PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama

Transkripsi

1 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN (Media Cetak) (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING SD Negeri Tonjong 01 Kecamatan Tonjong, Brebes, Jawa Tengah Abstrak Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas peran guru sangat diharapkan untuk mampu dan memilih model pembelajaran yang tepat. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah : Apakah Penerapan Metode Praktek Terbimbing berpengaruh terhadap kemampuan siswa dan seberapa besar tingkat motivasi belajar penjaskes dengan diterapkannya Metode Praktek Terbimbing? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah : Ingin mengetahui pengaruh Penerapan Metode Praktek Terbimbing dan seberapa jauh pemahaman dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran Penjaskes. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan ( action research) sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan revisi. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yaitu, siklus I (63.6 %), siklus II (81,8 %), siklus III (100 %) Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Kata Kunci: Metode Praktek Terbimbing, Meningkatkan Kemampuan, Teknik Dasar Lempar Turbo PENDAHULUAN Pembelajaran olahraga materi Lempar Turbo, khususnya di kelas 6, belum dapat mencapai hasil yang diharapkan. Kualitas siswa masih rendah. Masih jarang siswa yang berhasil menjadi juara dalam mengikuti perlombaan. Hal ini disebabkan metode yang digunakan belum mampu mengembangkan kreativitas siswa. Sampai saat ini, ada beberapa metode yang biasa digunakan dalam pembelajaran olahraga khususnya pada materi Lempar Turbo, seperti metode ceramah, tanya jawab, penugasan, kerja kelompok, dan metode lain yang bersifat umum. Metode-metode tersebut belum secara spesifik memberikan kiat bagaimana siswa mengekspresikan dan mengimplementasikan dalam olahraga,.yang akhirnya mengakibatkan permasalahan yang dialami siswa dalam olahraga belum dapat teratasi. Penggunaan metode ceramah dan tanya jawab yang dominan cenderung mengkondisikan pembelajaran olahraga bersifat teoritis. Metode penugasan memang dapat mengkondisikan siswa 1

2 lebih aktif, tetapi kalau siswa tidak mendapat bimbingan yang memadahi hasilnya kurang memuaskan. Olahraga materi Lempar Turbo dengan berkolaborasi atau secara kelompok tidak dapat mewakili ekspresi pikiran dan perasaan masing-masing siswa. Kondisi ini tidak berarti bahwa metode tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi, tetapi untuk menggali secara efektif kemampuan siswa dalam olahraga materi Lempar Turbo dibutuhkan metode lain yang inovatif. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian tindakan kelas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut : 1) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dan bagaimana pengaruh dari Penerapan Metode Praktek Terbimbing terhadap motivasi belajar siswa. Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk : Ingin mengetahui peningkatan kemampuan siswa kelas 6 semester 1 setelah diterapkannya Metode Praktek Terbimbing. 2) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa. Dalam teori belajar banyak pakar yang mendefinisikan tentang belajar. Berikut pendapat beberapa pakar mengenai belajar : Menurut Budiningsih (2005 : 30) menyimpulkan belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Kemudian proses belajar itu didukung penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Artinya bila penguatan ( reinforcement) ditambahkan ( positice reinforcement) maka respons akan semakin kuat. Skinner dalam bukunya Educational Psychology : The Teaching Learning Process (dalam Muhibbin, 1999 : 60) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Burner (dalam Budiningsih, 2005:17) mengemukakan teori pembelajaran adalah pereskriptif (bersifat memberi ketentuan) dalam teori belajar adalah deskriptif (gambaran). Dalam pengertian lain, inti dari pembelajaran itu adalah segara upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar para diri siswa. Proses belajar adalah apa yang dihayati siswa apabila mereka belajar, bukan apa yang harus dilakukan pendidikan untuk mengajarkan materi pelajaran melainkan apa yang akan dilakukan siswa untuk mempelajarinya. Nasution dalam sutikno, mendefinisikan proses pembelajaran adalah usaha pendidik untuk menciptakan kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi antara siswa dengan lingkungannya, termasuk pendidik dan alat mengajarnya yang disebut proses pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai. Metode praktik terbimbing dimaksudkan supaya pendidik dalam memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda, sekaligus dapat membimbing siswa dalam mempraktekkan secara jelas materi yang dimaksud. Berkenaan dengan metode praktik berarti memberi wawasan dan ilmu pengetahuan. Dengan pengalaman praktis seperti itulah wawasan anak menjadi luas dan terbuka. Penelitian yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan dengan judul Melalui Penerapan Metode Praktek Terbimbing Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mempraktikkan Variasi Dan Kombinasi Teknik Dasar Lempar Turbo adalah penelitian yang dilakukan oleh Mei-Young Leung dengan judul Impact Of School Facilities On Working Behavior Of Teacher yang dilakukan di hongkong pada tahun Pada penelitian yang dilakukan oleh Mei-Young Leung bahwa sekolah harus merubah desain fasilitas yang lama berubah atau menjadi fasilitas berdasarkan peradaban baru dan maju. Sejak dilakukan dengan perubahan terhadap fasilitas yang digunakan ke fasilitas yang lebih maju maka kualitas pendidikan di Hongkong menjadi lebih baik. Dengan adanya fasilitas pembelajaran yang baik tentunya dapat membuat siswa lebih baik dalam belajar sehingga prestasi belajar mereka dapat meningkatkan. 2 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

3 Kerangka berpikir merupakan konsep berpikir dari sebuah analisis permasalahan dalam penelitian. Berdasarkan penjelasan kajian teori di atas, menitikberatkan pada sebuah kajian pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik terhadap siswa. Pembelajaran yang dilakukan pendidik menggunakan aspek-aspek yang telah dijelaskan di atas pada kajian teori. Jika pendidik menggunakan peraturan yang ada sebagai pendidik, maka tidak menutup kemungkinan tujuan penelitian yang diajukan oleh peneliti akan berhasil sehingga akan mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran yang juga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Namun sebelum hasil belajar dikaji lebih dalam, hal yang paling berpengaruh adalah minat siswa terhadap mata pelajaran ini. Melalui peningkatan keterampilan pembelajaran siswa yang dipoles dengan peran pendidik yang maksimal maka tidak menutup kemungkinan hasil belajar siswa juga akan meningkatkan sebagaimana mestinya. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir peneliti, diduga dengan penerapan keterampilan siswa yang ditinjau dari kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Hipotesis merupakan dugaan sementara dari hasil penelitian, sehingga peneliti dalam hal ini memberikan prediksi terhadap kesimpulan yang akan diperolehnya setelah penelitian tersebut selesai. Berdasarkan indikator masalah yang disampaikan di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : Diduga penerapan metode praktik terbimbing merupakan upaya yang dilakukan pendidik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar lempar turbo, dan diduga terdapat adanya pengaruh penerapan metode praktik terbimbing pada peningkatan kemampuan siswa dalam mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar lempar turbo pada siswa kelas 6 semester I. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru). Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan teman sejawat, kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang subjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan. Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai 85% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung pada jumlah siklus yang harus dilalui. METODE PENELITIAN Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan peneliti pada bulan September s/d Oktober 2015 karena berdasarkan pertimbangan di dalam kalender akademik pada bulan tersebut adalah waktu pembelajaran efektif yang paling tepat sebelum siswa melaksanakan Ulangan Akhir Semester ganjil. Penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas di kelas 6 sekolah dasar dengan jumlah murid dikelas tersebut sebanyak 33 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Peneliti melaksanakan action research di SD Negeri Tonjong 01 karena peneliti mengajar di sekolah tersebut, sehingga peneliti ingin lebih meningkatkan prestasi belajar siswa dengan melaksanakan penelitian pada mata pelajaran Penjaskes dengan karekteristik siswa yang bervariasi, sehingga membutuhkan perhatian yang lebih dari guru kelasnya. 3

4 Sumber Data Berdasarkan hasil pra siklus pembelajaran khususnya mata pelajaran Penjaskes di kelas 6 yang peneliti laksanakan masih memperoleh nilai yang rendah dari 33 siswa hanya 12 siswa (36,4 %) yang tuntas dan 21 siswa (63,6 %) yang belum tuntas dari KKM 70. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tes dan non tes. Metode tes dilaksanakan dengan menggunakan soal soal Penjaskes materi lempar turbo. Sedangkan teknik non tes dilakukan dengan pengamatan/ observasi kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan media pembelajaran dan metode Praktek terbimbing pada mata pelajaran Penjaskes. Metode observasi ini peneliti gunakan untuk mengobservasi pelaksanaan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode tes dan metode observasi sehingga alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah butir soal - soal tes dan lembar observasi. Validasi Data Validitas data yang mencerminkan hasil belajar / prestasi belajar siswa dianalisis dari perolehan nilai pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Perolehan siklus tersebut kemudian dibandingkan untuk menentukan seberapa jauh peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Penjaskes materi lempar turbo dengan menggunakan metode Praktek terbimbing. Validitas data untuk mengetahui sejauh mana keaktifan dan kreativitas siswa pada proses pembelajaran Penjaskes dengan penggunaan metode Praktek terbimbing. Data yang dianalisis adalah data hasil observasi. Data ini dianalisis secara kualitatif melalui Triangulasi data yaitu dari siswa, Kepala Sekolah dan guru lain sebagai teman sejawat. Analisis Data Analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil belajar awal, hasil belajar siklus I dan hasil belajar siklus II. Kemudian dilanjutkan refleksi, yaitu menarik simpulan berdasarkan deskriptif komparatif, membuat ulasan berdasarkan simpulan dan menentukan tindak lanjut. Analisis data kualitatif hasil pengamatan menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap tiap siklus dengan membandingkan proses pembelajaran kondisi awal, siklus I, siklus II dan siklus III, serta membandingkan proses pembelajaran kondisi awal dan kondisi akhir. Kemudian dilanjutkan refleksi. Indikator kinerja dalam penelitian ini ada 2 yaitu : 1) Indikator kinerja proses : yaitu proses pembelajaran mata pelajaran Penjaskes menjadi lebih menarik bagi siswa, dan siswa lebih mudah memahami materi lempar turbo. 2) Indikator kinerja hasil belajar : yaitu awalnya 12 siswa memperoleh nilai 70 ke atas, sedangkan 21 siswa masih di bawah nilai 70 atau belum tuntas, indikator kinerja hasil belajar menjadi 70. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus yang masing - masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada dua kali tatap muka, sesuai skenario pembelajaran dan RPP pada siswa. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah disusun. Untuk mengetahui peningkatan prestasi dan kreativitas siswa yang diukur dari keaktifan siswa selama pembelajaran dan prestasi belajar Penjaskes siswa diadakan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh teman sejawat. Berdasarkan hasil temuan di kelas, maka peneliti berusaha meningkatkan prestasi belajar Penjaskes siswa kelas 6 dengan penanaman konsep melalui metode Praktek terbimbing dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasai oleh siswa. 4 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran berbasis Praktek terbimbing dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan pembelajaran berbasis Praktek terbimbing yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran berbasis Praktek terbimbing dalam meningkatkan prestasi. Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran berbasis Praktek terbimbing. Refleksi hasil belajar pada siklus II tingkat pemahaman siswa tentang Lempar turbo sudah meningkat walaupun masih ada sebagian siswa yang belum paham, maka dilanjutkan siklus III yang mencapai nilai rata-rata 84,5 dari 33 siswa yang tuntas KKM ada 33 siswa dan yang belum tuntas ada 0 siswa. Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa hanya mencapai 66, setelah diterapkan metode Praktek terbimbing namun belum optimal nilai rata-rata siswa sudah meningkat menjadi 71 pada siklus I dan pada siklus II rata-rata nilai siswa mencapai 78,2 karena persentase nilai belum mencapai batas ketuntasan 85% maka dilanjutkan pada Siklus III yaitu dengan nilai rata-rata 84,5 hal ini dikarenakan guru sudah menerapkan metode Praktek terbimbing secara optimal. Rekapitulasi Nilai Ulangan Pra Siklus, Siklus I, II, III dengan KKM 70 No Rekapitulasi Nilai Pra Siklus Nilai Siklus 1 Nilai Siklus 2 Nilai Siklus 3 1 Jumlah Nilai Rata-Rata Nilai ,2 84,5 3 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Persentase Ketuntasan 36,4% 63,6% 81,8% 100% 6 Persentase Ketidak Tuntasan 63,6% 36,4% 18,2% 0% Nilai Rata-Rata Grafik Nilai Rata-Rata Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III Proses Pembelajaran 84.5 Grafik Nilai Rata-rata pada Pra siklus, siklus I, II, dan siklus III 5

6 Prosentase Ketuntasan Grafik Prosentase Ketuntasan 36,4 % Pra Siklus 63,6 % 81,8 % 100 % Siklus I Siklus II Siklus III Grafik Persentase ketuntasan siswa pada Pra Siklus, Siklus I, II dan Siklus III Berdasarkan hasil penilaian belajar pra siklus, siklus I, II dan siklus III ada peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan hasil pra siklus pembelajaran khususnya mata pelajaran Penjaskes di kelas 6, yang peneliti lakukan masih memperoleh nilai yang rendah, dari 33 siswa hanya 12 siswa yang tuntas dan 21 siswa yang belum tuntas. Dalam hal ini kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi Lempar turbo maka perlu diulang-ulang dan diperbaiki dengan menggunakan metode Praktek terbimbing. Pada siklus I dari 33 siswa dengan nilai rata rata 71, siswa yang tuntas 12 dan siswa yang belum tuntas ada 21 siswa. Bila dibandingkan dengan hasil nilai pra siklus dengan siklus I terdapat peningkatan pembelajaran, nilai meningkat dari pra siklus nilai rata-rata 66 menjadi 71 pada siklus ke I. Setelah dianalisa ternyata dalam perbaikan pembelajaran siklus I hasilnya belum maksimal maka perlu diadakan perbaikan dengan menekankan pada penggunaan metode Praktek terbimbing dan latihan-latihan secara lebih intensif dimaksimalkan sehingga siswa benar-benar paham terhadap materi, sehingga dilanjutkan dengan perbaikan pembelajaran siklus II. Pada siklus II nilai yang diperoleh rata-rata 78,2 terdiri dari 33 siswa dan yang tuntas sebanyak 27 siswa dan yang belum tuntas ada 6 siswa, dilanjutkan pada Siklus III dengan nilai rata-rata 84,5 dengan hasil nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 100. Dengan demikian tingkat pemahaman siswa tentang Lempar turbo sudah mengalami peningkatan. Dikarenakan adanya keterbatasan waktu, dan batas minimal kelulusan sudah lebih dari 85%, maka penelitian perbaikan pembelajaran diakhiri sampai pada siklus III. Pada Pembelajaran pra siklus terdapat pemilihan metode yang kurang tepat dari guru, guru tidak melakukan tindakan perbaikan hasil ulangan siswa yang belum tuntas, media pembelajaran, sarana dan prasarana yang tersedia kurang memadai. Pada pembelajaran siklus I melakukan perbaikan hasil ulangan siswa yang belum tuntas, dan menggunakan media pembelajaran dan metode Praktek terbimbing secara klasikal. Pada pembelajaran siklus II guru melakukan perbaikan hasil ulangan siswa yang belum tuntas dengan menekankan pada penggunaan metode Praktek terbimbing dimaksimalkan walaupun masih ada sebagian siswa yang belum tuntas dan dilanjutkan pada siklus III sehingga siswa benar-benar paham dalam penerapan media pembelajaran dan metode Praktek terbimbing. 6 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

7 SIMPULAN Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : Pembelajaran berbasis Praktek terbimbing memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (63,6 %), siklus II (81,8 %), siklus III (100 %). Penerapan metode pembelajaran berbasis Praktek terbimbing mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode pembelajaran berbasis Praktek terbimbing sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terima kasih, peneliti tujukan kepada Kepala Sekolah, Teman guru, Observer, dan siswa Kelas VI SD Negeri Tonjong 01. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Berg, Euwe Vd. (1991). Miskonsepsi Penjaskes dan Remidi Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Hamalik, Oemar Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Joyce, Bruce dan Weil, Marsh Models of Teaching Model. Boston: A Liyn dan Bacon. Masriyah Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press. Mukhlis, Abdul. (Ed) Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-kabupaten Tuban. Nur, Moh. 200x. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya. Soedjadi, dkk Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi. Surabaya; Unesa Universitas Press. Suryosubroto, B Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta. Usman, Uzer Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Widoko Metode Pembelajaran Konsep. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. 7