PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN"

Transkripsi

1 PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN DINAS BINA MARGA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

2 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung, berkewajiban untuk menyusun Perubahan Rencana Strategis Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun sebagai bentuk realisasi perencanaan pembangunan kepada induk organisasi serta memberikan informasi kegiatannya kepada seluruh stakeholder dalam kurun waktu tertentu. Melalui Perubahan Rencana Strategis Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun dapat disimak visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung selama Tahun Diharapkan Perubahan Renstra Dinas Bina Marga ini dapat menjadi parameter atau tolak ukur kinerja dari serangkaian rencana kegiatan dalam periode tersebut. Setelah melaui beberapa kali revisi, akhirnya penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun dapat diselesaikan dengan baik. Mudah-mudahan Perubahan Renstra Dinas Bina Marga ini dapat memberikan informasi yang diharapkan oleh seluruh stakeholder tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung periode Tahun Masukan dari para pembaca Renstra ini sangat diharapkan untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang, sehingga Dinas Bina Marga dapat memberikan konstribusi yang lebih baik bagi kemajuan pembangunan di Kabupaten Bandung.. Soreang, Januari 2014 PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penyusunan... i ii I-1 I-2 I-4 I-5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga Sumber Daya Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Unit Usaha yang Masih Operasional Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga Tantangan dan Peluang Pengembangan..... II-6 II-17 II-23 II-24 II-26 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Bina Marga Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Telaahan Renstra Dinas Bina Marga Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Penentuan Isu-isu Strategis... III-30 III-33 III-40 III-44 III-45 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Bina Marga Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Bina Marga... IV-47 IV-47 PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN ii

4 DAFTAR ISI BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PAGU INDIKATIF 5.1 Rencana Kegiatan Dinas Bina Marga Tahun Program dan Kegiatan Kewilayahan... V-54 V-54 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... VI-73 PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN iii

5 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, disebutkan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra SKPD) periode 5 tahun. Dinas Bina Marga sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode tahun , sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rencana Strategis tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan, sehinga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil/tujuan yang lebih baik. Pada dasarnya Renstra Dinas Bina Marga merupakan kelanjutan dari Renstra sebelumnya dan disusun dengan memperhatikan perundang-undangan yang baru. Rencana Strategis Dinas memuat visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, kebijakan, program dan kegiatan, dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung. RPJMD merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Bandung untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi arah pembangunan yang ingin dicapai daerah pada masa bakti kepala daerah, agar Kabupaten Bandung dapat eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dilingkungan global. Rencana Strategis (Renstra) ini merupakan pedoman bagi Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan (Renja Tahunan) Dinas, dalam pelaksanaan pembangunan dan Dinas. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung, selain memperhatikan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Bandung yang telah diselaraskan dengan sasaran prioritas pembangunan nasional, sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) , juga memperhatiakan arah kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN I - 1

6 PENDAHULUAN Selanjutnya RPJMD dijadikan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap tahun dan juga dijadikan pedoman bagi Satuan Kerja Perangakat Daerah (SKPD) dalam penyusunan Rencana Strategis ( Renstra) SKPD. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 25 Ayat (1) dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 Pasal 69 Ayat (2). Selain itu, Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung juga memperhatikan Tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra), terkait dengan Misi Bupati Bandung, yaitu Misi Kelima : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah Landasan Hukum Landasan hukum yang menjadi dasar penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Marga dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, kewenangan serta kebijaksanaan berdasar kepada : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang jalan; 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700); 9. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN I - 2

7 PENDAHULUAN 10. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 tentang jalan; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antar Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No.8 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Pedoman Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN I - 3

8 PENDAHULUAN 23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 sampai dengan 2027 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2008 Nomor 3); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung; 25. Keputusan Bupati Bandung Nomor 5 tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah dan Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan Rencana Strategis ini dimaksud untuk : - Memberikan gambaran arah yang jelas tentang rencana kegiatan lima tahunan pada Dinas Bina Marga sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah. - Menyediakan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Tahun , sebagai acuan Dinas dan stakeholder dalam menentukan prioritas program Dinas tahunan dan kegiatan Dinas Tujuan Tujuan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Tahun adalah : - Tersusunnya rencana program dan kegiatan jangka menengah pada Dinas Bina Marga yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung periode Sebagai acuan Penyusunan Rencana Kerja Dinas tahunan (Renja Dinas Tahunan) dan pedoman program Dinas Bina Marga periode tahun Menyediakan tolak ukur untuk mengukur dan melaksanakan evaluasi Dinas tahunan. - Menyediakan arah pembangunan yang ingin dicapai Dinas Bina Marga dalam menunjang pembangunan pemerintah Kabupaten Bandung kurun waktu 5 (lima) tahun. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN I - 4

9 PENDAHULUAN 1.4. Sistematika Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun , disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara ringkas mengenai Latar Belakang penyusunan Renstra, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan. BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan, Telaah Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung , Telaahan Renstra, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta Penentuan Isu-isu Strategis. BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini menjelaskan Visi dan Misi Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung tahun , Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah, Strategi dan kebijakan berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga. BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN INDIKATIF Bab ini menjelaskan rencana program dan kegiatan kurun waktu , indikator kinerja yang mengacu kepada tujuan dan sasaran RPJMD, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif program Dinas. BAB VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Bab ini menjelaskan indikator kinerja yang secara langsung menunujukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN I - 5

10 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Bina Marga Berdasarkan pasal 39 pada Peraturan Daerah Nomor 20 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung serta Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas perbantuan sebagian bidang pekerjaan umum. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas Dinas Bina Marga, memiliki fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. b. Penyelesaian urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi. Secara umum kewenangan Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung meliputi: Pengaturan, Pembinaan, Pembangunan dan Pengusahaan Serta Pengawasan secara makro sesuai dengan kebijakan Nasional. a. Pengaturan Pengaturan Jalan Kabupaten/Kota. - Perumusan kebijakan penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan jalan kota berdasarkan kebijakan nasional di bidang jalan dengan memperhatikan kesediaan antara daerah dan antar kawasan. - Menyusun pedoman operasional penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. - Penetapan status jalan kabupaten/desa dan jalan kota. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 6

11 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA - Penyusunan, perencanaan umum dan pembiayaan jaringan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. b. Pembinaan - Pemberian bimbingan, penyuluhan serta pendidikan dan pelatihan pada aparatur penyelenggara jalan Kabupaten/desa dan jalan kota. - Pemberian ijin, rekomendasi, dispensasi dan pertimbangan, pemanfaatan RUMAJA, RUMIJA dan RUWASJA. - Pengembangan teknologi terapan di bidang jalan Kabupaten/desa dan jalan kota. c. Pembangunan dan pengusahaan. - Pembangunan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. - Perencanaan teknis pemrograman dan penganggaran, pengadaan lahan serta kontruksi jalan kabupaten/desa dan jalan kota. - Pengoperasian dan pemeliharaan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. - Pengembangan dan pengelolaan manajemen jalan kabupaten/desa dan jalan kota. d. Pengawasan - Pengawasan jalan kabupaten/desa dan jalan kota dengan melaksanakan evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. - Melaksanakan Pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan kabupaten/desa dan jalan kota. - Memonitor setiap kejadian yang menyangkut kegiatan yang ada kaitannya dengan keberadaan jalan kabupaten/desa dan jalan kota Struktur Organisasi Berdasarkan peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisai Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Struktur Organisasi Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretaris, membawahi : PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 7

12 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA - Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. - Sub Bagian Keuangan. - Sub Bagian Penyusunan Program. c. Bidang Jalan, membawahi : - Seksi Perencanaan Jalan. - Seksi Pemeliharaan Jalan. - Seksi Pembangunan Jalan. d. Bidang Jembatan, membawahi : - Seksi Perencanaan Jembatan. - Seksi Pemeliharaan Jembatan. - Seksi Pembangunan Jembatan. e. Bidang Peralatan dan Perbekalan, membawahi : - Seksi Pengoperasian, Peralatan dan Perbekalan. - Seksi Pemeliharaan, Peralatan dan Perbekalan. - Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan PJU. f. Bidang Pengendalian dan Pemanfaatan, membawahi : - Seksi Pengaturan. - Seksi Pemanfaatan Daerah Milik Jalan. - Seksi Leger Jalan. g. UPTD Pengelolaan Sarana dan Prasarana Bina Marga (7 wilayah), membawahi : - Sub Bagian Tata Usaha. h. UPTD Pengelolaan Alat Berat dan UPCA, membawahi : - Sub Bagian Tata Usaha. i. UPTD Laboratorium,membawahi : - Sub Bagian Tata Usaha. j. Jabatan Fungsional Adapun Tugas Pokok dan Fungsi dari masing-masing Pejabat adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Kepala Dinas Bina Marga mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggung jawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 8

13 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan sebagian bidang pekerja umum. Dalam melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud diatas, sekretaris menyelenggarakan fungsi : 1. Penetapan penyusunan rencana dan tugas program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan; 2. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu; 3. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas; 4. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumah tanggaan; 5. Penetepan rumusan kebijakan pengelolaankelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat; 6. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian; 7. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan; 8. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas; 9. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Dinas; PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 9

14 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 10. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas Dinas; 11. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; 12. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; 13. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; 14. Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan. 3. Bidang Jalan Bidang Jalan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang; Kepala Bidang Jalan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas dibidang pengelolaan jalan yang meliputi : Perencanaan Jalan, Pembangunan Jalan dan Pemeliharaan Jalan; Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang Jalan menyelenggarakan fungsi : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan jalan; 2. Penetapan kebijakan penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan jalan kota berdasarkan kebijakan nasional dibidang jalan; 3. Penetapan penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan jalan kota; 4. Penetapan status jalan kabupaten/desa dan jalan desa; 5. Penetapan penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan jaringan jalan kabupaten/desa dan jalan kota; 6. Penetapan pemberian ijin, rekomendasi, dispensasi dan pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan dan ruang pengawasan jalan; 7. Penetapan pengembangan teknologi terapan dibidang jalan untuk jalan kabupaten/desa dan jalan kota; 8. Penetapan pembangunan dan pembiyaan pembangunan jalan kabupaten/desa dan jalan kota; PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 10

15 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 9. Penetapan perencanaan teknis, pemrograman dan penganggaran, pengadaan lahan serta pelaksanaan konstruksi jalan kabupaten/desa dan jalan kota; 10. Penetapan pengoperasian dan pemeliharaan jalan kabupaten/desa dan jalan kota; 11. Penetapan pengembangan dan pengelolaan manajemen jalan kabupaten/desa dan jalan kota; 12. Penetapan evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan jalan kota; 13. Penetapan pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan kabupaten/desa dan jalan kota; 14. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan jalan; 15. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan jalan; 16. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; 17. Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang pengelolaan jalan. 4. Bidang Jembatan Bidang Jembatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang; Kepala Bidang Jembatan mempunyai tugas pokok memimpin mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas dibidang pengelolaan dibidang jembatan yang meliputi perencanaan jembatan, pembangunan jembatan dan pemeliharaan jembatan; Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang Jembatan menyelenggarakan fungsi : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan jembatan; 2. Penetapan penyelenggaraan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan jembatan; 3. Penetapan koordinasi perencanaan teknis dibidang perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan jembatan; 4. Penetapan perumusan kebijakan sasaran pelaksanaan tugas dibidang perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan jembatan; PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 11

16 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 5. Penetapan pembinaan dan pengarahan dibidang pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan; 6. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan jembatan; 7. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan jembatan; 8. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; 9. Pelaksanaan koordinasi/kerja dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang pengelolaan jembatan. 5. Kepala Bidang Peralatan dan Perbekalan Bidang Peralatan dan Perbekalan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang; Kepala Bidang Peralatan dan Perbekalan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas dibidang pengelolaan peralatan dan perbekalan yang meliputi pengoperasian peralatan dan perbekalan, pemeliharaan peralatan dan perbekalan serta pembangunan dan pemeliharaan penerangan jalan umum; Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang Peralatan dan Perbekalan menyelenggarakan fungsi : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan peralatan dan perbekalan; 2. Penetapan penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang peralatan dan perbekalan; 3. Penetapan pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang peralatan dan perbekalan; 4. Penetapan perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang peralatan dan perbekalan; 5. Penetapan pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang peralatan dan perbekalan; 6. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan peralatan dan perbekalan; 7. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan peralatan dan perbekalan; 8. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 12

17 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 9. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan peralatan dan perbekalan. 6. Bidang Pengendalian dan Pemanfaatan Bidang Pengendalian dan Pemanfaatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang; Kepala Bidang Pengendalian dan Pemanfaatan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Pengendalian dan Pemanfaatan jalan dan jembatan yang meliputi pengaturan, pemanfaatan daerah milik jalan dan leger jalan; Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemanfaatan menyelenggarakan fungsi : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja Pengendalian dan Pemanfaatan jalan dan jembatan; 2. Penetapan evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan dan jembatan; 3. Penetapan pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan dan jembatan; 4. Penetapan kebijakan pembinaan jasa konstruksi; 5. Penetapan pengembangan sistem informasi jasa konstruksi; 6. Penetapan penelitian dan pengembangan jasa konstruksi; 7. Penetapan pengembangan sumber daya manusia bidang jasa konstruksi; 8. Penetapan peningkatan kemampuan teknologi jasa konstruksi; 9. Pelaksanaan perhitungan teknis sebagai dasar penetapan retribusi izin usaha jasa konstruksi; 10. Penetapan pelaksanaan pengendalian dan pemanfaatan daerah milk jalan; 11. Penetapan rumusan kebijakan teknis dalam pemberian rekomendasi pelayanan dan perjanjian pada daerah milik jalan dan daerah manfaat jalan; 12. Pelaporan pelaksanaan tugas pengendalian dan pemanfaatan jalan dan jembatan; PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 13

18 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 13. Evaluasi pelaksanaan tugas pengendalian dan pemanfaatan jalan dan jembatan; 14. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; 15. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengendalian dan pemanfaatan jalan dan jembatan. 7. UPTD Pengelolaan Sarana dan Prasarana Bina Marga UPTD Pengelolaan Sarana dan Prasarana Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala UPTD; Kepala UPTD Pengelolaan dan Sarana Prasarana Bina Marga mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagai fungsi Dinas di bidang pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana kebinamargaan; Dalam tugas pokok sebagaimana yang dimaksud diatas, Kepala UPTD Pengelolaan Sarana dan Prasarana Bina Marga menyelenggarakan fungsi: 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana kebinamargaan; 2. Perencanaan operasional kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana kebinamargaan; 3. Penyusunan mekanisme organisasi dan tata laksana pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana kebinamargaan; 4. Pengelolaan anggaran pelaksanaan pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana kebinamargaan; 5. Pengembangan kemitraan pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana kebinamargaan; 6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; 7. Pelaksanaan tugas kedinasaan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; 8. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan sarana dan prasarana kebinamargaan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 14

19 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 8. UPTD Pengelolaan Alat Berat dan UPCA UPTD Pengelolaan Alat Berat dan UPCA dipimpin oleh seorang Kepala UPTD ; Kepala UPTD Pengelolaan Alat Berat dan UPCA mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengelolaan alat berat dan operasionalisasi UPCA; Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala UPTD Pengelolaan Alat Berat dan UPCA menyelenggarakan fungsi : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengelolaan alat berat dan operasionalisasi UPCA; 2. Perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengelolaan alat berat dan operasionalisasi UPCA; 3. Penyusunan mekanisme organisasi dan tata laksana pelayanan dan pengelolaan alat berat dan operasionalisasi UPCA; 4. Pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pengelolaan alat berat dan operasionalisasi UPCA; 5. Pengembangan kemitraan pelayanan dan pengelolaan alat berat dan operasionalisasi UPCA; 6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; 7. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; 8. Pelakasnaan koordinasi pelayanan dan pengelolaan alat berat dan operasionalisasi UPCA dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. 9. UPTD Laboratorium UPTD Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala UPTD; Kepala UPTD Laboratorium mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagai fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengembangan Laboratorium kebinamargaan; PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 15

20 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala UPTD Laboratorium menyelenggarakan fungsi : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengembangan laboratorium kebinamargaan; 2. Perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengembangan laboratorium kebinamargaan; 3. Penyusunan mekanisme organisasi dan tata laksana pelayanan dan pengembangan laboratorium kebinamargaan; 4. Pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pengembangan laboratorium kebinamargaan; 5. Pengembangan kemitraan pelayanan dan pengembangan laboratorium kebinamargaan; 6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tuga; 7. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; 8. Pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengembangan laboratorium kebinamargaan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. 10. Jabatan Fungsional Pengaturan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional diatur lebih lanjut setelah bentuk dan ditetapkan jenis dan jenjangnya oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Bagan Struktur Organisasi dari Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung dapat di lihat pada gambar berikut : PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 16

21 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung KEPALA DINAS SEKRETARIS SUB BAGIAN PENY. PROGRAM SUB BAG UMUM DAN KEPEG SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG JALAN BIDANG JEMBATAN BIDANG PERALATAN DAN PERBEKALAN BID. PENGENDALIAN DAN PEMANFAATAN JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PERENCANAAN SEKSI PERENCANAAN SEKSI PENGOPERASIAN PERALATAN DAN PERBEKALAN SEKSI PENGATURAN SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI PEMELIHARAAN PERALATAN DAN PERBEKALAN SEKSI PEMANFAATAN SEKSI PEMELIHARAAN SEKSI PEMELIHARAAN SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN PENERANGAN JALAN UMUM SEKSI LEGER JALAN 1 UPTD UPCA 1 UPTD LABORATORIUM 7 UPTD PENGELOLAAN SARANA 2.2. Sumber Daya Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Dalam rangka menunjang tercapainya tujuan Dinas Bina Marga, perlu disusun rencana pengembangan sumber daya di lingkup Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung. Sumber daya yang di butuhkan meliputi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Sarana dan Prasarana yang berupa asset / modal. 1. Sumber Daya Manusia (SDM) a. Meningkatkan kapasitas aparatur melalui kegiatan bimbingan teknis, workshop, pelatihan/kursus baik gelar maupun non gelar. b. Menganalisis kebutuhan personil melalui tingkat pendidikan dan keahlian. 2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana (Asset/Modal) : a. Merancang kebutuhan prasarana kantor dengan jumlah aparatur. b. Merancang analisis kebutuhan sarana bagi aparat perencana. c. Merancang kebutuhan sarana dan prasarana alat untuk kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan, termasuk di dalamnya dengan mengembangkan Sumber Daya Teknologi Informasi, diantaranya : - Merancang LAN, yang digunakan untuk menunjang kebutuhan akan data dan percepatan akses yang terhubung antar bidang di Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 17

22 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA - Merancang kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang teknologi informasi. - Meningkatkan prasarana bagi penyediaan teknologi informasi. - Merancang kebutuhan system infomasi untuk mendukung kebutuhan data perencanaan yang terpadu Sumber Daya Manusia (SDM) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai Struktur Organisasi, Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari : 1. Kepala Dinas (Eselon II/b)... = 1 Orang 2. Sekretaris (Eselon III/a)... = 1 Orang 3. Kepala Bidang (Eselon III/b)... = 4 Orang 4. Kepala Subag (Eselon IV/a)... = 3 Orang 5. Kepala Seksi Bidang (Eselon IV/a)... = 12 Orang 6. Kepala UPTD (Eselon IV/a)... = 9 Orang 7. Kepala Subag TU UPTD (Eselon IV/b)... = 9 Orang 8. Pelaksana : a. PNS (Pegawai Negeri Sipil)... = 189 Orang b. Pegawai Non PNS... = 116 Orang JUMLAH 344 Orang Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung, memiliki tingkat pendidikan beragam, mulai dari tingkat SD sampai tingkat S-2. Data lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut : PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 18

23 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA Tabel 2.1 Jumlah SDM Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun 2014 Berdasarkan Tingkat Pendidikan NO PENDIDIKAN PNS NON-PNS 1 SD SLTP SLTA D S S S Jumlah Jika dilihat berdasarkan golongan, jumlah PNS di Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung yang terbanyak adalah golongan II, yaitu 49,12% atau sebanyak 112 orang, selanjutnya golongan III (73 orang), sisanya merupakan golongan I (35 orang) dan golongan IV (8 orang). Data lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.2 Data Jumlah PNS Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun 2014 Berdasarkan Golongan NO GOLONGAN JUMLAH (ORG) PERSENTASE (%) 1 I 35 15,35 2 II ,12 3 III 73 32,02 4 IV 8 3,51 Jumlah Di samping pendidikan formal, pendidikan struktural juga disyaratkan dalam aturan kepegawaian. Data pegawai Dinas Bina Marga yang telah mengikuti pendidikan struktural dapat dilhat pada tabel berikut : PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 19

24 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA Tabel 2.3 Data PNS Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun 2014 Yang Telah Mengikuti Pendidikan Struktural NO TINGKAT DIKLTAPIM JUMLAH (ORG) 1 I 0 2 II 1 3 III 5 4 IV 27 Jumlah 33 Sedangkan pegawai Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung yang telah memperoleh jabatan berdasarkan eselonnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.4 Data Jumlah Pegawai Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun 2014 Yang Telah Memiliki Eselon NO TINGKAT ESELON JUMLAH (ORG) 1 II a 0 2 II b 1 3 III a 1 4 III b 4 5 IV a 24 6 IV b 9 Jumlah Asset / Modal Disamping dukungan Sumber Daya Manusia (SDM), dukungan sarana dan prasarana yang berupa asset / modal dalam upaya mencapai tujuan juga memegang peran penting. Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia di Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung, terutama beberpa sarana pendukung yang cukup vital harus segera diperbaiki atau di ganti, seperti : - Kendaraan operasional roda 4 dan roda 2 - Peralatan laboratorium - Unit pencampuran aspal (UPCA) - Alat berat dll. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 20

25 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA Berikut ini tabel daftar inventarisasi alat berat yang ada di Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung berdasarkan Jenis, Merk, Tahun Pembuatan dan Kondisi. Tabel 2.5 Daftar Alat Berat Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Berdasarkan Jenis dan Kondisi Sampai Dengan Tahun 2013 Kapasitas Tahun Kondisi No Jenis Alat Merk Keterangan Tonase Pembuatan Alat ALAT BERAT 1 Excavator Pc Komatsu Baik 2 Wheel Loader Komatsu 1, Baik 3 Backhoe Loader Jcb 2004 RB Mesin Gilas 1 Mesin Gilas Barata Mg.10 V Baik 2 Mesin Gilas Barata Mg.10 V RB 3 Mesin Gilas Barata Mg.10 V Baik 4 Mesin Gilas Barata Mg.10 V Baik 5 Mesin Gilas Barata Mg.10 V Baik 6 Mesin Gilas Barata Mg.10 V Baik 7 Mesin Gilas Barata Mg.10 V Baik 8 Mesin Gilas Barata Baik 9 Mesin Gilas Barata RR 10 Mesin Gilas Barata RR 11 Mesin Gilas Barata Baik 12 Mesin Gilas Anugrah Baik 13 Mesin Gilas Anugrah Baik 14 Mesin Gilas Anugrah RR 15 Mesin Gilas Anugrah Baik 16 Mesin Gilas Barata Baik 17 Mesin Gilas Barata Baik 18 Mesin Gilas Barata Baik 19 Mesin Gilas Barata Baik 20 Mesin Gilas Barata Baik 21 Mesin Gilas Barata RR 22 Mesin Gilas Barata Baik 23 Mesin Gilas Barata Baik 24 Mesin Gilas Sakai / Vibro Baik 25 Mesin Gilas Sakai / Vibro Baik 26 Mesin Gilas Barata Baik 27 Mesin Gilas Barata Baik 28 Mesin Gilas Barata Baik 29 Mesin Gilas Barata Baik 30 Mesin Gilas Barata Baik Truck / Dump Truck 1 Dump Truck Hino Baik 2 Dump Truck Hino RB 3 Truck Hino Baik 4 Truck Hino Baik 5 Dump Truck Isuzu Bison Baik 6 Dump Truck Isuzu Bison RB 7 Truck Hino Baik 8 Truck Hino Baik 9 Dump Truck Mitsubishi Baik 10 Dump Truck Mitsubishi Baik 11 Sky Lift Truck (PJU) Mitsubishi Baik 10 Dump Truck Mitsubishi Baik 11 Dump Truck Mitsubishi Baik 12 Dump Truck Mitsubishi Baik PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 21

26 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 13 Dump Truck Mitsubishi Baik 14 Dump Truck Isuzu 3, Baik 15 Dump Truck Isuzu 3, Baik 16 Alpomaint Truck Isuzu Elf 3, Baik Catatan : - RB = Rusak Berat - RR = Rusak Ringan Untuk alat berat, terdapat mesin gilas sebanyak 30 (tiga puluh) buah, namun 4 (empat) buah diantaranyadalam kondisi rusak dan 2 (dua) buah dalam kondisi rusak berat. Dump truck berjumlah 10 (sepuluh) buah dimana 2 (dua) diantaranya dalam kondisi rusak berat. Alat berat lainnya yang dalam kondidi rusak berat adalah generator set dan bachoe loader. Untuk excavator dan wheel loader kondisi 80% baik. Untuk kendaraan roda 4 (empat) di Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung, saat ini sebanyak 25 (dua puluh lima) buah, sedangkan kendaraan roda 2 sebanyak 35 (tiga puluh lima) buah. Dari jumlah tersebut, terdapat 1 (satu) buah kendaran roda 4 dan 4 (empat) buah kendaraan roda 2 yang kondisi sudah Rusak Berat (RB). Data sarana dan prasarana yang ada di Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.6 Data Sarana dan Prasarana Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Berdasarkan Jenis, Jumlah dan Kondisi Tahun 2010 Kode Barang Jenis Barang/ Jumlah Keadaan barang Nama Barang Barang B KB RB Komputer Laptop Printer Handycam Camera digital Kursi lipat Kursi tamu Kursi kayu Kursi putar besar Meja tulis Meja komputer Meja rapat pimpinan Filling cabinet Rak kayu Pesawat telepon Mesin tik manual Lemari kayu Rak besi Kursi rapat Kursi putar kecil Kursi rapat pimpinan Lemari besi PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 22

27 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA VCD TV Mesin Potong Rumput Peti Uang Vacum Cleaner White Board Electrik Infocus OHP Wireless Plotter Radio Podium Jack Hammer Mini Bus/Pick Up Sepeda Motor Unit Usaha yang masih Operasional Sesuai dengan Perda No. 2 Tahun 2000 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Kabupaten Bandung, saat ini Dinas Bina Marga kabupaten Bandung mengelola PAD dari Sewa Pemakaian Tanah, Sewa Alat Berat dan Sewa Laboratorium. Tabel berikut menjelaskan Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang di kelola oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun Tabel 2.7 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung TA No Kegiatan 1. Sewa Alat Berat 2. Sewa Laboratorium 3. Sewa Pemakaiana Tanah Target (Rp) TA TA TA TA TA Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Realisasi (Rp) JUMLAH Tabel 2.9 Rencana Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung TA No. Jenis Penerimaan Target Rencana Target Sewa Alat Berat Sewa Laboratorium Sewa Pemakaian Tanah JUMLAH PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 23

28 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 2.4 Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga Capaian Kinerja Berdasar Sasaran Renstra No Kegiatan Pembangunan Jalan Dan Jembatan Pembangunan Draenase Dan Gorong-Gorong Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Rehabilitasi Jalan Dan Jembatan Inspeksi Kondisi Jalan Dan Jembatan Penyusunan Informasi Data Base Jalan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kebinamargaan Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh Pembangunan Dan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Fasilitas Perhubungan Tanggap Darurat Jalan Dan Jembatan Tabel 2.10 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun Anggaran Pada Tahun Realisasi Anggaran Pada Tahun PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 24

29 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA Tabel 2.11 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Tahun No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Target Target Target Indikator Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian Tahun ke- Dan Fungsi SKPD (SPM) IKK Kinerja Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Peningkatan Jalan 124,08 178,11 179,14 111,65 263,38 124,08 178,11 179,14 111,65 263, km km km km km km km km km km % % % % % 2 Pemeliharaan Rutin Jalan 4,27 km 6,833 4,035 43,43 6,833 4,035 43, ,27 km 4,27 km 3,27 km km km km km km km % % % % % 3 Pemeliharaan Jembatan 10 bh 19 bh 20 bh 56 bh 39 bh 10 bh 19 bh 20 bh 56 bh 39 bh % % % % % 4 Kirmir 2,61 km 54 bh 63 bh 51 bh 55 bh 2,61 km 54 bh 63 bh 51 bh 55 bh % % % % % 5 Draenase 4 bh 16 bh 5 bh 14 bh 42 bh % % % % % 6 Pedestrian 2 bh 5 bh 11 bh 12 bh 12 bh % % % % % 7 TMMS - - 1,94 km 1 pkt ,94 km 1 pkt % % % % % 8 TMMD - - 1,97 km 1 pkt ,97 km 1 pkt % % % % % 9 P2WKSS pkt pkt % % % % % 10 P2TPD - 16,4 km - 3 paket 8 paket - 16,4 km - 3 paket 8 paket % % % % % 11 Pembangunan PJU 125 TC 306 TC 14 pkt 164 TC 8 TC 125 TC 306 TC 14 pkt 164 TC 8 TC % % % % % 12 Pemeliharaan PJU 405 TC 522 TC 14 pkt 334 TC 64 TC 405 TC 522 TC 14 pkt 334 TC 64 TC % % % % % 13 Materialisasi PJU 75 TC 200 TC TC - 75 TC 200 TC TC % % % % % PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 25

30 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA Dari tabel 2.11 dapat dilihat bahwa realisasi pendanaan untuk Pembangunan Jalan dan Jembatan tahun sebagian besar tidak dapat diserap. Hal ini disebabkan penetapan harga tanah masih dalam proses negosiasi dengan masyarakat setempat dan adanya review desain baik untuk jalan maupun jembatan. Rasio realisasi anggaran tahun untuk kegiatan Pembangunan Draenase dan Gorong-gorong, Pembangunan Turap/Talud/Bronjong dan Rehabilitasi jalan dan Jembatan dapat dikatakan baik karena mampu menunjukkan hasil kinerja dan merealisasikan anggaran rata-rata 90%. 2.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Untuk lebih menfokuskan strategi Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung dalam pencapaian Visi dan Misi secara efektif dan efisien, maka dianalisis faktorfaktor yang dianggap mempengaruhi keberhasilan dan kegagalannya dengan memperhitungkan nilai-nilai yang berkembang dalam organisasi serta situasi dan kondisi lingkungan. a) Kekuatan (strength) Kondisi dan potensi yang ada di Dinas Bina Marga merupakan faktor kekuatan yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai Visi dan Misi Dinas Bina Marga, faktor-faktor kekuatan tersebut antara lain : 1. Untuk menunjang tugas rutin sehari-hari, Dinas Bina Marga sat ini memiliki jumlah pegawai 273 orang yang terdiri dari 214 orang PNS (Pegawai Negeri Sipil), 9 orang TKK (Tenaga Kerja Kontrak) dan 50 PHL (Pegawai Harian lepas). 2. Pegawai Dinas Bina Marga sebesar 21,64% berpendidikan sarjana, hal ini merupakan salah satu pendorong dan modal dasar untuk menciptakan profesionalisme perencana. Termasuk di dalamnya telah ada tenaga ahli perencanaan dan ada juga yang telah mengikuti diklat perencanaan dan diklat teknis lapangan. 3. Tersedianya sarana dan prasarana kerja. Fasilitas ini menyangkut gedung dan ruang kantor, sarana transportasi,peralatan kantor (bak perangkat keras maupun perangkat lunak). 4. Adanya dokemen perencanaan daerah yang hirarkinya sudah jelas yaitu : jangka panjang,menengah dan tahunan b) Kelemahan (Weakness) Faktor- faktor kelemahan antara lain : PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 26

31 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 1. Tupoksi yang ada sekarang belum diimplementasikan oleh seluruh personil atau belum mengakomodir kebijakan (UU Nomor 38 Tahun 2004, UU Nomor 22 Tahun 2009, PP Nomor 34 Tahun 2006) yang terkait dengan jalan. 2. Dinas Bina Marga memeliki banyak potensi yang dimanfaatkan secara optimal seperti : penempatan SDM di masing-masing bidang belum sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi pendidikan dan keahlian. 3. Disiplin dan tanggung jawab pegawai masih belum sesuai dengan aturan kepegawaian. 4. Masih terbatasnya personil yang belum mengikuti diklat, terutama yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan teknis di bidang kebinamargaan. 5. Koordinasi antar bidang / sekretariat maupun di dalam bidang / sekretariat belum berjalan secara optimal. Antara lain dalam hal pengumpilan data, perencanaan, distribusi personil, penganggaran dan kerjasama dalam hal pekerjaan. 6. Belum optimalnya keterpaduan perencanaan di dalam internal Dinas Bina Marga 7. Adanya keterbatasan dana sehingga pemeliharaan sarana dan prasarana, fasilitas laboratorium, UPCA dan alat berat masih belum optimal 8. Substansi dalam dokumen perencanaan jaringan jalan belum memiliki keterkaitan antar sektor dan antar wilayah 9. Perencanaan jangka menengah belum sepenuhnya dapat diterjemahkan/dijabarkan kedalam program tahunan sehingga pembangunan tidak berjalan secara berkesinambungan 10. Pertukaran data dan informasi belum berjalan dengan baik, antara lain karena belum dimilikinya Sistem Informasi Database Jalan yang lengkap. c) Peluang (Opportunity) Faktor-faktor peluang antara lain : 1. Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan yang lebih partisipatif. 2. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, antara lain hirarki perencanaan cukup jelas dan kewenangan Dinas Bina Marga dalam mengkoordinasikan proses perencanaan jalan 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 27

32 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun2004, tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. 5. Semakin kritis dan proaktifnya masnyarakat terhadap tuntutan pembangunan daerah, terutama yang terkait dengan infrastruktur 6. Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk meningkatkan kulitas sumber daya manusia tersedia. 7. Perkembangan teknologi informasi yang sangat menunjang di dalam penyusunan produk-produk perencanaan. 8. Banyaknya pusat pendidikan penelitian dan pengembangan IPTEK yang dapat dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan bagi pengembangan perencanaan dan pembangunan jaringan jalan. d) Ancaman (Threatness) Faktor-faktor ancaman antara lain : 1. Masih adanya pemahaman yang terbatas dari sebagian pihak atas proses demokrasi didaerah. 2. Globalisasi cenderung mempengaruhi secara langsung tatanan sosial, ekonomi, dan budaya. 3. Belum tersedianya petunjuk operasional sehingga menghambat proses perencanaan 4. Belum konsistennya penerapan azas desentralisasi 5. Belum tersedianya petunjuk operasional dari beberapa peraturan perundangan 6. Adanya kerancuan kewenangan dalam beberapa sektor 7. Belum tersedianya petunujuk operasional sehiingga menimbulkan multitafsir dan akhirnya menimbulkan konflik antar pusat dan daerah 8. Masih adanya alokasi kegiatan dan anggaran yang bukan untuk kepentingan publik Dengan melihat faktor-fakor SWOT diatas, maka dapat di identifikasi beberapa faktor kunci berhasilan. Adapun faktor kunci yang di anggap sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas poko Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung, adalah terdiri dari : 1. Adanya pedoman perencanaan pengelolaan jaringan jalan yang sesuai dengan situasi dan kondisi sekarang. 2. Meningkatkan koordinasi dan intergrasi antar pelaku pembangunan di daerah dalam proses penyusunan perencanaan jaringan jalan. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 28

33 GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 3. Mengembangkan mekanisme insentif dan disinsentif untuk meningkatkan kinerja. 4. Perlu ditingkatnya komitmen bersama yang sinergis antar bidang dan antar personil dalam melaksanakan proses penyusunan perencanaan jaringan jalan. 5. Peningkatan kapasitas aparatur Dinas Bina Marga dan penempatan personil sesuai dengan kompetensinya 6. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 7. Tersedianya data dan informasi jaringan jalan yang akurat dan aktual yang dapat diimplementasikan untuk bahan perencanaan data base jaringan jalan. 8. Perlunya regulasi daerah menindaklanjuti peraturan perundang-undangan yang telah ada. Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor lingkungan dan kunci keberhasilan maka ditetapkan tujuan dimana merupakan keadaan dari hasil akhir yang ingin dicapai selama jangka 5 tahun kedepan. Setiap tujuan ditetapkan sasaran sebagai arah dan tolak ukur dari tujuan-tujuan agar dapat menggambarkan secara spesifik hasil yang ingin di capai. Secara lengkap, perihal visi, misi, tujuan, sasaran,kebijakan, program dan kegiatan akan dibahas pada Bab IV dan Bab V. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN II - 29

34 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Bina Marga Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung, merupakan Lembaga Teknis daerah sebagai unsur penunjang yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendaliakn, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas perbantuan sebagai Bidang Pekerjaan Umum. Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung menjalankan pelayanan dibidang kebinamargaan di Kabupaten Bandung dengan merumuskan kebijakan teknis dan pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang kebinamargaan serta pelayanan pelaksanaan teknis kesekretariatan. Secara umum sistem dan pelayanan prasarana jalan kabupaten sampai saat ini telah menjangkau sebagian besar wilayah kabupaten. Gambaran umum kondisi kebinamargaan di Kabupaten Bandung dapat dilihat dari indikator kinerja proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik. Jaringan jalan yang baik, memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun terhadap kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat. Infrastruktur jalan yang baik adalah modal sosial masyarakat dalam menjalani roda perekonomian, sehingga pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai tanpa ketresediaan infrastruktur jalan yang baik dan memadai. Kinerja jaringan jalan berdasarkan kondisi dapat di kategorikan dengan jalan kondisi baik, sedang, rusak sedang, rusak dan rusak berat. Proporsi kondisi jalan baik di Kabupaten Bandung mengalami penurunan, dimana pada tahun 2006 proporsi jalan kondisi baik mencapai 37,48% namun pada tahun 2009 kondisi tersebut menurun menjadi 34,24%. Demikian hal nya dengan proporsi jalan kondisi rusak berat mengalami peningkatan, yaitu dari 13,14% pada tahun 2006 menjadi 18,47% pada PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 30

35 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Berikut adalah gambaran secara lengkap, mengenai panjang jaringan jalan di Kabupaten Bandung berdasarkan kondisi selama kurun waktu Tabel 3.1 Proporsi Panjang Jaringan Jalan di Kabupaten Bandung Berdasarkan Kondisi Tahun 2006 s.d No. Uraian Panjang Jalan (km) Kondisi Baik 459,89 295,10 317,72 395,56 2 Kondisi Rusak Sedang 359,65 438,42 316,22 207,49 3 Kondisi Rusak 246,27 301,85 274,06 338,96 4 Kondisi Rusak Berat 161,23 191,66 246,55 213,35 5 Jalan secara keseluruhan 1.227, , , ,35 Proporsi Kondisi Baik (%) 37,48 24,05 27,52 34,24 Proporsi Kondisi Sedang Rusak (%) 29,31 35,73 27,39 17,96 Proporsi Kondisi Rusak (%) 20,07 24,60 23,74 29,34 Proporsi Kondisi Rusak Berat (%) 13,14 15,62 21,35 18,47 Dalam menjalakan tugas dan fungsinya, permasalahan yang terindentifikasi di lingkup Dinas Bina Marga sebagai organisasi adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Identifikasi Permasalahan di Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung NO PROGRAM KEGIATAN PERMASALAHAN RENCANA KELUARAN CAPAIAN PROGRAM 1 Program Pembangunan Jalan & Jembatan Rendahnya Aksessibilitas dan Mobilitas Menghubungkan daerah-daerah yang terisolir, Meningkatkan pergerakan arus barang dan jasa, Meningkatkan perekonomian Terbangunnya Jalan dan Jembatan 2 Program pembangunan Draenase & Gorong- Gorong 3 Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong 4 Program Pembangunan Rehab/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Masih Rendahnya Sistem Drainase Akibat Belum Adanya Saluran Drainase Gorong- Gorong Masih Adanya Rendahnya Pengamanan Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang sudah ada terhadap bahaya Masih tingginya tingkat kerusakan jalan, jembatan dan bangunan masyarakat. Adanya gorong-gorong dan draenase pada daerah rawan banjir, Meningkatnya pelayanan jalan pada musim hujan, Berkurangnya jalanjalan yang digenai air pada saat musim hujan Adanya dokumen perencanaan turap/talud/bronjong, Terlaksananya pembangunan turap/talud/bronjong Adanya dokumen perencanaan pemeliharaan jalan dan jembatan, Terbangunnya saluran draenase dan gorong-gorong Terbangunnya turap/talud/bronjong, Tersedianya dokumen perencanaan turap/talud/bronjong Tersedianya dokumen perencanaan pemeliharaan jalan dan jembatan PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 31

36 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI NO PROGRAM KEGIATAN PERMASALAHAN RENCANA KELUARAN CAPAIAN PROGRAM pelengkap jalan terlaksananya kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan, waktu tempuh rata-rata meningkat, Meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat. terpeliharanya jalan dan jembatan sehingga menjadi baik 5 Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan 6 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan 7 Program Pemb. Sistem Informasi Data Base Jalan dan Jembatan 8 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan 9 Program Pengembangan Wil. Strategis & Cepat Tumbuh Masih kurangnya data kondisi data jalan dan jembatan yang akurat Masih kurangnya upaya penanganan segera kerusakan akibat bencana alam pada infrastruktur jalan dan jembatan Masih belum tersedianya sistem informasi basis data yang mempermudah pengambilan keputusan dalam rencana penanganan Belum tersedianya sarana prasarana kebinamargaan yang menunjang pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pemeliharaan jalan, jembatan dan bangunan pelengkap jalan serta PJU Belum tertatanya infrastruktur kebinamargaan di Ibu Kota dan Perkotaan pada Pusat kegiatan Nasional dan Pusat Kegiatan Lokal Adanya dokumen inspeksi kondisi jalan dan jembatan Baiknya kondisi jalan dan jembatan akibat bencana alam, normalnya kondisi jalan yang rusak akibat bencana alam. Tersedianya data base jalan Kabupaten Bandung, adanya data base jalan sebagai dasar rencana program penanganan jalan kabupaten Baiknya Kondisi alat berat, Meningkatnya pelayanan pembangunan jalan dan jembatan, Meningkatnya PAD dari sewa alat berat dan laboratorium, Meningkatnya pelayanan pembangunan jalan dan jembatan, Meningkatnya pelayanan laboratorium, Meningkatnya pelayanan Unit Campuran Aspal. Tersedianya dokumen perencanaan pengembangan infrastruktur, terlaksananya pembangunan pengembangan infrastruktur, Meningkatnya tingkat jalan untuk kegiatan perekonomian di wilayah strategis Tersedianya dokumen inspeksi kondisi jalan dan jembatan Tertanganinya rehab jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana alam. Adanya data base jalan Kabupaten Bandung Terpelihranya alat berat darat, Tersedianya alat Laboratorium, Tersedianya alat AMP. Adanya dokumen perencanaan pengembangan infrastruktur, Baiknya kondisi jalan diwilayah strategis dan cepat tumbuh PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 32

37 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI NO PROGRAM KEGIATAN PERMASALAHAN RENCANA KELUARAN CAPAIAN PROGRAM 10 Program Pemb. Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Kurang tersedianya dan kurang terpeliharanya Bangunan Pelengkap jalan berupa PJU untuk keamanan dan Estetika Terbangunnya dan baiknya kondisi jaringan penerangan jalan umum, berkurangnya kecelakaan lalu lintas akibat tidak adanya Penerangan Jalan Umum. Terbangunnya dan terpeliharanya fasilitas Penerangan Jalam Umum 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Dalam RPJMD Kabupaten Bandung tahun , dimuat dari berbagai isu yang dihadapi Kabupaten Bandung antara lain : keamanan dan ketertiban masyarakat, pelayanan publik, lingkungan hidup dan bencana, kualitas sumber daya manusia (pendidikan, kesehatan dan keshalehan sosial), pembangunan perdesaan dan ketahanan pangan, infrastruktur dan tata ruang serta kemiskinan. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tangtangan dan peluang serta mengembangkan isu yang ada di Kabupaten Bandung, maka visi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung pada tahun yang hendak dicapai pada tahapan kedua RPJPD Kabupaten Bandung adalah : Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Pedesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan. Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Kabupaten Bandung dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional maupun global. Penelaahan terhadap visi dimaksud menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan dalam pengertiannya sebagaimana tabel di bawah ini. Tabel 3.3 Perumusan Penjelasan Visi RPJMD Kabupaten Bandung Tahun Visi Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Pedesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Pokok-pokok visi Maju Penjelasan Visi Kondisi dimana sumber daya manusia Kabupaten Bandung memiliki kepribadian, berakhlak mulia dan berkualitas pendidikan yang tinggi. Mandiri Kondisi dimana masyarakat Kabupaten Bandung mampu memenuhi kebutuhan sendiri untuk lebih maju serta mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 33

38 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Lingkungan. Visi Pokok-pokok Penjelasan Visi visi maju, dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Berdaya Saing Kondisi dimana masyarakat Kabupaten Bandung memliki kemampuan untuk bersaing dengan baik dalam lingkup regional maupun nasional. Kemampuan yang dimaksud mencakup sebagai aspek yaitu : aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pembangunan Kabupaten Bandung. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Kondisi dimana penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Bandung dilakukan secara solid dan bertanggung jawab, dengan menjaga kesinergian yang bersifat konstruktif diantara tiga domain utama, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat, serta memperhatikan tingkat efisiensi,efektifitas, partisipatif yang berlandaskan hukum,menjungjung tinggi keadilan, demokratisasi, transparan,responsif, serta berorientasi pada konsensus, kesetaraan dan akuntabel. Pemantapan Kondisi dimana pelaksanaan pembangunan Pembangunan di Kabupaten Bandung memberikan Perdesaan perhatian yang besar dan sungguh-sungguh terhadap pengembangan perdesaan, peningkatan kualitas SDM kelembagaan pedesaan, peningkatan ketersediaan infrastruktur pedesaan, penyediaan sistem transportasi pedesaan yang memadai, peningkatan produk pertanian yang berdaya saing, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat serta pemberdayaan masyarakat pedesaan. Religius Kondisi dimana masyarakat Kabupaten Bandung meiliki nilai-nilai, norma, semamgat dan kaidah agama, khususnya Islam yang diyakini dan dianut serta menjadi karakter dan identitas mayoritas Kabupaten Bandung, yang harus menjiwai, mewarnai dan menjadi ruh/pedoman bagi seluruh aktifitas kehidupan, termasuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembanguna, dengan tetap menjungjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama. Kultural Kondisi dimana masyarakat Kabupaten Bandung memiliki nilai-nilai budaya sunda yang baik, melekat dan menjadi jati diri, yang harus tumbuh dan berkembang seiring dengan laju pembangunan, serta menjadi pelekat bagi keselarasan dan kestabilan sosial. Pengembangan budaya sunda tersebut dilakukan dengan tetap menghargai pluralitas kehidupan PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 34

39 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Visi Pokok-pokok visi Berwawasan Lingkungan Penjelasan Visi masyarakat secara proposional. Kondisi dimana masyarakat Kabupaten Bandung memiliki pengertian dan kepedulian yang tinggi terhadap keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan yang di dasari oleh kesadaran akan fungsi strategis lingkungan terhadap keberlangsungan hidup manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan harus menjadi acuan utama segala aktifitas pembangunan, agar tercipta tatanan kehidupan yang seimbang, nyaman dan berkelanjutan. Agar visi tersebut dpat diwujudkan dan dapat mendorong efektifitas dan efisiensi pemanfaatan potensi yang dimiliki, maka ditetapkan misi RPJMD Kabupaten Bandung tahun yang didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) Kabupaten Bandung tahun merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung tahun , yang berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di Kabupaten Bandung dalam segala bidang, guna menyiapkan kemajuan, kemandirian dan kemampuan bersaing. Dengan memperhatikan kondisi, permasalahan yang ada, tantangan kedepan dan isu yang ditetapkan serta dengan memperhitungkan peluang dan potensi yang dimiliki untuk mencapai masyarakat Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan mampu bersaing, maka dirumuskan 7 ( tujuh) Misi Kabupaten Bandung dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Bandung Ke-7 misi tersebut adalah : Misi kesatu: Meningkatkan profesionalisme birokrasi Peningkatan profesionalisme birokrasi adalah salah satu upaya dalam mewujudkan Kabupaten Bandung yang Maju,Mandiri dan Berdaya Saing. Hal ini memerlukan proses dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan. penyelenggaraan pemerintahan tidak semata-mata disandarkan kepada Pemerintah saja, akan tetapi harus adanya sinergi antara pemerintah sektor swasta dan masyarakat secara proporsinal dan tanggung jawab. proposional dalm hal ini mengandung pengertian bahwa setiap domain pemerintahan melaksanakan peran dan fungsinya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki berdasarkan peraturan perundang-undangn yang berlaku. Bertanggung jawab mengandung pengertian bahwa pelaksanaan peran dan PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 35

40 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI fungsi setiap domain pemerintahan harus dapat di pertanggung jawabkan secara objektif berdasarkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik. Misi kedua : Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan Iman dan takwa serta melestarikan budaya sunda SDM yang berkualitas berlandaskan iman dan taqwa merupakan salah satu tolak ukur menuju keberhasilan pembangunan Kabupaten Bandung yang Maju,Mandiri dan Berdaya Saing. Keimanan dan ketaqwaan adalah landasan moral dan etika yang tidak hanya memiliki muatan spiritual, tetapi juga muatan sosial, sehingga pada prakteknya tidak saja ditunjukan dengan ketaatan ritual individu, tetapi juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sosial, sehingga tercipta keshalehan kolektif untuk merajut kehidupan bersama. Untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang Maju,Mandiri dan Berdaya Saing di perlukan upaya secara terus menerus dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, baik dari aspek pendidikan maupun aspek kesehatan, yang berlandaskan iman dan taqwa. Selain itu SDM yang berkualtas harus mampu melestarikan budaya sunda. Dalam budaya sunda dikenal istilah Sabilulungan, yang artinya silih asih, silih asah dan silih asuh. Kinerja pemerintahan dan kehidupan masyarakat harus dilandasi oleh semangat Sabilulungan dengan identitas nyantri, nyunda, nyantana, nyantika, nyakola dan sikap yang luhur, luhung, perigel, gesit binangkit. Misi ketiga : Memantapkan Pembangunan Perdesaan Mayoritas wilayah Kabupaten Bandung adalah pedesaan, oleh karnanya tumpuan pembangunan salah satunya diarahkan pada wilayah pedesaan. Salah satu upaya mewujudkan pembangunan pedesaan yang mantap menuju Kabupaten Bandung yang Maju,Mandiri dan Berdaya Saing. Peningkatan keberdayaan lembaga perdesaan ; peningkatan kapasitas dan kapabilitas pemerintahan desa, peningkatan keswadaya dan kegotongroyongan masyarakat desa; peningkatan kapasitas dan keberdayaan masyarakat; perkuatan lembaga-lembaga keuangan mikro di desa; peningkatan asli daerah desa; peningkatan peran serta kelembagaan masyarakat dalam pelancaran distribusi, kesetabilan harga dan akses pangan; serta pengembangan teknologi pengolahan nonberas. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 36

41 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Misi keempat : Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah Kondisi aman dan tertib merupakan harapan masyarakat Kabupaten Bandung yang ditandai oleh tidak adanya tindak kriminal / kejahatan ataupun kerusuhan, serta adanya rasa saling percaya dan harmoni dari seluruh komponen masyarakat. Kondisi ini menjadi landasan bagi kehidupan yang tenang dan damai, serta merupakan jaminan bagi terselenggaranya pembangunan sesuai harapan dan cita-cita bersama. Dinamika pemerintahan, pembangunan dan kehidupan masyarakat akan bergerak selaras dengan tuntutan perubahan, serta kehendak dan kebutuhan masyarakat berdasarkan asas demokrasi yang bertanggung jawab, disertai dengan rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan seluruh komponen masyarakat. Kondisi yang aman, tertib dan tenteram akan terwujud apabila : tedapat peningkatan kepatuhan / ketaatan masyarakat terhadap hukum, adanya pengembangan sistem keamanan lingkungan swakarsa; terlaksananya penegakan hukum; terlaksanany pembinaan SDM aparat penegak hukum; adanya peningkatan peran aparat dalam meminimalisir berbagai konflik kepentingan melaluai pendekatan persuasif dan membuka ruang dialog; serta adanya peningkatan pembinaan politik bagi masyarakat. Misi kelima : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah Ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah merupakan unsur penunjang utama dalam mendukung terciptanya Kabupaten yang Maju,Mandiri dan Berdaya Saing. Ketersediaan infrastruktur akan mempengaruhi tingkat pendidikan,kesehatan dan daya beli masyarakat. Selain itu, ketersediaan infrastruktur menjadi kata lisator pencapaian pembangunan pada bidang lainnya. Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya saing, pelaksanaan pembangunan infrastruktur harus bertumpu pada pengembangan terhadap kompatibilitas dan optimalisasi potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya fisik (buatan); serta memperhatikan keterpaduan dengan tata ruang wilayah. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi dampak negatif yang terjadi akibat pembangunan yang kurang memperhatikan kapasitas sumber daya yang ada. Salah satu upaya untuk meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah adalah peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar wilayah; pengaturan pola penggunaan lahan pada wilayah yang berkembang pesat; peningkatan efektifitas tata ruang wilayah; pengaturan zonasi rencana pola ruang; pengendalian dan pengawasan pemanfaatanruang secara konsisten; penerapan PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 37

