BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pendapat Winarno Surakhmad (1995:131) metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknis atau alat tertentu. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1997:4) seorang tokoh bidang penelitian memberikan pengertian metode sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu kebenaran pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Sesuai dengan tujuannya yakni untuk Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). menguji suatu hipotesis maka peneliti menggunakan PTK adalah suatu penelitian berbasis kelas. Penelitian Tindakan Kelas dapat dilakukan mandiri atau secara kolaboratif, baik dengan teman sejawat, kepala sekolah, dosen dan pihak-pihak lain yang relevan dengan Penelitian Tindakan Kelas. Sudah lebih dari 10 tahun yang lalu Penelitian Tindakan Kelas dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung didalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan. 1. Penelitian : Menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan : Menunjukkan pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas : Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. 16

2 17 Penggabungan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, (3) kelas, dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Adapun ciri-ciri khusus dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut: a. Adanya tindakan (action) yang nyata dari guru atau mahasiswa, karena keduanya melaksanakan dua peran yaitu sebagai guru model dan sebagai peneliti. b. Tindakan itu dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik atau peneliti. c. Untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis. d. Apa masalah, mengapa terjadi, dan bagaimana memecahkan masalah. 3.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan tahapan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi. Adapun penjelasan untuk masing-masing tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pertama: Menyusun rancangan tindakan (planing) Dalam hal ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Jika yang digunakan dalam penelitian ini bentuk terpisah maka peneliti dan pelaksana, harus melakukan kesepakatan terlebih dahulu. Dikarenakan pelaksana guru peneliti adalah pihak yang paling berkepentingan untuk meningkatkan kinerja, maka pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan selera dan kepentingan guru peneliti, agar pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar, realistis dan dapat dikelola dengan mudah. 2. Tahap kedua: Pelaksanaan Tindakan (acting) Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini guru pelaksana harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

3 18 3. Tahap ketiga: pengamatan (observing) Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. 4. Tahap ke empat: Refleksi (Reflecting) Tahap ke empat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan Latar Penelitian Tempat Penelitian Penelitian ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan kabupaten Semarang Jawa Tengah. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dikarenakan tempatnya yang tidak terlalu jauh, sehingga dapat lebih mudah menjangkau sekolah tersebut. Penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Maret 2016 sebagai proses penelitian siklus pertama yang dilakukan dalam dua kali pertemuan dan pada tanggal 7 April 2016 sebagai proses siklus kedua yang dilakukan hanya satu kali pertemuan saja Subjek Penelitian Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kabupaten Semarang, Jawa Tengah berjumlah 25 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan, pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Karakteristik siswa kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Siswa tergolong pandai ada 4 orang anak siswa berkemampuan rata-rata 3. 6 siswa berkemampuan rendah

4 19 Karakteristik siswa seperti diatas, dapat dikemukakan bahwa dalam proses pembelajaran yang berlangsung setiap hari hanya siswa-siswa yang tergolong pandai saja yang biasanya aktif dan siswa yang berkemampuan rendah biasanya sangat tergantung pada siswa lain yang aktif. 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). a. Variabel Bebas (X) Menurut Sugiyono (2011) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran problem based learning dan metode demonstrasi. b. Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y) Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dan Benda Langit. 3.5 Definisi Variabel Definisi masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Upaya peningkatan, memiliki arti sebagai usaha secara terprogram dan terarah untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. 2. Hasil belajar menurut Nawawi dalam K.Brahim (2007:39) adalah sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam memperlajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes pada materi pelajaran IPA. 3. Model Problem Based Learning dan Metode Demonstrasi: a. Model Problem Based Learning menurut Pannen (2001:85) mengatakan dalam model pembelajaran PBL, siswa diharapkan untuk terlibat dalam

5 20 proses penelitian yang mengaharuskannnya untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah. Smith & Ragan (2002:3), seperti dikutip Visser, mengatakan bahwa model pembelajaran dengan menggunakan PBL merupakan usaha untuk membentuk suatu proses pemahaman isi suatu mata pelajaran pada seluruh kurikulum. b. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, sistuasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruannya, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pembelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, seghingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. 3.6 Rencana Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, langkah-langkah atau prosedur umum yang dapat dilakukan meliputi : 1. Pengembangan atau penetapan fokus masalah penelitian 2. Perencanaan tindakan perbaikan 3. Pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi 4. Analisis dan refleksi 5. Perencanaan tindak lanjut Untuk lebih jelasnya langkah-langkah tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Pengembangan atau Penetapan Fokus Penelitian 2. Merasakan adanya masalah Permasalahan yang diangkat dalam Penelitian Tindakan Kelas harus benarbenar merupakan masalah yang dihayati oleh guru dalam praktek pembelajaran

6 21 yang dikelolanya, bukan masalah yang disarankan, apalagi disarankan oleh pihak luar. Permasalahan tersebut dapat bersumber dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, hasil belajar, dan interaksi pembelajaran. a. Identifikasi Masalah Pada tahap ini yang penting dilakukan adalah menghasilkan gagasan-gagasan awal mengenai permasalahan aktual yang dialami guru di kelas. Berangkat dari gagasan awal tersebut guru dapat berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan dengan menggunakan PTK. b. Analisis Masalah Setelah memperoleh sekian banyak permasalahan melalui proses identifikasi, maka selanjutnya melakukan analisis terhadap masalah-masalah tersebut untuk menentukan urgensi mengatasinya. Dalam hal ini nantinya akan ditemukan permasalahan yang sangat mendesak untuk diatasi. c. Perumusan Masalah Setelah menetapkan fokus penelitian, maka perlu dilakukan perumusan masalah secara lebih jelas, spesifik dan operasional. Tahapan-tahapan diatas akan membentuk sebuah siklus dan siklus tersebut diulang dengan perbaikanperbaikan yang diperlukan dan kemudian mengarah pada pencapaian hasil yang diharapkan dalam suatu kegiatan PTK yang dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus dan dengan beberapa langkah-langkah kegiatan Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi masalah 2) Menyusun rencana pembelajaran perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit. 3) Memilih dan menentukan pendekatan dan model pembelajaran yang tepat yaitu penggunaan Model Problem Based Learning dengan berbantuan Metode Demonstrasi.

7 22 4) Mempersiapkan alat peraga dan media berupa sebuah gambar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 5) Membuat dan merancang lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru beserta indikatornya (lampiran hal.91-93). 6) Merancang dan menyusun lembar soal evaluasi (lampiran hal.80). a. Tindakan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran meliputi 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa bersama. 2) Membuka pelajaran meliputi tujuan pembelajaran dan materi yang akan disampaikan. 3) Guru memberikan sebuah gambar berupa gambaran awal sebuah hutan yang hijau dan rimbun, kemudian memberikan beberapa gambar lain berupa gambar hutan yang terbakar, gambar hutan yang gundul dan yang terakhir adalah gambar terjadinya longsor. 4) Setelah guru selesai memberikan beberapa gambar kemudian guru meminta siswa untuk menceritakan setiap gambar yang sudah diberikan serta menanyakan apa sebenarnya masalah yang terjadi dan akibat yang muncul sehingga menyebabkan timbulnya masalah. 5) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (setiap kelompok 5 siswa) untuk berdiskusi. 6) Guru menjelaskan bagaimana cara mengerjakan tugas kelompok yang sudah dibagikan beberapa gambar yang berbeda-beda. 7) Guru membimbing dan membantu siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok. 8) Siswa mempresentasikan hasil dari diskusi kelompoknya. 9) Membahas hasil diskusi secara bersama-sama. 10) Melakukan tanya jawab dengan guru tentang materi yang belum dimengerti.

8 23 11) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. 12) Guru membagikan soal tes tertulis (pilihan ganda dan uraian) untuk dikerjakan secara individu, sebagai sarana pengukuran tingkat pemahaman dan tingkat keberhasilan belajar siswa. 13) Pemantapan dan tindak lanjut dengan mendorong siswa untuk kembali mempelajari materi yang sudah dipelajari sebelumnya. b. Observasi Pada tahap pengamatan pembelajaran tentang perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit dilakukan dengan menggunakan lembar observasi tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru beserta indikatornya. Adapun aspek-aspek yang diamati adalah sebagai berikut: 1. Perilaku Guru a. Guru memberikan sebuah gambaran permasalahan yang menyebabkan perubahan kenampakan permukaan bumi. b. Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar. c. Guru membimbing penyelidikan siswa tentang masalah perubahan kenampakan permukaan bumi. d. Guru mengembangkan dan membantu menyajikan hasil karya dari setiap kelompok. e. Guru menganalisis dan mengevaluasi proses bagaimana setiap kelompok memecahkan masalah. 2. Perilaku Siswa a. Siswa secara berkelompok mengurutkan beberapa gambar yang menjadi masalah dari perubahan kenampakan permukaan bumi. b. Siswa menceritakan awal dari permasalahan bagaimana awal terjadinya perubahan kenampakan permukaan bumi. c. Siswa menuliskan solusi bagaimana untuk mengurangi akibat dari adanya perubahan kenampakan permukaan bumi. d. Siswa mempresentasikan hasil dari kerja kelompoknya. e. Siswa mengomentari hasil diskusi dari kelompok lain.

9 24 d. Refleksi Dari hasil observasi peneliti bersama teman sejawat mengadakan refleksi untuk mengetahui kebaikan dan kekurangan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Adapun kelebihan dan kekurangan pada pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut : 1. Kekurangan : a) Saat menyampaikan tujuan pembelajaran seharusnya ditulis di depan kelas dan tidak hanya disampaikan saja. b) Penyampaian materi masih kurang sesuai. c) Dalam pembagian kelompok sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan dalam kelompok tersebut, agar sisa tidak gaduh saat berkelompok. d) Belum semua anak beraktivitas dan berpendapat. e) Soal sebaiknya harus disesuaikan kembali dengan indikator pembelajaran. 2. Kebaikan : a) Penyampaian materi yang cukup baik. b) Siswa mampu berdiskusi dengan baik. c) Penggunaan media dan alat peraga dalam pembelajaran yang menarik. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar bagi peneliti untuk mengevaluasi guru dan siswa selama proses pembelajaran. Hasil evaluasi digunakan untuk merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan materi yang berbeda namun masih dalam satu bab pembelajaran Siklus II 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut : a) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan materi yang berbeda yaitu tentang perubahan kenampakan benda langit.

10 25 b) Memilih dan menetukan pendekatan serta model pembelajaran yang tepat yaitu Model Problem Based learning dengan berbantuan Metode Demonstrasi. c) Mempersiapkan media dan alat peraga yang akan digunakan dalam perbaikan pembelajaran. d) Menyusun lembar kerja siswa. e) Membuat dan merancang lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru beserta indikatornya. f) Merancang dan menyusun soal evaluasi. 2. Tindakan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan indikator yang berbeda namun masih berkesinambungan yaitu tentang perubahan kenampakan benda langit, berikut adalah langkah-langkahnya: 1) Memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa bersama. 2) Membuka pelajaran meliputi tujuan pembelajaran dan materi yang akan disampaikan. 3) Menuliskan judul materi serta tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4) Memberikan motivasi kepada siswa berupa beberapa pertanyaan mengenai jenis-jenis benda langit. 5) Beberapa siswa melakukan sebuah percobaan yang mengarah pada sebuah permasalahan, yaitu mengenai perubahan kenampakan benda langit terutama pada perubahan fase bulan. 6) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (setiap kelompok 3 siswa) untuk berdiskusi. 7) Guru menjelaskan bagaimana cara mengerjakan tugas kelompok yang sudah dibagikan dalam bentuk lembar kertas (dilampirkan pada hal.) 8) Guru membimbing dan membantu siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok.

11 26 9) Siswa mempresentasikan hasil dari diskusi kelompoknya. 10) Membahas hasil diskusi secara bersama-sama. 11) Melakukan tanya jawab dengan guru tentang materi yang belum dimengerti. 12) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. 13) Guru membagikan soal tes tertulis (pilihan ganda dan uraian) untuk dikerjakan secara individu, sebagai sarana pengukuran tingkat pemahaman dan tingkat keberhasilan belajar siswa. 14) Pemantapan dan tindak lanjut dengan mendorong siswa untuk kembali mempelajari materi yang sudah dipelajari sebelumnya. 3. Observasi Tahap dalam pengamatan perbaikan pembelajaran tentang perubahan kenampakan benda langit dilakukan dengan menggunakan lembar observasi tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru beserta indikatornya. Adapun aspekaspek yang diamati sebagai berikut : a) Perilaku Guru b) Guru memberikan sebuah gambaran permasalahan mengenai perubahan kenampakan benda langit. c) Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar. d) Guru membimbing diskusi siswa tentang bagaimana proses perubahan kenampakan benda langit. e) Guru mengembangkan dan membantu menyajikan hasil karya dari setiap kelompok. f) Guru menganalisis dan mengevaluasi proses bagaimana setiap kelompok memecahkan masalah. g) Guru mengarahkan pada kesimpulan bersama. h) Perilaku Siswa i) Siswa secara langsung mengajukan pertanyaan dan melakukan diskusi dalam memecahkan masalah.

12 27 j) Siswa menceritakan permasalahan bagaimana awal terjadinya perubahan benda langit. k) Siswa mendengarkan dan memahami pendapat orang lain. 4. Refleksi Hasil observasi peneliti mengadakan refleksi untuk mengetahui kebaikan dan kekurangan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Secara umum hampir semua aspek yang menjadi fokus pengamatan yaitu berupa kekurangankekurangan pada pembelajaran siklus I telah dilaksanakan dengan baik oleh peneliti pada perbaikan pembelajaran siklus II. Keberhasilan perbaikan pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: a) Dalam menyampaikan tujuan pembelajaran sudah ditulis di depan papan tulis. b) Penyampaian materi sudah cukup baik. c) Sudah hampir semua atau bisa dikatakan 75% siswa ikut berpastisipasi dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar bagi peneliti untuk mengevaluasi guru dan siswa selama pembelajaran. hasil evaluasi dipergunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan. 3.7 Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang dipakai adalah dalam bentuk tes. Tes adalah serangkaian pernyataan, latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes dalam penelitian ini merupakan buatan guru. Tes digunakan karena dianggap sebagai alternative terbaik untuk mendapatkan data nilai prestasi siswa. Dengan tes dapat diperoleh data yang valid. Untuk mendapatkan hasil kemampuan siswa dapat diperoleh dari penerapan Model Problem Based Learning dengan berbantuan Metode Demonstrasi pada kompetensi dasar tentang perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit dengan memberikan sebuah tes. Tes ini dilakukan setiap akhir pertemuan.

13 28 Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengumpulan data melalui tes sebagai berikut: 1) Menyusun soal tes dengan berpedoman pada SK, KD kelas IV dan buku paket BSE IPA kelas IV semester 2. 2) Soal disusun berdasarkan tujuan pembelajaran dan untuk mengidentifikasi kemampuan siswa. Soal ini diberikan pada setiap akhir pertemuan. 3) Dari jawaban siswa yang dikerjakan secara individu tersebut diperiksa serta dianalisis sehingga dapat diperoleh data kemampuan siswa. 3.8 Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik kelas IV pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan dengan menggunakan Model Problem Based Learning berbantuan Metode Demonstrasi instrumennya adalah soal-soal tes pilihan ganda dan uraian untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Soal yang digunakan dalam siklus I adalah 20 soal yang terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian, kemudian pada siklus II soal tes dibuat 15 soal yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Berikut adalah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator yang digunakan dalam membuat soal pada siklus I dan II:

14 29 Tabel 3.1 SK, KD dan Indikator Pada Soal Mata Pelajaran IPA Kelas IV Siklus I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit 9.1. Mendeskripsikan perubahan kenampakan permukaan bumi Mengidentifikasi perubahan daratan, yang disebabkan oleh air dan udara misalnya: perubahan akibat pasang surut air laut, badai, erosi dan kebakaran Menjelaskan pengaruh air laut pasang dan surut bagi nelayan dan dermaga yang dangkal, pengaruh erosi kebakaran hutan bagi makhluk hidup dan lingkungannya.

15 30 Tabel 3.2 SK, KD dan Indikator Pada Soal Mata Pelajaran IPA Kelas IV Siklus II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 9. Memahami 9.2. Mendeskripsikan perubahan posisi bulan dan Mengidentifikasi kenampakan kenampakan bumi kedudukan benda permukaan bumi dan benda langit dari hari ke hari. langit misalnya mengamati penampakan benda langit, waktu dan posisi matahari terbit dan teggelam, penampakan bulan dari hari ke hari Mencari informasi tentang kedudukan benda langit. 3.9 Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan, 2004:104). Pendapat Arikunto (2010) observasi seringkali diartikansebagai suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Didalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bentuk tes pilihan ganda dan butir soal uraian. Pilihan ganda dan uraian sangat tepat digunakan untuk dapat mengetahui seberapa kemampuan siswa dalam memahami dan mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang dipelajari.

16 Validasi Data Validasi menunjukkan suatu taraf di mana alat pengukur itu memenuhi tujuan pengukuran semula. Dengan perkataan lain, bila alat pengukur itu tidak dengan teliti dan tetap mengukur apa yang menjadi tujuan yang seharusnya diukur, maka alat itu tidak memiliki validitas untuk maksud tersebut. Dapat terjadi bahwa sebuah alat pengukur memiliki reliabilitas yang tinggi tanpa dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Pengertian validitas tak dapat dipisah dari tujuan-tujuan tertentu yang akan diukur, termasuk didalamnya subjek yang harus menjalani pengukuran. Hal ini peneliti mendapatkan hasil berupa data pada soal pilihan ganda yang sudah diketahui hasil validitasnya. Hasil yang diperoleh yaitu berupa nilai formatif siswa dengan bentuk soal pilihan ganda dan uraian yang dikerjakan setiap akhir pembelajaran pada setiap siklus, namun dalam hal uji validitas ini hanya pada soal pilihan ganda saja yang diujikan. Pengolahan data validasi ini menggunakan sistem program SPSS 16.0, berikut hasil data soal yang valid: Tabel 3.3 Hasil Soal yang Valid dan Tidak Valid Pada Siklus I dan II Siklus Data Valid Tidak Valid Siklus I 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 2, 6, 17, 20 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19 Siklus II 1, 3, 4, 6, 8, 11, 12, 14, 16, 2, 5, 7, 9, 10, 13, 15, 18, 19 17, Reliabilitas Data Reliabilitas menunjukkan alat pengukuran itu dari pengaruh-pengaruh luar yang tidak diperhitungkan. Dengan demikian maka hasil pengukuran sebuah nilai haruslah betul-betul merupakan data yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor selain dari alat itu sendiri.

17 Analisis Pengolahan Data Analisis data hasil penelitian skripsi berbasis penelitian tindakan kelas dengan statistik deskriptif, adalah hasil analisis data sederhana yang melalui tahapan berikut: 1. Pengumpulan Data Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil penelitian pelaksana pembelajaran di kelas, observasi keaktifan siswa, motivasi belajar, dan hasil belajar. 2. Reduksi Data Dalam tahap ini, peneliti memilih dan memilah data yang relevan serta tidak relevan (data yang tidak relevan dibuang). 3. Pemaparan Data Dalam tahap ini peneliti memaparkan data-data yang terseleksi dalam bentuk (urutan jenis data): a. Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas. - Tabulasi, menghitung rata-rata, dan presentase - Analisis dan interpretasi data b. Data Hasil Tes Teknik penghitungan data hasil pada tes prinsipnya sama dengan analisis data hasil observasi motivasi belajar siswa karena n > 1, yaitu: - Mentabulasi nilai hasil belajar - Menghitung rata-rata dan presentase - Membuat tabel ketuntasan hasil belajar dan diagram ketuntasan hasil belajar siswa - Melakukan analisis butir soal untuk mengetahui tingkat kesukaran soal - Untuk analisis butir soal, pergunakan indeks tingkat kesukaran butir soal berikut ini.

18 33 Tabel 3.4 Indeks Tingkat Kesukaran Soal Menurut Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen dalam Anas Sudjono (2001:372) Interval Nilai Interpretasi/ Makna 0,00 0,30 Sukar (Sk) 0,31 0,70 Sedang (Sd) 0,71 1,00 Mudah (Md) - Menyusun tabel distribusi frekuensi - Membuat diagram Arikunto (2009:207) bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut dengan indeks kesukaran soal. Indeks kesukaran butir adalah bilangan yang menunjukkan dan mudahnya soal. Indeks kesukaran butir dapat dihitung dengan formula: p keterangan : p: indeks kesukaran butir B: jumlah responden yang menjawab benar JS: jumlah responden seluruhnya 4. Bandingkan Hasil Analisis Data Setiap Siklus (dalam bentuk matriks, tabel atau deskriptif) 5. Hasil belajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes antar siklus maupun indikator kerja, untuk mengetahui nilai rata-rata pada pre tes maupun post tes tiap siklus digunakan rumus :

19 34 : jumlah nilai siswa dalam suatu kelas N : jumlah siswa dalam suatu kelas R : nilai rata-rata kelas 3.14 Hasil Indeks Kesukaran Butir Soal Siklus I Hasil pengolahan indeks kesukaran butir soal pada siklus I menunjukan bahwa dari 15 soal pilihan ganda dua soal yang sukar yaitu pada soal nomor 6 dan 12. Kemudian soal dengan indeks sedang terdapat tiga soal yaitu pada nomor 2, 7 dan 8. Selanjutnya soal yang memiliki indeks mudah terdapat cukup banyak yaitu 10 soal yaitu pada nomor 1, 3, 4, 5, 9, 10, 11, 13, 14 dan Hasil Indeks Kesukaran Butir Soal Siklus II Hasil pengolahan indeks kesukaran butir soal pada siklus II di dapat bahwa dari 10 soal pilihan ganda terdapat dua soal yang dikategorikan sedang yaitu pada soal nomor 4 dan 10, kemudian soal yang dikategorikan mudah terdapat jauh lebih banyak yaitu 8 soal yang terdapat pada nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8 dan 9. Dalam siklus II ini tidak terdapat soal yang dikategorikan sukar Indikator Kerja Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar antara siklus 1 dan 2, dimana hasil belajar siswa pada siklus 2 ada peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus 1. Indikator keberhasilan juga ditetapkan dengan tingkat ketuntasan belajar mencapai 75% siswa memperoleh nilai di atas KKM untuk belajar IPA, dengan KKM = Prosedur Penelitian Prosedur penelitian disini adalah bentuk bagan atau urutan pelaksanaan dalam proses penelitian, mulai dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Bagan yang dimaksud adalah fase-fase dalam penelitian tin dakan kelas, Kemmis dan Mc Taggart menggambarkannya dalam siklus sebagai berikut:

20 35 Rencana Awal (Prasiklus) Evaluasi/ Refleksi Tindakan/Observasi Perencanaan Tindakan Perbaikan (Siklus I) Evaluasi/ Refleksi Tindakan/Observasi Pelaksanaan Tindakan Perbaikan (Siklus II) Evaluasi/ Refleksi Tindakan/Observasi Hasil Penelitian (Pencapaian Indikator Penilaian sebesar 75% siswa tuntas) Gambar 3.1 Bagan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc Taggart

21 36 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara mandiri namun masih dengan bantuan guru kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bukan hanya berusaha mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan pembelajaran seperti kesulitan dalam memahami materi, tetapi juga untuk memberikan beberapa solusi berupa tindakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut. Peneliti tindakan kelas merupakan studi sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan yang praktis namun berpengaruh bagi perkembangan hasil belajar siswa. Proses PTK merupakan suatu rangkaian siklus yang berkelanjutan. Di dalam dan di antara siklus itu terdapat informasi yang merupakan balikan. Penekanan dalam penelitian harus memberikan kesempatan pada peneliti untuk melakukan tindakan beberapa siklus agar berfungsi efektif. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses yang dinamis dari aspek perencanaan tindakan, observasi dan refleksi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada kajian ini, akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mencakup uraian mengenai metode penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian 30 BAB III Metode Penelitian 3.. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Pandansari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian. 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Sugiono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejondani Prambanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode adalah cara sistematis yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas kolaborasi yang merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada kajian ini, akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mencakup uraian mengenai metode penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan untuk memperbaiki praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas pertama kali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan metode PTK dikarenakan guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Penelitian Tindakan kelas (PTK) diperkenalkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Penelitian Tindakan kelas (PTK) diperkenalkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Tlogo kecamatan tuntang kabupaten semarang, dengan jumlah siswa 33 orang. 3.1.2. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka memecahkan permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan mencoba menerapkan model

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasearch. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SD Negeri Sukarame yang beralamat di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rencana Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. 3.1.2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Ledok 5 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal smester dua tahun ajaran 0/0

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Ada dua hal yang akan dideskripsikan dalam sub judul ini, yakni seting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Seting penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek yang diambil dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Gunung Terang, Kecamatan Tanjungkarang Barat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah pencermatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODEI PENELITIAN 15 BAB III METODEI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Besani, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 7 Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode dan Tekhnik Penelitian Metode yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Suharsimi Arikunto (2002:58)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Sedangkan model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kutowinagun 11 Salatiga kecamatan Tingkir Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap penelitian mengikuti yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Riyanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunharjo 01 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang-Banten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang-Banten BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN Pasirbuah yang beralamat di Jl. Gunungsari Km 14 Kp. Jambu Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2). 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, sebagaimana diungkapkan oleh Trianto (2010 : 13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pemilihan Metode Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari 23 A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari 2013. Penetapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metoda Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Keputusan mengenai metode yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODELOGI PENELITAN BAB III METODELOGI PENELITAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Elliot (1991) (dalam Kunandar, 2009:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan CAR (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Penelitian Tindakan Kelas Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta

Lebih terperinci