Fery Setyaningrum Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UAD Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fery Setyaningrum Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UAD Abstrak"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI PAMERAN TUGAS AKHIR SEMESTER PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI PRODI PGSD UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN SEBAGAI UPAYA PENYELANGGARAAN PENDIDIKAN KREATIF. Fery Setyaningrum Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UAD Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menganalisis proses dalam penyelenggaraan pameran tugas akhir seni rupa di Prodi PGSD UAD, (2) menganalisis dan mendeskripsikan cara mewujudkan pameran sebagai upaya penyelenggaraan pendidikan kreatif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa PGSD UAD semester VI (enam) kelas E, F, G pada mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan/observasi terkendali, wawancara, dan studi dokumen. Data dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini yaitu 1) Pameran tugas ahir semester mata kuliah seni rupa dan keterampilan dapat dilakukan setelah pemahaman dasar kesenirupaan yang disampaikan dosen dalam perkuliahan telah dipahami dan dikuasai dengan bagus, begitu pula pengetahuan dasar-dasar keterampilan meliputi pengertian, prinsip, unsur, jenis, alat, bahan, media. Dengan dikuasainya dasar-dasar kesenirupaan, mahasiswa mampu membuat karya seni rupa berbasis dua dimensi melalui penugasan membuat karya menggunakan media kering dan basah. 2) Implementasi pameran tugas akhir semester pada mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan, berdasarkan konsep pendidikan kreatif, ketercapaian keberhasilan pameran seni rupa di prodi PGSD UAD tahun 2017 pada semester genap, merupakan hasil dari kualitas pendidikan yang berpusat pada peserta didik. Mewujudkan Pameran Sebagai Upaya Penyelenggaraan Pendidikan Kreatif di Prodi PGSD UAD tidak terlepas dari pembelajaran mata kuliah pendidikan seni rupa 29

2 Tajdidukasi, Volume VII, No. 2 Juli 2017 dan keterampilan yang terbukti dapat meningkatkan nilai-nilai secara universal, yang menyeluruh. Pembelajaran pada mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan juga dilaksanakan dengan adil dan merata. Kata kunci: Implementasi Pameran, Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan, Pendidikan Kreatif PENDAHULUAN Henrietta Lidchi dalam Permas, (15-70: 2002) menuturkan bahwa pameran dianggap sebagai sebuah peristiwa yang memiliki ciri-ciri tersendiri dengan mengartikulasikan atau memikirkan beberapa objek, teks, representasi visual, rekonstruksi hingga suara yang dikreasikan melalui sistem representasional rumit dan terbatas. Dalam konteks mahasiswa PGSD pameran masih dipandang sebagai sebuah peristiwa yang asing. Menampilkan sebuah karya seni hasil pembelajaran mata kuliah seni rupa, sebagai media apresiasi seni bagi publik dipandang memberatkan jika tolak ukurnya berawal dari cara pandang seniman profesional dalam memamerkan karya-karyanya. Lain halnya pameran yang rerselenggara dalam momen tugas akhir semester di prodi PGSD UAD yang terselenggara dalam tujuan yang lebih sederhana, diantaranya mahasiswa diupayakan mampu menunjukkan apresiasinya melalui kreativitas di bidang seni, khususnya seni rupa, meningkatkan kemampuan dalam berkarya sekaligus sebagai ajang prestasi dan kompetisi di bidang seni, memperbesar rasa percaya diri sehingga dapat memotivasi kreativitasnya untuk berkarya, melatih berorganisasi dan bekerjasama, mengambil mufakat dengan bermusyawarah, dan menghormati pendapat orang lain. Melalui berapa pemahaman tersebut maka pameran tugas ahir semester diharapkan dapat meningkatkan daya kreatifitas dalam berkesenian dan melatih sign of art mahasiswa-mahasiswi PGSD UAD, yang tentunya tidak keluar dari batasan karya seni berkonsep pendidikan seni Sekolah Dasar. Pada dasarnya melalui sombol dan seni dari setiap kekaryaan yang tercipta pada keseluruhan pameran ini menyimpulkan sebuah pemahaman yang besar mengenai sebuah kondisi alam yang damai, tentram dan hijau dan menjadi dasar utama kehidupan manusia sesuai dengan tema-tema yang di usung pameran kelas pada prodi PGSD UAD, pandangan-pandangan yang ada dari beberapa tema yang diangkat oleh mahasiswa-mahasiswi UAD itu bukan sekadar idealisasi suatu kondisi semata, namun implikatif pula di dunia nyata. Sehingga pada pameran ini diharapkan terciptalah karya-karya dengan daya upaya proses kreasi seni penuh makna yang melingkupinya. Pameran ini dirancang dan diciptakan melalui kerja keras kreatifitas dan imajinasi yang disuguhkan setiap mahasiswamahasiswi PGSD kelas E, F, G pada semester 6 di tahun Tersimpan harapan yang besar bahwa pameran ini terbentuk menjadi ruang berapresiasi dan berkreasi bagi seluruh mahasiswa dan mahasiswi PGSD, serta audiens 30

