TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014"

Transkripsi

1 i TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar diploma (Amd,PK) dari program studi DIII RMIK Oleh : FITRIA HIDAYANTI D PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2014

2 ii HALAMAN HAK CIPTA 2014 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah ada pada Peneliti ii

3 iii HALAMAN PERSETUJUAN TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014 Disusun oleh : FITRIA HIDAYANTI D Disetujui untuk dipertahankan dalam ujian karya tulis ilmiah Tanggal : Juli 2014 Pembimbing ( Arif Kurniadi, M.Kom ) iii

4 iv HALAMAN PENGESAHAN TINJAUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH TAHUN 2014 Disusun Oleh : FITRIA HIDAYANTI D Karya tulis ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang Semarang, September 2014 Tim Penguji Ketua : Arif Kurniadi, M.Kom ( ) Anggota : Retno Astuti. S, SS, MM ( ) Dyah Ernawati S.Kep, NS, M.Kes ( ) Mengetahui, Dekan Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, Mkes. iv

5 v HALAMAN PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan kepada : Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan petunjuk-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini Ibu dan Bapak tercinta yang tak lelah memberikan do a serta dukungannya kepada putri kecilnya ini untuk terus maju dan berjuang, betapa diri ini ingin melihat kalian bangga kepadaku Kedua kakakku tercinta yang selalu mendukung serta memberikan nasihat kepada adikmu ini Keluarga keduaku yang hebat MM, twinsku Septy, Ika, Arinta, Diyun, Ratna, Ella, Maisya, Ochie, Muna, Tiwi terimakasih kalian selalu mensupport dan menemaniku disaat susah maupun senang. Love you wanita wanitaku Special thanks to Afif Rizki A yang tak pernah lelah mendengarkan keluh kesahku selama ini, terimakasih untuk semangatnya dear Sahabatku yang selalu membuatku bangkit saat terpuruk, satya, pitta, alis, dewi, iffah, esta, tika, neti, sudrajat terimakasih untuk dukungannya Teman teman seperjuangan RMIK 2011, sukses buat kita semua Almamaterku tercinta, Universitas Dian Nuswantoro Semarang v

6 vi RIWAYAT HIDUP Nama : Fitria Hidayanti Tempat, tanggal lahir : Jepara, 19 Mei!993 Jenis Kelamin Agama Alamat : Perempuan : Islam : Krasak RT.01/04 Pecangaan Jepara Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri Krasak 03 tahun SMP Negeri 1 Pecangaan tahun SMA Negeri 1 Pecangaan tahun Program Studi D-III RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun vi

7 vii KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan oleh peneliti kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan judul Tinjauan Pengetahuan Perawat Rawat Inap dalam Pengisian Formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) di RSUD Tugurejo Semarang Tahun Keberhasilan dalam penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik moril maupun materiil. Oleh sebab itu, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ketua Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan selama penyusunan karya tulis ini. 3. Retno Astuti S, SS, MM selaku Dosen Pembimbing kedua. 4. Roni Rahman, Amd.PK selaku kepala Instalasi Rekam Medis 5. Segenap kepala bangsal rawat inap RSUD Tugurejo Semarang 6. Segenap staf Rekam Medis RSUD Tugurejo Semarang 7. Segenap perawat rawat inap RSUD Tugurejo Semarang 8. Untuk keluarga dan tema-teman semua, terimakasih dukungan dan perhatian serta doanya. 9. Semua pihak yang terkait yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian KTI ini. vii

8 viii Akhirnya, peneliti berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua walapun penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaannya. Semarang, September 2014 viii

9 ix Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014 FITRIA HIDAYANTI Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, serta mengingat pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis sebagai syarat penangguhan biaya klaim asuransi dan juga sebagai syarat akreditas. Di RSUD Tugerejo Semarang, dalam pelaksanaan assembling terdapat 70% formulir RM.15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) yang pengisiannya belum lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan perawat rawat inap dalam pengisian formulir RM.15. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan metode observasi dan pendekatan cross-sectional. Total sampel sebanyak 12 perawat rawat inap menggunakan panduan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar perawat berumur tahun (50%), berpendidikan S1 keperawatan (58,3%) dan dengan masa kerja 6-10 thun (58,3%). Tingkat pengetahuan perawat yang masih belum kurang memahami alasan dari pengisian formulir RM.15. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan responden pada tingkat memahami masih kurang, sehingga perlu adanya penjelasan dalam bentuk sosialisasi yang tertulis dalam protap mengenai pentingnya dari kelengkapan pengisian RM.15. Kata Kunci : Pengetahuan, Resume Keperawatan Pasien Keluar kepustakaan : 15 ( ) ix

10 x DIII Program Medical Record and Health Information Health Faculty of Dian Nuswantoro Semarang 2014 ABSTRACK REVIEW OF INPATIENT NURSING KNOWLEDGE IN THE FORM OF ADMISSION MEDICAL RECORD 15 (OUT PATIENT NURSE RESUME) IN TUGUREJO HOSPITAL SEMARANG 2014 FITRIA HIDAYANTI In order to improve the quality of service, and given the importance of the medical record documents for hospital, it is necessary to control the charging document the medical record as a condition of the suspensionand also the cost of insurance claims as a condition of acreditation. In hospitals Tugurejo Semarang, in the implementation of assembling contained 70% form RM.15 (out patient nurse resume) that incomplete. This study aimed to determine the inpatient nursing knowledge in the form of admission RM.15. The research used descriptive research and using observation for the methode and use cross-sectional. The total sample of 12 nurse patient using an interview guide. Based on the research, the majority of nurses aged years (50%), educated nursing S1 (58,3%) and with a service life of 6-10 years (58,3%). The level of knowledge that nurses still lack an understanding of the reasons of form admission RM.15. From the result of the research, the level of knowledge of respondents on still less, so the need for an explanation of the importance of completeness RM.15. Key words : knowledge, out patient nurse resume Bibliography : 15 ( ) x

11 xi DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... Halaman Hak Cipta... Halaman Persetujuan... Halaman Pengesahan... Halaman Persembahan... Halaman Riwayat Hidup... Kata Pengantar... Abstrak... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Singkatan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi vii ix xi xiv xv xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan Penelitian... 2 D. Manfaat Penelitian... 3 E. Keaslian Penelitian... 4 F. Lingkup Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis... 6 xi

12 xii B. Pengetahuan... 8 C. Sikap D. Praktik atau tindakan (Practice) E. Lembar Resume F. Karakteristik Petugas G. Kerangka Teori H. Kerangka Konsep BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Identifikasi Variabel C. Definisi Operasional D. Populasi dan Sampel Penelitian E. Instrumen Penelitian F. Jenis Data G. Pengolahan Data H. Analisa Data I. Kelemahan Penelitian BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum RSUD Tugurejo Semarang B. Hasil Pengamatan C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan xii

13 xiii B. Saran DAFTAR PUSTAKA xiii

14 xiv DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel keaslian penelitian... 4 Tabel 3.1 Tabel Definisi operasional Tabel 4.1 Presentase Karakteristik Perawat Rawat Inap di RSUD Tugurejo Semarang Tahun Table 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Perawat Rawat Inap di RSUD Tugurejo Semarang Tahun xiv

15 xv DAFTAR SINGKATAN 1. RM : Rekam Medis 2. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah 3. DRM : Dokumen Rekam Medis 4. CM : Catatan Medik xv

16 xvi DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Izin Penelitian 2. Surat Persetujuan Responden Untuk Diwawancarai 3. Pedoman Wawancara 4. Hasil Wawancara Responden xvi

17 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah Suatu Unit pelayanan kesehatan yang pelayanannya sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Sehingga Rumah Sakit dituntut untuk professional dalam melakukan berbagai jenis pelayanan kesehatan terhadap pasien agar pasien mendapatkan pelayanan yang memuaskan di Rumah sakit tersebut. Rumah Sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang dituntut dapat menghasilkan data dan informasi dengan tingkat kecepatan serta ketepatan yang tinggi guna mendukung penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mengutamakan mutu pelayanan. (1) Salah satu komponen tertib administrasi di rumah sakit adalah penyelenggaraan rekam medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MenKes/PER/III/2008, rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (2) Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, serta mengingat pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis sebagai syarat penangguhan biaya klaim asuransi dan juga sebagai syarat akreditasi. 1

18 2 Kegiatan pengendalian dokumen rekam medis ini dilakukan oleh bagian assembling. Kualitas rekam medis di rumah sakit ikut menentukan mutu pelayanannya. Hal ini mengingat rekam medis merupakan salah satu standar yang harus dipenuhi oleh instansi atau rumah sakit untuk (3) mendapatkan predikat akreditasi. Pelaksanaan assembling di RSUD Tugurejo Semarang sudah baik, akan tetapi masih terdapat formulir-formulir yang dalam pengisiannya belum dilengkapi oleh petugas, salah satunya adalah formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). Formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) adalah formulir yang berisikan catatan identitas pasien dan keadaan pasien pada saat keluar yang diisi oleh perawat. Formulir ini berguna untuk menginformasikan keadaan terakhir pasien keluar dari rumah sakit. Mengingat pentingnya kelengkapan pengisian lembar RM15 yang merupakan salah satu syarat untuk penangguhan biaya klaim dan juga salah satu syarat akreditasi maka lembar RM15 tersebut harus seluruhnya terisi oleh petugas/perawat rawat inap. Berdasarkan survei awal ketika melakukan analisa kuantitatif sebanyak 10 formulir RM15, dalam 10 dokumen rekam medis masih terdapat 7 formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) yang pengisiannya belum dilengkapi oleh perawat, hampir seluruh butir-butir yang terdapat dilembar tersebut sering tidak diisi oleh perawat. Adapun ketika sudah terisi masih terdapat beberapa butir yang belum terisi seperti nadi, tensi dan pernafasan. Dengan tidak lengkapnya pengisian pada lembar tersebut akan berdampak pada biaya klaim yang tidak terbayar dan juga pada proses pelayanan akreditasi rumah sakit tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk

19 3 melakukan tinjauan mengenai pengetahuan perawat rawat inap sehubungan dengan pengisian lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang pada tahun B. Rumusan Masalah Bagaimana pengetahuan perawat mengenai pengisian formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) di RSUD Tugurejo Semarang pada tahun 2014? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum a. Menganalisis pengetahuan perawat mengenai kelengkapan pengisian formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) di RSUD Tugurejo Semarang pada tahun Tujuan Khusus a. Menganalisis karakteristik umur, pendidikan dan masa kerja pada perawat Rawat Inap. b. Mendiskripsikan pengetahuan perawat dalam pengisian formulir RM15. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan dalam penelitian manajemen rekam medis dalam kaitannya dengan pengetahuan atau persepsi perawat.

20 4 2. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan manajemen kelengkapan data rekam medis pasien. 3. Bagi Akademik Sebagai tambahan pengetahuan bagi mahasiswa, khususnya mengenai pengetahuan atau persepsi perawat dalam pengisian lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Tabel Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian 1 Faizatun Nisa 2 Diana Marianan Tinjauan Pengetahuan Petugas Rawat Inap Tentang Kode Penyakit Di Puskesmas Jatinegara Tegal Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Praktek Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional Observasi dan wawancara Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa petugas rawat inap tidak mengetahui perihal tentang koding, petugas masih minim pengetahuan tentang koding, petugas bukan merupakan lulusan rekam medis, petugas tidak pernah mengikuti pelatihan tentang koding. Hubungan pengetahuan, sikap dan praktek petugas Rekam Medis terhadap medis. kerahasiaan

21 5 Kerahasiaan Medis Di RSUD Ambarawa Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini. Perbedaan tersebut terletak pada variabel yang diteliti serta waktu penelitian. Pada penelitian saat ini yang diteliti yaitu pengetahuan perawat dalam pengisian lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). Dan bertempat di RSUD Tugurejo Semarang. F. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Penelitian Lingkup keilmuan penelitian ini adalah ilmu Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 2. Lingkup Materi Lingkup materi penelitian ini adalah manajemen kelengkapan data rekam medis pasien. 3. Lingkup Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang. 4. Lingkup Metode Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. 5. Lingkup Objek Objek pada penelitian ini adalah perawat rawat inap. 6. Lingkup Waktu Dilaksanakan pada bulan Juni 2014.

22 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap. (1) Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 tentang Rekam Medis disebutkan bahwa Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (3) Sebagai rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medis atau kesehatan kepada seorang pasien. (4) Selain pengertian di atas, adapun pengertian Rekam Medis adalah rekaman mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk menemukan, membenarkan, diagnosis dan pengobatan pasien serta merekam hasilnya. (5) 6

23 7 Pengertian yang terkandung dalam definisi tersebut, dikatakan rekam medis bila berisi keterangan dan catatan serta rekaman tentang pasien secara lengkap meliputi identitas pribadi, identitas sosial dan semua keterangan lainnya yang menjelaskan tentang pasien tersebut. Isi keterangan dan catatan tersebut meliputi : a. Identitas siapa yang melayani dan siapa yang dilayani. b. Pelayanan apa saja yang dilakukan atau diberikan kepada pasien. c. Alasan mengapa pelayanan tersebut diberikan atau sering disebut dengan indikasi medis. d. Bilamana pelayanan tersebut diberikan yang menunjukkan waktu (tanggal, jam dan menit). e. Bagaimana proses pelayanan tersebut diberikan kepada pasien. 2. Tujuan Rekam Medis Untuk meningkatkan sarana tertib administrasi sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan, sedangkan tertib administrasi tersebut merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (2) 3. Manfaat Rekam Medis Manfaat rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain : a. Administration

24 8 Data dan informasi yang dihasilkan rekam medis digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan fungsi pengelolaan berbagai sumber daya. b. Legalitas Sebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi hukum terhadap pasien, provider kesehatan, pengelola serta pemilik pelayanan kesehatan. c. Financial Setiap jasa yang diterima pasien dicatat dalam formulir yang digunakan untuk menghitung biaya yang harus dibayar pasien dan untuk memprediksi pendapatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan. d. Research Macam-macam penyakit yang dicatat dapat dilakukan penelusuran guna untuk kepentingan penelitian. e. Education Mahasiswa, pendidik atau peneliti dapat belajar dan mengembangkan ilmu dengan menggunakan dokumen rekam medis f. Documentation Rekam medis sebagai dokumen karena memuat tentang sejarah rekam medis seseorang. (7) B. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

25 9 terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (8) Perilaku didasari dengan pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan. Pengetahuan dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan. (8) 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. 4. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

26 10 5. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. 6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. C. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. (8) 1. Komponen pokok sikap Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok. a) Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek. b) Kehidupan semosional atau evaluasi terhadap suatu objek. c) Kecenderungan untuk bertindak (tend of behave). Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.

27 11 2. Berbagai tingkatan sikap Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan. a) Menerima (Receiving) Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesedihan dan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang gizi. b) Merespon (Responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang telah diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut. c) Menghargai (Valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. d) Bertanggung jawab (Responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat kepada responden.

28 12 D. Praktik atau Tindakan (Practice) Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behaviour). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Praktik juga mempunyai beberapa tingkatan. (8) 1. Persepsi (perception) Mengenai dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama. 2. Respon terpimpin (guided response) Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua. 3. Mekanisme (mecanism) Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga. 4. Adaptasi (adoption) Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. E. Lembar Resume 1. Pengertian Lembar Resume Lembar resume adalah lembaran pada bagian akhir catatan perkembangan atau dengan lembaran tersendiri yang singkat dan menjelaskan informasi penting tentang penyakit, pemeriksaan yang

29 13 dilakukan dan pengobatannya serta harus ditulis segera setelah pasien keluar. 2. Tujuan dibuat Lembar Resume Tujuan dibuatnya lembar resume adalah : a) Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medik dengan kualitas yang tinggi serta sebagai bahan yang berguna bagi dokter yang menerima apabila pasien tersebut di rawat kembali di rumah sakit. b) Sebagai bahan penilaian staf medis di rumah sakit. c) Untuk memenuhi permintaan dari badan-badan resmi atau perorangan tentang perawatan seorang pasien, misalnya dari perusahaan Asuransi (dengan persetujuan Pimpinan). d) Untuk diberikan tembusannya kepada sistem ahli yang memerlukan catatan tentang pasien yang pernah mereka rawat. 3. Isi Lembar Resume Lembar resume berisi antara lain : a) NO.RM b) Nama c) Umur d) Jenis Kelamin e) Suku Bangsa f) Agama g) Kelas atau bangsal h) Tanggal Masuk i) Tanggal Keluar j) Diagnosa waktu masuk dirawat

30 14 k) Diagnosa akhir l) Operasi m) Ringkasan riwayat penemuan fisik penting : 1) Riwayat 2) Pemeriksaan fisik n) Hasil-hasil laboratorium rontgen dan konsultan (yang penting) o) Perkembangan selama perawatan dengan komplikasi (jika ada) p) Keadaan pasien, pengobatan, kesimpulan pada saat keluar dan prognosa q) Tanggal r) Tanda tangan dan nama dokter (9) F. Karakteristik Petugas Setiap manusia memiliki karakteristik individu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa pendapat mengenai karakteristik individu. Menurut Mathiue & Zajac, 1990 menyatakan bahwa karakteristik personal (individu) mencakup usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, suku bangsa dan kepribadian. Robbins, 2006 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mudah didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yang tersedia dalam berkas personalia seorang pegawai mengemukakan karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dalam organisasi.

31 15 Dari pendapat di atas yang membentuk karakteristik individu dalam pelayanan meliputi : a) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi atau hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin meningkat pula kinerjanya. (10) b) Umur Umur adalah usia seseorang yang dihitung sejak lahir sampai dengan batas terakhir masa hidupnya. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang yang belum cukup kedewasaannya. Demikian juga dengan umur pegawai dalam melakukan kegiatan pelayanan. Makin tua umur seseorang makin konstruktif dalam mengatasi masalah dalam pekerjaan, dan makin terampil dalam memberikan pelayanan pada klien. Alat ukur umur dibedakan

32 16 berdasarkan umur muda 39 tahun dan umur dewasa 39 tahun. Pengukuran menggunakan nilai tengah dari umur tertinggi dan umur terendah. (10) c) Masa Kerja Pengalaman adalah guru yang baik, oleh sebab itu pengalaman identik dengan lama bekerja (masa kerja). Pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahun dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pasien. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang dihadapi pada masa yang lalu. Sehingga dapat dikatakan, semakin lama seseorang bekerja semakin baik pula dalam memberikan pelayanan. Perbedaan kelompok masa kerja dibedakan berdasarkan masa kerja baru 14 tahun dan masa kerja lama 14tahun. Pengukuran menggunakan nilai tengah dari masa kerja tertinggi dan masa kerja terendah. (11)

33 17 G. Kerangka Teori a. Pengetahuan b. Sikap Praktik atau tindakan Kelengkapan Pengisian Lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) Mutu Pelayanan Kesehatan Karakteristik Petugas: - Pendidikan - Umur - Lama kerja Modifikasi antara teori Notoatmodjo, Soekidjo denga teori Sarwono. S

34 Pengetahuan Perawat Mengenai Pengisian Formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar ) Kelengkapan Pengisian RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) 18 H. Kerangka Konsep

35 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu pengamatan terhadap obyek penelitian untuk memperoleh gambaran sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan mengambil data secara langsung pada saat penelitian. B. Identifikasi Variabel 1. Pengetahuan perawat C. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional 1. Pengetahuan perawat Pemahaman petugas atau perawat rawat inap tentang penting tidaknya pengisian lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) yang meliputi : a. Tahu (know) yaitu mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. b. Memahami (comprehension) yaitu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut 19

36 20 secara benar. c. Aplikasi (aplication) yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. d. Analisis (analysis) yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen e. Sintesis (synthesis) kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f. Evaluasi (evaluation) yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. D. Populasi dan Sampel Penelitian Ridwan (2005) bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sampel adalah sebagai atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2002). Cara pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara accidental sampling. Menurut Sugiyono (2004:77) accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.

37 21 Sampel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n = N : = 96 : 8 = 12 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi = jumlah bangsal Jadi sampel yang diambil yaitu sebanyak 12 dari 96 responden. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara yang berhubungan dengan pengetahuan perawat dalam pengisian formulir RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). F. Jenis Data 1. Data Primer Data yang diperoleh langsung dari tempat penelitian, yaitu melakukan wawancara dengan perawat rawat inap sebanyak 12 responden. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh dengan cara melihat lembar RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) dan dari data kepegawaian untuk mengetahui jumlah total perawat Rawat Inap di RSUD Tugurejo Semarang.

38 22 G. Pengolahan Data 1. Collecting Data diambil dari objek penelitian. 2. Editing Mengoreksi data yang telah diperoleh agar dihasilkan data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan. 3. Tabulasi Menyusun data dalam bentuk tabel. 4. Penyajian Data Suatu cara pengolahan data dengan cara menyajikan hasil dari pengumpulan data berupa narasi. H. Analisa Data Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran dan memperoleh penjelasan yang berkenaan dengan objek penelitian. I. Kelemahan Penelitian Kelemahan pada penelitian ini yaitu waktu penelitian yang dibatasi sehingga pengambilan sample dengan cara mengambil secara kebetulan yang ada pada saat itu.

39 23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum RSUD Tugurejo Semarang 1. Sejarah Singkat RSUD Tugurejo Semarang Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang merupakan Rumah Sakit Kusta (Khusus) milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi serta perkembangan penduduk yang mulai pesat, maka tanggal 26 Desember 2000 Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial melalui keputusannya nomor 1810/Menkes-Kesos/SK/XII/2000 merubah status Rumah Sakit Khusus Kusta menjadi Rumah Sakit Umum dengan status kelas C. Kemudian sejak tanggal 19 Nopember 2003 berdasarkan SK Menkes RI No. 1600/Menkes/SK/XI/2003 berubah menjadi Rumah Sakit Umum dengan status kelas B Non Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Walaupun berubah menjadi rumah sakit umum, namun rumah sakit ini tetap mempertahankan kekhususannya dengan masih menerima pasien kusta. Rumah sakit Tugurejo Semarang terletak pada ruas jalur utama Semarang Jakarta pada koordinat LS : 06 o 59 04,8 dan BT : 110 o 21 22,7 yang merupakan jalur utama pantai utara Jawa antara Semarang dan Kendal, tepatnya pada jalan raya Walisongo Semarang. Posisi tersebut sangat strategis dengan beberapa aspek pendukung : a. Terletak pada jalur lalu lintas utama yang sangat padat dan 23

40 24 mempunyai potensi rawan kecelakaan., b. Dekat dengan pintu utama Jalan Tol Manyaran. c. Dikelilingi oleh lingkungan pemukiman daerah Mijen dan Ngaliyan. d. Dilingkupi oleh 4 (empat) daerah sentra industri besar yaitu Kawasan Industri Cilacap (Wijaya Kusuma), Kawasan Tugu Indah Industri, Kawasan Industri Candi, serta Kawasan Guna Mekar Industri. Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo merupakan Rumah Sakit kelas B non pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang terletak di Semarang Bagian Barat dengan kapasitas tempat tidur yang beroperasional saat ini 323 tempat tidur. Luas tanah m 2, luas bangunan m 2 terdiri dari gedung rawat jalan, gedung IGD, 8 bangsal perawatan, kamar bedah, kamar bersalin, bangunan penunjang, kantor, auditorium dan wisma. (12) 2. Visi Misi RSUD Tugurejo Semarang a. Visi Rumah Sakit Prima, Mandiri Dan Terdepan Di Jawa Tengah b. Misi 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. 2. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang pelayanan medis dan memberikan kenyamanan kepada pasien, keluarga pasien dan karyawan. 3. Meningkatkan program pengembangan mutu pelayanan medis dan non medis secara berkesinambungan. 4. Mewujudkan kemandirian, efisiensi, efektifitas dan fleksibilitas pengelola keuangan.

41 25 5. Menjadi pusat pendidikan kedokteran dan kesehatan lain, serta penelitian dan pengembangan bidang kesehatan. 6. Mengembangkan pelayanan unggulan. c. Motto Kesembuhan dan Kepuasan Anda Adalah Kebahagiaan Kami 3. Jenis Pelayanan Yang Ada di RSUD Tugurejo Semarang Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang memiliki 5 jenis pelayanan rumah sakit, diantaranya gawat darurat, instalasi, rawat inap, rawat jalan, dan Trauma center yang kemudian terbagi lagi menjadi sub bagian sebagai berikut ini : a. Gawat Darurat Visi : Memberikan pelayanan Kegawat Daruratan dengan Cepat, Tepat dan Cermat Dalam mewujudkan pelayanan yang cepat, tepat dan cermat dalam pelayanan yang komprehensif dengan tersedianya sumber daya manusia yang unggul dibidangnya masing masing serta fasilitas ruang dan peralatan yang memadai dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan kegawat daruratan bagi masyarakat. b. Instalasi 1. Instalasi Medik yang terdiri dari : a. Bank Darah b. Farmasi c. Instalasi Bedah Sentral d. Instalasi Gizi e. Laboratorium PA

42 26 f. Pusat Diagnostik g. Radiologi h. Laboratorium Klinik 2. Instalasi Non Medik : a. CSSD b. IPSRS RS Tugurejo c. PDE d. Pemulasaran jenasah e. Rekam Medis f. Sanitasi c. Rawat Inap 1. Ruang Amarilis 2. Ruang Alamanda 3. Ruang Anggrek 4. Ruang Bougenvile 5. Ruang Dahlia 6. Ruang ICU/ ICUU/ PICU/ NICU/ HCU 7. Ruang Kenanga 8. Ruang Mawar 9. Ruang Melati 10. Ruang Nusa Indah 11. Ruang Tulip (Peristi) d. Rawat Jalan 1. Hemodialisa 2. Klinik Bedah Plastik

43 27 3. Poli Gigi 4. Poli Spesialis Anak 5. Poli Spesialis Bedah 6. Poli Spesialis Kebidanan 7. Poli Spesialis Kulit dan Kelamin 8. Poli Spesialis Mata 9. Poli Spesialis Orthoped 10. Poli Spesialis Penyakit Dalam 11. Poli Spesialis Syaraf 12. Poli Spesialis THT 13. VCT 14. Rehab Medik 15. Poli Paru e. Trauma Center B. Gambaran Khusus Unit Rekam Medis RSUD Tugurejo Semarang 1. Asembling a. Uraian Tugas : 1) Melaksanakan kegiatan assembling dan kode penyakit yang meliputi : a) Menerima berkas rekam medis rawat inap dan rawat jalan dari penanggung jawab berkas rekam medis. b) Memeriksa kelengkapan isi berkas rekam medis c) Menyusun berkas rekam medis sesuai urutan yang telah ditentukan

44 28 d) Melengkapi identitas pasien dan nomor rekam medis pada setiap lembar berkas rekam medis. e) Menulis nomor dan nama pasien pada berkas rekam medis serta menempelkan stiker tahun kunjungan terakhir. f) Mensortir berkas rekam medis berdasarkan nomor angka akhir 2) Memisahkan berkas rekam medis yang belum lengkap isinya dan diserahkan kepada penanggung jawab berkas rekam medis untuk dikirim kepada yang berhak / berkewajiban melengkapi isi berkas rekam medis tersebut. 3) Menyusun dan menyiapkan berkas rekam medis baru rawat jalan maupun rawat inap untuk petugas Admission. 4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk menyelesaikan, menangani bila terjadi penyimpangan / kasus yang terjadi dikegiatan assembling dan kode penyakit pasien rawat jalan dan rawat inap. b. Tanggung jawab : 1) Kelengkapan dan kerapian isi berkas RM. (14) C. Hasil Pengamatan 1. Karakteristik Responden Dari hasil pengamatan karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

45 29 No Table 4.1 Presentase Karakteristik Perawat Rawat Inap di RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2014 No Karakteristik Responden (%) 1 Umur a tahun b tahun c tahun d. 50 tahun % 50 % 25 % - 2 Pendidikan a. DIII Keperawatan b. S1 Keperawatan 3 Masa Kerja a. 1-5 tahun b tahun c tahun ,7 % 58,3 % 25 % 58,3 % 16,7 % Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar perawat berumur tahun (50%), berpendidikan S1 Keperawatan (58,3%) dan dengan masa kerja 6-10 tahun (58,3%). 2. Pengetahuan Responden Dari hasil penelitian pengetahuan perawat rawat inap dalam pengisian formulir RM.15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar) yaitu dapat dilihat pada tabel berikut : Table 4.2 Distribusi frekuensi jawaban pengetahuan Perawat Rawat Inap a. Tahu (know) di RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2014 Item Pertanyaan 1. Apakah saudara mengetahui arti penting dari RM15? Mampu menjelaskan Belum mampu (%) (%) 12 (100%) 0% 2. Apa saja isi atau butir-butir yang terdapat di 12 (100%) 0%

46 30 RM15? 3. Apakah butir-butir yang ada di RM15 harus 12 (100%) 0% semuanya dilengkapi? 4. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam pengisian formulir RM15? 12 (100%) 0% b. Memahami (comprehension) 1. Jelaskan alasannya mengapa formulir RM15 3 (25%) 9 (75%) harus diisi dengan lengkap? 2. Bagaimana cara melengkapi formulir RM15? 12 (100%) 0% 3. Bagaimana jika petugas lain yang melengkapi 12 (100%) 0% formulir tersebut? Apakah boleh? 4. Apa dampak yang terjadi jika terdapat butirbutir 3 (25%) 9 (75%) yang tidak diisi? 5. Apakah ada sanksi yang diberikan untuk petugas jika pengisian formulir tersebut tidak dilengkapi? 12 (100%) 0% c. Aplikasi (aplication) 1. Bagaimana pelaksanaan pengisian RM15 12 (100%) 0% secara lengkap?? 2. Apakah semua perawat sudah melakukan 12 (100%) 0% pengisian secara lengkap? 3. Jika ada sanksi apakah sanksi tersebut sudah berlaku? 12 (100%) 0% d. Analisis (analysis) 1. Apakah saudara mengetahui maksud dari butir-butir isi yang terdapat dilembar tersebut? 12 (100%) 0% e. Sintesis (synthesis) 1. Apa langkah yang dilakukan supaya perawat bersedia melengkapi formulir tersebut? 12 (100%) 0% f. Evaluasi (evaluation) 1. Apakah pernah dilakukan evaluasi terhadap perawat yang melakukan pengisian lembar tersebut? 12 (100%) 0%

47 31 Berdasarkan tabel 4.2 pengetahuan perawat rawat inap dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Tahu (Know) Dari hasil wawancara 12 perawat semua perawat tahu arti pentingnya RM15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). Dari 12 perawat semua perawat tahu isi atau butir yang terdapat di RM15. Dari 12 perawat semua perawat mengetahui jika butir-butir yang ada di RM15 harus semuanya terlengkapi. Dari 12 perawat semua perawat mengetahui jika semua perawat berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melengkapi RM15. b. Memahami (Comprehension) Dari 12 perawat didapatkan hasil bahwa semua perawat tahu bahwa jika kelengkapan pengisian lembar RM merupakan syarat akreditasi akan tetapi hanya 3 perawat yang memahami jika RM15 merupakan syarat untuk penangguhan klaim asuransi dan selebihnya yaitu 8 perawat menjawab bahwa alasan dari pengisian RM15 tersebut memang merupakan kewajiban semua perawat, jadi semua perawat harus melengkapinya dan 1 perawat mengatakan hanya sekedar mengikuti teman-teman perawat mengisi. Dari 12 perawat memahami bagaimana cara melengkapi RM15 yaitu mencatat perkembangannya pasien dari awal pasien masuk hingga pasien dinyatakan boleh pulang ataupun pasien meninggal.

48 32 Dari 12 perawat memahami jika yang boleh melengkapi pengisian dari RM15 itu hanya perawat saja. Dari 12 perawat sudah semuanya mengetahui dampaknya jika tidak terlengkapi pengisiannya maka akan dikembalikan oleh bagian CM (catatan medis). Tetapi belum semuanya memahami batas waktunya, hanya 3 perawat yang mengetahui batas waktu pengembalian 2x24 jam, 2 perawat mengatakan tidak ada batas waktu dan 7 perawat mengatakan jika dikembalikan maka segera mungkin dilengkapi. Dari 12 perawat semuanya menjawab bahwa jika tidak terisi lengkap maka tidak terdapat sanksi, hanya berupa teguran saja dan diminta untuk melengkapi dan memahami jika masih tidak terlengkapi juga maka kepala tim akan dipanggil ke bagian CM dan diminta untuk melengkapi saat itu juga diruang CM. c. Aplikasi (Aplication) Dari hasil wawancara dari 12 perawat semua perawat menjawab pelaksanaanya yaitu untuk melengkapi pengisian dilakukan setiap pasien dinyatakan boleh pulang oleh perawat jaga. Pengembalian DRM pasien tidak dilakukan setiap hari, paling tidak 2 hari sekali. Karena tidak langsung dikembalikan ke bagian CM maka tim akan mengecek lagi apabila berganti shift, jadi terjadi kesinambungan untuk pengecekannya. Dari 12 perawat, semuanya mengatakan bahwa semua perawat sudah melakukan pengisian secara lengkap.

49 33 d. Analisis (Analysis) Dari hasil wawancara 12 perawat, semua perawat menjawab jika mereka mengetahui maksud dari butir-butir yang terdapatdi RM15. e. Sintesis (Synthesis) Dari 12 perawat dalam wawancara yang dilakukan semua perawat mengatakan bahwa setiap perawat sudah mengerti jika melengkapi pengisian lembar DRM pasien merupakan kewajiban. Maka semua perawat sudah bersedia dan menyadari untuk melengkapi pengisian formulir tersebut. f. Evaluasi (Evaluation) Dari 12 perawat semuanya menjawab bahwa untuk ada evaluasi terhadap perawat mengenai kelengkapan pengisian dokumen rekam medis pasien secara keseluruhan, akan tetapi untuk evaluasi khusus untuk RM.15 tidak ada. 3. Prosedur Tetap Di RSUD Tugurejo Semarang ini tidak terdapat protap yang mengatur tentang pengisian formulir RM15 ini. 4. Sarana Manajemen a. Man (Manusia) Sumber daya manusia yang terdapat sudah baik, tingkat pendidikan mereka juga sudah sesuai dengan tingkat pendidikan minimal DIII Keperawatan. Sehingga pengetahuan merekapun seharusnya sudah bagus.

50 34 b. Material (Bahan) Menurut hasil penelitian perawat sudah mengerti maksud dari butir yang terdapat didalam lembar formulir tersebut. Sehingga tidak ada kesulitan bagi perawat untuk mengisinya. c. Machiness (Peralatan) Dokumen yang tidak lengkap dari bagian assembling langsung dikembalikan kepada bangsal yang bersangkutan. Tidak tedapat box yang bertujuan untuk memilah DRM yang belum lengkap menurut bangsal ataupun menurut petugas yang berwenang mengisinya. d. Methods (Metode) Dibagian Assembling dalam pencatatan ketidaklengkapan DRM mereka menerapkan 2sistem yaitu secara manual dan komputerisasi. Sehingga setelah DRM pasien selesai dirakit petugas assembling akan menginput butir mana saja yang belum diisi dan dari bangsal mana. Setelah itu disalin lagi secara manual dalam buku KLPCM. Dan terkadang terdapat perawat mengeluhkan jika dokumen menjadi lambat untuk pengisiannya dikarenakan dari dokter penanggung jawabnya yang juga belum melengkapi. D. Pembahasan 1. Karakteristik Responden Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Makin tua umur

51 35 seseorang makin konstruktif dalam mengatasi masalah dalam pekerjaan, dan makin terampil dalam memberikan pelayanan pada klien. Alat ukur umur dibedakan berdasarkan umur muda 39 tahun dan umur dewasa 39 tahun. (10) Dari hasil pengamatan didapatkan prosentase tertinggi yaitu sejumlah 50% perawat berumur tahun maka dikatakan jika perawat masih berumur muda sehingga kemungkinan bisa berdampak pada kurang terampilnya dalam memberikan pelayanan. Sebanyak 7 perawat dari 12 perawat berpendidikan S1 Keperawatan dengan jumlah prosentase 58,3%. Dengan pendidikan yang sudah sesuai maka kualitas kinerjanya seharusnya sudah baik. Karena Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin meningkat pula kinerjanya. (10) Masa kerja 7 perawat dari 12 perawat didapatkan dalam jangka waktu 6-10 tahun dengan jumlah prosentase sebanyak 58,3%. Perbedaan kelompok masa kerja dibedakan berdasarkan masa kerja baru 14 tahun dan masa kerja lama 14tahun. Jika semakin lama seseorang bekerja maka semakin baik pula dalam memberikan pelayanan. (10) Menurut pengamatan, rata-rata masa kerja responden 14 tahun maka dikelompokkan sebagai petugas dengan masa kerja baru sehingga hal tersebut kemungkinan berdampak pada pengisian formulir RM.15 yang tidak terlengkapi. 2. Pengetahuan Responden Identifikasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengenai pengetahuan perawat rawat inap yang meliputi tahu (know), memahami

52 36 (comprehension), aplikasi (aplication), analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation). Peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui mengapa perawat rawat inap tidak melakukan pengisian secara lengkap pada RM.15 (Resume Keperawatan Pasien Keluar). a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. (8) Menurut hasil yang didapat responden sudah tahu tentang arti penting dari RM.15, mereka dapat menjelaskannya secara spesifik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk pengetahuan responden dalam tingkatan tahu ini sudah baik. b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. (8) Untuk tingkat memahami masih kurang. Responden belum mampu menjelaskan secara tepat dan menjabarkan alasan mengapa formulir tersebut harus terisi secara lengkap. Sedangkan untuk tingkat ini harusnya responden dapat menginterpetasikan atau menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahuinya. c. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. (8)

53 37 Responden mengerti jika dokumen yang belum terlengkapi dan dikembalikan oleh bagian assembling harus segera dilengkapi dan responden segera melakukannya. Ini menunjukkan bahwa untuk tingkat aplikasi responden sudah baik. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. (8) Untuk tingkat analisis responden sudah baik, responden sudah mampu menjabarkan komponen-komponen yang terdapat didalam formulir RM.15 e. Sintesis (Synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. (8) Bagian assembling mempunyai langkah jika formulir masih tetap belum terisi maka kepala tim yang akan dipanggil oleh bagian assembling dan diminta untuk melengkapi. Karena menurut teori ketika terdapat DRM tidak lengkap maka akan dikembalikan dengan batas 2x24 jam setelah waktu penyerahannya. (15) Yang berarti untuk tingkatan ini sudah baik, karena sudah terdapat langkah untuk menangani masalah tersebut. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. (8)

54 38 Adanya penilaian atau evaluasi terhadap masalah yang ada maka untuk pengetahuan dalam tingkatan evaluasi ini sudah baik dan sudah dilakukan. 3. Prosedur Tetap Prosedur tetap dibuat untuk mengatur standar kerja petugas dan meningkatkan mutu pelayanan itu sendiri. Sehingga jika terdapat prosedur tetap mengenai pengisian formulir ini maka petugas akan lebih terarah lagi dan dapat meminimalkan pengisian DRM yang tidak lengkap. 4. Sarana Manajemen a. Man (Manusia) Faktor terpenting dalam pelaksanaan suatu system untuk mencapai pelayanan yang optimal adalah manusia. Dengan tingkat pendidikan perawat yang sudah sesuai yaitu minimal DIII Keperawatan maka pengetahuan yang mereka dapat harusnya sudah baik sehingga tentunya mempermudah mereka dalam bekerja. b. Material (Bahan) Bahan adalah salah satu produk atau fasilitas yang digunakan untuk menunjang tujuan dalam pelaksanaan satu sistem pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit. Dalam formulir yang digunakan setiap butir-butirnya maksudnya mampu dipahami oleh perawat, sehingga perawat harusnya lebih mudah ketika melakukan pengisian lembar tersebut karena mereka sudah memahaminya.

55 39 c. Machiness (Peralatan) Alat yang digunakan manusia untuk melakukan satu pekerjaan agar lebih cepat, efisien dan sebagai penunjang pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit. Ketika terdapat dokumen yang belum lengkap maka petugas assembling segera mengembalikannya lagi kepada bangsal yang bersangkutan akan tetapi tidak tidak tersedia box untuk ketidaklengkapan, sehingga tidak terlihat mana petugas yang sering tidak melakukan pengisian. d. Methods (Metode) Metode yang tepat akan banyak membantu tugas-tugas seseorang akan lebih cepat dan ringan di dalam pelaksanaan sistem kesehatan di rumah sakit. Dengan sistem pencatatan ketidaklengkapan yang juga menggunakan sistem komputerisasi ini seharusnya sangatlah membantu. Karena dari laporan tersebut dapat diketahui butir mana saja yang sering tidak terisi sehingga mempermudah kepala bagian bangsal melakukan evaluasi kepada perawat bangsal. Dan dokter penanggung jawab juga terkadang menjadi salah satu faktornya. Sebab dengan dokter yang belum melengkapi DRM tersebut akan berdampak juga pada perawat yang tidak dapat mengisi salah satu butir yang terdapat didalamnya karena harus merujuk pada pengisian dokter tersebut. Sehingga DRM menjadi terlambat dan tidak lengkap.

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014 TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014 Fitria Hidayanti Abstract In order to improve the quality of

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran khusus Institusi 1. Desktripsi Lingkungan Rumah sakit ini terletak pada ruas jalur utama Semarang Jakarta pada koordinat LS : 0,6 o 59 04,8 dan BT : 110 o 21 22,7 yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Keadaan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang

BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Keadaan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG 4.1. Keadaan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang 4.1.1. Tinjauan Sejarah RSUD Tugurejo Semarang Awal mula pendirian rumah sakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rumah Sakit Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

Lebih terperinci

TINJUAN PENGETAHUAN DOKTER RAWAT INAP DALAM KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR RM.11 (RESUME KELUAR) DI RSUD BREBES TAHUN 2015

TINJUAN PENGETAHUAN DOKTER RAWAT INAP DALAM KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR RM.11 (RESUME KELUAR) DI RSUD BREBES TAHUN 2015 TINJUAN PENGETAHUAN DOKTER RAWAT INAP DALAM KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR RM.11 (RESUME KELUAR) DI RSUD BREBES TAHUN 2015 Ratna Puspitasari *) ; Dyah Ernawati **) *) Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS **)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang di harapkan dapat memberikan kepuasan pelayanan bagi pasien. Pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, untuk mewujudkan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

Lebih terperinci

Tujuan pendidikan kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan Definisi Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Pendidikan kesehatan konsepnya berupaya agar masyarakat menyadari atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pelaksanaan praktik kedokteran seperti rumah sakit, harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan tulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan tulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Permenkes no. 269 tahun 2008 Rekam medis disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN DIREKTUR KOMITE RUMAH SAKIT SATUAN PENGAWASAN INTERN WAKIL DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIK BAGIAN BAGIAN BAGIAN BIDANG BIDANG BIDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. REKAM MEDIS Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini di artikan sebagai keterangan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

LAELA MIFTAHUL JANNAH

LAELA MIFTAHUL JANNAH QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS INCOMPLETENESS CHARGING DOCUMENT PATIENTMEDICAL RECORD IN THE CASE OF DISEASE WARDTYPHOID IN 1 ST QUARTER 2014 HOSPITAL SUNAN KALIJAGA DEMAK ABSTRACT LAELA MIFTAHUL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu organisasi tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap

Lebih terperinci

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dan memelihara serta meningkatkan derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANC (Antenatal Care) 1. Pengertian ANC Antenatal care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), Antenatal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi 37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi Sejarah berdirinya RSUD Dr Soeselo Kabupaten Tegal berawal dari Balai Pengobatan Karyawan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP REGULER DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP REGULER DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP REGULER DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis menjelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization, rumah sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat yang didirikan untuk menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis

Lebih terperinci

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PENYAKIT DIARE DI RS. PERMATA MEDIKA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Satiya Puspa Pertiwi,

Lebih terperinci

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit umum adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENGISIAN KELENGKAPAN FORMULIR RM 3 (ASUHAN KEPERAWATAN) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2015

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENGISIAN KELENGKAPAN FORMULIR RM 3 (ASUHAN KEPERAWATAN) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2015 KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENGISIAN KELENGKAPAN FORMULIR RM 3 (ASUHAN KEPERAWATAN) DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2015 Eka Ramadhaniyah*), Arif Kurniadi, M.Kom**) *) Alumni

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU DOKTER DALAM MENGISI KELENGKAPAN DATA REKAM MEDIS LEMBAR RESUME RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN 2005

ANALISIS PERILAKU DOKTER DALAM MENGISI KELENGKAPAN DATA REKAM MEDIS LEMBAR RESUME RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN 2005 ANALISIS PERILAKU DOKTER DALAM MENGISI KELENGKAPAN DATA REKAM MEDIS LEMBAR RESUME RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN 2005 TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian 1. Keadaan Geografis Rumah sakit Tugurejo Semarang terletak pada ruas jalur utama Semarang Jakarta yang merupakan jalur utama pantai utara jawa antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis menurut Permenkes 269 tahun 2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung 45 BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Berdirinya RSUD Kota Bandung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung merupakan salah satu instansi pemerintah kota Bandung yang bergerak dibidang layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah tempat rujukan kesehatan yang melayani pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis pelayanan medis dan penunjang medis

Lebih terperinci

Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom **)

Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom **) TINJAUAN KARAKTERISTIK PETUGAS DAN PENGETAHUAN PETUGAS ASSEMBLING TENTANG PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ASSEMBLING DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2016 Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang identitas pasien, anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan

Lebih terperinci

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015 Dita Ningias*), Arif Kurniadi*) *) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberi pelayanan kesehatan harus meningkatkan pelayanannya dari berbagai. mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pemberi pelayanan kesehatan harus meningkatkan pelayanannya dari berbagai. mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan akan pelayanan rumah sakit yang bermutu seiring dengan semakin baiknya kesadaran masyarakat tentang mutu, membuat rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling Aspek Pengendalian Tingkat Keterlambatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Dari Rawat Inap Ke Assembling Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Periode Februari Tahun 2013 Avita Fardaningrum*), Jaka Prasetya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Hatta (2010) Rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja secara otonom

Lebih terperinci

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 aprilia dwi a 1, Harjanti 2, Bambang W 3 mahasiswa apikes mitra

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA Izha Sukma Rahmadhani 1, Sri Sugiarsi 2, Antik Pujihastuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang menyediakan rawat jalan, rawat inap,

Lebih terperinci

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011 AKURASI KODE DIAGNOSIS UTAMA PADA RM 1 DOKUMEN REKAM MEDIS RUANG KARMEL DAN KARAKTERISTIK PETUGAS KODING RAWAT INAP RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS PERIODE DESEMBER 2009 Hetty Rahayu*), Dyah Ernawati**),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK ABSTRACT NURUL ARIFAH Based on quantitative analysis revealed

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal itu terbukti dengan tidak pernah kosongnya rumah sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit

Lebih terperinci

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 65 1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan hindia belanda yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan (Knowledge) 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL Disusun Oleh: Mhammad Chairul Ulum NIM : D22.2010.00986 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit diwajibkan untuk menyelenggarakan rekam medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rekam Medis 2.1.1 Perkembangan Rekam Medis di Indonesia Walaupun pelayanan Rekam Medis (RM) di Indonesia telah ada sejak zaman penjajahan, namun perhatian untuk pembenahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan yang tujuan utamanya adalah preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan) dengan sasaran masyarakat (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu pelayanan kesehatan yang pelayanannya sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif

Lebih terperinci

Kata Kunci PENDAHULUAN

Kata Kunci PENDAHULUAN ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA PASIEN OBSTETRI TERKAIT DENGAN RISIKO KEHAMILAN POST SECTIO CAESAREA TRIWULAN I DI RSIA HERMINA PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016 Aning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen Rumah Sakit pada dasarnya terdiri atas manajemen medis / profesi yang berupa pengelolaan pelayanan medis dan manajemen non medis yang berupa pengelolaan

Lebih terperinci

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) : KONSEP PERILAKU A. Pengertian Perilaku Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,

Lebih terperinci

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009 Kean Kode Diagnosa Utama... - Eko A, Lily K, Dyah E KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009 Eko Arifianto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003, berarti Indonesia bebas dimasuki oleh investor asing termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik individu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 1 / April 20 HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. Yayuk Eny*), Enny

Lebih terperinci

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 Zaldy Mauliddin Noor *), dr.zaenal Sugiyanto, M.Kes**) *) Alumni Prodi DIII RMIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KEN SARAS Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan Bergas, Ungaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dokumen tentang identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat yang didirikan untuk menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis, dan perawatan lanjutan untuk diagnosis dan perawatan tenaga medis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT 345 ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT ANALYSIS OF MEDICAL RECORD FILLING COMPLETENESS AND RETURNING IN HOSPITAL INPATIENT UNIT Winarti, Stefanu Supriyanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan Kerja 1. Kepatuhan Kepatuhan adalah suatu sikap sejauh mana seseorang sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan secara profesional. 13 Sikap sendiri merupakan respon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

BAB I PENDAHULUAN. telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Rekam Medis harus lengkap isi informasinya seperti yang telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 bahwa Rekam Medis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep DRM Rawat Inap Penyakit Demam Thypoid Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid 1. Review Identifikasi 2. Review Pelaporan 3. Review

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING BPJS DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING BPJS DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015 ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015 Oleh Elsa Dita Rusdiana*), Maryani Setyowati**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Analisa kelengkapan dokumen rekam medis pasien rawat inap pada penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ispa) di RSUD Sunan Kalijaga Demak Periode triwulan I Tahun 2013 Retno Mukti*), Arif Kurniadi**)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POSYANDU 2.1.1. Defenisi Posyandu Posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Selmick dalam Tika (2006), organisasi adalah pengaturan personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan

Lebih terperinci

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro TINJAUAN SPESIFISITAS PENULISAN DIAGNOSIS PADA SURAT ELIGIBILITAS PESERTA (SEP) PASIEN BPJS RAWAT INAP BULAN AGUSTUS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG PERIODE 2015 Molek Dua na Ahlulia*), Dyah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016 NO: HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016 Kepada Yth, Bapak/Ibu/Saudara Responden Di RSUD dr. Soegiri Lamongan

Lebih terperinci

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL Satriyo Hananto P *), Kriswiharsi Kun S, M.Kes **) *) Alumni Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap Desy Riyantika 1 1 STIKes Surya Mitra Husada Kediri Email : desyriyantika28@gmail.com Received 21 April

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomorn269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 ayat 3 adalah tempat penyelenggaraan upaya

Lebih terperinci