BAB I. PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena
|
|
- Suharto Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena aktivitasnya dalam perguruan tinggi tersebut, adapun mahasiswa dengan segala aktivitasnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu: aktivitas utama (necessary activities) merupakan aktivitas apa saja yang berkaitan dengan tugas belajarnya; aktivitas luang (leisure activities) merupakan aktivitas di luar belajar yang dilakukan disela kepadatan jadwal belajar mereka (Srisayekti, 2007). Karena mahasiswa merupakan aktor dan melakukan aktivitas, maka mahasiswa pastinya berperilaku dalam suatu wadah aktivitas atau wadah kegiatan. Wadah kegiatan tersebut bermacam-macam dan bergantung dari penyediaan pihak perguruan tinggi dan pemanfaatan mahasiswa terhadap lingkungannya, terlebih dalam lingkungan perguruan tinggi. Aktivitas utama mahasiswa (perkuliahan, diskusi, latihan soal, ujian, belajar, praktikum) tergantung dari bidang ilmu yang dipilih. Ada berbagai jenis bidang ilmu dan dikelompokkan, yang kemudian disebut dengan jurusan (program studi). Kelompok dari jurusan-jurusan disebut dengan fakultas. Perguruan tinggi yang memiliki sejumlah fakultas dapat disebut dengan universitas. Terdapat tiga besar universitas terbaik di Yogyakarta yang dicatat oleh 4ICU (4 International Colleges & Universities) pada tahun 2015, yaitu UGM (Universitas Gadjah Mada), UNY (Universitas Negeri Yogyakarta), UII (Universitas Islam Indonesia) yang dimana ketiga universitas tersebut menjadi banyak pilihan bagi pelajar untuk melanjutkan studinya, sehingga terdapat banyak aktor dan aktivitas mahasiswa di dalam lingkungan universitas-universitas tersebut. Lingkungan universitas-universitas tersebut merupakan wadah aktivitas mahasiswa. Hal yang menjadi perhatian peneliti 1
2 adalah hubungan dari aktivitas mahasiswa dengan wadah aktivitasnya yang terjadi khususnya di dua universitas yaitu UGM dan UNY, yaitu area gedung rektorat yang dipergunakan sebagai wadah aktivitas mahasiswa. Deskripsi secara umum dari gedung rektorat adalah tempat formal bagi rektor yaitu ketua perguruan tinggi, beserta senatsenat dalam melakukan aktivitas yaitu memimpin suatu universitas. Dengan adanya aktivitas mahasiswa di area gedung rektorat memberi pemahaman bahwa area gedung rektorat yang diperuntukkan rektor beserta senat universitas juga dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk aktivitasnya. Dari hasil pengamatan secara langsung yang dilakukan peneliti pada 11 Februari 2015 hingga 13 Februari 2015 dari siang hari hingga malam hari di area gedung rektorat UGM dan UNY, peneliti menemukan bahwa aktivitas mahasiswa di area gedung rektorat UNY lebih intens daripada aktivitas mahasiswa di area gedung rektorat UGM (jumlah dan jenis aktivitas mahasiswa lebih banyak dan terjadi hingga malam hari di area gedung rektorat UNY jika dibandingkan dengan aktivitas mahasiswa di area gedung rektorat UGM). Dengan dasar temuan itu, peneliti tertarik untuk memahami hubungan aktivitas mahasiswa dengan wadah aktivitasnya khususnya di area gedung rektorat UNY. Hubungan aktivitas mahasiswa dengan wadah aktivitas area gedung rektorat UNY tersebut dapat dipandang sebagai fenomena karena menurut data buku panduan UNY Mengenal UNY Lebih Dekat yang diterbitkan oleh BAKI (Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Informasi) UNY pada tahun 2013 dan menurut keadaan empiris, bahwa UNY memberikan fasilitas yang berupa tempat kepada mahasiswa bagi seluruh aktivitasnya sesuai dengan kebutuhannya antara lain: Gedung Olah Raga (GOR), Auditorium, Museum Pendidikan Indonesia, Kolam Renang, Student and Multicultural Center, Masjid, Hotel, Laboratorium, Mini Market, Food Court, Garden Café, Gedung 2
3 Pertunjukan, Lapangan, Perpustakaan Pusat, dan Taman Olah Raga Masyarakat. Dengan banyaknya fasilitas tempat yang sudah disediakan tersebut, ada suatu alasan yang menjadikan area gedung rektorat UNY juga dimanfaatkan untuk wadah beraktifitas mahasiswa UNY sehingga memiliki fungsi ruang bersama. Dan perlu diketahui bahwa pihak UNY memperbolehkan aktivitas tersebut karena tidak mengganggu kinerja dari pihak rektorat UNY. Alasan yang menjadikan area gedung rektorat UNY dimanfaatkan sebagai wadah aktivitas mahasiswa UNY dapat dipahami sebagai berikut. Khan (1975) dan Moore (1979) menjelaskan bahwa sebuah ruang yang terbangun harus memiliki fungsi yang dikhususkan untuk suatu kegiatan yang mengutamakan manusia yang berkegiatan menggunakan ruang tersebut. Seperti pada area gedung rektorat UNY, bahwa area tersebut memiliki fungsi yang dikhususkan untuk rektor beserta senat UNY. Rapoport (1977) menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk berpikir yang mempunyai persepsi dan keputusan dalam interaksinya dengan lingkungan (ruang yang terbangun) yang didasarkan dari kognisi (dari apa yang dipahami dan dipelajari) dan skemata (pengalaman masa lampau atau lingkungan yang sudah terekam dalam pikiran). Proses kognisi dan skemata menunjukkan adanya kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ditemuinya agar tercapai keseimbangan (kenyamanan) dengan lingkungan yang diinginkannya. Seperti halnya mahasiswa UNY, mereka beraktifitas didasarkan oleh persepsi (kognisi dan skemata) dan dari persepsi tersebut mereka melakukan adaptasi agar tercapai kenyamanan di area gedung rektorat UNY. Alexander (1964) menyatakan bahwa membuat bangunan yang sesuai dengan yang dibutuhkan didasarkan dengan konsep fit. Unsur penting konsep fit adalah kualitas yang dirasakan manusia dalam suatu ruang (konteks dan bentuk) yang membuat manusia 3
4 nyaman saat berada di dalamnya. Jadi, ada sebuah kualitas ruang yang nyaman (fit) pada area gedung rektorat UNY yang didasarkan dari persepsi (kognisi dan skemata) dan adaptasi mahasiswa UNY untuk wadah aktivitas mereka yang sebenarnya area gedung rektorat UNY dikhususkan untuk aktivitas rektor dan senat UNY. Ada suatu faktor-faktor kualitas dari area gedung rektorat UNY yang merupakan lingkungan fisik yang mempengaruhi aktivitas atau perilaku mahasiswa UNY. Hubungan antara aktivitas (pola perilaku) mahasiswa UNY dengan tatanan lingkungan fisik yang spesifik area gedung rektorat UNY dapat diartikan sebagai seting perilaku (Barker dalam Laurens, 2004), yaitu ada kombinasi antara aktivitas (perilaku yang dilakukan oleh manusia) dan tempat yang spesifik (seting/wadah kegiatan manusia tersebut). Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pola perilaku yang terjadi pada mahasiswa UNY terhadap area gedung rektorat UNY. Adapun aspek yang mempengaruhi hubungan manusia dengan lingkungan fisik adalah organisasi, individu, dan seting fisik (Weisman, 1981). Dari interaksi antara organisasi dan individu (kelompok pemakai) dengan seting fisik dapat memunculkan fenomena perilaku yang memiliki karakteristik yang disebut dengan konsep atribut, yaitu kualitas hubungan yang dirasakan manusia saat beraktifitas dalam setingnya/wadah aktivitas. Fenomena perilaku tersebut memiliki unsur manifesto dan laten. Manifesto berarti perwujudan perilaku tentang tujuan dan pandangan yang direncanakan dalam seting fisik dan laten berarti perilaku yang tersembunyi, terpendam namun berpotensi untuk muncul agar aktivitas yang termanifestokan dapat berlangsung dengan kualitas seperti yang diinginkan dalam seting fisik. Untuk mendapatkan hasil yang mendalam dan mendasar, peneliti akan mengidentifikasi unsur laten pola perilaku 4
5 mahasiswa UNY dalam seting fisik yang dipandang fit bagi aktivitasnya yaitu area gedung rektorat UNY. Aktivitas mahasiswa UNY di area gedung rektorat banyak berlangsung di area di depan gedung rektorat UNY. Area di depan rektorat UNY yang dimaksud adalah area yang berada di muka bangunan atau arah hadap gedung rektorat UNY. Arah hadap gedung rektorat UNY yaitu mengarah ke selatan dengan area aktivitas mahasiswa UNY yang cukup luas yang meliputi: A) area yang tertutupi atap; B) dan area yang tidak tertutupi atap. Deskripsi dari area yang tertutupi atap adalah area yang panjang bersambung dengan bangunan induk yaitu gedung rektorat UNY yang dibatasi oleh kolom-kolom, tangga, dan dinding setengah terbuka. Sedangkan deskripsi dari area yang tidak tertutupi atap adalah tanah luas di sekitar bangunan induk yaitu gedung rektorat UNY yang terdiri dari lansekap taman dan area kolam & menara air yang dibatasi oleh jalur jalan utama. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan keterangan dari latar belakang tersebut di atas, layak dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara aktivitas (pola perilaku) mahasiswa UNY dengan tatanan lingkungan fisik yang spesifik khususnya area di depan gedung rektorat UNY. Maka muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana bentuk seting perilaku oleh aktivitas mahasiswa UNY yang menggunakan area di depan gedung rektorat UNY? 2) Bagaimana karakteristik perilaku mahasiswa UNY dan karakteristik seting fisik area di depan gedung rektorat UNY sehingga terbentuk seting perilaku seperti yang terlihat? 5
6 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan adalah dapat merumuskan bentuk seting perilaku di area di depan gedung rektorat UNY oleh aktivitas mahasiswa UNY dan merumuskan karakteristik dari perilaku mahasiswa UNY dan karakteristik seting fisik area di depan gedung rektorat UNY sehingga terbentuk seting perilaku tersebut. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat teoritisnya, dapat menemukan kualitas dasar dan kriteria desain yang sesuai khususnya untuk perilaku mahasiswa UNY di area di depan gedung rektorat UNY, ataupun bagi mahasiswa lainnya secara umum dalam suatu seting fisik yaitu fasilitas tempat/area kegiatan mahasiswa di area kampus. Manfaat praktisnya, sebagai masukan bagi pengelola area gedung rektorat UNY untuk mengevaluasi, mengakomodasi kegiatan mahasiswa UNY di area di depan gedung rektorat UNY, ataupun bagi peneliti lain sebagai pertimbangan desain fasilitas tempat kegiatan mahasiswa di area kampus. 1.5 Keaslian Penelitian Untuk menunjang keaslian penelitian yang dilakukan, peneliti telah mendeskripsikan beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Ada beberapa hasil penelitian yang terdeskripsi yang memiliki beberapa persamaan dalam pemanfaatan dan perubahan fungsi ruang di area universitas oleh masyarakat baik mahasiswa atau umum. Seluruhnya membahas hubungan antara perilaku organisasi dan individu (kelompok pemakai) dalam suatu seting fisik. Namun dari beberapa hasil penelitian yang terdeskripsi tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu pembahasan tentang karakteristik perilaku (mahasiswa UNY) dan karakteristik seting fisik yang spesifik (area di depan gedung rektorat UNY) yang saling berkaitan sehingga membentuk sebuah seting perilaku 6
7 mahasiswa UNY di area di depan gedung rektorat UNY. Berikut beberapa penelitian yang sudah terdeskripsi tersebut: 1) Penelitian dari Edi Pramono Singgih dengan judul Ruang berkumpul Informal bagi Warga Kampus dengan Kasus di Universitas Sebelas Maret Surakarta meneliti tentang fenomena munculnya ruang berkumpul informal di beberapa tempat dalam kampus UNS, padahal menurut Rencana Induk Pengembangan Kampus UNS tempat-tempat tersebut tidak direncanakan sebagai tempat berkumpul yang bersifat informal. Hasilnya adalah 3 macam wujud fisik ruang berkumpul informal di UNS yaitu tempat parkir roda dua, kantin, dan kanopi & koridor dengan fenomena perilaku yang ditemukan yaitu visibilitas, kenyamanan, sosialitas, dan aksesibilitas. Lokasi penelitian dilakukan di kampus UNS Surakarta. Fokus penelitian mengenai interaksi sosial, atribut, dan ruang berkumpul informal. Metode penelitian yang digunakan adalah place map, person map, observasi, wawancara, dan kuesioner. 2) Penelitian dari Don Yesriel Yohan Kusa Banunaek dengan judul Sistem Tata Ruang Terbuka Studi Kasus: Lingkungan-Perilaku (Environment-Behavior) Zone Kawasan Pusat Kampus Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta meneliti tentang fenomena ruang terbuka kampus yang memiliki fungsi selain akademis yaitu publik, karena itu penataan perkembangan ruang terbuka kampus perlu diperhatikan untuk melihat seberapa jauh ruang terbuka dalam lingkungan kampus dapat berfungsi lebih baik lagi. Hasilnya adalah arahan rancangan berupa tipologi ruang terbuka dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Lokasi penelitian dilakukan di Zone Pusat Kampus mulai dari bagian selatan boulevard, alun-alun depan auditorium UGM (bagian timur dan barat), hingga depan kantor 7
8 pusat administrasi UGM bagian utara. Fokus penelitian mengenai Perilaku- Lingungan. Metode penelitian yang digunakan adalah place map, person map, dan wawancara. 3) Penelitian dari Didik Nopianto A Nugradi dengan judul Seting dan Atribut Ruang Komunal Mahasiswa Kampus Universitas Negeri Semarang Studi Kasus Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik meneliti tentang fenomena ruang komunal mahasiswa di jurusan Teknik Sipil UNNES yang terbentuk dikarenakan kurang terakomodasinya kegiatan-kegiatan informal mahasiswa di UNNES sehingga mahasiswa berkegiatan di ruang-ruang publik yang sebetulnya adalah ruang sirkulasi, dan juga ruang komunal yang disediakan UNNES kurang diminati oleh mahasiswa. Hasilnya adalah kategorisasi seting, atribut, dan sistem seting ruang komunal yang ada di UNNES berdasarkan perbedaan kegiatan dominan yang terjadi. Lokasi penelitian berada di gedung Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNNES. Fokus penelitian konsep atribut, seting, dan sistem seting. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, kuesioner tertutup, dan place map. 4) Penelitian dari Yudi Purnomo dengan judul Konsep Ruang Terbuka Publik Mahasiswa sebagai Penghubung antar Unit di Universitas Tanjungpura meneliti tentang fenomena bagaimana ruang terbuka kampus di Universitas Tanjungpura dapat menjadi ruang publik. Hasilnya adalah simpulan rumusan mengenai kriteria perancangan ruang publik. Lokasi penelitian berada di Universitas Tanjungpura Pontianak. Fokus penelitian konsep ruang terbuka publik, privat, dan multi building. Metode penelitian yang digunakan adalah place map, person map, observasi, dan kuesioner. 8
