KAJIAN EFEKTIVITAS KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT KERJA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Transkripsi

1 1 KAJIAN EFEKTIVITAS KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT KERJA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL SRI AGUSTINI Prodi Akutasi S1, Fakultas Ekoomi, Uiversitas Pamulag, Bate * ABSTRACT STUDY OF EFFECTIVENESS OF ACTIVITY AND BUDGET OF UNIT WORK IN NATIONAL NUCLEAR ENERGY AGENCY. I implemetig atioal developmet programs ad activities, the Natioal Nuclear Eergy Agecy (BATAN) as a govermet agecy is icreasigly required to adapt to chages i govermet maagemet systems that demad accoutability priciples, where every state admiistratio must be accoutable for the performace or outcomes of the etire program ad its activities to the commuity for the use of resources ad authority give (BATAN 2016). The Huma Resources Profile of BATAN is domiated by male geder groups. While the class of employees is domiated by Group III. Based o the educatioal group, the most educated staff S1 / D4 domiated, followed by a employee who educated D3 / Bachelor of Youth. Based o the fuctioal group, the fuctioal fuctioaries of the Nuclear Istitute domiate, followed by the fuctioal group of researchers. The achievemet of BATAN's performace ad budget activities i 2016 has ot met the target. From the target of 100% achievemet, oly 95.74% realized. While the target achievemet of the budget of % oly obtaied realizatio 95,71%. Keywords: accoutability, activities, budget 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Peelitia Sistem tata kepemeritaha yag baik (good goverace) tak dapat dipisahka dega Sistem Akutabilitas Kierja Istasi Pemeritah (SAKIP). Setiap tahu seluruh Kemeteria/Lembaga (K/L) wajib melaporka kierjaya kepada Preside. Lapora kierja merupaka betuk akutabilitas dari pelaksaaa tugas da fugsi yag dipercayaka kepada setiap istasi pemeritah atas pegguaa aggara (Perme PAN&RB No. 53 Tahu 2014). Berdasarka peratura yag berlaku, K/L melaporka kierja aggara kepada Preside melalui Kemeteria Keuaga (Peratura Meteri Keuaga Nomor 249 Tahu 2011), melalui Bada Perecaaa Pembagua Nasioal (Peratura Pemeritah Nomor 39 Tahu 2006), da melalui Kemeteria Pemberdayaa Aparatur Negara da Reformasi Birokrasi (KemePAN&RB) sesuai Peratura

2 2 Preside Nomor 29 Tahu 2014 Tetag Sistem Akutabilitas Kierja Istasi Pemeritah. Dega adaya PP Nomor 8 Tahu 2006 tetag Pelapora Keuaga da Kierja Istasi Pemeritah, kosep SAKIP mulai diarahka pada maagerial performace yag diitegrasika dega fiacial performace (Darto, 2011). Dalam melaksaaka program da kegiata pembagua asioal, Bada Teaga Nuklir Nasioal (BATAN) sebagai lembaga pemeritah semaki ditutut utuk dapat meyesuaika diri dega perubaha sistem maajeme pemeritaha yag meutut asas akutabilitas, di maa setiap peyeleggaraa egara harus dapat mempertagugjawabka kierja atau hasil-hasil dari seluruh program da kegiataya kepada masyarakat atas pegguaa sumber daya da keweaga yag diberika (BATAN 2016). BATAN melaksaaka pelapora secara berjejag dari tigkat uit kerja eselo II higga tigkat lembaga dega memperhatika kaidah pelapora yag telah ditetuka. Hasil peilaia kierja BATAN tidak dapat dipisahka dari kierja orgaisasi eselo II dibawahya. Apresiasi atas kierja aggara da kegiata BATAN tertuag dalam betuk ilai/predikat Lapora Kierja (LAKIN) yag diberika oleh KemePAN&RB maupu opii Wajar Tapa Pegecualia atas Lapora Keuaga da BMN. Pada tahu 2015, BATAN memperoleh predikat BB atas pelaksaaa Sistem Akutabilitas Kierja Istasi Pemeritah (SAKIP) Tahu Surat Meteri Pedayaguaa Aparatur Negara da Reformasi Birokrasi Nomor: B/3944/M.PANRB/12/2015 taggal 11 Desember 2015, meyataka bahwa ilai SAKIP BATAN mecapai 70,45 (sagat baik), hal ii meujukka tigkat efektivitas da efisiesi pegguaa aggara dibadigka dega capaia kierja, kualitas pembagua budaya kierja birokrasi, da peyeleggaraa pemeritaha yag berorietasi pada hasil di BATAN sudah meujukka hasil yag sagat baik. BATAN telah meerima predikat Wajar Tapa Pegecualia (WTP) delapa kali berturut-turut sejak tahu 2010 atas pegelolaa keuaga da Barag Milik Negara (BMN). WTP merupaka capaia tertiggi pada pegelolaa lapora keuaga da BMN yag diberika pemeritah kepada Kemeteria/Lembaga. BATAN memiliki 23 uit kerja eselo II yag melaksaaka pelapora bulaa (Lapora Realisasi Aggara, Lapora PMK 249 Tahu 2011), triwulaa (Lapora Kegiata, Lapora PP 39 tahu 2006), da tahua (Lapora Kierja, Lapora PP 8 Tahu 2006, Lapora Tahua) sebagaimaa diatur dalam Peratura Kepala BATAN Nomor 13 Tahu 2013 tetag Pedoma Peyusua, Pelaksaaa, Pelapora, da Pegawasa APBN BATAN. Selama ii, data dalam lapora tersebut belum diguaka sebagai baha kajia atas kierja kegiata da kierja aggara uit kerja eselo II di BATAN. Oleh karea itu peulis perlu melakuka kajia atas kierja kegiata da kierja aggara uit kerja eselo II sebagai baha peyusua rekomedasi kebijaka Pimpia BATAN Idetifikasi Masalah Berdasarka uraia dari latar belakag sebelumya, maka masalah yag dapat diidetifikasi adalah sebagai berikut :

3 3 1) Bada Teaga Nuklir Nasioal (BATAN) semaki ditutut utuk dapat meyesuaika diri dega perubaha sistem maajeme pemeritaha yag meutut asas akutabilitas. 2) Bada Teaga Nuklir Nasioal (BATAN) harus dapat mempertaggugjawabkab kierja atau hasil-hasil dari seluruh program da kegiataya kepada masyarakat atas pegguaa sumber daya. 3) Pelapora bulaa, triwulaa, da tahua belum diguaka sebagai baha kajia atas kierja kegiata da kierja aggara uit kerja eselo II di BATAN Perumusa Masalah Berdasarka judul da latar belakag peelitia yag sudah peulis paparka sebelumya, maka didapati rumusa masalah sebagai berikut: 1) Bagaimaa profil sumber daya BATAN? 2) Bagaimaa efektivitas kierja kegiata da kierja aggara uit kerja eselo II di BATAN? 1.4. Tujua da Mafaat Utuk megetahui Kajia Efektivitas Kegiata da Aggara Uit Kerja di Bada Teaga Nuklir.. 1) Utuk memperoleh gambara profil sumber daya BATAN. 2) Utuk megukur efektivitas kierja kegiata da kierja aggara uit kerja eselo II di BATAN serta megaalisis keduaya. Mafaat dari peelitia ii adalah megetahui gambara pelaksaaa kegiata da aggara di BATAN serta sebagai baha masuka/rekomedasi pegambil kebijaka dalam ragka mewujudka good goverace. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ladasa Teori Salah satu kritik terhadap sistem perecaaa da pegaggara pada masa lampau adalah terlalu meitikberatka pada dimesi iput. Kelemaha ii kemudia coba dikoreksi dega pedekata output based yag lebih melihat seberapa besar keluara yag bisa dihasilka. Koreksi lebih jauh berupa performace based yag meekaka pada kierja, da buka terbatas haya pada keluara (Output), melaika juga (Outcome) hasil da dampak (Impact). Dikaitka dega struktur maajeme pemeritaha, kompoe evaluasi dapat dilakuka utuk megukur kierja kegiata melalui idikator iput, output, outcome atau impact. Idikator Kierja (Performace Idicator) merupaka ukura megeai masuka, keluara, hasil da dampak dari kegiata-kegiata pemeritah. Idikator bergua utuk meetapka target kierja, meilai kemajua pecapaia target tersebut, serta membadigka kierja dari orgaisasiorgaisasi yag berbeda (Bappeas, 2009). Idikator kierja diperluka utuk megukur kierja suatu orgaisasi, kebijaka, program, bahka idividu maka dalam peyusuaya membutuhka pertimbaga-pertimbaga yag matag

