VII. STANDAR PEMBIAYAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VII. STANDAR PEMBIAYAAN"

Transkripsi

1 VII. STANDAR PEMBIAYAAN 139. Sekolah/Madrasah memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh. Dibuktikan de dokumen investasi sarana dan prasarana yang ditunjukkan adanya anggaran pendapatan dan belanja program keahlian dalam 3 tahun terakhir Anggaran pendapatan dan belanja program keahlian selama tiga tahun terakhir (tuliskan dalam ribuan rupiah). Kurun waktu PENDAPATAN rupiah rupiah rupiah 1 Anggaran pemerintah APBN APBD Provinsi APBD Kabupaten/Kota Sumber anggaran pemerintah lainnya 2 Dana masyarakat Biaya pendidikan siswa (SPP) Biaya pendaftaran Sumba orangtua siswa Sumber dana masyarakat lainnya 3 Donasi Yayasan Hibah (block grant) Sumber donasi lainnya Pendapatan lain Penjualan hasil produksi Sumber pendapatan lainnya TOTAL PENDAPATAN PENGELUARAN 1 Langsung pada program keahlian Gaji dan tunja guru Gaji dan tunja tenaga kependidikan Biaya pengemba guru dan tenaga kependidikan Kegiatan pembelajaran Kegiatan kesiswaan Alat tulis program keahlian Bahan habis pakai Alat habis pakai Kegiatan rapat Transport dan perjalanan dinas Penggandaan soal-soal ula/ujian Daya dan jasa Lainnya 2 Tidak langsung pada program keahlian Investasi untuk program program keahlian Lainnya 3 Pengeluaran lain TOTAL PENGELUARAN

2 - Adanya APBS/RKA S/M selama 3 tahun terakhir - Adanya realisasi APBS/RKA S/M selama 3 tahun terakhir - Cek keberadaan sarana prasarana tersebut,sesuai de daftar. - Disarankan menggunakan format seperti dibawah ini. No Nama Barang Spec.. Pengadaan Nilai Rp dst 10. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk pengemba pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M). Biaya pengemba pendidik dan tenaga kependidikan meliputi biaya pendidikan lanjut, pelatihan, seminar dan lain-lain termasuk yang dibiayai oleh pemerintah/pemerintah daerah, yayasan, maupun lembaga lain. Dibuktikan de melihat buku kas umum tahun sebelumnya. Biaya pengemba pendidik dan tenaga kependidikan. Jenis kegiatan pengemba (dalam rupiah) Bukti yang ada - Hitung nilai/besar biaya pengemba pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di RKA S/M - Periksa /hitung pengeluaran sebenarnya biaya pengemba pendidik dan tenaga kependidikan pada akhir tahun ajaran. - Cek penggunaan pada buku kas keua, yang dilengkapi de bukti-bukti pengeluaran. - dihitung dari biaya yang sebenarnya dipergunakan pada akhir tahun ajaran dibagi de jumlah rencana biaya pada RKA S/M dikalikan 100%,de menggunakan format dibawah ini Dana Kegiatan Pengemba Jenis kegiatan pengemba APBS(Rp) (Rp) % Dst (Rp) rata-rata

3 11. Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja sebesar yang tertuang dalam RKA- S/M untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan. Modal kerja tetap adalah anggaran yang disediakan untuk membiayai gaji pendidik dan tenaga kependidikan, biaya operasi pendidikan dan biaya pendidikan tidak langsung agar terlaksana proses pernbelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Jawaban dibuktikan de buku kas keua dan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah/Madrasah, istilah lainnya adalah Ranca Anggaran dan Pendapatan Belanja Sekolah/Madrasah. Anggaran untuk kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir Alokasi anggaran (dalam rupiah) 1 Gaji dan tunja guru 2 Gaji dan tunja tenaga kependidika 3 Biaya pengemba guru dan tenaga kependidikan Kegiatan pembelajaran 5 Kegiatan kesiswaan 6 Alat tulis program keahlian 7 Bahan habis pakai 8 Alat habis pakai 9 Kegiatan rapat 10 Transport dan perjalanan dinas 11 Penggandaan soal-soal ula/ujian 12 Daya dan jasa 13 Kegiatan operasional tidak langsung 1 Biaya kebutuhan pendidikan lainnya - Lihat alokasi anggaran yang direncanakan - Lihat buku kas keua/laporan keua tahunan ( realisasi sebenarnya) - dihitung dari realisasi pengeluaran sebenarnya dibagi jumlah anggaran yang direncanakan dikalikan 100%, dapat mempergunakan format di bawah ini.

4 Alokasi anggaran 1 Gaji dan tunja guru 2 Gaji dan tunja tenaga kependidika 3 Biaya pengemba guru dan tenaga kependidikan Kegiatan pembelajaran 5 Kegiatan kesiswaan 6 Alat tulis program keahlian 7 Bahan habis pakai 8 Alat habis pakai 9 Kegiatan rapat 10 Transport dan perjalanan dinas 11 Penggandaan soal-soal ula/ujian 12 Daya dan jasa 13 Kegiatan operasional tidak langsung 1 Biaya kebutuhan pendidikan lainnya Nilai Anggaran (Rp) RKA pengeluaran. 12. Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunja lain bagi guru pada tahun berjalan. Pengeluaran gaji guru serta tunja yang melekat pada gaji (honor kegiatan-kegiatan sekolah/madrasah, insentif, dan tunja lain) pada tahun berjalan. Jawaban dibuktikan de struktur dan sistem penggajian, serta daftar penerimaan gaji Biaya operasional untuk guru pada tahun berjalan (dalam rupiah). Nama Jabatan* Gol.** Gaji pokok Insentif Transport Tunja total : * Jabatan diisi de: 1. Kepala program keahlian 2. Wakil kepala program keahlian 3. Guru tetap (GT), dan. Guru tidak tetap (GTT). ** Hanya untuk pegawai negeri sipil (PNS), - Adanya daftar penerimaan gaji bulanan dan tunja-tunja lainnya pada tahun berjalan untuk tenaga pendidik.

5 - Wawancara keberlangsu pembayaran gaji, de guru/warga sekolah dan petugas keua. 13. Sekolah/Madrasah membayar gaji, honor kegiatan sekolah/ madrasah, insentif, dan tunja lain bagi tenaga kependidikan pada tahun berjalan. Gaji tenaga kependidikan serta tunja yang melekat pada gaji pada tahun berjalan. Jawaban dibuktikan de struktur dan sistem penggajian. Biaya operasional untuk tenaga kependidikan pada tahun berjalan (dalam rupiah). Nama Jabatan* Gol.** Gaji pokok Insentif Transport Tunja total : * Jabatan diisi de: 1. Kepala tata usaha (Ka TU), 2. Tata usaha (TU), 3. Tenaga perpustakaan (TP),. Tenaga laboratorium (TL), 5. Penjaga sekolah/madrasah (PS/M), 6. Tukang kebun (TK), 7. Tenaga kebersihan (TB), 8. Pengemudi (Pm), 9. Pesuruh (Psh) dan sebagainya. ** Hanya untuk PNS, - Adanya daftar penerimaan gaji bulanan dan tunja-tunja lainnya pada tahun berjalan untuk tenaga kependidikan. - Wawancara keberlangsu pembayaran gaji, de guru/warga sekolah dan petugas keua. 1. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir. Biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran antara lain meliputi: pengadaan alat peraga atau model, penyusunan modul, buku teks pelajaran, CD pembelajaran, kamus, globe, peta, ensklopedia dan sejenisnya. Jawaban dibuktikan de laporan keua. Alokasi biaya operasional program keahlian di luar pendidik &tenaga kependidikan.

6 Jenis biaya pengeluaran (dalam rupiah) 1 Kegiatan pembelajaran 2 Kegiatan kesiswaan 3 Alat tulis program keahlian Bahan habis pakai 5 Alat habis pakai 6 Kegiatan rapat 7 Transport dan perjalanan dinas 8 Penggandaan soal-soal ula/ujian 9 Daya dan jasa 10 Kegiatan operasional tidak langsung - Adanya rencana alokasi biaya penunjang kegiatan pembelajaran selama 3 tahun terakhir (dibuktikan de RKA S/M 3 tahun terakhir) - Adanya laporan keua tahunan de bukti-bukti pengeluaran, selama 3 tahun terakhir ( realisasi penggunaan) - rata-rata 3 tahun dihitung dari besar realisasi penggunaan dana rata-rata dalam 3 tahun dibagi besar dana perencanaan rata-rata dalam 3 tahun dikalikan 100%, dapat digunakan format sbb: No Pengeluaran Kegiatan Pembelajaran (contoh) 1 pengadaan alat peraga atau model 2 penyusunan modul 3 buku teks pelajaran CD pembelajaran 5 kamus, globe, peta, ensklopedia dan sejenisnya 6 dll Dana Kegiatan (Rp.) Perencanaan 15. Sekolah/Madrasah membelanjakan dana untuk kegiatan kesiswaan. rata-rata Kegiatan kesiswaan yang dibiayai sekolah/madrasah antara lain: kegiatan pramuka, kerohanian, olahraga, UKS/M, OSIS/M, LKIR dan lain sebagainya. Sama de no.1 - Adanya rencana alokasi dana kegiatan kesiswaan selama satu tahun terakhir. - Adanya laporan keua/realisasi pengeluaran kegiatan kesiswaan yang dilengkapi buktibukti pengeluaran setahun terkhir.

7 - dihitung dari realisasi penggunaan dana kesiswaan dibagi de besar dana perencanaan dikali 100%, dapat menggunakan format seperti dibawah ini Pengeluaran Kegiatan Kesiswaan (contoh) 1 Kegiatan pramuka 2 Kegiatan kerochanian 3 Olah Raga UKS 5 OSIS 6 LKIR 7 Dll. Perencana an Rp. Rp. 16. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran. Biaya untuk pengadaan alat tulis program keahlian misalnya: pengadaan pensil, pena, penghapus, penggaris, stapler, kertas, bukubuku administrasi, penggandaan atau fotocopi dan lain sebagainya. Jawaban dibuktikan de adanya alokasi dana dalam RKA-S/M dan laporan keua untuk pengadaan alat tulis., sama de no.1 - Adanya rencana alokasi dana pengadaan ATK untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir. - Adanya laporan keua/realisasi pengeluaran pengadaan ATK untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir. - dihitung dari realisasi penggunaan pengadaan ATK untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir dibagi de besar dana perencanaan dikali 100%, dapat menggunakan format seperti dibawah ini Pengeluaran ATK untuk Pembelajaran (contoh) 1 Pengadaan pensil,pena,penghapus 2 Kertas, buku administarsi 3 Foto copi Penggandaan 5 Dll. Perencana an Rp. Rp. dihitung dari realisasi dibagi perencanaan dalam RKA x 100% 17. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.

8 Biaya pengadaan bahan habis pakai program keahlian misalnya: pengadaan bahan-bahan praktikum, tinta, bahan kebersihan dan sebagainya. Jawaban dibuktikan de adanya alokasi dana dalam RKA-S/M dan laporan keua pengadaan bahan habis pakai., sama de no.1 - Adanya rencana alokasi dana pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir. - Adanya laporan keua/realisasi pengeluaran pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir. - dihitung dari realisasi penggunaan pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir dibagi de besar dana perencanaan dikali 100%, dapat menggunakan format seperti dibawah ini Pengeluaran bahan habis pakai untuk pembelajaran (contoh) 1 pengadaan bahan-bahan praktikum 2 Tinta 3 Bahan kebersihan 5 Dll. Perencana an Rp. Rp. dihitung dari realisasi dibagi perencanaan dalam RKA x 100% 18. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran. Biaya untuk pengadaan alat habis pakai program keahlian seperti: alat alat olahraga, set alat jahit, alat kebersihan dan sebagainya. Jawaban dibuktikan de adanya alokasi dana dalam RKA-S/M dan laporan keua pengadaan alat habis pakai, sama de no.1 - Adanya rencana alokasi dana pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir. - Adanya laporan keua/realisasi pengeluaran pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir. - dihitung dari realisasi penggunaan pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun terakhir dibagi de besar dana perencanaan dikali 100%, dapat menggunakan format seperti dibawah ini Pengeluaran alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran (contoh) Perencana

9 an 1 Alat-alat olah raga 2 Set alat jahit 3 Alat kebersiahn 5 Dll. Rp. Rp. dihitung dari realisasi dibagi perencanaan dalam RKA x 100% 19. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya untuk kegiatan rapat. Biaya rapat yang dibiayai antara lain: rapat penerimaan siswa baru, rapat evaluasi semester siswa, rapat kenaikan kelas, rapat kelulusan, rapat pemecahan masalah, rapat koordinasi, rapat wall murid, dan sebagainya, sama de no.1 - Adanya rencana alokasi dana biaya pengadaan rapat selama satu tahun terakhir. - Adanya laporan keua/realisasi dana biaya pengadaan rapat selama satu tahun terakhir. - dihitung dari realisasi penggunaan dana biaya pengadaan rapat selama satu tahun terakhir dibagi de besar dana perencanaan dikali 100%, dapat menggunakan format seperti dibawah ini 1 Rapat PSB Pengeluaran dana biaya pengadaan rapat (contoh) 2 Rapat evaluasi smester 3 Rapat kenaikan kelas Rapat kelulusan 5 Rapat pemecahan masalah 6 Dll. Perencana an Rp. Rp Program Keahlian membelanjakan biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas. Biaya pengadaan transport atau perjalanan dinas di antaranya: perjalanan dinas kepala sekolah/madrasah atau kepala program keahlian, guru, dan tenaga kependidikan. Jawaban dibuktikan de adanya alokasi dana dalam RKA-S/M dan laporan keua pengadaan transport atau perjalanan dinas., sama de no.1

10 - Adanya rencana alokasi dana pengadaan transport dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir. - Adanya laporan keua/realisasi pengeluaran pengadaan transport dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir. - dihitung dari realisasi penggunaan pengadaan transport dan perjalanan dinas selama satu tahun terakhir dibagi de besar dana perencanaan dikali 100%, dapat menggunakan format seperti dibawah ini Pengeluaran transport dan perjalanan dinas (contoh) 1 Perjalanan dinas KS 2 Perjalanan Kaprog, 3 Perjalanan dinas guru Perjalanan dinas tng kependidikan 5 Dst, dll. Perencana an Rp. Rp. dihitung dari realisasi dibagi perencanaan dalam RKA x 100% 151. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ula/ujian. Biaya pengadaan penggandaan soal ula/ujian seperti: ula tengah semester, ula akhir semester, ujian kenaikan kelas dan sebagainya. Jawaban dibuktikan de adanya alokasi dana dalam RKA-S/M dan laporan keua penggandaan soal ujian., sama de no.1 - Adanya rencana alokasi dana pengadaan penggandaan soal ula/ ujian selama satu tahun terakhir. - Adanya laporan keua/realisasi pengeluaran pengadaan penggandaan soal ula/ ujian selama satu tahun terakhir. - dihitung dari realisasi penggunaan pengadaan penggandaan soal ula/ ujian selama satu tahun terakhir dibagi de besar dana perencanaan dikali 100%, dapat menggunakan format seperti dibawah ini Pengeluaran penggandaan soal ula/ ujian (contoh) 1 Ula tengah smester 2 Ula akhir smester 3 Ula keneikan kelas Ujian sekolah dll. 5 Dst, dll. Perencana an Rp. Rp. dihitung dari realisasi dibagi perencanaan dalam RKA x 100% 152. Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya daya dan jasa. Biaya pengadaan daya dan jasa misalnya:!istrik, telepon, dan air. Jawaban dibuktikan de adanya alokasi dana dalam RKA-S/M dan laporan keua daya dan jasa.

11 , sama de no.1 - Adanya rencana alokasi dana pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir. - Adanya laporan keua/realisasi pengeluaran pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir. - dihitung dari realisasi penggunaan pengadaan daya dan jasa selama satu tahun terakhir dibagi de besar dana perencanaan dikali 100%, dapat menggunakan format seperti dibawah ini 1 Biaya listrik 2 Biaya telpun Pengeluaran daya dan jasa (contoh) 3 Langganan air Langganan internet 5 Dll. Perencana an Rp. Rp. dihitung dari realisasi dibagi perencanaan dalam RKA x 100% 153. Sekolah/Madrasah membelanjakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir. Biaya untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung di antaranya: uang lembur, konsumsi, asuransi dan lain sebagainya. Jawaban dibuktikan de adanya RKA-S/M dan laporan keua., sama de no.1 - Adanya rencana alokasi dana pengadaan untuk mendukung operasional tdk langsung selama satu tahun terakhir. - Adanya laporan keua/realisasi pengeluaran pengadaan untuk mendukung operasional tdk langsung selama satu tahun terakhir. - dihitung dari realisasi penggunaan pengadaan untuk mendukung operasional tdk langsung selama satu tahun terakhir dibagi de besar dana perencanaan dikali 100%, dapat menggunakan format seperti dibawah ini Pengeluaran untuk mendukung operasional tdk langsung (contoh) 1 Uang lembur 2 Konsumsi 3 Asuransi Dll. Perencana an Rp. Rp. dihitung dari realisasi dibagi perencanaan dalam RKA x 100% 15. Sekolah/Madrasah mengalokasikan biaya untuk menunjang kegiatan prakerin, uji kompetensi, bimbi karier, dan program kewirausahaan.

12 Jawaban dibuktikan de adanya alokasi biaya untuk kegiatan prakerin, uji kompetensi, bimbi karir, dan program kewirausahaan dalam RKA- S/M, maupun bukti realisasi anggaran. Alokasi biaya kegiatan prakerin, uji kompetensi, bimbi karir, dan program kewirausahaan Jenis biaya pengeluaran (dalam rupiah) 1 Prakerin 2 Uji kompetensi 3 Bimbi karir Program kewirausahaan, - Adanya rencana alokasi dana pengadaan biaya untuk prakerin, ujikom, bk dan kewirausahaan selama satu tahun terakhir. - Adanya laporan keua/realisasi pengeluaran pengadaan biaya untuk prakerin, ujikom, bk dan kewirausahaan selama satu tahun terakhir. - dihitung dari realisasi penggunaan pengadaan biaya untuk prakerin, ujikom, bk dan kewirausahaan selama satu tahun terakhir dibagi de besar dana perencanaan dikali 100%, dapat menggunakan format seperti dibawah ini - Pengeluaran untuk prakerin,ujikom,bk dan kewirausahaan (contoh) 1 Prakerin 2 Uji Kompetensi 3 Bimbi Karier Kewirausahaan Perencana an Rp. Rp Sumba pendidikan atau dana dari masyarakat digunakan untuk kesejahteraan dan peningkatan mutu pendidikan sekolah/madrasah. Sumba pendidikan atau dana dari masyarakat merupakan biaya yang dikeluarkan oleh calon siswa untuk dapat diterima sebagai siswa de berbagai istilah antara lain: uang pangkal, uang gedung, pembiayaan investasi sekolah/madrasah. Sekolah/madrasah negeri mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh Dinas/Kanwil setempat. (Lihat RKA-S/M). Biaya personal yang berasal dari sumba penyelenggaraan pendidikan atau SPP (tanpa kerian biaya pendidikan). Kelas siswa 1 X 2 XI 3 XII total Uang sekolah/madrasah tiap siswa (dalam rupiah) - Adanya pedoman/aturan yg dikeluarkan oleh dinas pendidikan, dalam penggunaan alokasi dana keua - Adanya perencanaan penggunaan keua, yg berpedoman dari acuan yang ada ( RKA ).

13 - Adanya laporan penggunaan keua sesuai de perencanaan penggunaan keua yang dilengkapi de bukti-bukti pengeluaran yang ditandatai komite sekolah / yayasan. - Dapat dilihat dari perencanaan dan penggunaan dana dari RKA tahun sebelumnya. - Untuk memudahkan pengecekan dapat menggunakan format di bawah ini Penggunaan Bentuk Implementasinya Ada,Rp tdk 1 Kesejahteraan TPK 2 Pengemba TPK 3 Sarana & Prasarana Pengemba Kurikulum 5 Pengemb. Pembelajaran 6 Pengemb.Ketatausahaan 7 Dll., Rp Penetapan uang sekolah/madrasah mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa. Penetapan uang sekolah/madrasah atau program keahlian (iuran bulanan) mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa. Jawaban dibuktikan de data siswa tidak mampu, bukti (kartu bayaran) uang sekolah/madrasah yang dibayarkan, atau surat ketetapan kepala sekolah/madrasah atau yayasan Biaya personal yang berasal dari SPP (de kerian biaya pendidikan). Tingkat siswa Uang sekolah/madrasah tiap siswa 1 X 2 XI 3 XII (dalam rupiah) total - Adanya dokumen rapat awal tahun pembelajaran (unda, daftar hadir, notulen rapat dll.) - Adanya RKA S/M hasil persetujuan rapat orang tua - Adanya data siswa yang tdk mampu di sekolah tersebut,yang didata dimasing-masing tingkat - Adanya data siswa yang tdk mampu yang mendapatkan kerian dimasing-masing tingkat, didasarkan atas surat keputusan ( SK) kepala sekolah. - dihitung dari jumlah yang mendapatkan kerian dibagi jumlah siswa yang tdk mampu (total) dikalikan 100%. No Kelas Jum.siswa tdk mampu Yang mendapat keri biaya SK tentang keri biaya Bentuk Keri Biaya 1 X 2 XI 3 XII

14 157. Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran. Biaya pendaftaran ulang merupakan biaya yang dikeluarkan oleh siswa pada awal tahun ajaran baru. Sekolah/Madrasah negeri mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Depag dan/atau Dinas Pendidikan Kab/Kota/Kandepag setempat atau Yayasan bagi sekolah/madrasah swasta. Biaya pendaftaran ulang siswa setiap awal tahun. Kelas Besar biaya pendaftaran (dalam rupiah) 1 X 2 XI 3 XII, - Lihat edaran akhir tahun ajaran yang berkaitan de penarikan keua awal tahun ajaran baru, untuk masing-masing tingkat - Cek /periksa ada/tdknya aturan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan yang berkaitan de awal tahun ajaran baru - Cek / periksa buku penerimaan keua harian sekolah - Lakukan wawancara de siswa dan guru secara acak, ttg penarikan keua yang berkaitan de tahun ajaran baru. - Untuk menghitung prosentase dapat digunakan format berikut: Kelas Siswa total Daftar Ulang Ada, siswa tdk 1 Tingkat X 2 Tingkat XI 3 Tingkat XII 158. Sekolah/Madrasah melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu. Sekolah/Madrasah melakukan bantuan subsidi silang kepada siswa yang kurang mampu secara ekonomi, balk melalui pengura dan pembebasan biaya pendidikan (SPP), pemberian beasiswa dan sebagainya untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar dapat mengikuti pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Bantuan pemerintah, pemerintah daerah, maupun lembaga kin dapat dimasukkan sebagai bantuan Biaya subsidi silang meliputi: pengura dan pembebasan biaya pendidikan, pemberian bea siswa maupun bentuk bantuan lainnya. Tahun siswa yang layak terima siswa penerima 1 2 3

15 - Adanya program sekolah ttg bantuan subsidi silang bagi siswa tidak mampu - Adanya data siswa yang tdk mampu yg mendapatkan subsidi silang, untuk maksimal tahun terakhir. - Adanya SK Kepala Sekolah dan komite sekolah ttg subsidi silang siswa yang tdk mampu, untuk maksimal tahun terakhir. - Adanya daftar siswa penerima subsidi silang, untuk waktu maksimal tahun terakhir. - Adanya bukti penerimaan siswa penerima subsidi silang, untuk waktu maksimal tahun terakhir. - Dapat dipergunakan format di bawah ini: No Kelas Jum.siswa tdk mampu Yang mendapat Subsidi 1 X 2 XI 3 XII rata-rata 159. Sekolah/madrasah melakukan pungutan biaya personal lain di samping uang sekolah/madrasah. Biaya personal lain adalah biaya yang dikeluarkan oleh siswa selain uang sekolah/madrasah. Yang dimaksud de jenis pungutan biaya personal meliputi: 1) biaya ujian; 2) biaya praktikum; 3) biaya perpisahan; dan ) biaya study tour. Dibuktikan melalui wawancara de orang tua, siswa, dan peprwakilan guru. Bila pemerintah/pemerintah daerah menetapkan pendidikan gratis bagi seluruh siswa de peraturan resmi, maka pilihannya adalah A Pungutan biaya personal di samping uang program keahlian. Jenis pungutan (dalam rupiah) per tahun Cek tentang macam-macam jenis pungutan yang ada - Pencocokan jenis pungutan (jika ada) de RKA S/M - Wawancara de komite sekolah, guru dan siswa secara acak. - Dapat dipergunakan format dibawah ini: Jenis pungutan 1 Biaya Ujian 2 Biaya Praktikum 3 Biaya Perpisahan Ada (Rp) Keberadaan tdk

16 Biaya Studi Tour 5 Dll. Bukti lain, wawancara de warga sekolah, komite sekolah dan siswa 160. Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan de melibatkan berbagai pihak terkait. Proses pengambilan keputusan dalam penggalian dana dari masyarakat dilakukan de melibatkan berbagai pihak. (dibuktikan de hasil rapat). Pengambilan keputusan untuk menetapkan biaya personal melibatkan berbagai pihak Pihak yang dilibatkan dalam pembahasan. - Adanya dokumen rapat (unda, daftar hadir, notulen rapat) - Adanya berita acara keputusan rapat. - Daftar hadir keterlibatan meliputi : a. Yayasan/dinas b. Kepala Sekolah c. Komite sekolah d. Perwakilan guru/pendidik e. Perwakilan tenaga kependidikan f. Orang tua siswa - Dapat digunakan format dibawah ini: Pihak yang dilibatkan dalam pembahasan 1 Yayasan, (Dinas) 2 Kepala Sekolah 3 Komite Sekolah Perwakilan Guru 5 Perwakilan tenaga Kependidikan 6 Orang tua siswa Pihak yang terlibat Keterlibatan ada tdk 161. Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel yang ditunjukkan oleh adanya RKA-S/M. Biaya personal yang dimaksud meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan (PP 19/2005, pasal 62 ayat 3). Jawaban dibuktikan de dokumen RKA-S/M Biaya personal yang berasal dari dana masyarakat tercantum dalam RKA-S/M. Biaya personal yang dikeluarkan siswa Tercantum dalam RKA-S/M Ya Tidak

17 1 2 3 : Isilah tanda ceklis ( ) pada kolom jawaban Ya atau Tidak, - Adanya RKA S/M - Pencocokan dana masyarakat de RKA S/M - Wawancara de warga sekolah, komite sekolah, guru dan siswa secara acak. - Informasi tentang penggunaan dana personal kepada warga sekolah - Adanya laporan penggunaan dana personal yang ditandatai oleh komite sekolah / yayasan. - Dapat dipergunakan format dibawah ini. 1 DSP 2 SPP 3 Prakerin Uang Praktek 5 Uji Kompetensi 7 Ula Umum 8 Dll. Biaya personal yang dikeluarkan siswa/tahun Ada Keberadaan Dlm APBS tdk : Isilah tanda ceklis ( ) pada kolom jawaban Ya atau Tidak RKA-S/M dan APBS sekolah harus dilampirkan. Dan dibuktikan kembali de wawancara kepada warga sekolah, komite sekolah dan siswa Sekolah/madrasah memiliki pedoman pengelolaan keua sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M. RKA-S/M berpedoman pada pengelolaan keua diputuskan komite sekolah/madrasah dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah. Jawaban dibuktikan de adanya dokumen pedoman pengelolaan keua. Kepemilikan pedoman pengelolaan keua selama empat tahun terakhir. Kepemilikan 1 Pedoman pengelolaan keua. Tahun kepemilikan : Isilah tanda ceklis ( ) pada kolom jawaban 200.,

18 - Adanya pedoman pengelolaan keua yg diputuskan oleh Komite Sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah untuk kurun waktu tahun terakhir - Adanya bukti/kesesuaian pedoman pengelolaan keua de rincian komponen dalam RKA, untuk kurun waktu tahun terakhir - Periksa dokumennya menggunakan format dibawah ini. Kepemilikan 1 Pedoman pengelolaan keua. Keberadaan Pedoman ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk 163. Sekolah/Madrasah memiliki Buku Kas Umum (BKU). Bukti dokumen buku kas pembukuan biaya operasional. Dilaksanakan pembukuan biaya operasional selama empat tahun terakhir. Dilaksanakan Tahun kepemilikan Pembukuan biaya operasional. : Berilah tanda ceklis ( ) pada kolom jawaban 200., jika dilaksanakan. - Adanya dokumen pembukuan biaya operasional, untuk kurun waktu tahun terakhir, ( buku penerimaan harian, buku kas pembantu penerimaan, buku kas pembantu pengeluaran, buku kas umum, laporan keua tahunan). - Periksa data mulai tahun keberadaan pembukuan biaya operasional de format di bawah.. Kepemilikan 1 Pembukuan biaya operasional Keberadaan Pembukuan ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk 16. Sekolah/Madrasah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keua dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan. Sekolah/Madrasah dapat menunjukkan bukti kesesuaian antara pedoman pengelolaan keua de rincian komponen-komponen biaya operasional yang telah dibelanjakan selama satu tahun dan jika ada disertakan pula bukti pelaporan. Pembuatan laporan pertanggungjawaban pengelolaan keua selama empat tahun terakhir. Dilaksanakan Tahun pembuatan

19 1 Laporan pertanggungjawaban pengelolaan keua : Isilah tanda ceklis ( ) pada kolom jawaban 200., jika dilaksanakan, - Adanya laporan pertanggungjawaban pengelolaan keua yg sesuai de pedoman pengelolaan keua de rincian komponen-komponen biaya operasional, untuk minimal tahun terakhir - Adanya bukti penyampaian laporan pertanggungjawaban pengelolaan keua kepada pemerintah/yayasan/penyelenggara pendidikan lainnya, untuk minimal tahun terakhir.. Kepemilikan 1 Laporan pertanggung jawaban pengelolaan keua Keberadaan Pedoman ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk

1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara).

1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). I. STANDAR ISI. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). Muatan KTSP Mata pelajaran: ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) 9) 9) 0) 0) Muatan

Lebih terperinci

Item Penilaian INSTRUMEN AKRTEDITASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN

Item Penilaian INSTRUMEN AKRTEDITASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN INSTRUMEN AKRTEDITASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN No Item Penilaian 1. Sekolah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga. A. Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami, dan sering B. Merumuskan dan menetapkan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI SD/MI

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI SD/MI INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI SD/MI Nama Sekolah/Madrasah Nomor Statistik Sekolah/Madrasah (SSN/M) Nama Kepala Sekolah/Madrasah Alamat Sekolah/Madrasah : : : : I. STANDAR

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH

Lebih terperinci

1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). Muatan KTSP

1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). Muatan KTSP I. STANDAR ISI. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). Muatan KTSP Mata pelajaran: ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) 9) 9) 0) 0) Muatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN BAGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA), MADRASAH ALIYAH (MA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI/SWASTA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DANA BOS. Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut: Item Pembiayaan

PENGGUNAAN DANA BOS. Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut: Item Pembiayaan PENGGUNAAN DANA BOS Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah. Hasil kesepakatan diatas harus

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.10 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 13 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.10 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 13 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017 Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP BOPTN dan BPPTNBH Solo, 28 Februari 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 BOPTN Bantuan Operasional Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) *) (TK/SD/SMP/SMA/SMK) NEGERI **) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) *) (TK/SD/SMP/SMA/SMK) NEGERI **) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN Form 1 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) *) (TK/SD/SMP/SMA/SMK) NEGERI **) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Logo Sekolah PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN Keterangan *) Rencana Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN PENDIDIKAN di Sekolah: RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan & Belanja Sekolah) M.D.NIRON

PENYUSUNAN ANGGARAN PENDIDIKAN di Sekolah: RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan & Belanja Sekolah) M.D.NIRON PENYUSUNAN ANGGARAN PENDIDIKAN di Sekolah: RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan & Belanja Sekolah) M.D.NIRON Pengertian APBS (Anggaran Pendapatan & Belanja Sekolah) Adalah rencana yang diformulasikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN A. Deskripsi Data 1. Penganggaran Keuangan di SMK Syafi i Akrom Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan SMK

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MATRIK PERBEDAAN PENGGUNAAN DANA BOS MADRASAH PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016

MATRIK PERBEDAAN PENGGUNAAN DANA BOS MADRASAH PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 MATRIK PERBEDAAN PENGGUNAAN DANA BOS MADRASAH PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 No Komponen Pembiayaan 1. Pengembangan Perpustakaan 2. Kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru TAHUN 2015 (REVISI)

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN KEPALA MADRASAH SWASTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... MADRASAH :... ALAMAT MADRASAH :... KECAMATAN :... KANTOR

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri

Lebih terperinci

DAFTAR INSTRUMEN/KELENGKAPAN ADMINISTRASI PENGELOLAAN BOS PROVINSI JAWA BARAT JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH APBD TAHUN 2013

DAFTAR INSTRUMEN/KELENGKAPAN ADMINISTRASI PENGELOLAAN BOS PROVINSI JAWA BARAT JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH APBD TAHUN 2013 DAFTAR INSTRUMEN/KELENGKAPAN ADMINISTRASI PENGELOLAAN BOS PROVINSI JAWA BARAT JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH APBD TAHUN 2013 A. Tahap Pendataan 1. Form A2 B. Tahap Usulan dan Penerbitan SK 1. Dokumen dari

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN AJARAN : (SEBELUM MENGISI, BACALAH PETUNJUK PENGISIAN)

LAPORAN INDIVIDU SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN AJARAN : (SEBELUM MENGISI, BACALAH PETUNJUK PENGISIAN) 1367446999 KEMDIKNAS A. IDENTITAS SD/MI Nomor Statistik Sekolah Jenis Sekolah 1. Nama Sekolah/Madrasah 2. Alamat Sekolah/Madrasah a. Jalan b. Desa/Kelurahan LAPORAN INDIVIDU SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH

Lebih terperinci

Tanggal Terbit : 01 Februari 2006 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Tanggal Terbit : 01 Februari 2006 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Perihal : PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) OLEH BENDAHARAWAN ATAU PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN PENGGUNAAN DANA BOS

Lebih terperinci

1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara :

1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara : LAMPIRAN INSTRUMEN WAWANCARA 1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara : I. STANDAR ISI PENDIDIKAN PROGRAM KEAHLIAN TEHNIK KENDARAAN RINGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar sekaligus kekayaan suatu bangsa, sedangkan sumber-sumber modal dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar sekaligus kekayaan suatu bangsa, sedangkan sumber-sumber modal dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah faktor penting untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan sarana strategis guna peningkatan mutu sumber

Lebih terperinci

Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi. infojambi.com

Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi. infojambi.com Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi infojambi.com Tahun 2012 pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 23,5 triliun untuk Bantuan Operasional Sekolah i (BOS) khususnya di daerah-daerah, dana

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN JAKARTA

STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN JAKARTA STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN 2007 2012 JAKARTA 2007 KATA PENGANTAR Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) adalah sebuah universitas swasta yang didirikan pada tahun 1960

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011 PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 205 KATA PENGANTAR Dana BOS yang diterima oleh sekolah

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. Muatan KTSP. 1 Mata Pelajaran 1) 11) 2) 12) 3) 13) 4) 14) 5) 15) 6) 16) 7) 17) 8) 18) 9) 19) 10) 20) 2 Muatan lokal:

I. STANDAR ISI. Muatan KTSP. 1 Mata Pelajaran 1) 11) 2) 12) 3) 13) 4) 14) 5) 15) 6) 16) 7) 17) 8) 18) 9) 19) 10) 20) 2 Muatan lokal: I. STANDAR ISI. Program Keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dibuktikan dengan adanya dokumen KTSP yang meliputi 9 muatan: Yang dimaksud 9 muatan KTSP

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 63 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan,

Lebih terperinci

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN Pengantar Pembiayaan adalah persoalan yang sangat dinamis. Di samping secara langsung bersentuhan dengan masyarakat, masalah ini juga terkait

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF ATAS PENCAPAIAN KINERJA DI BIDANG CUKAI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, ============================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 5 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA PENDAMPING BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA) KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE Menimbang : a.

Lebih terperinci

VI. STANDAR PENGELOLAAN

VI. STANDAR PENGELOLAAN VI. STANDAR PENGELOLAAN. Sekolah/Madrasah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga. Yang dimaksud dengan sering disosialisasikan, jika sekolah/madrasah mensosialisasikan visi lembaga sebanyak (dua)

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN BEA SISWA KEPADA SISWA YANG TIDAK MAMPU PADA SEKOLAH NEGERI/SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 20 TAHUN 2017

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 20 TAHUN 2017 WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CIREBON BAGI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, ============================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 6 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI/SWASTA DAN MADRASAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue

BAB II KAJIAN TEORI. dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue 8 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Pembiayaan Pendidikan 1. Pengertian Biaya Menurut Supriyono (2000:16), biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN. Kegiatan pengelolaan keuangan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan

MANAJEMEN KEUANGAN PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN. Kegiatan pengelolaan keuangan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan MANAJEMEN EUANGAN Pendidikan tidak terlepas dari kebutuhan dana untuk mendukung terselenggaranya program pendidikan secara efektif dan efisien Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dalam segala aktivitasnya

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2009 WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH Lampiran I : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH Format : RAPBS RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH.

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENGGALIAN DATA PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

INSTRUMEN PENGGALIAN DATA PEMBIAYAAN PENDIDIKAN INSTRUMEN PENGGALIAN DATA PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI JAWA BARAT S E K O L A H IDENTITAS RESPONDEN Kab./Kota : Nama Responden : Jabatan responden: No. Contact : IDENTITAS SEKOLAH Jumlah guru : PNS:.. orang

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar 1. Sejarah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

2013, No

2013, No 2013, No.834 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN Prof. Suyanto, Ph.D

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN Prof. Suyanto, Ph.D BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN 2009 Prof. Suyanto, Ph.D Dirjen Mandikdasmen Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional 1 Tujuan BOS Secara umum

Lebih terperinci

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

FORM EDS KEPALA SEKOLAH FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dana Pendidikan 2.1.1 Pengertian Dana Pendidikan Menurut Mulyasa (2011:167) menyatakan bahwa dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STANDAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN OLEH KEPALA SDN SE KECAMATAN SUNGAI RAYA KEPULAUAN ARTIKEL PENELITIAN

IMPLEMENTASI STANDAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN OLEH KEPALA SDN SE KECAMATAN SUNGAI RAYA KEPULAUAN ARTIKEL PENELITIAN 1 IMPLEMENTASI STANDAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN OLEH KEPALA SDN SE KECAMATAN SUNGAI RAYA KEPULAUAN ARTIKEL PENELITIAN O L E H : U. M A U L U D D I N NIM F10211051 PROGRAM STUDIS2- PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR ^^ TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR ^^ TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR ^^ TAHUN 04 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERSIAPAN AKREDITASI. 2. Berita Acara Penyelenggaraan Rapat Penyusunan dan tanda tangan Komite, KS, Wakasek, Kaur, Guru dan guru BK

PERSIAPAN AKREDITASI. 2. Berita Acara Penyelenggaraan Rapat Penyusunan dan tanda tangan Komite, KS, Wakasek, Kaur, Guru dan guru BK PERSIAPAN AKREDITASI I. STOPMAP I berisi : 1. Kurikulum ( KTSP) 2. Berita Acara Penyelenggaraan Rapat Penyusunan dan tanda tangan Komite, KS, Wakasek, Kaur, Guru dan guru BK 3. Referensi yang tertulis

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN HONORARIUM JAM MENGAJAR BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TAMBAHAN HONORARIUM BAGI TENAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya

Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya Oleh : 1 Alldo Fellix Januardy 1 Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur Mahasiswa

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN BIAYA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI/SWASTA, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI/SWASTA DAN MADRASAH ALIYAH

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS ) TAHUN PELAJARAN 212-213 Nama Sekolah Desa/ Kecamatan Kabupaten/ Kota Propinsi Triwulan : SDN MAYANG 4 : Mayang : Jember : Jawa Timur : I s/d IV Tahun Anggaran

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 I. KETENTUAN UMUM

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN TIM BOS KABUPATEN/KOTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... KAB/KOTA :... KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2010 WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

=================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

=================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG =================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 16 TAHUN 2014 TENTANG BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PADA JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN I. UMUM Pengaturan mengenai pendanaan pendidikan dalam Pasal 46, Pasal 47, Pasal 48, dan Pasal 49,

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH

LAPORAN INDIVIDU SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH 5910378148 DEPDIKNAS APORAN INDIVIDU SEKOAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH Sebelum mengisi bacalah Pedoman Pengisian aporan Individu SD/MI TAHUN AJARAN KEADAAN 31 AGUSTUS KODE KECAMATAN / *) Diisi oleh

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA PENDIDIKAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KOP... (Nomer telepon / Handphone)

KOP... (Nomer telepon / Handphone) Contoh Format Permohonan Pencairan dari penerima hibah KOP... (Nomer telepon / Handphone) Sukoharjo,... 2012 Nomor : / /... K e p a d a Lampiran : 1 (satu) bendel. Yth. Bapak Bupati Sukoharjo. Perihal

Lebih terperinci

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 07 UNGARAN Standar Pembiayaan Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/10 1 Judul STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 07 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/10 2 Lembar Pengendalian STANDAR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Evaluasi Suchman (1961, dalam arikunto, 2009 : 1) memandang evaluasi sebagai proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 34 TAHUN 2015

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 34 TAHUN 2015 BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 34 TAHUN 2015 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN DANA PENDAMPING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebijakan pendanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebijakan pendanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat dua agenda penting pemerintah berkenaan dengan bidang pendidikan, yaitu; peningkatan mutu Pendidikan Nasional dan pemerataan kesempatan memperoleh

Lebih terperinci

14. KU Keuangan KU Keuangan Tahun A. SUBTANTIF No. 14

14. KU Keuangan KU Keuangan Tahun A. SUBTANTIF No. 14 14. KU Keuangan KU Keuangan Tahun 2014 A. SUBTANTIF No. 14 page 1 / 91 KU KU.00 KEUANGAN Penyusunan Anggaran 00 Petunjuk/pedoman penyusunan anggaran 01 Bahan penyusunan anggaran 02 Target penerimaan anggaran

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA PENDIDIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DI KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang :

Lebih terperinci

Standar Pembiayaan STIKES HARAPAN IBU

Standar Pembiayaan STIKES HARAPAN IBU Standar Pembiayaan STIKES HARAPAN IBU Halaman 2 dari 5 STANDAR PEMBIAYAAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.NON AK. 03/004/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN OLEH : Ketua Lembaga Penjaminan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD KOTA DUMAI WALIKOTA

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015 Halaman : 1 025.04.07 Program Pendidikan Islam 6.293.347.000 2129 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan Madrasah 1.724.500.000 2129.001 Madrasah yang terakreditasi [Program Baru

Lebih terperinci

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun 2016 Bahan Kajian 2 SUMBER BIAYA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEND DASAR PEND MENENGAH PEND DASAR DAN MENENGAH Pemerintah/

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI SMP/MTs

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI SMP/MTs INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI SMP/MTs Nama Sekolah/Madrasah Nomor Statistik Sekolah/Madrasah (SSN/M) Nama Kepala Sekolah/Madrasah Alamat Sekolah/Madrasah : : : : I. STANDAR

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DANA BOS TAHUN 2012 (HASIL TIM MANAJEMEN BOS KAB.,MKKS DAN PERWAKILAN PENGGUNA BOS / TIM MANAJEMEN BOS SEKOLAH)

PENGGUNAAN DANA BOS TAHUN 2012 (HASIL TIM MANAJEMEN BOS KAB.,MKKS DAN PERWAKILAN PENGGUNA BOS / TIM MANAJEMEN BOS SEKOLAH) PENGGUNAAN DANA BOS TAHUN 2012 (HASIL TIM MANAJEMEN BOS KAB.,MKKS DAN PERWAKILAN PENGGUNA BOS / TIM MANAJEMEN BOS SEKOLAH) No Komponen 1 Pembelian/ penggandaan buku teks pelajaran 2 Kegiatan dalam rangka

Lebih terperinci

SE-02/PJ./2006 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA

SE-02/PJ./2006 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA SE-02/PJ./2006 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA Contributed by Administrator Wednesday, 01 February 2006 Pusat Peraturan Pajak Online PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, PENGAJUAN, PENYALURAN, DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI

Lebih terperinci

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 12 SEMARANG 2O16 Standar Pembiayaan Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN 2007 2012 JAKARTA

KEBIJAKAN NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN 2007 2012 JAKARTA KEBIJAKAN NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN 2007 2012 JAKARTA 2007 KATA PENGANTAR Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) adalah sebuah universitas swasta yang didirikan pada tahun

Lebih terperinci