Ini sudah tahun dan kita masih bangga
|
|
- Sugiarto Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hal & Topik Bahasan 4 Sudah dimana (pendidikan) kita sekarang 5 Awas!!! Jangan Masuk Homeschooling 6 Salam kenal, saya Mercy Sion 7 Tren Homeschooling 8 Homeschooling hebat? 9 Awas!!! Jangan Tergoda Homeschooling 10 Tak kenal maka tak sayang 11 Mengapa mereka pilih Homeschooling? 14 Persamaan dasar Homeschooling dan Sekolah biasa (formal) 15 Beda Homeschooling - Sekolah formal 24 Peringatan!!! Dinamika Homeschooling 36 Jejak Homeschool tahun 1970 sekarang Hal & Topik Bahasan 43 Kebingungan pilih metode homeschool 51 Praktek Homeschool di Indonesia 55 Tiga Jenis Homeschooling 61 Ujian dan Ijazah Negara Homeschool 66 Payung Hukum Homeschool Indonesia 69 Mengintip mereka yang homeschooling 83 Persiapan ber-homeschooling 93 Sekali lagi, pertimbangkan hal-hal ini 100 Bergabung dengan Homeschool 106 TIPS Jadi Guru untuk anak sendiri 107 BONUS : GAYA BELAJAR ANAK, 114 Akhir kata. Terima kasih 119 Formulir FREE 1 bulan homeschooling
2 Semua sudah berubah, bahkan sangat cepat. Yang dulu tidak bisa, sekarang mudah diraih. Pengetahuan tersedia dimana-mana, tanpa membayar sangat mahal seperti dulu. Demikian juga dengan pendidikan. Apakah kita masih lekat dengan pendidikan jaman dulu, pendidikan kuno, yang tidak efektif? Kita dipaksa berada di sekolah (belum tentu belajar serius) dari pagi sampai petang. Kita dipaksa mengerjakan dan menghafal belasan bahkan puluhan pelajaran yang nyatanya tidak terpakai untuk tes jenjang pendidikan berikutnya, bahkan mubazir untuk cari kerja. Masihkah kita ngotot, memaksa anak-anak menelan pendidikan kuno dan menyiksa... Ini sudah tahun dan kita masih bangga dengan metode pendidikan tahun 1970an? Murid dulu harus diam dan menelan bulat- bulat kata guru yang dianggap tidak pernah salah sekarang harus dikritisi. Dulu, murid kelelahan karena ditimbun PR dan butuh berjam-jam menghafal demi nilai tinggi berbagai ulangan esok hari. Sekarang saatnya MERDEKA.Karena saat merasa merdeka, kita lebih termotivasi belajar dan berusaha optimal. Satu Solusi yang sudah DILEGALKAN Kementerian Pendidikan di Republik Indonesia adalah HomeSchool. Buku ini membongkar, kelebihan dan kekurangan Homeschool, dan apa terbaik dan membuat anak kita semua bergairah belajar.
3 Payung Hukum Homeschool di Indonesia PP No 19/2005 : Standar Nasional Pendidikan PP No 73/1991 : Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Kep Mendikbud No 131/U/1991 : Paket A dan B Kep Mendiknas No 132/U/2004 : Paket A, B, C Kesepakatan Dirjen PLS dengan Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (Asahpena) tahun 2007 tentang pembinaan dan penyelenggaraan Komunitas Sekolah Rumah sebagai Satuan Pendidikan Kesetaraan Tugas dan Tanggung Jawab Depdiknas 1. Menyiapkan acuan, kriteria, dan prosedur yang terkait dengan Komunitas Sekolah Rumah sebagai satuan Pendidikan Kesetaraan 2. Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Komunitas Sekolah Rumah sebagai satuan Pendidikan Kesetaraan 3. Memberi pengakuan dan perlindungan terhadap penyelenggaraan Komunitas Sekolah Rumah sebagai satuan Pendidikan Kesetaraan
4 Pertimbangkan : Homeschool tidak gratis Isu homeschooling bukan pada biaya yang harus dikeluarkan untuk pendidikan anak, tetapi pada komitmen dan kreativitas pelajaran tiap hari Dengan biaya minimum, kita dapat menjalankan kreativitas dan membakar semangat anak untuk berhomeschooling. Walaupun begitu, tetap ada biaya untuk berbagai materi sarana pendidikan anak sekaligus sarana peningkatan kapabilitas anda sebagai tutor di homeschooling tunggal. Ohya, biaya akan membengkak, jika anda membutuhkantenaga tutor dan atau mengikuti homeschooling komunitas Image : mutiara-ummat.org
5 Pertimbangkan: Homeschooler kurang sosialisasi? Bersosialisasi = berinteraksi dengan siapa saja, tidak hanya teman seumur, teman khusus, teman yang itu-itu saja. Apakah sekolah menjamin keberhasilan sosialisasi anak? Mari kita kritisi, Berapa lama anak berinteraksi di sekolah mengingat begitu masuk kelas artinya anak harus diam. Murid sekolah ekslusif sehingga hanya anak orang kaya, anak agama tertentu saja. Apakah begitu konsep sosialisasi yang benar; bahwa anak hanya mau dan boleh berinteraksi dengan orang berlatar belakang yang sama (tidak mau bergaul dengan luar kelompoknya) Lebih jauh lagi, sekolah mana yang bisa menyediakan waktu yang cukup dan tempat di mana jiwa anak bisa berkembang sehat; kesedihan anak yang didengar dengan sepenuh hati; kekurangan dan kelebihan anak diperdulikan; konflik yang diselesaikan tuntas tas tas.
6 Homeschooler tidak serius belajar? Belajar : membuat dari tidak tahu menjadi tahu,pengetahuan membuat pengetahuan menjadi informasi membuat informasi menjadi keterampilan yang dapat dipakai dalam hidup sehari-hari Bisa saja homeschoolers sepertinya tidak serius belajar, santai, tidak tegang belajar. Bisa jadi ia bisa menyelesaikan mengerjakan lembaran kerja Matematika hanya dalam 30 menit, tetapi bisa menghabiskan dua jam untuk mewawancarai kepala suku dayak yang ia temui di pameran seni di Jakarta Jadi jumlah waktu tidak menjadi tolok ukur pembelajaran, apalagi jika waktu dijadikan sebagai bentuk pemaksaan.
7 Ini dia kelebihan Homeschooling Efektif dan efisien menyelesaikan kurikulum pendidikan karena Sistem belajar yang privat bukan massal dan klasikal seperti di sekolah formal membuat anak lebih cepat meyerap informasi. Siswa bisa langsung menanyakan yang kurang dimengerti dan mencari jawaban tuntas. Setelah selesai dengan topik tersebut, Homeschooler dapat langsung melanjutkan ke pelajaran berikutnya, tanpa perlu menunggu siapapun, seperti di sekolah. Di sekolah, guru harus bertoleransi dengan murid yang tidak siap, yang belum mengerti. Sementara murid yang sudah mengerti menjadi bosan. Sesungguhnya yang terjadi di sekolah adalah topik yang bisa diselesaikan dalam x menit menjadi berlama-lama karena terlalu banyak gangguan komunikasi, murid ribut, guru marah, Jadi bukan karena in depth learning.
8 Ini dia kelebihan Homeschooling Mengapresiasi gaya belajar masing-masing anak (kinestetis visual audio) Orangtua bisa memberikan materi sesuai gaya belajar anaknya. Misalnya anak dengan gaya belajar kinestetis kesulitan mengafal tabel perkalian dengan hanya melihat. Maka orangtua bisa kreatif dengan mengajak anaknya membuat tabel perkalian bersama-sama, atau memberi lembar kerja dari buku 365 hari Melatih Matematika be Fun and Smart, yang bisa ditulis dengan pensil warna. Belajar koordinat kartesius dengan mensiasati papan catur dan posisi pion. Dan berbagai kreatifitas lainnya bisa dikembangkan orangtua sehingga anak mendapat pengertian dengan mempergunakan lebih banyak panca inderanya. Di sekolah, anak kinestetis, diberi label anak tidak bisa diam, anak nakal dan seterusnya itu tidak saja membuat anak malas belajar, tetapi membunuh karakter positif anak yang memang punya gaya belajar kinestetis.
9 Ini dia kelebihan Homeschooling Suasana belajar yang tidak setegang di sekolah membuat anak lebih rileks dan lebih siap menerima pelajaran. 1. Orangtua juga bisa memberikan dvd / cd pelajaran yang dipelajari anak secara mandiri 2. Homeschoolers bisa mencari pengetahuan dengan berselancar di internet, didampingi orangtua 3. Selain itu, beberapa televisi menyiarkan informasi yang sangat bernilai. Acara Si Bolang, Laptop si Unyil, Dunia Binatang di televisi Trans 7 yang menambah pengetahun anak. Acara Upin dan Ipin di TPI yang menggambarkan dan memasukkan nilai-nilai karakter baik dalam pergaulan anak-anak jaman sekarang. Acara pelajaran umum dan bahasa Inggris di TVRI Acara-acara bermutu tersebut disiarkan dari pukul Tentu saja, anak-anak yang bersekolah formal, yang masih berada di sekolah, tidak bisa menikmati acara tersebut.
10 Ini dia kelebihan Homeschooling Homeschooler lebih fokus, karena belajar sendirian atau dengan lebih sedikit anak. Bandingkan dengan sistem kelas dalam sekolah yang bisa mencapai 40 anak dalam satu kelas, dan anak duduk di barisan belakang, maka kadar fokusnya makin rendah. Jadi tidak terlalu mengherankan bila kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, yang diselesaikan dalam 6 bulan di sekolah formal, bisa dituntaskan homeschooler dalam 3 bulan. Pelajaran kelas 6 bisa dikuasai dalam 7 bulan saja. Selain lebih cepat, homeschooler bisa meraih nilai lebih tinggi karena mereka fokus mempelajari kurikulum. Tidak perlu direpotkan dengan pelajaran lain-lain sebanyak yang diwajibkan di sekolah formal
Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?
Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciIDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin :
69 IDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin : PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan gambaran tentang aktivitas sosial anda. Anda
Lebih terperinciGambar 4.1 Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklus Proses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan, guru hanya mengajar dengan ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga guru lebih aktif
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Barisan dan Deret
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI MODEL HOMESCHOOLING (Studi Kasus di Homeschooling Kak Seto Surakarta Tahun 2012)
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI MODEL HOMESCHOOLING (Studi Kasus di Homeschooling Kak Seto Surakarta Tahun 2012) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAHAGIA BELAJAR BAHAGIA MINAT MEMBANGUN KARAKTER BELAJAR ANAK GENERASI PEMBELAJAR MANDIRI SEPANJANG HAYAT TUJUAN HIDUP MANUSIA
BAHAGIA TUJUAN HIDUP MANUSIA BAHAGIA TUJUAN UTAMA PENDIDIKAN BELAJAR SALAH SATU KUNCI BAHAGIA MINAT MEMBANGUN KARAKTER BELAJAR ANAK GENERASI PEMBELAJAR MANDIRI SEPANJANG HAYAT Filosofi kata bimba Prosesnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Umum :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi saat ini menuntut adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan semakin beragam, mulai dari jalur pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Barisan dan Deret
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Barisan dan Deret
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan
BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan Analisis terhadap gaya belajar siswa berprestasi di SMP
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kematangan Sosial Emosional Anak. (1) Perkembangan, proses pencapai kemasakan/usia masak, (2) proses
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kematangan Sosial Emosional Anak 1. Pengertian Kematangan Sosial Emosional Anak Chaplin (2011), mengartikan kematangan (maturation) sebagai: (1) Perkembangan, proses pencapai kemasakan/usia
Lebih terperinciMENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan
MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 disebutkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala aspek kehidupan. Pendidikan tidak akan terlepas dari proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah modal dasar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga dituntut untuk terus berupaya mempelajari, memahami, dan menguasai berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan individu-individu
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan individu-individu yang mampu menyesuaikan
Lebih terperinciSeri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA
Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Disarikan dari buku: [BUKAN] DOSA-DOSA ORANGTUA TERHADAP ANAK DALAM HAL FINANSIAL, oleh Agus Arijanto (2015) MENYIASATI DUIT ( UANG ) BAGAIMANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Dengan pendidikan seorang dapat mengembangkan berbagai pengetahuan. Pendidikan juga mampu membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa depan suatu negara dapat dilihat dari maju tidaknya kualitas pendidikan dan kesehatan negara tersebut. Suatu negara dapat menjadi negara yang maju bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya kebutuhan akan pendidikan sebagai suatu investasi. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin kompleks, telah menjadikan kebutuhan manusia semakin kompleks pula, khususnya kebutuhan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Matematika-Wajib Topik : Definisi Matriks, Jenis-jenis matriks, Transpos Matriks, Kesamaan dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak dini, dengan harapan siswa-siswi dapat memahami isu-isu global yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah mata pelajaran yang membahas ilmu-ilmu biologi, kimia, dan fisika. IPA memiliki posisi penting dalam dunia pendidikan dewasa ini.
Lebih terperinciBERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA
24 SERI BACAAN ORANG TUA BERCERITA PADA ANAK Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Milik Negara
Lebih terperinciMEIDITA CAHYANINGTYAS K
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MEIDITA CAHYANINGTYAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini ialah anak yang baru dilahirkan sampai dengan usia 6 tahun. Usia dini merupakan usia yang sangat fundamental dalam menentukan pembentukan karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaman dan juga merupakan kurikulum yang ada pada jenjang Diploma III, khususnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kuliah Kerja Media diselenggarakan untuk membekali mahasiswa dengan keahlian dan kualitas diri yang selalu dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman dan juga merupakan
Lebih terperinciOleh: Sumardiono Layout: Mira Julia
FAQ Homeschooling Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat dan dipublikasikan oleh: Rumah Inspirasi & Bentang Ilmu www.rumahinspirasi.com www.bentangilmu.com 1 Pengantar Wacana tentang homeschooling/home
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan pada tingkat pendidikan dasar, menengah, sampai jenjang perguruan tinggi.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Lingkaran 1 Alokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan umat manusia. berkualitas yang akan mampu menghadapi tantangan kehidupan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan umat manusia. Pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi setiap orang, dengan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis moral yang terjadi pada generasi penerus bangsa semakin parah, generasi muda yang seharusnya menjadi harapan bangsa alih-alih menyiapkan masa depan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kreativitas setiap anak pasti berbeda, namun dapat dipastikan setiap anak memiliki kreativitas sejak dini tergantung bagaimana cara orang tua dapat
Lebih terperinciSITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI
SAAT MEMFASILITASI 1 81 1 82 BAB 4 Teknik Menangani Situasi Sulit Saat Memfasilitasi Bayangkan situasi sulit apa yang bisa dihadapi seorang fasilitator infomobilisasi saat mengelola kegiatan kelompok atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu dinamika kehidupan guru dan murid di sekolah. Masalah itu tidak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan di Indonesia seolah-olah tidak ada habisnya untuk dibicarakan. Masalah-masalah yang akhir-akhir ini mencuat yaitu mutu pendidikan, perubahan
Lebih terperinciPerpustakaan Unika LAMPIRAN 172
LAMPIRAN 172 PEDOMAN WAWANCARA, OBSERVASI DAN TES MEMBACA 173 PEDOMAN WAWANCARA, OBSERVASI DAN TES MEMBACA Pedoman Wawancara Untuk Subyek Penelitian 1. Kamu bisa mengikuti pelajaran di sekolah atau tidak?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, baik tujuan kelembagaan maupun tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Wajib :
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Lamongan Mata Pelajaran : Matematika Wajib Kelas/Semester : X-OSN/1 Materi Pokok : Barisan dan Deret Alokasi Waktu : Jam Pelajaran A. Kompetensi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Barisan dan Deret
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan pendidikan khususnya pendidikan di sekolah. Pembinaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan agar siswa dapat mencapai tujuan tertentu. Agar siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan maka diperlukan pembinaan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Transformasi 1
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Peminatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan rasa estetik sehingga tumbuh sikap apresiatif dalam jiwa siswa. Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang telah hendak dicapai,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Penyelenggaraan pendidikan baik secara formal maupun informal harus disesuaikan dengan
Lebih terperinciEKSISTENSI SEKOLAHRUMAH (HOMESCHOOLING) DALAM KHASANAH PENDIDIKAN. Oleh: Wahyudi 1
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 32 EKSISTENSI SEKOLAHRUMAH (HOMESCHOOLING) DALAM KHASANAH PENDIDIKAN Oleh: Wahyudi 1 Abstrak: Keberadaan pendidikan formal dan nonformal yang ada sekarang ini dirasa
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Tema Sub Tema Sub-Sub Tema Pertemuan : 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit : SMP Kristen Satya Wacana Salatiga
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID
L1 LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID Hari/ Tanggal : Nama : 1. Apakah kamu memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang sering kamu lakukan saat menggunakan komputer? a. Bermain game c. Menonton
Lebih terperinciTEAM TEACHING: SEBUAH STRATEGI UNTUK MEMBANGUN LEARNING COMMUNITY
Supahar/Team Teaching Sebuah TEAM TEACHING: SEBUAH STRATEGI UNTUK MEMBANGUN LEARNING COMMUNITY Pendahuluan Oleh: Supahar Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY Abstraks Salah satu agenda dalam dunia pendidikan
Lebih terperinciAktivitas untuk Belajar tentang Doa
Aktivitas untuk Belajar tentang Doa MENIRU TELADAN ORANG DEWASA Anak membutuhkan banyak kesempatan untuk mendengar orang dewasa berdoa. Sikap orang dewasa yang tulus dan penuh hormat dalam berdoa amat
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (Lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Transformasi
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB Diah Ayu Wulan Dosen Sastra Cina FIB UB diahayuwulan96@yahoo.co.id Abstrak Bahasa Mandarin merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknik yang berkaitan dengan komposisinya (analisis bentuk at au penataan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni tari sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis, kehadirannya tidak bersifat independen. Dilihat secara tekstual, tari dapat dipahami dari bentuk dan teknik
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
1 1 BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Kemajuan yang pesat dibidang sains dan tehnologi pada masa sekarang ini menuntut pemerintah untuk lebih memperhatikan pendidikan di Indonesia, sebab melalui
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Umum : Persamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Busro Hamzah, : 2001: 4) yang menyatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan seni musik merupakan salah satu pembentukan manusia Indoensia seutuhnya dengan cara memupuk rasa kebanggaan nasional dan ketahanan dalam menanggulangi pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat Indonesia yang maju, modern, dan sejajar dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan nasional Indonesia menyatakan perlunya masyarakat melaksanakan program pembangunan nasional dalam upaya terciptanya kualitas manusia dan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Peluang 1 Alokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bandar Setia dengan memberikan 10 soal tentang materi operasi hitung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang harus dikuasai oleh setiap siswa, karena matematika merupakan pelajaran yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciRahasia Menukar. Hobby Menjadi Uang. Dipublikasikan Oleh :
Rahasia Menukar Hobby Menjadi Uang Dipublikasikan Oleh : www.infodahsyat.com 1 Bagi sebagian orang, hobby membuat mereka tetap bersemangat dan bergairah menikmati hidup. Hampir setiap orang memiliki hobby.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang disengaja untuk membantu, membina, dan mengarahkan manusia mengembangkan segala kemampuannya yang dilaksanakan
Lebih terperinciFILM BERBAHASA INGGRIS UNTUK MENUMBUHKAN MINAT PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR BAHASA INGGRIS. Oleh : Ilham, M.Pd* ABSTRAK
FILM BERBAHASA INGGRIS UNTUK MENUMBUHKAN MINAT PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR BAHASA INGGRIS Oleh : Ilham, M.Pd* ABSTRAK Salah satu cara untuk menumbuhkan minat peserta didik untuk belajar Bahasa Inggris
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Matriks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yang paling banyak digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi merupakan salah satu media massa yang paling banyak digunakan oleh penduduk Indonesia untuk mengakses informasi dan hiburan. Media televisi tidak lagi dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan maupun pendidikan merupakan suatu hal yang selalu melekat dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak manusia pertama kali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. televisi yang ada sekarang ini, batas-batas negara pun tidak lagi merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya media massa di Indonesia, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 2 (dua) : Matematika : Umum : Barisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen
Lebih terperinciSekolah Aman, Nyaman dan Menyenangkan. Bukik Setiawan Penulis Buku Anak Bukan Kertas Kosong
Sekolah Aman, Nyaman dan Menyenangkan Bukik Setiawan Penulis Buku Anak Bukan Kertas Kosong Bukik Setiawan Obrolan Kita Hari Ini Mengapa Terjadi Kekerasan di Sekolah? Mengatasi Kekerasan di Sekolah? Mencegah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. PROFIL BIMBINGAN BELAJAR YOUTH EDUCATIONAL. Bimbingan Belajar Youth Educational Centre (Bimbel YEC)
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. PROFIL BIMBINGAN BELAJAR YOUTH EDUCATIONAL CENTRE Bimbingan Belajar Youth Educational Centre (Bimbel YEC) merupakan lembaga bimbingan belajar untuk pelajar SD,
Lebih terperinciBELAJAR TANPA TEKANAN BERSAMA HOMESCHOOLING
BELAJAR TANPA TEKANAN BERSAMA HOMESCHOOLING OLEH JESSICA NOVITA CHANDRA Taman Pulo Gebang D4 no 6, 021-4611908, haleyon@sammail.com ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN Menginformasikan masyarakat bahwa tekanan belajar
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I
SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tuntas 8 40% 2 <75 Tidak Tuntas 12 60% Jumlah %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Prasiklus/Kondisi Awal Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang berlangsung di kelas V SDN Ketip
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Geometri Ruang 1
Lebih terperinciKonsep Pembelajaran Mandiri. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Konsep Pembelajaran Mandiri Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2012 BAB I Pendahuluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak tantangan yang dihadapi manusia, salah satunya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak tantangan yang dihadapi manusia, salah satunya adalah tantangan pekerjaan yang menuntut kriteria-kriteria tinggi yang menimbulkan persaingan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Peminatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan perubahan pola pikir dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat. Hal ini terlihat dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Matriks 3 Alokasi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Etyn Nurkhayati SD YPKP I Sentani Jayapura Papua Abstrak:Kesulitan siswa dalam menulis
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak
LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
II. KAJIAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (2004: 7) pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
Lebih terperinciRENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD Disusun Oleh: Anisetus B. Ole (1815145749) Masjoko (1815145757) Kelas: C, 2014 Disusun untuk memenuhi tugas Kelompok Mata Kuliah Pembelajaran
Lebih terperinciPengaruh Lembaga Bimbingan Belajar terhadap Pembelajaran Matematika
Pengaruh Lembaga Bimbingan Belajar terhadap Pembelajaran Matematika Bimbingan belajar merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasi yang bertujuan untuk memberikan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya di dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada bidang studi Pendidikan Jasmani, masih banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masykarakat, bangsa dan negara (Undang-undang Sisdiknas RI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperincimengembangkan pengetahuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan, dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena pendidikan dapat mengembangkan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR
PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR Yusmira, Mahmud HR, Bakhtiar Hasan Ymira624@gmail.com ABSTRAK Materi organisasi
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya I Nyoman Adi Setiawan Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bangsa yang maju dapat dilihat dari kualitas sumberdaya manusianya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa yang maju dapat dilihat dari kualitas sumberdaya manusianya, oleh karena itu agar bangsa kita dapat maju maka perlu upaya peningkatan mutu pendidikan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 2 (dua) : Matematika : Umum : Limit
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH
BAB III ANALISA MASALAH Dari data dan fakta yang ada, penulis melihat beberapa hal yang menjadi masalah pembelajaran ekstrakurikuler di St. Aloysius. Permasalahan itu antara lain berkaitan dengan kurikulum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Peneliti telah melakukan kegiatan observasi awal atau pratindakan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan nyata di kelas, baik keadaan siswa
Lebih terperinci