BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi di seluruh dunia (Cascino dan Gassen 2015). Dampak tersebut
|
|
- Hartanti Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan pasar internasional, munculnya perusahaan multinasional, masuknya arus investasi asing, dan perubahan perilaku investor merupakan empat dari banyak faktor pendorong adanya kebutuhan untuk meningkatkan komparabilitas dan kualitas informasi akuntansi pada laporan keuangan. IFRS merupakan salah satu strategi IASB untuk mencapai tujuan tersebut. Kemunculan IFRS telah memberikan dampak yang cukup signifikan pada penyajian dan pelaporan informasi akuntansi di seluruh dunia (Cascino dan Gassen 2015). Dampak tersebut dirasakan oleh berbagai jenis perusahaan yang memiliki ukuran, jenis usaha, nilai dan budaya, serta karakteristik lain yang berbeda-beda (Schipper 2005). Analisis dampak implementasi IFRS terhadap informasi akuntansi pada laporan keuangan perusahaan telah banyak dilakukan. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Ball (2006) menemukan bahwa IFRS dapat meningkatkan transparansi dan komparabilitas laporan keuangan perusahaan lintas negara. Ikpefan dan Akande (2012, 301) dalam penelitiannya mengatakan: This will help minimize reporting costs as a result of common reporting systems and consistency in statutory reporting Besides, adoption of IFRS may offer companies an edge over competitors in the eyes of users Dalam penelitian tersebut, Ikpefan dan Akande menyatakan bahwa penerapan IFRS memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Salah satunya adalah menekan biaya pelaporan karena adanya sistem pelaporan yang seragam dan konsisten. Selain itu, 1
2 penerapan IFRS juga akan memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam menarik modal dan menghasilkan keuntungan di masa depan (Gamayuni 2009). Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh IFRS Foundation, 14 dari 20 negara anggota G20 telah mengadopsi IFRS secara penuh dan mewajibkan penggunaannya untuk seluruh perusahaan publik di ke-14 negara tersebut. India, Jepang, dan Amerika memperbolehkan penggunaan IFRS secara terbatas dan sukarela, baik untuk perusahaan domestik maupun asing di ketiga negara tersebut sedangkan Saudi Arabia mewajibkan penggunaan IFRS hanya untuk perusahaan asuransi dan perbankan. Proses konvergensi substansi IFRS ke dalam standar akuntansi nasional juga telah dilakukan oleh China dan Indonesia. Namun, Indonesia merupakan satusatunya negara anggota G20 yang belum mengumumkan adanya rencana untuk mengadopsi secara penuh IFRS ke dalam PSAK (IFRS Foundation 2016). Proses konvergensi IFRS ke dalam PSAK di Indonesia telah dilakukan sejak tahun Proses konvergensi tersebut harus dilakukan sebagai hasil kesepakatan antaranggota G20 (IDX 2014). Namun hingga tanggal 16 Juni 2016, Indonesia belum sepenuhnya mengonvergensi IFRS ke dalam standar akuntansi nasional karena pertimbangan kemungkinan munculnya isu-isu ekonomi dan politik. Berbeda dengan Malaysia yang telah mengadopsi IFRS, Malaysia telah mewajibkan penerapan IFRS untuk seluruh perusahaan, termasuk perusahaan kecil dan menengah (IFRS Foundation 2016). Pengimplementasian IFRS di suatu negara akan menghasilkan perubahanperubahan yang cukup signifikan pada aspek-aspek dalam standar akuntansi nasional yang berlaku, termasuk aspek pengungkapan. Kelengkapan pengungkapan 2
3 yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan salah satu indikator dalam menilai keberhasilan implementasi IFRS di suatu negara (Siregar dkk. 2016). Penelitian ini menganalisis dua negara dengan proses implementasi IFRS yang berbeda untuk melihat bagaimana dampak implementasi IFRS terhadap pengungkapan informasi akuntansi pada laporan keuangan perusahaan di masingmasing negara. Fokus utama penelitian ini adalah pengungkapan informasi akuntansi yang diatur dalam PSAK 16 dan MFRS 116 mengenai perlakuan akuntansi untuk aset jangka panjang. Hal ini didasari oleh beberapa alasan. Pertama, standar akuntansi mengenai aset jangka panjang memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada laporan keuangan perusahaan karena tidak jarang aset jangka panjang merupakan komponen terbesar dari total aset perusahaan (Loth 2011). Pengungkapan aset jangka panjang juga akan berpengaruh pada dua laporan keuangan perusahaan, yaitu neraca dan laporan laba rugi. Pengungkapan tersebut akan berkaitan dengan kehandalan suatu laporan keuangan yang akan digunakan oleh para pengambil keputusan. Kedua, penelitian sejenis masih jarang dilakukan di Indonesia sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran lebih lanjut mengenai dampak akibat perubahan standar akuntansi di Indonesia dan Malaysia. 1.2 Rumusan Masalah Studi kualitatif yang dilakukan oleh Siregar dkk. (2016) menemukan bahwa adanya perbedaan tingkat pengungkapan di dua negara (Indonesia dan Inggris) akibat perbedaan proses implementasi IFRS ke dalam standar yang mengatur tentang 3
4 pengungkapan instrumen keuangan (PSAK 60 dan IFRS 7). Studi tersebut menemukan bahwa perusahaan di negara yang mengadopsi IFRS secara penuh akan mengungkapkan informasi akuntansi yang lebih komprehensif pada laporan keuangannya daripada perusahaan di negara yang masih dalam proses konvergensi IFRS ke dalam standar akuntansi nasionalnya. Beranjak dari studi tersebut, penelitian ini akan menganalisis dampak implementasi IFRS di masing-masing negara, dalam penelitian ini Indonesia dan Malaysia, dengan fokus yang berbeda, yaitu PSAK 16 dan MFRS Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimanakah tingkat pengungkapan aset tetap pada laporan keuangan perusahaan manufaktur barang konsumsi subsektor makanan dan minuman di Indonesia? 2. Bagaimanakah tingkat pengungkapan aset tetap pada laporan keuangan perusahaan manufaktur barang konsumsi subsektor makanan dan minuman di Malaysia? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak implementasi IFRS terhadap pengungkapan aset tetap pada laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia dan Malaysia. 4
5 1.5 Motivasi Penelitian Terdapat dua justifikasi mengapa penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan. Pertama, penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang membandingkan Indonesia dan Inggris dengan fokus utama adalah PSAK 60 dan IFRS 7 (Siregar dkk. 2016). Penelitian ini menganalisis dampak implementasi IFRS di masingmasing negara, Indonesia dan Malaysia, terhadap pengungkapan aset tetap yang diatur dalam PSAK 16 dan MFRS 116. Kedua, penelitian ini bersifat unik karena masih jarang dilakukan di Indonesia. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: a. Bagi regulator Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam proses pengimplementasian IFRS terhadap aturan (standar) akuntansi di suatu negara agar pengungkapan informasi akuntansi dalam laporan keuangan dapat ditingkatkan. b. Bagi perusahaan Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran mengenai dampak yang terjadi pada pengungkapan laporan keuangan perusahaan akibat adanya pengimplementasian IFRS. 5
6 c. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai dampak implementasi IFRS terhadap pengungkapan aset tetap pada laporan keuangan di Indonesia dan Malaysia. d. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan untuk penelitian selanjutnya yang dapat dikembangkan secara luas. 1.7 Kontribusi Penelitian Kontribusi yang dapat diberikan melalui penelitian ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama, penelitian yang meneliti mengenai pengungkapan aset tetap dalam laporan keuangan antarperusahaan di Indonesia dan Malaysia dapat memberikan wawasan baru. Penelitian ini berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya yang hanya mengukur tingkat komparabilitas pengungkapan aset tetap antarperusahaan di Indonesia tetapi tidak mengungkapkan bagaimana dampaknya terhadap pengungkapan tersebut (Setianto 2014). Kedua, penelitian ini dapat berkontribusi pada literatur IFRS. Pengimplementasian IFRS yang berbeda-beda di setiap negara dapat memberikan dampak yang berbeda terhadap pengungkapan pada laporan keuangan di setiap negara berbeda-beda sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil analisis yang selanjutnya dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk proses pengimplementasian IFRS ke dalam standar akuntansi nasional. 6
7 1.8 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian ini menggunakan objek penelitian yang diambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur barang konsumsi untuk subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Berhad. Informasi tersebut akan diakses melalui dan Penelitian akan mengambil sampel laporan keuangan perusahaan untuk tahun pelaporan 2009, 2010, 2014, dan Tahun 2014 dan 2015 dipilih sebagai periode sampel untuk melihat dampak setelah implementasi IFRS di Indonesia dan Malaysia sedangkan untuk melihat dampak sebelum implementasi IFRS, penelitian ini akan mengambil sampel pada tahun 2009 dan Jeda kosong antara tahun 2010 sampai dengan 2014 tidak diambil sebagai sampel periode penelitian karena menghindari adanya early adopter yang memungkinkan penelitian menjadi bias. 1.9 Sistematika Penulisan Secara keseluruhan, penulisan penelitan ini disajikan sebagai berikut. BAB I Pendahuluan Bagian pendahuluan menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Bab ini membahas teori-teori yang digunakan dalam melakukan penelitian. BAB III Metode Penelitian 7
8 Metode penelitian menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian meliputi jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, serta teknik analisis data. BAB IV Analisis dan Pembahasan Bagian ini berisi analisis dari penelitian yang dilakukan dan penjelasan dari data-data tersebut. BAB V Penutup Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat diaplikasikan pada penelitian yang akan datang. 8
BAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan informasi keuangan dapat dilakukan melalui laporan keuangan yang sangat bermanfaat bagi pemangku kepentingan yang terdiri dari pihak ekstern dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis di luar batas negaranya. Adanya kebutuhan akan pelaporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah membuat batasan negara sudah semakin tidak tampak sehingga mendorong terjadinya kegiatan bisnis di luar batas negara. Sebagai akibat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya globalisasi mengakibatkan semakin berkembangnya transaksi bisnis lintas negara dan arus modal investasi. Perusahaan harus mampu bersaing dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dirumuskan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang akuntansi saat ini sedang mengalami perkembangan yang mengarah pada penerapan standar akuntansi global yang tunggal, yaitu dengan adanya International Financial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya bernama International Accounting Standards (IAS) diterbitkan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional. Sehingga muncul organisasi yang bernama International
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Transaksi antar negara dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbedaan antar negara mengakibatkan adanya kebutuhan akan standar akuntansi yang berlaku internasional. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam penyajian informasi laporan keuangan dibutuhkan sebuah aturan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam penyajian informasi laporan keuangan dibutuhkan sebuah aturan atau standar akuntansi.ifrs (Internasional Financial Reporting Standard) merupakansuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipilih pada suatu industri untuk investor domestik maupun investor internasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan sektor industri secara global saat ini sangat menuntut untuk adanya pengaturan secara standar dalam sebuah laporan. Berbagai sektor industri menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada akhir tahun 2015, ASEAN Economic Community (AEC) atau lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir tahun 2015, ASEAN Economic Community (AEC) atau lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diterapkan. Bakhri (2015) menjelaskan penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara, seringkali menyebabkan standar akuntansi yang digunakan oleh suatu negara berbeda dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam melakukan persaingan internasional, terutama perusahaan-perusahaan yang melakukan transaksi bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini, isu globalisasi telah menjadi sebuah fenomena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, isu globalisasi telah menjadi sebuah fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam dunia bisnis. Sebagai respon atas meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi yang semakin deras telah menghilangkan batas-batas geografis dalam melakukan investasi dan perdagangan dan mengarah kepada pembentukan satu sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di setiap negara, penyusunan laporan keuangan memiliki standar dan tahapan yang berbeda-beda. Standar dan tahapan tersebut ditentukan oleh kalangan profesi yang bergabung
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. untuk pengambilan keputusan oleh berbagai macam pihak berkepentingan seperti
BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan pada sebuah perusahaan disusun untuk tujuan tertentu. Menurut FASB, tujuan pelaporan keuangan adalah untuk membantu membuat keputusan, menilai
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Pada tahun 2010 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengesahkan revisi
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2010 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengesahkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 56 mengenai laba per saham atas pernyataan sebelumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya. fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir International Financial Reporting Standards (IFRS)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir International Financial Reporting Standards (IFRS) menjadi topik yang hangat di tanah air. Pertemuan G-20 tahun 2008 di Washington (USA) menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Status Adopsi IFRS. IFRS diadopsi secara penuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Forum tahunan G20 di London pada 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan yang mengharuskan negara anggota menerapkan standar akuntansi global yaitu International
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang terbuka banyak melibatkan perusahaan dalam suatu rangkaian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka. Perekonomian terbuka adalah terjadinya perdagangan internasional. Perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan hasil kinerja perusahaan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah sebuah aktifitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah diperlukan terutama pada saat ini dimana perusahaan perusahaan multinasional mulai berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi menetapkan aturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri serta arus globalisasi yang semakin pesat menuntut perusahaan untuk mampu bergerak sejalan dengan perkembangan tersebut. Selain itu dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Proses konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) di Indonesia dimulai dari tahun 2008. Konvergensi IFRS ke dalam standar akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa perdebatan di dalam ilmu akuntansi yang telah berlangsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terdapat beberapa perdebatan di dalam ilmu akuntansi yang telah berlangsung sejak lama. Perdebatan pertama adalah terkait penyajian perubahan kekayaan pemilik,
