MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PUU-XV/2017

Transkripsi

1 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN MENJADI UNDANG-UNDANG TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A SENIN, 2 OKTOBER 2017

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PUU-XV/2017 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang [Pasal 32 ayat (3a)] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Petrus Bala Pattyona ACARA Perbaikan Permohonan (II) Senin, 2 Oktober 2017, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Aswanto (Ketua) 2) Maria Farida Indrati (Anggota) 3) Suhartoyo (Anggota) A.A. Dian Onita Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Petrus Bala Pattyona B. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Dessy Widyawati 2. Harapan Dolok Saribu 3. Fransiska Xaveria Wahon 4. Wiwin Windiantina 5. Nur Fidiyanti 6. Surya Simbolon 7. Denny Zul Syafardah ii

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: ASWANTO Sidang dalam Perkara Nomor 63/PUU-XV/2017 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Saudara Pemohon silakan perkenalkan diri, siapa yang hadir pada kesempatan ini. 2. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Terima kasih, Pak Ketua dan Anggota Yang Mulia. Perkenalkan Pemohon yang hadir di sini adalah Petrus Bala Pattyona, didampingi oleh Harapan Dolok Saribu, Fransiska Xaveria Wahon, Nur Fidiyanti Maito, Surya Darma Simbolon, Denny Zul Syafardah, Dessy Widyawati, dan Ibu Wiwin Windiantina, sekian, Pak. 3. KETUA: ASWANTO KETUK PALU 3X Agenda kita pada hari ini adalah perbaikan permohonan. Naskah perbaikan permohonan kami sudah terima sehingga nanti tidak perlu dipresentasikan semua. Cukup pada bagian-bagian yang dilakukan perbaikan yang di perlu disampaikan, tetapi sebelum masuk ke situ, kami ingin mengingatkan bahwa undang-undang yang diuji ini adalah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, ya, sebagai perubahan dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun Nah, pasal yang diminta untuk diuji itu adalah Pasal 32 ayat (3a), ya. Karena ini undang-undang perubahan, undang-undang perubahan ini kan cuma satu pasal yang menjadi tambahan sebenarnya perubahan sehingga nanti disinkronkan cara penulisan undang-undangnya. Karena Pasal 32 ayat (3a) itu, itu tidak ada di Undang-Undang Nomor 16, dia adanya di Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, gitu sehingga mestinya cara penulisannya di disinkronkan nanti adalah Pasal 32 ayat (3a) Undang-Undang Nomor 16 sebagai perubahan dari 2009 sebagai perubahan dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 sehingga ter-cover juga Pasal 32 ayat (3a) itu, ya. Nanti di direnvoi, ya. 4. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya, memang yang pertama waktu kami ajukan susunan penulisannya seperti yang Pak Ketua sampaikan, tetapi karena kami mau iii

5 mempersingkat pada cara penulisan metodenya harusnya mengutip yang (...) 5. KETUA: ASWANTO Ya (...) 6. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Asalnya dahulu, baru perubahan-perubahan perubahan yang terakhirnya. 7. KETUA: ASWANTO Ya. 8. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Memang memang waktu permohonan pertama (...) 9. KETUA: ASWANTO Seperti ini ya? (...) 10. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Penulisan seperti ini memang saya memasukkan semua, tetapi ketika perubahan sama mau menyampaikan, saya hanya mengutip yang terakhir saja. Nanti saya (...) 11. KETUA: ASWANTO Ya (...) 12. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Akan perbaiki. 13. KETUA: ASWANTO Tapi, di naskah yang kami terima tetap seperti itu, ya? 14. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya. 2

6 15. KETUA: ASWANTO Ya, jadi nanti ini biasanya mau mempersingkat (...) 16. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Betul (...) 17. KETUA: ASWANTO Akhirnya tambah keliru, gitu ya. 18. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya. 19. KETUA: ASWANTO Baik. Nanti disinkronkan, Pak, ya. 20. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Baik, Pak Ketua. 21. KETUA: ASWANTO Baik. Silakan disampaikan garis-garis besar dari apa yang sudah dilakukan, yaitu perbaikan tidak perlu dibacakan secara keseluruhan, Pak, ya. Cukup bagian-bagian yang dilakukan perbaikan saja. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, silakan. 22. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Terima kasih, Pak Ketua dan Anggota Yang Mulia. Mengenai perubahannya sebetulnya hanya perubahan mengenai bagian-bagian yang kami anggap fakta-fakta atau kerugian konstitusional sehingga bagian mengenai sengketa di pengadilan, kami hanya mengutip nomor-nomor perkara. Sementara mengenai legal standing, sebenarnya hampir tidak ada perubahan karena legal standing kami seperti undang-undang yang mengatur, yaitu MK dan beberapa putusan Mahkamah Konstitusi. Lalu mengenai kewenangan Mahkamah juga kami tidak banyak perubahan. Kemudian, mengenai pengujiannya memang kami mengelaborasi mengenai bunyi Pasal 32 ayat (3a) Undang-Undang Nomor 16 mengenai Persyaratan serta Pelaksanaan Hak dan Kewajiban 3

7 yang menurut kami bertentangan tetap dengan Pasal 27 ayat (1), Pasal 27 ayat (2), Pasal 28 ayat (2) dan saya ulangi, Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Pasal 27 ayat (2) Undang- Undang Dasar Tahun 1945, Pasal 28D ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun 1945, dan Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun Itu yang menurut kami hak-hak konstitusional kami dilanggar. Lalu, mengenai kerugian konstitusional, kami hanya menyampaikan bahwa kami mengalami suatu kasus dimana kami ditolak dan telah bersengketa dalam tiga gugatan di pengadilan. Mengenai putusan pertimbangan telah kami persingkat, sehingga kami hanya mengutip amar dan nomor-nomor putusan. Kemudian mengenai petitumnya, kami mengikuti petunjuk yang pada waktu sidang pertama diberitahukan bahwa hanya menyampaikan bahwa menyatakan bahwa Pasal 32 ayat (3a) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan tidak berlaku, kemudian menyatakan Pasal 32 ayat (3a) Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009 tidak memiliki kekuatan hukum mengikat atau inkonstitusional. Jadi, mengenai petitumnya telah kami perbaiki sesuai petunjuk Pak Ketua pada sidang terdahulu. Itulah inti pokoknya, selebihnya tidak ada perubahan. Sekian dan terima kasih kami sampaikan. 23. KETUA: ASWANTO Baik. Tapi di petitum ini, yang perbaikan ini, petitum nomor dua dan nomor tiga itu, nomor tiga itu pengulangan, gitu? 24. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya, betul, Pak Ketua. 25. KETUA: ASWANTO Jadi, mustinya di nomor dua kan sudah dinyatakan, yang diminta itu adalah dinyatakan bertentangan dan tidak mengikat? 26. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya. 27. KETUA: ASWANTO Lalu kemudian muncul lagi di petitum nomor tiga itu dinyatakan tidak mengikat, tidak memiliki kekuatan hukum mengikat atau inkonstitusional, itu kan dobel itu. 4

8 28. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya, betul. 29. KETUA: ASWANTO Jadi, mestinya yang tiga enggak ada, ya? 30. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya. Di-drop saja kalau bisa, kami akan drop. 31. KETUA: ASWANTO Di-drop, lalu kemudian yang empat menjadi (...) 32. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Menjadi tiga. 33. KETUA: ASWANTO Nomor tiga? 34. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Betul. 35. KETUA: ASWANTO Jadi, langsung direnvoi saja kalau begitu ya, Pak. 36. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya, baik, Pak Ketua. 37. KETUA: ASWANTO Jadi, sekali lagi nanti disinkronkan, Pak, ya. 38. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya. Untuk penulisan rumusan undang-undangnya akan kami perbaiki seperti permohonan yang terdahulu. 5

9 39. KETUA: ASWANTO Jadi, yang lama mestinya sudah benar ya, yang lama, ya? 40. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya, kalau mengikuti yang lama, rumusan penulisan undangundangnya memang yang lama yang benar, tapi dengan pertimbangan mempersingkat malah merubah substansi dan malah tidak ditemukan nanti dalam undang-undangnya. 41. KETUA: ASWANTO Langsung. Jadi, setelah selesai sidang ini, langsung diperbaiki dan diserahkan ke ini... ke Panitera, ya. Karena ini kan perbaikan mestinya sudah selesai gitu kan? Tapi karena ini... apa namanya... teknis kita tetap memberi kesempatan dan tetap dianggap masih dalam waktu perbaikan, gitu. Ya, cuma menambah sedikit dan mengembalikan sebenarnya seperti yang semula. Mungkin dapat bisikan dari mana gitu dan ternyata bisikannya menyesatkan gitu, ya. Jadi, setelah selesai sidang ini langsung diserahkan ke... ini... ya, Pak, ya. Nanti kalau lewat, kita ambil yang terbaru lho, kalau lewat nanti. 42. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Apakah bisa diberi waktu besok saja? Karena perbaikan bukan hanya halaman depannya, tapi karena di dalamnya juga ada penyebutan yang memang ikut (...) 43. KETUA: ASWANTO Di Langsung... di ini saja, Pak. Ditulis tangan saja, direnvoi saja. 44. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Oh, baik. 45. KETUA: ASWANTO Direnvoi saja. 46. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Oh, baik. Tulis tangan enggak apa-apa? 6

10 47. KETUA: ASWANTO Tulis tangan saja, langsung direnvoi. Karena kalau besok sudah lewat gitu kan. 48. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Siap, Pak Ketua. 49. KETUA: ASWANTO Nanti kita ambil yang perbaikan kalau gitu, perbaikan yang ada bisikan tadi itu. Yang mau dipersingkat, tapi kemudian tersesat, gitu ya. Cari jalan tikus akhirnya kena... anu... buntu, gitu ya. Baik. Bapak sudah memasukkan bukti, ya? P-1 sampai P-16B. 50. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Betul, Pak. 51. KETUA: ASWANTO Betul, ya. Sudah diverifikasi, ya. Tetapi kemudian daftar buktinya ini yang mulai P-1 sampai P-21. Bukti P-1 sampai P-16 tapi kemudian di daftar buktinya itu tertulis P-1 sampai P-21. Nah, itu nanti disinkronkan nanti, Pak, ya. 52. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Betul, Pak. 53. KETUA: ASWANTO Buktinya, Bapak, kan sampai P-16 saja? 54. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya, yang kami serahkan hanya sampai P-16 (...) 55. KETUA: ASWANTO P? 7

11 56. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya, sementara yang 16 atau 17 sampai 21 karena menyangkut putusan yang tebal, kami belum sempat mengerjakan. 57. KETUA: ASWANTO Oh, belum. Berarti yang... yang ada dulu ini yang kita sah kan. P- 1 sampai P (...) 58. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA KETUA: ASWANTO 21, tapi kemudian P-9 fisiknya belum ada, Pak? 60. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Oh, ya betul, Pak. Ada salah satu sertifikat yang belum kami serahkan. 61. KETUA: ASWANTO Berarti kita sahkan P1- sampai P-16B, kecuali (...) 62. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA P KETUA: ASWANTO P-9 yang fisiknya belum ada, ya? 64. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya, betul. 65. KETUA: ASWANTO Baik. kita sahkan, ya. KETUK PALU 1X 8

12 66. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Sah. 67. KETUA: ASWANTO Ada yang ingin disampaikan lagi? 68. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Cukup, Pak. 69. KETUA: ASWANTO Cukup, ya? 70. PEMOHON: PETRUS BALA PATTYONA Ya. 71. KETUA: ASWANTO Baik. Baik, dengan demikian sidang pada hari ini selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 2 Oktober 2017 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Yohana Citra Permatasari NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 9