Mempersiapkan Sebuah Pameran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mempersiapkan Sebuah Pameran"

Transkripsi

1 Mempersiapkan Sebuah Pameran Sebuah pameran yang baik tentunya memerlukan perencanaan yang baik pula agar tidak mengecewakan. Paling tidak, sebuah perencanaan yang baik akan mempermudah kita dalam melaksanakan serta melakukan evaluasi. Oleh karena itu, untuk mencapai pelaksanaan pameran yang baik, kita memerlukan langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan yang jelas. Langkah-langkah persiapan tersebut dimualai dengan pembentukan kepanitiaan pameran, penyusunan program atau rencana kerja, melaksanakan program kerja dan terakhir melaksanakan evaluasi kerja. Sebagai puncak dari kegiatan berkesenian, pelaksanaan pameran memerlukan persiapan dan perencanaan yang cukup baik dan matang. Pada lingkungan pendidikan, proses persiapan pameran ini tentu saja tidak terlep[as dari peranan guru sebagai pembimbing dan fasilitator. Hal hal yang harus dipersiapkan pada sebuah acara pameran meliputi aspek-aspek di bawah ini: 1. Menetapkan waktu pameran. Pada lingkungan pendidikan, waktu pelaksanaan pameran karya siswa akan berkaitan langsung dengan rangkaian proses pembelajaran. Oleh karena itu, penetapan pelaksanaan pameran karya siswa ini akan ditentukan oleh pihak sekolah melalui guru mata pelajaran. 2. Menetapkan tempat pameran. Tempat pameran yang pilih hendaknya merupakan tempat yang strategis. Tempat tersebut harus mudah dilalui pengunjung, memiliki sirkulasi udara yang cukup baik, serta sedapat mungkin memperoleh pencahayaan yang cukup (cahaya matahari). Dalam hal ini kita dapat melaksanakan di aula sekolah atau ruang kelas yang ditata sedemikian rupa sehingga terlihat lebih indah. 3. Menetapkan kepanitiaan. Sususnan panitia dalam suatu pameran sebenarnya dapat bervariasi tetapi yang terpenting staf panitia terdiri atas susunan sebagai berikut. a. Ketua Panitia b. Sekretaris c. Bendahara d. Seksi-seksi yang terdiri atas: seksi publikasi, seksi perlengkapan, seksi dekorasi, seksi konsumsi, seksi keamanan, seksi P3K, seksi Dokumentasi. 4. Menetapkan dan mengumpulkan karya yang akan dipamerkan. Kegiatan pameran dilaksanakan dalam rangka pembelajaran merupakan salah satu aspek pendidikan siswa secara kontekstual. Oleh karena itu, karya-karya yang akan dipamerkan pada kegiatan pameran karya ini 1

2 harus diusahakan sebanyak mungkin. Setiap siswa harus mengikutsertakan karyanya untuk dipamerkan dalam kegiatan pameran karya ini. 5. Mengelompokkan karya. Karya-karya yang dipamerkan dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Pada tahap ini panitia pelaksanaan harus mengelompokkan karya seni berdasarkan jenis dan temanya. Karyakarya senirupa dua dimensi dikumpulkan satu kelompok sedangkan karya seni rupa 3 dimensi dikelompokkan sendiri. Kemudian berdasarkan jenis aliran (missal realism, romantisme, abstrak, naturalism, ekspresionisme, impresionisme dll). Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengunjung di dalam mengapresiasi, mengamati, membandingngkan dan memberikan penilaian terhadap berbagai karya seni rupa tersebut. 6. Mencatat karya dan memberikan nama karya. Setelah karya dikelompokkan, langkah berikutnya mencatat karya-karya tersebut dengan mencantumkan judul karya, nama pencipta, serta bahan-bahan yang digunakan. Pencatatan ini diperlukan keterangan pada saat ada yang menanyakan. Langkah-langkah persiapan pameran diatas merupakan langkah persiapan minimal yang harus dipersiapkan. Seksi-seksi lainnya harus pula mempersiapkan kegiatannya masing-masing sesuai dengan tanggungjawab dan kewajibannya. Setelah seluruh langkah persiapan pameran diatas diyakini telah dapat diselesaikan, maka langkah selanjutnya adalah mempromosikan pelaksanaan pameran secara terbuka. Promosi ini sangat penting dan merupakan bagian yang tidak boleh terlupakan dalam rangkaian keberhasilan pameran. Dilingkungan sekolah promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara.kita dapat melakukan dengan cara menuliskanpengumuman pada papan pengumuman sekolah, diumumkan pada saat upacara sekolah atau membuat media reklame grafis (poster, sticker, brosur, selebaran, spanduk, dsb). Jika yang kita inginkan adalah jumlah apresiaator yang luas, maka promosi melalui media grafis merupakan pilihan yang baik. Disisi lain karya grafis merupakan media ekspresi seni rupa. Hal Untuk Persiapan Pameran 1. Menyiapkan dan memilih Karya Syarat utama terselenggaranya pameran adalah ketersediaan karya. Kamu dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan 2

3 bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kamu buat dalam pembelajaran seni rupa pada semester yang lalu. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kamu dapat meminjam karya seniman dan atau perupa profesional untuk dipamerkan di sekolah. Peminjaman dilakukan dengan menghubungi langsung senimannya atau menghubungi lembaga yang memiliki karya seniman tersebut seperti museum dan galeri seni rupa. Teknik dan prosedur pemilihan karya yang akan dipamerkan telah disampaikan dalam pembelajaran di kelas X dan XI. Secara khusus jika akan memilih karya seniman atau lembaga kesenian profesional, maka kriteria karya yang akan dihadirkan harus ditentukan terlebih dahulu. Kriteria karya yang akan dipilih untuk dipamerkan disesuaikan dengan tujuan dan tema pameran. Dalam hal ini sebaiknya kamu meminta bantuan seorang kurator karya seni rupa untuk memilih dan menentukan karya serta seniman yang akan diundang berpameran. Dalam pemilihan dan penentuan karya seniman atau lembaga kesenian profesional yang akan dipamerkan harus dilakukan dengan cermat dan hatihati karena mungkin saja karya yang akan dipamerkan memiliki nilai sejarah dan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kelalaian dalam penyimpanan dan pemasangan karya-karya yang akan dipamerkan tersebut dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar, tidak hanya kerugian materiil tetapi juga kredibilitas sekolah sebagai penyelenggara kegiatan pameran. 2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) agar karya yang dipamerkan dapat diapresiasi dengan baik sehingga tujuan pameran sesuai harapk. Perlengkapan yang umum disediakan dalam kegiatan pameran diantaranya adalah: ruang pamer, panil (penyekat ruangan dan untuk menyimpan karya 2 dimensi), setumpu (untuk menyimpan karya 3 dimensi), lampu sorot, sound system, poster, brosur, katalog, folder, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, tanaman hias dan lain lain. 3

4 Untuk Persiapan Pameran Hal Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran, dan penyusunan laporan. Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan lancar jika semua pihak khususnya panitia melakukan kerjasama dan berkomitmen untuk mensukseskan pameran tersebut. Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pkamungan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi dan sebagainya. Jika yang dipamerkan adalah karya restropeksi (karya yang menunjukkan perjalanan kekaryaan seorang seniman) maka harus dipertimbangkan penyusunan pemajangan kerya berdasarkan urutan tahun pembuatannya atau periodesasi kekaryaannya. Aspek yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi dua, yaitu pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder, dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pkamungan pengunjung terhadap karya yang dipamerkan. Pelaksanaan pameran umumnya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang dimulai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, 4

5 serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Jika kegiatan pameran seni rupa ini melibatkan seniman dan lembaga kesenian profesional, maka perwakilan mereka bisa dimintakan untuk memberikan sambutan. Tidak hanya kepala sekolah, tokoh masyarakat atau kepala daerah dapat pula diminta sambutan sekaligus membuka kegiatan pameran. Pada saat pembukaan umumnya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia. Dalam pelaksanaan kegiatan pameran tersebut, apalagi memamerkan karya seniman dan lembaga kesenian profesional, penjagaan karya selama pameran berlangsung harus diperhatikan. Pengunjung tidak diperkenankan untuk memegang karya yang dipamerkan tanpa seizin seniman atau lembaga kesenian yang memamerkan karyanya. Cairan keringat dan minyak dari tangan pengunjung dapat merusak karya. Penggunaan lampu kamera juga dibatasi karena tidak semua bahan yang digunakan dalam berkarya tahan terhadap cahaya yang berlebihan. Hal Untuk Persiapan Pameran Papan peringatan larangan memegang dan memotret perlu dipasang disekitar karya tetapi jangan sampai mengganggu keindahan pengaturan karya yang dipamerkan. Tegurlah dengan sopan jika ada pengunjung yang hendak memegang atau memotret karya. Beri pengertian mengapa karya tersebut tidak boleh dipegang atau di potret. Ruang pameran tidak boleh dibiarkan kosong tanpa petugas yang menjaga. Petugas penjaga pameran tugasnya menjaga karya yang dipamerkan. Dan juga bertugas memberikan penjelasan singkat mengenai karya yang dipamerkan jika ada pengunjung yang bertanya. Jika ada karya yang dipamerkan akan dijual, maka penjaga pameran juga bertugas menginformasikan harga, menandai lukisan yang telah laku terjual serta mencatat calon pembeli untuk disampaikan kepada panitia yang bertugas menjual dan mengirimkan karya setelah pameran berakhir. Karya yang terjual pada saat pameran diberi kamu pada folder untuk menkamukan bahwa karya tersebut sudah laku terjual. Cara Merencanakan Sebuah Pameran 5

6 Kamu sudah mengetahui bahwa merencanakan sebuah pameran perlu dilakukan secara sistematis dan logis agar pada waktu pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang baik sebuah pameran tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Pada akhir bab ini kamu akan menyelenggarakan pameran seni rupa seniman atau lembaga kesenian profesional. Cara Merencanakan Sebuah Pameran.Coba pelajari kembali tahapan umum dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini. 1. Menentukan Tujuan Langkah pertama yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah menetapkan tujuan pameran. Cobalah diskusikan dengan guru dan teman kamu tujuan penyelenggaraan yang paling tepat untuk kegiatan pameran seniman atau lembaga kesenian profesional di sekolah. 2. Menentukan Tema Pameran Setelah tujuan pameran dirumuskan selanjutnya adalah menentukan tema pameran. Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai. Dengan adanya tema dapat memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Melalui penentuan tema ini kamu akan lebih mudah menentukan jenis karya yang akan dipamerkan. Sebagi contoh jika tujuan pameran untuk meningkatkan apresiasi kamu terhadap karya seni rupa yang dihasilkan oleh seniman profesional di 6

7 daerah tempat kamu tinggal, maka tema pameran dapat berupa ajakan untuk mencintai seni rupa daerah setempat. Dengan demikian karya yang dipilih adalah karya seniman profesional di daerah tempat tingal kamu yang karyanya dapat menumbuhkan apresiasi terhadap kerya seni rupa di daerah setempat. 3. Menyusun Kepanitiaan Setelah rumusan tujuan dan tema telah kita tetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun panitia pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Oleh karena itu tujuannya adalah untuk memamerkan karya seniman atau lembaga kesenian profesional, maka seksi yang mengurus karya yang akan dipamerkan harus bekerja lebih hati-hati. Kehati-hatian dalam merawat karya yang akan dipamerkan menunjukkan profesionalitas penyelenggaraannya. Untuk itu, perlu dibuat seksi dan atau subseksi yang secara khusus menerima karya, mencatat, mengategorikan, merawat hingga mengembalikannya. 4. Menentukan Waktu dan Tempat Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di sekolah biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti pada akhir semester atau tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah. Walaupun demikian jika memungkinkan, maka pameran tidak harus selalu diadakan pada kegiatan akhir semester. Kegiatan pameran dapat diselenggarakan pada waktu persekolahan tetapi pembukaannya dipilih pada akhir pekan atau hari libur akhir pekan sehingga tidak mengganggu jam belajar di sekolah. Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan, apakah akan dilakukan di kelas, di aula, gedung serba guna, di halaman sekolah atau tempat lain di luar sekolah. 5. Menyusun Agenda Kegiatan Penyusuan agenda kegiatan bertujuan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan dan tahapan kegiatan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan dapat disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu, dan tanggal). 6. Menyusun Proposal Kegiatan 7

8 Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan pameran. Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Selain itu, proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran. Secara umum sistematika isi proposal biasanya mencakup: latar belakang, tema, nama kegiatan, lkamusan/ dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan lainlain. A.Pengertian Pameran Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Definisi Galeri Nasional bahwa: Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. B.Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Pameran Tujuan dari penyelenggaraan pameran yaitu tujuan social dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan pendidikan. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran diselenggarakan dengan harapan mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk meninggatkan kualitas berkarya selanjutnya. Pameran di sekolah memiliki manfaat untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi, menambah wawasan dan kemampuan dalam member evaluasi karya secara objektif, melatih kerja kelompok, mempertebal pengalaman social, melatih untuk bertanggung 8