Lebih terperinciBAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting Standards Committee (IASC) dibentuk untuk menyusun standar pelaporan keuangan internasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini perkembangan pengetahuan di bidang teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta munculnya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dibuatnya laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna laporan keuangan. Masing-masing pengguna memiliki beragam kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuju International Financial Reporting Standards (IFRS) telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tahapan konvergensi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menuju International Financial Reporting Standards (IFRS) telah menjadi pusat perhatian para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah diadopsi oleh banyak negara di dunia, seperti Uni Eropa, Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Australia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Instrumen keuangan merupakan kontrak yang mengakibatkan timbulnya aset keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi entitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mengambil keputusan baik secara internal maupun oleh pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan rangkuman kinerja perusahaan untuk melaporkan setiap aktivitas yang dilakukan, mulai dari aktivitas operasional, investasi, dan pembiayaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan salah satu standar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Prosedur, prinsip, dan standar akuntansi yang berbeda oleh setiap negara diakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang sudah dipercayakan melalui laporan keuangan. Informasi dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pengguna laporan keuangan. Manajemen menyajikan kinerjanya atas pengelolaan sumber daya yang sudah
Lebih terperinci1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang cepat dalam pasar modal global memberi arti bahwa dimensi internasional dari akuntansi menjadi semakin penting dari masa sebelumnya bagi kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan, walaupun ada pula perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah media yang dijadikan sebagai alat untuk berkomunikasi antara pihak manajemen dengan para pihak berkepentingan (Margaretta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengaruh globalisasi saat ini telah menghilangkan batasan-batasan geografis dalam kegiatan perekonomian dan menuntut adanya suatu sistem akuntansi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan. Laba yang berkualitas dapat menentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laba atau keuntungan menjadi salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Laba yang diperoleh perusahaan digunakan untuk berbagai kepentingan,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak tahun 2010 Indonesia masuk dalam daftar negara yang melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2010 Indonesia masuk dalam daftar negara yang melakukan konvergensi standar akuntansi keuangan dengan IFRS (International Financial Reporting Standard).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, pasar modal di dunia sudah sangat luas. Berbagai perusahaan dari negara berlomba-lomba menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan informasi yang relevan bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Biaya modal ekuitas merupakan salah satu komponen biaya yang penting bagi perusahaan yang dapat berdampak pada keputusan investasi. Karena biaya modal ekuitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telah banyak Negara mengadopsi International Financial Reporting Standars
