Penggunaan Metode Fernald Untuk Meningkatkan Prestasi Membaca Braille Siswa Tunanetra Kelas II SDLB Negeri Sabang
|
|
- Liana Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,28-36 Penggunaan Metode Fernald Untuk Meningkatkan Prestasi Membaca Braille Siswa Tunanetra Kelas II SDLB Negeri Sabang MARIAH 1, SYARIFUDDIN 2 1 Guru Kelas Tunanetra SDLB Negeri Sabang 2 Guru Kelas SD Negeri 22 Sabang Abstrak. Penelitian yang berjudul Penggunaan metode Fernald untuk meningkatkan prestasi membaca Braille siswa tunanetra kelas II SDLB Negeri ini mengangkat masalah apakah penggunaan metode Fernald dapat meningkatkan prestasi membaca Braille siswa tunanetra. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi membaca Braille dengan menggunakan metode Fernald. Subjek penelitian ini adalah siswa tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang yang berjumlah 3 siswa yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Metode yang digunakan metode penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan secara teknik tes dan obsevasi untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya. Hasil analisis data menunjukkan bahwa, kemampuan rata-rata atau nilai rata-rata siswa tunanetra dalam membaca Braille adalah 73 pada siklus I dan 87 pada siklus II. Berdasarkan kategori nilai yang menjadi acuan peneliti, nilai rata-rata 87 berada pada kategori baik. Dengan demikian, kemampuan rata-rata siswa tunanetra berdasarkan hasil penelitian ini tergolong baik. Demikian juga halnya dengan aktivitas guru dalam proses pembelajaran diperoleh skor rata-rata persentase 77,8% pada siklus I dan 91,7% pada siklus II. Skor 91,7% berada pada kategori berhasil karena nilai dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%. Untuk aktivitas siswa tunanetra berdasarkan analisis data diperoleh skor rata-rata persentase pada siklus I 75% dan sikus II 94,4%. Skor 94,4% berada pada kategori berhasil karena nilai dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%. Disarankan penelitian yang berhubungan dengan membaca Braille pada jenjang SDLB sederajat dapat dilanjutkan oleh peneliti lain sehingga dapat terungkap hal-hal yang belum terungkap melalui penelitian ini, misalnya alat bantu jalan anak tunanetra.. Kata kunci: Membaca Braille, metode Fernald. Received: 01 September 2016, Revision: 04 Oktober 2016, Accepted: 11 Desember 2016 Print ISSN: Copyright@2017. Published by Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Lestari Jaya. 28 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
2 Pendahuluan Banyak orang menginginkan dirinya menjadi pandai dan cerdik, sayangnya keinginan itu kadang tidak disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh. Kecerdikan dan kecendekiawanan itu tidak datang secara tiba-tiba, salah satu untuk menuju keaarah itu adalah rajin membaca. Pada hakikatnya keterampilan membaca perlu dimiliki oleh setiap orang baik orang normal maupun orang yang memiliki hambatan tak terkecuali anak tunanetra, agar mereka seperti anak normal pada umumnya. Tempat belajar yang sesuai adalah di SLB atau di SDLB. Tujuannya agar mereka mendapatkan pelajaran secara khusus dengan kelainan yang dimilikinya. Kemampuan membaca tidak hanya memungkinkan seseorang meningkatkan ketrampilan kerja dan penguasaan berbagai bidang akademik, tetapi juga memungkinkan berpartisipasi dalam kehidupan sosial, budaya, politik, dan memenuhi kebutuhan emosional. (Mencer seperti dikutip Mulyanto Abdurahman 2005:239). Usaha untuk memiliki kemampuan prestasi membaca sudah tentu harus dimulai sedini mungkin, dimulai dari lingkungan keluarga dan juga lingkungan sekolah. Beragam pengertian membaca akan tetapi suara akhir dari pengertian membaca adalah memahami ide atau gagasan yang tersirat dalam bacaan. Bagi tunanetra adalah dengan menggunakan ujung-ujung jarinya bukan menggunakan penglihatannya. Tunanetra harus mengerti tulisan Braille. Bisa menulis Braille dan jika ingin membaca harus melatih ujung-ujung jarinya untuk membaca tulisan Braille yang terdiri dari 6 titik. Agar anak tunanetra mau belajar membaca dengan baik diperlukan pendekatan yang sesuai dengan kemampuan dan kejiwaan anak tunanetra tersebut. Walaupun sudah menggunakan metode yang sudah lazim yaitu SAS dan Drill ternyata masih juga belum berhasil dengan memuaskan. Ternyata nilai rata-rata harian membaca masih tergolong rendah. Dari 3 orang anak yang ada hanya 1 orang anak yang medapat nilai 60 sementara 2 orang anak lainnya maih mendapat nilai 55 dan 50. Rendahnya perstasi membaca kelas II tunanetra di SDLB Negeri Sabang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: 1. Faktor intern anak tunanetra itu sendiri 2. faktor ekstern, yaitu berupa media pembelajaran, buku bacaan, guru yang kurang menguasai materi pelajaran, dan metode pembelajaran. Bertitik tolak dari masalah tersebut di atas, maka penulis selaku guru berusaha untuk menangani permasalahan tersebut dengan cara mengajarkan membaca pada anak tunanetra. Salah satu metode yang diyakini dapat meningkatkan prestasi membaca anak tunanetra dengan menggunakan metode Fernald. Metode Fernald ini menggunakan materi bacaan dari kata-kata yang diucapkan anak dan tiap kata diajarkan secara utuh. Karena metode ini ada empat tahapan yang memungkinkan anak dapat membaca dengan baik, antara lain yaitu : 1. Guru menulis kata, kemudian anak menyelusuri dengan jarinya. Tahap berikutnya anak mengucapkan kata tersebut, kemudian menulis dan membacanya. 2. Anak bebas mempelajari kata sendiri dengan mengucapkan kemudian menulis 3. Anak membuat kata, mengucapakannya sebelum menulis 4. Anak mampu mengingat kata-kata baru berdasarkan kemiripan kata-kata yang telah dipelajarinya. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai anak benar-benar bisa menulis dan membaca tanpa dibantu guru. Dengan menggunakan metode Fernald, dipredikskan anak betul-betul dapat membaca. 29 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
3 Bertitik tolak dari uraian di atas peneliti ingin meningkatkan preatasi belajar membaca Braille siswa tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016 tertarik untuk membuat penelitian dengan mengambil judul Penggunaan metode Fernald untuk meningkatkan prestasi membaca Braille siswa tunanetra kelas II SDLB Negeri Sabang. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada anak tunanetra di kelas II SDLB Negeri Sabang pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Alasan peneliti melakukan penelitian di SDLB Negeri Sabang di karenakan sekolah tersebut belum pernah melaksanakan penelitian sejenis sebelumnya. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2015/2016, mengacu pada kelender akademik sekolah. Subjek penelitian ini adalah anak tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016. Anak tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016 berjumlah 3 orang siswa, terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 untuk anak tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016, untuk mata pelajaran bahasa Indonesi materi membaca Braille. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan observasi. 1. Tes, dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes formatif terdiri atas ketrampilan dan pengetahuan, inteligensi, aktivitas bakat dan minat seseorang atau kelompok dalam mengikuti pembelajaran. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah dalam bentuk praktik yang hasilnya akan hitung dalam bentuk skor. 2. Observasi, Menurut Suharsimi Arikunto (2001:128) observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a. Observasi non sistematis, yaitu dilakukan pengamat dengan tidak menggunakan instrument pengamatan. b. Observasi sistematis, yaitu dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan oleh guru dan mitra kolaborasi (teman sejawat) yang bertugas di SDLB Negeri Sabang dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian mengikuti langkah Nana Sudjana, 2005;76 dengan tiga tahap analisis yaitu tahap kategorisasi, validasi dan intepretasi data. Kategorisasi data dilakukan dengan memilihmilih data yang terkumpul berdasarkan kategori tertentu yang di tetapkan. Kategori yang dimaksud meliputi konsepsi awal siswa, jenis pertanyaan siswa, eksplorasi siswa, aktivitas siswa, penilaian akhir siswa. Validasi merupakan data yang kedua, dalam kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengelola data yang betul-betul objektif, valid dan diakui kebenarannya, validasi data dilakukan dengan observasi lapangan untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi. Melakukan diskusi dengan pengamat tentang hasil-hasil catatan yang ada di lapangan, kemudian diakhiri dengan penilaian baik penilaian proses maupun penilaian akhir kegiatan. Dari penilaian akhir kegiatan data 30 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
4 yang di peroleh disusun secara sistematis, dibedakan antara penilaian sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan sesudah dilaksanakan penelitian tindakan kelas, agar dapat digunakan untuk menarik satu kesimpulan, sehingga kesimpulan yang diperoleh benar-benar valid, sahih dan objektif. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes performance pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1. Untuk Hasil Belajar Siswa Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata, tes formatif (praktik) dapat dirumuskan: X X N X Dengan : = Nilai rata-rata (mean) ΣX =Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa (Sumber: Nana Sudjana, 2005;76) Pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca Braille dianggap tuntas bila perolehan hasil evaluasi siswa rata-rata hasil hitungan > 71, dan siswa dianggap tuntas dalam membaca Braille memperoleh nilai baik yaitu > 71. Keterangan : A = sangat baik. B = baik C = cukup D = kurang E = kurang sekali 2. Untuk ketuntasan belajar 31 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 2006 (Depdiknas, 2006), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 71, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: Siswa. yang. tuntas. belajar P x100 % Siswa (Sumber: Kurikulum Depdiknas, 2006) 3. Untuk lembar observasi Aktivitas guru dan siswa Untuk menghitung lembar observasi aktivitas guru dan siswa digunakan rumus sebagai berikut : X= Jumlah. hasil. pengama tan Jumlah. pengama tan = P1 P2 2 Dimana:% = Presentase pengamatan X = Rata-rata x = Jumlah rata-rata P1 = Pengamat 1 P2 = Pengamat 2 (Sumber: Suharsimi Arikunto, 2001: 208) Yang menjadi indikator keberhasilan tindakan ini adalah bilamana aktivitas siswa dalam membaca Braille mencapai tingkat keberhasilan 85% secara klasikal dan induvidual 65%, dan aktivitas guru dan aktifitas siswa mencapai 85%. Prosedur dan rencana penelitian disesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Yatim Riyanto, 2001;121), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah
5 direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada anak tunanetra di kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016, maka diperoleh data yang menunjukan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Selain dari itu terdapat beberapa hasil pembelajaran yang diperoleh setelah peneliti melakukan penelitian. Adapun hasil dari penelitian pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016 materi membaca Braille dengan menggunakan metode Fernald dapat dilihat pada analisis data persiklus berikut : A. Siklus I Siklus I terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, seperti berikut ini : 1. Tahap Perencanaan a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di sampaikan kepada siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca Braille. b. Membuat rencana pembelajaran (RPP), papan baca, lembar kerja siswa, menyusun alat evaluasi. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 08 Oktober 2015 pada anak tunanetra di kelas II semester I dengan jumlah siswa 3 orang siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan Guru Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan bahwa aktivitas guru pada aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah, menunjuk siswa untuk membuat kata dan dilakukan secar bergantian, membuat suasana belajar agar siswa bersaing dalam belajar membaca, dan memberi tes evaluasi. Ketiga aspek tersebut diatas merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan direvisi pada siklus berikutnya. Hasil observasi perolehan skor rata-rata persentase aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I masih tergolang rendah yaitu 3,1 atau 77,8%. Skor 77,8 dinyatakan belum berhasil, karena skor dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%. 2) Aktivitas Siswa Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan bahwa aktivitas siswa pada aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah; meraba kalimat sederhana, mengucapkannya, kemudian menulis dan membaca tulisannya, dan melakukan tes evaluasi. Kedua aspek yang mendapat nilai kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Hasil observasi perolehan skor rata-rata aspek aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I adalah 3 atau 75%. Skor 75% dinyatakan belum berhasil karena skor dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%. 3) Hasil Belajar Siswa Siklus I Dari analisis data dapat dijelaskan bahwa penggunaan metode Fernald untuk meningkatkan prestasi membaca Braille siswa tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai rata-rata pada siklus I adalah 73. dan ketuntasan baru mencapai 66,7% atau ada 2 siswa dari 3 siswa sudah tuntas belajar dan masih ada 33,3% atau ada 1 siswa lagi yang 32 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
6 belum tuntas belajar. Pada siklus I secara klasikal siswa tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016 belum tuntas belajar, karena seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 71, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. 3. Tahap Refleksi 1) Berdasarkan hasil nilai tes kemampuan awal dengan hasil tes kemampuan siklus I dapat dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih di bawah KKM. Pada pra siklus, jumlah siswa yang di bawah KKM sebanyak 3 siswa dan pada akhir siklus I berkurang menjadi 1 siswa. Nilai rata-rata kelas meningkat dari 55 menjadi 73. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. 2) Dari data siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang dicapai A (sangat baik) tidak ada (0%), yang mendapat nilai B (baik) ada 2 orang siswa (66,7%), yang mendapat nilai C ( cukup ) sebanyak 1 orang siswa (33,3%), sedangkan yang mendapatkan nilai D ( kurang ) tidak ada (0%). 3) Pada siklus I secara klasikal siswa tunanetra kelas II SDLB Negeri Sabang tahun 2015/2016 dinyatakan belum tuntas dalam pemebelajaran. 4. Tahap Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya diantaranya : 1. Guru harus lebih maksimal dalam menunjuk siswa untuk membuat kata dan dilakukan secar bergantian. 2. Guru harus lebih terampil lagi membuat suasana belajar agar siswa bersaing dalam belajar membaca. 3. Guru harus punya keberanian memberi tes evaluasi kepada siswa. B. Siklus II Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. 1. Perencanaan Pada siklus II ini dilakukan perencanaan yang lebih baik dari pada siklus I, agar kesalahan-kesalahan pada siklus I tidak terjadi pada siklus II ini. Perencanaan yang dipersiapkan adalah : a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di sampaikan kepada siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca Braille. b. Membuat rencana pembelajaran (RPP), papan baca, lembar kerja siswa, menyusun alat evaluasi. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2015 pada anak tunanetra di kelas II semester I dengan jumlah siswa 3 orang siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut: 33 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
7 1) Aktivitas Guru Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan bahwa aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Fernald untuk meningkatkan prestasi membaca Braille sudah menunjukkan hasil yang positif. Hasil observasi perolehan skor rata-rata aspek aktivitas guru dalam proses belajar mengajar siklus II sudah menunjukkan banyak perubahan, hal ini dapat dilihat dari kriteria skor rata-rata pencapaian adalah 3,7 atau 91,7%. Skor 91,7% dapat dikatakan berhasil karena kriteria skor dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%. 2) Aktivitas Siswa Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Fernald untuk meningkatkan prestasi membaca Braille sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hasil observasi perolehan skor rata-rata aspek aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar siklus II sudah menunjukkan banyak perubahan, hal ini dapat dilihat dari kriteria skor ratarata pencapaian adalah 3,8 atau 94,4%. Skor 94,4% dapat dikatakan berhasil karena kriteria skor dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85 %. 3) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Penggunaan metode Fernald untuk meningkatkan prestasi membaca Braille siswa tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai rata-rata pada siklus II adalah 85. dan ketuntasan sudah mencapai 100%. Jadi pada siklus II secara klasikal siswa tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016 telah tuntas belajar, karena seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 71, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. 3. Tahap Refleksi a. Berdasarkan hasil nilai tes kemampuan pada siklus I dengan hasil tes kemampuan siklus II dapat dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih di bawah KKM. Pada siklus I, jumlah siswa yang di bawah KKM sebanyak 1 siswa dan pada akhir siklus II jumlah siswa yang di bawah KKM sudah tidak tampak lagi. Nilai ratarata kelas meningkat dari 73 pada siklus I menjadi 87. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sudah seperti yang di inginkan yaitu 100%. b. Dari data siklus II, menunjukkan bahwa hasil yang dicapai A (sangat baik) ada 2 orang siswa (66,7%), dan yang mendapat nilai B (baik) ada 1 orang siswa (33,3%), yang mendapat nilai C (cukup) dan D (kurang) tidak ada (0%). c. Pada siklus II secara klasikal siswa tunanetra kelas II SDLB Negeri Sabang tahun 2015/2016 dinyatakan telah tuntas dalam pembelajaran. 4. Tahap Revisi Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode Fernald untuk meningkatkan prestasi membaca Braille dengan baik dan dilihat dari keaktifan siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlau banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya dapat tercapai. Pembahasan 1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Fernald memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi membaca Braille siswa tunanetra kelas II SDLB Negeri Sabang. Hal ini dapat dilihat dari semakin baiknya hasil belajar siswa pada materi yang disampaikan guru (nilai rata-rata siswa meningkat dari siklus I ke II,) yaitu masing-masing pada siklus I 73 dan pada 34 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
8 siklus II 87. Nilai ketuntasan belajar pada siklus II telah mencapi 100%. Jadi pada siklus II secara klasikal siswa tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016 telah tuntas belajar, karena seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 71, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. 2. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelaran Berdasarkan analisis data aktifitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode Fernald untuk meningkatkan prestasi membaca Braille siswa tunanetra kelas II semester I SDLB Negeri Sabang tahun pelajaran 2015/2016 dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru yang muncul. Berdasarkan analisis data menunjukkan perolehan kriteria skor rata-rata pada siklus I 3,1 atau 77,8% dan pada siklus II 3,7 atau 91,7%. Skor 91,7% sudah dapat dikatakan berhasil karena skor dikatakan berhasil adalah skor sama atau lebih besar dari 85%,. Dengan pencapaian tersebut aktivitas guru dikategorikan aktif dan penuh semangat. 3. Aktivitas SiswaDalam Mengikuti Pembelajaran Sedangkan untuk aktifitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Fernald untuk meningkatkan prestasi membaca Braille menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dengan rata-rata pencapaian yaitu pada siklus I 3 atau 75%, dan pada siklus II 3,8 atau 94,4%. Skor 94,4% sudah dapat dikatakan berhasil karena skor dikatakan berhasil adalah sama atau lebih besar dari 85%. Dengan pencapaian tersebut maka dapat dikatakan bahwa aktifitas siswa dikategorikan aktif dan bersemangat. Simpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penggunaan metode Fernald memiliki dampak positif untuk meningkatkan prestasi membaca Braille siswa tunanetra kelas II SDLB Negeri Sabang yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklusnya, yaitu siklus I (66,7%), dan siklus II (100%), sedangkan untuk nilai rata-rata yaitu siklus I (73), dan siklus II (87). 2. Penggunaan metode Fernald juga berdampak positif pada aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan ratarata persentase pencapaian adalah pada siklus I 3,1 atau 77,8% dan pada siklus II menjadi 3,7 atau 91,7%. 3. Penggunaan metode Fernald juga berdampak positif pada aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan rata-rata persentase pencapaian adalah pada siklus I 3 atau 75% dan pada siklus II menjadi 3,8 atau 94,4%. 4. Penggunaan metode Fernald menciptakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: 1. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan Penggunaan metode Fernald memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan 35 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
9 metode Fenald dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. 2. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di SDLB Negeri Sabang anak tunanetra kelas II semester I tahun pelajaran 2015/ Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. Cipta. Kherbhan dan Lerner (Terjemahan oleh M Sodiq 1999). Strategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus, Jakarta, Depdiknas. Mencer (Terjemahan oleh Mulyanto Abdurahman Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta : IKIP Jakarta Press. Rini Hildayani, Penanganan Anak Berkelainan, Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana, N Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tien Supartinah, 2005 Psikologi Anak Luar Biasa, Surakarta : UNS Press. Daftar Pustaka Anitah, Sri, W, dkk Strategi Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Bina Aksara. Departemen Pendidikan Nasional, Sistim Braille Indonesia Bidang Bahasa Indonesia, Jakarta : Dep Dik Nas Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Informasi Pelayanan Pendidikan Bagi anak Tuna Netra. Jakarta: Dep Dik Nas. Depdiknas, 2006, Kurikulum Berbasis Kompetensi, PT. Remaja Rasda Karya, Bandung. Heather Mason, (Terjemahan oleh Purwoko Hadi 2007). Komunikasi Aktif Bagi Tunenetra : Jakarta, Depdiknas. Kemmis, Mc Taggart (Terjemahan Yatim Riyanto), Prosedur penelitia Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneksa 36 Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains Vol.1 No
Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Siswa Kelas V SD Negeri 26 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,10-19 Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Siswa Kelas V SD Negeri
Lebih terperinciMelalui pembelajaraan kooperatif setting inklusif dapat meningkatkan hasil belajar pengukuran siswa tunadaksa kelas VI SDLB Negeri Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,126-134 Melalui pembelajaraan kooperatif setting inklusif dapat meningkatkan hasil belajar pengukuran siswa
Lebih terperinciMAMAD IDWAR Guru Dengan Tugas Tambahan Sebagai Kepala Sekolah SD Negeri 20 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,1-9 Meningkatkan Hasil Belajar Nilai-Nilai Juang Dalam Proses Perumusan Pancasila Melalui Model Pembelajaran
Lebih terperinciMelalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,59-68 Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia Melalui Metode Belajar Kelompok Siswa Kelas VI/A SD Negeri 2 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,86-95 Meningkatkan Hasil Belajar Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia Melalui Metode Belajar Kelompok
Lebih terperinciMelalui teknik dramatisasi dengan media cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan berekspresi sastra siswa kelas III/B SD Negeri 3 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,117-125 Melalui bergambar dapat meningkatkan kemampuan berekspresi sastra siswa kelas III/B SD Negeri 3 Sabang
Lebih terperinciIRMAWATI Guru PKn Dengan Tugas Tambahan Sebagai Kepala SD Negeri 19 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,188-195 Melalui metode bermain peran dengan model pembelajaran cooperative learning dapat meningkatkan hasil
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,69-76 Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N
Lebih terperinciMeningkatkan hasil belajar PKn materi musyawarah untuk mufakat melalui penerapan model time token siswa kelas V/A SD Negeri 2 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,178-187 Meningkatkan hasil belajar PKn materi musyawarah untuk mufakat melalui penerapan model time token siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
24 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian
Lebih terperinciMeningkatkan prestasi belajar pentingnya hidup rukun melalui pembelajaran cooperatif learning media stik berjalan siswa kelas II SD Negeri 15 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,167-177 Meningkatkan prestasi belajar pentingnya hidup rukun melalui pembelajaran cooperatif learning media
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung
Lebih terperinciNaomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS III SDI BERTINGKAT OEBOBO2 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
26 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek,Tempat, Waktu Penelitian 1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah pendidik sebagai peneliti, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa sebagai akibat dari
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan
Lebih terperinciIII. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini
III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian mengenai pembelajaran aspek
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian
Lebih terperinciMeningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini
Lebih terperinciGambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan kelas (PTK), PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Classroom Action Research 15 yang disingkat CAR atau dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK merupakan tindakan guru ketika melaksanakan kegiatan
Lebih terperinciPemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut
Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut Sarmina Kombuayo, Antonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program
Lebih terperinciOleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK
PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SD N 4 TANGGUNG KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciPenerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana
Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,
Lebih terperinciRukmia. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Pembelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana Di Kelas V SDN No. 1 Balukang II Rukmia Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang
Lebih terperinciUpaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale
Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Agusmawan, Imran, dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013