9 jawab, bersikap mandiri serta melatih untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan. Fungsi utama kegiatan pameran yaitu sebagai alat komunikasi antara pencipta seni(seniman) dengan pengamat seni(apresiator). Pameran seni rupa berfungsi untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton (wartono, 1984). C.Merencanakan Pameran 1. Menentukan Tujuan Penyelenggaraan pameran dapat saja bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, sosial atau kemanusiaan. 2. Menentukan Tema Pameran Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. 3. Menyusun Kepanitiaan Agar penyelenggaraan pameran berjalan dengan lancer perlu dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitia inti dan dibantu dengan seksi-seksi. a.ketua Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran. Seorang ketua harus memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan jujur yang disertai sifat sabar dan bijaksana penuh rasa tanggungjawab terhadap tugas dan kewajiban yang telah menjadi garapannya. b.wakil Ketua Tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping ketua, bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai hal dan memperlancar kegiatan seksi-seksi, juga mengganti (melaksanakan) tugas ketua, apabila ketua berhalangan. c.sekretaris Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu organisasi di antaranya menulis seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran, mengarsip surat-surat penting tersebut dan menyusunnya sesuai tanggal, waktu pengeluaran surat-surat tersebut secara cermat dan teratur. d.bendahara 9

10 Seorang bendahara bertanggung jawab penuh tentang penggunaan, penyimpanan, dan penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran. e.seksi Kesekretariatan Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen tertulis seperti surat-menyurat, penyusunan proposal kegiatan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga pameran selesai. f.seksi Usaha Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau sumbangan dari berbagai pihak, untuk menutupibiayapameran. g.seksi Publikasi dan Dokumentasi Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada umum melalui berbagai media. Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan dokumentasi pameran dari awal kegiatan sampai selesai(berakhir). h.seksi Dekorasi dan Penataan Ruang Seksi ini bertugas untuk mengatur tata ruang pameran, menghias ruang pameran, mengatur denah dan penempatan karya yang dipamerkan. Dalam penataan ruang pameran Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Pengaturan benda-benda yang dipajang tergantung di dinding ruangan berupa lukisan. Penataan benda-benda untuk mengarahkan pengunjung agar dapat berkonsentrasi waktu penonton dan melihat berbagai barang (karya) yang dipamerkan. Pemberian hiasan dekorasi ruangan diharapkan tidak berlebihan sehingga mengganggu penikmatan karya yang dipamerkan. Pengaturan jalan masuk dalam ruang pameran penyertaan music dan lagu sebagai pengantar dan pengisi suasana pameran i.seksi Stand Seksi stand adalah penjaga pameran yang bertugas menjaga kelancaran pameran, mengatur(mengarahkan) pengunjung mulai dari masuk sampai keluar dari ruang pameran, melayani para pengunjung secara ramah dan sopan membantu memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan. j.seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya 10

11 Seksi ini bertugas melakukan pencatatan dan pendataan karya(nama seniman, judul, tahun pembuatan, kelas, harga,dll) serta melakukan pemilihan karya yang akan dipamerkan. k.seksi Perlengkapan Seksi perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai perlengkapan (alat dan fasilitas lain) yang digunakan dalam penyelenggaraan pameran. l.seksi Keamanan Tugas seksi keamanan diantaranya menjaga ketertiban dan keamanan lokasi pameran khususnya keamanan karya-karya yang dipamerkan. m.seksi Konsumsi Seksi konsumsi bertugas untuk menyediakan dan mengatur konsumsi ketika pembukaan pameran tersebut. 4. Menentukan Waktu dan Tempat Penentuan waktu pameran disekolah biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran hal ini dimaksud agar tidak mengganggu kegiatan belajar dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah. Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan. 5. Menyusun Agenda Kegiatan Dimaksud untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. 6. Menyusun Proposal Kegiatan Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Secara umum isi proposal biasanya mencakup; latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan kepanitiaan, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dll. 11

12 Persiapan Pameran 1. Menyiapkan dan Memilih Karya Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya( 2dimensi atau 3dimensi), ukuran, dan criteria. 2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan(sarana dan prasarana) seperti: ruangan, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil(penyekat ruangan), lampu sorot, sound system, dan poster. a.ruang Pameran b.meja c.buku Tamu d.buku Kesan dan Pesan e.panil f.poster atau Brosur g.katalog Berisi indentitas seniman dan karya serta kuratorial (penyelenggara pameran). h.folder Berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual. i.lampu Penerangan j.sound System E.Pelaksanaa Pameran 1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan pameran. 2. Penataan Ruang Pameran Panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi tsb. a.penataan Alur Masuk Pengunjung, perlu disesuaikan dengan kondisi ruang. b.penataan dan Penempatan Karya, dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya. 12

13 c.penataan Pencahayaan, dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus(pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). d.pembukaan Pameran, ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung mengunjungi ruang pameran, di antaranya: 1) pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, 2) bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog, 3) sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan, 4) untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, 5) pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan. e.laporan Kegiatan Pameran Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh panitia pameran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Kemudian, ditujukan kepada Kepala Sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika pihak sponsor memintanya. Laporan berfungsi juga sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan dating. Laporan Kegiatan Pameran Setelah kegiatan pameran berakhir, panitia harus menyusun laporan kegiatan pameran secara tertulis. Laporan dibuat sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang menyelenggarakan kegiatan ini dalam bentuk tulisan. Secara singkat, isi laporan pertanggungjwaban kegiatan pameran adalah sebagai berikut: 1. Lata Belakang 2. Tujuan 3. Sasaran 4. Manfaat 5. Susunan Kepanitiaan 6. Materi Pameran 13

14 7. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan 8. Pemasukan dan dan Pengeluaran Dana 9. Kesan dan Pesan Pengunjung 10. Hambatan dan Kendala 11. Penutup Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraannya. Laporan juga berfungsi sebagai alat evaluasi sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang. Laporan dan proposal kegiatan yang baik dapat digunakan juga sebagai contoh oleh adik-adik kelas kamu dalam perencanaan, persiapan dan pelaksanaan pameran dikemudian hari. Mempersiapkan dan membuat Pameran Di Sekolah hari ini saya akan memposting artikel tentang seni budaya dengan judul membuat pameran/ pergelaran di sekolah dengan sederhana. Sebagai puncak dari kegiatan berkesenian, Pelaksanaan pameran/pergelaran memerlukan persiapan dan perencanaan yang cukup baik dan matang, dan harus serius. Pada lingkungan pendidikan, Proses persiapan pameran/pergelaran ini tentu saja tidak telepas dari peranan guru sebagai pembimbing dan fasilitator yang menuntun dan mengarahkan siswa dalam tahap tahap persiapan,perencanaan,hingga pelaksanaan pameran/pergelaran. Pameran / pergelaran/ dan pergelaran karya seni merupakan kegiatan yang melibatkan sejumlah orang yang saling terkait dan mendukung satu sama lain. Oleh sebab itu, bentuk kerja dalampagelaran merupakan kerja kolektif. Artinya, tidak ada salah satu atau sebagaian yang berfungsi lebih penting dari pada yang lain. Di dalam kerja kolektif, Seluruh sistem atau bagian memegang satu kunci yang sama untuk mencapai keberhasilan. Yang dimaksud dengan kunci yang sama disini adalah kebersamaan serta tanggung jawab yang sama dalam mewujudkan tujuan yang sama pula. Apabila salahsatu komponen kurang berfungsi atau sama sekali tidak berfungsi, Maka akan gagallah kegiatan tersebut atau tidak terwujudkan sebagai suatu kreasi yang baik. 1. Menentukan Tema 14

