BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari pesatnya

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis makanan dan minuman dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari pesatnya pertumbuhan jumlah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, maupun produk-produknya. Hal ini didukung oleh trend pasar yang mengarah pada konsumsi makanan dan minuman diluar rumah (out of home), dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini telah terjadi pergeseran budaya konsumsi pasar, budaya makan bersama dengan keluarga didalam rumah mulai berubah kearah makan bersama keluarga diluar rumah, seperti pergi bersama-sama ke restoran keluarga, anak muda sekarang mulai menjadikan berkunjung ke kafe-kafe atau restoran sebagai gaya hidup. Tingkat persaingan pada bisnis ini juga sangat ketat dilihat dari tidak semua pebisnis yang terjun pada bisnis ini langsung menuai keberhasilan, banyak juga dari mereka yang mengalami kegagalan sehingga tingkat kualitas makanan dan minuman serta diikuti kualitas pelayanan menjadi faktor penentu kemenangan pebisnis dalam memenangkan persaingan pada industri makanan dan minuman. 1

2 2 Total pembelanjaan konsumen di pasar OOH tahun 2010 Food 73% Beverages 27% Beverages Food Gambar 1.1 Total Pembelanjaann Konsumenn di Pasar OOH Sumber:Euro Monitoring 2011 Nestle adalah salah satu pemain industri makanan dan minuman terkemuka di dunia dan memiliki reputasi produk dan merek yang berkualitas terbaik. Nestle telah beroperasi di karyawan diseluruh dunia. negara dan memiliki kurang kebih Top Food & Beveragee Companies in 2010 F&B Sales (in bn USD) Gambar 1.2 Top Food & Beverages Companies in 2010 Sumber: Euro Monitoring 2010

3 3 PT. Nestle Indonesia telah beroperasi sejak tahun 1940-an dan telah memiliki produk dan merek yang bagi konsumen indonesia sebagi tradisi (heritage) dan memiliki banyak brand. Salah satu divisi pada PT. Nestle Indonesia adalah Nestle Professional yang fokus pada segmen Hotel, Restoran dan Kafe. Nestle Professional memiliki produk dibeberapa kategori yaitu kategori kopi dengan brand Nescafe, kategori teh dengan brand NESTEA dan kategori buah-buahan dengan brand Nestle. Pada kategori teh NESTEA mempunyai beberapa varian seperti Lemon tea, Green tea, black tea, teh tarik. Untuk NESTEA, masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun Produk minuman menyediakan berbagai isyarat informasi. Atribut intrinsik (misalnya penghilang dahaga, rasa) dan atribut ekstrinsik (misalnya harga, kesadaran merek) merupakan hal-hal yang membantu konsumen dalam membuat keputusan untuk membeli. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk minuman adalah harga, kemasan, advertising, brand, special flavour, capacity, dan lain-lain. Penulis tertarik untuk memilih NESTEA sebagai subjek penelitian dikarenakan minuman teh merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di Asia, selain itu juga dilihat bahwa NESTEA sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pesaing NESTEA di industri ini juga cukup banyak seperti, Sosro, Lipton Ice Tea, Nu Green Tea, dan Max Tea yang juga dijual di restoranrestoran.

4 4 Kecenderungan permintaan konsumen terhadap minumann teh, saat ini fokus pada produk yang sehat, enak, menghilangkan dahaga, populer, nyaman, alami dan mencerminkan temperamen konsumen (Cheng-Wen Lee dan Chi- Suon Liao, 2009) Faktor-faktor yang juga mempengaruhi konsumen dalam memilih minuman teh adalah price, packaging, advertising, brand, special flavour, capacity, name, ability to refresh, amount of oil, dan sales distribution capacities (Cheng-Wen Lee dan Chi-Suon Liao, 2009). Kategori Minumann Tea Bottled water CSD Coffee Concentrates Fruits/Veg Asian Spec Energy drinks Choco Malt Gambar 1.3 Kategori Minumann Sumber : Euro Monitoring 20100

5 5 Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang cocok untuk diteliti, yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian dari NESTEA adalah brand image, price, quality dan sales promotion. Berdasarkan uraian dan fakta-fakta tersebut penulis tertarik untuk membuat suatu penelitian dengan judul PENGARUH BRAND IMAGE, PRICE, QUALITY, DAN SALES PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK NESTEA PT. NESTLE INDONESIA 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, sebagai rumusan masalah adalah sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh dari brand image, price, quality dan sales promotion terhadap keputusan pembelian pada produk NESTEA? Apakah terdapat pengaruh dari brand image terhadap keputusan pembelian pada produk NESTEA? Apakah terdapat pengaruh dari price terhadap keputusan pembelian pada produk NESTEA? Apakah terdapat pengaruh dari quality terhadap keputusan pembelian pada produk NESTEA? Apakah terdapat pengaruh dari sales promotion terhadap keputusan pembelian pada produk NESTEA?

6 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Tujuan dari penulisan thesis ini antara lain: 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari brand image terhadap keputusan 2. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari price terhadap keputusan 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari quality terhadap keputusan 4. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari sales promotion terhadap keputusan Manfaat Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, didapat manfaat sebagai berikut: 1. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan oleh industri consumer goods mengenai pentingnya brand image, price, quality, dan sales promotion dari suatu produk minuman. 2. Sebagai informasi tambahan untuk mahasiswa, pengajar yang ingin menambah informasi mengenai brand image, price, quality, dan sales promotion.

7 Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel penelitian Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, variabel-variabel yang digunakan adalah brand image, price, quality, dan sales promotion. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah produk NESTEA yang dikeluarkan oleh PT. Nestle Indonesia. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, maka penyebaran kuesioner hanya dilakukan di wilayah DKI Jakarta saja, khususnya Jakarta Selatan, dengan pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2011.