3 Fery Setyaningrum - Implementasi Pameran Tugas Akhir Semester Pada Mata Kuliah Pendidikan Seni... penikmat seni tentunya. Inti terbesarnya adalah agenda pameran ini hadir sebagai ruang berkesenian kesenirupaan, bertonggak dari karya-karya seni rupa yang memacu stimulus kreativitas Mahasiswa-mahasiswi, yang diharapkan dapat memancing kejutan-kejutan lain yang lebih spektakuler dan memiliki roh atau jiwa orisinalitas personal seni rupa yang berkelanjutan. Berangkat dari latarbelakang yang telah dipaparkan diatas, penulis merumuskan pembahasan dalam dua permasalahan (1). Bagaimana proses dalam penyelenggaraan pameran tugas akhir seni rupa Di Prodi PGSD UAD? (2). Bagaimana mewujudkan pameran sebagai upaya penyelenggaraan pendidikan kreatif? Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Ismiyanto (2003:5) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah atau bidang-bidang tertentu. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Mei 2017 pada semester Genap tahun ajaran 2016/2017 di Kampus V Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Ahmad Dahlan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa PGSD UAD kelas E, F, G semester VI pada pembelajaran mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan/observasi terkendali, wawancara, dan studi dokumen, Prosedur dalam penelitian ini yaitu mengacu pada langkah-langkah penelitian yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian, dan kesimpulan (Rohidi, 2011: 234). Data utama yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pendidikan seni rupa dan keterampilan dari awal hingga selesai. Sedangkan data penunjang diperoleh dari hasil wawancara dengan mahasiswa. Instrumen pengambilan data yang digunakan yaitu catatan lapangan dan lembar observasi. Catatan lapangan sangat penting karena dapat membantu dalam pelaksanaan penelitian. Model catatan lapangan dalam penelitian ini adalah catatan pengamatan yang dilakukan oleh dosen. Catatan pengamatan merupakan pernyataan tentang semua peristiwa yang dialami yaitu yang dilihat dan didengar dengan menceritakan siapa yang mengatakan atau sedang melakukan apa pada saat kondisi tertentu. (Moleong, 2004: 130). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Proses Dalam pembelajaran mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan dalam rangka penyelenggaraan Pameran Tugas Akhir Di Prodi PGSD UAD. Pertama penulis memeberikan pengantar perkuliahan yang membahas tentang: a) Tujuan dan arah perkuliahan; b) Ruang lingkup perkuliahan; c) Kebijakan pelaksanaan dan penilaian hasil belajar; d) Tugas-tugas yang harus diselesaikan; e) Buku ajar dan sumber belajar yang wajib digunakan; f) Halhal yang esensial dalam pelaksananan perkuliahan di antaranya: kehadiran, partisipasi dalam kelas, penyelesaian tugas-tugas, pemenuhan tata-tertib atau 31

4 Tajdidukasi, Volume VII, No. 2 Juli 2017 disiplin selama perkuliahan. Pada pertemuan kedua target dari penulis adalah mahasiswa mampu memahami pengetahuan dasar-dasar seni rupa meliputi pengertian, prinsip, unsur, jenis, alat, bahan, media, dan contoh karya seni rupa dengan baik, dasar-dasar seni rupa berupa unsurunsur rupa; titik, garis, warna, bidang, bentuk, tekstur, raut dan prinsip desain seni rupa (Sunaryo, 2002: 7). Dalam penyelenggaraan pameran dalam rangka tugas akhir mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan, di awali dengan pemberian materimateri dasar kesenirupaan yakni berupa unsur-unsur dasar seni rupa dan prinsip-prinsip desain, materi tersebut merupakan rumus utama yang wajib diketahui oleh setiap mahasiswamahasiswa ketika akan membuat karya seni rupa, karena tanpa pemahaman yang mendalam mengenai unsur dasar seni rupa dan prinsip desain seni rupa, maka karya yang dihasilkan tidak akan selesai dengan maksimal. Setelah pemahaman dasar kesenirupaan telah dipahami dan dikuasai oleh mahasiswa, selanjutnya mahasiswa mampu memahami pengetahuan dasar-dasar keterampilan meliputi pengertian, prinsip, unsur, jenis, alat, bahan, media, dan contoh karya keterampilan dengan baik. Mahasiswa mampu membuat karya seni rupa berbasis dua dimensi melalui penugasan membuat komposisi garis menggunakan media kering. Mahasiswa mampu membuat karya seni rupa berbasis dua dimensi melalui penugasan membuat lingkaran warna menggunakan media basah. Berikut penulis lampirkan foto hasil proses pembelajaran berupa karya seni milik mahasiswa prodi PGSD UAD, sebagai berikut: Gambar1. Komposisi garis dan komposisi warna mahasiswa prodi PGSD UAD Mahasiswa membuat karya seni rupa berbasis dua dimensi melalui penugasan eksplorasi garis dan warna tema flora serta fauna. Mahasiswa membuat karya seni rupa dua dimensi melalui penugasan ragam hias. Berikut penulis lampirkan foto hasil proses pembelajaran berupa karya seni milik mahasiswa prodi PGSD UAD, sebagai berikut: Gambar 2. Karya seni rupa berbasis dua dimensi melalui penugasan eksplorasi garis dan warna tema flora serta fauna (Ragam Hias) Mahasiswa membuat karya seni rupa berbasis dua dimensi melalui 32

5 Fery Setyaningrum - Implementasi Pameran Tugas Akhir Semester Pada Mata Kuliah Pendidikan Seni... penugasan teknik menggambar (still life). Berikut penulis lampirkan foto hasil proses pembelajaran berupa karya seni milik mahasiswa prodi PGSD UAD, sebagai berikut: Selanjutnya adalah membuat karya keterampilan melalui penugasan teknik mozaik, Berikut penulis lampirkan foto hasil proses pembelajaran berupa karya seni milik mahasiswa prodi PGSD UAD, sebagai berikut : Gambar 3. Karya seni rupa Prodi PGSD UAD berbasis dua dimensi melalui penugasan teknik menggambar (still life). Membuat karya keterampilan berbasis dua dimensi melalui penugasan teknik mencetak, Berikut penulis lampirkan foto hasil proses pembelajaran berupa karya seni milik mahasiswa prodi PGSD UAD, sebagai berikut: Gambar 5. Karya seni rupa Prodi PGSD UAD karya keterampilan melalui penugasan teknik mozaik. Dan yang terakhir mahasiswa membuat karya keterampilan melalui penugasan teknik montase. Berikut penulis lampirkan foto hasil proses pembelajaran berupa karya seni milik mahasiswa prodi PGSD UAD, sebagai berikut: Gambar 4. Karya seni rupa Prodi PGSD UAD karya keterampilan berbasis dua dimensi melalui penugasan teknik mencetak. Gambar 6. Karya seni rupa Prodi PGSD UAD karya keterampilan melalui penugasan teknik montase. 33