42 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI mekanisme dan prosedur perizinan yang efisien dan efektif; penerapan sistem insentif dan disinsentif untuk mendukung perwujudan tata ruang sesuai rencana; penaatan perumahan dengan tata ruang wilayah; penataan areal pemakaman; peningkatan kualitas SDM lingkungan; peningkatan sarana dan prasarana perhubungan;peningkatan pelayanan jasa angkutan serta peningkatan kelaikan operasional kendaraan. Misi keenam : Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing Peningkatan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Kemampuan daya beli masyarakat erat kaitannya dengan kemiskinan. Semakin besar daya beli masyarakat, maka semakin kecil tingkat kemiskinan pada suatu daerah. Kemiskinan menyebabkan kemampuan masyarakat berkurang secara derastis dalam mengakses pelayanan dasar. Misi ketujuh : Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan Rusaknya lingkungan akibat bencana alam merupakan polemik yang tidak bisa dihindari. Dalam mengatasi hal tersebut, diperlukan perubahan pola berpikir dan bertindak dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan, yaitu dengan mengacu pada pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya dilakukan pada mekanisme kinerja pemerintahan, tetapi harus dilaksanakan oleh segenap lapisan masyarakat melalui penegakan hukum. Sebagian wilayah yang rawan bencana, baik bencana banjir, longsor/gerakan tanah dan gempa, perlu dilakukan prosedur, tahapan mitigasi serta penanganan bencana yang sederhana/mudah diterpkan sesuai dengan pengalaman selama ini. Upaya menghindari bencana lebih mudah dulakukan dan lebih murah di bandingkan setelah terjadi bencana. Pemulihan keseimbangan lingkungan setelah terjadinya bencana serta penerapan pembangunan yang berkelanjutan menurut hal penting yang harus diperhatikan demi mewujudkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing Tujuan dan Sasaran Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan visi yang telah di tetapkan tersebut diatas, diperlukan adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 38

43 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI urusan terkait aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum maupun urusan terkait daya saing daerah. Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi seperti terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.4 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun Visi : Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandasan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan Misi Tujuan Sasaran Misi kesatu : Meningkatkan profesionalisme birokrasi. Misi kedua : Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan Iman dan takwa serta melestarikan budaya sunda. Misi ketiga : Memantapkan Pembangunan Perdesaan. Mewujudkan pelayanan publik yang prima Meningkatnya kualitas SDM yang berbudi pekerti luhur, berbudaya sunda dan berlandaskan iman dan taqwa. Meningkatkan pembangunan desa menuju desa yang mandiri. 1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan 2. Terwujudnya regulasi penyelengaraan pemerintahan daerah 3. Meningkatnya SDM aparatur yang profesional 4. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah 5. Meningkatnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi 6. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah 1. Meningkatnya penduduk melek huruf 2. Meningkatnya penduduk bersekolah 3. Meningkatknya kualitas Tenaga Pendidikan 4. Meningkatknya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan. 5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat 6. Meningkatnya Perilaku Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan. 7. Meningkatnya keberfungsian sosial bagi PMKS 8. Terkendalinya pertumbuhan penduduk 9. Meningkatnya kegiatan keagamaan 10. Terwujudnya pelestarian budaya sunda. 11. Meningkatnya minat baca masyarakat 1. Meningkatnya infrastruktur desa 2. Meningkatnya perkembangan kemandirian desa 3. Meningkatnya kemandirian pangan. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 39

44 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Misi Tujuan Sasaran Misi keempat : Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah. Misi kelima : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah. Misi keenam : Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing. Misi ketujuh : Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat Mewujudkan keserasian pembangunan infrastruktur dan tata ruang wilayah. Meningkatkan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah. Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta melaksanakan mitigasi bencana. 1. Tersediannya produk hukum daerah yang mendukung Kamtibmas 2. Menurunya tingkat pelanggaran perda 3. Meningkatnya kuantitas, dan kualitas aparat penegak perda 4. Meningkatnya kewaspadaan dini/deteksi dini di masyarakat 5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam berwawasan kebangsaan dan KAMTIBMAS 1. Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah 2. Meningkatnya pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang 3. Terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni 4. Terwujudnya sistem transportasi yang tertib dan lancer 1. Meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar. 2. Meningkatnya kualitas tenaga kerja 3. Berkembangnya usaha agrobisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing 4. Mengembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal. 1. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan 2. Terciptanya lingkungan yang bersih dan hijau 3. Terselenggaranya konservasi sumber daya alam 4. Berkurangnya tingkat resiko bencana dan Kebakaran 3.3. Telaahan Renstra Dinas Bina Marga Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga sejaktahun 2006 yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung, mengacu Ke Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah adapun program dari kegiatannya adalah sebagai berikut : PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 40

45 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 1) Program pembangunan Jalan dan Jembatan Program ini diimplementasikan ke dalam kegiatan yaitu : Perencanaan Pembangunan Jalan Pembangunan Jalan Perencanaan Pembangunan Jembatan Pembangunan Jembatan Pembebasan untuk Pembangunan Jalan 2) Program Pembangunan Draenase dan Gorong-Gorong Program ini diimplementasikan kedalam kegiatan yaitu : Perencanaan Pembangunan Draenase dan Gorong-Gorong Pembangunan Draenase dan Gorong-Gorong 3) Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Program ini diimplementasikan kedalam kegiatan yaitu : Perencanaan Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Pembangunan Turap/Talud/Bronjong 4) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program ini diimplementasikan kedalam kegiatan yaitu : Perencanaan Rehabilitasi Jalan Perencanaan Rehabilitasi Jembatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan Monitoring dan Evaluasi dan Pelaporan 5) Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan Program ini diimplementasikan kedalam kegiatan yaitu : Inspeksi Kondisi Jalan Inspeksi Kondisi Jembatan 6) Program Pembangunan Sistem Informasi Data Base Jalan dan Jembatan Program ini diimplementasikan kedalam kegiatan yaitu : Penyusunan Sistem Informasi Data Base Jalan Penyusunan Sistem Informasi Data Base Jembatan PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 41

46 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 7) Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan Program ini diimplementasikan kedalam kegiatan yaitu : Rehab Jalan Dalam Kondisi Tanggap Darurat Rehab Jembatan Dalam Kondisi Tanggap Darurat 8) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Program ini diimplementasikan kedalam kegiatan yaitu : Pengadaan Perlengkapan Bengkel Alat Berat Pengadaan Alat Ukur dan Laboratorium Pemeliharaan Alat Berat 9) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program ini diimplementasikan kedalam kegiatan yaitu : Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Pembangunan/Peningkatan infrastruktur 10) Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Fasilitas Perhubungan Program ini diimplementasikan kedalam kegiatan yaitu : Pembangunan dan Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 42

47 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Namun sejak tahun 2009, program Tanggap Darurat Tanggap dan Jembatan tidak lagi dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga melainkan dilaksanakan oleh Instansi lain. Selain sumber dana dari APBD Kabupaten Bandung, terdapat juga program dan kegiatan yang di biayai dari Bantuan Bank Dunia, Bantuan Pusat dan Bantuan Gubernur. Dalam kurun waktu dari , pada program pembangunan jalan telah dirintis design rencana trase jalan Tol Soreang-Pasirkoja ( Soroja), seperti gambar dibawah ini : Gambar 3.1 Rencana Trase Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 43