9 Untuk lebih memperjelas, berikut tabel perbandingan dari deskripsi penelitian di atas yang disusun oleh peneliti: Nama Peneliti Tahun Judul Fokus Lokasi Metode Edi Pramono Kampus UNS Singgih Surakarta Don Yesriel Yohan Kusa Banunaek Didik Nopianto A Nugradi 2000 Ruang berkumpul Informal bagi Warga Kampus dengan Kasus di Universitas Sebelas Maret Surakarta 2002 Sistem Tata Ruang Terbuka Studi Kasus: Perilaku- Lingkungan Zone Kawasan Pusat Kampus UGM 2002 Seting dan Atribut Ruang Komunal Mahasiswa Kampus Universitas Negeri Semarang Studi Kasus Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Yudi Purnomo 2013 Konsep Ruang Terbuka Publik Mahasiswa sebagai Penghubung antar Unit di Universitas Tanjungpura Adimas Kristiadi 2015 Seting Perilaku Mahasiswa Kasus: Area di depan Gedung Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Tabel 1. Keaslian Penelitian Interaksi sosial, atribut, dan ruang berkumpul informal Konsep Perilaku- Lingkungan Konsep atribut, seting, dan sistem seting Konsep ruang terbuka publik, privat, dan multi building Konsep seting perilaku Sumber: Data olahan penulis, 2015 Zone Kawasan Pusat Kampus UGM Gedung Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNNES Universitas Tanjungpura Pontianak Area gedung rektorat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Place map, person map, observasi, wawancara, dan kuesioner Observasi wawancara Observasi, wawancara, kuesioner tertutup, dan place map Place map, person map, observasi, dan kuesioner Place map, time budget, observasi, wawancara, dan kuesioner 9
10 1.6 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di area gedung rektorat Universitas Negeri Yogyakarta (GR UNY), Karangmalang, Jl. Colombo No. 1, Sleman, Yogyakarta. Area penelitian khususnya terletak di area di depan gedung rektorat UNY yang terbagi menjadi dua bagian yaitu area yang tertutupi atap dan area yang tidak tertutupi atap, dikarenakan kedua bagian area penelitian tersebut digunakan untuk aktivitas mahasiswa UNY secara intens. Karena deskripsi area yang tertutupi atap adalah area yang panjang bersambung dengan bangunan induk yaitu gedung rektorat UNY yang dibatasi oleh kolom-kolom, tangga, dan dinding setengah terbuka, jadi area tersebut meliputi area berbentuk persegi panjang dengan dimensi luas ± 11 x 22 m dengan atap permanen yang minim penutup dibatasi kolom, tangga, dan dinding sebesar ± 50% dari keliling area. Sedangkan area yang tidak tertutupi atap memiliki deskripsi tanah luas di sekitar bangunan induk yaitu gedung rektorat UNY yang terdiri dari lansekap taman dan area kolam & menara air yang dibatasi oleh jalur jalan utama, jadi area tersebut meliputi area berbentuk persegi panjang dengan dimensi luas ± 50 x 60 m, terdiri dari lansekap taman dan area kolam & menara air dan dibatasi oleh jalur jalan utama yang mengelilingi area kompleks gedung rektorat UNY. Antara area yang tertutupi atap dan area yang tidak tertutupi atap dilalui oleh jalan yang berfungsi sebagai jalur drop off atau main entrance gedung rektorat UNY. Untuk lebih jelasnya, berikut gambar lokasi penelitian dengan berbagai keterangannya berserta foto area yang tertutupi atap dan area yang tidak tertutupi atap yang disajikan oleh peneliti: 10
11 Gambar 1. Lokasi Penelitian Sumber: Olahan data peneliti,
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR INTISARI
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i PERNYATAAN ii PERSEMBAHAN iii KATA PENGANTAR iv INTISARI vi ABSTRACT vii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiii BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSEP SETING FISIK DAN KONSEP PERILAKU DI AREA DEPAN GEDUNG REKTORAT Studi Kasus: Universitas Negeri Yogyakarta
HUBUNGAN KONSEP SETING FISIK DAN KONSEP PERILAKU DI AREA DEPAN GEDUNG REKTORAT Studi Kasus: Universitas Negeri Yogyakarta Adimas Kristiadi Staf Pengajar Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Arsitektur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kampus sebagai Generator Pertumbuhan Kawasan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Kampus sebagai Generator Pertumbuhan Kawasan. Ketika sebuah kampus Perguruan Tinggi berdiri pada suatu kawasan, maka dapat dipastikan akan berdatangan para
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)
BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab IV didapatkan temuan-temuan mengenai interaksi antara bentuk spasial dan aktivitas yang membentuk karakter urban
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Penelitian Dalam melaksanakan suatu kegiatan di laksanakan tahap penelitian, karna merupakan langkah penting yang harus di tempuh sebelum melaksanakan kegiatan tahapan
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERANCANGAN
BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya
Lebih terperinciUniversitas Gadjah Mada 1
MINGGU XII 1.1. Pokok Bahasan : Pemahaman tentang metoda dan analisis setting, fenomena dan perilaku dan aplikasinya 1.2. Sub Pokok Bahasan : Aplikasi metoda place centered map; person centered map dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi Daerah Ibukota Yogyakarta mulai dari tahun 2008 yang memiliki jumlah penduduk 374.783 jiwa, pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kampus sebagai lingkungan pendidikan (Learning Society) menjadi tempat untuk mahasiswa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang aktif dan kreatif. Dalam proses
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan istilah bagi orang-orang yang sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, baik itu pada jenjang diploma, sarjana, magister, maupun doktor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ruang publik sebagai sarana umum menjadi kebutuhan yang cukup vital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ruang publik sebagai sarana umum menjadi kebutuhan yang cukup vital dan mendasar dalam memfasilitasi interaksi antar manusia. Respon seseorang terhadap lingkungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pusat kota, terutama kawasan bantaran sungai di tengah kota. Status kepemilikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan pertumbuhan yang kini sedang dirasakan sebagian besar kotakota di Indonesia salah satunya adalah pertumbuhan permukiman informal di kawasan pusat kota,
Lebih terperinciPKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu universitas negeri terbesar di Indonesia. Universitas Diponegoro memiliki beberapa kampus di Jawa Tengah yang bertujuan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar mengacu kepada tema yang telah diusung yaitu Ekspos Arsitektur untuk Rakyat, dalam tema ini arsitektur haruslah beradaptasi dengan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis dan pembahasan terhadap
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis dan pembahasan terhadap karakteristik setting fisik dan non fisik (aktivitas) di kawasan penelitian
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis
185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1981). Kondisi dualistik pada kawasan perkotaan di gambarkan dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hampir seluruh kota di indonesia kini bersifat dualistik. Dualistik berarti telah terjadi pertemuan antara dua kondisi atau sifat yang berbeda (Sujarto, 1981). Kondisi
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Masterplan Universitas Riau Universitas Riau terletak di 0 o 28 35,37 N 101 o 22 52,39 E. Misi yang diusung Universitas Riau (UNRI) adalah Towards A Research
Lebih terperinciBab V Konsep Perancangan
Bab V Konsep Perancangan 5.1 Konsep Makro Pada SLB yang akan dirancang, yang merupakan sasaran pengguna utama untuk SLB tersebut adalah anak tunagrahita. Diketahui tunagrahita merupakan difabel dengan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan stasiun kereta api Bandung bagian Selatan yang terletak di pusat kota berfungsi sebagai pendukung dan penghubung fasilitasfasilitas di sekitarnya, seperti perkantoran,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang What attracts people most it would appear, is other people, kalimat ini dikutip dari William H. Whyte (1985). Salah satu indikasi suksesnya ruang publik adalah banyak
Lebih terperinciDATTA SAGALA WIDYA PRASONGKO, 2016 PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM SIRKULASI GEDUNG FPTK UPI
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Arsitektur adalah ilmu dan seni dalam perencanaan dan perancangan lingkungan binaan, mulai dari lingkup makro hingga lingkup mikro. Dalam arti yang lebih sempit, arsitektur
Lebih terperinciUniversitas Gadjah Mada 1
MINGGU III 1.1. Pokok Bahasan : Pemahaman tentang fenomena perilaku 1.2. Sub Pokok Bahasan : Atribut Lingkungan, Teori Adaptasi Lingkungan, Adaptasi dan Tekanan Lingkungan: Kompetensi 1.3. Materi Pembahasan
Lebih terperinciKRITERIA PERANCANGAN RUANG PUBLIK YANG AMAN BAGI ANAK-ANAK DI KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG TUGAS AKHIR
KRITERIA PERANCANGAN RUANG PUBLIK YANG AMAN BAGI ANAK-ANAK DI KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: MUHAMMAD NUR FAJRI L2D 005 382 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB 2 MEMULAI LANGKAH
BAB 2 MEMULAI LANGKAH Lokasi proyek perencanaan kampus akademi komunitas berada di Kecamatan Lotu. Pemilihan lokasi proyek dikarenakan Kecamatan Lotu merupakan ibukota dari Kabupaten Nias Utara. Kecamatan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN SETING PRILAKU PENGUNJUNG DI TAMAN NOSTALGIA KUPANG. Oleh I Kadek Mardika
LAPORAN PENELITIAN SETING PRILAKU PENGUNJUNG DI TAMAN NOSTALGIA KUPANG Oleh I Kadek Mardika UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG 2015 i KATA PENGANTAR Dunia arsitektur selama ini lebih banyak diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Tugas Akhir (DPU) Kota Semarang. 1.2 Bidang Ilmu Teknik Sipil (Struktur Gedung). 1.3 Latar Belakang Salah satu mata kuliah wajib yang harus diselesaikan mahasiswa sebagai salah
Lebih terperinci- BAB. V - RUANG DAN BENTUK KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Perancangan Tapak Konsep Penzoningan Tapak TAMAN/ PUBLIK
- BAB. V - KONEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak Konsep Penzoningan Tapak TAMAN/ PUBLIK PARKIR / PUBLIK GEDUNG D/ EMIPRIVAT PERPUTAKAAN / EMIPUBLIK GEDUNG TK/ EMIPRIVAT PARKIR/ PUBLIK YAYAAN/
Lebih terperinciKAJIAN PERILAKU DAN TERITORI PADA SELASAR BIOSKOP EMPIRE XXI YOGYAKARTA
MAKALAH STUDI PERILAKU KAJIAN PERILAKU DAN TERITORI PADA SELASAR BIOSKOP EMPIRE XXI YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL Oleh : Hendro Trieddiantoro Putro 13/356033/PTK/09150 PROGRAM STUDI S2 TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS
Lebih terperinciPEMENUHAN ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN PADA LINGKUNGAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PEMENUHAN ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN PADA LINGKUNGAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Wilujeng Werdi Astuti, Triandriani Mustikawati, Haru Agus Razziati Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan
BAB V KESIMPULAN Dari hasil analisis, peneliti menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana kondisi sistem setting dan livabilitas di ruang terbuka publik di Lapangan Puputan dan bagaimana bentuk persepsi
Lebih terperinciSTANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN
Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: 580/B/STMIK Ketua/VIII/2016 A. Dasar 1. Undang undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 2. Peraturan Menteri
Lebih terperinciBAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang
BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Kabupaten Pamekasan paling berpotensi untuk membangun sentra batik di Madura. Sentra batik di pamekasan ini merupakan kawasan yang berfungsi
Lebih terperinciKAJIAN AREA PARKIR SEPEDA MOTOR PLAZA SIMPANGLIMA SEMARANG DITINJUA DARI PERILAKU PENGUNJUNG
KAJIAN AREA PARKIR SEPEDA MOTOR PLAZA SIMPANGLIMA SEMARANG DITINJUA DARI PERILAKU PENGUNJUNG Mohhamad Kusyanto Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Semarang sebagai ibukota propinsi Jawa Tengah adalah suatu kota yang saat ini berusaha berkembang seperti halnya kota-kota besar lainnya yang ada
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,
BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai
Lebih terperinci- BAB III - TINJAUAN KHUSUS
- BAB III - TINJAUAN KHUSUS Pada Skripsi ini mengambil tema RUANG DAN BENTUK 3.1 Pengertian Umum 3.1.1 Ruang Ruang adalah sesuatu yang tersirat apabila kita bicarakan ukuran, jarak, gerak, bentuk dan arah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia membawa pengaruh besar terhadap penyebaran jumlah penduduk, fenomena ini dapat dilihat dari perbandingan jumlah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keberadaan elemen-elemen fisik atau yang disebut juga setting fisik seiring
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa keberadaan elemen-elemen fisik atau yang disebut juga setting fisik seiring dengan pergantian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lebih sering menghabiskan hari-harinya dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Hubungan antara manusia dengan lingkungannya mempunyai hubungan secara timbal balik. Lingkungan yang baik akan membentuk sikap mental dan manusia yang berbudi,
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Utama Perancanaan Youth Center Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk merancang sebuah fasilitas pendidikan non formal untuk menghasilkan konsep tata ruang dalam dan luar
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PERILAKU
BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciMOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Kompleks kawasan smart masjid terbagi atas beberapa massa yang terdiri dari bangunan masjid, penitipan anak, kantin dan bussiness center. Dalam penataan
Lebih terperinciBAB II: TINJAUAN PUSTAKA
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Asrama Mahasiswa Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah bangunan tempat tinggal bagi orang orang yang bersifat homogen. Misalnya, asrama mahasiswa, asrama
Lebih terperinciREDESAIN BANDUNG INDEPENDENT SCHOOL DOSEN PEMBIMBING TRI WIDIANTY NATALIA S.T, M.T
41 BAB 4 DATA DAN ANALISIS 4.1 Analisis (BIS) Bandung Independent School 4.1.1 Sejarah Perkembangan Sekolah (BIS) Bandung Independent Schoool Bandung Independent School berdiri pada tahun 1972 di Ciumbuleuit.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia serta termasuk ke dalam lima besar Universitas terbaik seindonesia, terletak di provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diungkapkan Hakim (19 91) dimana ruang terbuka merupakan elemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbicara mengenai kota tidak mungkin terlepas dari kebutuhan akan ruang, terutama ruang terbuka, karena menurut Shirvani (1985) ruang terbuka merupakan salah satu
Lebih terperinciFASILITAS PECINTA SEPEDA DI SURABAYA
JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 FASILITAS PECINTA SEPEDA DI SURABAYA Lydia Myrtha Tandono Ir. Handinoto, M.T. Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Undip Sumber : BAPSI Undip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan Kampus Universitas Diponegoro di daerah Tembalang, Semarang memiliki dampak yang luar biasa. Kegiatan perkuliahan di Kampus Tembalang Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ruang terbuka publik merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan kota.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruang terbuka publik merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan kota. Ruang terbuka publik merupakan lahan yang tidak terbangun dengan penggunaan tertentu, tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya dengan perencanaan terpadu dengan peningkatan kegiatan manusia di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada dasarnya sebuah kota terbentuk dan berkembang secara bertahap dan tentunya dengan perencanaan terpadu dengan peningkatan kegiatan manusia di dalamnya, di mana
Lebih terperinci1 Survey melalui kuesioner pola kegiatan belajar di Perpustakaan dan Kota Depok, 2013 via Google Drive
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perpustakaan, Pelajar, dan Masyarakat Perpustakaan merupakan suatu tempat yang mempunyai fungsi mengumpulkan, menyimpan,dan memelihara koleksi pustaka apapun
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. kemudian didapatkan temuan penelitian. Temuan-temuan penelitian ini
BAB VI KESIMPULAN Setelah dilakukannya analisa data statistik dan juga pemaknaan, kemudian didapatkan temuan penelitian. Temuan-temuan penelitian ini didapat dari hasil pemaknaan dan diharapkan pemaknaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota adalah sebuah tempat dimana manusia hidup, menikmati waktu luang, berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan manusia lain. Kota juga merupakan wadah dimana keseluruhan
Lebih terperinciRancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 368 Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur Fahrani Widya Iswara dan Hari Purnomo Departemen Arsitektur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR
ARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Oleh: M. TOGAR PRAKOSA LUMBANRAJA L2D 003 356 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Koridor jalan Seturan Raya merupakan kawasan yang memiliki resiko tindakan kejahatan yang relatif tinggi, terutama pada malam hari.catatan dalam dua tahun terakhir
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN
BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. Strategi/ Pendekatan Perancangan Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo dikarenakan masih kurangnya fasilitas seperti rest area yang berada di tol Jawa
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisa yang dilakukan, terdapat beberapa variabel aksesibilitas dan penataan ruang berdasarkan sistem terapi yang perlu diperhatikan
Lebih terperinciPOLA PEMANFAATAN DAN PELAYANAN ALUN-ALUN KOTA PATI BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TUGAS AKHIR TKPA 244
POLA PEMANFAATAN DAN PELAYANAN ALUN-ALUN KOTA PATI BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TUGAS AKHIR TKPA 244 Oleh : INDRA KUMALA SULISTIYANI L2D 303 292 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciKONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL Oleh : Adisti Bunga Septerina I.0208090s FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR. Oleh: SULISTIANTO L2D
ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR Oleh: SULISTIANTO L2D 306 023 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2008
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL DI KOTA HARAPAN INDAH, BEKASI dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL DI KOTA HARAPAN INDAH, BEKASI dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis Oleh: Melinda Fauziyah, Sukawi, Agung Budi Sardjono Universitas Esa Unggul adalah
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
38 BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep dasar perancangan kampus sekolah seni rupa dan desain Indonesia yaitu keselarasan dengan lingkungan sekitar dimana berada dalam kawasan kampus Telkom. 5.1 Konsep Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia kerja saat ini semakin meningkat sehingga menyebabkan manusia menghabiskan waktunya untuk terus bekerja dan bekerja. Hal ini terjadi hampir di kota-kota
Lebih terperinciD.03 PERAN RUANG TERBUKA SEBAGAI RUANG SOSIALISASI ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA
D.03 PERAN RUANG TERBUKA SEBAGAI RUANG SOSIALISASI ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA Suryaning Setyowati Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta suryanings@yahoo.com
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : aksesibilitas, kenyamanan spasial, area publik, pengunjung.
ABSTRAK Tempat makan dengan konsep yang tertata ditunjang makanan enak tidaklah cukup untuk memenuhi kriteria menjadi sebuah tempat makan yang baik. Visualisasi yang baik bukan merupakan jaminan bagi sebuah
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciFasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)
Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur
Lebih terperinciBAB VI : DESAIN RANCANGAN
BAB VI : DESAIN RANCANGAN A. Heritage Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi yang menitik beratkan Prambanan sebagai peninggalan sejarah maka untuk memberikan kesan heritage
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan dijabarkan kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan berisi rangkuman dari hasil penelitian dan pembahasan sekaligus menjawab tujuan penelitian di bab
Lebih terperinciTERITORI RUANG PUBLIK PERKOTAAN STUDI KASUS KOTA SEMARANG, SURAKARTA DAN YOGYAKARTA
TERITORI RUANG PUBLIK PERKOTAAN STUDI KASUS KOTA SEMARANG, SURAKARTA DAN YOGYAKARTA Supriyono 1), Etty E Listiati 2) 1) Program studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Katolik Soegijapranata
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.
BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria
Lebih terperinciBAB IV PANDUAN KONSEP
BAB IV PANDUAN KONSEP 4.1. Visi Pembangunan Sesuai dengan visi desa Mekarsari yaitu Mewujudkan Masyarakat Desa Mekarsari yang sejahtera baik dalam bidang lingkungan, ekonomi dan sosial. Maka dari itu visi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta yang menyandang predikat sebagai kota pelajar, serta Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbesar di Indonesia tentu akan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Gambaran beberapa kata kunci dengan pengelompokan dalam tapak dan sekitarnya, dengan pendekatan pada tema : Diagram 3.1.Latar Belakang Pemilihan
Lebih terperinciBAB III TAMAN KRIDA BUDAYA MALANG
BAB III TAMAN KRIDA BUDAYA MALANG 3.1. Paparan Proyek Taman Krida Budaya Malang adalah fasilitas pertunjukan sosial budaya yang berada di kota Malang. Terdiri dari kompleks bangunan dengan luas lahan 17.050
Lebih terperinciPola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Luar Kawasan Wisata Songgoriti Batu
Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Luar Kawasan Wisata Songgoriti Batu Shabrina Ghaisani 1, Subhan Ramdlani 2, Jenny Ernawati 2 1Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 2 Dosen
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI LOKASI RUMAH SAKIT UMUM (Studi Kasus RSUD Dr. Moewardi Surakarta)
ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI LOKASI RUMAH SAKIT UMUM (Studi Kasus RSUD Dr. Moewardi Surakarta) Suwarno Program Studi Teknik Sipil Universitas Surakarta Jl. Raya Palur KM 5 Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kawasan Lembah UGM merupakan kawasan yang didominasi oleh hijauan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 "Sunday Morning" di Kawasan Lembah UGM Kawasan Lembah UGM merupakan kawasan yang didominasi oleh hijauan yang cukup luas. Sebagai salah satu ruang terbuka hijau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, fasilitas olahraga sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat salah satunya adalah kolam renang. Dalam perkembangannya, fasilitas kolam renang yang baik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab (V) Kesimpulan dan saran menjelaskan kesimpulan atas temuan penelitian berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan saran berdasarkan proses penelitian yang dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan kebutuhan tiap orang di dalam beraktivitas setiap hari. Berbagai kemudahan untuk berpindah tempat dari tempat asal menuju tempat tujuan menjadi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN
BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN VI.1. KESIMPULAN Kegiatan pasar minggu pagi di kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada diminati oleh kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas sebagai sarana relaksasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di tambah dengan kebutuhan hidup sehari hari yang harus terpenuhi. Suatu lahan kota akan mengalami perkembangan,
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep yang terdapat
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep yang terdapat pada Bab V yaitu, konsep from nature to nature yang sesuai dengan prinsip prinsip green
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP LINGKUNGAN SEKITAR DAN DALAM TAPAK 5.1.1. Konsep Ruang Luar Jalan bulungan adalah daerah yang selalu ramai karena adanya area komersil seperti Blok M Plaza, maka dari
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Adisucipto yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta merupakan bandar udara yang digunakan sebagai bandara militer dan bandara komersial untuk penerbangan
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH TATA RUANG TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI MALIOBORO MALL, GALERIA MALL DAN AMBARRUKMO PLAZA, YOGYAKARTA 2014
BAB III. TINJAUAN LOKASI III.1 Lokasi Lokasi merupakan salah satu strategi pemasaran. Lokasi yang strategis di pusat kota atau dekat dengan pusat kegiatan manusia merupakan pilihan yang tepat untuk mendirikan
Lebih terperinci