HASIL DAN PEMBAHASAN. Laju pembelajaran 0.1, 0.3, 0.5

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN. Laju pembelajaran 0.1, 0.3, 0.5"

Transkripsi

1 8 Karakteristik Spesifikasi Laju pembelajaran.1,.3,.5 Tabel 5 Definisi Target Sisi Pengguna No Operator Representasi 1 Mentari 1 Im3 1 3 Simpati 1 Lingkungan Pengembangan Sistem akan dibuat menggunakan perangkat lunak Matlab 7.. Perangkat keras digunakan untuk pengembangan aplikasi ini adalah : PC Intel Pentium IV 3. GHz, DDRAM 1,5 GB, Harddisk dengan kapasitas 8 GB, VGA Pixel view FX5 64 MB, monitor VGA dengan resolusi 14x768 pixel, keyboard, mouse. HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan dibagi menjadi dua bagian yang berbeda. Bagian pertama, percobaan dilakukan dengan menggunakan data pelatihan dari operator (17 data produk operator) dan data pengujian dari pengguna (45 data pengguna produk operator). Bagian kedua, percobaan dilakukan dengan menggunakan data pelatihan dari pengguna (4 data pengguna produk operator) dan data pengujian dari pengguna (1 data pengguna produk operator). Pengambilan Kuisioner Tahap Pengambilan Kuisioner dibagi menjadi dua tahapan yang berbeda yaitu tahap penyebaran kuisioner dan tahap validasi kuisioner. Kusioner telah melalui evolusi, sebagai berikut 1. Kusioner tanpa interval nilai Kuisioner tanpa interval nilai disusun dari 43 buah. Pertanyaan dalam kuisioner tersebut dibagi menjadi berikut : 1. Tarif menelepon ponsel ke PSTN :. Tarif menelepon ponsel ke ponsel : 1 3. Tarif SMS : 4 4. Tarif MMS : 1 5. Tarif GPRS : 1 6. Coverage Area : 7. 3G : 5 Kusioner menampilkan nilai pilihan yang tetap pada setiap. Kuisioner belum dilengkapi keterangan tambahan yang menjelaskan tentang istilah yang ada di telekomunikasi mobile. Kuisioner diujicobakan kepada 5 responden untuk mengisikannya. Hasilnya pengisian dari 5 responden tersebut menunjukkan kuisioner belum mampu dipahami oleh responden. Kusioner tanpa interval nilai kemudian diperbaiki dan menghasilkan kuisoner dengan interval nilai.. Kuisioner dengan interval nilai Kuisioner yang diberikan kepada responden berisi 59 buah yang direpresentasikan menjadi 56 input masukan. Pertanyaan tersebut dibagi menjadi berikut : 1. Tarif menelepon ponsel ke PSTN :. Tarif menelepon ponsel ke ponsel : 5 3. Tarif SMS : 4 4. Tarif MMS : 1 5. Tarif GPRS : 1 6. Coverage Area : 7. 3G : 6 Kusioner menampilkan nilai yang tetap pada setiap. Kuisioner dilengkapi keterangan tambahan yang menjelaskan tentang istilah yang ada di telekomunikasi mobile. Kusioner dengan interval nilai digunakan untuk pengambilan data dari sisi pengguna. Kuisoner dengan interval nilai dapat dilihat lebih lengkap pada Lampiran 4. Penyebaran Kuisioner Kuisioner dibagikan ke 1 responden. Kuisoner dibagi menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa IPB dan PNS PEMDA DATI II Rembang. Kuisioner untuk mahasiswa IPB sebanyak 8 buah dan untuk dan PNS PEMDA DATI II Rembang sebanyak 4 buah. Kuisioner yang dibagikan untuk mahasiswa IPB dan PNS PEMDA DATI II Rembang adalah sama. Validasi Kuisioner Kusioner yang dibagikan kemudian diambil dan divalidasi sebelum direpresentasikan menjadi input dalam model. Kuisioner divalidasi dengan aturan sebagai berikut :

2 9 1. Pengisian produk operator: Kuisioner dengan isian produk operator pada info pengguna mengisikan operator (bukan produk operator) maka tidak valid.. Lama Pemakaian: Kuisioner dengan isian lama pemakain pada info pengguna mengisikan kurang dari 1 tahun untuk GSM, kurang dari 1 bulan untuk CDMA dan kurang dari 6 bulan untuk pasca bayar maka tidak valid. 3. Isian tidak lengkap: Kusioner dengan isian yang terlewat atau tidak lengkap maka tidak valid. Kusioner yang valid dari proses validasi ada sebanyak 45, dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Validasi Kuisioner. Representasi Quisioner Setiap kuisioner direpresentasikan menjadi 56 input untuk membangun model Neural Network. 1. Tarif panggilan PSTN dan ponsel Tarif panggilan PSTN dan ponsel direpresentasikan dengan nilai tengah dari interval nilai yang dipilih oleh responden. Nilai tengah yang dicari di antara dua nilai maka untuk perhitungannya sebagai berikut. x 1 + x x rep = dengan x rep = nilai untuk representasi x 1 = nilai titik awal interval x = nilai titik akhir interval Representasi untuk panggilan ke PSTN ada sebanyak fitur masukan. Panggilan ke ponsel merepresentasikan sebanyak 1 fitur.. Tarif SMS, MMS dan GPRS Tarif SMS, MMS dan GPRS direpresentasikan dengan nilai tetap yang dipilih oleh responden. Nilai tetap ini berupa pilihan responden terhadap tarif SMS, MMS dan GPRS. Percobaan I (dari sisi operator) Penggunaan data pelatihan sebagai masukan pada Neural Network dalam percobaan I dibagi menjadi 17 kelas (Tabel Definisi target). Setiap kelas merepresentasikan satu produk operator yang unik. Pada setiap kelas digunakan satu data latih yang terdiri dari 56 fitur (Tabel 63 Fitur dari operator untuk Neural Network). Data pengujian pada percobaan I diambil dari data pengguna dengan pembagian 1 pengguna produk operator Mentari, 1 pengguna produk operator Im3, 1 pengguna produk operator Simpati, 4 pengguna produk operator As, 3 pengguna produk operator Esia pra bayar, 1 pengguna produk operator Jempol, 1 pengguna produk operator Bebas, pengguna produk operator Xplore, 3 pengguna produk operator Fren pra bayar, dan 1 pengguna produk operator Flexi pra bayar. Percobaan I dengan menggunakan sudut pandang operator menghasilkan pola yang menunjukkan tren pemilihan produk operator di masa yang akan datang. Pengguna produk operator mengalami evolusi atas informasi dan kebutuhannya dalam dunia telekomunikasi. Neuron Lapis Tersembunyi Untuk percobaan I, dilakukan pencarian jumlah neuron lapis tersembunyi yang optimal. Jumlah neuron lapis tersembunyi yang digunakan dalam percobaan adalah 1,, 3,4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 1. Dalam percobaan untuk menentukan neuron lapis tersembunyi yang optimal dilakukan proses checking, dapat dilihat pada Lampiran. Hasil dari proses checking menunjukkan bahwa neuron lapis tersembunyi sebesar 9 menghasilkan akurasi rata-rata 1% untuk untuk toleransi galat.1 dan laju pembelajaran.1. Hal ini berarti bahwa pada proses checking dari 17 data produk operator yang diujikan ke dalam sistem semuanya dikenali sesuai dengan kelasnya. Sementara itu, waktu pengujian yang dibutuhkan untuk laju pembelajaran 4.14 detik. Toleransi Galat dan Laju Pembelajaran Proses checking selanjutnya adalah menentukan nilai toleransi galat dan laju pembelajaran yang optimal. Jumlah neuron lapis tersembunyi yang digunakan adalah sebesar 9. Pada proses checking ini dilakukan 1 perlakuan yang merupakan kombinasi dari empat tingkat toleransi galat dan tiga tingkat laju pembelajaran, yaitu :

3 1 Tabel 6 Perlakuan pada proses checking No Toleransi Galat Laju Pembelajaran Dari 1 perlakuan tersebut didapat bahwa pada toleransi galat.1 dan laju pembelajaran.1,.1 dan laju pembelajaran.1,.3 dan.5 akurasi sebesar 1%. Sementara itu, waktu pelatihannya berturut-turut adalah 4.14 detik, detik, detik dan Epoh ratarata yang dihasilkan berturut-turut adalah 496 epoh, 1136 epoh, 178 epoh, dan 1195 epoh. Parameter toleransi galat yang diambil untuk tren pemilihan produk operator di masa yang akan datang adalah dengan melihat rata-rata akurasi proses checking, sehingga didapat toleransi galat sebesar.1,.1 dengan laju pembelajaran.1,.3 dan.5. Toleransi galat dan laju pembelajaran yang diambil adalah.1 dan.1 karena mempunyai akurasi 1% dan waktu pelatihan dan epohnya yang terkecil. Tren Pemilihan Operator di Masa Mendatang Percobaan selanjutnya adalah menguji sistem. Percobaan ini untuk mengujikan 45 data pengguna produk operator terhadap sistem yang telah dibangun dari sisi operator (17 produk operator). Jumlah neuron yang digunakan pada Backpropagation Neural Network yaitu sebesar 9 dengan toleransi galat sebesar.1 dan laju pembelajaran.1. Sistem diuji dengan cara memasukkan 45 data pengguna produk operator ke dalam sistem kemudian dilakukan pengenalan dengan hasil keluaran berupa hasil pengenalan dan waktu pengujian. Dari 1 data pengguna produk operator Mentari yang diuji, tren dari pengguna sekarang belum mampu sesuai dengan tren yang akan datang yang diberikan operator. Semuanya tidak dikenali sebagai pengguna produk operator mentari yang berarti persentase pemilihan pengguna sebesar %. Simpati Star One Pra Mentari % Tidak Dikenal 5% Gambar 9 Grafik tren hasil Mentari. Dari 1 data pengguna produk operator Im3 yang diuji, tren dari pengguna sekarang belum sesuai dengan tren yang akan datang yang diberikan operator. Semuanya tidak dikenali sebagai pengguna produk operator Im3 yang berarti persentase pemilihan pengguna sebesar %. Tren pengguna Im3 yang optimal mempunyai kecondongan ke produk operator yang berbasis CDMA. % Star One Pasca % Im3 % % Tidak Dikenal 3% Gambar 1 Grafik tren hasil Im3. Dari 1 data pengguna produk operator Simpati yang diuji, tren dari pengguna sekarang belum sesuai dengan tren yang akan datang yang diberikan operator. Semuanya tidak dikenali sebagai pengguna produk operator Simpati yang berarti persentase pemilihan pengguna sebesar %. Tren pengguna produk operator Simpati menunjukkan sebanyak 4% produk operator sekarang belum mampu menyediakan layanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan pengguna produk operator Simpati.

4 11 Jempol Star One Pra Xplorer Simpati % Tidak Dikenal 4% Gambar 11 Grafik tren hasil Simpati. Pemilihan yang optimal dari 45 responden menunjukkan bahwa tarif yang murah adalah kebutuhan yang optimal. Kecenderungan untuk beralih ke produk operator CDMA terlihat dari hasil optimalisasi responden, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Optimasi 45 Responden Operator Operator Jumlah Awal Optimal Mentari Tidak Dikenal Star One Pra 1 Simpati 1 1 Mentari Im3 Tidak Dikenal 1 3 Star One Pasca Im3 Simpati Tidak Dikenal Star One Pra 1 Jempol 1 Xplorer 1 Simpati As Tidak dikenal 1 Starone Pasca 1 Operator Awal Operator Optimal Jumlah Mentari 1 Jempol 1 Esia Tidak dikenal 1 XL Jempol Tidak dikenal 1 XL Bebas 1 X-plor bayar 1 Starone Pra Tidak dikenal 1 Percobaan II (dari sisi pengguna produk operator) Penggunaan data pelatihan sebagai masukan pada Neural Network dalam percobaan II dibagi menjadi 3 kelas. Setiap kelas merepresentasikan satu produk operator yang unik. Pada setiap kelas digunakan 8 data latih untuk setiap kelasnya, yang terdiri dari 56 fitur. Data pengujian pada percobaan I diambil dari data pengguna dengan pembagian pengguna produk operator Mentari, pengguna produk operator Im3, pengguna produk operator Simpati, 4 pengguna produk operator As, 3 pengguna produk operator Esia pra bayar, 1 pengguna produk operator Jempol, 1 pengguna produk operator Bebas, pengguna produk operator Xplore, 3 pengguna produk operator Fren pra bayar, dan 1 pengguna produk operator Flexi pra bayar. Percobaan II dengan menggunakan sudut pandang pengguna. Percobaan II menghasilkan pola yang menunjukkan tren pemilihan produk operator sekarang ini. Penentuan Treshold Untuk percobaan II, dilakukan pencarian treshold sebagai batas minimal untuk penentuan kelas. Jumlah neuron lapis tersembunyi yang digunakan dalam percobaan adalah 1,, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 1. Dalam percobaan untuk menentukan treshold dilakukan proses checking. Penentuan treshold diambil dari checking. Treshold untuk ketiga kelas tersebut adalah untuk Mentari, untuk Im3 dan untuk Simpati.

5 1 Neuron Lapis Tersembunyi Untuk percobaan II, dilakukan pencarian jumlah neuron lapis tersembunyi yang optimal. Jumlah neuron lapis tersembunyi yang digunakan dalam percobaan adalah 1,, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 1. Dalam percobaan ini toleransi galat yang digunakan sebesar.1 dengan laju pembelajaran sebesar.1 dapat dilihat pada Lampiran 3. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah neuron lapis tersembunyi sebesar 6 (Gambar 1) menghasilkan rata-rata akurasi terbesar yaitu 65.8 %. Hal ini berarti bahwa dari 1 data pengguna operator yang diujikan ke dalam sistem, sebanyak 13 data pengguna operator diidentifikasi secara benar, sedangkan sebanyak 8 data pengguna operator diidentifikasi salah. Berdasarkan akurasi yang dihasilkan maka jumlah hasil neuron lapis tersembunyi yang optimal sebesar 6. Nilai ini kemudian akan digunakan untuk percobaan selanjutnya. Rata-rata Akurasi (%) Neuron Lapis Tersembunyi Gambar 1 Grafik perbandingan banyaknya neuron lapis tersembunyi terhadap rata-rata akurasi. Toleransi Galat dan Laju Pembelajaran Proses pengujian selanjutnya adalah menentukan nilai toleransi galat dan laju pembelajaran yang optimal. Jumlah neuron lapis tersembunyi yang digunakan adalah sebesar 6. Pada proses checking ini dilakukan 6 perlakuan yang merupakan kombinasi dari empat tingkat toleransi galat dan tiga tingkat laju pembelajaran, dapat dilihat pada Tabel 8. Untuk masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hal ini dilakukan untuk melihat parameter mana saja yang berubah pada saaat percobaan. Dari hasil percobaan dengan 6 perlakuan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa untuk setiap pengulangan, parameter yang selalu berubah adalah waktu (satuan detik). Hal ini terjadi karena karena nilai yang digunakan pada inisialisasi jaringan selalu berubah. Nilai tersebut merupakan nilai yang diambil secara acak yang menyebabkan waktu perhitungan yang diperlukan menjadi berbeda. Pada Gambar 13 terlihat bahwa semakin kecil toleransi galatnya maka akan semakin besar epohnya, baik untuk laju pembelajaran.1,.3 atau.5. Hal ini terjadi karena Neural Network akan lebih cepat konvergen pada toleransi galat yang besar. Epoh Toleransi Galat LR.1 LR.3 LR.5 Gambar 13 Grafik perbandingan toleransi galat terhadap epoh. Pada Gambar 14 dapat dilihat perbandingan antara toleransi galat dengan lamanya waktu pelatihan dalam satuan detik. Dari grafik tersebut terlihat bahwa semakin besar toleransi galatnya maka semakin memperbesar waktu pelatihannya. Keadaan ini sama seperti perbandingan antara toleransi galat terhadap jumlah epoh yang berbanding lurus, dimana semakin besar toleransi galat maka akan semakin mendekati konvergen. Waktu pelatihan tercepat dicapai pada saat toleransi galat.1. Tabel 8 Perlakuan pada proses testing No Toleransi Galat Laju Pembelajaran