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah banyak Negara mengadopsi International Financial Reporting Standars (IFRS) sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan, bahkan terdapat negara yang telah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam menyusun laporan keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam perlakuan, metode,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multinasional yang membutuhkan Standar Akuntansi Internasional. Dunia bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, banyak bermunculan perusahaan multinasional yang membutuhkan Standar Akuntansi Internasional. Dunia bisnis saat ini dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangunan yang digunakan sebagai kantor atau pabrik, peralatan, kendaraan dan lainlain.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mendukung perkembangan usahanya, suatu perusahaan pasti memiliki aset tidak lancar yang berwujud maupun tidak berwujud karena aset merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi menjadikan perekonomian dunia seakan tanpa batas (borderless). Negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang terintegrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi laporan keuangan merupakan unsur penting bagi investor, kreditor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi laporan keuangan merupakan unsur penting bagi investor, kreditor dan pelaku bisnis lainnya. Informasi yang dihasilkan laporan keuangan akan sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber ekonomi menjadi barang dan jasa agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat dengan tujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang pesat dan tingkat persaingan yang semakin tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan ekonomis dalam mengelola
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN LABA-RUGI MENGGUNAKAN METODE PSAK DAN IFRS PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk
ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN LABA-RUGI MENGGUNAKAN METODE PSAK DAN IFRS PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar setara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 IFRS (International Financial Reporting Standards) IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan konsep dasar akuntansi, yakni konsep kesatuan usaha (entity theory),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan disajikan sebagai hasil pertanggungjawaban manajemen kepada investor atas sumber daya yang mereka kelola. Hal ini dilakukan karena sesuai dengan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan. IFRS ( International Financial Reporting Standard ) adalah standar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Adanya pertemuan G-20 pada tahun 2009 di London telah dibuat suatu keputusan global, salah satu keputusan global tersebut adalah adanya penetapan satu standard
Lebih terperinciPENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN
PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tipe kepemilikan berkaitan dengan tipe konflik keagenan yang dialami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tipe kepemilikan berkaitan dengan tipe konflik keagenan yang dialami perusahaan. Perusahaan keluarga memiliki karakteristik kepemilikan yang berbeda dengan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu informasi yang disediakan perusahaan, terkait dengan kinerja manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan, adalah laporan keuangan. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sebagai badan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Riset ini dimotivasi oleh terbitnya PSAK No. 13 tentang Properti Investasi yang disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sebagai badan penyusun standar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat bawah. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu adanya lembaga keuangan bank dan non bank yang langsung menyentuh lapisan masyarakat bawah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi mengubah perekonomian dunia dengan sangat cepat. Arus globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi mengubah perekonomian dunia dengan sangat cepat. Arus globalisasi membawa perkembangan teknologi informasi pada hampir setiap sektor, tanpa terkecuali sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan globalisasi sangat cepat dan tidak ada batasan waktu, ruang, dan tempat antar suatu negara. Hal ini merupakan kesempatan bagi setiap orang untuk
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Laporan keuangan adalah ringkasan data moneter sebuah perusahaan yang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah ringkasan data moneter sebuah perusahaan yang menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan isu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan isu hangat yang sedang marak diperbincangkan di berbagai negara. IFRS merupakan standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan disusun dengan tujuan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan investasi. Informasi yang diperlukan tersebut diantaranya disajikan dalam laporan keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis secara domestik maupun global menjadi semakin maju dan pesat sehingga membuat transaksi perdagangan antar berbagai negara menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini menguji relevansi nilai pajak tangguhan sebagai dampak perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia. Perubahan PSAK ini terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Properti investasi adalah properti berupa tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya yang dikuasai oleh pemilik (lessee) melalui sewa pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. yang digunakan setiap negara berbeda beda. Investor akan menemui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis saat ini semakin meluas bahkan tidak mengenal batas negara sehingga setiap orang dapat melakukan investasi di negara negara lain. Hal ini akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. I.1 Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan yang pesat dan semakin beragamnya perusahaan multinasional di berbagai negara merupakan tanda dari adanya globalisasi. Pada era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang terlibat dalam forum G-20 (Group of
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu negara yang terlibat dalam forum G-20 (Group of Twenty) yang dilaksanakan di Washington DC pada 15 November 2008, salah satu kesepakatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan laporan keuangan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan mengenai transaksi (kejadian ekonomi dan keuangan) suatu organisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran. Sebelum
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki tahun 2010, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mewajibkan perusahaan-perusahaan publik di Indonesia menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan:Pengakuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengakuan, pengukuran, dan pelaporan laba perusahaan serta komponennya dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang sangat penting dalam menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan perusahaan mencatat informasi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan digunakan untuk berbagai pihak seperti investor, karyawan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan dilaksanakannya program konvergensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilai relevansi informasi akuntansi (value relevance) mempunyai arti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai relevansi informasi akuntansi (value relevance) mempunyai arti kemampuan informasi akuntansi untuk menjelaskan nilai perusahaan (Beaver, 1968 dalam Margani
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perusahaan dengan para external stakeholder. Menurut PSAK 1 (2009) tujuan dari
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media penghubung antara manajemen perusahaan dengan para external stakeholder. Menurut PSAK 1 (2009) tujuan dari laporan keuangan adalah
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. cara yang paling banyak ditempuh, menurut Suwito & Herawaty (2005),
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dan rentan akan krisis, manajer tetap harus memenuhi tantangan mereka dalam rangka meningkatkan kemakmuran pemilik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2017) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13, Properti investasi adalah suatu properti berupa tanah atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi akuntansi yang berkualitas merupakan informasi yang penting dalam pengambilan keputusan ekonomi ataupun dalam pengambilan keputusan investasi. Calon investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menginvestigasi tentang dampak amortisasi goodwill
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menginvestigasi tentang dampak amortisasi goodwill terhadap relevansi informasi laba dan melihat pengaruh dari kategori perusahaan, manufaktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendorong adanya peningkatan keuntungan oleh para pebisnis salah satunya
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan antar negara di dunia saat ini dapat dikatakan tidak memiliki batas lagi, segala aspek kehidupan dapat saling terkait dan mempengaruhi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan digunakan manajemen untuk mempertanggung jawabkan kinerjanya dalam mengelola sumber daya perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsistensi, relevansi, dan keseragaman agar dapat diperbandingkan. dengan laporan keuangan perusahaan lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahanperubahannya, serta hasil yang dicapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang dapat ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang dapat ditandai dengan adanya kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, hal tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama dari sektor pertanian. Sektor pertanian ini mempunyai peran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang IFRS (International Financial Reporting Standards) menjawab tantangan bagaimana pelaporan keuangan harus dilakukan. Arus besar dunia sekarang ini sedang menuju ke dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (PSAK), yang semula mengacu pada United States Generally Accepted
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini Indonesia telah melakukan konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS) terhadap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aturan, standar, dan prinsip yang mengatur penyajian laporan keuangan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor dan para stakeholder lainnya dalam menilai kondisi keuangan perusahaan. Banyak aturan, standar,
Lebih terperinci