6 Tajdidukasi, Volume VII, No. 2 Juli 2017 Melalui berbagai macam karyakarya yang dibuat oleh mahasiswa dengan tanpa melupakan unsur dasar kesenirupaan dan prinsip desain menjadi perpaduan berbagai macam karya yang estetik dan luar biasa dengan ukuran atau standar mahasiswa prodi pgsd. Pada pertemuan selanjutnya mahasiswa diberikan managemen pameran dari persiapan hingga gladi bersih pameraan yang akan di uraikan lebih jelas di bawah. 2. Mewujudkan Pameran Sebagai Upaya Penyelenggaraan Pendidikan Kreatif di Prodi PGSD UAD. Dalam mewujudkan pameran sebagai upaya penyelenggaraan pendidikan kreatif di prodi PGSD UAD. Penulis membagi mahasiswa menjadi beberapa kepanitiaan/divisi yang kemudian masing-masing ana akan bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan job desk nya masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Susanto, 28-30: 2004) Berikut masingmasing job desk/divisi tiap mahasiswa : Tim kuratorial 3 Project manager finance Divisi display karya Dokumentasi Publikasi Konsumsi Desain dan cetak katalog Dengan tahapan awal : Pembentukan tim kerja Pembuatan proposal Penentuan tema Penyusunan jadwal Pemilihan Tempat Dengan tahapan berikutnya : Karya-karya seni yang akan dipamerkan dikumpulkan pada panitia, ketua kelas, Hasil karya yang terkumpul perlu dikelompokkan sesuai dengan jenis karyanya, baik karya dua dimensi maupun tiga dimensi. Dengan tahapan berikutnya : Karya yang terkumpul diseleksi kelayakannya sebelum dipamerkan. Dalam proses penyeleksian, dapat meminta pertimbangan kurator dan dosen pendamping kesenian, mahasiswasiswa yang memiliki kelebihan di bidang seni rupa, atau bisa juga melibatkan seniman, agar karya yang dipamerkan berkualitas. Tahapan terakhir : Sebelum pelaksanaan pameran, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih untuk mengecek kesiapan akhir panitia. Dengan gladi bersih akan dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki. Pelaksanaan gladi bersih dapat dilakukan satu hari menjelang pelaksanaan pameran (Permas, 15-70: 2002). Berikut penulis lampirkan foto proses persiapan dalam rangka mewujudkan Pameran Sebagai Upaya Penyelenggaraan Pendidikan Kreatif di Prodi PGSD UAD, sebagai berikut: Gambar 7. Proses persiapan dalam rangka mewujudkan Pameran Sebagai Upaya Penyelenggaraan Pendidikan Kreatif di Prodi PGSD UAD. 34

7 Fery Setyaningrum - Implementasi Pameran Tugas Akhir Semester Pada Mata Kuliah Pendidikan Seni... Gambar 8. Proses persiapan dalam rangka mewujudkan Pameran Sebagai Upaya Penyelenggaraan Pendidikan Kreatif di Prodi PGSD UAD. Pentingnya kualitas pendidikan untuk memperoleh suatu ketercapaian dalam kegiatan tidak lepas dari peran pengajar dan sistem pendidikan yang kreatif dalam penggunaan metode belajar mengajar, seperti yang disampaikan oleh UNESCO (2006) yaitu kualitas pendidikan adalah berpusat pada peserta didik dan dapat di kategorikan menjadi tiga prinsip, yakni : 1.Pendidikan yang relevan untuk pelajar tapi berguna meningkatkan nilinilai universal. 2.Pendidikan yang merata dalam hal akses dan hasil serta jaminan pemasukan sosial daripada pengeluaran, bukan pengecualian. 3.Pendidikan mencerminkan dan membantu untuk memenuhi hakhak individu. Berdasarkan konsep pendidikan kreatif di atas penulis mencoba menganalisis ketercapaian keberhasilan pameran seni rupa di prodi PGSD UAD tahun 2017 pada semester genap, merupakan hasil dari kualitas pendidikan yang berpusat pada peserta didik. Hal tersebut tidak terlepas dari pembelajaran mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan yang terbukti dapat meningkatkan nilai-nilai secara universsal, yang menyeluruh. Pembelajaran pada mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan juga dilaksanakan dengan adil dan merata, beberapaa persiapan sebelum pelaksaaan pameran juag terfasilitasi oleh kampus 5 UAD, dengan melaksanakan prosedural kepada bifas kampus 5 UAD. Melalui pameran karya seni rupa mahasiswa PGSD UAD dapat mengeluarkan segala macam imajinasi dan kreatifitas dalam diri untuk megembangkan bakat dalam diri perorangan tiap mahasiswa PGSD UAD dalam rangka berkesenian. Tiga prinsip dalam mengaplikasikan pendidikan kreatif sangat tepat di lakukan pada penyelenggaraan pameran karya seni rupa di prodi PGSD UAD. Hal tersebut terbukti pada uraian di atas, dengan 3 prinsip tersebut pameran semakin berjalan dengan lancar dan maksimal. PENUTUP Pameran tugas ahir semester mata kuliah seni rupa dan keterampilan dapat dilakukan setelah pemahaman dasar kesenirupaan yang disampaikan dosen dalam perkuliahan telah dipahami dan dikuasai dengan bagus, begitu pula pengetahuan dasar-dasar keterampilan meliputi pengertian, prinsip, unsur, jenis, alat, bahan, media. Dengan dikuasainya dasar-dasar kesenirupaan, mahasiswa mampu membuat karya seni rupa berbasis dua dimensi melalui penugasan membuat komposisi garis menggunakan media kering, dan mampu membuat karya seni rupa berbasis dua 35