4 4 (Modul Pelatiha Moitorig da Evaluasi, MAP FISIP UGM, 2016). Pegukura kierja merupaka alat utuk memastika efektivitas upaya pembagua (Guerra-Lopez 2012) Sumber Daya Orgaisasi Sumber daya merupaka faktor petig dalam mecapai tujua orgaisasi. Sumber daya meliputi Sumber Daya Mausia (SDM), fasilitas yag dimiliki orgaisasi, da aggara. Orgaisasi yag mempuyai keuggula kompetitif mempuyai aset-aset, ilai da kecakapa yag uik terutama sumber daya mausia sebagai sumber daya keuggula kompetitif (Sudar dkk, 1993). Orgaisasi pada umumya juga memiliki aggara (Hadoko, 1994). Sumber daya tersebut merupaka iput awal dalam melaksaaka kegiata sehigga target yag telah ditetapka dapat dicapai Pegukura Efektivitas Kegiata Idikator kierja diperluka utuk megukur kierja suatu orgaisasi, kebijaka, program, bahka idividu maka dalam peyusuaya membutuhka pertimbaga-pertimbaga yag matag. Pegukura kierja merupaka alat utuk memastika efektivitas upaya pembagua. Pegukura efektivitas merepresetasika tigkat capaia program dibadigka dega tigkat program yag diharapka. Pegukura ii terkait dega pegukura jagka palig pedek (output) higga palig pajag (impact). Dalam Bahasa perecaaa pembagua di Idoesia, hal ii terkait dega tujua da sasara yag hedak dicapai oleh program yag bersagkuta (Poister, 2003) Pegukura efektivitas biaya Pegukura efektivitas biaya merepresetasika perbadiga hasil yag dicapai dega biaya yag dikeluarka. Dalam megukur efektivitas biaya, buka haya memperhatika biaya yag memberika mafaat secara lagsug tetapi juga biaya yag memberika mafaat tidak lagsug. (Poister, 2003) 3. METODOLOGI 3.1. Tempat Peelitia Peelitia ii megguaka desai peelitia deskriptif. Peelitia deskriptif bertujua utuk meggambarka secara tepat sifat-sifat suatu idividu, kelompok tertetu, atau meetuka frekuesi peyebara suatu gejala, atau frekuesi adaya pegaruh tertetu atara suatu gejala lai dalam masyarakat (Idriatoro da Supomo, 1999). Tekik pegumpula data da iformasi dalam peelitia ii megguaka data sekuder yag diperoleh dari literatur da dokume BATAN. Data yag diperluka utuk mejawab tujua peelitia adalah data idikator kierja BATAN, data aggara BATAN, da data pedukug laiya. Pegolaha data dilakuka dega megiput data kierja da aggara pada aplikasi Microsoft Office Excel kemudia megolah da megaalisisya.