48 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI URAIAN PROYEK JALAN TOL SOREANG-PASIRKOJA - Panjang Jalan Tol : 10,570 Km - Panjang Akses Jalan Tol : 5,580 Km Terdiri dari : Akses Tol Simpang Susun Margaasih : 0,600 Km Akses Tol Simpang Susun Stadion : 2,760 Km Akses Tol Soreang : 2,220 Km Kecepatan Rencana : 80 Km/Jam Jumlah jalur : 2x2 Jalur Lebar Bahu Luar : 3,5 m Lebar Bahu Dalam : 0,5 m Lebar Median : 3,0 m Lebar RUMIJA : 50 m Jumlah Simpang Susun : 3 buah Perkiraan Biaya Investasi : Rp Fisik Infrastruktur : Rp Fisik Akses Tol : Rp Biaya Pengadaan Lahan Luas ± 111,57 Ha : Rp Biaya Financial : Rp Eskalasi, Kontingensi : Rp Sampai dengan tahun 2010, progres pembebasan lahan adalah seluas 6,39 Ha untuk 2 (dua) desa di kecamatan Margaasih dengan biaya pembebasan sebesar Rp. 21,5 Milyar yang bersumber dari anggaran APBD Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya pembebasan lahan akan dilaksanakan oleh PT. JASA SARANA. Jalan Tol Soroja merupakan Proyek Nasional dan wewenang Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung adalah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Soroja Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Sesuai dengan Perda Kabupaten Bandung Nomor 3 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung tahun , disebutkan bahwa maksud penyusunan RTRW adalah sebagai pedoman operasional dalam pengelolaan pembangunan yang mampu memadukan kepentingan sektor-sektor dan keseimbangan perkembangan antar wilayah berdasarkan daya dukung lingkungannya secara berkelanjutan melalui proses yang parsitipatif. Sedangkan pembangunan berkelanjutan PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 44

49 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya kedalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi kebijakan Pengembangan Sistem Kota-kota, Pengembangan Kawasan Perdesaan dan Perkotaan, Pengembangan Kawasan Strategis Nasional, Provinsi dan Kabupaten dan kebijakan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Kebijakan Pengembangan Sistem Kota-kota meliputi pembangunan/pengembangan infrastruktur sistem kota-kota dan pengembangan Sistem Kota-kota sesuai fungsi utamanya. Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis diantaranya adalah melalui keterpaduan pengembangan wilayah secara regional. Kebijakan Pengembangan Infrastruktur Wilayah diantaranya adalah kebijakan Pengembangan Sistem Prasarana Transportasi, yang meliputi : Pembangunan dan Pengembangan Sistem Jaringan Jalan, Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal, dan Pengembangan Sarana Transportasi. Kebijakan lainnya adalah Pengembangan Sistem Drainase dan Kebijakan Pengembangan Jaringan Listrik dan Energi. Strategi pengembangan tata ruang mikro wilayah diantaranya dengan peningkatan penyediaan jaringan transportasi wilayah yang menghubungkan antar simpul-simpul secara hirarkis untuk memperlancar distribusi barang dan jasa, memperkuat keterkaitan antar kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan. Secara geografis Kabupaten Bandung mempunyai potensi yang sangat besar terkait dengan fungsi dan peran Kota Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat, sehingga perlu di tunjang oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas Penentuan Isu-isu Strategis Terkait dengan isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Bina Marga, diantanya adalah banyaknya jaringan jalan dsengan kondisi rusak berat akibat draenase yang kurang menunjang ataupun kurang terkendalinya angkutan berat dengan tonase yang tidak sesuai dengan MST (Muatan Sumbu Terberat) yang di ijinkan sehingga kondisi existing jalan tidak sesuai dengan umur rencana, maka kedepan diharapkan pembangunan infrastruktur jaringan jalan harus terintegrasi dengan pembangunan draenase. Strategi untuk melaksanakan Kebijakan Pembangunan dan Pengembangan Sistem Jaringan Jalan melalui pengembangan sistem jaringan jalan sesuai hirarki dan PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 45

50 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI fungsinya yang diarahkan untuk memecahkan kemacetan lalu lintas dan pengembangan wilayah secara lebih terpadu. Gambar 3.2 Rencana Jalan Tol di Kabupaten Bandung Sedangkan strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sistem draenase dilakukan melalui penataan dan pengembangan sistem drainase dengan memperhatikan karakteristik wilayah perkotaan secara terpadu dan menyeluruh dengan infrastruktur lainnya. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG TAHUN III - 46

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga 2.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Bina Marga Berdasarkan pasal 39 pada Peraturan Daerah Nomor 20

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ( BPMPD )

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ( BPMPD ) RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ( BPMPD ) JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2010-2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas tersusunnya dokumen Rencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI

DAFTAR ISI PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR ISI PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum B. Aspek Strategis C. Isu Strategis D. Sistematika Penyusunan BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI. BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI. a. Tugas Pokok dan Fungsi. Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung merupakan lembaga teknis daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 20 tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MERANGIN Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun 2014-2018 PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UU NO. 32 tahun 2004 sebagai pengganti dari UU NO. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus sendiri daerahnya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kantor Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Tahun

Rencana Strategis (Renstra) Tahun BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO BINA SOSIAL 2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BIRO BINA SOSIAL Pelayanan yang diberikan oleh Biro Bina Sosial sebagai SKPD yang dibawahi Sekretariat Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG A. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013-2015 Disusun oleh: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Soreang, Januari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung K e p a l a,

Kata Pengantar. Soreang, Januari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung K e p a l a, RENCANA KERJA (RENJA) BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN BANDUNG 2010 KATA PENGANTAR Kata Pengantar Dengan rahmat Allah SWT, Bappeda Kabupaten

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Semanggi No. 19 Telepon (0370) 633095 - Mataram RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM 2011-2015 PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 i KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 15 Ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BAB II RENCANA STRATEGIS GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH A. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri diatur dalam Peraturan daerah Kabupaten Wonogiri

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN SKPD. Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang perhubungan. (1) Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi :

GAMBARAN PELAYANAN SKPD. Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang perhubungan. (1) Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi : 2 BAB GAMBARAN PELAYANAN SKPD A. TUGAS, FUNGSI DAN STUKTUR ORGANISASI Dinas Perhubungan Kota Malang melaksanakan tugas pokok Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di bidang perhubungan. Dinas Perhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang - undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang- Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang - undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang- Undang Nomor BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Berdasarkan Undang - undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

RENSTRA- SKPD BAPPEDA KABUPATEN KARANGASEM

RENSTRA- SKPD BAPPEDA KABUPATEN KARANGASEM RENSTRA- SKPD 2016-2021 2016-2021 [Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas : 172 LAMPIRAN IX PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Dinas Pekerjaan Umum 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem

Lebih terperinci

transparansi, partisipasi, penegakan hukum, dan akuntabilitas

transparansi, partisipasi, penegakan hukum, dan akuntabilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangat reformasi telah mewarnai Pemerintah daerah/ Organisasi aparatur negara dengan tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : SEKRETARIS DINAS 3. FUNGSI : a. melaksanakan Pengelolaan administrasi umum, Kepegawaian, keuangan dan aset serta koordinasi perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala,

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, KATA PENGANTAR BAPPEDA Kabupaten sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten memiliki kewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Bapeda Kabupaten Tahun 2010 2015 sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Tata Ruang, Permukiman dan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD) Tahun 2017 Dinas Pekerjaan Umu Bina Marga Kabupaten Lamongan

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD) Tahun 2017 Dinas Pekerjaan Umu Bina Marga Kabupaten Lamongan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah ( RENJA SKPD ) adalah dokumen tahunan, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD

BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD 2.1. Struktur Organisasi Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, dan dalam rangka mendorong peningkatan

Lebih terperinci

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun berdasarkan Rencana Strategis 2011 2016 dan Rencana Kerja Tahun 2014. Adapun Capaian Sasaran Dinas Bina Marga tahun 2014 tampak sebagai berikut

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A ) PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1220 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN BUPATI MALANG NOMOR : 180/ /KEP/421.013/2013 TENTANG PENGESAHAN RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. Ir. MOCHAMAD ANWAR Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Malang, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. Ir. MOCHAMAD ANWAR Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas tersusunnya dokumen Rencana Kerja Tahun 2013 Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. Dokumen Rencana Kerja tahun 2014 ini merupakan penjabaran

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat adalah dokumen rencana pembangunan BPMPT untuk periode 1 (satu) tahun yang penyusunannya

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 217-221 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar belakang...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG 1.1 LATAR BELAKANG Sekretariat Daerah Jombang merupakan pembantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administrasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SIMEULUE BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang membantu Rencana Kerja (RENJA) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lamandau Tahun 2011.

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang membantu Rencana Kerja (RENJA) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lamandau Tahun 2011. Rencana Kerja (RENJA) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 2011 Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahun Anggaran 2011 Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008 BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) Perubahan Tahun 2015 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH A. STRUKTUR ORGANISASI Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari Kepala Sekretariat Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Sub Bagian Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SKPD DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BOGOR

BAB II GAMBARAN UMUM SKPD DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BOGOR BAB II GAMBARAN UMUM SKPD DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BOGOR Dinas Bina Marga dan Pengairan merupakan perangkat daerah yang melaksanakan tugas penyelenggaraan urusan teknis di bidang Bina Marga

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA) KECAMATAN SAMARINDA ULU

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA) KECAMATAN SAMARINDA ULU RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA) KECAMATAN SAMARINDA ULU 2016-2021 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia-nya kami dapat menyelesaikan penyusuna Rencana Strategis

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

LKIP Badan Keuangan Daerah 2016 Page 1

LKIP Badan Keuangan Daerah 2016 Page 1 LKIP Badan Keuangan Daerah 2016 Page 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci