BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Sudirman Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran partisipasi penelitian Tempat penelitian (Sumber: Gambar 4.1 Peta Kelurahan Kumpulrejo Randuares adalah salah satu dusun yang berada di waliayah Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Salatiga. Berdasarkan Sistem Informasi Kelurahan (SIK) 2015 Kota Salatiga, jumlah penduduk di Dusun Randuares sebanyak 1597 jiwa. Komposisi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin menunjukkan perbedaan antara jumlah penduduk laki-laki dan 39
2 jumlah penduduk perempuan. Masing-masing sebesar 808 jiwa dan 789 jiwa. Porsi jumlah penduduk perempuan lebih sedikit jika dibandingkan dengan porsi jumlah penduduk laki-laki. Selain itu mayoritas pendidikan di Dusun Randuares adalah pada tingkat SD (22,73%). Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi status gizi masyarakat setempat mengingat peran perempuan sebagai ibu rumah tangga yang akan mempengaruhi pola pengasuhan dan pola makan yang dihidangkan. Mayoritas pekerjaan di Dusun Randuares adalah pelajar/mahasiswa (19,47%). Hal ini akan berpengaruh pada status pekerjaan dan pendapatan dalam keluarga yang dampaknya pada status gizi masyarakat. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di Dusun Randuares, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo pada tanggal 15 April Mei Selama 20 hari peneliti mendapatkan 56 responden dari 69 kuesioner yang dibagikan. Hal ini disebabkan ada beberapa keluarga yang jumlah balitanya lebih dari satu, ada keluarga yang pindah rumah serta usia balita yang sudah lebih dari 5 tahun. Dalam penelitian ini peneliti mengalami beberapa hambatan atau kendala yaitu: saat pengambilan kuesioner yang sudah diberikan kepada calon responden belum terisi, sehingga peneliti 40
3 harus menunggu terlebih dahulu untuk diisi. Peneliti kesulitan mencari rumah calon responden karena data yang didapat hanya nama balita, sehingga warga disana kurang familier dengan nama tersebut. 4.3 Hasil Penelitian Analisa Univariat Pada analisa ini peneliti menggambarkan karakteristik responden secara keseluruhan. Karakteristik yang ditampilkan meliputi: pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, status gizi balita pada ibu yang bekerja dan ibu yang tidak bekerja, serta pola asuh dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. a. Gambaran karakteristik ibudan balita di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Tabel 4.1Distribusi pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan penghasilan keluarga Variabel Jumlah (n) Persentase (%) Pendidikan ibu Tidak Sekolah 0 0% SD 6 11% SMP 23 41% SMA 17 30% Perguruan Tinggi 10 18% Total % 41
4 Pekerjaan ibu Tidak bekerja 26 46% Bekerja 30 54% Total % Penghasilan Keluarga 1 juta 25 45% > 1 juta 31 55% Total % Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pendidikan ibu di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo lebih banyak ada pada tingkat SMP (41%), selain itu masih ada yang hanya pada tingkat SD (11%). Kondisi ini dapat menghambat tercapainya pemenuhan nutrisi balita apabila ibu tidak mendapatkan informasi yang baik tentang kebutuhan nutrisi balita. Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa ibu yang bekerja (54%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja (46%), sehingga peran ibu kurang optimal dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, tabel 4.1 menunjukkan bahwa penghasilan keluarga untuk memperkuat dukungan keluarga dalam mempertahankan kebutuhan nutrisi anak cukup baik dengan sebagian responden berpenghasilan >1 juta (55%). 42
5 b. Gambaran komponen pola asuh dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Tabel 4.2 Distribusi persiapan dan penyimpanan bahan makanan, peran keluarga dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi balita, kemampuan ibu dalam memilih makanan yang sehat padaibu bekerja dan tidak bekerja Responden Variabel Jumlah (n) Persentase (%) Persiapan dan penyimpanan bahan makanan Tidak baik 5 16,67 Baik 25 83,33 Total Ibu Bekerja Peran keluarga dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi balita Tidak baik 3 26,67 Baik 22 73,33 Total Kemampuan ibu dalam memilih makanan yang sehat Tidak baik 3 10 Baik Total Persiapan dan penyimpanan bahan makanan Tidak baik 4 15,38 Baik 22 84,62 Total Ibu Tidak Bekerja Peran keluarga dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi balita Tidak baik 4 23,08 Baik 22 76,92 Total
6 Kemampuan ibu dalam memilih makanan yang sehat Tidak baik 3 11,54 Baik 23 88,46 Total Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada kelompok ibu yang bekerja dan tidak bekerja memiliki pola asuh dalam pemenuhan nutrisi yang baik. Hal tersebut terlihat dari persiapan dan penyimpanan bahan makanan ibu bekerja dan tidak bekerja dalam ketegori baik. Masing-masing sebesar 83,33% dan 84,62%. Peran keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dalam kategori baik, yaitu sebesar 73,33% dan 76,92%. dan kemampuan ibu bekerja dan tidak bekerja dalam memilih makanan yang sehat juga dalam kategori baik, yaitu sebesar 90% dan 88,46%. c. Gambaran status gizi anak usia 1 5 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Tabel 4.3 Distribusi status gizi anak usia 1 5 tahun Responden Ibu Bekerja Variabel Status gizi balita Jumlah (n) Persentase (%) Gizi buruk 0 0 Gizi kurang 5 16,67 Gizi baik Gizi lebih 4 13,33 Total
7 Ibu Tidak Bekerja Status gizi balita Gizi buruk 0 0 Gizi kurang 3 11,54 Gizi baik 23 88,46 Gizi lebih 0 0 Total Keterangan : Penghitungan berdasarkan klasifikasi status gizi menggunakan Z- score atau Standar Deviasi unit (SD) berdasarkan indeks BB/U Standar Buku Antropometri WHO-NCHS Tabel 4.3 menunjukkan bahwa balita pada ibu yang bekerja memiliku status gizi baik sebanyak 70% dan pada ibu yang tidak bekerja sebanyak 88,46%. Namun masih ada balita dengan status gizi kurang pada ibu bekerja dan tidak bekerja. Masing-masing sebesar 16,67% dan 11,5%. Selain itu, balita dengan status gizi lebih ditunjukkan pada ibu bekerja sebanyak 13,33% dan tidak ditemukanbalita dengan status gizi buruk pada ibu bekerja dan tidak bekerja Analisa Bivariat Tujuan dilakukan analisa bivariat adalah untuk menguji hipotesis, hubungan antara suatu variabel bebas dan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hipotesis dapat diterima atau tidak dilihat dari pvalue. Jika p value> 0,05 maka tidak ada hubungan namun jika p value< 0,05 maka ada hubungan. 45
8 a. Hubungan persiapan dan penyimapanan bahan makanan ibu bekerja dan tidak bekerja dengan status gizi anak usia 1 5 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Tabel 4.4 Analisis hubungan persiapan dan penyimpanan makanan ibu bekerja dan tidak bekerja dengan status gizi anak usia 1 5 tahun Responden Ibu Bekerja Persiapan dan penyimpanan Gizi kurang Status gizi Gizi Gizi baik lebih Total n % n % n % n % Tidak baik 1 3, , ,7 Baik , ,3 Total 4 13, ,3 4 13, p value 0,596 Ibu Tidak Bekerja Tidak baik , ,4 Baik 3 11, , ,6 Total 3 11, , ,668 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa persiapan dan penyimpanan bahan makanan ibubekerja dan tidak bekerja dalam kategori baik dengan status gizi baik, masing-masing sebesar 60% dan 73,1%. Walaupun persiapan dan penyimpan baik, tetapi masih ada status gizi balita kurang pada ibu bekerja dan tidak bekerja, yaitu sebesar 10% dan 11,5%. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persiapan dan penyimpanan makanan ibu bekerja dan tidak bekerja dengan status gizi anak usia
9 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo (p value> 0,05). b. Hubungan peran keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan status gizi anak usia 1-5 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Tabel 4.5 Analisis hubungan peran keluarga ibu bekerjadan tidak bekerja dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan status gizi anak usia 1-5 tahun Responden Ibu Bekerja Status gizi Peran keluarga Gizi Gizi kurang Gizi baik lebih Total n % n % n % n % Tidak baik 1 3,33 2 6, Baik ,7 4 13, Total 4 13, ,3 4 13, p value 0,481 Ibu Tidak Bekerja Tidak baik 1 3, , ,4 0,360 Baik 2 7, , ,6 Total 3 11, , Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja ikut berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak, yaitu masing-masing sebesar66,67%dan 76,9%. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa walaupun peran keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dalam kategori baik, tetapi masih ada status gizi balita yang kurang. Masing-masing sebesar 10% dan 7,7%. 47
10 Hal ini didukung dengan hasil uji chi-square yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara peran keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu bekerja dengan status gizi anak usia 1 5 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo (p value> 0,05). c. Hubungan kemampuan ibu bekerja dan tidak bekerja dalam memilih makanan yang sehat dengan status gizi anak usia 1 5 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Tabel 4.6 Analisis hubungan kemampuan ibu bekerja dan tidak bekerja dalam memilih makanan yang sehat dengan status gizi anak usia 1 5 tahun Responden Ibu Bekerja Kemampuan ibu Status gizi Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih Total n % n % n % n % Tidak baik 1 3,33 1 3,33 1 3, Baik Total 4 13, ,3 4 10, p value 0,256 Ibu Tidak Bekerja Tidak baik 1 3,85 2 7, ,5 Baik 2 7, , ,5 Total 3 11, , ,209 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa kemampuan ibu bekerja dan tidakbekerja dalam memilih makanan sehat dalam kategori baik dengan status gizi baik, yaitu masing- 48
11 masing sebesar 70% dan 80,8%. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa walaupun kemampuan ibu bekerja dan tidak bekerja dalam memilih makanan sehat baik, namun status gizi balita kurang sebesar 10% dan 7,7%. Hal ini didukung dengan hasil uji chi-squareyang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kemampuan ibu bekerja dan tidak bekerja dalam memilih makanan sehat dengan status gizi anak usia 1 5 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo (p value > 0,05). 4.4 Pembahasan Hubungan pola asuh ibu bekerja dan ibu tidak bekerja dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan status gizi anak usia 1 5 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo a. Hubungan persiapan dan penyimpanan makanan ibu bekerja dan ibu tidak bekerja dengan status gizi anak usia 1 5 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Kebanyakan ibu bekerja biasanya membelanjakan bahan makanan yang akan dimasak, tetapi karena keterbatasan waktu yang dimiliki ibu bekerja mempercayai anggota keluarga lain seperti nenek, saudara perempuan 49
12 atau orang lain untuk mengolah dan memasak bahan makanan tersebut. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Adriani & Kartika (2013), bahwa pada orang tua yang bekerja anak lebih sering diasuh oleh neneknya sehingga pola makan sesuai dengan kemauan nenekberdasarkan kebiasaan turun-temurun.misalnya, nenek seringkali memberikan pisang yang dikerok dan dicampur dengan nasi lalu diberikan kepada anak. Walaupun persiapan dan penyimpanan makanan dilakukan dengan baik, namun belum tentu akan mempengaruhi status gizi balita jika tidak diimbangi dengan asupan nutrisi yang optimal. Menurut penelitian yang dilakukan Masithah et al. (2005), kurang terjaminnya makanan dan kesehatan anak bisa menjadi salah satu faktor yang menghantarkan anak menderita kurang gizi. Walaupun persiapan dan penyimpanan makanan tidak langsung mempengaruhi status gizi balita, persiapan dan penyimpanan makanan harus tetap diperhatikan dengan baik dan benar karena jika tidak maka dapat menghilangkan atau merusak kandungan gizinya. Penelitian yang dilakukan oleh Purwaningrum & Wardani (2012), menyatakan bahwa makanan berpengaruh secara langsung terhadap status gizi. Proses pengolahan 50
13 dan pemasakan bahan makanan perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap kandungan gizi terutama pada vitamin dan mineral (Supariasa, 2001). Masakan yang dimasak terlalu matang akan merusak bahkan menghilangkan kadar gizi yang ada dalam bahan makanan tersebut. Selain itu perlu diperhatikan saat mengupas, memotong maupun mencuci bahan makanan karena jika kurang benar akan menghilangkan kandungan gizinya. Menurut BPOM (2003), cara penyimpanan bahan makanan yang baik adalah menyimpanan bahan makanan maupun produk pangan di tempat yang bersih, menyimpan bahan makanan dan bahan tambahan harus secara terpisah, bahan makanan yang mudah menyerap air harus disimpan di tempat yang kering, serta penyimpanan bahan baku harus sesuai dengan suhu penyimpanannya. Drummond (1996) dalam Hendra (2008) menambahkan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kandungan gizi dalam makanan dan menghindari dari kuman penyakit, yaitu: memilih bahan makanan yang segar dan berkualitas, menyimpan buah dan sayur dalam lemari pendingin untuk dapat menghambat kehilangan enzim pada makanan (kecuali pisang hijau, kentang dan jamur), tidak menyimpan bahan makanan terlalu lama, mencuci sayur 51
14 dengan cepat tanpa merendamnya terlebih dahulu, tidak merebus sayuran dengan air yang banyak dan jangka waktu lama karena akan menghilangkan kandungan zat gizinya, serta menggunakan wadah bercorak untuk menyimpan makanan karena jika tidak cahaya bisa merusak ribovlafin yang terkandung di dalamnya. Promosi dan pendidikan kesehatan adalah salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi anak yang optimal.dalam promosi ini ibu-ibu diajarkan cara mempersiapkan dan menyimpan makanan dengan baik dan benar dan memberikan edukasi tentang pentingnya mempertahankan kandungan gizi dalam makanan. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan berbagi cerita dan pengalaman tentang makanan yang seimbang serta variasi menu makanan bagi balita antar ibu-ibu dan tenaga kesehatan. b. Hubungan peran keluarga ibu bekerja dan ibu tidak bekerja dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan status gizi anak usia 1 5 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dipengaruhi oleh budaya, pengetahuan dan nilai-nilai yang 52
15 dianut keluarga tentang gizi, tradisi makan atau kebiasaan makan keluarga (Holman dalam Friedman et al. 2003). Karyadi (1985) menambahkan bahwa pola asuh makan pada balita berkaitan dengan kebiasaan makan yang telah ditanamkan sejak awal pertumbuhan manusia. Menurut Brooks (2011), dalam pemenuhan nutrisi, orang tua baik ayah maupun ibu diharapkan bekerja sama memberikan nutrisi yang optimal sesuai dengan tumbuh kembang anak dan membantu anak dalam mengembangkan kebiasaan makan yang sehat. Dalam penelitian ini peran keluarga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dalam kategori baik. Penelitian yang telah dilakukan Mirayanti (2012), menyatakan bahwa dalam pemenuhan nutrisi orang tua memiliki peran dalam mencontohkan anak untuk mengkonsumsi makanan sehat. Namun, lingkungan disekitarnya juga ikut mempengaruhi kebiasaan makan balita (Brooks, 2011). Balita biasanya akan meniru cara makan dan kebiasaan saudara atau temannya sehingga akan mempengaruhi pola makan (Judarwanto, 2004). Ibu bekerja mempunyai waktu yang terbatas dalam mengasuh dan mendidik anaknya dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Menurut hasil penelitian McIntosh 53
16 &Bauer (2006), ibu yang tidak bekerja dapat mengatur pola makan anak dengan baik, sehingga anak mendapat makanan yang sehat dan bergizi dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Hal ini didukung penelitian Diana (2006), yang menyatakan bahwa ibu bekerja harus berbagi waktu antara bekerja, pekerjaan domestik dan mengasuh serta mendidik anaknya. Hal yang harus diperhatikan orang tua adalah pengawasan dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak. Ibu bekerja harus dapat menyesuaikan waktunya antara pekerjaan dan mengurus anaknya. Sedangkan ibu yang tidak bekerja diharapkan dapat mengoptimalkan perannya dalam mempertahankan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak. c. Hubungan kemampuan ibu bekerja dan ibu tidak bekerja dalam memilih makanan sehat dengan status gizi anak usia 1 5 tahun di Dusun Randuares Kelurahan Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Sebuah studi yang dilakukan di daerah perkotaan Lesotho Afrika, menunjukkan bahwa kemampuan ibu dalam praktek pemberian makan dipengaruhi oleh pendidikan (Klemesu et al. 2000). Selain itu, hasil penelitian Liu et al. (2010), juga menunjukkan bahwa status ekonomi pada 54
17 keluarga akan berpengaruh terhadap sikap ibu dalam pemberian makanan yang tepat pada keluarga khususnya anak.keluarga dengan status ekonomi rendah hanya mampu memberikan makanan yang seadaanya dan kurang beragam, sedangkan keluarga dengan status ekonomi yang cukup biasanya membiarkan anak untuk makan jajanan warung maupun makanan atau minuman yang dijual di pinggir jalan seperti cilokdan lain-lain. Kemampuan ibu dalam memilih makanan yang sehat yang dimaksud adalah ibu mampu menyajikan atau memberikan makanan yang sehat sesuai dengan daya beli keluarga. Ibu bekerja dan ibu tidak bekerja sebenarnya mampu memilih makanan sehat dengan baik, tetapi sebagian besar ibu belum mampu untuk menerapkannya. Temuan ini sama dengan hasil penelitian Rakhmawati (2013) yang menyatakan bahwa banyak ibu balita yang sudah memiliki pengetahuan yang bagus mengenai makan anak namun masih belum dapat berperilaku secara tepat seperti adanya variasi makanan pada anak sejak dini. Penelitian Cholic (2009) menunjukkan bahwa sikap ibu dalam memilih makanan anak banyak dipengaruhi oleh anaknya. Pada ibu bekerja, mereka selalu memenuhi apa yang menjadi keinginan anaknya. Hal ini didukung oleh 55
18 penelitian Linuriya (2014) yang menyatakan bahwa ibu bekerja selalu memanjakan anaknya dengan cara menuruti semua permintaan dan keinginan anak, tujuannya agar anak tidak merasa kekurangan perhatian atau kasih sayang dari ibunya. Pada kelompok ibu yang tidak bekerja, rasa malas dan kurang variasi dalam menyajikan makanan menjadi faktor penghambat anak mendapatkan makanan yang sehat. Hal ini didukung oleh penelitian Rakhmawati (2013), yang menyatakan bahwa faktor malas dan status ekonomi pada keluarga merupakan alasan utama ibu menghidangkan makanan yang sama dan dalam porsi yang kecil. Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ibu dalam memberikan makanan yang sehat pada anak adalah dengan diadakannya pelatihan dan penyuluhan tentang variasi dan pemberian makanan yang sehat dan baik untuk anak. Terlepas dari itu membangun kesadaran ibu bekerja maupun ibu yang tidak bekerja merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Seorang ibu diharapkan tetap mengawasi, mendampingi, mengontrol pemilihan dan pemberian bahan atau produk makanan dan minuman kepada anaknya. 56
LEMBAR PENJELASAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
LAMPIRAN 63 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Kepada Yth, Calon Responden Di tempat Saya adalah mahasiswa dari Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak. Menurut Hidayat (2008), zat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bantul merupakan sebuah kabupaten yang berada di bawah wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh: Yeusy Vitasari
HUBUNGAN POLA ASUH IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1 5 TAHUN DI DUSUN RANDUARES KELURAHAN KUMPULREJO KECAMATAN ARGOMULYO SALATIGA SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Balita Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita ini justru
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. epidemiologi yaitu cross sectional (sekat silang) yaitu penelitian yang mengamati
49 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei, dengan menggunakan desain penelitian epidemiologi yaitu cross sectional (sekat silang) yaitu penelitian yang mengamati
Lebih terperinciNASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN
Lampiran 1 NASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN Saya Meiti Mahar Resy sebagai mahasiswi Universitas Esa Unggul akan melakukan penelitian Skripsi di RW 03 Kelurahan Pondok Kacang Timur Tangerang Banten.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DESA KUALA DUA KABUPATEN KUBU RAYA
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 257-264 IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 PADA VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DESA KUALA DUA KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya status gizi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu Makanan Pendamping Air Susu Ibu adalah makanan yang diberikan pada bayi di samping air susu ibu kecuali air putih, untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinci67,3 54,5 43,6 32,7 1,8 0. Kategori umur orangtua contoh. Gambar 3 Sebaran umur orangtua contoh
31 Karakteristik Sosial Ekonomi keluarga Umur orangtua Sebaran umur orangtua contoh dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu kelompok remaja (
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009
KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009 I. KARAKTERISTIK 1 Nama : 2 Umur : 3 Alamat : 4. Pekerjaan : 1. PNS 2.
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah merupakan Rumah Sakit
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Kepada Yth. Ibu Balita Di Tempat Kabanjahe, Juli 2015 Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat
20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola menu empat sehat lima sempurna adalah pola menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pola menu ini diperkenalkan
Lebih terperinciNURJANNAH NIM
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PICKY EATER (SULIT MAKAN) PADA ANAK BALITA DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Hubungan umur ibu dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi umur 2-6 bulan di
BAB V PEMBAHASAN A. PEMBAHASAN 1. Hubungan umur ibu dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi umur 2-6 bulan di kelurahan Pablengan wilayah kerja puskesmas Matesih Karanganyar Berdasarkan tabel 4.2 diatas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA
HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah
Lebih terperinciHUBUNGAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-36 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-36 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RIZKA LAILIA RAMADHANI 201410104305 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciKUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :
KUESIONER SEKOLAH 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : 4. Nama Kepala Sekolah : 5. Status Sekolah : Negeri / Swasta * 6. Status Akreditasi Sekolah : 7. Jumlah Murid Seluruh Kelas : Laki-laki
Lebih terperinciINFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :
HUBUNGAN ANTARA KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI BALITA DI DESA REPAKING KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI Anik Kurniawati Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta E-mail: kurniawati_anik@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research dibidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel. Metode yang digunakan
Lebih terperinciPOLA PENGASUHAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA
POLA PENGASUHAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA (Studi Kasus di Desa Ke Kecarnatan Kedung Halang, oleh : Endang Maswaty SYARAKAT DAN SUMBERDAYA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan
96 A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan Penyelenggaraan Makanan Anak Balita (Penelitian terbatas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi antara usia 6 24 bulan merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena itu, masa ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua untuk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan data dari kelurahan desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. Bersama ini saya memohon kesediaan Ibu untuk membantu saya dalam pengisian dan
Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Ibu balita yang terhormat...! Bersama ini saya memohon kesediaan Ibu untuk membantu saya dalam pengisian dan kelengkapan jawaban kuesioner
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yang menjadi kesepakatan global dalam Sustainable Development
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi dan balita akibat gizi buruk masih menjadi perhatian dunia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan prevalensi kejadian gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) Denie Septina A, Dwi Anita A & Titik Anggraeni Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita merupakan anak kurang dari lima tahun sehingga bayi usia anak dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun, karena faal (kerja alat tubuh semestinya)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, spiritual, dan sosial yang begitu signifikan. Pertumbuhan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia tiga sampai lima tahun dikenal sebagai anak usia prasekolah. Dimana pada usia ini terjadinya pertumbuhan dan perkembangan biologis, psikososial, kognitif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan hanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Balita (1 5 Tahun) Anak balita adalah anak yang berusia 1-5 tahun. Pada kelompok usia ini, pertumbuhan anak tidak sepesat masa bayi, tapi aktifitasnya lebih banyak (Azwar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di negara berkembang. Asia Tenggara memiliki prevalensi KVA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekurangan vitamin A atau KVA merupakan salah satu masalah gizi yang ada di negara berkembang. Asia Tenggara memiliki prevalensi KVA balita tertinggi dibandingkan dengan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016 Saya Yudan Nur Mubarok, mahasiswa Jurusan Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsumsi yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang. kesadaran terhadap pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan memperbaiki kualitas konsumsi pangan masyarakat. Konsumsi yang berkualitas dapat
Lebih terperinciBAB 1. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh. ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki ketangguhan fisik, mental
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN Raudatul Jannah *, Anggrita Sari 1, Mohdari 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin Sekolah Tinggi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum penelitian Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang terletak di Jalan Sambiroto Semarang. Letak Geografis & Wilayah Kerja terletak di RT 01 RW I, Kelurahan
Lebih terperinciGAMBARAN FACTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
GAMBARAN FACTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Esti Yuandari 1, Bagus Rahmat Santoso 1, Anggi Permatasari* 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *Korespondensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan Bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan Bangsa Indonesia dapat mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan bathin, serta mewujudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada satu titik
Lebih terperinciAl Ulum Vol.59 No.1 Januari 2014 halaman
Al Ulum Vol.59.1 Januari 2014 halaman 16-23 16 HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP, PEKERJAAN IBU DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014 Klemens STIKes Prima Jambi Korespondensi penulis :kornelis.klemens@gmail.com
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.
METODE PENELITIAN Desain Penelitian, Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi. Penelitian dilakukan pada bulan Agustusi 2012. Desain penelitian
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN PADA SALAH SATU DESA DI WILAYAH LAMPUNG TIMUR Damayanti*, Siti Fatonah* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : SD ALAM PACITAN : IPA : V (Lima) : 1 (Satu) : 4 JP (2 x TM) I. STANDAR KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi fungsi
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU GAYA HIDUP DAN KONSUMSI ZAT GIZI TERHADAP STATUS IMT LANSIA DI 3 POSBINDU KELURAHAN RANGKAPAN JAYA LAMA KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK TAHUN 2008
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Balita Balita atau anak bawah umur lima tahun adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bagi usia di bawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun faal (kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak menjadi lemah dan cepat lelah serta berakibat meningkatnya angka absensi serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia sekolah merupakan masa pertumbuhan bagi anak sehingga memerlukan gizi yang cukup dan seimbang. Defisiensi gizi pada usia sekolah dapat menyebabkan anak menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya. Untuk menciptakan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Pasar Kliwon yang berada di wilayah Kota Surakarta.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kelurahan Semanggi 1. Letak Geografis Kelurahan Semanggi merupakan salah satu bagian dari Kecamatan Pasar Kliwon yang berada di wilayah Kota Surakarta. Wilayah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarapan Pagi Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang
Lebih terperinciLEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PROSES PERAWATAN DI PUSKESMAS MANDALA MEDAN TAHUN 2014 Kepada Yth : Bapak/Ibu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Konsumsi Makanan Dalam kehidupan sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan karena makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Fungsi pokok makanan adalah untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Desa Bukit Tingki merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Popayato dengan luas wilayah 5.250 Ha,
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012
HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 Mulinatus Saadah 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO
BAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO Dalam bab ini akan di jabarkan mengenai gambaran umum Kelurahan Kumpulrejo Kota Salatiga dan gambaran perempuan miskin yang ada di Kelurahan Kumpulrejo. 4.1 Gambaran
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR Menimbang : a.
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA
94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi
Lebih terperinciPROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG
PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG Dwi Novrianda Fakultas Keperawatan Universitas Andalas e-mail: dwinov_82@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkotaan dan pedesaan berdasarkan kriteria klasifikasi wilayah. desa/kelurahan (Badan Pusat Statistik {BPS}, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistem pemerintahan di Indonesia beragam dan bertingkat mulai dari daerah pedesaan hingga perkotaan. Suatu daerah digolongkan dalam daerah perkotaan dan pedesaan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN Mira Yunita 1, Adriana Palimbo 2, Rina Al-Kahfi 3 1 Mahasiswa, Prodi Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR
Lebih terperinciPEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi
Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses tumbuh kembang balita. Balita pendek memiliki dampak negatif yang akan berlangsung dalam kehidupan selanjutnya.
Lebih terperinciKesehatan Masyarakat Gamping I sudah terjangkau oleh BPJS bagi
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Lokasi Penelitian Pusat Kesehatan Masyarakat Gamping I beralamat didusun Delingsari,desa Ambarketawang, kecamatan Gamping
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
79 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan Hormat, Saya Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU
HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU Mika Oktarina Program Studi D III Kebidanan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu Status gizi adalah ekspresi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. B. PENILAIAN STATUS GIZI Ukuran ukuran tubuh antropometri merupakan refleksi darik pengaruh 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STATUS GIZI Status gizi anak pada dasarnya ditentukan oleh dua hal yaitu makanan yang dikonsumsi dan kesehatan anak itu sendiri. Kualitas dan kuantitas bahan makanan yang dikonsumsi
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran
21 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Kekurangan gizi pada usia dini mempunyai dampak buruk pada masa dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengan tingkat produktifitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia tersebut merupakan periode emas seorang anak dalam pertumbuhan dan perkembangan terutama fungsi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN GIZI
PEDOMAN PELAYANAN GIZI SOP Direktur 1. Definisi Kegiatan pelayanan gizi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien rawat inap di guna memenuhi keperluan metabolisme tubuh, peningkatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kekurangan Energi Kronis (KEK) 1. Pengertian Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan ibu hamil dan WUS (Wanita Usia Subur) yang kurang gizi diakibatkan oleh kekurangan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan
32 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan dengan subjek penelitian sebanyak 200 orang. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
Lebih terperinciSTATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS
Journal of Pediatric Nursing Vol. 1(5), pp. 243-247, Januari, 2015 Available online at http://library.stikesnh.ac.id ISSN 2354-726X STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH
Lebih terperinciTAKSIRAN VISUAL COMSTOCK UNTUK MENILAI ASUPAN MP ASI IKAN MUJAIR PADA BADUTA
TAKSIRAN VISUAL COMSTOCK UNTUK MENILAI ASUPAN MP ASI IKAN MUJAIR PADA BADUTA Lilik Hidayanti 1), Sri Maywati 2) 1,2) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi email: lilikhidayanti@unsil.ac.id email:
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang Energi Protein (KEP) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Keadaan ini banyak diderita oleh kelompok balita yang merupakan generasi penerus bangsa.
Lebih terperinci4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden (Anak Sekolah Dasar)
37 4. PEMBAHASAN Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan, persepsi dan pengetahuan anak Sekolah Dasar terhadap susu kedelai fortifikasi, untuk mengetahui hubungan antara tingkat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan salah satu unsur penting sebagai penentu dalam peningkatan kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu unsur penting sebagai penentu dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Kualitas hidup manusia terbagi atas kualitas fisik dan kualitas non
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu sumber mineral mikro yang berperan sangat penting dalam proses metabolisme tubuh (Indira, 2015). Mineral mikro sendiri merupakan mineral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan kecerdasan anak. Pembentukan kecerdasan pada masa usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang. Status gizi berhubungan dengan kecerdasan
Lebih terperinciSTUDI PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENANGANAN PANGAN DI RUSUN BANDARHARJO, SEMARANG, DITINJAU DARI ASPEK KEAMANAN PANGAN DAN GIZI
VII. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner STUDI PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENANGANAN PANGAN DI RUSUN BANDARHARJO, SEMARANG, DITINJAU DARI ASPEK KEAMANAN PANGAN DAN GIZI Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Berikut ini adalah deskripsi lokasi penelitian yang dilihat atas dua aspek, yaitu Geografi dan Demografi : 1.1.1 Keadaan Geografis Pasar jajan
Lebih terperinci