15 Langkah Pertama yang perlu untuk memperoleh perhatian dalam pelksanaan pameran adalah menentukan tema kegiatan. Penentuan tema ini dianggap perlu untuk mengarahkan kegiatan agar memiliki makna tertentu dan tidak menyimpang. Tema merupakan titik pusat yang mewarnai serta menjiwai seluruh kegiatan dan proses kreasi dalam sebuah pameran. Dengan kata lain, Tema adalah jiwa dari suatu kreasi. Penentuan tema ini akan dapat dilakukan dengan cara mmembrikan jawabat atas pertanyaan pertanyaan yang dapat dijadikan pedoman berikut ini. a. Dalam ranka apakah kegiatan pameran itu diselenggarakan? b. Bagi siapakah pameran itu dilaksanakan c. Apa tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pameran tersebut? 2. Menentukan panitia Suatu pameran/pergelaran yang baik tentu saja membutuhkan sistem yang baik pula. Pengorganisasinya terarah, mulai dari susunan kepanitiaan, rangkaian jadwal kerja dan kegiatan, sampai pelaksanaan pameran yang telah direncanakan. Pengorganisasian seperti ini hanya mungkin terjadi apabila dikelola oleh sebuah sistem organisasi yang tertata. keorganisasian untuk kegiatan kegiatan yang bersifat insidental dan sementara seperti pameran/pagelaran ini disusun dalam bentuk panitia. Susunan kepanitiaan sebuah pameran karya seni rupa dapat ditata seperti berikut. a. Penanggung jawab kegiatan. disekolah,penanggung jawab seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa. c. Penasihat dan pembina kegiatan, yaitu ibu dan Bapak guru pengajar seni Budaya. c. Ketua panitia beserta wakilnya d. Sekretaris dan wakilnya e. Bendahara dan wakilnya. Panitia ini yang terdiri atas ketua,sekretaris,dan bendahara ini harus didukung oleh perangkat kerja yang ada di bawahnya. susunan perangkat kerja ini adalah sebagai berikut. a. Seksi pameran/pergelaran yang terdiri atas sub-subseksi: 1) pengumpulan karya 2) pengaturan ruang pameran/pergelaran 3) penempatan karya b. Seksi Perlengkapan c. Seksi Sokumentasi f. Seksi Humas dan publikasi 15

16 e. Seksi transportasi f. Seksi konsumsi g. Seksi p3k serta seksi lain yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan. 3. Menyusun Program kerja untuk melengkapi program suatu kegiatan,langkah selanjutnya adalah menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaannya. Dalam menyusun rencana kerja dan jadwal, sebaiknya kalian mengikuti langkah langkah berikut ini. Berikut adalaha langkahnya : a. Mengundang seluruh panitia beserta seksi seksi pelaksanaan untuk mengadakan rapat kerja. b.memberi pengarahan sejelas jelasnya mengenai isi program pokok dan rencana rencana umum kegiatan. c. Mencdaftarkan seluruh jenis kegiatan dari setiap kordinator dan seksi, kemudian disusun kembali sesuai urutan kepentingan dan waktu penggarapannya. Menyesuaikan kegiatan kegiatan tersebut dengan waktu yang tersedia sehingga dapat disusun jadwal kerja yang baik. Jadwal kegiatan pameran/pergelaran ini sebaiknya disusun dalam bentuk matriks sehingga mudah untuk mengeceknya. jadwal kegiatan ini dipampang diruang sekretariat pameran/pegelaran (misalnya meminjam ruang osis) sehingga semua siswa di sekolah dapat melihatnya. 4. menentukan Tempat Penyelenggaraan Pameran /pergelaran yang ideal memerlukan tempat yang baik dan memenuhi persyaratan tempat itu harus mampu mendukung seluruh aspek pameran/pergelaran dan bisa ditata dengan mudah. Selain itu, faktor pencahayaannya pun harus memenuhi persyaratan. tepat ideal yang dpaat digunakan umntuk pameran ini dapat anda tentukan seperti ruangan aula sekolah anda. Penyelnggaraan pameran karya seni rupa yang baik memang seharusnya dilaksanakan di satu tempat secara terpusan. Akan tetapi perlu jugga dipertimbahkan apabila dua bentuk kegiatan dilaksanakan sekalihus, misalnya pameran karya seni rupa bersama pementasan karya seni musik,tari,dan teater. kedua bentuk kegiatan ini dapat dilaksanakan secara terpisah atau terpadu. AArtinya, di sekeliling ruang pameran itulah pameran pergelaran dilaksanakan 5. Mengumpulkan Karya seni Pameran yang akan dilakukan pada kegiatan ini adalah pameran/pergelaran sekolah yang diikuti oleh seluruh siswa di sekolah. Karya yang dikumpulan sudah barang tentu sangatlah banyak. Jika jumla 16

17 siswa di sekolah anda sangat banyak dan mencapai lebih dari 300 orang, diperlukan pembatasan jumlah karya yang harus dikumpulkan untuk pamerean sekolah. Pembatasan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara. yaitu: a. Membatasi hanya 10 karya dari setiap jenis yan karya. b. Setiap kelas mengumpulkan masing masing 5 karya seni rupa yang paling baik dari setiap jenis sehingga tidak diperlukan lagi seleksi karya. Langkah pengumpulan hasil karya ini memiliki 2 sasaran utama,yaitu : a. mengumpulkan seluruh karya yang sudah dibuat dan sudah selesai, terutama karya kelompok, untuk disimpan dan dipersiapkan dalam pameran b. Mengukur karya karya pribadi yang belum selesai untuk segera diselnggarakan selama waktu yang tersisa menjelang pergelaran. Pada saat pengumpulan karya ini ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seksi pameran. a. Mencatat secara teliti setiap karya yang diserahkan. b. Menandai atau menomori karya yang diterimanya c. simpanla semua karya itu dengan hati hati agar tidak rusak atu tergores 6. Menyeleksi Karya seni karya yang dikumpulkan perlu diperiksa dan diseleksi. Penyeleksian karya ini dimaksud untuk memilih dan menentukan karya mana yang masih layak untuk dipamerkan. 7.Membuat Publikasi Publikasi yang dilakukan sebagai tahap persiapan pameran/paergelran karya seni rupa diantarnya dilakukan dengan menggunakan poster. poster ini dibuat oleh panitia dengan memanfaatkan kemapuan kalian dalam membuat desain grafis. poster pagelaran harus dibuat jauh sebelum tanggal pelaksanaan pameran dan pementaan untuk di pasang di tempat tempat strategis dan dilewati banyak orang. Pameran Karya Seni Rupa A. Pengertian Pameran Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. 17