6 13 Waktu Pelatihan (detik) Epoh Toleransi Galat Laju Pembelajaran LR.1 LR.3 LR.5 Gambar 14 Grafik perbandingan toleransi galat terhadap waktu pelatihan (satuan detik). ER.1 ER.5 ER.1 Gambar 16 Grafik perbandingan laju pembelajaran terhadap epoh. Pada Gambar 15 dapat dilihat bahwa akurasi semakin turun ketika toleransi galat diperbesar. Toleransi galat sebesar.1 menghasilkan ratarata akurasi tertinggi sebesar 65.8 %. Rata-rata Akurasi (%) Toleransi Galat LR.1 LR.3 LR.5 Gambar 15 Grafik perbandingan toleransi galat terhadap rata-rata akurasi. Terlihat pada Gambar 16 bahwa epoh terkecil dapat dicapai pada saat laju pembelajaran.1. Gambar 17 menunjukkan bahwa laju pembelajaran menentukan lamanya waktu pelatihan. Hal ini dapat terjadi karena laju pembelajaran merupakan parameter yang mengatur berapa besar perubahan bobot yang harus dilakukan pada saat pelatihan untuk mencapai konvergensi. Besarnya perubahan bobot juga bergantung pada nilai yang terdapat pada neuron yang bersangkutan dan faktor koreksi bobot. Oleh karena itu, laju pembelajaran juga menentukan berapa kali Neural Network harus melakukan pembelajaran dari masukan yang diumpankan untuk mencapai konvergensi. Waktu Pelatihan (detik) Laju Pembelajaran ER.1 ER.5 ER.1 Gambar 17 Grafik perbandingan laju pembelajaran terhadap waktu pelatihan (satuan detik). Pada Gambar 18 menunjukkan bahwa pada saat laju pembelajaran.1 dan toleransi galatnya sebesar.1 dicapai rata-rata akurasi tertinggi yaitu sebesar 65.8 %. Hal ini berarti bahwa dari tiga kali perulangan perhitungan akurasi, dari 1 data pengguna operator yang diujikan 13 data pengguna produk operator diidentifikasi pada kelas yang benar, sedangkan untuk 8 data pengguna produk operator lainnya tidak teridentifikasi secara benar. Untuk mendapatkan nilai yang optimal bagi toleransi galat dan laju pembelajaran maka parameter yang diamati adalah rata-rata akurasi yang dihasilkan. Hal ini dilakukan karena untuk membentuk pendugaan pangguna produk operator yang tepat berada kelas tertentu diperlukan Backpropagation Neural Network dengan arsitektur yang dapat menghasilkan ratarata akurasi yang terbaik. Oleh karena sebab itu, berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dapat diambil nilai yang optimal untuk nilai toleransi galat sebesar.1 dan laju pembeljaran sebesar.1. Hal ini dikarenakan pada saat toleransi galat sebesar.1 dan laju pembelajaran.1 dicapai rata-rata akurasi yang terbaik.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4 Kelas target No Produk Operator 1 Kartu AS 2 Xplor 3 IM3 Smart 4 Simpati 5 Jempol 6 Bebas 7 Mentari

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4 Kelas target No Produk Operator 1 Kartu AS 2 Xplor 3 IM3 Smart 4 Simpati 5 Jempol 6 Bebas 7 Mentari off peak 7). Tarif voice calling ponsel ke ponsel (operator sama), ponsel ke ponsel (operator beda) dalam zona lokal, ponsel ke ponsel dalam zona SLJJ1, SLJJ2, dan SLJJ3 (off peak 1, off peak 2, off peak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses validasi data.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses validasi data. 6 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, percobaan dilakukan pada dua sisi, yaitu sisi operator dan sisi pengguna. Pada percobaan sisi operator menggunakan data training dari 18 produk operator dan

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMILIHAN PRODUK OPERATOR GSM DAN CDMA MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DONA WIRAWAN G

OPTIMASI PEMILIHAN PRODUK OPERATOR GSM DAN CDMA MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DONA WIRAWAN G OPTIMASI PEMILIHAN PRODUK OPERATOR GSM DAN CDMA MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DONA WIRAWAN G64103023 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Lampiran 1 Fitur dari operator untuk Neural Network. Fitur Keoperator) Parameter

Lampiran 1 Fitur dari operator untuk Neural Network. Fitur Keoperator) Parameter LAMPIRAN 15 16 Lampiran 1 Fitur dari operator untuk Neural Network Parameter Fitur Ke- Voice Calling Ponsel ke PSTN Lokal 1 SLJJ 1 2 SLJJ 2 3 SLJJ 3 4 Ponsel ke Ponsel Lokal(sesama operator) 5 Lokal(operator

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini, telepon selular telah berkembang menjadi salah satu bagian dari kehidupan masyarakat yang tidak terpisahkan.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMILIHAN PRODUK OPERATOR GSM DAN CDMA MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DONA WIRAWAN G

OPTIMASI PEMILIHAN PRODUK OPERATOR GSM DAN CDMA MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DONA WIRAWAN G OPTIMASI PEMILIHAN PRODUK OPERATOR GSM DAN CDMA MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DONA WIRAWAN G64103023 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menempatkan telepon selular menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Keberadaan telepon selular telah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM 17 BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Desain. yang digunakan adalah jaringan recurrent tipe Elman dengan 2 lapisan tersembunyi. Masukan terdiri dari data : wind, SOI, SST dan OLR dan target adalah

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting, karena hal ini merupakan dasar keuntungan kompetitif dan sumber penghasilan masa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Peramalan, Curah Hujan, Knowledge Discovery in Database, Jaringan Saraf Tiruan, Backpropagation, Optimalisasasi Backpropagation Pengumpulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan telepon selular di Indonesia diprediksikan mengalami peningkatan dengan jumlah yang cukup tajam. Hal ini merupakan dampak dari semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi, telepon genggam menjadi salah satu kebutuhan yang penting untuk berkomunikasi bagi seluruh masyarakat. Saat ini, hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, dan di sisi lain keadaan tersebut memunculkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi diperlukan untuk mempermudah atau memaksimalkan suatu kinerja. Salah satu teknologi yang berkembang cukup pesat belakangan ini adalah teknologi telepon selular.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar 3.1 menggambarkan desain penelitian peramalan volume penumpang kereta api di pulau Jawa-Sumatera dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara penyelesaian pelayanan dengan diterimanya seorang pelanggan baru di

BAB I PENDAHULUAN. antara penyelesaian pelayanan dengan diterimanya seorang pelanggan baru di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Antrian adalah sekumpulan proses dan mekanisme di dalam suatu sistem yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Dari sudut pandang

Lebih terperinci

Kelas. Kelas. p q r s t u v w x y Level Transformasi.

Kelas. Kelas. p q r s t u v w x y Level Transformasi. Fitur yang digunakan untuk pelatihan pada algoritme VFI5 diperoleh dari tiap-tiap piksel pada citra tanda tangan. Fitur pada pelatihan yang semula berupa matriks berukuran 3 4 piksel disusun menjadi matriks

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangat pesat. Salah satunya pada perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-6198du CPU @2.30GHz (4 CPUs), ~2.40GHz b.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT Telkom), Telkomsel (PT Telekomunikasi Selular), Satelindo (PT Indosat Tbk.) dan XL (PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh perusahaan milik negara mulai tahun 1961. Pengembangan dan modernisasi atas infrastruktur telekomunikasi

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN tersembunyi berkisar dari sampai dengan 4 neuron. 5. Pemilihan laju pembelajaran dan momentum Pemilihan laju pembelajaran dan momentum mempunyai peranan yang penting untuk struktur jaringan yang akan dibangun.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION JURNAL MANUTECH 43 IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Yoan Elviralita 1, Asrul Hidayat 2 1 Program Studi Teknik Mekatronika-Politeknik Bosowa 2 Program Studi Perawatan dan Perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan peneliti melakukan penelitan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi menempatkan industri telekomunikasi seluler menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program. Dimana didalam program ini terdapat tampilan menu utama, tampilan input folder,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Awal Berikut ini adalah tampilan Awal dalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Bank BNI Di Kota Medan Berbasis Web seperti pada gambar IV.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari hari ke hari, peran telekomunikasi dalam kehidupan manusia semakin terasa penting. Perkembangan teknologi semakin lama semakin canggih saja. Dengan kenyataan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP & CARA KERJA

BAB II PRINSIP & CARA KERJA BAB II PRINSIP & CARA KERJA Secara fisik antara handphone GSM dan CDMA tidak ada perbedaan yang mencolok bahkan kalau dilihat sekilas keduanya serupa. Yang membedakan adalah kartu yang dipakai atau operator

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem inventaris perangkat keras di PT. Kartika Buana Ayu (pihak pengelola gedung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan aplikasi solusi linear programming dengan menggunakan fuzzy linear programming diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 43 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada form utama terdapat menu-menu yang dapat mengarahkan pada form-form yang ada, menu-menu tersebut, antara lain (1) menu master pengguna, (2) menu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perkembangan teknologi yang berbasis telekomunikasi. Ini menyebabkan

Lebih terperinci

Akurasi. Perangkat Lunak: Sistem operasi: Windows Vista Home Premium Aplikasi pemrograman: Matlab 7.0

Akurasi. Perangkat Lunak: Sistem operasi: Windows Vista Home Premium Aplikasi pemrograman: Matlab 7.0 Tabel 1 Dimensi citra di tiap level Level transformasi Dimensi citra 1 46 56 2 23 28 3 12 14 4 6 7 5 3 4 6 2 2 Pada Gambar 5 disajikan visualisasi transformasi wavelet hingga level 3. Deskripsi citra dekomposisi

Lebih terperinci

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis.

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis. SIMCARD (KARTU HP) SIMCard (Kartu HP) merupakan chip yang berbentuk seperti kartu diletakkan di dalam handphone. SIMCard ini sering juga disebut dengan RUIM (Removable User Identity Module). Dengan kartu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seorang investor tentu akan kesulitan dalam menanamkan modalnya apabila perusahaan yang ditawarkan cukup banyak jumlahnya, dengan biaya investasi, risiko kegagalan,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi virtual dressing room. Di bawah ini

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi virtual dressing room. Di bawah ini BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem berisi spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi virtual dressing room. Di bawah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1.1 INSTRUMEN RISET PENDAHULUAN

LAMPIRAN 1.1 INSTRUMEN RISET PENDAHULUAN LAMPIRAN 1.1 INSTRUMEN RISET PENDAHULUAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Gedung GAP Lt. 3 Jl. Prof. Drg. Surya Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 KUESIONER PENELITIAN Yth. Sdr./I Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Piranti yang digunakan untuk pelatihan maupun pengujian sistem terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Perangkat Keras Perangkat keras

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin banyak dan beragamnya produk - produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada

Lebih terperinci

Operator Perang, Konsumen Bingung

Operator Perang, Konsumen Bingung Operator Perang, Konsumen Bingung Operator seluler berlomba menawarkan tarif yang diklaim termurah. Perang iklan terjadi di media cetak maupun elektronik. Di suatu kota, pertempuran nyata melibatkan dua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Kebutuhan Sistem Hardware & Software Agar sistem dapat berjalan dengan baik dibutuh kan computer dengan spesifikasi yang mencakup fasilitas multimedia yaitu minimal mencakup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Desain Penelitian 34 35 Penjelasan dari skema gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan, maka diperlukan alat dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. 3.1.1 Alat Penelitian Adapun

Lebih terperinci

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN Chairisni Lubis 1) Yuliana Soegianto 2) 1) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara Jl. S.Parman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Menurut J.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Menurut J. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Antrian adalah sekumpulan proses dan mekanisme di dalam suatu sistem yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Menurut J. Liberman,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras. Perangkat Keras Spesifikasi Processor Intel Core i3. Sistem Operasi Windows 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras. Perangkat Keras Spesifikasi Processor Intel Core i3. Sistem Operasi Windows 7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan penelitian dibutuhkan perangkat lunak yang dapat menunjang penelitian. Perangkat keras dan lunak yang digunakan dapat dilihat pada Tabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Desain penelitian atau tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut. Studi Literatur 1. Logika Fuzzy 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu alternatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Adapun permasalahan yang sering muncul adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Praproses Data Kegiatan pertama dalam penelitian tahap ini adalah melakukan pengumpulan data untuk bahan penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyelesaikan masalah konkurensi pada sistem operasi. Mutual exclusion

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyelesaikan masalah konkurensi pada sistem operasi. Mutual exclusion BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Mutual exclusion merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah konkurensi pada sistem operasi. Mutual exclusion adalah jaminan hanya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (hardware) dan piranti lunak yang memadai. Sistem Informasi Geografis ini antara lain:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (hardware) dan piranti lunak yang memadai. Sistem Informasi Geografis ini antara lain: 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Agar user dapat menjalankan aplikasi ini, maka diperlukan perangkat keras (hardware) dan piranti lunak yang memadai. 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan alat komunikasi sangat pesat sekali. Hal ini berbanding lurus dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan alat komunikasi sangat pesat sekali. Hal ini berbanding lurus dengan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam satu dekade terakhir ini, perkembangan teknologi yang berhubungan dengan alat komunikasi sangat pesat sekali. Hal ini berbanding lurus dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Contoh data Shorea hasil kodefikasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Contoh data Shorea hasil kodefikasi 8 disajikan contoh data Shorea hasil kodefikasi dari beberapa karakter yang bernilai nominal. Tabel 2 Karakter daun yang bernilai nominal Karakter Nilai Kode Bentuk tulang Tidak menempel 1 daun Permukaan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Permalan Time Series, Harga Minyak Bumi, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation Pengumpulan Data Harga Minyak Bumi di Indonesia Perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis merupakan proses penguraian konsep ke dalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sehingga struktur logisnya menjadi jelas. Metode untuk menguji, menilai, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan BAB III ANALISIS APLIKASI Analisis aplikasi merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dari komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi seluler saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang utama bagi masyarakat Indonesia, khususnya telekomunikasi seluler berbasis Global System for Mobile

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat semakin tinggi

Lebih terperinci

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara umum, metode penelitian yang digunakan tersusun dalam suatu diagram alur penelitian yang dapat disajikan Gambar 7. Diagram alur tersebut memperlihatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan model sekuensial linier. Desain penelitian untuk sistem optimalisasi produksi ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 57 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem transaksi adalah sebagai berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil form login admin dapat dilihat pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) 108 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi majalah elektronik Bitmap beserta editor majalah ini akan membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai pelaksanaan terhadap hasil perancangan yang telah diperoleh sebelumnya. Hasil perancangan pada tahap perancangan akan diimplemetasikan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran pada era globalisasi sekarang ini telah menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran pada dasarnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi semakin ketat. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia semakin modern dan mudah. Hal tersebut berlaku juga dalam bidang telekomunikasi, teknologi

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Aplikasi ini berbasiskan arsitektur client dan server. Kebutuhan perangkat keras untuk server lebih tinggi daripada

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cat tembok merupakan cat berbahan dasar air atau waterbased yang dapat digunakan pada dinding suatu rumah / bangunan baik interior maupun eksterior. Banyak

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan evaluasi simulasi pelayanan retoran cepat saji dengan menggunakan metode next event time advance.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain dan tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: Rumusan Masalah Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Data Model

Lebih terperinci

hal ini menimbulkan banyak perubahan dan kemajuan dalam kehidupan produk yang lebih inovatif yang seialu mereka tawarkan pada masyarakat.

hal ini menimbulkan banyak perubahan dan kemajuan dalam kehidupan produk yang lebih inovatif yang seialu mereka tawarkan pada masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia telah menunjukan pertumbuhan dan perkembangan, hal ini menimbulkan banyak perubahan dan kemajuan dalam kehidupan masyarakat. Perubahan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENENTU POLA DISTRIBUSI INPUT DENGAN MEMANFAATKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSENTIL SEBAGAI PENCIRI

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENENTU POLA DISTRIBUSI INPUT DENGAN MEMANFAATKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSENTIL SEBAGAI PENCIRI RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENENTU POLA DISTRIBUSI INPUT DENGAN MEMANFAATKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSENTIL SEBAGAI PENCIRI Aris Tjahyanto Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Pengantar Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dan perancangan Aplikasi Pembelajaran Musik Klasik (APMK). Pokok bahasan yang terdapat dalam bab ini adalah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah : 75 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah : Processor : Intel Pentium 2.4 GH Harddisk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan aplikasi ini adalah implementasi sistem. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION ABSTRAK Juventus Suharta (0722026) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Agar aplikasi pemesanan tiket pesawat terbang dengan menggunakan teknologi mobile BlackBerry ini dapat diimplementasikan oleh pengguna, maka harus disediakan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 BAB HASIL DAN PEMBAHASAN Ada tiga tahap utama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu ektraksi ciri, pelatihan dan pengujian JST. Percobaan dilakukan dengan mengkombinasikan data hasil ekstraksi ciri

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Implementasi program dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat, sehingga dengan adanya sistem ini dapat membantu Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Kartu telepon CDMA yang memiliki tingkat awareness paling

Lebih terperinci

Lingkungan Pengembangan Pelatihan HASIL DAN PEMBAHASAN Seleksi Fitur Pelatihan (deskripsi training Klasifikasi Akurasi

Lingkungan Pengembangan Pelatihan HASIL DAN PEMBAHASAN Seleksi Fitur Pelatihan (deskripsi training Klasifikasi Akurasi 6 diberikan sesuai dengan beban SKS mata kuliah yang bersangkutan, sedangkan fitur IP TPB disesuaikan. Untuk fitur mata kuliah yang sudah terseleksi, bobot yang dipakai sesuai dengan beban SKS, sedangkan

Lebih terperinci