OLEH TEDDY ANDRIAN NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OLEH TEDDY ANDRIAN NIM"

Transkripsi

1 MEMBANGUN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN KUBE MASYARAKAT DESA DIDALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI KELUARGA ( STUDI DIDESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN) NASKAH PUBLIKASI OLEH TEDDY ANDRIAN NIM PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

2 1

3 MEMBANGUN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN KUBE MASYARAKAT DESA DI DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI KELUARGA (STUDI DI DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN) Teddy Andrian Abstrak Usaha/wirausaha merupakan suatu bagian penambah penghasilan yang ada didalam lingkungan keluarga, salah satunya seperti usaha yang dijalankan oleh sekelompok desa yang memanfaatkan program bantuan pemerintah seperti program Kelompok Usaha Bersama (KUBE), yaitu suatu kelompok yang dibentuk oleh warga/keluarga-keluarga kurang mampu (prasejahtera) yang menerima pelayanan sosial melalui kegiatan program pemerdayaan fakir miskin. Dimana, dalam bantuan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat desa untuk menjalankan usaha guna menambah penghasilan keluarga desa tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun semangat kewirusahaan masyarakat dalam program bantuan modal Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Toapaya Selatan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang dengan 1 orang sebagai informan kunci (key informan). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah Desa Toapaya Selatan memiliki program kelompok usaha bersama yaitu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) namun hingga saat ini usaha tersebut hanya dijalankan oleh beberapa kelompok saja. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah masalah-masalah yang timbul dalam menjalankan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) tersebut disebabkan karena hanya ada beberapa kelompok masyarakat saja yang memiliki bakat dan skil dalam mengembangkan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE), sehingga kurangnya antusias masyarakat desa dalam menjalankan program tersebut. Saran dalam penelitian ini adalah agar program bantuan dari pemerintah dapat berjalan dengan baik dan mampu mensejahterakan masyarakat desa dalam meningkatkan ekonomi keluarga, diharapkan agar pemerintah, pendamping maupun Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dapat bekerja sama dengan baik untuk mengembangkan usaha-usaha yang ada dan pemerintah dengan rutin dapat memberikan pengarahan-pengarahan berupa sosialisasi kepada masyarakat desa tentang upaya yang dilakukan dalam mengembangkan dan meningkatkan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang mereka jalankan. Kata kunci : Kewirausahaan, KUBE, Kemandirian Ekonomi Keluarga 2

4 1. Pendahuluan Didalam menciptakan kesejahtraan di Indonesia, kita dapat melihat ada beberapa hal yang menyangkut dalam kemandirian masyarakat dalam usaha mempertahankan hidup kesehariannya. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sistem pemerintahan, untuk menanggulangi kemiskinan yang terjadi di Indonesia, pemerintah membuat suatu kebijakan untuk mengurangi angka kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Menurut Wrihatnolo Nugroho (2001:33-34), Upaya penanggulan kemiskinan secara konseptional dapat dilakukan oleh beberapa jalur strategis yaitu : perluasan kesempatan pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas dan perlindungan sosial. Berdasarkan hasil survei dari gambaran perekonomian di Indonesia pada tanggal 25 Mei-2 Juni 2015 di 34 provinsi kemarin, hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, kondisi perekonomian Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko widodo memburuk. Penilaian ini dilakukan dengan membandingkannya dengan kondisi perekonomian tahun lalu. Direktur Eksekutif (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan, sebanyak 31,5 persen responden menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini lebih buruk dibanding tahun terakhir masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jika dibandingkan dengan survei dalam periode yang sama, tahun lalu hanya 28,3 persen koresponden yang menyatakan bahwa kondisi ekonomi lebih buruk. "Sejak dilantik sebagai Presiden pada Oktober 2014 hingga menjelang setahun, kondisi ekonomi nasional cenderung berubah dari positif menjadi negatif", kata Djayadi saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Kamis (9/7/2015). Sementara itu, hanya 22,4 persen koresponden yang menyatakan bahwa kondisi perekonomian lebih baik. Persentase itu mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 31,2 persen. Kondisi tersebut, kata Djayadi, semakin buruk karena masyarakat 3

5 kesulitan dalam memperoleh lapangan pekerjaan. Survei ini dilaksanakan pada 25 Mei-2 Juni 2015 terhadap responden di 34 provinsi. Kita dapat melihat bahwa banyak masyarakat di Indonesia yang termasuk kategori masyarakat miskin, hal itu juga karena kurangnya masyarakat yang kurang berinsiatif dalam menjalankan kehidupannya. Adapun beberapa program yang diterapkan oleh pemerintah dalam mengatasi kemiskinan yang diturunkan dalam setiap daerah dan desa-desa, yaitu salah satunya adalah kegiatan kelompok usaha bersama (KUBE). Didalam kegiatan kube ini sudah banyak yang dijalankan oleh setiap desa-desa didaerah tersebut, tetapi dalam kegiatannya, banyak terjadi kendala-kendala dalam berjalannya kegiatan program kube tersebut, sehingga program kube itu, tidak berjalan sebagai mana seharusnya. Ada bebrapa kemungkinan yang menyebabkan program kube tersebut tidak berjalan yaitu: 1. Adanya kurang insiatif dan inovatif masyarakat desa tersebut. 2. Tidak adanya skil dalam menjalankan usaha kube tersebut. 3. Kurangnya jiwa kewirausahaan dalam menjalankan usaha kube tersebut. 4. Tidak adanya pengawasan kerja dalam usaha program tersebut. 5. Kurangnya sumber daya masyarakat di daerah tersebut dan 6. Tidak mendukugnnya tempat dan lingkungan dengan kegiatan kube usaha tersebut. 2. Metode Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan dan mencari informasi untuk membangun semangat kewirausahaan Pelaksanaan Program Bantuan Modal Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Toapaya Selatan. Inti penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2005:11) penelitian deskriptif adalah 4

6 penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lain. 3. Landasan Teori Morris, avilla dan allen, (1993), Wirausaha merupakan suatu proses penciptaan nilai dengan menggunakan berbagai sumber daya tertentu untuk mengeksploitasi peluang, proses ini dibagi menjadi bebrapa tahapan khusus yaitu: 1. Identifikasi peluang Dimana dalam suatu memulai suatu bisnis wirausaha harus melihat dan menilai peluang apa yang wajib diterapkan dalam usaha yang akan dijalankan, sehingga peluang usaha dapat berjalan dengan kebutuhan masyarakat dan mendapatkan respon yang baik dari para pelanggan. 2. Pengembangan (konsep) bisnis baru Didalam suatu menjalankan usaha yang diterapakan selalu memunculkan inovasiinovasi baru, ide-ide baru sehingga pelanggan dan masyarakat tidak cenderung bosan dengan hasil usaha yang kita pasarkan. 3. Evaluasi dan pengumpulan sumber daya yang diperlukan Untuk menjalankan usaha/bisnis yang hasil nya lebih baik maka diperlukan evalusai kinerja dan memanfaatkan sumber daya yang ada, sehingga dalam menjalankan usaha tersebut kita tidak kesulitan dalam memberi ide- ide baru yang akan kita terapkan. 4. Implementasi Konsep Konsep atau ide yang sudah kita terapkan dalam usaha yang kita lakukan sebaiknya langsung di impelementasikan agar dengan cepat memberi respon serta masukan dari pelanggan. 5. Pemanfaatan serta penuaian hasil dari bisnis yang dijalankan Sebelum di laksanakan dalam perencanaan wirausaha tersebut juga harus difikirkan manfaat dan penuaian bisnis usaha tersebut agar mendapat respon yang baik dari pelanggan maupun masyarakat. 4. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis terhadap indikator yang ditampilkan, berkenaan dengan judul Membangun Semangat Kewirausahaan Kube Masyarakat Desa Di Dalam Membangun 5

7 Kemandirian Ekonomi Keluarga (Studi Di Desa Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan). Mendapatkan hasil sebagai berikut : 1. Bahwa pada dimensi identifikasi peluang merupakan suatu peluang dalam setiap usaha dimana dalam membangun suatu usaha kube di setiap perdesaan dalam pembentuknya usaha tersebut perlu melihat keadaan, lingkungan, serta peluang yang ada. Karena dalam Membangun Semangat Kewirausahaan Kube Masyarakat Desa Di Dalam Membangun Kemandirian Ekonomi Keluarga (Studi di Desa Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan). Masyarakat desa harus benar-benar menggali dan mencari peluang usaha apa yang dibentuk sehingga dalam suatu pelaksanaannya berjalan dengan lancar dalam jangka panjang. Dengan disesuaikannya SDM yang terdapat di lingkungannya tersebut. Lalu dalam pelaksanan usaha pun mereka kurang berantusias dan di desa tersebut juga banyak warga yang kurang mempunyai skil dalam usaha, karena didesa tersebut juga kurang maksimal dalam penyuluhan sosialisasi tentang usaha, akan tetapi hanya beberapa saja warga yang benar-benar menjalankan usaha-usaha tersebut banyak warga yang mengatakan bahwa untuk memanfatkan peluang usaha itu sulit karena hanya beberapa saja warga yang mempunyai skil dalam menjalankan usaha dan selebihnya mereka ada yang bertahan dan ada yang hanya numpang nama dalam kelompok usaha kube tersebut. 2. Bahwa pengembangan (konsep) bisnis baru adalah suatu proses pengembangan dalam suatu usaha yang dijalankan. Untuk mengetahui suatu pengembangan serta konsepkonsep usaha yang dilakukan. Dimana dalam suatu mengembangkan usaha masyarakat harus menilai pengembangan dan inisiatif-inisiatif baru yang ingin 6

8 diciptakan oleh masyarakat dalam mengembangkan suatu usaha. pengenmbangan usaha kube dengan inisiatif baru terhadap usaha itu ada, tetapi agak sulit untuk mengajak warga di desa tersebut untuk memajukan usaha tersebut, karena dalam usaha jamur, dan ternak lele tersebut sebuah usaha yang membutuhkan tenaga kerja yang aktif dan mempunyai inisiatif. Kurangnya minat warga untuk memajukan usaha didesa ini tidak begitu antusias maka dari itu untuk membangun semangat usaha kube didesa tersebut perlu adanya sosialisasi, penyuluhan terhadap masyarakat di desa Toapaya yang didampingi oleh pendamping serta perwakilan dari Dinas Sosial sekali pun. Melainkan membangun suatu inisiatif warga untuk ikut serta dalam membangun semangat usaha kube itu sangat sulit, demi membangun kesejahtraan ekonomi masyarakat di desa Toapaya Selatan. 3. Bahwa evaluasi dan pengumpulan sumber daya yang diperlukan adalah suatu peninjauan suatu kegiatan untuk mewujudkan suatu hasil yang diinginkan, dimana halnya dalam suatu usaha untuk membangun semangat kewirausahaan kube masyarakat desa di dalam membangun kemandirian ekonomi keluarga (studi di Desa Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan) perlu adanya peninjauan, pengevaluasian serta pendampingan yang cukup baik dan harus sangat diperhatikan dalam pelaksanaannya. Usaha-usaha yang sudah menjadi kube tersebut memerlukan tenaga kerja satu kelompok yang kompak dan tenaga kerja yang cukup banyak, dengan kurang ketatnya tim evaluasi dari pendamping kube maupun dari dinsos sekali pun kurang efektif, makanya warga didesa tersebut kebanyakan hanya menumpang nama saja dalam kelompok kube agar dapat pinjaman uang dan tidak bekerja sesuai dengan apa yang direncanakan. 7

9 4. Bahwa Implementasi konsep dalam membangun semangat usaha dalam membangun kemandirian ekonomi desa harus sangat diperhatikan dan di jalankan dengan baik sesuai konsep-konsep yang telah ditentukan, agar berjalannya suatu usaha itu dengan hasil yang memuaskan.. Tidak semua masyarakat dapat memanfaatkan pemasaran usaha kube melalui media sosial seperti bursa jual beli (BJB) pada facebook, web khusus antar kelompok kube maupun media sosial lainnya, dikarenakan sebagian masyarakat didesa Toapaya Selatan kurang memahami cara menggunakan teknologi yang ada, sehingga masyarakat tidak dapat memasarkan hasil usaha kube mereka ke luar daerah atau kota untuk menghasilkan langganan yang banyak. Sehingga hasil usaha kube masyarakat hanya dapat dipasarkan di kawasan wilayah desa saja. Seharusnya pemerintah dapat memberikan sosialisasi secara rutin untuk mengajarkan masyarakat bagaimana cara memasarkan hasil usaha kube tersebut sehingga dapat di pasarkan ke luar daerah agar masyarakat di desa tersebut menjadi semangat untuk membangun usaha dengan inisiatif-inisiatif baru dalam menciptakan peluang baru terutama bagi anak-anak remaja di desa Toapaya Selatan tersebut. 5. Bahwa pemanfaatan serta Penuaian hasil dari bisnis yang dijalankan adalah penyesuaian pemasaran dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan dampak dalam kesejahteraan masyarakat di dalam ekonomi keluarga didalam usaha kube di desa Toapaya Selatan cukup memuaskan, hanya saja ada beberapa masalah yang tidak dapat dirubah secara langsung, maupun dalam pelaksanaannya yang cukup baik, hanya saja dalam pengelompokkannya tidak sesuai dengan jumlah awal usaha kube tersebut. Melainkan didalam kelompok tesebut ada yang keluar dari kelompok kube tersebut, dan cuma hanya menumpang nama saja. Tetapi dalam pelaksanaan dan 8

10 pemasarannya berjalan cukup lancar sehingga di setiap usaha masing-masing kube tersebut mempunyai langganannya sampai saat ini dimana didalam administrasi keuangan dan pemutaran hasil usahanya mereka kelola dengan cukup baik, namun sampai saat ini susah bagi masyarakat maupun pendamping untuk menciptakan semangat dalam membangun usaha-usaha didesa tersebut agar dapat menjadi masyarakat yang mandiri di bidang perekonomian mereka. 5. Kesimpulan dan Saran Adapun saran yang ingin disampaikan dari hasil penelitian ini mengenai Membangun Semangat Kewirausahaan Kube Masyarakat Desa Di dalam Membangun Kemandirian Ekonomi Keluarga (Studi di Desa Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan). Agar berjalan secara optimal dan berjalan secara kondusif, maka perlu diperhatikan sebagai berikut: 1. Kepada anggota Kube agar dapat melakukan koordinasi komunikasi yang lebih baik lagi dengan masing-masing ketua Kube agar usaha yang ditekuni dapat cepat berkembang dan maju sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan program bantuan modal kelompok usaha bersama (KUBE) di desa Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan agar lebih menekuni usaha yang dijalankannya serta membangun semangat dalam membuka inisiatif-inisiatif baru dalam usaha yang dijalankannya. 2. Kepada pendamping kube di desa Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan seharusnya ada peninjauan, pemeriksaan secara sidak agar masyarakat yang menjalankan usaha kube tersebut benar-benar serius dan semangat dalam melaksanakan usahanya, dan pendamping kube mempunyai peranan yang baik 9

11 maupun dari segi koordinasi, komunikasi dan etika yang baik dalam memberikan saran-saran terhadap anggota kelompok kube tersebut demi berlangsunganya usaha tersebut berkembang dalam jangka panjang, demi meringankan perekonomian masyarakat tersebut. 3. Diharapkan Dinas Sosial dan pendamping serta kelompok kube agar dapat mempertahankan dan meningkatkan program bantuan modal kelompok usaha bersama (KUBE) supaya apa yang diharapkan dari tujuan program tersebut tercapai. Dan program-program seperti ini yang sepatutnya diberikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya serta masyarakat juga memiliki usaha sendiri yang mampu membentuk kemandirian. Mengajarkan cara bagaimana menggunakan teknologi untuk memasarkan hasil usaha kube sehingga dapat membangun semangat masyarakat desa untuk meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat di desa Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan. 10

12 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: PT. Rineka Cipta. Basaid. A Saad Evaluasi Kinerja dan Perencanaan Pembangunan:Jakarta: Bina Aksara. Dahlan, Rukmini Tingkat Keberhasilan Program. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahtraan Sosial. Dunn, William N Pengantar Analisis Kebijakan Publik.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2011, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian & Skripsi Serta Ujian Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji,Tanjungpinang. Hasibuan,SP. Malayu Manejemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta:Bumi Aksara Jones, Charles O Pengantar Kebijakan Publik (Public Policy). Diterjemahkan oleh Ricky Istamto, Jakarta : Rajawali Pers. Kasim, Azhar Teori Pembuatan Keputusan.Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya:Bandung Muhadjir, Neong Meteodologi penelitian kualitatif, Yogyakarta:Rakesarisin. Ndraha.Talidzhi Nduhu Ilmu Pemerintahan Jilid I,II,III dan IV, Program Magister Ilmu Sosial (PM IIS) Bidang Kajian Utama (BKU) Ilmu Pemerintahan (IP) Kerjasama IIP-UNPAD. Jakarta. Nugroho, Riant 2007, Kebijakan Publik, Jakarta : Penerbit PT Elex Media Kumputindo Kelompok Gramedia. Sedarmayanti. 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama. Suharto, Edi Membangun Masyarakat Memberdayakan 11

13 Rakyat.Bandung:Reflika ADITAMA. Suyanto Penelitian Evaluasi Program. Jakarta : Departemen Sosial RI. Tayibnafis Farida Yusuf Evaluasi Program dan Interumen Evaluasi. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Wahab, Solichin Abdul Analisa Kebijakan (dari Formulasi Keimplementasi Kebijakan negara), Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Winarno, Budi Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Presindo. 12

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. DAFTAR PUSTAKA Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dahrendorf, Ralf, 1959. Case and Class Conflict in Industrial Society. London:

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Abdul Harsin 1, Zulkarnaen 2, Endang Indri Listiani 3 ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Yusup Hermawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut Abstrak

Yusup Hermawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut Abstrak PENGARUH PELAKSANAAN KEBIJAKAN ANGGARAN TERHADAP PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK MEWUJUDKAN KUALITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KABUPATEN GARUT Yusup Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 92 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah di bahas dalam bab V sebelumnya, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: Kondisi tingkat penyalahgunaan narkotika

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MALANG DALAM PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN (Studi di Dinas Ketenagakerjaan dan Sosial Kota Malang) SKRIPSI

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MALANG DALAM PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN (Studi di Dinas Ketenagakerjaan dan Sosial Kota Malang) SKRIPSI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MALANG DALAM PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN (Studi di Dinas Ketenagakerjaan dan Sosial Kota Malang) SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition,

Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition, DAFTAR PUSTAKA Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition, Boston: Houghton Mifflin Company Arikunto, Suharsimi,1996. "Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan & Praktek".

Lebih terperinci

Silabus. Standar Kompetensi

Silabus. Standar Kompetensi Silabus Nama Mata Kuliah : Formulasi dan Implementasi Kode MK/SKS : /3 SKS Dosen Pembina : Drs. Karjuni Dt. Maani, M.Si Drs. Suryanef, M.Si Rahmadani Yusran, S.Sos, M.Si Standar Kompetensi : Mata kuliah

Lebih terperinci

Usulan Penelitian untuk Tesis Sarjana S-2. Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan

Usulan Penelitian untuk Tesis Sarjana S-2. Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMP MUHAMMADIYAH 2 KOTA MALANG Usulan Penelitian untuk Tesis Sarjana S-2 Program Studi Magister Kebijakan

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARKAT. Oleh : Rahayu M.

EVALUASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARKAT. Oleh : Rahayu M. EVALUASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARKAT Oleh : Rahayu M. Sumelung ABSTRAK Pelakasanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH TENTANG PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU (di SDN Bareng 3 Kecamatan Klojen Kota Malang)

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH TENTANG PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU (di SDN Bareng 3 Kecamatan Klojen Kota Malang) ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH TENTANG PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU (di SDN Bareng 3 Kecamatan Klojen Kota Malang) TESIS Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Diajukan

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PEDAGANG KAKI LIMA SIMPANG LIMA SEMARANG Oleh : Christine Gitta Candra Puspita,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Untuk mengetahui faktor apa saja yang mengakibatkan keberhasilan implementasi PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi Edward

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA DI SDN SERA BARAT II KECAMATAN BLUTO KABUPATEN SUMENEP. (Studi Kasus di Daerah Terpencil)

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA DI SDN SERA BARAT II KECAMATAN BLUTO KABUPATEN SUMENEP. (Studi Kasus di Daerah Terpencil) ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA DI SDN SERA BARAT II KECAMATAN BLUTO KABUPATEN SUMENEP (Studi Kasus di Daerah Terpencil) TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Implementasi kebijakan perlindungan anak jalanan di Kota Yogyakarta belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti yang diamatkan dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK (Studi tentang Implementasi Peraturan Desa Nomor 01 tahun 2009 tentang Kawasan Bebas Asap Rokok di Desa Bone-bone, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan) Oleh:

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN DI KELURAHAN KOTA BARU KECAMATAN TELUK SEBONG KABUPATEN BINTAN

ANALISIS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN DI KELURAHAN KOTA BARU KECAMATAN TELUK SEBONG KABUPATEN BINTAN ANALISIS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN DI KELURAHAN KOTA BARU KECAMATAN TELUK SEBONG KABUPATEN BINTAN AGUS FRANGKY HALOMOAN SITOMPUL NIM 120565201149 ILMU

Lebih terperinci

EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU DI SMPN 2 JABUNG KABUPATEN MALANG

EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU DI SMPN 2 JABUNG KABUPATEN MALANG EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU DI SMPN 2 JABUNG KABUPATEN MALANG Tesis Sarjana S-2 Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Oleh : Tohari NIM : 09370033 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) NEGERI BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TESIS

ANALISIS KEBIJAKAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) NEGERI BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TESIS ANALISIS KEBIJAKAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) NEGERI BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG TESIS Program Studi Magister Kebijakan Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Isi Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 27 Tahun 2011

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Isi Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 27 Tahun 2011 182 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah: Isi Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 27 Tahun 2011

Lebih terperinci

KAJIAN TERHADAP PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA (ADD) PADA KABUPATEN BANYUWANGI (STUDI KASUS PADA 6 DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI)

KAJIAN TERHADAP PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA (ADD) PADA KABUPATEN BANYUWANGI (STUDI KASUS PADA 6 DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI) KAJIAN TERHADAP PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA (ADD) PADA KABUPATEN BANYUWANGI (STUDI KASUS PADA 6 DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI) Galih Wicaksono, Yeni Puspita Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013 SKRIPSI

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013 SKRIPSI EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahira, Anne, Konsep Dan Implementasi Analisis Kebijakan Kesehatan,

DAFTAR PUSTAKA. Ahira, Anne, Konsep Dan Implementasi Analisis Kebijakan Kesehatan, DAFTAR PUSTAKA Ahira, Anne, Konsep Dan Implementasi Analisis Kebijakan Kesehatan, http://www.anneahira.com/analisis-kebijakan-kesehatan.htm Anonim, 2011, Negara Berisiko Bangkrut, Medan: Kompas tanggal

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN AKREDITASI DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD MUHAMMADIYAH 1 MAGETAN TESIS

ANALISIS KEBIJAKAN AKREDITASI DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD MUHAMMADIYAH 1 MAGETAN TESIS ANALISIS KEBIJAKAN AKREDITASI DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD MUHAMMADIYAH 1 MAGETAN TESIS UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MEMPEROLEH GELAR MAGISTER PENDIDIKAN Oleh : Toyep Rantiono NIM. 09370160

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung belum memiliki program yang baik,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PDPM), STUDI TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KELURAHAN MAMBORO KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

EFEKTIVITAS PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PDPM), STUDI TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KELURAHAN MAMBORO KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU EFEKTIVITAS PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PDPM), STUDI TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KELURAHAN MAMBORO KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU Jans Wilianto Nasila Dosen Administrasi Negara Fakultas

Lebih terperinci

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung Ardhana Januar Mahardhani Mahasiswa Magister Kebijakan Publik, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Abstract Implementasi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara DAFTAR PUSTAKA Ambar T. Sulistiyani & Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pembangunan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Evaluasi Program Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Evaluasi Program Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara. DAFTAR PUSTAKA A. Buku - Buku : Arikunto, Suharsimi. 2007. Evaluasi Program Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara. Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Jakarta: Alphabeta Baswir, Revrisond. 1997.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Program yang dilaksanakan oleh Ditlantas Polda DIY dalam menekan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Program yang dilaksanakan oleh Ditlantas Polda DIY dalam menekan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Program yang dilaksanakan oleh Ditlantas Polda DIY dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGADAAN SARANA PRASARANA SEKOLAH PADA SMK NEGERI DI KABUPATEN PASURUAN TESIS

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGADAAN SARANA PRASARANA SEKOLAH PADA SMK NEGERI DI KABUPATEN PASURUAN TESIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGADAAN SARANA PRASARANA SEKOLAH PADA SMK NEGERI DI KABUPATEN PASURUAN TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2 (S2) Magister Pendidikan

Lebih terperinci

Syabab Azhar Basyir 1

Syabab Azhar Basyir 1 ejournal Pemerintahan Integratif, 2016, 3(4);583-589 ISSN 2337-8670, ejournal.pin.or.id Copyright 2016 IMPLEMENTASI PERDA KABUPATEN KUTAI TIMUR NO 13 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI KOTA BATU. Diajukan oleh Bambang Irawan NIM

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI KOTA BATU. Diajukan oleh Bambang Irawan NIM KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI SMP NEGERI KOTA BATU Penelitian untuk tesis pasca sarjana S-2 Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Diajukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERAN ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN POLITIK PADA MASYARAKAT WONOGIRI (Studi Kasus Pada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Hakim Reformasi Penglolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Hakim Reformasi Penglolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM. DAFTAR PUSTAKA Abdul Hakim. 2006. Reformasi Penglolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM. Arikunto, Suharsimi, 2012, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT 324 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT Lilis Wahyuni Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas,

Lebih terperinci

PENILAIAN WARTAWAN TERHADAP KINERJA HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI

PENILAIAN WARTAWAN TERHADAP KINERJA HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI PENILAIAN WARTAWAN TERHADAP KINERJA HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI (Studi Pada Wartawan Yang Bertugas Di Kantor Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. maka dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi program pendidikan nonformal

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Tanjungpinang, Agustus 2016 Yang Menyatakan, SRI MARLINA

SURAT PERNYATAAN. Tanjungpinang, Agustus 2016 Yang Menyatakan, SRI MARLINA 1 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini: 1. Nama : SRI MARLINA 2. Nim : 090563201060 3. Program Studi : Ilmu Administrasi Negara 4. Judul Skripsi : Implementasi Kebijakan Program Rehabilitasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi Kurikulum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan proses evaluasi diri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan proses evaluasi diri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan proses evaluasi diri yang didorong secara internal oleh sekolah itu sendiri dengan melibatkan pemangku kepentingan guna melihat

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BANTUAN KESEHATAN MELALUI KARTU JAMKESMAS BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

PELAKSANAAN BANTUAN KESEHATAN MELALUI KARTU JAMKESMAS BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI PELAKSANAAN BANTUAN KESEHATAN MELALUI KARTU JAMKESMAS BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI (Studi Kasus di Kelurahan Tegalrejo tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

EVALUASI KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG EVALUASI KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Rifka S. Akibu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik. Andalas OLEH : ETRIO FERNANDO

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik. Andalas OLEH : ETRIO FERNANDO PERANAN INSTITUSI DALAM IMPLEMENTASI PERATURAN WALI KOTA BUKITTINGGI NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG STRATEGI DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN (SDPK) TAHUN 2006-2010 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar. siswa tingkat dasar dan menengah

BAB V PENUTUP. 1. Menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar. siswa tingkat dasar dan menengah BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Secara umum efektivitas implementasi dari kebijakan Pendidikan Gratis di Kabupaten Sukoharjo bisa dikatakan berhasil. Ini dapat dilihat dari beberapa indikator dari tujuan yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DI DESA SEPASO KECAMATAN BENGALON

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DI DESA SEPASO KECAMATAN BENGALON ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1867-1878 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN DIA, Jurnal Administrasi Publik ISSN : 0216-6496 Juni 2016, Vol. 14, No. 1, hal 19-26 PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN Yayuk Eliyana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan pada bab terdahulu maka dalam penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukanan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Pelaksanaan Kebijakan Jampersal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan PNPM-MD tahun 2012 terdiri dari dua jenis kegiatan. yaitu pembuatan rabat beton jalan dan kegiatan POSYANDU.

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan PNPM-MD tahun 2012 terdiri dari dua jenis kegiatan. yaitu pembuatan rabat beton jalan dan kegiatan POSYANDU. 107 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai partisipasi masyarakat dalam implementasi PNPM-MD di Desa Panggeldlangu tahun 2012 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan penataan waralaba minimarket tersebut cenderung lebih. tersebut. Kebijakan penataan waralaba selanjutnya yang dilakukan

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan penataan waralaba minimarket tersebut cenderung lebih. tersebut. Kebijakan penataan waralaba selanjutnya yang dilakukan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebijakan penataan waralaba minimarket tersebut cenderung lebih kepada eksekusi dari penindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengambil kebijakan dan langkah-langkah pembangunan yang proposional. 1

BAB I PENDAHULUAN. mengambil kebijakan dan langkah-langkah pembangunan yang proposional. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pemerintah dengan giat-giatnya melaksanakan programprogram dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat miskin. Sebagaimana halnya pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

Performa Kekuasaan dalam Revitalisasi Pasar Tradisional (Studi Deskriptif di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto)

Performa Kekuasaan dalam Revitalisasi Pasar Tradisional (Studi Deskriptif di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto) Performa Kekuasaan dalam Revitalisasi Pasar Tradisional (Studi Deskriptif di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto) Muhammad Budi Santosa Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang perumusan kebijakan revitalisasi

Lebih terperinci

Kata kunci : Evaluasi, Pekerja Anak, Putus Sekolah, Efektif dan Efisien

Kata kunci : Evaluasi, Pekerja Anak, Putus Sekolah, Efektif dan Efisien EVALUASI PROGRAM PPA-PKH (PENGURANGAN PEKERJA ANAK PROGRAM KELUARGA HARAPAN) TERHADAP PENGURANGAN ANGKA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015 Iin Yuliyanti 1 Abstrak Alasan yang melatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang Disiplin PNS di BKD Kabupaten Banyumas sudah dilaksanakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang Disiplin PNS di BKD Kabupaten Banyumas sudah dilaksanakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan keseluruhan pembahasan dan hasil analisis yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa Implementasi PP No 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS di

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN AKTE PERKAWINAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN AKTE PERKAWINAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN AKTE PERKAWINAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO. Oleh : ANCELLA VENTI RUMINGGU ABSTRAK Ancella Venti Ruminggu,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Paparan Metode Penelitian Penelitian tesis ini memfokuskan pada formulasi kebijakan kriminal dalam kaitan fenomena korupsi selama masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN KAMPUNG BULANG KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR KOTA TANJUNGPINANG PADA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

EVALUASI PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN KAMPUNG BULANG KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR KOTA TANJUNGPINANG PADA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI 1 EVALUASI PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN KAMPUNG BULANG KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR KOTA TANJUNGPINANG PADA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NURHAYATI NIM: 090563201043 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pangan dan Gizi (SKPG) merupakan kebijakan yang bersifat teknis untuk

BAB V PENUTUP. Pangan dan Gizi (SKPG) merupakan kebijakan yang bersifat teknis untuk BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Permentan No. 43 Tahun 2010 tentang Pedoman Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) merupakan kebijakan yang bersifat teknis untuk mengatur monitoring kondisi pangan dan gizi.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari hasil pembahasan penulis tentang Peranan BUMDes Mandiri. dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Joho, Kecamatan Purwantoro,

BAB IV PENUTUP. Dari hasil pembahasan penulis tentang Peranan BUMDes Mandiri. dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Joho, Kecamatan Purwantoro, BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan penulis tentang Peranan BUMDes Mandiri dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Joho, Kecamatan Purwantoro, dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 145 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa penanganan rehabilitasi untuk gelandangan yang dilakukan

Lebih terperinci

TAHUN NASKAH PUBLIKASI SEPTIAN AGUM GUMELAR NIM : PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

TAHUN NASKAH PUBLIKASI SEPTIAN AGUM GUMELAR NIM : PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENCAIRAN SERTA PENGELOLAAN DANA KEPEDULIAN TERHADAP MASYARAKAT DI DESA GUNUNG KIJANG KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai. 1. Implementasi Program PWK Bidang Ekonomi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini membahas dua kelompok pengamatan, pertama terhadap proses pelaksanaan (implementasi) program, dan kedua terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. a.implementasi Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Retribusi

Lebih terperinci

dilakukan oleh organisasi. Dengan demikian, kebutuhan akan data dan mengolah datanya dengan cepat, lengkap dan akurat.

dilakukan oleh organisasi. Dengan demikian, kebutuhan akan data dan mengolah datanya dengan cepat, lengkap dan akurat. PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH KEUANGAN (SIMDA Keuangan) DALAM PENGOLAHAN DATA KEUANGAN PADA ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan) A. Latar

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Kedunggalar Kabupaten

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu E-Journal Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Islamy, M Irfal, Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Pemerintah. Jakarta: Bumi Aksara

Daftar Pustaka. Islamy, M Irfal, Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Pemerintah. Jakarta: Bumi Aksara Daftar Pustaka Agustino. 2006. Implementasi Kebijakan Publik Model Van Meter Van Horn: The Policy Anonimous, 1994/1995. Pedoman Pengembangan Obyek Wisata Agro. Dirjen Pariwisata. Jakarta Bintarto, R. 1989.

Lebih terperinci

PERAN KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II TANJUNGPINANG DALAM UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN PELAYARAN DI TANJUNGPINANHG

PERAN KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II TANJUNGPINANG DALAM UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN PELAYARAN DI TANJUNGPINANHG PERAN KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II TANJUNGPINANG DALAM UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN PELAYARAN DI TANJUNGPINANHG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh : MEYDIA HENDRA YANI NIM : 100565201392

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh YULIA HASTUTI NIM 100388201181

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Indiahono, Dwiyanto Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis. Gava Media Yogyakarta: Gava Media.

DAFTAR PUSTAKA. Indiahono, Dwiyanto Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis. Gava Media Yogyakarta: Gava Media. 219 DAFTAR PUSTAKA Buku Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta Anderson, James. 1994. Public Policy making And Introduction. U.S.A: Library Of Congress Catalog Arif Rohman,

Lebih terperinci

Milla Anggraeni Rahayu Buwono 1

Milla Anggraeni Rahayu Buwono 1 ejournal Administrasi Publik, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 2898-2910 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 EVALUASI PENERTIBAN ANAK JALANAN DI KOTA SAMARINDA (Peraturan Daerah Nomor

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS UNTUK RAKYAT MISKIN (RASKIN) DI DESA BARANGKA KECAMATAN MANGANITU KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE OLEH :

IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS UNTUK RAKYAT MISKIN (RASKIN) DI DESA BARANGKA KECAMATAN MANGANITU KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE OLEH : IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS UNTUK RAKYAT MISKIN (RASKIN) DI DESA BARANGKA KECAMATAN MANGANITU KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE OLEH : RYANTO L. TAKASIHAENG NIM. 090813008 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat yang dilaksanakan pada tingkat daerah. Peran Dinas Tenaga Kerja,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat yang dilaksanakan pada tingkat daerah. Peran Dinas Tenaga Kerja, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Program pelatihan kerja yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Magelang merupakan program pelatihan berbasis masyarakat yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian lapangan (field research). Field research adalah jenis penelitian dengan melakukan penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (E-KTP) DI KECAMATAN KAIDIPANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (E-KTP) DI KECAMATAN KAIDIPANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (E-KTP) DI KECAMATAN KAIDIPANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Oleh : Yuliana Nuraini S.Muhamad ABSTRAKSI Penyelenggaraan administrasi

Lebih terperinci

Website: https://arpansiregar.wordpress.com/2013/01/17/pendekatan-pendekatan-dalamimplementasi-kebijakan/

Website: https://arpansiregar.wordpress.com/2013/01/17/pendekatan-pendekatan-dalamimplementasi-kebijakan/ DAFTAR PUSTAKA Abdul Wahab, S. 2004. Analisis Kebijakan : dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. Bumi Aksara, Abidin, Said Zaenal. 2012. Kebijakan Publik : edisi kedua. Salemba Humanika, Jakarta

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. ditemui melalui pendekatan kualitatif, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. ditemui melalui pendekatan kualitatif, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas perkembangan KUBE dan hambatan yang ditemui melalui pendekatan kualitatif, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. V. Penutup. V.1. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. V. Penutup. V.1. Kesimpulan 118 BAB V PENUTUP V. Penutup V.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis yang dilakukan oleh peneliti dengan judul Sikap Warga Lebak Jaya 2 A-B-C Surabaya Mengenai Program Corporate Social Responsibility

Lebih terperinci

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Maluku) SKRIPSI Oleh FIRDAUS FIDMATAN 07220450 Dosen Pembimbing: 1. Drs.

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PADA KELAS BILINGUAL DI SMP NEGERI 8 MALANG

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PADA KELAS BILINGUAL DI SMP NEGERI 8 MALANG EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PADA KELAS BILINGUAL DI SMP NEGERI 8 MALANG Usulan Penelitian untuk Tesis Sarjana S-2 Program Studi Megister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Diajukan oleh: Dyah Masita

Lebih terperinci

PENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMUNGUT PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT

PENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMUNGUT PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT PENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMUNGUT PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT Muhammad Rakhmat 2 ; Aji Abdul wahid 2 1 Kelurahan Sukagalih

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd)

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) merupakan salah

`BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) merupakan salah `BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) merupakan salah satu alternatif yang dipilih pemerintah dalam upaya mengurangi pengangguran, mengentas kemiskinan

Lebih terperinci

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratanguna

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agustino, Leo. 2006, Politik & Kebijakan Publik, Bandung: AIPI Bandung

DAFTAR PUSTAKA. Agustino, Leo. 2006, Politik & Kebijakan Publik, Bandung: AIPI Bandung DAFTAR PUSTAKA Abidin, 2006, Kebijakan Publik, Jakarta; Suara Bebas Agustino, Leo. 2006, Politik & Kebijakan Publik, Bandung: AIPI Bandung Arikunto, Suharsimi, 2010, Metode Penelitian Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: RIZKI DEWI SEPTIANI A PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: RIZKI DEWI SEPTIANI A PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KONTRIBUSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN MELALUI KEGIATAN HUTAN RAKYAT DI DESA KALISIDI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN MELALUI KEGIATAN HUTAN RAKYAT DI DESA KALISIDI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN MELALUI KEGIATAN HUTAN RAKYAT DI DESA KALISIDI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG Oleh : Dinda Gitahapsari, Amni Z. Rahman Jurusan Administasi

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Pembangunan terlaksana dengan baik dan lancar. Jalan yang sebelumnya

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Pembangunan terlaksana dengan baik dan lancar. Jalan yang sebelumnya BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Pembangunan terlaksana dengan baik dan lancar. Jalan yang sebelumnya terjal menjadi lebih halus, balai padukuhan yang rusak telah direnovasi, talud telah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN DI KECAMATAN DARUL MAKMUR

KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN DI KECAMATAN DARUL MAKMUR KEBIJAKAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN DI KECAMATAN DARUL MAKMUR 1) George Herisusanto, M. Pd 1 Guru SMA Negeri 1 Darul Makmur Dinas pendidikan Nagan Raya email: george_heri_82@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak masalah sosial diantaranya pengangguran, kriminalitas, dan kekurangan bahan pangan bahkan gizi buruk.

BAB I PENDAHULUAN. banyak masalah sosial diantaranya pengangguran, kriminalitas, dan kekurangan bahan pangan bahkan gizi buruk. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah yang dihadapi Kabupaten Bandung saat ini masih sangat kompleks, dimulai dari permasalahan di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan. Kendala utama

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING CLIENT CENTERED THERAPY DALAM MENGATASI SISWA YANG TERISOLIR DI KELAS VIII F SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG PENGARUH PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL PAKERJASI TERHADAP MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 205/2016 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan sebagai syarat untuk

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SISKA SOLIKHAWATI NIM 090388201303 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB VII ISU STRATEGIS DAN RENCANA AKSI DAERAH

BAB VII ISU STRATEGIS DAN RENCANA AKSI DAERAH BAB VII ISU STRATEGIS DAN RENCANA AKSI DAERAH 7.1. Isu Strategis Berbagai masalah yang dialami oleh miskin menggambarkan bahwa kemiskinan bersumber dari ketidakberdayaan dan ketidakmampuan dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam terhadap 5 (lima)

BAB VI PENUTUP. keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam terhadap 5 (lima) BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap jawaban dari keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam terhadap 5 (lima) informan. Dari kelima informan tersebut terdiri

Lebih terperinci

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DESA KAMPUNG HILIR KECAMATAN TAMBELAN

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DESA KAMPUNG HILIR KECAMATAN TAMBELAN PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DESA KAMPUNG HILIR KECAMATAN TAMBELAN (Studi Pembahasan Anggaran Pembangunan Gedung Balai Desa) ARTIKEL E-JOURNAL OLEH TASWIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI DESA BIWINAPADA KABUPATEN BUTON SELATAN Muhamad Yasir Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK

Lebih terperinci