuatan rambu-rambu dan brosur - Biaya sosialisasi dan latihan. Biaya penerapan K3 dapat dalam bentuk lumpsum atau menurut ketentuan dalam dokumen pelelangan. Disamping itu, perlu diantisipasi dalam pelaksanaan konstruksi untuk pengendalian lingkungan/pencemaran, harus diperhitungkan juga perkiraan biaya yang diperlukan. a. Asuransi Yang dimaksud dengan asuransi pada jenis pekerjaan yang dibicarakan pada modul ini ialah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya satu satuan jenis pekerjaan jalan tersebut, sesuai ketentuan peraturan dan pertimbangan, kebutuhan, jaminan atas pelaksanaan pekerjaan. b. Pajak Yang dimaksud pajak di sini adalah semua jenis pungutan Yang harus dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya satu satuan jenis pekerjaan. 4-5

26 Pajak tersebut bukan merupakan PPN yang terdapat dalam nilai kontrak pekerjaan jalan. Termasuk dalam kategori pajak per satuan jenis pekerjaan ini antara lain jenis-jenis sumbangan, pungutan dll yang diperkirakan terjadi dalam proses pelaksanaan pekerjaan, namun sulit menghitung besarnya, tetapi harus dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya pekerjaan yang bersangkutan Biaya-biaya tersebut di muka berupa biaya umum, resiko pekerjaan, asuransi, pajak, dll. Dalam menghitung harga satuan pekerjaan, pada umumnya dikelompokkan menjadi biaya umum (overhead) Keuntungan atau Profit Untuk memproduksi setiap tahun jenis pekerjaan, diperlukan jasa untuk mengelolanya. Untuk jasa tersebut, diberikan suatu imbalan dalam bentuk keuntungan atau profit. Dari uraian tersebut maka untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan dibutuhkan biaya tidak langsung dan keuntungan yang harus ditambahkan sebesar presentase tertentu dari biaya langsung ke biaya tidak langsung. Besarnya presentase tersebut + 10% Dengan demikian sebagai kesimpulan harga satuan pekerjaan (D) = jumlah harga tenaga (L), bahan (M), dan Peralatan (E) ditambah overhead dan profit sebesar + 10% D, atau HSP = D + 10% D, dimana D = L + M + E Contoh-contoh Analisa Harga Satuan dapat dilihat pada lampiran. 4-6

27 BAB 5 PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI / BIAYA PEKERJAAN 5.1 Umum Perhitungan biaya konstruksi atau biaya suatu pekerjaan atau suatu proyek adalah untuk mengetahui berapa besar biaya suatu pekerjaan atau proyek, sehingga sipemilik pekerjaan / proyek dapat menyediakan biaya untuk pekerjaan tersebut. Bagi kontraktor tujuannya adalah menghitung biaya pekerjaan untk memenangkan suatu tender. Oleh karena itu didalam menghitung biaya perlu diteliti dengan cermat mengenai jenis dan volume pekerjaan, harga-harga bahan dan upah, harga atau sewa peralatan. Harga bahan berasal dari harga dasar bahan ditambah biaya mengolah dan biaya angkutan. Harga upah berasal dari harga upah setempat atau harga upah setempat ditambah biaya mendatangkan tenaga kerja (mobilisasi atau demoblisasi). Untuk pekerjaan yang besar faktor peralatan sangat dominan oleh karena itu harga satuan pekerjaan ditentukan oleh harga bahan, upah dan peralatan. Pada pekerjaan-pekerjaan yang kecil, seperti pada pembuatan saluran tertier tidak diperlukan pemakaian alat-alat berat maka harga satuan pekerjaan ditentukan oleh harga bahan dan upah kerja secara manual saja. 5.2 Biaya Overhead (Biaya umum, resiko dan keuntungan) Ketiga jenis biaya tersebut terlalu rumit dan sulit untuk dirinci secara pasti karena hal itu tergantung dari besarnya pekerjaan / proyek yang dikerjakan, dugaan akan adanya gangguan dan hambatan dilapangan, kemudian seberapa besar keuntungan yang akan diambil maka untuk biaya ini biasanya diambil presentasi dari biaya konstruksi yang berkisar antara %. 5.3 Harga Satuan Pekerjaan Harga satuan pekerjaan terdiri dari 2 jenis yaitu harga satuan pekerjaan yang belum mengandung biaya overhead dan harga satuan pekerjaan yang sudah ada didalamnya biaya overhead. 5-1

