Diagram Dahan/Batang Daun.

Transkripsi

1 Diagram Dahan/Batang Daun. Bagian ini khusus membahas Diagram Dahan/Batang Daun, diagram ini sekarang sangat populer di dunia Statistika, oleh sebab itu dimasukkan kedalam bahan ini. Pada dasarnya diagram dahan daun ini fungsinya sama dengan histogram yaitu suatu diagam yang digunakan untuk melihat sebaran/distribusi data. Sama-sama dibentuk dengan cara mengelompokan pengamatan-pengamatan ke dalam kelas-kelas. Hanya saja kelas-kelas tersebut dibentuk berdasarkan digit-digit pada nilai pengamatan. Dalam pembuatan diagram dahan daun, setiap nilai dipisahkan atas digit utama dan digit penyerta. Digit utama sebagai dahan/batang dan digit penyerta sebagai daun, digit penyerta/daun harus terdiri dari satu digit. Diagram dahan daun disusun baris-perbaris secara vertikal dan ini cukup efektif untk menggambarkan pola sebaran dari data yang berukuran kecil. Misalkan kita memilki kumpulan sebagai berikut : Langkah-langkah membaua diagram dahan daun:. Plot dahan/batang. Karena jangkauannya berkisar dari sampai, maka kita akan memerinci menjadi angka puluhan dan angka satuan. Puluhaan menjadi dahan/batang dan satuan menjadi daun. Semua angka untuk dahan/batang harus dibuat lengkap, walaupun isi data tida ada. Tahap Penyususnan Lajur Dahan/Batang

2 . Tambahkan daunnya (digit penyerta) Tahap Angka. Tambahkan data selajutnya: Tahap Angka Tahap Angka.... Urutkan daunnya: Tahap Angka...

3 . Angka adalah bernilai, sehingga unit untuk diagram dahan daun ini adalah.. Diagram Dahan Unit= Daun Contoh. Buatlah diagram dahan daun dari data di bawah ini :,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Yang menjadi daun adalah angka desimalnya,, angka menjadi dahan angka menjadi daunnya, maka kita ingin memperbesar intervalnya maka untuk menjadi daun adalah jarak (lebar) intervalnya, yaitu -. ditulis dengan *,.-. ditulis t (two,three),. -. ditulis f (four, five),. -. ditulis s (six, seven),. -. ditulis.(titik). Penulisan angkanya dibulatkan ke bawah sehingga, menjadi dan seterusnya. Diagram dahan daun untuk data di atas menjadi seperti terlihat pada gambar Dahan Daun

4 * t s. * t f s. * t f s. Gambar. Diagram Antara batang/dahan boleh dibatasi garis, boleh juga tidak. Contoh lain Sebagai contoh, perhatikan data berikut.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Untuk data, kita bisa mengambil dua digit pertama sebagai dahan dan digit terakhir sebagian daun. Jika data menunjukkan,, maka kita harus menuliskan daun pada dahan. Didaptkan hasil sebagai berikut. Unit =.

5 Biasanya diagram dahan daun ini dilengkapi dengan informasi mengenai unit yang ditempatkan bagi digit penyerta. Jika unit =,, berarti bahwa digit penyerta berada pada posisi angka di belakang koma. Jika unit = berarti bahwa digit penyerta berada posisi satuan. Jika angka desimal terakhir diabaikan maka diagramnya akan menjadi: Unit =, Diagram dia atas terlihat terlalu padat, oleh sebab itu, dahan/batangya bis dibagi menjadi dua, sehingga gambarnya menjadi: Unit =. *. *. Keterangan: * =,,,,. =,,,, Kalau dirasakan masih terlalu padat, maka daun dapat dibagi lima dan diagramnya menjadi: Unit =, * t f s. * t f s Keterangan: * =, t =, f=, s=,

6 . =,. Diagram Kotak Garis Setiap data memiliki median, kuartil pertama (Q) dan kuartil ketiga (Q). Selain itu, kelompok data tersebut juga memiliki nilai tertinggi (a) dan nilai terendah (b). kelima nilai ini dinamakan ringkasan lima angka bagi kelompok data tersebut. Secara umum, diagram kotak garis ini memiliki bentuk sebagai berikut : Q Md Q Batas garis kiri Batas garis kanan X (hari bolos) Batas garis kiri (BGKi): tergantung pada dua nilai, yaitu: Xmin dan Q-.(IQR). a) Jika Xmin < Q-.(IQR), maka BGKi= Q-.(IQR) b) Jika Xmin > Q-.(IQR), maka BGKi= Xmin Batas garis kanan (BGKa): tergantung pada dua nilai, yaitu: Xmaks dan Q+.(IQR). a) Jika Xmaks > Q+.(IQR), maka BGKa= Q+.(IQR) b) Jika Xmaks < Q+.(IQR), maka BGKa= Xmaks Beberapa nilai pada kelompok data dapat didefenisikan sebagai pencilan, yaitu data yang rendah atau tinggi sehingga terlihat memencil dari kelompok data tersebut. Pencilan tersebut dapat terjadi karena kesalahan pengukuran, pencatatan dan lain-lain. Jika pencilan tersebut terjadi karena kesalahan-kesalahan seperti itu, maka data tersebut dihilangkan dalam analisis. Namun tidak semua pencilan terjadi karena kesalahan tersebut. Pencilan-pencilan tersebut ini tidak dapat dihilangkaan begitu saja dalam analisis. Guna diagram kotak garis adalah untuk melihat sebaran data (simetrik atau tidak dan penjulurannya) dan untk menentukaan kehadiran pencilan.