5 5 Rekapitulasi data kierja uit kerja beserta aalisisya dilakuka dega memasukka data sekuder yag berasal dari data kierja uit kerja da berdasarka data base Sistem Iformasi Perecaaa Litbagyasa (SIPL). Datadata tersebut kemudia dijumlahka secara keseluruha utuk kemudia disajika secara grafis da diaalisis. Metode aalisis data dalam peelitia ii adalah sebagai berikut: 3.2. Aalisis Efektivitas Kegiata Utuk meetuka efektivitas kierja kegiata uit kerja eselo II BATAN, maka harus diperoleh data recaa kegiata da realisasi kegiata. Nilai capaia kierja kegiata diperoleh dega membadigka realisasi dega recaa kemudia dikalika 100% Aalisis Efektivitas Aggara Utuk meetuka efektivitas kierja aggara uit kerja eselo II BATAN, maka harus diperoleh data recaa aggara da realisasi aggara. Nilai capaia kierja aggara diperoleh dega membadigka realisasi dega recaa kemudia dikalika 100%. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Utuk mecapai tujua orgaisasi, BATAN meyusu 2 program besar yaitu: (1) Program Peelitia, Pegembaga da Peerapa Eergi Nuklir Isotop da Radiasi; (2) Program Dukuga Maajeme da Pelaksaaa Tugas Tekis Laiya BATAN. Kedua program tersebut dilaksaaka oleh 23 uit kerja yag dimiliki BATAN. Seluruh uit kerja megimplemetasika 2 program besar orgaisasi mejadi kegiata. Pada awal tahu aggara, uit kerja meyusu target utuk kegiataya da pada akhir tahu aggara aka diperoleh iformasi capaia kierja berdasarka realisasi yag diperoleh. Capaia kierja yag diukur meliputi kegiata da aggara. Aalisis profil sumber daya da capaia kierja diuraika sebagaimaa berikut ii Aalisis Sumber Daya BATAN Sumber Daya Mausia Berdasarka data sekuder yag diperoleh dari Aual Report BATAN tahu 2016, jumlah SDM per 31 Desember 2016 adalah orag. SDM tersebut terdistribusi berdasarka jabata strukturalya, tigkat pedidikaya, gologa kepagkataya serta kelompok fugsioalya. Hasil pegolaha data sekuder SDM BATAN disajika sebagaimaa berikut ii:

6 6 Gambar 1. SDM berdasarka geder Gambar 2. SDM berdasarka gologa Berdasarka geder, SDM BATAN terdiri dari 74% pria da 26% waita. SDM tersebut terdistribusi pada Gologa I s.d Gologa IV. Sebagia besar pegawai berada pada Gologa III yaitu sebayak 1817 orag. Gambar 3. SDM berdasarka pedidika

7 7 Gambar 4. SDM berdasarka kelompok fugsioal Berdasarka kelompok pedidikaya, maka pegawai yag berpedidika S1/D4 palig medomiasi (919 pegawai), berikutya disusul dega pegawai yag berpedidika D3/Sarjaa Muda yaitu 904 pegawai. Berdasarka kelompok fugsioalya, maka pegawai fugsioal Praata Nuklir palig medomiasi (505 pegawai), berikutya disusul dega kelompok fugsioal peeliti yag berjumlah 381 pegawai. SDM merupaka faktor kekuata (stregthess) di BATAN yag memiliki keahlia uik, terampil da terlatih dalam masig-masig bidag, amu juga mejadi tataga tersediri karea rata-rata usia pegawai yag sudah tua (seior) da juga celah usia yag besar Sumber Daya Fasilitas BATAN memiliki 3 reaktor riset yaitu Triga Mark II saat ii berdaya 2 MW (awal 250 kw) di Badug (1965); Reaktor Kartii berdaya 100 kw, di Yogyakarta (1979); serta Reaktor Serba Gua G.A. Siwabessy berdaya 30 MW di Serpog (1987). Di sampig reaktor riset, sebagai saraa peelitia, BATAN memiliki berbagai fasilitas/istasi uklir utama da peujag yag berada di kawasa uklir BATAN. Fasilitas/istasi uklir utama tersebut diataraya adalah Laboratorium Metrologi Radiasi Nasioal/Secodary Stadard Dosimetry Laboratory (SSDL). iradiator siar gamma Cobalt-60, mesi berkas elektro (MBE), da Natioal Agro Sciece ad Techo Park. Sebagia besar fasilitas utama yag dimiliki BATAN saat ii rata-rata telah berumur 30 tahua, sehigga sulit utuk memperoleh suku cadagya. Tataga ke depa adalah tetap memelihara kierja fasilitas da peralata tersebut, serta mulai meremajaka semua fasilitas utuk meyesuaika dega tekologi terkii Sumber Daya Aggara Tahu 2016 BATAN medapat pagu aggara sebesar Rp ,00. Pada bula Mei, kebijaka pemotoga aggara secara asioal yag dikeluarka melalui Istruksi Preside Nomor 4 Tahu 2016 berdampak pada peguraga aggara BATAN sebesar Rp ,00.

8 8 Pada bula Agustus, melalui Istruksi Preside Nomor 8 Tahu 2016 kembali dikeluarka kebijaka selfblockig aggara. BATAN diharuska utuk meuda pegguaa aggara sebesar Rp ,00 higga akhir tahu 2016 berakhir. Selajutya, terdapat revisi aggara berupa peambaha target PNBP sebesar Rp ,00 da hibah luar egeri sebesar Rp ,00, sehigga pagu aggara BATAN 2016 mejadi Rp ,00. Gambar 5. Komposisi aggara BATAN Dari gambar di atas, terlihat total pagu aggara BATAN tahu 2016 sebesar Rp ,00 dega realisasi sampai dega 31 Desember 2016 sebesar Rp ,00 atau 95,71%. Jika pagu aggara BATAN dikuragi pagu blokir sebesar Rp ,00, maka realisasi aggara BATAN mejadi 97,17%. Hal tersebut meujukka bahwa serapa aggara BATAN sudah sagat baik, yaitu di atas 95% Aalisis Capaia Kierja Kegiata Kierja kegiata uit kerja meetuka kierja kegiata orgaisasi. Semaki tiggi capaia kierja kegiata yag dimiliki oleh uit kerja maka aka semaki tiggi pula capaia kierja orgaisasi. Aalisis dilakuka berdasarka data target da realisasi kegiata oleh 23 uit kerja. Selai itu aalisis juga dilakuka terhadap target da realisasi tigkat BATAN. Hasil aalisis data 23 uit kerja diperoleh iformasi terkait capaia kierjaya. Capaia kierja orgaisasi diperoleh melalui pembadiga realisasi terhadap targetya kemudia dikalika 100%. Capaia kierja kegiata tahu 2016 disajika secara grafik sebagaimaa berikut ii.

9 9 Gambar 6. Grafik target da realisasi kierja kegiata Dari grafik diatas, tampak bahwa sebagia besar uit kerja dapat memeuhi targetya yag ditujukka dega berhimpitya grafik target da realisasi. Bahka terdapat 3 uit kerja yag capaia kierja kegiataya melebihi target yag ditetapka yaitu Pusat Tekologi Baha Bakar Nuklir (PTBBN), Pusat Tekologi Limbah Radioaktif (PTLR), da Pusat Pedidika da Pelatiha (Pusdiklat). Namu masih terdapat 2 uit kerja yag belum mecapai target kierja kegiata yaitu Biro Sumber Daya Mausia da Orgaisasi (BSDMO) da Pusat Stadardisasi Mutu Nuklir (PSMN) Aalisis Capaia Kierja Aggara Kierja aggara uit kerja turut meetuka kierja aggara orgaisasi. Semaki tiggi capaia kierja aggara yag dimiliki oleh uit kerja maka aka semaki tiggi pula capaia kierja orgaisasi. Berdasarka data sekuder aggara 23 uit kerja di BATAN, diperoleh iformasi target da realisasi tahu 2016 yag diuraika sebagaimaa dalam tabel dibawah ii. Berdasarka data target da realisasi aggara oleh 23 uit kerja, dapat diperoleh iformasi terkait capaia kierjaya. Capaia kierja orgaisasi diperoleh melalui pembadiga realisasi terhadap targetya kemudia dikalika 100%. Capaia kierja aggara tahu 2016 disajika secara grafik sebagaimaa berikut ii. Gambar 7. Target da realisasi aggara

10 10 Dari grafik diatas, tampak bahwa sebagia besar uit kerja dapat memeuhi targetya yag ditujukka dega berhimpitya grafik target da realisasi. Namu masih terdapat 2 uit kerja yag capaia kierja aggaraya sagat redah yaitu Biro Hukum, Humas da Kerja Sama (BHHK) da Pusat Kajia Sistem Eergi Nuklir (PKSEN). Apabila grafik realisasi kegiata dilakuka over lay terhadap grafik realisasi aggara maka diperoleh iformasi sebagai berikut. Gambar 8. Grafik realisasi aggara da kegiata Berdasarka grafik diatas diperoleh iformasi bahwa uit kerja yag memiliki capaia kierja kegiata tiggi tidak selalu memiliki kierja aggara yag tiggi pula. Terdapat 4 uit kerja yag realisasi kegiataya redah amu memiliki realisasi kegiata diatas 100% yaitu BHHK, PTBBN, PTLR, da Pusdiklat. Utuk melihat kierja aggara orgaisasi, peulis juga meghimpu data hasil kierja kegiata da aggara dari seluruh uit kerja utuk kemudia disusu grafik compositya. Berikut ii adalah grafik capaia kierja da aggara dari 2 program besar BATAN. Gambar 9. Persadiga Target da Realisasi Kegiata da Aggara BATAN

11 11 Berdasarka grafik diatas dapat diketahui bahwa capaia kierja kegiata da aggara BATAN tahu 2016 belum dapat memeuhi target. Dari target capaia kegiata 100% haya diperoleh realisasi 95,74%. Sedagka target capaia aggara 101,68% haya diperoleh realisasi 95,71%. Hal yag berbeda bila capaia tersebut disajika utuk tigkat uit kerja maka terlihat pada realisasi kegiata haya 4 uit kerja yag berada dibawah targetya. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpula Berdasarka hasil aalisis yag dilakuka, diperoleh kesimpula bahwa: 1) Profil SDM BATAN didomiasi oleh kelompok geder pria. Sedagka gologa pegawai didomiasi oleh Gologa III. Berdasarka kelompok pedidikaya, maka pegawai yag berpedidika S1/D4 palig medomiasi, berikutya disusul dega pegawai yag berpedidika D3/Sarjaa Muda. Berdasarka kelompok fugsioalya, maka pegawai fugsioal Praata Nuklir palig medomiasi, berikutya disusul dega kelompok fugsioal peeliti. 2) Sebagia besar uit kerja dapat memeuhi targetya yag ditujukka dega berhimpitya grafik target da realisasi. Bahka terdapat 3 uit kerja yag capaia kierja kegiataya melebihi target yag ditetapka yaitu Pusat Tekologi Baha Bakar Nuklir (PTBBN), Pusat Tekologi Limbah Radioaktif (PTLR), da Pusat Pedidika da Pelatiha (Pusdiklat). Namu masih terdapat 2 uit kerja yag belum mecapai target kierja kegiata yaitu Biro Sumber Daya Mausia da Orgaisasi (BSDMO) da Pusat Stadardisasi Mutu Nuklir (PSMN). 3) Sebagia besar uit kerja dapat memeuhi targetya yag ditujukka dega berhimpitya grafik target da realisasi. Namu masih terdapat 2 uit kerja yag capaia kierja aggaraya sagat redah yaitu Biro Hukum, Humas da Kerja Sama (BHHK) da Pusat Kajia Sistem Eergi Nuklir (PKSEN). 4) Capaia kierja kegiata da aggara BATAN tahu 2016 belum dapat memeuhi target. Dari target capaia kegiata 100% haya diperoleh realisasi 95,74%. Sedagka target capaia aggara 101,68% haya diperoleh realisasi 95,71% Sara 1) Dalam ragka medukug sustaiability program BATAN ke depa, diperluka perecaaa SDM secara komprehesif karea SDM yag aka memasuki pura bhakti higga 2019 mecapai jumlah yag sigifika di sebagia besar uit kerja. Komposisi kompetesi SDM juga harus direcaaka dega matag agar BATAN mampu secara maksimal megemba tusi da megikuti perkembaga tekologi terkii utuk megatisipasi diamika perubaha global. Atisipasi berkuragya SDM perlu dilakuka melalui perubaha strategi misalya dalam pemiliha fokus

12 12 riset, metodologi, da perubaha midset. Selai itu peigkata kapasitas SDM, serta pemeuha jabata fugsioal tertetu pada semua kegiata yag medukug tusi perlu direcaaka dega baik. 2) Diperluka suatu kebijaka utuk meetuka prioritas terkait revitalisasi fasilitas litbag yag aka medukug capaia kierja serta visi BATAN DAFTAR PUSTAKA Guerra-López, The moitorig ad impact evaluatio process: A Systemic approach to improvig performace ad impact, Iteratioal Joural of Evirometal Sciece ad Egieerig Research, 3 (3) (2012), pp Hadoko, T.H. (1994). Maajeme Persoalia da Sumber Daya Mausia. Yogyakarta: BPFE Idriatoro da Supomo. (1999). Metodologi Peelitia Bisis Utuk Akutasi Da Maajeme Edisi Pertama: BPFE Yogyakarta. Lapora Kierja Bada Teaga Nuklir Nasioal (2016) BATAN Lapora Tahua Bada Teaga Nuklir Nasioal Tahu.(2016).BATAN Darto Marima. (2011). Itegrasi Sistem Perecaaa, Pegaggara da Maajeme Kierja: Sebuah Best Practice di Bak Idoesia, Jural Boreo Admiistrator Vol. 7 No. 3 Tahu. Modul Pelatiha Moitorig da Evaluasi. (2016). MAP FISIP UGM. Pedoma Evaluasi Kierja Pembagua Sektoral, Bappea. (2009). Peratura Preside Nomor 29 Tahu 2014 Tetag Sistem Akutabilitas Kierja Istasi Pemeritah. Perme PAN&RB No. 53 Tahu 2014 Tetag Petujuk Tekis Perjajia Kierja, Pelapora Kierja da Tata Cara Reviu atas Lapora Kierja Istasi Pemeritah. PMK No. 249/PMK.02/2011 Tetag Pegukura da Evaluasi Kierja atas Pelaksaaa Recaa Kerja da Aggara Kemeteria Negara/Lembaga. Peratura Pemeritah Nomor 39 Tahu 2006 Tetag Tata Cara Pegedalia da Evaluasi Pelaksaaa Recaa Pembagua. Sudar G., Baradwaj, Raja Varadraja, Joh Fahy. (1993). Sustaiable Competitive Advatage i Service Idustries: A Coceptual Model ad Research Propositio. Joural of Marketig. Vol.57. Theodore H. Poister. Measurig Performace i Public ad Noprofit Orgaizatios, Jossey Bass

13 13 LAMPIRAN Target da Realisasi Kegiata da Aggara Uit Kerja BATAN Tahu 2016 No Uit Kerja Target Aggara Realisasi Aggara Target Keg iata Realisasi Keg iata 1. Biro Perecaaa % 100% 2. Biro Sumber Daya % 96,5% Mausia da Orgaisasi 3. Biro Umum % 100% 4. Biro Hukum, Humas da Kerjasama % 101,96% 5. Pusat Sais da % 100% Tekologi Baha Maju 6. Pusat Sais da % 99,92% Tekologi Nuklir Terapa 7. Pusat Sais da % 99,98% Tekologi Akselerator 8. Pusat Tekologi Keselamata da Metrologi Radiasi % 99,98% 9. Pusat Aplikasi Isotop da % 100% Radasi 10. Pusat Tekologi Baha % 100% Galia Nuklir 11. Pusat Tekologi Baha Bakar Nuklir ,58% 121,58% 12. Pusat Tekologi Keselamata Reaktor Nuklir % 100% 13. Pusat Kajia Sistem % 100% Eergi Nuklir 14. Pusat Tekologi Limbah ,35% 109,32% Radioaktif 15. Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir % 99,91% 16. Pusat Tekologi Radiioisotop da Radiofarmaka % 99,47% 17. Pusat Reaktor Serba % 100% Gua 18. Pusat Disemiasi da % 100% Kemitraa 19. Pusat Pedayaguaa % 100% Iformatika da Kawasa Strategis Nuklir 20. Ispektorat % 100% 21. Pusat Pedidika da % 104,33%

14 14 No Uit Kerja Target Aggara Pelatiha 22. Pusat Stadardisasi Mutu Nuklir 23. Sekolah Tiggi Tekologi Nuklir Realisasi Aggara Target Keg iata Realisasi Keg iata % 97,71% % 99,93%