TAHUN NASKAH PUBLIKASI SEPTIAN AGUM GUMELAR NIM : PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TAHUN NASKAH PUBLIKASI SEPTIAN AGUM GUMELAR NIM : PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENCAIRAN SERTA PENGELOLAAN DANA KEPEDULIAN TERHADAP MASYARAKAT DI DESA GUNUNG KIJANG KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN BINTAN TAHUN NASKAH PUBLIKASI SEPTIAN AGUM GUMELAR NIM : PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

2 ABSTRAK Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat (DKTM) merupakan dana yang harus disediakan ataupun disetor oleh pihak perusahaan dalam hal ini PT. Mitra Investindo guna untuk kepentingan masyarakat di sekitar area tambang. Program DKTM ini telah diatur oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan DKTM. Fenomena yang terjadi adalah masyarakat di area tambang terutama masyarakat Desa Gunung Kijang yang berada pada Ring I yang tercantum dalam peraturan tersebut menginginkan transparansi pihak perusahaan serta pihak pemerintah desa dalam mengelola DKTM tersebut, hal ini terjadi karena setiap DKTM yang diterima masyarakat tidak pernah mengetahui rincian dana tersebut. Tidak hanya itu masyarakat juga meminta pihak perusahaan lebih merespon terhadap usulan-usulan yang mereka ajukan melalui musyawarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi dari Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan DKTM di Desa Gunung Kijang Tahun dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi dari Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan DKTM di Desa Gunung Kijang Tahun Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif. Adapun informan pada penelitian ini yaitu masyarakat Desa Gunung Kijang sebanyak 7 orang (RT/RW, kepala dusun, tokoh masyarakat) pemerintahan desa sebanyak 3 orang (Kepala desa, kaur pemerintahan, BPD) dan pihak perusahaan sebanyak 1 orang (Humas PT.Mitra Investindo). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan DKTM di Desa Gunung kijang Tahun belum berjalan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari mekanisme pencairan DKTM yang belum berjalan dengan baik, karena perusahaan masih sepihak dalam mengelola DKTM, serta masih kurangnya respon perusahaan terhadap proposal yang di ajukan oleh masyarakat. Tidak adanya informasi yang dapat diperoleh maupun dilihat oleh masyarakat khususnya pada peneliti mengenai mekanisme pencairan DKTM dikarenakan pihak perusahaan tidak transparan dalam memberikan informasi tentang DKTM tersebut serta koordinasi yang kurang terjalin antara pemerintahan desa selaku perpanjangan tangan dari masyarakat dengan masyarakat desa itu sendiri serta pihak perusahaan terkait adanya DKTM tersebut. Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan, Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat 1

3 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang di akui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten. Industrialisasi merupakan upaya sadar dan terencana dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumber daya guna mencapai tujuan pembangunan yang sebenarnya yaitu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa. Perkembangan industri memang membawa akibat-akibat positif bagi kehidupan manusia, hakekat perkembangan industri akan selalu berarti bagi perkembangan peradaban manusia, dan lebih kongkrit lagi perkembangan industri akan selalu berarti pula bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan perusahaan tambang di tengah-tengah masyarakat merupakan wujud dan partisipasi dalam peningkatan dan pengembangan pembangunan masyarakat. Perusahaan dan masyarakat yang bermukim di sekitarnya merupakan Berdasarkan penelitian pendahuluan, banyak permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan maupun pencairan DKTM di Desa Gunung Kijang di antaranya yaitu, Masyarakat yang tinggal disekitar lokasi tambang belum semuanya mengerti tentang dua komponen yang saling mempengaruhi, dimana perusahaan memerlukan masyarakat sekitar dalam pengembangan perusahaan itu sendiri begitupun sebaliknya, masyarakat memerlukan perusahaan tersebut dalam peningkatan perekonomian masyarakat serta pengembangan daerah akibat keberadaan perusahaan tersebut. Desa Gunung Kijang merupakan salah satu desa yang di daerahnya berdiri sebuah perusahaan pertambangan di bidang tambang batu granit. Perusahaan tambang tersebut yang kemudian dikenal dengan nama PT. Mitra Investindo (Miti). perusahaan tambang inilah yang menjadi salah satu penyalur Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat di Desa Gunung Kijang, mengingat banyaknya anggaran yang dikeluarkan PT. Mitra Investindo dalam membantu program-program pemerintah Kabupaten Bintan untuk mengembangkan masyarakat di sekitarnya. PT. Mitra Investindo merupakan perusahaan tambang yang pertama masuk di Desa Gunung Kijang, perusahan tambang ini mulai menyalurkan dana kepedulian terhadap masyarakat guna untuk kepentingan masyarakat setempat maupun untuk daerah di kabupaten bintan, hal inilah yang membuat masyarakat selalu mempertanyakan kepedulian perusahaan yaitu melalui Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat (DKTM). ketersediaan dana DKTM ini, disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara masyarakat dengan koordinator pelaksana program. Kemudian Proposal DKTM yang diajukan oleh masyarakat desa harus melalui beberapa tahapan seperti harus mendapatkan 2

4 persetujuan dari perusahaan dan pemerintah daerah kabupaten Bintan, sehingga dibutuhkan waktu lama untuk sampai tahap pencairannya. Kemudian masih minimnya pemahaman dari masyarakat desa selaku penerima DKTM tentang laporan hasil kerja ataupun laporan surat pertanggungjawaban yang harus mereka buat terhadap program yang dilaksanakan (wawancara warga Desa Gunung Kijang, tanggal 24 April 2016). Tidak hanya sampai disitu, masalah yang muncul juga berkaitan tentang taranparansi dalam pengelolaannya. Tuntut DKTM transparan belasan warga Galang Batang menutup jalan masuk truk pengangkut granit PT Mitra Investindo (Miti), tindakan tersebut terjadi pada tahun Penutupan jalan tersebut dilakukan warga karena kebijakan pemerintah desa dan pihak perusahaan dinilai tidak transparan dalam memberikan bantuan dan pengelolaan DKTM. Sementara dampak negatif dari usaha penambangan cukup besar, dampak itu antara lain akibat getaran pada saat perusahaan melakukan ledakan pemecahan batu granit, menyebabkan beberapa rumah warga retak. Begitu juga dengan dampak debu jalan yang dilalui truk perusahaan. Tabel 1.1 DKTM Perusahaan Mitra Investindo No Tahun Jumlah DKTM Rp , Rp , Rp ,- Kemudian dampak lalu lintas kendaraan proyek yang mengakibatkan akses jalan ke Desa Gunung Kijang benar-benar mengalami kerusakan. Begitu juga tindakan yang di ambil pemerintah desa, kurangnya transparansi, koordinasi dan sosialisasi kepada warga yang menyebabkan terjadinya permasalahan-permasalahan yang di alami oleh masyarakat yang bermukim di Desa Gunung kijang tersebut.. ( an, diakses tanggal 27 April 2016). Mengingat pentingnya tata cara pencairan serta pengelolaan dana kepedulian terhadap masyarakat di Desa Gunung Kijang Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan, maka perlu adanya transparansi yang dilakukan oleh pemerintah desa dan pihak perusahaan selaku penyalur DKTM. Dalam hal ini Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat yang disetor oleh perusahaan berdasarkan besaran yang telah ditetapkan melalui keputusan bupati bintan tentang penetapan besaran pencairan DKTM dari tahun 2010 s/d 2016 ditampilkan menggunakan tabel dengan urutan tahun yaitu sebagai berikut: Rp , Rp , Rp ,- Sumber :

5 Dilihat dari anggaran yang telah di turunkan berdasarkan keuntungan perusahaan, maka warga desa gunung kijang meminta pihak perusahaan harus bersikap transparan dalam penyaluran dana kepedulian terhadap masyarakat tersebut agar tidak ada lagi permasalahan yang berhubungan dengan penyaluran DKTM PT. Mitra Investindo kepada masyarakat yang berada di wilayah Ring I yang terkena dampak langsung dari pertambangan tersebut. Maka dalam hal ini pedoman tata cara pencairan serta pengelolaan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat yang ada di dalam Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 harus B. Rumusan Masalah Setelah memahami uraian gejala dari latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan suatu masalah dalam usulan penelitian ini. Adapun perumusan masalah dalam usulan penelitian ini adalah Bagaimana Implementasi Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat Di Desa Gunung Kijang Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Tahun ? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.Tujuan Penelitian Menurut Hasan (2002:44), tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai, dengan demikian tujuan penelitian untuk memberikan informasi mengenai apa yang telah di peroleh setelah selesai penelitian. sesuia dengan implementasinya dilapangan, agar tidak ada lagi permasalahan dalam pencairan dan pengelolaan DKTM di Desa Gunung Kijang Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Disamping itu kerja sama oleh perangkat desa dengan masyarakat juga diperlukan. Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis menetapkan judul penelitian mengenai Implementasi Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat Di Desa Gunung Kijang Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Tahun Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi dari Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat Di Desa Gunung Kijang Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Tahun Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah ilmu pengetahuan, terutama di bidang Ilmu Pemerintahan khususnya pada perkembangan dalam Implementasi Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 tentang pengelolaan serta pencairan dana kepedulian terhadap masyarakat (DKTM) serta sebagai latihan dalam menuangkan hasil pemikiran dan penelitian sesuai dengan ketentuan karya ilmiah. 4

6 b. Secara Praktis Memberikan informasi bagi pembaca pada umumnya dan bagi pemerintah pada khususnya yang berhubungan dengan Implementasi Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 tentang pengelolaan serta pencairan DKTM. Dengan demikian dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pengelolaan serta pencairan DKTM di desa Gunung Kijang sehingga dapat memberikan masukan bagi pemerintah untuk mengatasinya, dan pada akhirnya terwujud pengelolaan DKTM yang baik. D. Konsep Teori 1. Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn (AG.Subarsono,2005:99) mengemukakan beberapa hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi, yaitu: 1. Ukuran dan tujuan kebijakan, yaitu ukuran dan tujuan diperlukan untuk mengarahkan dalam melaksanakan kebijakan, hal tersebut dilakukan agar sesuai dengan program yang sudah direncanakan. 2. Sumber-sumber kebijakan, sumber daya kebijakan menurut Van Meter dan Van Horn yang dikutip oleh Agustino (2006:142), sumber daya kebijakan merupakan keberhasilan proses implementasi kebijakan yang dipengaruhi dengan pemanfaatan sumber daya manusia, biaya dan waktu. Sumbersumber kebijakan tersebut sangat diperlukan untuk keberhasilan suatu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Sumber daya manusia sangat penting karena sebagai sumber penggerak dan pelaksana kebijakan, modal diperlukan untuk kelancaran pembiayaan kebijakan agar tidak menghambat proses kebijakan. Sumber daya waktu merupakan penentu pemerintah dalam merencanakan dan melaksanakan kebijakan. 3. Ciri-ciri, sifat dan sikap pelaksana, keberhasilan kebijakan bisa dilihat dari sifat atau ciri-ciri pelaksana kebijakan. Hal ini sangat penting karena kinerja implementasi kebijakan publik akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta cocok dengan para pelaksananya. Menurut Subarsono kualitas dari suatu kebijakan dipengaruhi oleh kualitas atau ciri-ciri dari para aktor, kualitas tersebut adalah tingkat pendidikan, kompetensi dalam bidangnya, pengalaman kerja, dan integritas moralnya (Subarsono,2006:7). 4. Komunikasi antar organisasi terkait dengan kegiatan-kegiatan pelaksanaan, komunikasi memegang peranan penting bagi berlangsungnya koordinasi implementasi kebijakan. Menurut Hogwood dan Gunn yang dikutip oleh Wahab (2004:77) bahwa Koordinasi bukanlah sekedar menyangkut persoalan mengkomunikasikan informasi ataupun membentuk struktur-struktur administrasi yang cocok, melainkan menyangkut pula persoalan yang lebih mendasar, yaitu praktik pelaksanaan kebijakan. Berdasarkan teori diatas maka semakin baik koordinasi komunikasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi, maka terjadinya kesalahan-kesalahan akan 5

7 sangat kecil untuk terjadi dan begitu pula sebaliknya. 5. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik, dalam menilai kinerja keberhasilan implementasi kebijakan menurut Van Meter dan Van Horn yang dikutip oleh Agustino (2006:144) adalah sejauh mana lingkungan eksternal ikut mendukung keberhasilan kebijakan publik yang telah ditetapkan, lingkungan eksternal tersebut adalah ekonomi, sosial dan politik. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik juga merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu implementasi. 6

8 2. Mekanisme Pencairan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat MASYARAKAT Proposal di ajukan ke perusahaan melalui Kepala Desa/lurah. Diketahui Camat dan Kepala Desa/Lurah setempat. Laporan pertanggungjawaban. PERUSAHAAN Proposal diajukan ke Bupati Bintan melalui Dinas Pertarambangan dan Energi Kab. Bintan disesuaikan dengan dana yang ada. Diketahui Camat dan kepala Desa/Lurah setempat. Laporan pertanggungjawaban. Persetujuan pencairan yang di sesuaikan dengan dana yang ada. Mengajukan kepada Bupati, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bintan BUPATI BINTAN Evaluasi permohonan oleh Tim. Sinkronisasi ketersediaan dana. Berita Acara Surat pencairan DKTM kepada Perusahaan PERUSAHAAN Pencairan DKTM oleh perusahaan. Pendistribusian/ penyerahan DKTM. Laporan pertanggungjawaban. Sumber : Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun E. Konsep Operasional Definisi konsepsional dari penelitian ini adalah implementasi dari Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 tentang pencairan serta pengelolaan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat merupakan upaya untuk tertib akan peraturan dari pemerintah daerah. Dengan 7

9 demikian penelitian ini menggunakan konsep dari teori yang dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn (AG. Subarsono, 2005: 99). F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. 2. Lokasi penelitian Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan perumusan masalah, Penelitian ini akan dilakukan di desa Gunung Kijang Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. 3. Informan Tabel 1.2 Karakteristik Informan Berdasarkan Status/Jabatan No Status/Posisi Jumlah 1. Kepala Desa 1 Orang 2. Kaur Pemerintahan 1 Orang 3. Ketua BPD 1 Orang 4. Kepala Dusun 2 Orang 5. RT/RW Tokoh Masyarakat 6. Humas PT.Mitrainvestindo 7. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bintan Jumlah 5 Orang 1 Orang 2 Orang 13 Orang 4. Sumber dan Jenis Data a. Data Primer yaitu merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung dari informan. b. Data Sekunder yaitu data diperoleh melalui beberapa sumber informasi antara lain dokumen dan buku-buku ilmiah. 5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Menurut Moleong (2007:157), sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata/lisan dan data-data tertulis sedangkan foto-foto dan statistik adalah data tambahan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Observasi, secara umum merupakan aktivitas maupun pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui sesuatu dari fenomena yang didasari pada pengetahuan dan gagasan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari fenomena atau peristiwa yang sudah atau sedang terjadi. 2. wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan (Moleong 2005:186). teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ialah dengan jalan wawancara langsung yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada informan dengan tema yang sama dengan konsep teori yang telah di uraikan sebelumnya. 3. Dokumentasi, merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan 8

10 atau pengutipan data dari dokumen yang ada dalam lokasi penelitian. Dokumentasi dapat berupa gambar atau foto dan pencatatan lain yang berhubungan dengan penelitian. G. Teknik Analisis Data Analisa diartikan penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan seterusnya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Penyelidikan terhadap suatu peristiwa di sini hanya sebatas untuk melihat sejauh mana Implementasi dari Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 tentang pedoman tata cara pencairan serta pengelolaan Dana Kepedulian Terhadap Masyrakat di Desa Gunung Kijang. BAB II LANDASAN TEORI A. Kebijakan Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang harus dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan dari aparatur pemerintah/pegawai. Kebijakan dengan demikian mencakup keseluruhan petunjuk organisasi. Dengan kata lain, kebijakan adalah hasil keputusan manajemen puncak yang dibuat dengan hati-hati yang intinya berupa tujuan-tujuan, prinsip-prinsip, dan aturan-aturan yang mengarahkan organisasi melangkah kemasa depan. Secara ringkas ditegaskan bahwa hakikat kebijakan sebagai petujuk dalam organisasi. B. Kebijakan Publik Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak yang berdasarkan pada prinsip-prinsip tertentu yang bermuara pada keputusan tentang alternatif yang terbaik. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Dalam bahasa Inggris kebijakan sering disebut dengan istilah policy. C. Implementasi Kebijakan Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement yang berarti mengimplementasikan. Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut dilakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan dan kebijakan yang dibuat oleh lembagalembaga pemerintah dalam kehidupan kenegaraan. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaaan sudah dianggap sempurna. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Gunung Kijang Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Desa Gunung Kijang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Secara umum keadaan topografi Desa Gunung Kijang adalah merupakan daerah daratan. Jarak ke pusat pemerintahan kecamatan ± 12 km, jarak ke pusat pemerintahan kabupaten ibu kota provinsi ± 40 km. Desa terletak pada 9

11 ketinggian m. Desa Gunung Kijang Mengalami dua pergantian iklim/musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Suhu pada siang dan malam tidak jauh berbeda berkisar pada 38 C. Letaknya yang strategis dan juga kondisi geografisnya yang mendukung serta Sumber Daya Alamnya yang melimpah membuat Desa Gunung Kijang menjadi tujuan bagi perusahaan pertambangan Sumber Daya Alam terutama jenis tambang batu granit berdiri di Desa Gunung Kijang. Secara administratif Desa Gunung Kijang terbagi kedalam 2 (dua) wilayah dusun. BAB IV IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENCAIRAN SERTA PENGELOLAAN DKTM DI DESA GUNUNG KIJANG TAHUN A. Implementasi Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan DKTM Di Desa Gunung Kijang Tahun Ukuran Dan Tujuan Kebijakan a. Kesesuaian Program DKTM Dengan Peraturan Bupati Yang Telah Ditetapkan. Pelaksanaan program DKTM telah ada kesesuaian dengan Perbup tersebut terutama untuk tahun-tahun sebelum tahun Namun demikian ada beberapa bagian dalam peraturan tersebut yang belum di implementasikan sesuia dengan yang semestinya pada saat sekarang ini. b. Ketepatan Sasaran Sesuai Dengan Peraturan Yang Ditetapkan Hasil penelitian terungkap bahwa untuk aspek ketepatan sasaran dalam DKTM tahun ini sudah bisa dikatakan tepat sasaran terutama aspek dalam pembangunan. 2. Sumber Daya Kebijakan a. Kemampuan Sumber daya manusia pelaksana Program DKTM. berdasarkan aspek sumber daya manusia yang berkemampuan untuk menjalankan program sesuai dengan peraturan yang ditetapkan sudah cukup baik karna semua saling bekerja sama sesuai dengan apa yang telah diatur dalam Peraturan tersebut. 3. Ciri-ciri, Sifat Dan Sikap Pelaksana a. Persepsi, Pendapat Serta Respon Pelaksana Terhadap Peraturan Bupati Tentang Tata Cara Pencairan Dan Pengelolaan DKTM. para pelaksana memiliki persepsi, pendapat maupun respon yang baik terhadap program DKTM dan Peraturan Bupati Bintan yang mengatur pengelolaan DKTM tersebut. 4. Komunikasi a. Intensitas Sosialisasi Peraturan Bupati Tentang Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan DKTM. 10

12 sosialisasi Perbup belum sepenuhnya berjalan dengan baik. b. Kejelasan Informasi Maupun Pesan Dalam Peraturan Bupati Tentang Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan DKTM. Dapat diketahui bahwa terdapat adanya kejelasan pesan dan informasi dari para pelaksana kebijakan mengenai Peraturan Bupati Bintan Tentang Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan DKTM. 5. Lingkungan a. Kapasitas Lingkungan Dapat disimpulkan berdasarkan pernyataan dari informan bahwa BPD yang ada di Desa Gunung Kijang tidak berperan secara aktif dalam pelaksanaan peraturan Bupati Bintan Tentang Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan DKTM. b. Kompleksitas Lingkungan Tidak ada campur tangan lembaga ataupun organisasi lain di luar lembaga-lembaga yang ada di Desa Gunung Kijang. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, uraian hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat di analisa dan di tarik kesimpulan bahwa Implementasi Peraturan Bupati Bintan Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat Di Desa Gunung Kijang Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Tahun belum berjalan dengan baik. B. Saran 1. Pihak perusahaan harus transparan dan terbuka mengenai DKTM. 2. Peran serta BPD serta koordinasi bersama masyarakat harus lebih ditingkatkan. 3. Pemerintah daerah harus lebih peduli dan mengawasi jalannya DKTM. DAFTAR PUSTAKA Abdul Wahab, Solichin Analisis Kebijaksanaan, Dari Formulasi ke Implementasi kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Abdul Wahab, Solichin Analisis Kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara. Alfatih, Andy Implementasi Kebijakan Dan Pemberdayaan Masyarakat. Bandung:UNPAD Press. Agustino, Leo Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabet. Agustino, Leo Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabet. Agustino, Leo Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Hadari, Nawawi Metedologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press. 11

13 Harbani, Pasolong Kepemimpinan Birokrasi. Bandung : CV.Alfabeta. Harsono, Hanifah Implementasi Kebijakan Dan Politik. Bandung: PT. Mutiara Sumber Widya. Hasan, Igbal.M Metode Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nazir, Moh Metode Penelitian, Jakarta: PT. Gholia Indonesia. Setiawan, Guntur Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Subarsono, AG Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori, Dan Aplikasi. Jakarta: Pustaka Pelajar. Subarsono, AG Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Subarsono, AG Analisis Kebijakan Publik (konsep. teori dan aplikasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syafarudin Efektivitas Kebijakan Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Usman, Nurdin Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Winarno, Budi Kebijakan Publik, Teori dan Proses. Jakarta: PT. Buku Kita. Peraturan Perundang-undangan : Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Peraturan Bupati Bintan No.34 Tahun 2009, Tentang Pedoman Tata Cara Pencairan Serta Pengelolaan Dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan DJPL Dan Dana Kepedulian Terhadap Masyarakat DKTM Untuk Mineral Bukan Logam Dan Mineral Logam Di Wilayah Pertambangan. Website : ( uangan ) ( ntan) ( rut-marut-pengelolaan-tambang) 12

PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DESA TOAPAYA UTARA KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN

PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DESA TOAPAYA UTARA KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DESA TOAPAYA UTARA KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN NASKAH PUBLIKASI Oleh : HARI KURNIAWAN NIM : 100565201349

Lebih terperinci

BUPAII BINTAN. PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 31 TA11u^, ]oog TENTANG BUPATI BINTAN,

BUPAII BINTAN. PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 31 TA11u^, ]oog TENTANG BUPATI BINTAN, t. BUPAII BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 31 TA11u^, ]oog TENTANG PEDOMAN TATA CAR.A PENCAIRAN SERTA PENGELOLAAN DANA JAMINAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN ( DJPL } DAN DANA KEPEDULIAN TERHADAP MASYAR.AKAT

Lebih terperinci

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung Ardhana Januar Mahardhani Mahasiswa Magister Kebijakan Publik, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Abstract Implementasi

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang :

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Abdul Harsin 1, Zulkarnaen 2, Endang Indri Listiani 3 ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong dalam

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014) PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Kebijakan Publik Kebijakan publik berasal dari kata kebijakan dan publik. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah Serangkaian tindakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi pemanfaatan tanah di Kecamatan Ngaglik berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 19 Tahun 2001

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut. Metode dalam suatu penelitian mempunyai peran penting

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut. Metode dalam suatu penelitian mempunyai peran penting BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam suatu keadaan untuk melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh kebenaran dalam penelitian tersebut. Metode dalam suatu

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PEDAGANG KAKI LIMA SIMPANG LIMA SEMARANG Oleh : Christine Gitta Candra Puspita,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya setiap manusia mempunya i sifat ingin tahu, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya setiap manusia mempunya i sifat ingin tahu, untuk 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada dasarnya setiap manusia mempunya i sifat ingin tahu, untuk merealisasikan keinginan tersebut, berbagai macam cara mereka gunakan, diantaranya

Lebih terperinci

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Maryaeni (2005 : 58) metode adalah cara yang ditempuh peneliti

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018 salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 8 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang panjang, berasal dari minat untuk mengetahui gejala sesuatu, sealnjutnya berkembang menjadi gagasan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK Penelitian ini berjudul Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Maksud dari kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya menerangkan proses penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yang meliputi penjelasan lokasi, strategi dan jenis penelitian, sumber data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu sebuah penelitian yang cenderung dengan pendekatan deskriptif dan berhubungan dengan sifat data yang kualitatif.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks. Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan pendapatnya mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks. Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan pendapatnya mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Implementasi Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DALAM PEMBANGUNAN DI KAMPUNG INTU LINGAU KECAMATAN NYUATAN KABUPATEN KUTAI BARAT

PENERAPAN PRINSIP ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DALAM PEMBANGUNAN DI KAMPUNG INTU LINGAU KECAMATAN NYUATAN KABUPATEN KUTAI BARAT ejournal Ilmu Pemerintahan, 2014, 2 (1): 1842-1852 ISSN 2338-3651, ejournal. ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PENERAPAN PRINSIP ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DALAM PEMBANGUNAN DI KAMPUNG INTU LINGAU KECAMATAN

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK TENTANG BPJS KESEHATAN DI KELURAHAN PURWOSARI

LAPORAN SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK TENTANG BPJS KESEHATAN DI KELURAHAN PURWOSARI LAPORAN SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK TENTANG BPJS KESEHATAN DI KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka. 1 Menurut Bagda dan Taylor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 Jadi metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 Jadi metode penelitian 63 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 Jadi metode penelitian merupakan suatu rangkaian

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Kabupaten Sleman merupakan sektor yang. strategis dan berperan penting dalam perekonomian daerah dan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Kabupaten Sleman merupakan sektor yang. strategis dan berperan penting dalam perekonomian daerah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian di Kabupaten Sleman merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalam perekonomian daerah dan kelangsungan hidup masyarakat, terutama

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PODOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul " MANAJEMEN PASAR JONGKOK (Studi Kasus Di Pasar Jongkok Wonokromo Surabaya), maka jenis metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL, BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR PERANGKAT DAERAH DAN ANTARA KECAMATAN DENGAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 6 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DAN KELURAHAN DALAM RANGKA

Lebih terperinci

PERATURAN DESA JATINEGARA KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DESA JATINEGARA KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA PERATURAN DESA JATINEGARA KECAMATAN JATINEGARA KABUPATEN TEGAL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DESA JATINEGARA Menimbang :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dengan kata lain BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dengan kata lain seorang peneliti harus memiliki cara untuk

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG 1 BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DI KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DI KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1711-1720 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DI KECAMATAN BABULU KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa saja yang ada di lokasi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa saja yang ada di lokasi penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu peneliti dalam hal ini berusaha untuk menggambarkan dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan langsung oleh pemerintah pusat yang disebar ke seluruh wilayah

I. PENDAHULUAN. dilakukan langsung oleh pemerintah pusat yang disebar ke seluruh wilayah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam penyelenggaraan pemerintahan disuatu Negara dapat dilakukan melalui sistem sentralisasi maupun desentralisasi. Dalam sistem sentralisasi segala urusan dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Implementasi kebijakan perlindungan anak jalanan di Kota Yogyakarta belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti yang diamatkan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Dalam hal ini ada beberapa yang akan peneliti jelaskan sesuai dengan pedoman karya ilmiah mahasiswa IAIN tahun 2015 yaitu terkait dengan metode penelitian diantaranya pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. kegunaan dari peneliti itu sendiri. Sehingga penelitian itu bisa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. kegunaan dari peneliti itu sendiri. Sehingga penelitian itu bisa 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian banyak macam metode yang digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari

Lebih terperinci

Graduate Program Universitas Galuh Master of Manajemen Studies Program

Graduate Program Universitas Galuh Master of Manajemen Studies Program Publiser Graduate Program Universitas Galuh Master of Manajemen Studies Program 2017 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK: STUDI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Pemerintahan Desa 1. Pengertian Pemerintahan Secara etimologis, pemerintahan berasal dari perkataan pemerintah, sedangkan pemerintah berasal dari perkataan perintah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dengan mengacu pada beberapa pandangan seperti yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberi kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAHAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan berupa gambaran dan kata-kata. 1

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan berupa gambaran dan kata-kata. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni data yang digunakan merupakan data kualitatif (data yang tidak terdiri dari angkaangka)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 3 TAHUN 20132012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DESA (Studi Kasus di Desa Penganten Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 3 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian. Lokasi penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, dan sedangkan bidang yang diteliti adalah

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati

BAB III METODE PENELITIAN. dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati 54 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demorasi secara langsung, desa juga merupakan sasaran akhir dari semua program

BAB I PENDAHULUAN. demorasi secara langsung, desa juga merupakan sasaran akhir dari semua program 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Desa merupakan basis bagi upaya penumbuhan demokrasi, karena selain jumlah penduduknya masih sedikit yang memungkinkan berlangsungnya proses demorasi secara

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA, SUMBER PENDAPATAN DESA, KERJA SAMA DESA, LEMBAGA ADAT, LEMBAGA KEMASAYARATAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TI BAN SALINAN BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 8 Tahun 2010 Tanggal : 6 Agustus 2010 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Lebih terperinci

Audya Dewintha 1. Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan Pengelolaan Sampah

Audya Dewintha 1. Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan Pengelolaan Sampah ejournal Pemerintahan Integratif, 2015: 3 (1) : 415-426 ISSN 0000-0000, ejournal.pin.or.id Copyright 2015 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEWENANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBAHASAN RAPERDES, PENGAWASAN PELAKSANAAN

IMPLEMENTASI WEWENANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBAHASAN RAPERDES, PENGAWASAN PELAKSANAAN IMPLEMENTASI WEWENANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBAHASAN RAPERDES, PENGAWASAN PELAKSANAAN PERATURAN DESA, DAN MENAMPUNG SERTA MENYALURKAN ASPIRASI MASYARAKAT (Studi kasus BPD di Desa Salakan,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan PROFESIONALISME KINERJA PERANGKAT KELURAHAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) NASKAH PUBLIKASI RESTU NUGRAHENI A.220090147 PENDIDIKAN PANCASILA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Menentukan jenis penelitian sebelum terjun ke lapangan adalah sangat signifikan, sebab jenis penelitian merupakan dasar utama pelaksanaan riset.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sistem pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sistem pemerintahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Dasar 1945, pada dasarnya sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sistem pemerintahan yang memberikan keleluasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.42,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA. Susunan Organisasi. Tata Kerja. Pemerintah Desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2009 SERI D.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 44 B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA, RUKUN WARGA, LEMBAGA KEMASYARAKATAN LAINNYA DAN DUSUN

Lebih terperinci

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan BAB III METODE PENELITIAN Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan dengan objek studi ilmu yang bersangkutan. Dengan kata lain metodologi itu menjelaskan tata cara dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR : 01 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAHAT, Menimbang : a. bahwa batas desa

Lebih terperinci