Resume Review Journal
|
|
- Ratna Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Resume Review Journal 1. Jurnal Review (SM Review 1) Psychological treatments for chronic posttraumatic stress disorder Jurnal ini memiliki Latar Belakang kemanjuran relatif dari pengobatan untuk kronis pascatraumatic stress disorder (PTSD) atau trauma kekacauan stress yang kronis masi belum jelas. Bertujuan Untuk menentukan kemanjuran dari pengobatan psikologis untuk PTSD kronis. Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah sistematika review yang diambil dengan control secara acak, memenuhi syarat pembelajaran yang dapat dinilai terhadap metodologis qualitycriteria dan data diekstraksi dan dianalisis. Metode penelitiannya dengan merandomkan tiga puluh delapan sampel yang terkontrol dalam metaanalisis. Terapi perilaku (TFCBT), gerakan mata desentisasi dan pengolahan (EMDR), terapi perilaku kognitif pada stress management merupakan terapi yang lebih baik dari pada PTSD. Metode penyusunan jurnal PTSD ini menggunakan system review dan meta-analisis yang dikerjakan dengan penyusunan pedoman pengobatan Nasionla Institut Kesehatan dan Clinical Excellence(NICE) di Inggris (National Collaborating Pusat Kesehatan Mental, 2005). Pencarian penelitian dengan bibliografi sistematis yang dilakukan untuk menemukan secara acak hasil uji coba perawatan psikologis untuk PTSD dari database (EMBASE, Medline, PsycINFO dan CINAHL) dan Cochrane Perpustakaan, dengan setiap database yang dicari dari awal sampai Agustus Juga dengan menambahkan informasi dengan mencari referensi dari artikel yang mengulas pengobatan psikologis untuk PTSD. Penelitian hanya membpertimbangkan pengobatan dari gejala PTSD pada target utama. Dari gejala yang diteliti semua peserta sudah memiliki gejala PTSD sejak tiga bulan setelah kejadian yang trumatik, setidaknya 70% dari peserta memilki diagnosis PTSD dan gejal PTSD diukur dengan skala. Peseerta penelitian berusia lebih dari 16 tahun yang diambil secara acak. Peserta yang diteliti harus melaporkan setidaknya pra perlakuan dan pasca perawatan tindakan. Tidak ada pembatasan pada jenis trauma yang dialami peserta hanya durasi minimum trauma adalah satu bulan. Pencarian dan seleksi dilakiukan oleh tim pengulas sistematis yang dipimpin oleh R.M.. Setiap perbedaan pendapat berkaitan dengan inklusi atau pengecualian dari studi diselesaikan melalui diskusi dengan penulis lain. Perawatan psikologis dipisahkan menjadi lima kategori berdasarkan pengalaman klinis dan kategori. Namun asumsi konserfetif apabila peserta berhenti untuk terlibat dalam penelitian maka akan memiliki hasil yang merugikan bagi peserta sendiri. Sehingga kesimpulan jurnal ini mengenai pengobatan psikologi untuk gangguan stress pasca trauma (Post-Traumatic Stress Disorder - PTSD) diketahui belum memiliki kemanjuran yang jelas. Oleh karena itu paragraph ini memiliki tujuan untuk menentukan kemanjuran pengobatan psikologis yang lebih spesifik untuk PTSD. Dalam hal ini para ahli mengidentifikasi 38 sampel secara acak untuk uji perawatan psikilogis mengenai PTSD. Terapi yang diberikan berupa terapi
2 perilaku- kognitif yang memilki manfaat klinis. Dan memilki hasil bahwa trauma perilaku yang terlalu focus berkaitan dengan depresi dan kecemasan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan terapi untuk memanajemenkan stress yaitu dengan terapi psikodinamik dan hypnotherapis. Akan tetapi terapi klinis ini tidak menghasilkan sesuatu yang maksimal Implikasi klinis menunjukkan bahwa pengobatan (TFCBT atau EMDR) lebih menguntugkan untuk PTSD kronis dibandingkan perilaku kognitif.sehingga dapat diketahui pengobatan psikologis untuk PTSD harus berfokus pada trauma. (JONATHAN I. BISSON, 2007) 2. Jurnal Review 2 (SM review 2) Reducing work related psychological ill health and sickness absence : a systematic literature review Jurnal ini memilki latar belakang berupa sebuah tinjauan literatur yang mengungkapkan keterkaitan antara factor pekerjaan dengan sakit psikologis dan tidak adanya penyakit pada staf yang bekerja selama berjam-jam, pekerjaan overload dan tekanan, dan kaitannya pada kehidupan pribadi. Kurangnya kontrol atas pekerjaan, kurangnya partisipasi, dukungan sosial yang buruk dan pengelolaan yang tidak jelas dan peran kerja.hal hal tersebut merupakan berbagai factor pekerjaan yang diperkirakan dapat mempengaruhi kesehatan psikologis. Ada beberapa bukti bahawa adanya penyakit dikaitkan dengan gaya manajemen pekerjaan yang buruk. Dalam sukses intervensi menunjukkan peningkatan kesehatan psikologis dan tingkat absensi sakit dengan menggunakan pendekatan pelatihan dan organisasi untuki meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, peningkatan dukungan dan umpan balik serta meningkatkan komunikasi. Hal ini menyimpulkan bahwa banyaknya variable pekerjaan yang terkait diakitkan dengan tingginya tingkat kesehatan psikologis yang buruk tetapi berpotensi menerima perubahan jika dipengaruhi oleh beberapa factor. Hal ini ditunjukkan dalam studi intervensi yang telah berhasil meningkatkan kesehatan psikologis dan mengurangi penyakit yang ada. Tingkat kesehatan yang buruk, baik secara fisik dan psikologis ditambah adanya penyakit terkait berkaitan dengan mereka yang bekerja dalam perawatan kesehatan seperti rumah sakit. Miskinnya tingkat kesehatan psikologis dan adanya penyakit yang terjadi pada perawat, dokter dan staff pekerja rumah sakit, menyebabkan masalah dalam perawatan baik kuantitas dan kualitas bagi pasien. Karena dalam hal ini perawatan kesehatan bermula dari rumah sakit, dan gangguan kesehatan antara satu staff dengan yang lain saling berkaitan sehingga apabila satu staff sakit akan meningkatnya pekerjaan dan stress bagi staff lainnya. Beberapa factor penyebab tingginya tingkat kesehatan yang buruk, termasuk sifat pekerjaan, perubahan organisasi dan besarnya jumlah dan tekanan dari pekerjaan. Untuk mengatasi masalah kerja terkait sakit psikologis, bukti-bukti yang diperlukan faktor tentang pekerjaan yang berhubungan dengan kesehatan psikologis yang buruk dan tidak adanya penyakit, dan tentang intervensi yang telah dilaksanakan dengan sukses atau
3 mengurangi sakit psikologis. Fokus utama dari tinjauan ini adalah hubungan antara faktorfaktor kerja dan buruknya kesehatan psikologis staff perawat kesehatan. Namun karena kurangnya bukti dalam perawatan kesehatan sehingga bukti mengenai perawatan pekerja kesehatan dipisahkan dalam semua profesi pekerja yang sebenarnya meskipun hal tersebut lebih penting. Metode yang digunakan dalam jurnal ini didasarkan pada yang digunakan oleh pusat NHS. Metode ini melibatkan pemeriksaan sistematis database yang dipilih dengan menggunakan berbagai strategi, termasuk kata kunci dan judul subjek. Hal ini memungkinkan integrasi data kuantitatif di studi, di mana mereka memiliki ukuran hasil yang sama, dan ringkasan temuan di mana metode yang digunakan beragam. Pembahasan dalam jurnal ini adalah sementara tingkat kesehatan psikologis yang buruk lebih tinggi dalam perawatan kesehatan dari pada non- petugas kesehatan. Pekerjaan adalah faktor yang paling umum terkait dengan penyakit psikologis kesehatan contohnya berjam-jam kerja, beban pekerjaan, dan tekanan serta kurangnya kontrol atas pekerjaan dan miskinnya dukungan dari atas. Penelitian telah difokuskan pada pelatihan staff,dalam praktek kerja dan gaya manajemen.hal ini mewakili pencegahan primer, mengurangi sumber sakit psikologis kesehatan dari pada pencegahan sekunder berupa pelatihan individu yang sudah mengalami stress kerja. Oleh karena itu penelitian di masa depan harus memenuhi aturan ilmiah seperti memadai desain, sampel sukup besar agar menghasilkan hasil yang valid.(s Michie) 3. Jurnal review 3 (SM Review 3 Stress, Burnout, Coping and Stress Management in Psychiatrists: Findings from a Systematic Review Latar Belakang dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi stres, yang dapat menyebabkan penyakit fisik dan tekanan psikologis yang telah diinvestigasi dan terjadi di kalangan psikiater.tujuan dari penelitian ini adalah meninjau bukti secara sistematis saat keefektifan intervensi manajemen stress bagi mereka yang bekerja di profesi psikiatri. Menggunakan metode tinjauan sistematis literature atau review dalam penelitian stress manajemen dan profesi psikiatri. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dua puluh tiga studi internasional termasuk dalam psikiatri dalam penelitian ini. Melaporkan bahwa psikiater mengalami berbagai macam stress dalam pekerjaan dan tekanan pribadinya. Strategi untuk mengurangi masalah ini adalah dukungan dari rekan-rekan dan kepentingan luar. Tidak ada studi yang mengevaluasi penggunaan stress manajemen intervensi untuk psikiater. Kesimpulannya adalah psikistry merupsakan profesi stress dalam kehidupan professional dan pribadi mereka. Kajian ini didasarkan pada model stres yang dikembangkan oleh Carson dan Kuipers (1998). Itu model mengusulkan tiga tingkat proses stres. Tingkat pertama dari proses stres menunjukkan bahwa ada stres, yang berasal dari sumber eksternal. Ini termasuk pekerjaan yang spesifik seperti kerepotan sehari-hari yang dapat bersifat kumulatif dan stress yang terkait dengan peristiwa besar dalam hidup. Tingkat kedua dari proses stres adalah 'moderator'. Carson dan Kuipers (1998) mengidentifikasi beberapa faktor, yang dapat penyangga terhadap efek negatif
