PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TANAMAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI RIAU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TANAMAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI RIAU"

Transkripsi

1 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TANAMAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI RIAU Didik Rianto, Evy Maharani, Arifudin ( ) Abstract This study aimed to determine: (1) Officers performance at the Department of Crop and Horticultural Riau Province; (2) Work environment consists of the physical work environment and non-physical work environment; (3) The effect of work environment on officers performance. 76 officers were interviewed for the study were collected by Disproposionate Stratified Random Sampling and using Slovin formula. The analysis of the data for the first objective and the second were a Summated Likert Scale and simple regression for the third objective. The results showed that: (1) Officers performance is in good categorize, it is known from the average score 287.5, (2) Work environment consists of the physical work environment of officers in both categories is also categorized good, it is known from the average score is and a non-physical work environment of officers is 299.5; (3) Work environment affects significantly to officers performance, it is seen from the analysis of the value of the regression coefficient 0.376, with the level of confidence 95%. Keywords: Performance, physical work environment, nonphysical work environment

2 PENDAHULUAN Lingkungan kerja adalah suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi pembentukan perilaku seorang pegawai dalam bekerja. Dengan kata lain, lingkungan kerja merupakan kondisi yang berada disekeliling seseorang pada saat bekerja yang meliputi kondisi secara fisik dan kondisi non fisik. Masalah lingkungan kerja perlu diperhatikan, karena lingkungan kerja yang baik dapat menumbuhkan semangat kerja pegawai, sehingga terciptanya peningkatan produktifitas dan kinerja pegawai, selain itu kondisi lingkungan kerja yang baik juga dapat menunjang kinerja seorang pegawai, namun demikian dalam penerapanya perlu dilakukan perhitungan yang akurat agar lingkungan kerja yang disediakan ini tidak terlalu membebani kantor dari segi materilnya. Kinerja merupakan keadaan atau semangat yang dimiliki oleh seorang pegawai dalam mengerjakan pekerjaanya atau dapat pula dikatakan bahwa kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dilihat dari kualitas dan kuantitasnya. Semangat kerja merupakan sikap seseorang dalam bekerja dengan penuh semangat sehingga target dapat tercapai. Untuk meningkatkan kinerja pada pegawai, maka dibutuhkan usaha agar pegawai tetap memiliki semangat kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Menurut (Notoatmodjo, 2003) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni: (a) lingkungan kerja fisik, dan (b) lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisika dalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni: lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya) dan lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kondisi manusia (temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain). Lingkungan kerja dan kinerja adalah dua hal yang memiliki keterkaitan. Lingkungan kerja yang baik merupakan motivasi bagi pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dengan adanya lingkungan kerja yang baik, maka pegawai akan memiliki kinerja yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, lingkungan kerja yang buruk akan menyebabkan karyawan kurang loyal terhadap pekerjaanya, sehingga kinerja mereka juga menurun. Pengelolaan lingkungan kerja adalah faktor yang perlu mendapat prioritas oleh pihak instansi pemerintahaan agar tercapai tingkat produktifitas sebagaimana yang diharapkan,dengan terciptanya lingkungan kerja yang baik maka dapat memenuhi kebutuhan karyawan yang akan memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja kerja. Menurut (Mangkunegara, 2002) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangung jawab yang diberikan kepadanya. Kualitas kerja adalah kualitas hasil kerja yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Dan kuantitas kerja adalah jumlah hasil kerja yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau merupakan instansi pemerintah yang bertugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah

3 dalam bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, Pengolahan dan Pemasaran Hasil dan Pengelolaan Lahan dan Air. Koordinasi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, sebagai pelaksana tugas-tugas pemerintah untuk peningkatan dan pengembangan Provinsi Riau. Dalam mewujudkan visi dan misinya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau harus didukung sumber daya manusia yang terampil dan handal salah satunya adalah pegawai. Terciptanya lingkungan kerja yang baik, diharapkan pegawai mempunyai prestasi kerja yang tinggi pula baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis membuat suatu perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana lingkungan kerja yang terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Bagaimana kinerja pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Apakah ada pengaruhlingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui lingkungan kerja yang terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik pegawai pada Dinas Tanaman dan Hortikultura Provinsi Riau, untuk mengetahui kinerja pegawai Pada Dinas Tanaman dan Hortikultura Provinsi Riau, Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau terhitung Bulan Februari 2013 sampai dengan Juni Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau dipilih sebagai objek penelitian karena merupakan salah satu instansi pemerintah yang menjamin ketersediaan pangan masyarakat serta dapat meningkatkan harkat dan ekonomi petani melalui pengembangan sentra sentra produksi baru sesuai dengan komoditi unggulan masing-masing daerah pengembangan. Metode Pengambilan Sampel dan data Metode penelitian ini adalah metode survei yaitu suatu metode yang mengambil sampel dengan teknik wawancara dan pengisian kuesioner, yaitu suatu metode yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang berisi pernyataan-pernyataan yang diukur dengan Skala Likert. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. Populasi dalam penelitian ini dibatasi pada pegawai yang telah berstatus PNS yang berjumlah 316. Karena jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka sampel dapat ditentukan dengan menggunakan metode Disproposional Random Sampling yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel pada setiap strata/golongan dengan menggunakan rumus Slovin (Ridwan, 2007) dan didapat jumlah sampelnya sebanyak 76 orang.

4 Analisis Data Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan menggunakan analisa kuantitatif yaitu penulis menganalisis data terhadap data yang didapat dari responden dan dilakukan pengolahan data. Data ditabulasikan, selanjutnya diuraikan untuk mendapatkan kesimpulan. Setelah itu untuk menententukan skala penilaian, maka digunakan rumus rentang skala sebagai berikut: ( Ridwan, 2007) Keterangan: Rentang skala = n m = Jumlah sampel = Jumlah alternatif jawaban tiap item Tabel 1. Skor Penilaian Pegawai Terhadap Kinerja dan Lingkungan Kerja Kategori Skala Skor Sangat tidak baik Tidak baik Cukup baik Baik Sangat baik Sumber: Data Olahan, 2013 Untuk menganalisa pengaruh lingkungan kerja sebagai variabel bebas terhadap kinerja pegawai, digunakan uji Regresi Sederhana. Kemudian untuk memudakan dan memberikan hasil secara akurat dan pasti maka dalam melakukan pengujian statistik tersebut menggunakan program komputer SPSS ( Statistic for Product and Service Sollutions). Dalam melakukan uji Regresi Sederhana dengan menggunakan skala ordinal, maka skala ordinal tersebut harus dirubah dahulu menjadi skala interval berikut adalah tahapan dalam mengolah data sebagai berikut: Metode Suksesi Interval Sebelum melakukan analisis regresi sederhana dilakukan pengolahan data dengan Metode Suksesi Interval (MSI). MSI berfungsi untuk mentransformasikan data atau mengubah data ordinal menjadi interval. Dengan data interval perbandingan antar jawaban yang sebenarnya akan terlihat tajam sehingga dapat diolah untuk memperoleh nilai jawaban responden.

5 Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Untuk mendapatkan skala pengukuran atau instrument yang baik, harus memiliki validitas dan reliabilitas instrument yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Validitas adalah sejauh mana instrument penelitian mengukur dengan tepat konstruk variabel yang diteliti. Pengujian ini untuk membuktikan valid dan tidaknya item-item kuesioner dapat dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi (item-total correlation). 2. Uji Reliabilitas Untuk mendapatkan skala pengukuran instrument yang baik, harus dilakukan pengujian reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut (Ridwan dan sunarto, 2011), nilai reliabilitas Alpha Cronbach dengan nilai 0,60 sering digunakan sebagai nilai reliabilitas dalam suatu penelitian. Analisis Regresi Sederhana Dalam penelitian analisis regresi sederhana digunakan untuk menjawab hipotesis nol tentang pengaruh variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. 2012) Adapun rumus dari regresi tersebut adalah sebagai berikut: (Wibowo, Keterangan : Y = Kinerja a = Konstanta b = Koefisien regresi x = Lingkungan kerja Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi merupakan salah satu alat yang dapat dijadikan pengukuran ketepatan model (goodness of fit), yaitu dengan melihat besarnya presentase pengaruh semua variabel independent terhadap variabel dependent, maka dapat diketahui seberapa baik model persamaan regresi yang digunakan. Koefisien R 2 mengukur presentase/bagian total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi, koefisien determinasi (R 2 ) mempunyai besaran yang batasnya adalah 0 < R 2 < 1. Nilai R 2 sebasar 1 berarti suatu kecocokan sempurna, sedangkan R 2 yang bernilai nol tidak ada hubungan antara variabel tak bebas (Y) dengan variabel yang menjelaskan (X).

