BAB VII SIMULASI CONVEYOR

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII SIMULASI CONVEYOR"

Harjanti Lesmono
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB VII SIMULASI CONVEYOR VII. Pembahasan Simulasi Conveyor Conveyor merupakan peralatan yang digunakan untuk memindahkan material secara kontinyu dengan jalur yang tetap. Keterangan yang menjelaskan suatu kegiatan perakitan dengan menggunakan conveyor dapat dilihat pada tabel 7.1. Tabel 7.1 Kegiatan Perakitan pada Pembuatan Lemari Tas Mesin yang Node Deskripsi Tugas Waktu (Menit) digunakan 1 Perakitan Papan Bawah dan Papan Samping (Assy. 1) 7 Conveyor 2 Perakitan Assy. 1 dan Papan Tengah (Assy. 2) 8 Conveyor 3 Perakitan Assy. 2 dan Papan Atas (Assy. 3) 5 Conveyor 4 Perakitan Assy. 3 dan Papan Belakang (Assy. 4) 2 Conveyor 5 Perakitan Assy. 4 dan Pintu Atas (Assy. 5) 1 Conveyor 6 Perakitan Assy. 5 dan Pintu Bawah 1 Conveyor Rencana produksi pembuatan lemari tas yaitu 6515 unit/ tahun. Hari kerja selama 1 tahun yaitu 298 hari, sedangkan waktu kerja selama 8 jam. (298 hari kerja x 8 jam x 60 menit ) Kecepatan lintasan = = 21,95 ~ 22 menit/unit VII-1

2 VII-2 Gambar 7.1 Precidence Diagram dari Waktu Perakitan Pembuatan Tas Penyelesaian masalah Conveyor ini hanya menggunakan metode Kilbridge-Wester dari keseimbangan lintasan. Metode Kilbrige & Wester merupakan pengelompokan stasiun kerja dengan memperhatikan kolom yang memiliki waktu yang mendekati cycle time. Berikut ini merupakan metode Kilbridge- Wester dengan penggunaan conveyor. Total waktu pembuatan produk, yaitu 24 menit. Waktu maksimum (tmaks) adalah 8 menit, karena C tmaks, yaitu C = Waktu Siklus tmaks tmaks = Waktu terbesar dari keseluruhan elemen kerja = 8 menit Gambar 7.2 Pengelompokan Berdasarkan Task untuk Operasi Setelah dilakukan pengelompokan, maka dibuat stasiun kerjanya dengan menempatkan masing-masing stasiun kerja pada peralatan conveyor. Berikut merupakan tabel yang menunjukan stasiun kerja yang dibentuk dengan menjalankan conveyor dan dapat dilihat pada tabel 7.2. Tabel 7.2 Pengalokasian Stasiun Kerja Operasi Metode Kilbrige & Wester Stasiun Kerja Operasi Kecepatan Perakitan Efisiensi Stasiun Kerja (%) , ,06 4 4, = 4 25

3 VII-3 Berdasarkan perhitungan di atas maka dibuatlah keterangan dalam memperjelaskan dalam melakukan perhitungan tersebut. Rumus yang digunakan, yaitu Effisiensi Stasiun Kerja = (Total Waktu Stasiun Kerja/CT)x100% Keterangan: Pada kolom 1 merupakan stasiun kerjanya. Pada kolom 2 merupakan operasi yang terjadi pada pengelompokan stasiun kerja. Pada kolom 3 merupakan kecepatan perakitan dengan jumlah operasi berdasarkan pengelompokan stasiun kerja. Pada kolom 4 merupakan persentase efisiensi pada stasiun kerja. Persentase efisiensi didapat dengan membagi total waktu operasi pada stasiun kerja dengan waktu siklus kemudian dikali 100 %. Berdasarkan penjelasan yang sudah dilakukan maka dibuatlah Precedence diagram dari hasil perhitungan sebelumnya dengan metode Kilbrige s & Wester untuk operasi pada proses produksi. Gambar Precedence diagram dari hasil perhitungan sebelumnya dapat dilihat pada gambar 7.3. Gambar 7.3 Precedence Diagram Metode Kilbrige & Wester untuk Operasi Berdasarkan conveyor yang telah dilakukan dari metode killbridge-wester dengan 1 lintasan dan kecepatan 8 menit per produk. Penjelasan dapat dilihat pada gambar 7.4 merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan lemari tas.

4 VII-4 Gambar 7.4 Hasil Penyeimbangan Lintasan dengan Menggunakan Conveyor Perhitungan waktu efesiensi ini akan mengetahui seberapa besar waktu atau persentase waktu menggangur ataupun waktu menggangur kinerja pembuatan lemari tas yang dilakukan operator. Mengetahui waktu efisiensi stasiun kerja yang terbentuk, dilakukan pengukuran utilitas sebagai berikut. Efisiensi Lini = Tsi (K)(CT) x100% = 24 (4)(8) x100% = 75% Balance Delay = 100% - Efs Lini = 100% - 75% = 25% Smoothness Index = (CT Si) = (26) = 5.09 menit Berdasarkan perhitungan di atas, perhitungan untuk metode Smoothness Index ini adalah untuk mengetahui index yang menunjukan kelancaran dari suatu keseimbangan lini assembly. Perhitungan Smoothness Index dapat dilihat pada tabel 2.3.

5 VII-5 Tabel 7.3 Perhitungan Smoothnes Index Stasiun Kerja CT-SI (CT-SI) Analisis Simulasi Conveyor Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan dalam perhitungan Killbirdge ini dapat diketahui dari banyaknya stasiun kerja dalam pembuatan lemari tas terdiri atas 4 stasiun kerja. Masing-masing stasiun kerja tersebut memiliki tingkat efesiensi kerja yang cukup bervariatif dikarenakan dalam pembuatan lemari tas ini memiliki waktu perakitan yang berbeda-beda dari perakitan kesatu sampai dengan perakitan keenam, namun untuk perakitan kedua hasil yang didapat yaitu 100% untuk waktu pengerjaan lemari tas untuk komponen kedua menghabiskan 8 menit karena bila melalui proses perhitungan cycle time waktu yang didapat tidak bisa melebihi waktu dari 8 menit sehingga waktu untuk cycle time 8 menit dalam pembuatan produk lemari tas ini. Hasil yang didapat untuk waktu efesiensi pekerjaan dalam dalam persentase waktu efesiensi lini, balance delay dan smoothnes index cukup baik dalam melakukan sebuah perakitan. Masing-masing nilai tersebut akan menentukan banyaknya perumusan atau pemecahan masalah untuk metode Killbirdge dengan kata lain metode ini merupakan metode terbaik yang digunakan karena pada penerapan line balancing ini mengumpulkan suatu pemasalah yang terjadi pada perakitan

6 VII-6 lemari tas sehingga dalam pemecahan masalah yang terjadi dapat dikembangkan dari masalah yang sudah dipecahkan sehingga akan didapat dari solusi pemecahannya. Hasil untuk efesiensi lini yaitu 75% menyatakan bahwa rasio dalam membuat rangkaian kegiatan perakitan dalam stasiun kerja memiliki persentase kurang baik dan sebaliknya jika persentase lebih dari 80% menyatakan efesiensi lini baik. Hasil yang didapat pada balance delay yaitu 25%, menyatakan bahwa dalam mengatur kegiatan perakitan pekerjaan di dalam stasiun kerja sebesar 25% tidak merata sedangkan dalam Smoothness Index hasil yang didapat adalah 5.09 menit hal tersebut menyatakan bahwa dalam melakukan perakitan lemari tas ini waktu yang relatif baik 5.09 dengan kata lain dari hasil masing-masing perakitan lemari tas. Melakukan suatu perhitungan dalam kapasitas untuk metode Kilbrige & Wester maka lintasan yang diinginkan suatu perusahaan adalah 1 lintasan dengan 1 shift. Shift yang ditentukan 1 tersebut untuk waktu produksi pembuatan lemari tas ini dalam waktu satu tahun ialah 298 hari dengan waktu 8 jam sehari. Metode ini memperkerjakan 16 operator dengan kapasitas produksi, yaitu 6502 unit/tahun. Hasil tersebut masih belum mampu memenuhi kebutuhan produksi yang telah ditentukan sehingga bila ingin memenuhi kebutuhan tersebut maka dilakukan waktu lembur dalam mencapai target yang ditentukan. Hasil yang dibutuhkan dalam agregat adalah 6515 maka bila dari menggunakan metode Kilbrige & Wester yang berjumlah 6502 maka hasil tersebut masih membutuhkan 14 unit produk lemari tas untuk menutupi kekurangan yang terjadi pada perakitan atau pembuatan lemari tas ini.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB VI LINE BALANCING

BAB VI LINE BALANCING 6.1. Landasan Teori Line Balancing Menurut Gaspersz (2004), line balancing merupakan penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan