KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN
|
|
- Devi Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran komitmen beragama pada remaja dengan orang tua berbeda agama. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui studi kasus. Data kualitatif diperoleh melalui metode wawancara dan didukung oleh metode observasi. Wawancara dilakukan dengan empat orang subyek anak dari orang tua berbeda agama dalam tahap remaja ditambah informan tambahan untuk memperluas data. Berdasarkan hasil analisis terhadap ketiga subyek dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Komitmen beragama berkaitan dengan penghayatan subyek terhadap agama, pelaksanaan ritual agama, pengetahuan tentang agama yang dianutnya, perasaan saat melakukan ritual agama dan peranan dalam kehidupan seharihari. 2. Seluruh subyek menyatakan kepercayaan terhadap adanya Tuhan. Hal ini menunjukkan adanya dimensi ideologis pada setiap subyek. Semua Subyek juga melakukan ritual agama wajib yang ada dalam agamanya masing-masing dengan frekuensi yang tidak tetap. Saat melakukan ritual agama, 1 subyek 81
2 baru merasakan perasaan khusus di saat dia mengalami masalah dalam hidupnya, 1 subyek merasa berdosa bila tidak melakukan ritual agamanya dan merasa Tuhan memberi kekuatan disaatnya sakit, 1 subyek merasa ada perasaan tenang saat melakukan ritual agama, sedangkan 1 subyek tidak merasakan perasaan khusus. 3. Seluruh subyek mengetahui ajaran yang ada dalam agamanya masing-masing misalnya: macam dan tata cara ritual agama, serta larangan dalam agamanya. Agama mempengaruhi kehidupan semua subyek sehari hari, semua subyek mengatakan tidak milih-milih teman dalam kehidupan sehari-hari. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa anak dari perkawinan beda agama dapat menunjukkan adanya komitmen beragama yang dikemukakan oleh Glock (1962) terlihat dengan adanya dimensi ideologis, intelektual, serta konsekuensial. Sedangkan dimensi ritual dan eksperiansial tidak terlalu terlihat. 4.2 Diskusi 1. Peneliti menemukan bahwa pengaruh kedekatan orang tua ternyata tidak mempengaruhi pilihan agama dari orang tua berbeda agama. Pilihan agama anak ternyata lebih banyak dipengaruhi oleh pengaturan peran dalam keluarga. Agama pihak dominan dari orang tua lebih banyak diikuti oleh anak-anaknya. Penjelasan yang dapat diberikan adalah karena pihak yang dominan akan lebih banyak mengambil keputusan dalam keluarga termasuk 82
3 dalam menentukan pilihan sekolah. Pihak dominan cenderung memasukkan anaknya ke sekolah agama berdasarkan agama yang dianut. Dengan demikian anak terkondisi untuk mempelajari agama sesuai agama yang dianut. 2. Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya keretakan perkawinan yang dialami orang tua dari anak dengan orang tua berbeda agama. Blood (1969) mengatakan bahwa kehadiran anak merupakan salah satu pemicu keretakan dalam perkawinan beda agama. Hal ini berkaitan dengan penentuan agama anak yang dapat menimbulkan kebingungan dalam diri anak tersebut. Seluruh orang tua subyek masih menganut agamanya masing-masing dan tidak terjadi perceraian. Konflik yang ditimbulkan dari perkawinan beda agama tidak dapat menyebabkan adanya perceraian. Seluruh subyek juga tidak mengalami kebingungan saat menentukan agamanya. Konflik yang dialami oleh satu subyek tidak menimbulkan adanya kebingungan dalam diri subyek ketika harus menentukan agamanya. Penjelasan yang dapat diberikan adalah toleransi yang dilakukan oleh masing-masing pihak dalam keluarga beda agama termasuk anak. Hal ini menjadikan agama sebagai hal yang sensitif untuk dibicarakan secara terbuka dalam keluarga. Upaya ini dilakukan untuk menjaga perasaan serta hubungan baik diantara anggota keluarga yang berbeda agama terutama orang tua. 3. Pada penelitian ini ditemukan bahwa subyek dapat menunjukkan adanya komitmen beragama pada hampir semua dimensi komitmen beragama. 83
4 Dimensi tersebut antara lain: dimensi ideologis, dimensi intelektual, dan dimensi konsekuensial. Untuk dimensi ritual yang berkaitan dengan dimensi eksperiensial subyek merasakan adanya ketidakkonsistenan dalam kedua dimensi ini. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dalam menjalankan ritual agama dalam keluarga. Dengan adanya perbedaan agama antara orang tua membuat mereka menjalankan aktivitas secara sendiri-sendiri. Hal ini merupakan salah satu masalah dalam perkawinan beda agama yang disebutkan menurut Bernhard kiesier (1997) perasaan kehampaan dalam menjalankan ibadah juga merupakan salah satu masalah yang muncul dalam perkawinan beda agama. Karena adanya perkawinan beda agama maka tidak ada pula kebersamaan saat menjalankan ibadah. Masing-masing menjalankan ritual ibadah sesuai agama yang dianutnya 5.3 Saran Saran Metodologi Peneliti juga membahas tentang sesuatu yang dapat diukur yaitu komitmen beragama, maka sebaiknya digunakan metode kuantitatif sebagai pelengkap metode kualitatif. Penggabungan kedua metode ini dapat membuat penelitian menjadi lengkap. Selain mendapatkan gambaran penghayatan dari subyek juga pengukuran secara statistik tentang fenomena yang di teliti. 84
5 5.3.2 Saran Praktis Diperlukan sikap keterbukaan dalam orang tua beda agama untuk membicarakan masalah agama dengan anak-anak mereka. Hal ini dapat mengurangi kebingungan pada diri anak saat menghadapi lingkungan dan memutuskan pilihan agama bagi dirinya. Perbedaan ini juga menjadi tanda tanya dalam diri anak tentang agama dari kedua orang tua. Anak harus lebih mengerti tentang perbedaan yang ada diantara kedua orang tua. Saat anak telah memilih satu agama bukan berarti tugas orang tua telah selesai. Anak masih memerlukan bimbingan dari orang tua terutama dari pihak yang orang tua yang menganut agama sama. Anak perlu dibimbing dengan memberikan pengetahuan agama sesuai dengan pilihan mereka. Hal ini dapat membuat anak tidak merasa ditinggalkan dan kehilangan arah. 85
BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia terdiri dari multi etnik dan agama. Keanekaragaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat Indonesia terdiri dari multi etnik dan agama. Keanekaragaman tersebut memungkinkan adanya interaksi antar etnis maupun agama. Selain Itu perpindahan
Lebih terperinciMANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA
MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA Penyusun Nama : Asteria Agustin NIM : D2C 007 012 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kebebasan untuk memeluk dan menjalankan agama menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia memiliki kebebasan untuk memeluk dan menjalankan agama menurut kepercayaannya. Glock & Stark, (1965) mendefinisikan agama sebagai sistem simbol, sistem
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dimensi yang dominan. Berikut adalah kesimpulannya : Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian untuk melihat gambaran penyesuaian diri terhadap pasangan pada remaja, maka dapat ditarik kesimpulan yang dilihat dari profil umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia adalah agama. Terdapat enam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman suku, ras, golongan dan agama. Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia adalah agama.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan, diketahui bahwa ternyata pelayanan kesehatan kerja oleh dokter perusahaan pada dua perusahaan di kota Yogyakarta tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Oktaviani (2013:1) Menyatakan kenakalan remaja adalah salah satu yang sering terjadi di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Masalah-masalah inilah yang cenderung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada Sang Pencipta (Jalaludin, 1996). Dalam terminologi Islam, dorongan ini dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia mempunyai dorongan untuk mengabdi kepada Sang Pencipta (Jalaludin, 1996). Dalam terminologi Islam, dorongan ini dikenal
Lebih terperinci4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
41 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum partisipan, ada tidaknya hubungan antara sikap terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan satuan sosialnya yaitu keluarga. Menurut Khairudin (1997 : 43) keluarga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal keberadaan seorang individu memiliki relasi yang mutlak dengan satuan sosialnya yaitu keluarga. Menurut Khairudin (1997 : 43) keluarga merupakan kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama adalah suatu kepercayaan yang berisi norma-norma atau peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara manusia dengan Sang Maha Kuasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja ini disebut sebagai masa penghubung atau masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja ini disebut sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan besar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PENANAMAN DAN PENERAPAN TOLERANSI BERAGAMA DI SMK THERESIANA SEMARANG
BAB IV ANALISIS TENTANG PENANAMAN DAN PENERAPAN TOLERANSI BERAGAMA DI SMK THERESIANA SEMARANG A. Analisis Penanaman Toleransi Beragama Berdasarkan Aspek Pola Pengajaran Pendidikan di Sekolah Tujuan akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara kultural dengan wujud di atas manusia yang di asumsikan juga secara kultural dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama merupakan suatu lembaga yang terbentuk akibat adanya interaksi terpola secara kultural dengan wujud di atas manusia yang di asumsikan juga secara kultural
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari objek penelitian
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini lebih menekankan pada data yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cinta dan seksual merupakan salah satu permasalahan yang terpenting yang dialami oleh remaja saat ini. Perasaan bersalah, depresi, marah pada gadis yang mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melepaskan diri dari ketegangan ketegangan yang sedang dialami. Budaya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dan agama adalah pasangan kata yang lazim ditemukan. Agama merupakan hasil dari budaya yang diciptakan manusia itu sendiri untuk melepaskan diri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA Pembahasan pada bab ini didasarkan pada seluruh data yang berhasil dihimpun pada saat penulis melakukan penelitian lapangan di desa Sawotratap Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Dorongan beragama bagi manusia merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari.
1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Dorongan beragama bagi manusia merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari. Dorongan beragama merupakan dorongan psikis yang merupakan landasan ilmiah dalam
Lebih terperincisebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif teknik analisis dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data yang di peroleh dari berbagai macam sumber, baik itu pengamatan, wawancara,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Forgiveness 2.1.1. Definisi Forgiveness McCullough (2000) bahwa forgiveness didefinisikan sebagai satu set perubahan-perubahan motivasi di mana suatu organisme menjadi semakin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
65 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
53 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan diskusi mengenai hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian. Selain itu, dalam bab ini juga
Lebih terperinciRELIGIUSITAS PADA HIJABERS COMMUNITY BANDUNG
Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 RELIGIUSITAS PADA HIJABERS COMMUNITY BANDUNG 1 Yunita Sari, 2 Rd. Akbar Fajri S., 3 Tanfidz Syuriansyah 1,2,3 Jurusan Psikologi, Universitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Perkembangan Sosial BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan a. Pengertian Perkembangan Sosial Beberapa teori tentang perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEPUASAN PERKAWINAN. alasan ekonomi dan atau reproduksi (Gladding, 2012: 434).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEPUASAN PERKAWINAN 1. Pengertian Kepuasan Perkawinan Kepuasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010: 129) merupakan perasaan senang, lega, gembira karena hasrat, harapan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Seks Pranikah Menurut Sarwono (2007) perilaku seks pranikah adalah perilaku yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenis maupun sesama jenisnya. Bentuk
Lebih terperinciAbstrak. viii Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui religiusitas lansia di Majelis Taklim X Kota Bandung melalui lima dimensi religiusitas. Dimensi-dimensi religiusitas yang digunakan adalah dimensi religiusitas
Lebih terperinciDRAF WAWANCARA. Jumlah Anak. 4. Apakah suami anda memperkenalkan istri mudanya kepada keluarga anda?
DRAF WAWANCARA I. Identitas Informan Kunci Nama Usia Agama Pekerjaan Alamat Jumlah Anak :. a. Identitas Informan 1. Apa pendapat anda mengenai poligami? 2. Sudah berapa lama anda menjalani kehidupan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki berbagai macam suku, budaya, bahasa, ras, agama, yang berbeda-beda namun tetap dalam satu wadah yang sama, dalam suatu perbedaan yang dimiliki
Lebih terperinciUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah tahap yang penting bagi hampir semua orang yang memasuki masa dewasa awal. Individu yang memasuki masa dewasa awal memfokuskan relasi interpersonal
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarbudaya Dalam Proses Asimilasi Pernikahan Jawa dan Minangkabau) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan diartikan sebagai suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita, yang bersama-sama menjalin hubungan sebagai suami-isteri dengan tujuan membentuk
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah SWT berpasang-pasangan. Sudah menjadi fitrah manusia yang mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya serta mencari pasangan
Lebih terperinciProsiding Psikologi ISSN:
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Religiusitas pada Mahasiswa yang Mengkonsumsi Alkohol di Universitas Islam Bandung Description Study of Religiosity in Students Who Consume Alcohol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan bagi manusia merupakan hal yang penting, karena dengan sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara sosial, biologis maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang dasar, dengan berkomunikasi manusia melakukan hubungan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. ekonomi dan karena kurangnya perhatian dari orang tua. memahami lagi falsafah adat yang ada di Minangkabau Adat Basandi
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pandangan dan sikap masyarakat terhadap bunuh diri dapat kita simpulkan antara lain: 1 Dalam melihat gambaran umum pelaku dan keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. faktor yang secara sengaja atau tidak sengaja penghambat keharmonisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah hubungan rumah tangga tentunya tidak selamanya berjalan baik sesuai dengan apa yang telah kita inginkan, namun ternyata ada beberapa faktor yang
Lebih terperinciHUBUNGAN RITUAL IBADAH DENGAN KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 MALANG
HUBUNGAN RITUAL IBADAH DENGAN KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 MALANG ABSTRAK Rahayu, Rafika Isti. 2015. Hubungan Ritual Ibadah dengan Kenakalan Remaja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrol Diri Kontrol diri perlu dimiliki oleh setiap orang yang akan mengarahkan perilakunya sesuai dengan norma-norma yang berlaku di lingkungannya dengan seluruh kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aristoteles yang selanjutnya dalam ilmu psikologi menjadi istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah Eudaimonia (kebahagiaan) dikenal melalui tulisan filsuf Aristoteles yang selanjutnya dalam ilmu psikologi menjadi istilah psychological well-being.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN penelitian ini. Pada bab ini, peneliti akan menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pengalaman Beragama. Pengalaman beragama menurut Glock & Stark (Hayes, 1980) adalah
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGALAMAN BERAGAMA 1. Pengertian Pengalaman Beragama Menurut Jalaluddin (2007), pengalaman beragama adalah perasaan yang muncul dalam diri seseorang setelah menjalankan ajaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kecemasan Menghadapi Kematian. ciri yang mengarah pada diri sendiri. Menurut Freud (Alwisol, 2005;
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan Menghadapi Kematian 1. Pengertian Kecemasan Menghadapi Kematian Kecemasan didefinisikan oleh Kartono (2005) sebagai suatu kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, karena menurut data dari Pengadilan Tinggi tahun 2010, Bandung menempati
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: menjadi dua ketegori pada tingkat kedalaman self disclosure yaitu, 4 siswa
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa tingkat self disclosure siswa-siswi SMP Maarif NU Pandaan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini masyarakat dikejutkan dengan persoalan-persoalan yang
1 BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Be1akang Masalah Akhir-akhir ini masyarakat dikejutkan dengan persoalan-persoalan yang berkenaan dengan penurunan moralitas masyarakat, terutama di kalangan remaja. Sebuah
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Tuhan Yang Maha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan manusia dengan bentuk dan fungsi yang sempurna karena manusia memiliki akal
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN BAHASA PERKEMBANGAN BAHASA faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Definisi Produktivitas Kerja Pengertian Produktivitas Akhir-akhir ini merupakan masalah yang sedang hangat dibicarakan, karena produktivitas mempunyai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sekelompok individu (Eisenberg, 1989). Hudaniah, 2006), menekankan bahwa perilaku prososial mencakup tindakantindakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Prososial 2.1.1. Pengertian Perilaku Prososial Perilaku prososial didefinisikan sebagai tindakan sukarela yang dimaksudkan untuk membantu atau memberi keuntungan pada
Lebih terperinciHUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN NEED FOR ACHIEVEMENT (N-Ach) STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN NEED FOR ACHIEVEMENT (N-Ach) STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG NIDA UL HAQ DAN NASYITOTUL JANNAH Program Studi Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN. Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan diskusi
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan diskusi mengenai hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian, serta keterbatasan penelitian. Selain itu, dalam
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan
PEDOMAN WAWANCARA I. Judul Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan pada pria WNA yang menikahi wanita WNI. II. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. membutuhkan bimbingan serta pengawasan dalam mengunakan gadget. Proses
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada penelitian ini didapatkan bahwa komunikasi antarpribadi sangat penting peranannya bagi orangtua dengan anak di masa sekolah dasar yang masih membutuhkan bimbingan serta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disebut kuantitatif karena menekankan analisisnya pada data-data numerical
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif. Disebut kuantitatif karena menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Masalah atau problem merupakan bagian dari kehidupan manusia. Hampir
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Masalah atau problem merupakan bagian dari kehidupan manusia. Hampir setiap hari orang dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang perlu jalan keluarnya.
Lebih terperinciASPEK SPIRITUAL NARAPIDANA NARKOBA YANG MENJALANI MASA TAHANAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN
PENELITIAN ASPEK SPIRITUAL NARAPIDANA NARKOBA YANG MENJALANI MASA TAHANAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN Lukita Mariah *, Idawati Manurung **, Abdul Halim ** Masa tahanan adalah masa dimana narapidana ditahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru. Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah setelah judul ini diterima
Lebih terperinciKONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU
BAB VI KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU Konflik merupakan sebuah fenonema yang tidak dapat dihindari dalam sebuah kehidupan sosial. Konflik memiliki dua dimensi pertama adalah dimensi penyelesaian
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA Ita Roshita
Lebih terperinciHAKEKAT RELEGIUSITAS Oleh Drs.H.Ahmad Thontowi
HAKEKAT RELEGIUSITAS Oleh Drs.H.Ahmad Thontowi 1. Pengertian Religiusitas Secara bahasa ada tiga istilah yang masing-masing kata tersebut memilki perbedaan arti yakni religi, religiusitas dan religius.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari masa ke masa, perbedaan waktu dan tempat mengelompokan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker, 1998). Di Eropa, fokus
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi masing-masing individu, dan sudah menjadi hak setiap manusia untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Pada Undang-Undang Sistem
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan fenomena di lapangan.
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam rencana penelitian ini yaitu penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena serta untuk mengetahui
Lebih terperinciKONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR
KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: SITI SOLIKAH F100040107 Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya untuk mengetahui hubungan antar dua variabel penelitian. Penelitian kuantitatif lebih
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI A. Pengertian Agama Agama dapat diartikan sebagai ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) kepada Tuhan Yang Mahakuasa, tata peribadatan, dan tata kaidah yang bertalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kejadian yang sakral bagi manusia yang menjalaninya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan kejadian yang sakral bagi manusia yang menjalaninya. Tujuan perkawinan diantaranya untuk membentuk sebuah keluarga yang harmonis yang dapat membentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Karena hanya menggambarkan suatu keadaan, gambaran umum,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya. Maka kesimpulan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Identity Achievement 1. Definisi Identity Achievement Identitas merupakan prinsip kesatuan yang membedakan diri seseorang dengan orang lain. Individu harus memutuskan siapakah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komitmen Beragama 2.1.1 Definisi Komitmen Beragama Komitmen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Sedangkan komitmen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan
30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian diolah dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ketiga subjek sudah bisa menemukan makna hidupnya masing-masing. dengan cara dan urutan proses yang berbeda-beda. A, B dan C sama-sama
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Ketiga subjek sudah bisa menemukan makna hidupnya masing-masing dengan cara dan urutan proses yang berbeda-beda. A, B dan C sama-sama menemukan makna hidup dengan melakukan
Lebih terperinciOLAHRAGA; Dalam Perspektif Sosial, Politik, Ekonomi, IPTEK dan Hiburan, oleh Giri Wiarto Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A
OLAHRAGA; Dalam Perspektif Sosial, Politik, Ekonomi, IPTEK dan Hiburan, oleh Giri Wiarto Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mendekati pemilihan Gubernur DKI Jakarta dalam PILKADA (Pemilihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mendekati pemilihan Gubernur DKI Jakarta dalam PILKADA (Pemilihan Kepala Daerah) serentak yang dilaksanakan pada pertengahan Februari 2017, dilakukan jajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia adalah fenomena keberagamaan (religiousity). Harun Nasution (dalam,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kenyataan yang terjadi dalam sepanjang sejarah perjalanan umat manusia adalah fenomena keberagamaan (religiousity). Harun Nasution (dalam, Jalaluddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekhawatiran bagi para orang tua, dan sering menjadi bahan pembahasan. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja sering diidentifikasikan dengan masa yang rawan, menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua, dan sering menjadi bahan pembahasan. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembagian tugas kerja di dalam rumah tangga. tua tunggal atau tinggal tanpa anak (Papalia, Olds, & Feldman, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan peristiwa penting dalam siklus kehidupan manusia. Setiap orang berkeinginan untuk membangun sebuah rumah tangga yang bahagia bersama orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpasang-pasangan. Allah SWT telah menentukan dan memilih jodoh untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menciptakan manusia yaitu laki-laki dan perempuan secara berpasang-pasangan. Allah SWT telah menentukan dan memilih jodoh untuk setiap masing-masing
Lebih terperinciLAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah
LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah bagi diri anda sendiri? 2. Bagaimana anda menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Menjalin sebuah hubungan yang serius untuk membentuk suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menjalin sebuah hubungan yang serius untuk membentuk suatu keluarga tentu menjadi hal yang lazim dilakukan oleh setiap orang di seluruh dunia. Cara yang lazim untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perceraian merupakan kata yang umum dan tidak asing lagi di telinga masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi trend, karena untuk menemukan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui tahap intimacy vs isolation. Pada tahap ini, individu berusaha untuk
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat seseorang memasuki usia dewasa awal, ia mengalami perubahan dalam hidupnya. Pada usia ini merupakan transisi terpenting dalam hidup manusia, dimana remaja mulai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTELIGENSI DENGAN RELIGIUSITAS
0 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA INTELIGENSI DENGAN RELIGIUSITAS Oleh : Rifadia Deify Hepi Wahyuningsih FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2005 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menaruh dasar pada agama yang kuat. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang menaruh dasar pada agama yang kuat. Hal ini terlihat dari Pancasila sebagai dasar negara dengan sila pertama ke Tuhanan Yang
Lebih terperinciJURNAL RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL INTERACTION WITH INDEPENDENCE PEERS TEENS ON STUDENTS CLASS X IN SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI LESSON YEAR 2016/2017
JURNAL HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN KEMANDIRIAN REMAJA PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL INTERACTION
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
30 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini akan dibahas mengenai pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel terkait, subjek penelitian, penyusunan alat ukur penelitian, prosedur penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan bagi kehidupan seseorang dikarenakan intensitas dan frekuensinya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya manusia sudah melakukan komunikasi sejak ia dilahirkan. Manusia melakukan proses komunikasi dengan lawan bicaranya baik dilingkungan masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi, seperti kemangkiran, konflik pemimpin-pekerja, keluar masuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepuasan kerja akhir-akhir ini semakin terasa penting artinya dalam lingkup organisasi. Kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas organisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian diadakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Agar sebuah penelitian benar-benar ilmiah, maka jawaban penelitian pun harus akurat berdasarkan penjelasan atau
Lebih terperinciBAB 5 Simpulan, Diskusi, Saran
BAB 5 Simpulan, Diskusi, Saran 5.1 Simpulan Pada penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecemasan state dengan psychological well being pada isteri TNI Angkatan Darat yang suaminya bertugas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
233 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Hasil penelitian ini telah menjawab pertanyaan penelitian yang ingin mengetahui seperti apa bentuk pembelajaran PPKn Profetik untuk meningkatkan kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang senantiasa mendambakan suasana lingkungan yang kondusif, penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan dimana mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan untuk menanggapi bahwa terdapat kekuatan lain yang maha besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama merupakan ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Wikipedia (2013) forgiveness (memaafkan) adalah proses menghentikan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Memaafkan 2.1.1 Pengertian Memaafkan Wikipedia (2013) forgiveness (memaafkan) adalah proses menghentikan atau menolak kebencian, kemarahan akibat perselisihan, pelanggaran yang
Lebih terperinci