18 B. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Pameran, Pelaksanaan pameran 1. Tujuan a. Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran seni rupa baik skala besar maupun skala terbatas di sekolah. Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial. b. Tujuan komersial pameran berkaitan dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran. Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan pameran diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran. c. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan pameran adalah untuk kepentingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan, maka dana hasil penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam. d. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa di sekolah, tujuan utama pameran disekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan dari pengunjung dalam rangka meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya serta peningkatan wawasan kesenirupaan. 2. Fungsi a. Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni. Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat, menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh menonton pameran biasanya termotivasi/terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan apresiasi pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya seni. b. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya. Selain itu karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai yang positif terhadap siswa dan warga sekolah. c. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan 18

19 menyaksikan pameran, apresiator menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan. d. Fungsi prestasi dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah dapat diketahui siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-bentuk kreasi yang ditampilkan oleh para siswa. Apresiator bisa memberi penilaian apakah siswa yang menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif. 3. Manfaat a. Menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain. b. Menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif; c. Melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan orang lain). d. Mempertebal pengalaman sosial. e. Melatih siswa untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri. f. Melatih siswa untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan, (membangkitkan motivasi dalam berkarya seni). g. Sebagai sarana untuk penyegaran bagi siswa dari kejenuhan belajar di kelas, dan sebagainya. isi proposal antara lain; latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan dasar penyelenggaran, tujuan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship dan lain-lain. 4.Pelaksanaan Pameran 1.Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah Pelaksanaan pameran karya seni rupa di sekolah mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran dan penyusunan laporan. Pelaksanaan pameran merupakan puncak dari implementasi rencana yang telah disusun sebelumnya pada tahap perencanaan pameran dan persiapan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan dengan lancar bila semua pihak di sekolah khususnya panitia pameran melakukan kerjasama dan berkomitmen untuk mensukseskan pameran tersebut. 2.Penataan Ruang Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia terlebih dulu membuat rancangan denah ruang pameran. Denah ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan karya seni yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi dan lain-lain. 19

20 Sehubungan dengan penataan ruang pameran, beberapa hal yang perlu perhatikan di antaranya: karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendaknya tidak didekatkan dengan karya dengan komposisi warna yang lemah, karya dengan komposisi warna yang kurang hendaknya tidak diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang ada, pemberian cahaya lampu jangan sampai dapat menyilaukan mata atau mengganggu pandangan orang yang melihatnya, pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, pemasangan karya yang lebih tinggi dari rata-rata tubuh pengunjung harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati, letakan beberapa pot bunga yang berisi tanaman hias untuk memperindah dan menyegarkan ruangan, letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, pengelompokan karya harus memperhatikan ukuran lukisan, jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan suasana panas, sediakan tempat sampah di sudut-sudut ruangan untuk menjaga kebersihan Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi ruang. Dalam pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model alur yaitu : (1) pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan satu pintu dan (2) pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan dua pintu. 3. Penataan Pencahayaan Ruang Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran seni rupa adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang 20

21 pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan dan mengganggu pandangan pengunjung. 4.Pembukaan Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah Pelaksanaan pameran seni rupa di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Pada waktu acara pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung mengunjungi ruang pameran, di antaranya: 1. pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, 2. bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog, 3. sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan; 4. untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional untuk memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung; 5. pengunjung pameran hendaknya dipersilahkan mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan. 5. Laporan Kegiatan Pameran Karya Seni Rupa di Sekolah Laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis dibuat oleh panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran seni rupa. Laporan ini ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap segala kegiatan di sekolah. Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsor utama jika ada pihak sponsor yang memintanya. Sebagai penyandang dana utama kegiatan pameran, pihak sponsor tentu saja ingin mengetahui bagaimana dana yang diberikannya digunakan secara baik oleh panitia. 21

22 Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan. Laporan berfungsi juga sebagai alat untuk mengevaluasi kegiatan pameran sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran seni rupa di sekolah pada masa yang akan datang. A. Pelaksaan Pameran Seni di Sekolah a. Langkah-langkah Kegiatan Pameran di sekolah Pelaksanaan pameran lebih tertuju pada apresiasi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan orang tua siswa, dan terutama siswa mampu meningkatkan kesadaran menghargai suatu karya. Tujuan yang lebih khusus terutama dengan tujuan pendidikan itu sendiri. b.tahap persiapan Pelajari tujuan pembelajaran SK/KD ekspresi dan apresiasi; Perhatikan dan laksanakan arahan dari guru bidang studi seni rupa; Rencanakan kegiatan pameran melalui pembentukan panitia di kelas; Susun proposal sebagai acuan kegiatan (waktu, tempat, biaya, koordinasi dengan seni yang lain dan sekolah). Sosialisasikan rencana kegiatan kepada siswa peserta pameran agar mempersiapkan karya. c. Pelaksanaan Menyiapkan atau membuat karya untuk pameran Penataan ruangan, gambar, teknik pemasangan, penugasan penjaga stand, pembukaan dan penutupan. Selenggarakan diskusi karya dan pelaksanaan pameran. d. Evaluasi Evaluasi pameran oleh pengunjung, guru bidang studi; Evaluasi pameran dari mulai persiapan, pelaksanaan, dan penutupan. B. Pelaksaan Pameran Seni Secara Umum (dalam Masyarakat Luas) a) Langkah-langkah pelaksaan Pameran Seni Secara Umum (dalam Masyarakat Luas) 22

23 I. Tema dan Materi Pameran Dalam pelaksanaan pameran sebaiknya ditentukan terlebih dahulu materi apa yang akan dijadikan tema (judul) pameran yaitu karya seni yang akan dipertunjukan. (gambar, lukisan, patung, kriya, seni grafis, seni tapestri dan seni instalasi). II. Pengumpulan hasil karya Hasil karya yang dikumpulkan untuk pameran adalah karya yang sudah diseleksi terlebih dahulu sehingga karya yang dipamerkan adalah karya yang bermutu dan berbobot. Dengan demikian pengunjung yang datang saat menyaksikan tidak kecewa dengan karya yang ditampilkan dalam pameran. III. Panitia dan Kurator Pelaksanaan suatu kegiatan pameran akan lebih mudah apabila dibentuk kepanitiaan atau diselenggarakan oleh even organiser. Kuratortugasnya yaitu memelihara, mengoleksi, menyeleksi dan menyajikan berbagai karya atau artefak seni. Dalam perkembangannya tugas kurator lebih luas dari yang diuraikan diatas, kurator bertugas pula sebagai perancang, menentukan tema, memilih seniman dan karya, memberikan pengantar pemaknaan bagi karya yang dipamerkan dan lainnya. IV. Tempat pameran Sebaiknya panitia pameran memilih tempat atau ruang pameran yang luas dan mewadahi bagi pengujung. Dengan adanya ruang yang kuat, pengunjung akan merasa lebih leluasa untuk bergerak pada saat menyaksikan pameran. Tempat pameran harus memiliki penunjang yang sesuai dengan karya yang digelar. Berikut ini beberapa tempat yang biasa di jadikan pameran : Galeri: gedung atau ruangan tempat menyimpan dan memamerkan benda atau karya seni. Museum: tempat menyimpan hasil kebudayaan fisik yang berasal dari berbagai kurun waktu. Biasanya memiliki ruangan untuk dipakai tempat kegiatan seni. Sanggar:tempat berlatih atau berkarya seni dan sekaligus sebagai tempat menggelar dan memajang karya. Hotel: tempat kegiatan umum yang memiliki fasilitas tertentu, termasuk ruangan khusus yang dapat dimanfaatkan untuk pameran. Gedung kesenian: tempat khusus untuk kegiatan-kegiatan kesenian. 23

