Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

Transkripsi

1 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Dengan Mengunakan Media Manik-Manik Suharni ABSTRACT - Suharni, "Improving Mathematics Learning Outcomes of Materials Summation and Reduction of Two-digit Numbers Using Beads Upon Class Students In Even Elementary Grades At SD Negeri 01 Gondosuli Tawangmangu Sub-district Karanganyar District Lesson Year 2016/2017" to know the improvement of learning outcomes The math of matter summarization and the reduction of the two numbers by using the bead medium. From the results of Pre Cycle the number of 8 students who got the complete value or 30.77% and 18 students who have not completed from KKM 67 or 69.23% with average learning outcome is Cycle I results showed an increase of 15 students who got the complete score or 57.69% and 11 unfinished students or 42.31% with the average learning outcome was In the second cycle has increased the number of 22 students who got the value of complete or 84.62% and 4 students who have not completed or 15.38% with the average learning outcome is Based on the results of research and discussion, it can be concluded that the use of beads props can improve the learning result of the material of addition and the reduction of the number of two numbers of students of class I SDN 02 Gondosuli, Tawangmangu Subdistrict, Karanganyar Regency in accordance with predetermined indicator that is the average value 70 and the percentage of mastery of the class at least 80% of the total number of students. Keywords: Beads Viewer, Learning Outcomes, Mathematics ABSTRAK - Suharni, Usaha Meningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Melakukan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Menggunakan Alat Peraga Manik-Manik Pada Siswa Kelas I Semester Genap Di SD Negeri 01 Gondosuli Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi penjumlahana dan pengurangan bilangan dua angka dengan mengunakan media manik-manik. Dari hasil Pra Siklus jumlah 8 siswa yang mendapat nilai tuntas atau 30,77% dan 18 siswa yang belum tuntas dari KKM 67 atau 69,23% dengan rata-rata hasil belajar adalah 56,92. Hasil Siklus I mengalami peningkatan yaitu jumlah 15 siswa yang mendapat nilai tuntas atau 57,69% dan 11 siswa yang belum tuntas atau 42,31% dengan rata-rata hasil belajar adalah 61,54. Pada Siklus II mengalami peningkatan yaitu jumlah 22 siswa yang mendapat nilai tuntas atau 84,62% dan 4 siswa yang belum tuntas atau 15,38% dengan rata-rata hasil belajar adalah 73,85. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga manik-manik dapat meningkatkan hasil belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka siswa kelas I SD Negeri 02 Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan yaitu nilai rata-ratanya 70 dan prosentase ketuntasan kelas sekurang-kurangnya 80 % dari jumlah siswa. Kata Kunci : Alat Peraga Manik-manik, Hasil Belajar, Matematika PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran matematika diperlukan strategi khusus, salah satunya dengan menggunakan alat peraga. Karena dengan alat peraga dimungkinkan dapat membantu siswa berpikir abstrak, sehingga penggunaan alat peraga sangat diperlukan dalam menjelaskan dan menanamkan konsep pembelajaranmatematika. Metode demonstrasi dilakukan untuk memeragakan alat peraga manik-manik. Dengan alat peraga manik-manik dan kesalahankesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh. Pada penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada siswa kelas I semester II dengan materimelakukan bilangan dua angka menggunakan alat peraga manik-manik. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Proses kegiatan pembelajaran masih terpusat pada guru. 2. Guru belum pernah menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi melakukan penjumlahan dan 3. Hasil belajar materi melakukan bilangan dua angka yang masih tergolong rendah. 132

2 4. Kurangnya peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. 5. Siswa belum begitu paham konsep Hasil belajar PKn siswa kelas V di SD Negeri 02 Blumbang masih belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 67. C. Pembatasan Masalah 1. Penggunaan alat peraga manik-manik. 2. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari proses belajar mengajar Matematika materi bilangan dua angka. D. Rumusan Masalah Apakah pembelajaran pada materi melakukan angka menggunakan alat peraga manik-manik dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas I Semester Genap SD Negeri 01 Gondosuli Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017? E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi penjumlahana dan pengurangan bilangan dua angka dengan mengunakan medi manik-manik pada siswa kelas I semester genap di SD Negeri 01 Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa untuk mengurangi tingkat kesulitan dalam pemahaman materi melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka menggunakan alat peraga manik-manik. 2. Bagi guru sebagai motivasi meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa yang bervariasi. Dapat memperbaiki sistem pembelajaran, sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi siswa. 3. Bagi sekolah dapat memberi sumbangan yang baik untuk sekolah dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran, sehingga prestasi siswa akan meningkat. perubahan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan hasil belajar akan diperoleh pengetahuan baru yaitu penguasaan, penggunaan, maupun penilaian mengenai sikap dan kecakapan yang merupakan perilaku dari berbagai keadaan sebelumnya. 2. Matematika Tidaklah mengherankan bila dikatakan bahwa matematika berperan ganda, yaitu sebagai ibunya ilmu dan sebagai pelayan. Yang disebut sebagai ibunya ilmu adalah matematika merupakan sumber ilmu dari ilmu yang lain, sedangkan sebagai pelayan adalah matematika banyak digunakan pada ilmu yang lain ( Suherman, 2003 ). Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/ MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a. Bilangan. b. Geometri dan pengukuran. c. Pengolahan data. 3. Alat Peraga Manik-manik Alat peraga dalam pembelajaran matematika merupakan salah satu komponen dalam proses belajar dan mengajar, alat ini dibuat untuk memvisualisasikan konsep-konsep abstrak yang sedang diajarkan. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika merupakan suatu alternative meningkatkan daya serap siswa. Fungsi alat peraga adalah sebagai alat untuk menanamkan pengertian yang diajarkan guru kepada siswanya. Sedangkan maksud dan tujuan alat peraga bagi seorang guru adalah memberikan variasi dalam cara-cara mengajar dan memberi lebih banyak realita dalam mengajar sehingga lebih konkrit, lebih bertujuan untuk mencapai maksud. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar Hasil belajar dapat diartikan kemampuan dan bakat seseorang yang menonjol di bidang tertentu, sehingga diperoleh 133

3 B. Kerangka Berpikir Penelitian ini menggunakan 2 macam metode pengumpulan data yaitu teknik tes dan observasi. E. Validasi Data Menggunakan triangulasi dan pengecekan teman sejawat. F. Analisis Data Adapun teknik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angkaangka maka menggunakan analisis deskriptif persentase dengan rumus sebagai berikut: C. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan adalah sebagai berikut : Jika pembelajaran matematika materi melakukan bilangan dua angka menggunakan alat peraga manik-manik, maka hasil belajar siswa akan meningkat. METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri 01 Gondosuli yang terletak di Tegalrejo, Kelurahan Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Jumlah murid dikelas tersebut sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan April 2017 pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan setiap hari Rabu dengan rincian siklus I pada tanggal 1 Maret 2017 dan siklus II pada tanggal 29 maret B. Subjek Adapun subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas I SD Negeri 01 Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Materi melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka menggunakan alat peraga manik-manik. C. Sumber Data Sumber data primer berasal dari nilai ulangan harian dan sumber data sekunder berasal dari pengamatan teman sejawat. D. Teknik Pengumpulan Data G. Indikator Kinerja Hasil belajar matematika siswa kelas I semester genap tahun pelajaran 2016/2017 SD Negeri 01 Gondosuli pada materi angka nilai rata-ratanya 70 dan prosentase ketuntasan kelas sekurang-kurangnya 80 % dari jumlah siswa. H. Prosedur Penelitian Dengan berpedoman pada refleksi awal, maka prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi : Perencanaan; Pelaksanaan tindakan; Observasi; Refleksi pada setiap siklus. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Adapun data hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi angka di kelas I SD Negeri 01 Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar sebelum diberi tindakan adalah sebagai berikut: Jumlah Nilai 1480 Jumlah Nilai Rata-rata 56,92 Jumlah Siswa yang Tuntas 8 Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas Prosentase Ketuntasan 30,77% B. Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan Kegiatan dalam tahap ini meliputi hal-hal berikut. a. Merancang rencana pembelajaran siklus I materi penjumlahan dan b. Membuat Lembar Kerja Siswa. c. Menyiapkan manik-manik.

4 d. Membentuk kelompok. e. Menyusun alat evaluasi tes siklus I. 2. Tindakan Rencana pembelajaran yang dirancang pada tahap perencanaan dilaksanakan sepenuhnya pada tahap ini. Secara garis besar kegiatannya mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Membuka pelajaran. b. Guru memberikan apersepsi. c. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan mengurutkan dari nomor absensi siswa.. d. Guru menjelaskan tentang materi bilangan dua angka dengan alat peraga manik-manik. e. Guru menyuruh siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan alat peraga manikmanik. f. Guru bersama siswa membahas LKS. g. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapat nilai paling tinggi. h. Memberikan motivasi kepada kelompok yang mendapat nilai rendah. i. Siswa dibantu membuat kesimpulan. j. Melaksanakan tes siklus I. k. Menutup pelajaran. 3. Hasil Pengamatan Dari pelaksanaan siklus I, diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut :. Jumlah Nilai 1600 Jumlah Nilai Rata-rata 61,50 Jumlah Siswa yang Tuntas 15 Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 11 Prosentase Ketuntasan 57,70% 4. Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama dengan guru membahas kendala-kendala yang muncul pada saat pelaksanaan siklus I. Kendala-kendala tersebut antara lain: a) Pembentukan kelompok yang kurang optimal. b) Guru menjelaskan konsep dengan alat peraga manik-manik yang sesekali terbolak balik. c) Beberapa siswa cenderung pasif dalam kegiatan kelompok, menyerahkan LKS ke siswa lain yang lebih pintar. Berdasarkan hasil yang peneliti peroleh pada siklus I, peneliti merasa belum cukup puas sehingga peneliti berupaya untuk melaksanakan siklus II dengan mempertimbangkan kendalakendala yang muncul pada siklus I. Kendalakendala tersebut digunakan sebagai acuan untuk perbaikan dalam merencanakan siklus II. Adapun perbaikan-perbaikan tersebut antara lain: a) Pembentukan kelompok yang lebih optimal. b) Guru menjelaskan konsep dengan alat peraga manik-manik dilakukan dengan teliti. c) Guru harus membimbing siswa secara menyeluruh dalam kegiatan kelompok. C. Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan Berdasarkan refleksi siklus I baik yang berkaitan dengan guru, siswa ataupun perangkat, maka diadakan perencanaan ulang terutama mengidentifikasi masalah. Masalah pokok yang dihadapi dikaji dalam refleksi I, kemudian dievaluasi untuk mendapatkan informasi pada bagian yang menjadi kelemahan sehingga pada siklus II dapat direncanakan yang lebih baik lagi. Dalam siklus II materi penjumlahan dan Kegiatan dalam tahap ini meliputi hal-hal berikut. a. Merancang rencana pembelajaran siklus II materi penjumlahan dan b. Membuat Lembar Kerja Siswa. c. Menyiapkan manik-manik. d. Membentuk kelompok. e. Menyusun alat evaluasi tes siklus II. 2. Tindakan Setelah perencanaan ulang diambil, pelaksanaan dilaksanakan pada siklus II. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan ini, sama dengan tindakan pada siklus I. Secara garis besar kegiatannya mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Membuka pelajaran. b. Guru memberikan apersepsi. 135

5 c. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 dan 6 siswa yang diambil secara acak. d. Guru menjelaskan tentang materi bilangan dua angka dengan alat peraga manik-manik. e. Guru menyuruh siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan alat peraga manikmanik. f. Guru bersama siswa membahas LKS. g. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapat nilai paling tinggi. h. Memberikan motivasi kepada kelompok yang mendapat nilai rendah. i. Siswa dibantu membuat kesimpulan. j. Melaksanakan tes siklus II. k. Menutup pelajaran. 3. Hasil Pengamatan Dari pelaksanaan siklus II, diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut : Jumlah Nilai 1920 Jumlah Nilai Rata-rata 73,85 Jumlah Siswa yang Tuntas 22 Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 4 Prosentase Ketuntasan 84,62% 4. Refleksi Penelitian Tindakan Kelas pada siklus II dapat diketahui seberapa besar peningkatan hasil belajar pokok bahasan menggunakan nilai dengan alat peraga manik-manik di kelas I SD Negeri 01 Gondosuli diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 73,85. Siswa yang tuntas sebanyak 22 anak dengan prosentase ketuntasan 84,62% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 anak dengan prosentase 15,38%. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa kriteria keberhasilan sudah tercapai, sehingga penelitian dihentikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga manik-manik dapat meningkatkan hasil belajar pokok bahasan menggunakan nilai siswa kelas I SD Negeri 02 Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Perolehan nilai rata-rata sebesar 73,85 juga sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan dalam indicator keberhasilan yaitu 80% siswa mencapai prosentase ketuntasan dengan hasil 84,62%. D. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus Setelah dilakukan analisis data hasil tes siklus I dengan materi bilangan dua angka diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 61,54. Siswa yang tuntas sebanyak 15 anak dengan prosentase ketuntasan 57,69% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 anak dengan prosentase 42,31%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 73,85. Siswa yang tuntas sebanyak 22 anak dengan prosentase ketuntasan 84,62% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 anak dengan prosentase 15,38%. Pembahasan di atas menunjukkan bahwa memanfaatkan alat peraga manik-manik dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi angka pada siswa kelas I semester genap SD Negeri 01 Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa penelitian telah mengalami keberhasilan. E. Hasil Penelitian Dari hasil data pra siklus, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih sedikit dibandingkan siswa yang belum tuntas. Dari jumlah 26 siswa, hanya 8 siswa yang berhasil mencapai KKM 67 dan 18 siswa belum mencapai KKM sehingga prosentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 30,77% dan prosentase siswa yang belum tuntas sebesar 69,23%. Dengan melihat hasil dari data di atas perlu adanya tindakan perbaikan dalam pembelajaran dengan penggunaan alat peraga manik-manik sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Setelah dilakukan analisis data hasil tes siklus I dengan pokok bahasan menggunakan nilai diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 61,54. Siswa yang tuntas sebanyak 15 anak dengan prosentase ketuntasan 57,69% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 anak dengan prosentase 42,31%. Penelitian Tindakan Kelas pada siklus II dapat diketahui seberapa besar peningkatan hasil belajar pokok bahasan menggunakan nilai dengan alat peraga manik-manik di kelas I SD Negeri 01 Gondosuli diperoleh nilai rata-rata 136

6 siswa sebesar 73,85. Siswa yang tuntas sebanyak 22 anak dengan prosentase ketuntasan 84,62% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 anak dengan prosentase 15,38%. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa kriteria keberhasilan sudah tercapai, sehingga penelitian dihentikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga manik-manik dapat meningkatkan hasil belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka siswa kelas I SD Negeri 02 Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Perolehan nilai rata-rata mengalami peningkatan dari 61,54 menjadi 73,85 juga sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan dalam indicator keberhasilan yaitu 80%. Dan capaian prosentase ketuntasan mengalami peningkatan dari 57,69% menjadi 84,60%. PENUTUP A. Simpulan Dari hasil data pra siklus, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih sedikit dibandingkan siswa yang belum tuntas. Dari jumlah 26 siswa, hanya 8 siswa yang berhasil mencapai KKM 67 dan 18 siswa belum mencapai KKM sehingga prosentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 30,77% dan prosentase siswa yang belum tuntas sebesar 69,23%. Dengan melihat hasil dari data di atas perlu adanya tindakan perbaikan dalam pembelajaran dengan penggunaan alat peraga manik-manik sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Setelah dilakukan analisis data hasil tes siklus I dengan pokok bahasan menggunakan nilai diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 61,54. Siswa yang tuntas sebanyak 15 anak dengan prosentase ketuntasan 57,69% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 anak dengan prosentase 42,31%. Penelitian Tindakan Kelas pada siklus II dapat diketahui seberapa besar peningkatan hasil belajar materi bilangan dua angka dengan alat peraga manikmanik di kelas I SD Negeri 01 Gondosuli diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 73,85. Siswa yang tuntas sebanyak 22 anak dengan prosentase ketuntasan 84,62% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 anak dengan prosentase 15,38%. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa kriteria keberhasilan sudah tercapai, sehingga penelitian dihentikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga manik-manik dapat meningkatkan hasil belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka siswa kelas I SD Negeri 02 Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Perolehan nilai rata-rata mengalami peningkatan dari 61,54 menjadi 73,85 juga sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan dalam indicator keberhasilan yaitu 80%. Dan capaian prosentase ketuntasan mengalami peningkatan dari 57,69% menjadi 84,62%. B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan alat peraga manikmanik untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka siswa dapat dipertimbangkan untuk menambah media pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian telah membuktikan bahawa penggunaan alat peraga manikmanik dalam pembelajaran matematika materi bilangan dua angka dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada Bab IV, maka hasil penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu emnghadapi permasalahan yang sejenis. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga manikmanik pada hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan serupa, terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adaun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran harus diatasi dengan sebaik-baiknya. C. Saran Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan khususnya bagi pembelajaran matematika di Sekolah Dasar Negeri 01 Gondosui, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Saran yang disampaikan adalah dengan menggunakan alat peraga manik-manik perlu diterapkan pada materi bilangan 137

7 dua angka. Dengan menggunakan alat peraga manik-manik hasil belajar siswa meningkat. Kemampuan siswa untuk bekerja sama dengan siswa yang lain akan meningkat serta siswa akan termotivasi untuk belajar matematika. DAFTAR PUSTAKA [1] Adrian Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Siswa. Tersedia: [Mei 2005]. [2] Anni, C.T Psikologi Belajar (edisi revisi). Semarang: UPT MKK UNNES. [3] Azizah, Nurul Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Sekolah Dasar Trayu 01 Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2006/2007 Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah dengan Permainan Kartu Bridge. Skripsi Hamalik, O Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. [4] Icha Belajar Matematika Siapa Takut?. Tersedia: com/cetak /0804/19/1104.htm [Mei 2005] [5] Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: IKIP Semarang Press. [6] Soeparwoto, dkk Psikologi Perkembangan. Semarang : UPT UNNES PRESS. [7] Sugiarto, dan Isti Hidayati Handout: Workshop Matematika I. Semarang [8] Suherman, Eman, dkk Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (edisi revisi). Bandung: UPI. [9] Suyitno, Amin Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Handout Perkuliahan Mahasiswa SI Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES. 138