UPAYA MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL SERTA PEMECAHAN MASALAH LEWAT METODE BELAJAR AKTIF MODEL AIR PADA SISWA KELAS 7-1 SMP NEGERI 4 WARU TAHUN
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar
19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo Ruslan, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPenggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI Di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,20-27 Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI Di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016 FAUZIAH 1, MUHAMMAD
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBriandika Doni Arnanda, T.Sulistyono Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPINGPADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 3 DONOREJO PURWOREJO TAHUN AJARAN 2016/2017 Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono Universitas
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching Ismail, Minarni Rama Jura, dan Lestari M.P Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
A III METODE PENELITIAN A. entuk Penelitian Tindakan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD Feri Tirtoni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Sidoarjo Jl. Mojopahit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Wonotunggal 03 tahun pelajaran 2013-2014
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bermakna penelitian yang didesain untuk membantu guru mengetahui
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA Wiwik Hidayati SMP Negeri 3 Karangan Email: wiwihiday@yahoo.co.id Desa Sukowetan Karangan Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan kepada pengembang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
54 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 3 Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung
Lebih terperinciPersada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bermakna penelitian yang didesain untuk membantu guru mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). David Hopkins (dalam Trianto, 2012 : 15) menyebutkan penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Timbang 01 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, bertujuan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan metode PTK dikarenakan guru
Lebih terperinciAnnan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :
Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bermakna penelitian yang di desain untuk membantu guru mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (class action research),
BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (class action research), karena penelitian tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu Rizki Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
47 BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ( action research ), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea Warda, Syamsu, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo
Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo Hawia, Sahrudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana
Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu
Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas Musripan Abd Muis, Lilies, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. 3 Siwalempu Asmaul Husna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel.
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif tidak menggunakan pendekatan populasi dan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (classroom action research) yang artinya suatu kegiatan ilmiah yang
45 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode penelitian 1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang artinya suatu
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciOleh: Wahyu Trimei Pujilestari SLB Negeri Surakarta ABSTRAK
JRR Tahun 24, No.1, Juni 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN CONTOH HARGA DIRI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS VII SLB NEGERI SURAKARTA (Metode
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk
28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 ISSN X. Dian Kustianti. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 2 Patukuki Pada Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Pembelajaran Menggunakan Media Kartu Dian Kustianti Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cilamaya I Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciBAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,
37 BAB III RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, Menurut Kasihani Kasbolah (1998:13), penelitian tindakan kelas merupakan salah satu
Lebih terperinciPeningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka
Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka Amiruddin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini bermanfaat untuk mengambil keputusan yang bijak tentang metode yang
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindaka Kelas yang bermakna penelitian yang didesain untuk membantu guru mengetahui
Lebih terperinciPenerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di kelas IV SD Negeri 16 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(2), 2017,135-146 Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perpindahan panas di
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS Sujianto SMP N 2 Kokap Kulonprogo, Indonesia Email: ayahzahra0101@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinci