BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah kebutuhan akan pakaian sebagai alat pelindung tubuh maupun

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk dunia yang terus berkembang membuat kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder terus meningkat. Salah satu kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan pakaian sebagai alat pelindung tubuh maupun sebagai suatu gaya hidup yang tidak dapat lagi terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Hal tersebut juga membuat industri pakaian jadi atau yang lebih sering disebut industri garmen semakin dituntut untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan mampu menyerap pangsa pasar yang ada. Namun tidak hanya pakaian yang berkualitas, para produsen juga harus mampu memproduksi pakaian dengan menekan harga produksi agar tidak membebani pengeluaran mereka yang semakin meningkat seiring dengan kenaikan harga bahan bakar dunia. Salah satu cara untuk menekan harga produksi adalah membuat sumber daya yang mereka miliki (manusia, mesin, bahan baku) untuk lebih efektif dan efisien sehingga sumber daya tersebut dapat digunakan secara optimal dalam berproduksi. Didirikan sejak tahun 1989, PT BINA BUSANA INTERNUSA merupakan salah satu anak perusahaan Triputra Group yang sukses bergerak di bidang pakaian jadi. Selama kurang lebih sepuluh tahun bergerak di bidang

2 2 ini, PT. BINA BUSANA INTERNUSA dengan pengalaman dan pengetahuan profesionalnya telah mampu memberikan yang terbaik bagi para pelanggannya dengan memenuhi kebutuhan akan pakaian yang berkualitas baik, elegan, serta nyaman dipakai. PT. BINA BUSANA INTERNUSA juga berpartisipasi secara global khususnya dalam industri garment melalui kerjasama bisnis dan kesepakatan dengan banyak negara Asia maupun Eropa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama melakukan penelitian, ditemukan bahwa perusahaan telah memiliki suatu standart dan sistem kerja yang cukup baik yakni berupa Time Study dan tata letak dari mesin yang digunakan untuk setiap brand dan tipe yang berbeda dan berubah-ubah dari waktu ke waktu. Namun penulis melihat bahwa terdapat penerapan dari sistem kerja tersbut masih belum optimal dan efektif diterapkan dilantai produksi. Selain itu faktor ergonomi yang belakangan ini sangat berpengaruh bagi performance kerja dari seorang operator masih belum mendapatkan perhatian yang cukup dari perusahaan terlihat dari masih digunakannya bangku dengan alas duduk yang dapat menyebabkan nyeri pada bagian tubuh tertentu jika digunakan dalam waktu yang lama atau yang biasa disebut CTD (Cumulative Trauma Disorders). Selain itu sering terjadinya broken size yakni perbedaan jumlah rencana awal yang akan dikirim dengan jumlah produksi pakaian yang siap untuk dikirim menandakan bahwa efisiensi dari lini produksi terutama lini produksi no II masih belum memuaskan.

3 3 Maka dalam laporan ini penulis mencoba untuk menganalisa dan meningkatkan standart serta sistem kerja khususnya yang terdapat pada lini produksi No II sebagai langkah awal untuk peningkatan bagi seluruh lini produksi yang terdapat pada perusahaan. Hal ini dilakukan agar sumber daya yang digunakan dapat lebih efektif dan efisien lagi sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan produktivitas dari PT. BINA BUSANA INTERNUSA. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Setelah dilakukan wawancara serta survey awal di Departemen Sewing, PT BINA BUSANA INTERNUSA diperoleh informasi awal bahwa produktivitas, efisiensi serta waktu pengerjaan dan jumlah produk yang telah direncanakan oleh pihak perusahaan tidak selalu terpenuhi akibat beberapa kendala seperti faktor lingkungan kerja serta beberapa peralatan kerja yang kurang ergonomis. Berikut adalah beberapa permasalahan yang teridentifikasi oleh penulis: Departemen Sewing memiliki 8 lini produksi yang masing-masing lini terdiri dari ± 40 stasiun kerja dimana rata-rata jumlah pekerja pada setiap lini produksi berjumlah pekerja tergantung dari brand serta style yang diproduksi oleh lini tersebut. Peralatan maupun perlengkapan yang digunakan oleh pihak perusahaan merupakan peralatan dan perlengkapan lama.

4 4 Akibat dari keadaan tersebut di atas, stasiun kerja yang ditangani oleh operator sering mengalami keluhan-keluhan karena tidak diperhatikannya faktor ergonomis. Kondisi lain yang terjadi pada lini produksi adalah terdapat perbedaan beban kerja yang diberikan pada masing-masing operator dimana terdapat operator yang menangani stasiun kerja dengan elemen kerja yang ringan dimana operator lain menangani stasiun kerja dengan elemen kerja yang lebih berat. Kondisi diatas menyebabkan tidak meratanya beban kerja yang diberikan pada setiap operator yang dapat mengakibatkan penumpukan material. Selain itu juga resiko cedera yang dialami oleh operator dengan beban kerja yang besar akan lebih sering terjadi. Berikut adalah perumusan masalah yang coba dilakukan oleh penulis agar dapat mencari solusi dari msalah-masalah tersebut diatas serta membuat penelitian ini lebih terarah: 1. Seberapa besar resiko trauma yang terjadi pada lantai produksi PT. BINA BUSANA INTERNUSA? 2. Bagian tubuh mana saja yang sering dikeluhkan sakit oleh para pekerja? 3. Apakah yang menyebabkan keluhan-keluhan tersebut dialami oleh para pekerja?

5 5 4. Terakhir dan yang paling utama dari penelitian ini adalah bagaimana caranya agar beban kerja dapat dibagi secara merata pada semua stasiun kerja sehingga keseimbangan lini (line balancing) dapat lebih ditingkatkan lagi dan jumlah stasiun kerja (work station) dapat diminimasi? 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup dari penelitian ini bertujuan untuk membuat agar tujuan yang sudah ditetapkan menjadi lebih terarah dan mampu untuk memecahkan permasalahan sesuai dengan identifikasi dan perumusan masalah yang telah ada. Ruang lingkup penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Penelitian dilakukan di Departemen Sewing Lini Produksi No II, PT BINA BUSANA INTERNUSA, Jl Pulo Buaran II Blok Q No.1, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur Produk yang diteliti adalah kemeja pria brand Valino dengan style Milan karena proses yang dimiliki oleh brand ini merupakan standart awal dari semua brand yang ada pada perusahaan. Pengamatan dilakukan pada hari Senin-Jumat. Semua operator yang bekerja pada saat pengamatan dilakukan diasumsikan memiliki keterampilan dan usaha yang sama.

6 6 Semua mesin dan peralatan yang digunakan diasumsikan dalam keadaan baik tanpa ada kerusakan atau kendala apapun yang dapat menghambat proses produksi. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk: a. Mengetahui seberapa besar resiko ergonomi yang terdapat pada saat memproduksi kemeja pria brand Valino dengan style Milan. b. Mengetahui penyebab dari kondisi dan keluhan tersebut diatas serta memberikan usulan perbaikannya. c. Menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada setiap stasiun kerja. d. Menentukan jumlah stasiun kerja (work station) pada lini produksi No II. Beberapa manfaat yang dimiliki oleh penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Mengurangi keluhan dan kondisi sakit pada bagian tubuh tertentu. b) Mengurangi waktu siklus pada stasiun kerja yang mengalami keluhan atau kondisi diatas. c) Meminimalkan jumlah stasiun kerja (work station) yang dibutuhkan untuk memproduksi kemeja pria brand Valino dengan style Milan. a) Meningkatkan efisiensi lini (line efficiency).

7 7 1.5 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Sejak tahun 1989, PT BINA BUSANA INTERNUSA merupakan salah satu anak perusahaan Triputra Group yang sukses bergerak di bidang pakaian jadi. Perusahaan ini dibangun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan profesional dari personel industri di bidang garment. Dengan jangkauan Internasional dari bisnis dan kesepakatan dengan banyak negara Asia maupun Eropa, maka PT. BINA BUSANA INTERNUSA tampil untuk berpartisipasi global khususnya dalam industri garment. PT. BINA BUSANA INTERNUSA bergerak secara khusus untuk memproduksi pakaian kantoran untuk pria dan wanita yang khusus dipasarkan di Indonesia, dengan memproduksi buah per tahun. Sedangkan untuk import, perusahaan ini memproduksi pakaian pria, wanita, seragam rumah sakit dengan jumlah produksi buah per tahun. Adapun negaranegara yang menjadi segmen pasarnya antara lain : Malaysia, Singapore, Jepang, Inggris dan Amerika Produk PT. BINA BUSANA INTERNUSA PT. BINA BUSANA INTERNUSA bekerjasama dengan para supplier terkemuka di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian jadi bagi pria dan wanita, dengan bahan baku utamanya adalah fabric dan interlining. Adapun jenis pakaian yang diproduksi oleh PT Bina Busana Internusa adalah

8 8 kemeja bagi kalangan menengah ke atas serta seragam yang dapat diproduksi sesuai dengan kebutuhan pelanggan. PT. BINA BUSANA INTERNUSA memiliki 405 outlet yang tersebar diseluruh Indonesia dengan tujuh brand ternama yakni: Christian Kent, Vissuto, Valino, Harry Martin, Sierra Morena, Compagnon, dan Bergamo. Produk yang ditawarkan oleh PT. BINA BUSANA INTERNUSA memiliki kelebihan dibandingkan denga produk-produk sejenis yakni berupa desain, ukuran, pemilihan bahan dan warna yang semuanya itu dibuat berdasarkan mode yang sedang berlangsung. PT. BINA BUSANA INTERNUSA juga menawarkan produk berupa seragam kerja bagi para perusahaan yang memiliki rekanan dengannya, serta memberikan keleluasaan bagi mereka untuk memilih bentuk, warna, ukuran dan desain yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Gambar 1.1 Produk PT BINA BUSANA INTERNUSA Sumber : Departemen Engineering PT BINA BUSANA INTERNUSA

9 Certification PT. BINA BUSANA INTERNUSA juga telah terbukti mampu memberikan serta memenuhi kebutuhan para pelanggannya yang mendambakan pakaian yang berkualitas baik, elegan dan nyaman dipakai, dengan menerima ISO 9001:2000 dari Inggris pada tahun Gambar 1.2 Certification Sumber : HRD PT BINA BUSANA INTERNUSA

10 Struktur Organisasi PT. BINA BUSANA INTERNUSA Gambar 1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : HRD PT BINA BUSANA INTERNUSA

11 Strategic Intent PT. BINA BUSANA INTERNUSA Strategic Intent di PT Bina Busana Internusa 1. WBAWI Manufaktur global, exspor untuk merk ternama dan ritel apparel 2. Mission Perusahaan yang terdiri dari orang-orang yang peduli untuk membuat pelanggan bahagia dan merasa bangga 3. Vision Menjadi perusahaan kelas dunia dan memiliki merk terkemuka melalui inovasi dan kerjasama jangka panjang 4. Strategy Efisiensi tinggi, kesamaan nilai terhadap pelanggan, karyawan dan pemegang saham. Pencetus tren yang didukuang oleh pengadaan terbaik secara global Fleksibilitas dan respon yang cepat dengan IT yang handal Karyawan berbakat dan pemimpin terbaik 5. Value Integritas, Peduli, Kerjasama Tim, Dinamis

12 Lokasi Perusahaan Lokasi Perusahaan PT. BINA BUSANA INTERNUSA adalah sebagai berikut : 1. Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Jl. Madura Blok D No. 19A Cakung Phone : Fax : Jakarta 14140, INDONESIA 2. Kawasan Industri Pulo Gadung Jl. Pulo Buaran II Blok Q1,2 & 4 Phone : Fax : Jakarta Timur, Indonesia Kondisi Lingkungan dan Tempat Kerja Kondisi lingkungan dan tempat kerja pada PT. BINA BUSANA INTERNUSA berdasarkan pengamatan penulis adalah sebagai berikut: 1. Kebersihan Lingkungan Kondisi lingkungan tempat kerja pada lantai produksi secara keseluruhan dapat dinilai cukup bersih, karena tidak terdapat sisa-sisa hasil produksi. Walaupun terdapat beberapa sisa potongan kain dan benang namun biasanya

13 13 potongan kain dan benang tersebut segera dibersihkan oleh petugas kebersihan yang ada tanpa menunggu terjadinya tumpukan sisa-sisa produksi tersebut. 2. Temperatur Keadaan temperatur yang terdapat pada lantai produksi PT. BINA BUSANA INTERNUSA dikatakan cukup nyaman, hal ini dikarenakan letak lantai produksi yang dimaksud berada pada lantai 2 serta banyaknya jendela serta lubang ventilasi udara sehingga suhu dalam ruangan tidak jauh berbeda dengan suhu di luar ruangan. Banyaknya kipas ventilasi dan kipas angin membuat suhu serta temperatur ruangan cukup nyaman untuk dilakukannya proses produksi. 3. Tingkat Kebisingan Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh lantai produksi tidaklah terlalu besar, karena mesin-mesin yang digunakan tidak menimbulkan suara yang mengganggu atau membahayakan para pekerja. Kalaupun ada hanya terdapat sebuah alat kebut benang yang diletakkan jauh dari para pekerja utama serta berada dekat ruangan terbuka sehingga suara dari mesin tersebut dapat dikatakan tidak mengganggu jalanya proses produksi 4. Getaran Getaran yang dihasilkan oleh mesin-mesin pada lantai produksi juga dapat dikatakan aman serta tidak mengganggu jalannya proses produksi.

14 14 5. Pencahayaan Pencahayaan pada lantai produksi PT. BINA BUSANA INTERNUSA sudah cukup baik, karena meskipun telah memiliki banyak jendela serta menggunakan cahaya dari luar, namun lantai produksi tersebut juga tetap menyalakan lampu sehingga para pekerja tidak mengalami kesulitan dalam melihat dalam menjalankan proses produksi.