8 Tajdidukasi, Volume VII, No. 2 Juli 2017 dimensi melalui penugasan membuat lingkaran warna menggunakan media basah. Hingga pada ahir semester mahasiswa dapat menciptakan karya berupa komposisi garis, komposisi warna, ragam hias, still life, mencetak, mozaik, dan montase, sebagai tugas ahir pameran. Berdasarkan konsep pendidikan kreatif, ketercapaian keberhasilan pameran seni rupa di prodi PGSD UAD tahun 2017 pada semester genap, merupakan hasil dari kualitas pendidikan yang berpusat pada peserta didik. Mewujudkan Pameran Sebagai Upaya Penyelenggaraan Pendidikan Kreatif di Prodi PGSD UAD tidak terlepas dari pembelajaran mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan yang terbukti dapat meningkatkan nilainilai secara universal, yang menyeluruh. Pembelajaran pada mata kuliah pendidikan seni rupa dan keterampilan juga dilaksanakan dengan adil dan merata. Melalui pameran karya seni rupa mahasiswa PGSD UAD dapat mengeluarkan segala macam imajinasi dan kreatifitas dalam diri untuk megembangkan bakat dalam diri perorangan tiap mahasiswa PGSD UAD dalam rangka berkesenian. Tiga prinsip dalam mengaplikasikan pendidikan kreatif sangat tepat dilakukan pada penyelenggaraan pameran karya seni rupa di prodi PGSD UAD. Bagi Mahasiswa prodi PGSD UAD pada pembelajaran pendidikan seni rupa dan keterampilan untuk lebih banyak dalam mengembangkan diri, lebih tertib lagi dalam menjalankan tanggungjawab per-divisi pada kepanitiaan pameran agar tercipta pameran yang maksimal. Bagi dosen lain di PGSD UAD sebagai referensi dan wacana dalam mengembangkan mata kuliah lain dengan kreatifitas dan imajinasi yang lebih spektakuler lagi. Bagi dosen di luar kampus UAD, sebagai referensi untuk mengembangkan daya kreatifitas dan mata kuliah yang di ampu pada institusi maupun universitas masing-masing. DAFTAR PUSTAKA Lexy J. Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rohidi, T R Metodologi Penelitian Seni. Semarang: CV Cipta Prima Nusantara Sunaryo, A Nirmana I. Hand Out Jurusan Seni Rupa, FBS UNNES Semarang : Jurusan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Semarang. Permas, Achsan Manajemen Organisasi Pertunjukan. Jakarta: PPM. Susanto, Mikke Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press. UNESCO Read Map for Arts Education The Word Conference us Art Education: Building Creative Capacities for the 21st Century, Lisbon. 36

VISUALISASI KARYA EKSPLORASI GARIS DAN WARNA BERTEMA FLORA-FAUNA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

VISUALISASI KARYA EKSPLORASI GARIS DAN WARNA BERTEMA FLORA-FAUNA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 59 VISUALISASI KARYA EKSPLORASI GARIS DAN WARNA BERTEMA FLORA-FAUNA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Probosiwi, S.Sn., M.Sn. Dosen PGSD Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

KAJIAN INTERDISIPLIN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN SENI RUPA: SUBSTANSI KAJIAN DAN IMPLIKASI METODOLOGIS

KAJIAN INTERDISIPLIN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN SENI RUPA: SUBSTANSI KAJIAN DAN IMPLIKASI METODOLOGIS KAJIAN INTERDISIPLIN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN SENI RUPA: SUBSTANSI KAJIAN DAN IMPLIKASI METODOLOGIS Oleh: Eko Sugiarto Dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang email

Lebih terperinci

Merencanakan Pameran Seni Rupa

Merencanakan Pameran Seni Rupa Merencanakan Pameran Seni Rupa Posted By Nanang Ajim Posted On 2:58 PM With No Comments Print Pameran pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman baik secara perorangan maupun kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di MTsN-2 Palangka Raya. Kemudian alasan peneliti melakukan kegiatan penelitian di sekolah

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA PGSD UAD PADA PENGAJARAN MIKRO TAHUN 2016/ 2017

ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA PGSD UAD PADA PENGAJARAN MIKRO TAHUN 2016/ 2017 ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA PGSD UAD PADA PENGAJARAN MIKRO TAHUN 2016/ 2017 Siwi Purwanti Program Studi PGSD, Universitas Ahmad Dahlan e-mail: siwi.purwanti@pgsd.uad.ac.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA)

PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA) PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA) Oleh : Drs. Hery Santosa, M.Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M.Ds. SK/KD EKSPRESI DIRI STANDAR KOMPETENSI Mengekspresikan diri melalui karya seni kriya KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

Lebih terperinci

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 2 Semarang

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 2 Semarang Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 2 Semarang Desi Kusuma Sari Alumni mahasiswa Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang desykoesumasari@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pameran merupakan suatu kegiatan penyajian karya seni rupa sehingga dapat dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian Objek penelitian merupakan langkah utama yang paling penting dalam melakukan penelitian, apalagi menentukan masalah apa yang harus di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Secara harfiah, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch), 91 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch), yang menggunakan pendekatan kualitatif, yakni sebuah penelitian yang cenderung bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Purwotomo No.97 yang terletak di Jl. Sidoasih Barat, Kelurahan Purwosari, ± 1 km dari

Lebih terperinci

JENJANG PENDIDIKAN : Kompetensi Utama. Indikator Esensial Memotivasi siswa untuk siap belajar secara fisik maupun mental

JENJANG PENDIDIKAN : Kompetensi Utama. Indikator Esensial Memotivasi siswa untuk siap belajar secara fisik maupun mental MATA PELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN : : SENI LUKIS SMK Kompetensi Utama Pedagogik Standar Kompetensi Guru Standart Isi Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Kompetnsi Dasar

Lebih terperinci

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1]

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1] Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1] Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang mempertemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Mata Kuliah : Pendidikan Seni Rupa. Kode Mata Kuliah : SKS : 3 (Tiga) Oleh : Ira Rengganis, S.Pd., M.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Mata Kuliah : Pendidikan Seni Rupa. Kode Mata Kuliah : SKS : 3 (Tiga) Oleh : Ira Rengganis, S.Pd., M. SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Pendidikan Seni Rupa Kode Mata Kuliah : GD106 SKS : 3 (Tiga) Oleh : Ira Rengganis, S.Pd., M.Sn PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif atau penelitian kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN SENI RUPA DI PAUD 'AISYIYAH III KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN SENI RUPA DI PAUD 'AISYIYAH III KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER 1 PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN SENI RUPA DI PAUD 'AISYIYAH III KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER THE CREATION OF THE CHARACTER IN EARLY CHILHOOD LEARNING THROUGH FINE ARTS

Lebih terperinci

Kata kunci: bahan ajar, montase, keterampilan berbasis seni dan budaya

Kata kunci: bahan ajar, montase, keterampilan berbasis seni dan budaya ISBN 978-602-70471-2-9 ANALISIS KARYA KETERAMPILAN DUA DIMENSI TEKNIK MONTASE: STUDI KASUS PEMBUATAN BAHAN AJAR BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI SD MUHAMMADIYAH GENDOL 7 SLEMAN YOGYAKARTA Probosiwi Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini berkaitan erat dengan metode penelitian yang akan digunakan selama penelitian, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran dan peran peneliti di

Lebih terperinci

Buku Pedoman. Pameran Program Kewirausahaan Mahasiswa. Lokakarya Pengembangan Wirausaha Mahasiswa. Pemilihan Stand Terbaik

Buku Pedoman. Pameran Program Kewirausahaan Mahasiswa. Lokakarya Pengembangan Wirausaha Mahasiswa. Pemilihan Stand Terbaik Buku Pedoman Pameran Program Kewirausahaan Mahasiswa Lokakarya Pengembangan Wirausaha Mahasiswa Pemilihan Stand Terbaik Pemilihan Produk Wirausaha Mahasiswa Terbaik Pameran Kreasi Karya Mahasiswa JAKARTA,

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Seni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (5)Instrumen Penelitian, (6) Prosedur Penelitian, (7) Analisis Data, dan (8)

BAB III METODE PENELITIAN. (5)Instrumen Penelitian, (6) Prosedur Penelitian, (7) Analisis Data, dan (8) BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang (1) Pendekatan dan Jenis Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Tempat dan Waktu Penelitian, (4) Sumber Data, (5)Instrumen Penelitian, (6) Prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi mirip dengan museum dan memiliki kegiatan utama yang sama yaitu kegiatan pameran. Galeri memiliki fungsi

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi kepekaan rasa, peningkatan apresiasi, dan pengembangan kreativitas. Struktur kurikulum pada

Lebih terperinci

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A) 479 58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi karya seni

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi karya seni BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi karya seni masih kurang. Kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi karya seni baru pada tahap penerimaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang akan diteliti. Metode penelitian merupakan suatu

Lebih terperinci

KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS IV YANG ORANG TUANYA BEKERJA SEBAGAI BURUH ROKOK DI SD NEGERI 5 TEMULUS Kec. MEJOBO, Kab. KUDUS

KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS IV YANG ORANG TUANYA BEKERJA SEBAGAI BURUH ROKOK DI SD NEGERI 5 TEMULUS Kec. MEJOBO, Kab. KUDUS KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS IV YANG ORANG TUANYA BEKERJA SEBAGAI BURUH ROKOK DI SD NEGERI 5 TEMULUS Kec. MEJOBO, Kab. KUDUS NASKAH PUBLIKASI FEBRI NOVITA SARI A510090046 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) 495 60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan merambah seluruh sendi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan merambah seluruh sendi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan merambah seluruh sendi kehidupan masyarakat di Indonesia, sehingga komputer saat ini sudah menjadi konsumsi wajib

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Pemberdayaan Lembar Kerja Siswa Untuk Pembelajaran IPA Pada Standar Kompetensi Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Di Kelas IVSDN 10 Pantoloan Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Skripsi Panduan Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN Buku pedoman ini disusun untuk memudahkan proses tugas akhir mahasiswa. Tugas akhir adalah tugas akademik yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti

Lebih terperinci

Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA. Disusun oleh Nama :. NIS :. Kelas:. Kompetensi Keahlian :.

Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA. Disusun oleh Nama :. NIS :. Kelas:. Kompetensi Keahlian :. Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA Disusun oleh Nama. NIS. Kelas. Kompetensi Keahlian. http://preindo.com 1 A. LATAR BELAKANG Dalam suatu pameran karya seni rupa kita selalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian skripsi tentang kreativitas pekriya dalam membuat boneka kayu lame di Kampung Leuwi Anyar, penulis menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK 48. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X A. SENI RUPA 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

Festival Wirausaha Mahasiswa PTS Kopertis Wilayah III di Universitas Esa Unggul

Festival Wirausaha Mahasiswa PTS Kopertis Wilayah III di Universitas Esa Unggul Festival Wirausaha Mahasiswa PTS Kopertis Wilayah III di Universitas Esa Unggul Thursday, August 27, 2015 http://www.esaunggul.ac.id/news/festival-wirausaha-mahasiswa-pts-kopertis-wilayah-iii-di-universitas-es

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian kualitatif deskriptif untuk mencari dan menemukan pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan

Lebih terperinci

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) 53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 1 Minggu x 2 Jam pelajaran (2 Jam 45 Menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 1 Minggu x 2 Jam pelajaran (2 Jam 45 Menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMK KATOLIK ST LOUIS RANDUBLATUNG : Seni Musik : XII/Genap : Pergelaran Seni Musik : 1 Minggu x 2 Jam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini nantinya akan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yang menggunakan kajian terperinci mengenai sub setting, subyek tunggal yang berupa peristiwa

Lebih terperinci

GUDANG GARAM INDONESIA ART AWARD 2015

GUDANG GARAM INDONESIA ART AWARD 2015 1 GUDANG GARAM INDONESIA ART AWARD 2015 Indonesia Art Award adalah program Yayasan Seni Rupa Indonesia yang diselenggarakan sejak 1994, berawal dengan nama Phillip Morris Indonesia Art Awards, bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni budaya dan keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, kemanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA SUBTEMA HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU KELAS IV SD NEGERI 3 JEUMPA KABUPATEN BIREUEN

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA SUBTEMA HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU KELAS IV SD NEGERI 3 JEUMPA KABUPATEN BIREUEN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA SUBTEMA HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU KELAS IV SD NEGERI 3 JEUMPA KABUPATEN BIREUEN Istialina Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang biografi seniman kaligrafi Arab Hendra. Buana dan karya seninya yang tertuang dalam tesis ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang biografi seniman kaligrafi Arab Hendra. Buana dan karya seninya yang tertuang dalam tesis ini 220 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian tentang biografi seniman kaligrafi Arab Hendra Buana dan karya seninya yang tertuang dalam tesis ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Bakat kesenian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN. terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN. terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas 75 BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN Karya-karya peserta lomba lukis sebagai subyek penelitian terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai (A) Pendekatan dan Jenis Penelitian, (B) Kehadiran Peneliti, (C) Tempat dan Waktu Penelitian, (D) Sumber Data, (E) Instrumen Penelitian, (F)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola asuh orang tua terhadap anak ternyata berbeda-beda sesuai latar belakang wilayah, status sosial, etnis dan agama. Menurut Singgih D. Gunarso (200:55), pola asuh