24 V. Waktu pameran menentukan waktu antara lain, waktu luang pengunjung, saat kunjungan wisata, liburan nasional, saat ada even tertentu, dan lain sebagainya. VI. Publikasi Publikasi acara merupakan salah satu penunjang suksesnya sebuah pameran karena dengan publikasi ini maka masyarakan akan dapat mengetahui kapan pelaksanaannya, tempat, waktu, dan hal lainnya. Publikasi pameran yang bagus akan menghasilkan kunjungan masyarakat yang banyak dan apresiatif terhadap acara pameran tersebut. Publikasi dapat berupa dengan iklan pada surat kabar, spanduk, selembaran, pamflet, baliho, dan sebagainya. VII. Alat-alat Penunjang Panel, papan peraga berbentuk persegi panjang terbuat dari lembaran papan, logam, atau bahan lain digunakan untuk menempelkan foto, gambar, dan teks Standar display, penopang untuk menyimpan benda tiga dimensi yang berbentuk kotak atau kubus, terbuat dari papan atau lembaran lain. Katalog, yaitu buku yang memuat nama pelukis dan lukisan dan informasi lainnya yang ingin disampaikan secara teratur, berurutan dan alfabetis. 24

25 25

26 DAFTAR PUSAKA sma-senibudaya.blogspot.com/ bahanbelajarsekolah.blogspot.com berkaryasenirupa.blogspot.com bacaweh.blogspot.com/ 26

27 TUGAS SENI BUDAYA TENTANG PERSIAPAN PAMERAN D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 4 PURNAMA SARI RAHMANIDA TIARA RIFQA RISA HARISTA RISKI SAPUTRA ROSMALINDA YUSNITA RUDIANSYAH TP: 2016/

Merencanakan Pameran Seni Rupa

Merencanakan Pameran Seni Rupa Merencanakan Pameran Seni Rupa Posted By Nanang Ajim Posted On 2:58 PM With No Comments Print Pameran pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman baik secara perorangan maupun kelompok

Lebih terperinci

SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 2

SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 2 YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 SENI

Lebih terperinci

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1]

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1] Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1] Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang mempertemukan

Lebih terperinci

PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA)

PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA) PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA) Oleh : Drs. Hery Santosa, M.Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M.Ds. SK/KD EKSPRESI DIRI STANDAR KOMPETENSI Mengekspresikan diri melalui karya seni kriya KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

Modul Pameran Seni Rupa Kelas XI (Sebelas)

Modul Pameran Seni Rupa Kelas XI (Sebelas) Modul Pameran Seni Rupa Kelas XI (Sebelas) Penulis : Teguh Triwasono, S.Pd. MADRASAH ALIYAH NEGERI KEBUMEN 1 TAHUN 2017 Modul Seni Rupa Pameran Seni Rupa 1 Pameran Seni Rupa A. Pengertian Pameran Seni

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PAMERAN

PENYELENGGARAAN PAMERAN 6.33 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 PENYELENGGARAAN PAMERAN A. Persiapan Pameran 1. Menyiapkan Karya untuk Pameran Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk itu,

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PAMERAN DI SEKOLAH

PENYELENGGARAAN PAMERAN DI SEKOLAH 6.1 Bahan Belajar Mandiri 6 PENYELENGGARAAN PAMERAN DI SEKOLAH Oleh: Bandi Sobandi PENDAHULUAN K egiatan pameran seni rupa di sekolah merupakan kulminasi dan tindak lanjut proses pembelajaran seni rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan pameran seni rupa di sekolah merupakan kulminasi dan tindak lanjut proses pembelajaran seni rupa baik pada kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler. Kegiatan

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU. Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA. Kelompok Kompetensi J. Profesional :

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU. Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA. Kelompok Kompetensi J. Profesional : MODUL PELATIHAN GURU GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA Kelompok Kompetensi J Profesional : Kelompok Kompetensi J Pameran

Lebih terperinci

Seni Budaya. Seni Budaya. Semester 2. Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Seni Budaya. ISBN: (jilid lengkap) (jilid 1b)

Seni Budaya. Seni Budaya. Semester 2. Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Seni Budaya. ISBN: (jilid lengkap) (jilid 1b) Seni Budaya KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 HET ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5 Rp17.100 Rp17.800 Rp18.500 Rp20.000 Rp25.600 ISBN: 978-602-427-142-8 (jilid lengkap) 978-602-427-144-2

Lebih terperinci

Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA. Disusun oleh Nama :. NIS :. Kelas:. Kompetensi Keahlian :.

Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA. Disusun oleh Nama :. NIS :. Kelas:. Kompetensi Keahlian :. Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA Disusun oleh Nama. NIS. Kelas. Kompetensi Keahlian. http://preindo.com 1 A. LATAR BELAKANG Dalam suatu pameran karya seni rupa kita selalu

Lebih terperinci

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH 2016 2017 1 Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada orang laindan secara terorganisir dinamakan a katalog b

Lebih terperinci

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA Sekretariat Pusat : Kampus B Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl.Cempaka Putih Tengah No.27.Jakarta Pusat.10510. Telp : 021-4256024.Faxs : 021-4256023

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Komunikasi dan edukasi..., Kukuh Pamuji, FIB UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Komunikasi dan edukasi..., Kukuh Pamuji, FIB UI, 2010. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas permuseuman kini makin berkembang sebagai akibat dari terjadinya perubahan paradigma. Apabila pada awalnya aktivitas permuseuman berpusat pada koleksi,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan wawancara pendahuluan, pengolahan data dan analisis, maka diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

https://sekolahsenibudaya.wordpress.com 7

https://sekolahsenibudaya.wordpress.com 7 B. Simbol Musik (Lanjutan) 53. Hampir setiap karya musik di dalamnya mengandung unsur-unsur musik. Terdapat dua pemaknaan dalam menyikapi unsur-unsur tersebut salah satu nya adalah urutan pengelompokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam berkarya seni, setiap individu selalu ingin mengkomunikasikan karyanya kepada orang lain dan sekaligus memuaskan orang lain tersebut. Individu tidak akan

Lebih terperinci

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki ciri dan kebiasaan yang disebut kebudayaan, menurut Koentjaraningrat (1974), Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia

Lebih terperinci

PROPOSAL ACCOUSTIC CONTEST THE KAPE. Instagram Dibuat Oleh : Beny Prastya Yuskrisna Altrifira

PROPOSAL ACCOUSTIC CONTEST THE KAPE. Instagram Dibuat Oleh : Beny Prastya Yuskrisna Altrifira PROPOSAL ACCOUSTIC CONTEST THE KAPE Instagram : @thecornerup Dibuat Oleh : Beny Prastya 085642989669 Yuskrisna Altrifira 089604518002 TAWARAN KERJA SAMA Sponsorship sangat diharapkan dalam kegiatan ini,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan : 1. Patroli Keamanan Sekolah yang selanjutnya disebut

Lebih terperinci

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG 1 BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN, PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN KESENIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi mirip dengan museum dan memiliki kegiatan utama yang sama yaitu kegiatan pameran. Galeri memiliki fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan berekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 111 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

Contoh Proposal Kegiatan Dan Sponsorship Lengkap

Contoh Proposal Kegiatan Dan Sponsorship Lengkap Contoh Proposal Kegiatan Dan Sponsorship Lengkap PROPOSAL LAUNCHING ALBUM BROTHER TO BROTHER THE PLUM 1. GAMBARAN UMUM Berbicara mengenai musik tidak terlepas dari keselarasan, harmonisasi dan perasaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, alam dan sejarah peninggalan dari nenek moyang sejak zaman dahulu, terbukti dengan banyaknya ditemukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa untuk membina dan mengembangkan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah yang kaya akan obyek wisata baik wisata alamnya yang sangat menarik, wisata budaya, peninggalan sejarah maupun sejarah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian tentu memiliki tujuan. Guna mencapai tujuan tersebut maka diperlukan metode penelitian yang tepat. Karena pada dasarnya metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB III PERENCANAAN PROYEK BAB III PERENCANAAN PROYEK 3.2.1 Deskripsi Proyek Judul : Taman Budaya Sunda Lokasi : Wilayah Pasirlayung Cimenyan, Bandung Sifat Proyek : Non Institusional semi komersial Status : Fiktif, dikelola oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan. BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan hotel resort dalam seminar ini merupakan kajian berupa penjelasan dari proses perancangan yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 103 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Museum Taman Prasasti adalah salah satu museum di Jakarta yang mempunyai daya tarik dan keunikan tersendiri. Daya tarik tersebut berupa lokasi museum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Jalan Joyo Lengkoro No. 30 Ploso. Jombang. Telepon : ,

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Jalan Joyo Lengkoro No. 30 Ploso. Jombang. Telepon : , BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan Alamat : KEYNA GALERI : Jalan Joyo Lengkoro No. 30 Ploso. Jombang. Telepon : 081331850498, 081332705445 Email : karsam@stikom.edu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LILO (LITTLE THING WITH LOVE) BERSENI DENGAN ANAK JALANAN BIDANG KEGIATAN :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LILO (LITTLE THING WITH LOVE) BERSENI DENGAN ANAK JALANAN BIDANG KEGIATAN : USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LILO (LITTLE THING WITH LOVE) BERSENI DENGAN ANAK JALANAN BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh : Satria Bagus Pamungkas A12.2012.04545

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 6/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

C. Manajemen Pengelolaan Pelayanan

C. Manajemen Pengelolaan Pelayanan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN KUNJUNGAN RUMAH PINTAR PEMILU BOENDA TANAH MELAYU KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU A. Latar Belakang Rumah Pintar Pemilu (RPP)

Lebih terperinci

PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA

PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Mochamad Iqbal Amirdha

Lebih terperinci

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 1 JATIROTO Alamat : Jln. Jatiroto Jatisrono, Wonogiri Tlp. (0273) blog : -

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 1 JATIROTO Alamat : Jln. Jatiroto Jatisrono, Wonogiri Tlp. (0273) blog : - KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat, nikmat, dan karunia- Nya lah kami dapat menyelesaikan Proposal Program kerja ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Proposal

Lebih terperinci

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I. BAB I. GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. Pendahuluan BATU PUTIH. GALERI SENI UKIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Kelayakan Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta secara geografis berada di pesisir pantai

Lebih terperinci

Fery Setyaningrum Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UAD Abstrak

Fery Setyaningrum Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UAD Abstrak IMPLEMENTASI PAMERAN TUGAS AKHIR SEMESTER PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI PRODI PGSD UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN SEBAGAI UPAYA PENYELANGGARAAN PENDIDIKAN KREATIF. Fery Setyaningrum

Lebih terperinci

CONTOH PROPOSAL FESTIVAL BAND 1. GAMBARAN UMUM 2. DASAR PEMIKIRAN 3. NAMA KEGIATAN

CONTOH PROPOSAL FESTIVAL BAND 1. GAMBARAN UMUM 2. DASAR PEMIKIRAN 3. NAMA KEGIATAN CONTOH PROPOSAL FESTIVAL BAND 1. GAMBARAN UMUM Berbicara mengenai musik tidak terlepas dari keselarasan, harmonisasi dan perasaan. Musik merupakan bahasa yang global dimana musik sebagai wujud menyampaikan

Lebih terperinci

MEKARSARI YOUTH FESTIVAL

MEKARSARI YOUTH FESTIVAL MEKARSARI YOUTH FESTIVAL Dalam rangka merayakan gebyar pesona akhir tahun, Karang Taruna Kelurahan Mekarsari bersama Kantor Kelurahan Mekarsari Pemerintah Kota Depok akan menyelenggarakan : Mekarsari Youth

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis antarperusahaan di Indonesia baik perusahaan swasta maupun pemerintah berkembang semakin pesat. Beberapa perusahaan melakukan persaingan bisnis

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Layanan Pengunjung Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Januari

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN VISUAL. 3.1 Strategi Perancangan

BAB III KONSEP PERANCANGAN VISUAL. 3.1 Strategi Perancangan BAB III KONSEP PERANCANGAN VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Permasalahan yang ditemukan di Taman Budaya Jawa Barat adalah kurangnya promosi yang dilakukan dalam meningkatkan pertunjukan pagelaran seni di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek II.1.1 Tinjauan Proyek Judul : Pusat Pendidikan Budaya Betawi Tema : Arsitektur Betawi Lokasi : Jalan Bulungan Raya, Jakarta Selatan Luas Lahan : ±

Lebih terperinci

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep

Lebih terperinci

I. Namakegiatan King Ward kepanjangan dari Keep Moving Forward.

I. Namakegiatan King Ward kepanjangan dari Keep Moving Forward. I. Pendahuluan : Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, generasi muda mempunyai posisi strategis terhadap masa depan bangsa. Maju dan mundurnya suatu negara pada masa mendatang sangat ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain Komunikasi Visual (DKV) yang sebelumnya popular dengan sebutan Desain Grafis selalu melibatkan unsur-unsur seni rupa (visual) dan disiplin komunikasi, Semenjak

Lebih terperinci

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT

Lebih terperinci

Contact Person: Ruhut Marhata S ( ) Afnaan Alanza ( )

Contact Person: Ruhut Marhata S ( ) Afnaan Alanza ( ) I. PENDAHULUAN Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari unsur-unsur ke-khas-an yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta hiburan bagi masyarakat untuk memperoleh segala informasi mengenai sejarah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU Salinan NO : 15/LD/2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk merupakan sebuah drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelar di panggung. Pertunjukan kesenian yang berasal dari Jombang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Diagram 6 : skema hubungan fasilitas

BAB IV ANALISIS. Diagram 6 : skema hubungan fasilitas BAB IV ANALISIS IV.1 Analisis Bangunan IV.1.1 Organisasi Ruang Berdasarkan hasil studi banding, wawancara, dan studi persyaratan ruang dan karakteristik kegiatan di dalamnya, hubungan fasilitas dapat dilihat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR: /15/ /2017 T E N T A N G

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR: /15/ /2017 T E N T A N G PEMERINTAH KABUPATEN MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jalan Panji No.158 Kepanjen Telp. (0341) 392024 Fax (0341) 392024 Email : sekda@malangkab.go.id - Website : http://www.malangkab.go.id KEPANJEN 65164 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta adalah kota yang sedang mengalami perkembangan pada sektor perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun dimana-mana. Akan

Lebih terperinci

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan BAB III GALERI SENI LUKIS DI YOGYAKARTA 3.1. Pengertian Ada beberapa pengertian Galeri Seni (Art Gallery) yang antara lain : a. Menurut Amri Yahya.10 Galeri Seni adalah suatu tempat pemajangan benda-benda

Lebih terperinci

2 Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini, maupun yang akan datang, perlu dimanfaatkan sebagai modal pembangunan. Sebagai karya warisan budaya masa

2 Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini, maupun yang akan datang, perlu dimanfaatkan sebagai modal pembangunan. Sebagai karya warisan budaya masa TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEHUTANAN. Museum. Cagar Budaya. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 195) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajar peserta didik, karena kelas merupakan central of

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajar peserta didik, karena kelas merupakan central of 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelas merupakan tempat paling dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi peserta didik. Kelas diartikan secara umum sebagai sekelompok peserta didik yang

Lebih terperinci

Galeri Seni Lukis Yogyakarta

Galeri Seni Lukis Yogyakarta Galeri Seni Lukis Yogyakarta Representasi Seni Lukis Ekspresionisme BAB.I.PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Mayoritas penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pameran merupakan suatu kegiatan penyajian karya seni rupa sehingga dapat dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, bahwa segala sesuatu

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA OSIS SMP NEGERI 01 PONDOK KUBANG PERIODE

PROGRAM KERJA OSIS SMP NEGERI 01 PONDOK KUBANG PERIODE ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 01 PONDOK KUBANG Jl. Taman Hutan Raya Desa Tanjung Terdana Kec. Pondok Kubang PROGRAM KERJA OSIS SMP NEGERI 01 PONDOK KUBANG PERIODE 2017 2018 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED.03-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 021/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN ORGANISASI MAHASISWA UNIVERSITAS INTERNASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman anak sehingga menjadikan anak lebih tanggap terhadap lingkungan di sekelilingnya.

Lebih terperinci

Contact Person : Quinneirra Ratu F. No.Hp :

Contact Person : Quinneirra Ratu F. No.Hp : Contact Person : Quinneirra Ratu F No.Hp : 083872745239 Email : quinneirrarf@yahoo.com Appreciation Of Situation Dengan berkembangnya seni di Indonesia dan tumbuhnya bibit unggul seniman muda pada saat

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Interior Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu maupun kelompok di tempat dan waktu tertentu, biasanya memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Hobi Foto Bandung yang disingkat dengan HFB adalah salah satu komunitas yang bergerak pada bidang fotografi

Lebih terperinci

UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2016 Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2016 Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2016 Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pameran Besar Seni Rupa (PBSR) yang diselenggarakan oleh Direktorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kenyataan seni selalu menyertai manusia sejak dari permulaan, tidak sedikit membangkitkan kesadaran untuk membawa seni ke dalam proporsi sewajarnya, di

Lebih terperinci

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran No.727, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Bank Musik. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG BANK MUSIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif,

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah proses belajar-mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar- mengajar tersebut melibatkan peran

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah :... Kelas/ Semester : VII (Tujuh)/ 2 (Dua) Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa) Standar : 9. Mengapresiasi Karya Seni Rupa. * 9.1 Mengindetifikasi jenis karya seni rupa terapan daerah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan 1. Arti Perpustakaan Perpustakaan adalah unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, sekurang-kurangnya seorang pustakawan, ruangan/tempat khusus, dan koleksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Untuk menunjang pendidikan di perguruan tinggi pengadaan perpustakaan akan sangat membantu mahasiswa dalam mencari informasi yang diinginkan. Yusuf

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar : SMP : VII (Tujuh) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA : SENI RUPA 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa 1.1. Mengindentifikasi jenis karya seni rupa

Lebih terperinci

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Melihat perkembangan seni akhir - akhir ini kita bisa melihat bahwa Yogyakarta merupakan barometer

Lebih terperinci

Judul Tugas Akhir KAMPUNG SENI tema : Metafora Tari dalam Arsitektur

Judul Tugas Akhir KAMPUNG SENI tema : Metafora Tari dalam Arsitektur LAPORAN TUGAS AKHIR PA. 1380 PERIODE SEM. GANJIL 2006-2007 Judul Tugas Akhir KAMPUNG SENI tema : Metafora Tari dalam Arsitektur Mahasiswa : I MADE ARY KURNIAWAN Nrp. : 3201 100 078 Pembimbing : DR. Ing.

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060796 merupakan salah satu sekolah negeri yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Sekolah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan 236 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verikatif atribut produk pariwisata galeri pengaruhnya terhadap

Lebih terperinci

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber Silabus SBK SD 15 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. 9.1. Mengidentifikasi jenis pada karya seni Jenis motif hias motif hias rupa nusantara pada karya daerah lain. seni rupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Melihat perkembangan seni akhir-akhir ini dapat kita ambil benang merah bahwa Yogyakarta merupakan barometer seni budaya di Indonesia. Berbagai ragam

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian BAB I A. Latar Belakang Penelitian Tingkat apresiasi masyarakat tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti rutinitas dari kegiatan Seni Rupa ditengah masyarakat dan pendidikan Seni

Lebih terperinci