6 Uji t (Parsial) Untuk menguji signifikasi dari pengaruh faktor bebas secara parsial terhadap faktor terikat, digunakan uji t. Taraf signifikasi yang digunakan dalam análisis regresi adalah 5% ( α= 0,05). Jika t-hitung > t-tabel pada taraf uji 5%, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Sehingga pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan: Jika t-hitung > t-tabel atau nilai sig t < 0,05 maka H 0 ditolak Jika t-hitung < t-tabel atau nilai sig t > 0,05 maka H 0 diterima HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau yang berjumlah 76 orang. Berikut ini uraian tentang identitas responden yang terdiri dari tingkat umur, tingkat pendidikan dan golongan. Tingkat Umur Umur merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada seseorang dalam melaksanakan semua tugas-tugas yang diberikan, selain itu umur juga dapat berpengaruh pada produktivitas kerja. Semakin lanjut usia seseorang maka akan mempengaruhi produktivitas kerja, tingkat ketelitian dalam bekerja, konsentrasi dan ketahanan fisik dalam bekerja, yang mungkin dipengaruhi oleh faktor kesehatan, daya tahan dan lain-lain. Adapaun tingkat umur pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Umur Responden No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 < , ,16 Jumlah Data Olahan, 2013 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui tingkat umur responden terendah sebanyak 9 orang atau sebesar 11,84% merupakan pegawai yang berumur tahun. Kemudian dapat diketahui juga tingkat umur responden tertinggi sebanyak 67 orang atau sebesar 88,16% merupakan pegawai yang berumur tahun. Menurut (Tjiptoherijanto, 2001) struktur umur penduduk dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: a) kelompok umur muda, dibawah 15 tahun, b) kelompok umur produktif, usia tahun, dan kelompok umur tua, usia 65 tahun keatas. Dengan demikian dapat disimpulkan pada Dinas Tanaman Pangan

7 dan Hortikultura Provinsi Riau ini jika dilihat dari segi tingkat umur pegawainya merupakan pegawai dalam usia yang produktif. Tingkat Pendidikan Selain tingkat umur, tingkat pendidikan juga dapat berpengaruh terhadap kinerja, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang pegawai maka akan semakin tinggi pula kinerja yang dimilikinya. Adapun tingkat pendidikan pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. Pendidikan Terakhir Responden NO. Pendidikan Terahir Jumlah Persentase % 1 SD 3 3,95 2 SMP SMA 28 36,84 4 DIPLOMA 4 5,26 5 S ,05 6 S2 6 7,9 Jumlah Sumber: Data Olahan, 2013 Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui tingkat pendidikan terakhir responden yang terendah pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 3,95% berpendidikan SD dan menjabat PNS pada golongan satu (1). Kemudian dapat diketahui juga bahwa pendidikan tertinggi responden yang tertinggi pegawaipada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riauyaitu sebanyak 35 orang atau sebesar 46,05% berpendidikan S1 pada golongan III dan IV. Analisis Variabel Lingkungan Kerja Fisik Analisis variabel lingkungan kerja fisik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam penelitian ini indikator mengenai lingkungan kerja fisik meliputi ruangan, suara kebisingan, penerangan, keadaan udara, warna dan kebersihan. Berikut ini gambar rekapitulasi tanggapan responden tentang lingkungan kerja fisik:

8 Gambar 1. Rekapitulasi Persentase Tanggapan Responden Tentang Lingkungan Kerja Fisik Persentase (%) Tanggapan Responden Tentang Lingkungan Kerja Fisik Keterangan : 1. Ruangan kerja 2. Penataan ruangan kerja 3. Kondisi penerangan 4. Pengaruh penerangan 5. Pengaruh suara kebisingan 6.Kondisi AC 7. Kondisi ventilasi jendela 8. Kondisi sirkulasi udara 9. Kondisi kebersihan udara 10. Pengaruh warna cat 11. Kondisi kebersihan diluar ruangan kerja 12. Kondisi kebersihan di dalam ruangan kerja Sumber: Data Olahan, 2013 Jumlah persentase tertinggi yaitu indikator penerangan sebesar 9,28%, ini menunjukan penerangan sangat berpengaruh terhadap variabel lingkungan kerja, dikarenakan pegawai membutuhkan cahaya yang cukup agar pekerjaannya mendapatkan hasil yang baik, apalagi pegawai dituntut ketelitian hasil pekerjaannya. Kemudian jumlah persentase terendah yaitu indikator bunyi ribut (suara kebisingan kendaraan bermotor) sebesar 6,67%, ini dapat disimpulkan bahwa indikator mengenai pengaruh suara kebisingan (suara kendaraan bermotor) yang paling terendah mempengaruhi variabel lingkungan kerja. Dikarenakan pegawai tidak berpengaruh terhadap suara kendaraan bermotor karena suara kendaraan bermotor tidak terlalau terdengar sampai keruangan pegawai.

9 Gambar 2. Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Tentang Lingkungan Kerja Fisik 3339 Skor Tanggapan Responden Tentang Lingkungan Kerja Fisik Keterangan : 1. Rata-rata skor 2. Ruangan kerja 3. Penataan ruangan kerja 4. Kondisi penerangan 5. Pengaruh penerangan 6. Pengaruh suara kebisingan 7.Kondisi AC 8. Kondisi ventilasi jendela 9. Kondisi sirkulasi udara 10. Kondisi kebersihan udara 11. Pengaruh warna cat 12. Kondisi kebersihan diluar ruangan kerja 13. Kondisi kebersihan di dalam ruangan kerja 14. Total skor Sumber: Data Olahan 2013 Rata-rata skor dari seluruh tanggapan responden mengenai lingkungan kerja fisik sebesar , berdasarkan rentang skala yang telah diperoleh sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa responden menyatakan lingkungan kerja fisik di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau adalah baik. Akan tetapi pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau tetap memperhatikan agar para pegawai Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau merasa lebih nyaman lagi dalam bekerja. Analisis Lingkungan Kerja Non Fisik Analisis lingkungan kerja non fisik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja, ataupun dengan bawahan. Berikut ini gambar rekapitulasi tanggapan responden tentang lingkungan kerja non fisik:

10 Gambar 3. Rekapitulasi Persentase Tanggapan Responden Tentang Lingkungan Kerja non Fisik Persentase (%) Tanggapan Responden Tentang Lingkungan Kerja non Fisik Keterangan : 1. Hubungan kerja sesama pegawai 2. Komunikasi sesama pegawai 3. Komunikasi antara pegawai dengan pimpinan 4. Hubungan kerja antara pegawai dengan pimpinan Sumber: Data Olahan 2013 Jumlah persentase tertinggi yaitu indikator komunikasi sesama pegawai sebesar 25,79%, ini menunjukan komunikasi sesama pegawai sangat berpengaruh terhadap lingkungan kerja non fisik, dikarenakan apabila komunikasi tidak terjalin dengan baik hubungan kerja akan terganggu dan menyebabkan hasil kerja yang tidak baik. Kemudian jumlah persentase terendah yaitu indikator hubungan kerja antara pegawai dengan pimpinan sebesar 23,87%, ini dapat disimpulkan bahwa indikator mengenai pengaruh hubungan kerja antara pegawai dengan pimpinan yang paling terendah mempengaruhi variabel lingkungan kerja non fisik. Gambar 4. Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Tentang Lingkungan Kerja non Fisik Skor Tanggapan Responden Tentang Lingkungan Kerja non Fisik Keterangan : Rata-rata skor 2. Hubungan kerja sesama pegawai 3. Komunikasi sesama pegawai 4. Komunikasi antara pegawai dengan pimpinan Sumber: Data Olahan, 2013 Rata-rata skor dari seluruh tanggapan responden mengenai lingkungan kerja non fisik sebesar 299.5, berdasarkan rentang skala yang telah diperoleh sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa responden menyatakan lingkungan kerja non fisik di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau adalah baik. Akan tetapi pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau perlu meningkatkan lagi agar hubungan dan komunikasi antar pegawai maupun dengan pimpinan di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau semakin baik dan harmonis.

11 Analisis Variabel Kinerja (Y) Analisis variabel kinerja (Y) yang dimaksud dala m penelitian ini adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. Informasi tentang tinggi rendahnya prestasi kerja seorang karyawan tidak dapat diperoleh begitu saja, tetapi diperoleh melalui proses yang panjang yaitu proses penilaian prestasi kerja karyawan yang disebut dengan istilah performance appraisal. Berikut ini adalah gambar rekapitulasi tanggapan responden mengenai masing masing indikator pertanyaan: Gambar 5. Rekapitulasi Persentase Tanggapan Responden Tentang Kinerja (Y) Persentase(%) Tanggapan Responden Tentang Kinerja (Y) Keterangan : 1. Ketelitian 2. Kecakapan 3. Tanggung jawab 4. Hasil kerja 5. Pencapaian target kerja 6. Kehadiran Sumber: Data Olahan, Jumlah persentase tertinggi yaitu indikator kehadiran pegawai sebesar 299 atau 17,27%, ini menunjukan kehadiran pegawai sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dikarenakan loyalitas pegawai yang tinggi serta adanya sanksi berupa denda uang apabila pegawai tidak hadir tanpa alasan yang jelas. Kemudian jumlah persentase terendah yaitu indikator kecakapan pegawai sebesar 278 atau 16,11%, ini menunjukan mengenai indikator kecakapan pegawai paling terendah berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai.

12 Gambar 6. Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Tentang Kinerja (Y) Skor Tanggapan Responden Tentang Kinerja (Y) Keterangan : 1. Ketelitian 2. Kecakapan 3. Tanggung jawab 4. Hasil kerja Pencapaian target kerja Sumber: Data Olahan, 2013 Rata-rata skor dari seluruh tanggapan responden mengenai kinerja sebesar 287.5, berdasarkan rentang skala yang telah diperoleh sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa responden menyatakan kinerja di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau adalah baik. Akan tetapi pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau tetap memperhatikan agar kinerja pegawai di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau lebih baik lagi. Hasil Analisis Regresi Sederhana Berdasarkan hasil perhitungan dengan Program SPSS for Windows versi 17 diperoleh koefisien-koefisien pada persamaan Regresi Sederhana sebagaimana berikut: Y = (-2,757)+ 0,376 X. Dari persamaan tersebut diketahui nilai koefisien regresi (b 1 ) sebesar 0,376 dengan tanda positif artinya mempunyai pengaruh yang searah, apabila variabel lingkungan kerja berubah naik satu satuan maka kinerja pegawai akan naik sebesar 0,376 dengan asumsi variabel yang lain adalah konstan. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan kerja perlu diperhatikan karena berpangaruh positif terhadap kinerja pegawai. Bila lingkungan kerja pegawai baik atau kondusif maka dapat meningkatkan produktifitas kinerja pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Nilai R 2 square yang dihasilkan sebesar 0,624 atau 62,4% jadi menunjukan bahwa persentase pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja sebesar 62,4% sedangkan sisanya yaitu 37,6% dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya seperti: kepemimpinan, penempatan kerja, kompensasi serta variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

13 Hasil Uji Parsial Hasil uji parsial menunjukkan bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Riau. Hal tersebut karena t hitung >t tabel dan probabilitas nilainya 0,000<0,05, maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Lingkungan kerja pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau dalam kategori baik ini diketahui dari hasil rata-rata skor lingkungan kerja fisik sebesar 278,4 dan lingkungan kerja non fisik sebesar 299,5 dari seluruh tanggapan responden tersebut yang terdiri dari Ruangan, Bunyi Ribut, Penerangan, Keadaan udara, Warna, Kebersihan, Hubungan kerja antara karyawan, Hubungan kerja karyawan dengan pimpinan.kinerja pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau dalam kategori baik ini diketahui dari hasil rata-rata skor sebesar 287,5 dari seluruh tanggapan responden tersebut yang terdiri dari ketelitian, kecakapan, tanggung jawab, kehadiran, hasil kerja yang baik dan pencapaian target pekerjaan.variabel lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap variabel kinerja pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. Ini dilihat dari hasil analisis regresi sederhana yang nilai koefisien variabel lingkungan kerja sebesar 0,376 yang artinya mempunyai pengaruh yang positif, apabila variabel lingkungan kerja berubah naik satu satuan maka kinerja pegawai akan naik sebesar 0,376 dengan asumsi variabel yang lain adalah konstan. Kemudian dilihat juga dari nilai R square (R 2 ) sebesar 0,624 atau 62,4% yang artinya lingkungan kerja berpengaruh sebesar 62,4% terhadap kinerja dan dilihat juga dari hasil uji parsial lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. Saran Diharapkan bagi pimpinan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau untuk tetap memperhatikan lingkungan kerja agar kinerja yang dihasilkan benar-benar dapat mencapai tujuan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau.Untuk meningkatkan kinerja pegawai yang lebih baik lagi pemerintah diharapkan meningkatkan pemberian keterampilan atau keahlian sesuai bidang pekerjaan yang dibebankan kepada pegawai untuk terciptanya sumber daya yang handal pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau.Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai variabel yang lain selain variabel motivasi kerja dan lingkungan kerja supaya dapat dijadikan acuan oleh pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja.

14 DAFTAR PUSTAKA Agung Edy Wibowo Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava Media. Prijono Tjiptoherijanto Majalah Perencanaan Pembangunan. kualitas.pdf. diakses 6 juni Mangkunegara, Anwar Prabu Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosda karya. Notoatmodjo, Soekaidjo Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Ridwan dan Sunarto Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta.

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RUMAH SAKIT SYAFIRA PEKANBARU

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RUMAH SAKIT SYAFIRA PEKANBARU PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RUMAH SAKIT SYAFIRA PEKANBARU OLDEMAR Email : oldegiordano@gmail.com Pembimbing : Mariaty Ibrahim Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI

KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI 189 KOMPETENSI LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KINERJA PEGAWAI Muhammad Hidayat Program Magister Ilmu Administrasi FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu DanTempat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan di PT.Serayu Metalindo Steel agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan,maka penulis membatasi ruang lingkup

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : Lingkungan kerja fisik, Lingkungan kerja non fisik, Kinerja karyawan, Outsourcing, Pengaruh Abstract

Abstrak. Kata kunci : Lingkungan kerja fisik, Lingkungan kerja non fisik, Kinerja karyawan, Outsourcing, Pengaruh Abstract 127 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING STUDI PADA TOWER MANAGEMENT PT INDOSAT TBK Ria Astri Kirana, Titik Purwinarti dan Mawarta Onida Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, 51 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang deskripsi responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau minat untuk mengetahui permasalahan tertentu dan mencari jawabannya yang selanjutnya berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Fitra Wika Pekanbaru yang beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Adapun

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan

BAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan. Studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. HR. Subrantas Km. 15 No. 155 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. HR. Subrantas Km. 15 No. 155 Pekanbaru. 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil lokasi di Perguruan Tinggi UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei karena peneliti mengajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan diluar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap

Lebih terperinci

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 1.1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap penerapan

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT Sari Andamdewi Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam menguji validitas dan reliabilitas faktor-faktor dan variabel penelitian Kepuasan Kerja karyawan ini dilakukan memakai

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PT. SWABINA GATRA GRESIK

PENGARUH PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PT. SWABINA GATRA GRESIK Hal 21-27 PENGARUH PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PT. SWABINA GATRA GRESIK Muhammad Cahyani, Andrian Ary Nugroho ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Instrumen Data Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan Rekan Sekerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Sosial Provinsi Riau. Yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian bulan Maret - Juli 2015, Tempat yang diteliti adalah Kantor Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Barat, yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian, Definisi Operasional dan pengukuran Variabel 3.1.1 Variabel penelitian Ada dua jenis variabel utama dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat (dependent

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri dagang di provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Mitrabangun Adigraha di Perawang Kabupaten Siak. 3.2 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, Yaitu data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 4.1 Gambaran

Lebih terperinci

3. Keterangan : 4. r = koefisien korelasi X= skor pertanyaan 5. N= jumlah observasi/responden Y= skor total b). Uji Reliabilitas

3. Keterangan : 4. r = koefisien korelasi X= skor pertanyaan 5. N= jumlah observasi/responden Y= skor total b). Uji Reliabilitas Pembangunan dalam sektor pertanian merupakan manifestasi akuntabilitas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana Margono (2003:14) mengemukakan bahwa pertanian memiliki posisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda. . BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Samarinda, yaitu salah satu sekolah negeri favorit berada di kota Samarinda. 2. Subyek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002: 1): Penelitian eksplanatif adalah suatu jenis

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, menyangkut persepsi responden terhadap berbagai variabel.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dinamika yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia ditunjukkan dengan suatu respon yaitu semakin banyak dan beragamnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan Sudirman No.199 Kota Pekanbaru yang dimulai pada tanggal 25 april 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan keterikatan kerja. Peneliti mendeskripsikan skor budaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, 51 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Pengawasan (X 1 ), yaitu persepsi karyawan pelaksana terhadap pengawasan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja kinerja manajerial dengan reward sebagai variabel intervening pada Inspektorat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam

Lebih terperinci

Dwy Tsalimah M. Sari Edy Prihantoro, SS,. MMSI.

Dwy Tsalimah M. Sari Edy Prihantoro, SS,. MMSI. ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN POPOK BAYI MAMY POKO DI KALIMALANG BEKASI Dwy Tsalimah M. Sari 18211144 Edy Prihantoro, SS,. MMSI. PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Gallery Smartfren Wayhalim, Jl. Arif rahman Hakim No. 18,Bandar Lampung. 3.2 Jenis Sumber Data 3.2.1 Jenis Data Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01, 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang

Lebih terperinci

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja 41 Menurut Sugiyono (2010 : 93) menjelaskan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas

Lebih terperinci

HUBUNGANKARAKTER KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PENGUSAHA KECIL MAKANAN OLAHAN ABSTRAK

HUBUNGANKARAKTER KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PENGUSAHA KECIL MAKANAN OLAHAN ABSTRAK HUBUNGANKARAKTER KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PENGUSAHA KECIL MAKANAN OLAHAN Luh Dina Ekasari Fakultas Ekonomi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email: luhdinaekasari@gmail.com ABSTRAK Cara seseorang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Training program, Work Performance, Employees.

ABSTRACT. Keywords: Training program, Work Performance, Employees. ABSTRACT This research was done in PT. Tunas Ridean Tbk (Toyota) Cimindi Bandung at mechanical department, Service Advisor (SA), Customer Relation Coordinator (CRC). The objectives of this research are

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN Neni Triastuti 1* Fahmi Sulaiman 3 1* Program Studi Adminsitrasi Bisnis Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini di PT. Nasmoco Pemuda Semarang jalan Pemuda No. 72 Semarang, sedangkan lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian No 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di jalan Soekarno Hatta No. 103 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. beralamat di jalan Soekarno Hatta No. 103 Pekanbaru. 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Traktor Nusantara Pekanbaru yang beralamat di jalan Soekarno Hatta No. 103 Pekanbaru. 3.2 Populasi dan Sampel Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Sehubungan dengan penelitian ini, lokasi yang akang dijadikan tempat penelitian yaitu Kantor Imigrasi Kelas I Gorontalo. Pemilihan tempat penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA Bab ini memberikan penjelasan mengenai pengujian model dan hasil penelitian tentang pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa teknik informatika Universitas Pasundan terhadap e-learning,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel Oase Pekanbaru yang terletak di jalan Jendral Sudirman No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Mandala finance tbk.penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Mandala finance tbk.penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Mandala finance tbk.penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai pada Mei 2013. Alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan empiris di mana data adalah bentuk atau sesuatu yang dapat dihitung atau di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et. al (2011) yang berjudul The Effect Of Transformational Leadership, Empowerment Toward

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17,

BAB III METODE PENELITIAN. Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kota Jakarta tepatnya pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17, Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek kajian pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent)

BAB III METODE PENELITIAN. Objek kajian pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek kajian pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) adalah kohesivitas kelompok, sedangkan variabel terikat (dependent) adalah motivasi

Lebih terperinci

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada UD. Merpati Mas Kediri) ABSTRAK 1.

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada UD. Merpati Mas Kediri) ABSTRAK 1. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada UD. Merpati Mas Kediri) Oleh : Ahmad Fauzi Dosen Pembimbing : Dr. Noermijati, SE., MTM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau minat untuk mengetahui permasalahan tertentu dan memberi jawabannya yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adanya metode penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. adanya metode penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti 63 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Menurut Sugiyono (2013:2) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Selamat Sempurna Tbk. yang beralamat di Jl. LPPU Curug no.88, Tangerang, Banten 3.1. Gambaran Umum

Lebih terperinci