4 dari stres pada individu. Ini adalah tingkat tinggi harga diri, baik jaringan dukungan sosial, tahan banting dan baik mengatasi keterampilan, penguasaan dan kontrol personal, kestabilan emosi dan pelepasan fisiologis yang baik mekanisme.tingkat akhir dari model stres adalah hasil stres. Hasil dari stres dapat baik positif maupun negatif. Hasil positif termasuk mental dan fisik kesejahteraan dan tinggi tingkat kepuasan kerja. Hasil negatif termasuk sakit, kelelahan dan pekerjaan yang rendah. Kesatuan criteria berupa Artikel-artikel yang dievaluasi lebih lanjut untuk relevansi mereka dalam meninjau menggunakan inklusi, berikut kriteria adalah publikasi bahasa Inggris, berkaitan dengan profesi psikiatri; primermakalah penelitian, dan stres tindakan, moderator atau hasil stres. Dua pengulas independen ini membaca dan menilai kepemlikan masing-masing. Dimana ada perbedaan artikel itu kembali membaca dan dinilai kembali. Sebuah tinjauan awal literatur menemukan bahwa ada sedikit penelitian kualitatif yang dilakukan di daerah ini mungkin karena sebagian besar penelitian menggunakan alat kuantitatif untuk mengukur tingkat stres dan kelelahan. Makalah kualitatif dan komentar yang penting untuk dimasukkan dalam sistematik ulasan namun sampai saat ini tidak ada alat penilaian yang tersedia untuk mengevaluasi non-eksperimental penelitian. Kolaborasi Cochrane saat ini sedang mengembangkan alat untuk tujuan ini. Itu dimasukkannya makalah kualitatif berada di luar lingkup tinjauan penulis. Hasil menunjukkan dua puluh tiga artikel yang termasuk dalam bagian psikiatri dan tinjauan akhir. Ada beberapa studi yang memadai melaporkan sumber stress bagi psikiater yang bekerja di Inggris. Dan sebagian besar penelitian telah dilakukan di Amerika serikat dan kanada. Faktor signifikan yang menyebabkan psikiater menjadi rentan terhadap kelelahan adalah jenis kelamin, usia dan tipe kepribadian.sejumlah penelitian telah mencatat bahwa psikiater perempuan mengalami lebih stres dibandingkan laki-laki psikiater. Penyebab stres juga berbeda. Perempuan kurang puas dengan gaji, penghargaan, pelatihan kerja, dan otonomi saat ini Kepuasan kerja berkurang untuk psikiater perempuan ketika mereka secara bersamaan menggabungkan tuntutan pekerjaan dengan memiliki anak. Konflik peran merupakan salah satu penjelasan yang diberikan untuk saat ini. (Anne Fothergill, 2004) 4. Jurnal review 4 ( SM review 4) The effectiveness of current pproaches to workplace stress management in the nursing profession: an evidence based literature review Jurnal ini melakukan penelitian dengan pendekatan yang efektif pada manajemen stress kerja bagi perawat. Tujuh uji coba yang terkontrol secara acak dan tiga studi perspektif
5 menilai bahwa keefektifan suatu program manajemen stress dapat diidentifikasi dan ditinjau. Dalam penelitian menyatakan terdapat lebih banyaknya bukti bahwa pemberian dukungan pribadi lebih berperan dalam mengurangi stress dari pada pengelolaan lingkungan. Namun karena jumlah dan kualitas penelitian rendah, sehingga pendekatan yang lebih efektif tidak adapat dijawab secara definitive. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk rekomendasi yang jelas yang berkaitan dengan stress kerja bagi perawat. Masalah mengenai stress kerja dan penegelolaan stress dalam bidang keperawatan sudah telah banyak dibahas. Masalah ini dapat menjadi cukup serius karena berkaitan dengan pasien yang menyebabkan pasien menjadi turut serta sebagai korban apabila pengelolaan stress pada perawat tidak segera diatasi. Teknik yang diusulkan dalam pengelolaan stress telah bervariasi dan dibagi menjadi dua, mulai dari pengelolaan lingkungan kerja untuk mengurangi sumber-sumber eksternal seperti mencoba untuk mengatur pekerjaan lingkungan untuk mengurangi stress dan pendekatan yang bertujuan untuk mendukung personil untuki menangani secara efektif berbagai situasi. Kriteria inklusi dalam peninjauan sistematis yang digunakan diantaranya yaitu: Subyeknya adalah perawat, intervensi dua manajemen stress yang dibandingkan satu sama lain atau interfensi manajemen stress yang dibandingkan dengan placebo, Interfensi manajemen stressnya harus jelas, dan hasilnya adalah mengubah tingkat stress individual atau gejala-gejala sisa stress diukur dengan instrument dengan bukti validitas. Pendekatan yang digunakan dari penelitian ini adalah satu pendekatan berfokus pada tekhnik kognitif yang bertekad untuk menjadi efektif, walaupun memilki bukti yang lemah. Tiga pendekatan pada olahraga, music dan relaksasi pelatihan berpotensi efektif. Dan satu pendekatan yang dipertanyakan tetapi mungkin efektif adalah pendekatan dukungan sosial. Namun pendekatan dukungan dari manajemen ligkungan yang paling efektif untuk mengurangi stress di tempat kerja dalam profesi keperawatan. Hanya karena jumlah studi terlalu kecil untuk memebandingkan penedekatan yang berbeda sehingga belum dapat mengetahui pendekatan mana yang digunakan. Kelemahan dalam pencarian data penelitian diantaranya yaitu metodologis penelitian yang teridentifikasi menyajikan ukuran sampel yang kecil tanpa adanya analisis data yang disajikan. Dalam sebagian laporan ini terdapat ambigu pada data statistic. Memilih placebo yang tepat merupakan masalah besar untuk penelitian ini agar dapat menghasilkan data yang sempurna. Beberapa program belajar disini didasarkan pada definisis model stress. Akibatnya manajemen saat stress hanya menjadi sebuah dugaan. Jurnal ini tidak mungkin untuk direkomendasikan karena jumlah penelitiannya yang terlalu kecil. Namun ada lebih banyak bukti untuk dukungan personil dari manajemen lingkungan. Dan juga semua program ditinjau dengan baik sehingga tidak membahayakan. Penelitian lebih lanjut pasti diperlukan, khususnya RCT atau PCSs. Ulasan ini kuat menyarankan perlunya penilitian eksperimental tentang program stress manajemen mengatasi keterbatasan ditunjukkan dalam penilain kritis dan metodologis kelemahan. (C Mimura, 2012)
6 5. Jurnal Review 5 (SM Review 5) Clinical Applications of the Adult Attachment Interview. Dalam buku straring at the sun: overcoming the dread of the death berisi pada dasarnya semua kecemasan adalah takut pada kematian. Sayangnya, Yalom tidak membedah proposisi ini tetapi menyajika sebagai kepastian, meskipun ia tidak mengutip sumber kecemasan kematian. Yalom mendefinisikan dirinya sebagai terapis professional. Dari sudut pandang psikodinamik ia adalah seorang konvensional terapis, membuat kontak fisik dengan kliennya, mengungkapkan kepada mereka rincian kehidupan pribadinya. Dia mengutip salah satu klien yang mengatakan, "Meskipun saya mendapatkan sesuatu dari membahas semua pemikiran besar dan merenungkan pertanyaan yang sama, kadang-kadang ide tidak benar-benar menenangkan teror. Dalam buku Textbook of Violence Assessment and Management lima puluh orang ikut berkontribusi sebanyak 600 halaman,mulai dari akademisi dengan reputasi internasional hingga mahasiswa doktoral.membutuhkan kontrol editorial yang ketat untuk melakukannya, baik dalam hal mendefinisikan cakupan bab dan konten dan yang relatif buas dalam kontrol kualitas produk akhir. Struktur buku ini cenderung mencerminkan, untuk sebagian besar, hal yang mungkin berharap untuk ditemukan dalam buku psikiatri umum, dan pembaca wajib memilih melalui berbagai bab untuk informasi tentang penilaian dan penanganan kekerasan khususnya gangguan, pengaturan pengobatan atau sub kelompok pasien khusus. Buku Textbook of Disaster Psychiatry berisi dalam 40 tahun terakhir jumlah bencana global utama yang telah terjadi pada penderitaan manusia yang luas telah meningkat tiga kali lipat, peningkatan yang menyoroti kebutuhan dalam berkembang literatur tentang trauma besar bagi yang berkualitas di bidang bencana psikiatri. Profesor Ursano dan rekan editorialnya, dibedakan dalam bidang trauma, telah menghasilkan sebuah buku kontemporer ditulis dengan baik dan disajikan dengan baik, yang harus menarik bagi praktisi klinis (dan siswa mereka), peneliti dan pembuat kebijakan. Buku ini yang menyatakan pertamakali dedikasi bencana psikiatri. Namun, jika kita menerima bahwa psikiatri merupakan penelitian pengobatan penyakit mental dan gangguan emosional (Oxford English Dictionary, 2005), maka menjadi lebar pembahasan dalam buku ini. Ini terdiri dari lima bagian, termasuk dan musik, harmoni menggali dalam dunia seni dan disonan ilmu pengetahuan. Pelajaran di lapangan, tempo ritme, dan harmoni menentukan tempat untuk memahami riam aktivasi otak daerah yang dipicu oleh mendengarkan musik. Dia begitu saja menghubungkan pendengaran korteks, daerah frontal dan sistem mesolimbic, termasuk nucleus accumbens, menyamakan sifat adiktif musik untuk ketergantungan pecandu narkoba. Kenaikan tingkat dopamin dan hubungan dengan suasana hati yang positif dan diamati mempengaruhi ketika mendengarkan musik digunakan untuk menjelaskan mengapa banyak antidepresan yang lebih baru bekerja pada sistem dopaminergik, dan ia berbagi eksplorasinya bahwa otak kecil tidak hanya sebagai elemen penting untuk menjaga tempo dalam musik, tetapisebagai pengalaman intrinsic dalam emosi.(turton, 2009)
7 Daftar Pustaka Anne Fothergill, D. E. a. P. B. (2004). Stress, Burnout, Coping and Stress Management in Psychiatrists: Findings from a Systematic Review [review]. International Journal of Social Psychiatry (1), C Mimura, P. G. (2012). The effectiveness of current approaches to workplace stress management in the nursing profession: an evidence based literature review. [review]
8 JONATHAN I. BISSON, A. E., ROSA MATTHEWS, STEPHEN PILLING, DAVID RICHARDS and STUART TURNER (2007). Psychological treatments for chronic post-traumatic stress disorder : Systematic review and meta-analysis. The British Journal of Psychiatry, 190: S Michie, S. W. (, 2012). Reducing work related psychological ill health andsickness absence. [review]. ;60, 3-9. Turton, P. (2009). Clinical Applications of the Adult Attachment Interview. The British Journal of Psychiatry,
Pengobatan psikologis untuk depresi dan kecemasan pada demensia dan gangguan kognitif ringan: review sistematis dan meta-analisis
Pengobatan psikologis untuk depresi dan kecemasan pada demensia dan gangguan kognitif ringan: review sistematis dan meta-analisis Latar belakang Kecemasan dan depresi adalah suatu yang umum pada orang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Begitu banyak anak-anak di Nanggroe Aceh Darussalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengalami trauma sekunder tidak mengalami langsung kejadian. korban trauma. (Figley, McCann & Pearlman, dalam Motta 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Secondary Traumatic Stress Istilah secondary traumatic stress mengacu pada pengalaman kondisi psikologis negatif yang biasanya dihasilkan dari hubungan yang intens dan dekat
Lebih terperinciData Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa. prevalensi nasional penyakit jantung adalah 7,2% (berdasarkan diagnosis tenaga
1 Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa prevalensi nasional penyakit jantung adalah 7,2% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala) dan Provinsi DI Yogyakarta berada sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di kota-kota besar tiap tahunnya menyebabkan kebutuhan akan transportasi juga semakin meningkat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia secara geografis terletak di wilayah yang rawan bencana. Bencana alam sebagai peristiwa alam dapat terjadi setiap saat, di mana saja, dan kapan saja,
Lebih terperinciEdukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini
Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15 Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini PERSETUJUAN DALAM KEADAAN SADAR UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI SUBJEK RISET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Chaplin,gangguan jiwa adalah ketidakmampuan menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data
Lebih terperinciOLEH : Letkol Laut ( K/W) Drg. R Bonasari L Tobing, M.Si INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA BENCANA
OLEH : Letkol Laut ( K/W) Drg. R Bonasari L Tobing, M.Si INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA BENCANA Letkol Laut (K/W) drg. R. Bonasari L.T, M.Si Dikum Terakhir : Magister Sains Psikologi UI Jakarta Dikmil Terakhir
Lebih terperinciSTRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )
STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta ) Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi, gangguan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep koping 1.1. Pengertian mekanisme koping Koping adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan, ancaman, luka, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fungsi utama Rumah Sakit yakni melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin majunya teknologi kedokteran,
Lebih terperinci1. Bab II Landasan Teori
1. Bab II Landasan Teori 1.1. Teori Terkait 1.1.1. Definisi kecemasan Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
109 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran harapan dan konsep Tuhan pada anak yang mengalami kanker, serta bagaimana mereka mengaplikasikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan diri dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung pula oleh sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi mental, spritual maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) merupakan salah satu permasalahan yang menjadi ancaman serius bagi Bangsa Indonesia. Penyalahgunaan NAPZA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita gangguan jiwa (skizofrenia). Sampai saat ini penanganan penderita gangguan jiwa masih sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 pasal 2 ayat 1 menetapkan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hal tersebut mengandung
Lebih terperinciyang mengetahui penyakitnya (Arbabi, 2014). Sebuah penelitian di Arab Saudi menemukan bahwa hanya 16% pasien kanker yang memperoleh informasi
BAB I. PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Keterampilan komunikasi efektif merupakan salah satu kompetensi yang mendapat sorotan dalam pelayanan kesehatan. Keterampilan ini dinilai sangat penting dalam memberikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan dinamika kerja saat ini menimbulkan tantangan baru bagi mental pekerja, salah satunya adalah ancaman stres. Diuraikan dalam Harvey et al. (2012), dari beberapa
Lebih terperinciPENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012
PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical Manual of Mental Disorder, 4th edition) adalah perilaku atau sindrom psikologis klinis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup individu. Salah satu jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjalani kehidupan profesional di dunia modern yang serba cepat seperti saat ini merupakan sebuah tantangan hidup. Selain tuntutan untuk mampu bertahan dalam lingkungan
Lebih terperinciMengenal Gangguan Stress Pasca Trauma
Materi ini merupakan salah satu bahan kuliah online gratis bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa dan perawat pendamping Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma Oleh: Tirto Jiwo Juni 2012 Tirto Jiwo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi setiap individu. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
Lebih terperinciAbstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome.
Abstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome. [Subjek dan Metode] Empat elektronik database digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial, dan ekonomi individu, yang dapat menyerang berbagai usia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang mempengaruhi dimensi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi individu, yang dapat menyerang berbagai usia dan kebanyakan terjadi pada usia
Lebih terperincimelihat pekerja sosial sebagai seorang yang menduduki jabatan sebagai pekerja sosial yang bekerja untuk pemerintah, sehingga mendapat status sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) telah tumbuh dengan pesat di Indonesia saat ini. Juru Bicara Kemendagri Raydonnyzar Moenek mengatakan jumlah LSM di Indonesia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga kesehatan yang sangat vital dan secara terus-menerus selama 24 jam berinteraksi dan berhubungan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ROLE OVERLOAD DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT
HUBUNGAN ANTARA ROLE OVERLOAD DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh: RISKI NUGRAENI F 100100130 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir ini diketahui bahwa terdapatnya kecendrungan masyarakat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan semakin pedulinya masyarakat terhadap kesehatannya, semakin tinggi pula tuntutan masyarakat atas mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak Rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO dalam
Lebih terperinciImplementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan
Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan Yogyakarta, 11 Februari 2017 Wahyu Cahyono hanyasatukata@yahoo.com Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI Diskusi Jika kita mengalami situasi sulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan suatu bagian dari seluruh proses pelayanan yang mempunyai peran sangat besar dalam rumah sakit. Tugas perawat secara umum adalah memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagal Ginjal Kronik merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting mengingat selain insidens dan pravelensinya yang semakin meningkat, pengobatan pengganti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selesaikan oleh individu untuk kemudian di lanjutkan ketahapan berikutnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perkembangan hidup manusia selalu di mulai dari berbagai tahapan, yang di mulai dari masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dalam setiap tahapan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Alasan Pemilihan Teori Pada penelitian ini burnout akan dibahas menggunakan teori dari Maslach (2003). Teori digunakan karena adanya kesesuaian dengan fenomena yang didapatkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit systemic lupus erythematosus (SLE) atau yang biasa dikenal dengan lupus merupakan penyakit kronis yang kurang populer di masyarakat Indonesia dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini berbagai bencana terjadi di Indonesia. Dimulai dari gempa bumi, tsunami, banjir bandang hingga letusan gunung merapi. Semua bencana tersebut tentu saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan siswa. Merupakan masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Pada masa remaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat. Bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di daerah tropis seluruh dunia. Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah suatu infeksi
Lebih terperinciManajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-
Manajemen Asuhan Keperawatan RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.- Manajemen pada proses keperawatan Pengkajian Diagnosis Perencanaan Implementasi evaluasi langkah awal dalam proses keperawatan PENGKAJIAN proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan berfungsi memproduksi susu untuk nutrisi. Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. spiritual terhadap penurunan tingkat stress remaja di LPKA Kelas I Blitar.
BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dan keterbatasan yang ditemui selama proses penelitian berlangsung. Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena itu penggunaan komputer telah menjadi suatu hal yang diperlukan baik di
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer saat ini telah berkembang dengan pesat, oleh karena itu penggunaan komputer telah menjadi suatu hal yang diperlukan baik di perusahaan,
Lebih terperinciGANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA
GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA Pembimbing : Dr. Prasilla, Sp KJ Disusun oleh : Kelompok II Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta cemas menyeluruh dan penyalahgunaan zat. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana utama dan tempat penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai
Lebih terperinciIPAP PTSD Tambahan. Pilihan penatalaksanaan: dengan obat, psikososial atau kedua-duanya.
IPAP PTSD Tambahan Prinsip Umum I. Evaluasi Awal dan berkala A. PTSD merupakan gejala umum dan sering kali tidak terdiagnosis. Bukti adanya prevalensi paparan trauma yang tinggi, (termasuk kekerasan dalam
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN) NAMA KELOMPOK 6 A4E : 1. Made Udayati (10.321.0864) 2. Kadek Ayu Kesuma W. (10.321.0858) 3. Kadek Ninik Purniawati (10.321.0859) 4. Luh Gede Wedawati (10.321.0867)
Lebih terperinciPEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT & TANTANGANNYA
PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT & TANTANGANNYA Pelatihan Koordinasi & Kaji Cepat Bencana (K2B) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Cisarua, 5 November 2009 Nathanael E.J. Sumampouw, M.Psi, Psi. Pusat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki
I. PENDAHULUAN Epilepsi adalah terganggunya aktivitas listrik di otak yang disebabkan oleh beberapa etiologi diantaranya cedera otak, keracunan, stroke, infeksi, dan tumor otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi
Lebih terperinciEMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi
EMOSI, STRES DAN KESEHATAN Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi unita@ub.ac.id http://www.youtube.com/watch?v=4kbsrxp0wik Respon Perilaku Terhadap Stimuli Emosional Fight vs Flight Fight and Flight Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi yang semakin maju di Indonesia membutuhkan SDM yang memiliki ketrampilan dan kemampuan yang baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengetahuan telah membawa kemajuan salah satunya yaitu meningkatnya usia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kegagalan anestesi/meninggal, takut tidak bangun lagi) dan lain-lain (Suliswati,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cemas merupakan suatu keadaan emosi tanpa suatu objek yang spesifik dan pengalaman subjektif dari individu serta dan tidak dapat diobservasi dan dilihat secara langsung.
Lebih terperinciEKSPLORASI RISET KEPERAWATAN
EKSPLORASI RISET KEPERAWATAN Riset Keperawatan? Riset (penelitian) Proses pencarian kebenaran yang belum terungkap secara sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) Riset keperawatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada pasien kanker amputasi dilakukan sebagai prosedur menyelamatkan jiwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amputasi adalah menghilangkan satu atau lebih bagian tubuh dan belum pernah terjadi sebelumnya yang bisa sebabkan oleh malapetaka atau bencana alam seperti kecelakaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung. Rumah sakit X merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penderita gangguan skizifrenia di seluruh dunia ada 24 juta jiwa dengan angka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penderita gangguan skizifrenia di seluruh dunia ada 24 juta jiwa dengan angka kejadian 7 per 1000 penduduk (pada wanita dan pria sama ). Diperkirakan terdapat 4 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai
Lebih terperinciPENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS
PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Abnormal Psikologi Kepribadian PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Perkembangan Asesmen dan Intervensi Psikopatologi Pengertian Metode yg digunakan untuk mengubah dan mengembangkan
Lebih terperinciPedoman AHS / AAN adalah hasil dari pencarian sistematis, review ahli, dan sintesis rel- Evant bukti untuk perawatan pencegahan episodik migrain.
Pedoman AHS / AAN adalah hasil dari pencarian sistematis, review ahli, dan sintesis rel- Evant bukti untuk perawatan pencegahan episodik migrain. Bukti diidentifikasi dalam merumuskan pedoman sebelumnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah individu unik yang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang berbeda dengan
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik 58 59 Lampiran 2 Lembar informed consent LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Selamat Sejahtera Saudara / Saudari, Perkenalkan nama saya Rafeatun Nisa, saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai standar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang sangat penting. Masa remaja adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa yang sangat penting. Masa remaja adalah proses panjang yang dialami seorang individu dalam kehidupannya. Proses peralihan dari masa
Lebih terperinci11/7/ Survei populasi pada kesehatan mental 2. Pentingnya bukti2 riset yang lalu untuk intervensi
Teori-teori yang telah dipelajari sangat membantu dalam implementasi psikologi komunitas Teori-teori tersebut hendaknya dapat diaplikasikan untuk memahami problem-problem psikologi di lingkungan kita.
Lebih terperinciRISET TAHUN Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia.
RISET TAHUN 2010 Judul Penelitian Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia Topik Penelitian Perilaku Ekonomi Hubungan antara kebutuhan menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Konsep tentang manusia bermacam-macam. Ada yang menyatakan bahwa manusia adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif, dengan manifestasi gangguan metabolisme glukosa dan lipid, disertai oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar. 1.2 PENGERTIAN JUDUL Pengertian judul : RUMAH SAKIT JIWA DENGAN PENDEKATAN KONSEP HIJAB di KARANGANYAR adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Interaksi karyawan dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya menghasilkan barang atau jasa. Berdasarkan unjuk kerjanya, karyawan mendapatkan imbalan yang berdampak pada
Lebih terperinci2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Stres merupakan fenomena umum yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa tuntutan dan tekanan yang
Lebih terperinciLAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA
LAMPIRAN 193 194 LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA 195 LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI d. Kesan umum, meliputi keadaan fisik dan penampilan subyek e. Keadaan emosi, meliputi ekspresi, bahasa tubuh,
Lebih terperinciPENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI
PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan Oleh:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Oleh: ELI SASARI F. 100 080 046 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 2 HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Skizofrenia Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat mengganggu. Psikopatologinya melibatkan kognisi, emosi, persepsi dan aspek lain dari perilaku.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Dampak skizofrenia bagi keluarga sangatlah besar, ini menyebabkan seluruh keluarga ikut merasakan penderitaan tersebut. Jika keluarga tidak siap dengan hal ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memasuki tahap epidemis dengan beberapa sub-populasi beresiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV di Indonesia telah berkembang dari sejumlah kasus kecil HIV dan memasuki tahap epidemis dengan beberapa sub-populasi beresiko tinggi yang memiliki angka
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran Umum Penelitian Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota Yogyakarta pada tanggal 9 Agustus - 1 September 2016. Data dikumpulkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perawat adalah salah satu yang memberikan peranan penting dalam. menjalankan tugas sebagai perawat.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia kesehatankhususnya pada Rumah sakit, perawat merupakan salah satu yang memiliki komponen penting dalam menentukan kualitas baik, buruk nya suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1
HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : Tiara Noviani F 100 030 135 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Siti Romadoni, Aryadi, Desy Rukiyati PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang Rumah
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual memiliki gejala gangguan yang lebih
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual memiliki gejala gangguan yang lebih banyak daripada anak yang tidak mengalaminya, tetapi mereka memiliki gejala yang lebih sedikit dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti oleh para wanita adalah kanker payudara (Rahmah, 2009). Menurut data organisasi kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsinya secara normal (Soematri, 2012).Secara global lebih dari 500 juta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal (Soematri, 2012).Secara global lebih dari 500 juta orang mengalami GGK,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang semakin sering dijumpai. Telah diperkirakan bahwa pada tahun 1990-an stroke menyebabkan 4,4 juta kematian per tahun
Lebih terperinciArifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)-STIMULASI SENSORI TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PASURUAN BERLOKASI DI BABAT KABUPATEN LAMONGAN Arifal Aris Dosen Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan membahas tentang uraian pendahuluan mengenai pemilihan judul Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker yang akan menjabarkan beberapa sub bab. Dari latar belakang dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah. Setiap anak pada umumnya senang bergaul dan bermain bersama dengan teman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Setiap anak pada umumnya senang bergaul dan bermain bersama dengan teman sebayanya. Saat bersama dengan teman, seorang anak biasanya selalu penuh dengan
Lebih terperinci