28 Jenis mana yang akan dipakai dalam perhitungan biaya tergantung dari persyaratan yang ditentukan dalam dokumen tender. Ada dokumen yang menentukan bahwa dalam harga satuan pekerjaan sudah termasuk biaya overhead. Sehingga dalam rekapitulasi biaya, yang ditambahkan adalah PPn saja. Namun ada juga yang menentukan dalam harga satuan pekerjaan tidak boleh overhead dimasukkan. Overhead pekerjaan dimasukkan dalam rekapitulasi biaya, kemudian ditambahkan biaya PPn. 5.4 PPN PPn adalah pajak pertambahan nilai yang besarnya ditentukan oleh pemerintah. Selama ini besarnya adalah 10% dari biaya konstruksi. Besarnya biaya suatu penawaran pekerjaan adalah biaya konstruksi ditambah biaya PPn. Ketentuan ini mulai berlaku di awal tahun 80-an, sebelumnya yang lazim adalah biaya fisik pekerjaan / konstruksi ditambah dengan biaya overhead (biaya tidak terduga) yang besarnya antara % dari biaya fisik (Real Cost). 5.5 Biaya Lumpsum Biaya lumpsum adalah biaya suatu jenis pekerjaan yang tidak dapat dirinci dengan jelas atau jenisnya banyak, tetapi kecil-kecil. Biasanya dari kumpulan pekerjaanpekerjaan kecil tersebut dijadikan satu dan satuan pengukurannya lumpsum yang besarnya tidak berdasar harga satuan pekerjaan. 5.6 Biaya Konstruksi / Biaya Pekerjaan Biaya adalah merupakan penjumlahan dari volume masing-masing jenis pekerjaan dikalikan dengan harga satuan ditambah biaya lumpsum dan PPn 10%. Bila V adalah volume, H adalah harga satuan dari masing-masing jenis kegiatan (Pay Item), L adalah jumlah biaya lumpsum dan B adalah biaya, maka : B = V x H + L + PPn [=10% ( V x H + L)] = 1,10 [ V x H + L] Perhitungan biaya konstruksi disusun dalam suatu format yang disebut daftar kuantitas dan harga (BOQ = Bill Of Quantity), sering juga disebut Rencana Anggaran Biaya (RAB). Biasanya didahului dengan rekapitulasi, disusul dengan perincian perhitungannya. Contoh Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebagai berikut : 5-2

29 5-3 Contoh Daftar Kuantitas dan Harga (RAB)

30 5-4

31 5-5

32 5-6

33 5-7

34 Keterangan : 1. Work Item = Uraian Pekerjaan 2. Unit = Satuan 3. Unit Price = Harga Satuan Pekerjaan 4. Cost = Biaya / Harga 5-8

35 RANGKUMAN MATERI DAN PENUTUP Rangkuman materi pelatihan ini adalah sebagai berikut : 1. Harga satuan pekerjaan ditentukan/dibentuk dari hasil perkalian koefisien masingmasing komponen bahan, upah dan peralatan, ditambah dengan biaya umum dan laba 2. Faktor-faktor yang menentukan biaya disamping bahan, upah dan peralatan, dengan nilai koefisiennya, dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan, lokasi pekerjaan, kemudahan transportasi, cuaca dan kecakapan, ketrampilan mandor dan tukang 3. Harga standar/satuan terdiri dari : - Harga Satuan Dasar (HSD), bahan, upah dan alat - Harga Satuan Pekerjaan (HSP) dari masing-masing jenis pekerjaan - Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK), seperti Studi Master Plan, Studi Kelayakan, Rehabilitasi Jaringan Irigasi, pembangunan irigasi baru (dalam rupiah per ha) Harga dasar upah diperoleh dari ketetapan Pemerintah (UMR), instansi yang berwenang (Pemda), Survai pasar/lapangan. - Harga dasar bahan terdiri dari bahan dasar dan bahan olahan Harga bahan dasar (batu kali, pasir dll.) ditentukan jarak angkut dari sumber bahan sampai ke tempat pekerjaan, atau bahan diambil dari gudang grosir (semen, besi dsb.). Bahan olahan merupakan produksi dari mesin milik sendiri (stone crusher, wheel loader). - Biaya alat dapat dirinci dari 2 komponen biaya utama yaitu : Biaya pemilikan (capital cost) Biaya operasi dan pemeliharaan. 5. Harga satuan pekerjaan adalah biaya yang diperlukan untuk memproduksi setiap satuan jenis pekerjaan, yang terdiri dari biaya langsung dan tak langsung dan keuntungan.

36 6. Biaya konstruksi/biaya pekerjaan adalah merupakan penjumlahan dari volume masing-masing jenis pekerjaan dalam suatu proyek dikalikan dengan harga satuan pekerjaan, ditambah biaya lump sum dan PPN 10%. Perhitungan biaya konstruksi disusun dalam suatu format yang disebut Bill of Quantities (BoQ), atau Rencana Anggaran Biaya (RAB). 7. Biaya eskalasi atau penyesuaian kenaikan harga adalah kenaikan harga akibat kebijaksanaan Pemerintah atau terjadi sesuatu yang luar biasa yang berada di luar kewenangan Kontraktor atau Pemerintah, sehingga terjadi lonjakan harga bahan dan upah.

37 PENUTUP Perhitungan biaya konstruksi merupakan mata latihan dasar keahlian untuk Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi, sebagai pengetahuan untuk mengevaluasi atau mengkaji usulan biaya tambahan atau pekerjaan baru, dari kontraktor, sehingga didapat suatu harga yang efisien atau wajar.

38 DAFTAR PUSTAKA 1. Ancar-Ancar Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Pembangunan Pengairan Tahun Anggaran 1999/2000, Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, Edisi September Pedoman Penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Untuk Jaringan Irigasi Tersier Secara Manual, Draft 1, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah 3. Buku Analisa Harga Satuan BOW. 4. Pelatihan Estimate Biaya Jalan (Cost Estimate Of Roads), Serie / Judul : CES 06 / Perhitungan Biaya-Biaya Pekerjaan Jalan, Proyek Pengembangan Dan Pembinaan Konstruksi, Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (Puslatjakons), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. 5. Pelatihan Estimator Biaya Jalan (Cost Estimate Of Roads), Serie / Judul : CES 04 / Analisa Harga Satuan, Proyek Pengembangan Dan Pembinaan Konstruksi, Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (Puslatjakons), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. 6. Final Report For Kedung Samah Irrigation Project, November Project Type Sector Loan In Water Resources Development, OECF Loan IP 476, Directorat General Of Water Resouces Development, Ministry Of Public Works. 7. Materi Pembelajaran Jarak Jauh, Hitungan Harga Ongkos Kerja. Construction Industry Training For Small Contractors And Mandor Certification. Pusat Pelatihan Keterampilan Jasa Konstruksi, Departemen Pekerjaan Umum.

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) BILL OF QUANTITTY Kegiatan : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN Pekerjaan : PEMELIHARAAN JALAN Nama Paket : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN NGATABARU - TOMPU Kabupaten : SIGI Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran :

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 1. Estimasi Biaya Proyek : Macam-macam estimasi biaya Jenis-jenis biaya proyek konstruksi 2. RAB Susunan RAB Tahap-tahap penyusunan RAB Contoh RAB ESTIMASI

Lebih terperinci

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1 Konstruksi- Kab. Bantul 1 1. PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Untuk menyamakan konsep dasar dalam pembuatan perkiraan biaya proyek / rencanan anggran dan biaya (RAB) Menyiapkan perkiraan biaya proyek yang

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Manajemen Proyek Kode MK : TKS 4208 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 6 HARGA SATUAN. zacoeb.lecture.ub.ac.id

Mata Kuliah : Manajemen Proyek Kode MK : TKS 4208 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 6 HARGA SATUAN. zacoeb.lecture.ub.ac.id Mata Kuliah : Manajemen Proyek Kode MK : TKS 4208 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 6 HARGA SATUAN zacoeb.lecture.ub.ac.id PENDAHULUAN Koefisien analisa harga satuan adalah angka yang menunjukkan jumlah kebutuhan

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I Lantai III Kantor Bupati Jl. Geser Masohi 97511 Tlp./Fax. (0914) 21685 E-mail : ulp.malukutengah@gmail.com BERITA ACARA ADENDUM DOKUMEN

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : COST ESTIMATOR OF BRIDGE Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN

PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN TSE 07 = PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BIAYA TOTAL PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI. Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai melalui

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI. Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai melalui ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai melalui analisis perhitungan dan berlandaskan pada pengalaman Estimasi Dalam

Lebih terperinci

MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN

MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN PELATIHAN STRUCTURE ENGINEER OF BRIDGE CONSTRUCTION PEKERJAAN (AHLI STRUKTUR PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL STEBC 07 : PERMASALAHAN PELAKSANAAN JEMBATAN 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH OLEH : I MADE JELANTIK MANGUPURA 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : DAU + DAK Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE.

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami tahapan biaya konstruksi yang dibuat oleh kontraktor, mampu mengintegrasikan komponen komponen biaya sehingga menjadi biaya penawaran dan menguraikan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR

PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR CCE 05 = ANALISA HARGA SATUAN PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN KODE PAKET : 15.2028 LOKASI KABUPATEN : BOGOR PROPINSI No. URAIAN TANDA PERIKSA 1 Rekaman Surat Perjanjian Kemitraan KSO (Bila diperlukan) 2 Surat Kuasa (Bila diperlukan) 3 Jaminan

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH OLEH : I MADE JELANTIK MANGUPURA 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BIAYA TOTAL PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara)

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara) ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara) Fatchur Roehman Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA 1 STANDAR KERJA (S L K) Keahlian Nama Jabatan : Pengawasan Jalan / Jembatan : Kepala Supervisi Pekerjaan Jalan/Jembatan (Chief Supervision Engineer of Roads/Bridges) Kode SKKNI : DEPARTEMEN PEMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Nama Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber dana : APBD Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah - 4 Perbaikan Tepi Perkerasan

Lebih terperinci

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN O H T PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl.

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 8. Pekerjaan Pintu Air ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU

TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks

Lebih terperinci

DCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja

DCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja DAFTAR MODUL NO KODE JUDUL 1. DCE - 01 UUJK Profesi dan etos Kerja 2. DCE - 02a Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan DCE - 02b Manajemen Lingkungan 3. DCE - 03 Dokumen Kontrak 4. DCE - 04 Spesifikasi

Lebih terperinci

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya manusia Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi DAFTAR MODUL

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Keterangan 1. Kepala Tukang (L10) /Jam 14,000 2. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 3. Pekerja (L01) /Jam 11,000 4. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) K/L/D/I Barat SKPD Nama PA : Pemerintah Kabupaten Kotawaringin : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat : Ir. Agus Yuwono, M.Si Nama KPA/PPK Kegiatan : Juni Gultom,

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA DENGAN METODE SNI DAN BOW Mahardika Rahmawan Putra 1), Nur Azizah Affandy 2) 1 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan ²Fakultas Teknik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

KATA PENGANTAR. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. KATA PENGANTAR Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA

STANDAR LATIHAN KERJA SLK PELAKSANA PEKERJAAN JEMBATAN 1 STANDAR KERJA (S L K) Keahlian : Pelaksanaan Jembatan Nama Jabatan : Pelaksana Pekerjaan Jembatan (Bridge Construction Engineer) Kode SKKNI : DEPARTEMEN PEMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 10 PENYERAHAN PEKERJAAN SELESAI

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 10 PENYERAHAN PEKERJAAN SELESAI PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 10 PENYERAHAN PEKERJAAN SELESAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

D O K U M E N P E N G A D A A N

D O K U M E N P E N G A D A A N Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

ADDENDUM KE I DOKUMEN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI Nomor : 04/ADD-DP/POKJAII/ULP-KB/IV/2015 Tanggal : 22 April 2015

ADDENDUM KE I DOKUMEN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI Nomor : 04/ADD-DP/POKJAII/ULP-KB/IV/2015 Tanggal : 22 April 2015 ADDENDUM KE I DOKUMEN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI Nomor : 04/ADD-DP/POKJAII/ULP-KB/IV/2015 Tanggal : 22 April 2015 PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JEMBATAN WAENGAPAN I ( DESA LELE ) I. UMUM a. Addendum ini berisi

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN: ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH (Studi Kasus Perencanaan Bandar Udara Lokasi Desa Pusungi Kec. Ampana Tete Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah) Stefi Priescha Tauro Jermias Tjakra,

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR

PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR CCE 07 = PENGENDALIAN BIAYA PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Satuan Harga Keterangan 1. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 2. Pekerja (L01) /Jam 11,000 3. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN No Uraian Kode Satuan

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 03 PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI JALAN

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 03 PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI JALAN PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 03 PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI JALAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Gambar 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber: Proyek 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K) STANDAR LATIHAN (S L K) Bidang Ketrampilan Nama Jabatan Kode SKKNI : Pengawasan Jalan : Inspektor Lapangan Pekerjaan Jalan (Site Inspector of Roads) : INA.5211.322.05 DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG REKAPITULASI KEGIATAN : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG PANJANG 3,3 KM PEKERJAAN : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG PANJANG 3,3 KM LOKASI : UPT TANJUNG AGUNG KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah satu sektor usaha yang mampu memberikan sumbangan yang cukup signifikan bagi pertumbuhan

Lebih terperinci

MENGENAL HARGA PERKIRAAN SENDIRI PENGADAAN JASA KONSULTANSI

MENGENAL HARGA PERKIRAAN SENDIRI PENGADAAN JASA KONSULTANSI MENGENAL HARGA PERKIRAAN SENDIRI PENGADAAN JASA KONSULTANSI Oleh : *) I. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mempunyai tugas menyusun dan menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov. PROYEK AKHIR PU Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA 0+000 - STA 1+500 Kab. Luwu Utara Prov. Sulawesi Selatan Pembimbing : Ir. Sulchan Arifin, M.Eng. Dipresentasikan Oleh

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK (HYDRO MECHANICAL DESIGN ENGINEER) Kode Jabatan Kerja : INA. 5220.112.09 Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SEKSI II RANCABUAYA KM.BD

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SEKSI II RANCABUAYA KM.BD Rekaracana Teknik Sipil Itenas Vol. 1 No. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2015 RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SEKSI II RANCABUAYA HERMAN TUA REONALDO SITUMEANG

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL (Studi Kasus : Proyek Apartemen GCC Tower B Jl. Gajah Mada Jakarta Barat) Heny Purwanti ABSTRAK Dalam merencanakan atau

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Asphalt Mixing Plant Manager Kode Jabatan Kerja : INA. 5111333 / KON. MT1. V Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PERHITUNGAN BIAYA AKIBAT ADANYA PERUBAHAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA

Lebih terperinci

Menghitung hasil perkalian antara Perkiraan Volume Pekerjaan dan perkiraan Harga Satuan Pekerjaan Volume pekerjaan bisa berubah-ubah sesuai realisasi

Menghitung hasil perkalian antara Perkiraan Volume Pekerjaan dan perkiraan Harga Satuan Pekerjaan Volume pekerjaan bisa berubah-ubah sesuai realisasi Nilai Finansial Sebuah Proyek Menghitung hasil perkalian antara Perkiraan Volume Pekerjaan dan perkiraan Harga Satuan Pekerjaan Volume pekerjaan bisa berubah-ubah sesuai realisasi kebutuhan dan pertimbangan

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN...

HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAKSI... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DATAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMBANG,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum merupakan suatu struktur dalam jembatan atau fly over yang berfungsi sebagai penghubung antara struktur bawah dan atas, dengan kata lain girder berfungsi sebagai

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 03-2335-2002 Prakata Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI Oleh: Fatimah Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang

PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI Oleh: Fatimah Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI Oleh: Fatimah Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang Kita yang berkecimpung dalam pengadaan barang jasa pemerintah pasti tahu bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PASCA KUALIFIKASI KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK KONTRAK

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS DASAR-DASAR PERHITUNGAN

PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS DASAR-DASAR PERHITUNGAN PERHITUNGAN RAB PRODUKTIVITAS 1. Dasar-Dasar Perhitungan 2. Cara SNI 3. Cara Modern 4. Menghitung Jumlah Tenaga Kerja 5. Menghitung Produktivitas DASAR-DASAR PERHITUNGAN Perhitungan biaya suatu pekerjaan

Lebih terperinci

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN - 1

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN - 1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN - 1

Lebih terperinci

TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN

TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN TCE-09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Sleman. Dokumen Pengadaan Secara Elektronik. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

Pemerintah Kabupaten Sleman. Dokumen Pengadaan Secara Elektronik. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pemerintah Kabupaten Sleman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Unit Layanan Pengadaan Bagian Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman

Lebih terperinci

Anggaran dan Borongan ( Rencana Anggaran Biaya Bangunan ), 1990

Anggaran dan Borongan ( Rencana Anggaran Biaya Bangunan ), 1990 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rencana Anggaran Biaya 3.1.1 Definisi Menurut John W. Niron dalam buku yang berjudul Pedoman Praktis Anggaran dan Borongan ( Rencana Anggaran Biaya Bangunan ), 1990 Rencana Anggaran

Lebih terperinci

Pengembangan Kerangka Model

Pengembangan Kerangka Model Bab V Pengembangan Kerangka Model Model ini merupakan pengembangan dari kerangka model yang merupakan hasil studi sebelumnya. Kerangka tersebut disusun dan dikembangkan menjadi Model Proses Produksi Rumah

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah BIDANG PENGAIRAN DINAS PEKERJAAN UMUM KEGIATAN : DAFTAR ANALISA SATUAN JENIS PEKERJAAN Pembangunan Turap/ Talud/Bronjong KABUPATEN TOBA SAMOSIR PEKERJAAN : 0 NOMOR : SUB SEKTOR : PROGRAM : LOKASI : 0 KODE

Lebih terperinci

KONFRENSI REGIONAL TEKNIK JALAN ( KRTJ 10 ) Wilayah Barat dan Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI LAMPUNG DPD HPJI PROVINSI LAMPUNG

KONFRENSI REGIONAL TEKNIK JALAN ( KRTJ 10 ) Wilayah Barat dan Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI LAMPUNG DPD HPJI PROVINSI LAMPUNG KONFRENSI REGIONAL TEKNIK JALAN ( KRTJ 10 ) Wilayah Barat dan Tengah DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI LAMPUNG DPD HPJI PROVINSI LAMPUNG Novie Winarny, ST, MM Ir. Kamal Abdul Nasser, MM, MT Background Perhitungan

Lebih terperinci

No. U R A I A N KODE KOEF.

No. U R A I A N KODE KOEF. ITEM PEMBAYARAN NO. : Skh 16.7.(1) JENIS PEKERJAAN : Bubur Aspal Emulsi (Slurry) Dimodifikasi dengan Latex SATUAN PEMBAYARAN : M2 No. U R A I A N KODE KOEF. I. ASUMSI 1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA DINAS PEKERJAAN UMUM Jln. Pue Mami No. 01 Gunung Bale - Donggala

PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA DINAS PEKERJAAN UMUM Jln. Pue Mami No. 01 Gunung Bale - Donggala PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA DINAS PEKERJAAN UMUM Jln. Pue Mami No. 01 Gunung Bale - Donggala BERITA ACARA PENJELASAN Nomor : 04/BA/Pokja II-Rehab.JI/ULP-DGL/VI/2014 Tanggal : 16 Juli 2014 Pada hari ini

Lebih terperinci

PERKIRAAN BIAYA PROYEK

PERKIRAAN BIAYA PROYEK Halaman 1 dari Pertemuan 5 Pertemuan 5 PERKIRAAN BIAYA PROYEK 5.1 KEGUNAAN a. Bagi Pemilik, menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelanjutan investasi. b. Bagi Konsultan, diajukan kepada pemilik

Lebih terperinci

Berita Acara Penjelasan (aanwijzing) Dokumen Lelang Nomor : 800/05/KP/ULP.PJ.III/IX/2015 Tanggal : 2 Oktober 2015