Lebih terperinci

PERAN TAMAN BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI SENI DAN BUDAYA KREATIF BERBASIS NILAI-NILAI LUHUR DALAM NASKAH NUSANTARA

PERAN TAMAN BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI SENI DAN BUDAYA KREATIF BERBASIS NILAI-NILAI LUHUR DALAM NASKAH NUSANTARA PERAN TAMAN BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI SENI DAN BUDAYA KREATIF BERBASIS NILAI-NILAI LUHUR DALAM NASKAH NUSANTARA Oleh Drs. Djoko Nugroho Witjaksono, MA Kepala Taman Budaya Jawa Tengah disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif dan kreatif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan hal yang baru. Hal ini senada dengan James J. Gallagher dalam Rachmawati

Lebih terperinci

SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 2

SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 2 YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 SENI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA

PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua bulan, terhitung setelah seminar proposal dilakukan pada tanggal 25 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. dua bulan, terhitung setelah seminar proposal dilakukan pada tanggal 25 Juni 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Waktu penelitian digunakan untuk melakukan penelitian ini selama dua bulan, terhitung setelah seminar proposal dilakukan pada tanggal 25 Juni 2012 dan ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Ketepatan dalam menggunakan metode penelitian merupakan cara atau alat untuk mencapai keberhasilan sebuah penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian. 44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESOST DAN LEISURE

BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESOST DAN LEISURE BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESOST DAN LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 TIM PENYUSUN Dr. Darsiharjo, M.S. Fitri Rahmafitria,

Lebih terperinci

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran No.727, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Bank Musik. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG BANK MUSIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk insan yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

sekolah secara keseluruhan selama satu tahun.

sekolah secara keseluruhan selama satu tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah SMA Kolese De Britto. SMA Kolese De Britto adalah sekolah yang menurut laporan harian kedaulatan rakyat 20 januari 2014 mendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikankan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian digunakan dalam proses penelitian agar dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian digunakan dalam proses penelitian agar dapat 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian digunakan dalam proses penelitian agar dapat mengungkapkan berbagai data yang diperlukan dalam penelitian. Pemilihan metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya (reliable). 1 Metode penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya (reliable). 1 Metode penyelidikan BAB III METODE PENELITIAN Semua ilmu yang berada di dunia ini yang sangat bervariasi dalam bentuk dan teknis khususnya, mempunyai persamaan dalam metode umum untuk memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berhasilnya suatu proses kegiatan belajar mengajar itu dapat tercermin salah satunya dari minat belajar siswa mengikuti proses kegiatan tersebut. Sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata kuliah seminar merupakan Mata Kuliah Keahlian Program Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah mendapatkan persetujuan dari tim pembina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai adalah: Mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai adalah: Mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan kurikulum 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sesuai dengan fokus masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: Mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan kurikulum pendidikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU Salinan NO : 15/LD/2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) DRAF EDISI 27 FEBRUARI 2016 KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) Dokumen ini telah disetujui Pada tanggal: Kepala

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya serta merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya serta merupakan sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesenian adalah bagian dari budaya serta merupakan sarana untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data di lapangan tentang penerapan model pembelajaran role playing

BAB III METODE PENELITIAN. data di lapangan tentang penerapan model pembelajaran role playing 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu yang diperlukan peneliti pada saat pengumpulan data di lapangan tentang penerapan model pembelajaran role playing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206). tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN

Lebih terperinci

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH 2016 2017 1 Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada orang laindan secara terorganisir dinamakan a katalog b

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek

Lebih terperinci

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa Kegiatan Pembelajaran 3 Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa A. Apresiasi dalam Pendidikan Seni Rupa Salah satu aspek pembelajaran yang cukup penting dalam pendidikan seni rupa adalah

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN SENI GRAFIS CETAK TINGGI BAHAN ALAM: UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR

PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN SENI GRAFIS CETAK TINGGI BAHAN ALAM: UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN SENI GRAFIS CETAK TINGGI BAHAN ALAM: UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Riza Istanto Mahasiswa Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan 1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian atau skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu akan mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Jenis Kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan terhitung sejak bulan November 2015 hingga April 2016. ini adalah penelitian kualitatif sastra. Objek dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Lebih terperinci