Berita Acara Penjelasan (aanwijzing) Dokumen Lelang Nomor : 800/05/KP/ULP.PJ.III/IX/2015 Tanggal : 2 Oktober 2015 PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA SEKRETARIAT DAERAH UNIT LAYANAN PENGADAAN POKJA III.2 Jl. Soekarno Hatta Pematang Aur Tais telp (0736) Kode Pos 38576 Berita Acara Penjelasan (aanwijzing) Dokumen Lelang Nomor

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) Nomor: Kd.02.10/Pan-BJ/007/2015

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) Nomor: Kd.02.10/Pan-BJ/007/2015 POKJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TAPANULI SELATAN JL. KENANGA NO. 72 PADANGSIDIMPUAN Email: kabtapanuliselatan@gmail.com BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) Nomor:

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

PANDUAN NO. 008/BM/2008 PANDUAN ANALISIS HARGA SATUAN. Pendukung Spesifikasi Umum edisi Desember 2006 NOPEMBER 2008

PANDUAN NO. 008/BM/2008 PANDUAN ANALISIS HARGA SATUAN. Pendukung Spesifikasi Umum edisi Desember 2006 NOPEMBER 2008 PANDUAN NO. 008/BM/2008 PANDUAN ANALISIS HARGA SATUAN Pendukung Spesifikasi Umum edisi Desember 2006 NOPEMBER 2008 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Satker Nama PPK KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SULAWESI TENGGARA : Destinasi Pariwisata : Aswad Laembo, SE Nama Pekerjaan : Perencanaan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KERANGKA ACUAN KERJA STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PRASARANA SARANA DAN UTILITAS KAWASAN KUMUH LOKASI : KABUPATEN BANGGAI LAUT TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PANDUAN PANDUAN ANALISA HARGA SATUAN. Pendukung Spesifikasi Umum edisi November 2010 DESEMBER 2010 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M

PANDUAN PANDUAN ANALISA HARGA SATUAN. Pendukung Spesifikasi Umum edisi November 2010 DESEMBER 2010 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M PANDUAN NO. 008-1/BM/2010 PANDUAN ANALISA HARGA SATUAN Pendukung Spesifikasi Umum edisi November 2010 DESEMBER 2010 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Data umum proyek pembangunan Kawasan Kota Ayodhya adalah sebagai berikut : 1. Nama proyek : Kota Ayodhya 2. Pekerjaan : Proyek Pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 11/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 11/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 11/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN digilibunsacid BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang (Bawen Solo Seksi II) 411 Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi kasus dalam skripsi ini adalah Proyek Pembangunan

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR PRESENTASI TUGAS AKHIR ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM 186+940- KM 191+940 PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : Junaidi Abdillah NRP : 31120404505 Dosen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri BAB II LANDASAN TEORI Untuk dapat menentukan suatu nilai dari harga satuan dalam suatu pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri merupakan suatu tugas yang tidak mudah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi perbandingan tingkat..., Firmansyah, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Studi perbandingan tingkat..., Firmansyah, FT UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia konstruksi yang berkembang cepat menuntut kita untuk dapat memahami dan menguasai aspek-aspek yang berhubungan dengan bidang konstruksi yang semakin berkembang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

KATA PENGANTAR. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. KATA PENGANTAR Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : FOREMAN OF ASPHALT PAVEMENT Kode Jabatan Kerja : INA.5211.222.04 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN Tabel 8.1 Perhitungan volume pekerjaan No Uraian Volume Satuan I Pekerjaan Persiapan 1 Direksi Keet 4.00 6.00 Luas = 6 x 4 = 24 m 2 24.00

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA DINAS PEKERJAAN UMUM Jln. Pue Mami No. 01 Gunung Bale - Donggala

PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA DINAS PEKERJAAN UMUM Jln. Pue Mami No. 01 Gunung Bale - Donggala PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA DINAS PEKERJAAN UMUM Jln. Pue Mami No. 01 Gunung Bale - Donggala BERITA ACARA PENJELASAN Nomor : 05/BA/Pokja II-Rehab.JI/ULP-DGL/VI/2014 Tanggal : 16 Juli 2014 Pada hari ini

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. xx-200x.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 4: Beton dan Bekisting ICS 93.010 BIDANG

Lebih terperinci