Uraian atau rincian mengenai tiga komponen indikator kesehatan tersebut akan dibahas pada bab berikut.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Uraian atau rincian mengenai tiga komponen indikator kesehatan tersebut akan dibahas pada bab berikut."

Transkripsi

1 Profil kesehatan daerah Kabupaten Banyuwangi merupakan kondisi indikator yang menggambarkan tingkat kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Profil kesehatan ini dicuplik dari Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi. Profil ini akan melihat kondisi indikator kesehatan daerah Kabupaten Banyuwangi dari 3 (tiga) komponen, yaitu: 1. Derajad kesehatan. 2. Upaya kesehatan. 3. Sumberdaya kesehatan. Uraian atau rincian mengenai tiga komponen indikator kesehatan tersebut akan dibahas pada bab berikut Derajad Kesehatan Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat, meningkatkan mutu sumber daya manusia dan produktifitas yang dapat meningkatkan taraf hidup. Salah satu tolok ukur keberhasilan adalah meningkatnya derajat kesehatan secara lebih merata yang berdampak kepada penurunan angka kematian bayi dan balita, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, meningkatkan status gizi masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidup. Terkait dengan kondisi derajad kesehatan masyarakat Kabupaten Banyuwangi, dapat dilihat berdasarkan data-data pada pembahasan berikut. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 1

2 Angka Kematian Angka kematian merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan. Semakin kecil persentase kematian berarti derajat kesehatan masyarakat semakin tinggi. Kematian paling dominan disebabkan oleh Kematian bayi, kematian balita, ibu maternal dan. kecelakaan lalu lintas Angka Kematian Bayi Infant Mortality Rate (IMR) atau Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, program-program kesehatan di Indonesia banyak yang menitik beratkan pada upaya penurunan AKB. AKB merujuk kepada jumlah bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per kelahiran hidup. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan tahun 2006 terdapat jumlah kematian bayi sebesar 88 dari kelahiran hidup (3,60 per kelahiran hidup). Kasus tertinggi terjadi pada Kecamatan Licin (9,66 per kelahiran hidup). Sedangkan yang terendah terdapat pada Kecamatan Kalipuro, Srono, Purwoharjo, Kalibaru dan Pesanggaran, yang tidak terdapat kematian bayi. Tahun 2007 terdapat jumlah kematian bayi sebesar 139 dari kelahiran hidup (6,0 per kelahiran hidup). Kasus tertinggi terjadi pada Kecamatan Giri (23,75 per kelahiran hidup). Sedangkan yang terendah terdapat pada Kecamatan Purwoharjo dan Gambiran, yang tidak terdapat kematian bayi. Tahun 2008 terdapat jumlah kematian bayi sebesar 113 dari kelahiran hidup (4,85 per kelahiran hidup). Kasus tertinggi terjadi pada Kecamatan Kalipuro (12,43 per kelahiran hidup). Sedangkan yang terendah terdapat pada Kecamatan Glagah, yang tidak terdapat kematian bayi. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 2

3 Tahun 2009 terdapat jumlah kematian bayi sebesar 104 dari kelahiran hidup (4,4 per kelahiran hidup). Kasus tertinggi terjadi pada Kecamatan Licin (15,3 per kelahiran hidup). Sedangkan yang terendah terdapat pada Kecamatan Kabat dan Kalibaru Kulon, yang tidak terdapat kematian bayi. Tahun 2010 terdapat jumlah kematian bayi sebesar 170 dari kelahiran hidup (7,2 per kelahiran hidup). Kasus tertinggi terjadi pada Kecamatan Singojuruh Sedangkan yang terendah terdapat pada Kecamatan Parijatah Kulon, Tegal Dlimo, Jajag dan Yosomulyo, masing-masing terdapat 3 kematian bayi. Untuk lebih jelasnya perhatikan grafik dibawah. Gambar 5.1. Grafik Angka Kematian Bayi Kabupaten Banyuwangi Tahun Jumlah kematian bayi Tahun 2006Tahun 2007Tahun 2008Tahun 2009Tahun 2010 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan grafik diatas jumlah kematian bayi tertinggi terjadi pada tahun 2010 sejumlah 170 bayi, sedangkan kematian bayi terendah terjadi pada tahun 2006 sejumlah 88 jiwa. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 3

4 Angka Kematian Balita Angka Kematian Balita (AKABA) menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan tahun 2006 terdapat jumlah kematian balita sebanyak 4 balita yang dilaporkan dari kelahiran hidup (16,37 per kelahiran hidup). Kasus tersebut terdapat pada Puskesmas Songgon, Kembiritan, Karangsari dan Siliragung. Tahun 2007 terdapat jumlah kematian balita sebesar 145 yang dilaporkan dari kelahiran hidup (6,26 per kelahiran hidup). Kasus tertinggi terjadi pada Kecamatan Giri 11 balita. Sedangkan yang terendah terdapat pada Kecamatan Purwoharjo dan Gambiran yang tidak terdapat kematian balita. Sedangkan untuk tahun 2008 dilaporkan tidak terdapat kematian balita. Tahun 2009 terdapat jumlah kematian balita 10 yang dilaporkan dari kelahiran hidup (0,4 per kelahiran hidup). Kasus tertinggi tercatat pada Puskesmas Singotrunan 2 balita dan lainya tersebar diwilayah puskesmas yang lain. Tahun 2010 terdapat jumlah kematian balita sebesar 10 yang dilaporkan dari kelahiran hidup (0,42 per kelahiran hidup). Kasus tertinggi tercatat pada Puskesmas Tapanrejo 2 balita dan lainya tersebar diwilayah puskesmas yang lain. Untuk lebih jelasnya perhatikan grafik dibawah. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 4

5 160 Gambar 5.2. Grafik Angka Kematian Balita Kabupaten Banyuwangi Tahun Kematian balita Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun Tahun 2009 Tahun 2010 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan tabel diatas jumlah kematian balita tertinggi terjadi pada tahun 2007 sejumlah 104 balita sedangkan jumlah terendah terjadi pada tahun 2008 sejumlah 0 balita. Secara ideal angka kematian tersebut harus mencakup seluruh pelayanan kesehatan swasta (BP, BKIA, RS Swasta) dan Pemerintah. Namun sampai saat ini laporan dari pihak swasta belum optimal. Untuk lebih jelasnya tentang jumlah kematian Bayi dan Balita tahun 2010 perhatikan tabel berikut. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 5

6 Tabel 5.1. Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi dan Balita Menurut Kecamatan Kabupaten Banyuwangi, Tahun 2010 NO KECAMATAN PUSKESMAS LAHIR HIDUP JUMLAH LAHIR MATI LAHIR HIDUP + % LAHIR LAHIR MATI =4+5 7=5/6* WONGSOREJO WONGSOREJO ,02 6 1,0 BAJULMATI , KALIPURO KELIR , KLATAK , GIRI MOJOPANGGUNG , GLAGAH PASPAN , LICIN LICIN ,53 8 1,0 6 BANYUWANGI SOBO , SINGOTRUNAN ,93 1 1,0 KERTOSARI , KABAT KABAT , BADEAN ,41 7 1,0 8 ROGOJAMPI GITIK , GLADAG , SINGOJURUH SINGOJURUH , SONGGON SONGGON ,76 9 1,0 11 SRONO KEBAMAN , PARIJATAH KULON , WONOSOBO , MUNCAR KEDUNGREJO , SUMBERBERAS , TAPANREJO ,57 2 2,0 TEMBOKREJO ,73 6 1,0 13 TEGALDLIMO TEGALDLIMO , KEDUNGWUNGU , PURWOHARJO PURWOHARJO , GRAJAGAN , CLURING BENCULUK , TAMPO ,43 3 1,0 16 GAMBIRAN JAJAG , YOSOMULYO , TEGALSARI TEGALSARI , GENTENG GENTENG KULON , KEMBIRITAN , SEMPU SEMPU , KARANGSARI , GENDOH , GLENMORE SEPANJANG , TULUNGREJO , KALIBARU KALIBARU KULON , BANGOREJO KEBONDALEM , SAMBIREJO , PESANGGARAN PESANGGARAN , SUMBERAGUNG ,22 1 1,0 24 SILIRAGUNG SILIRAGUNG , JUMLAH (KAB/KOTA) , MATI JUMLAH KEMATIAN BAYI JUMLAH KEMATIAN BALITA Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 6

7 Angka Kematian Ibu Hamil Selanjutnya terkait dengan permasalahan kematian bayi yaitu masalah angka kematian ibu maternal. Angka kematian ibu maternal juga menjadi indikator kesehatan yang sangat penting karena ibu maternal sangat berkaitan erat dengan kondisi bayi. Angka Kematian Ibu Maternal bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan kehamilan, persalinan dan nifas. (Depkes RI, 2009). Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi tahun 2006 Kasus kematian ibu yang meninggal pada saat hamil, bersalin dan nifas yang dilaporkan di Kabupaten Banyuwangi terdapat sebanyak 19 jiwa dari kelahiran hidup (77,78 Kematian ibu per kelahiran hidup). Tahun 2007 Kasus kematian ibu yang meninggal pada saat hamil, bersalin dan nifas yang dilaporkan di Kabupaten Banyuwangi terdapat sebanyak 15 jiwa dari kelahiran hidup (64,74 kematian ibu per kelahiran hidup). Kasus tertinggi tercatat pada Puskesmas Wongsorejo dan Gitik masing-masing 2 jiwa, sedangkan yang lain tersebar diwilayah puskesmas lain. Tahun 2008 Kasus kematian ibu yang meninggal pada saat hamil, bersalin dan nifas yang dilaporkan di Kabupaten Banyuwangi terdapat sebanyak 24 jiwa dari kelahiran hidup (64,74 kematian ibu per kelahiran hidup). Kasus tertinggi tercatat pada Puskesmas Bajulmati, Singotrunan, Gladag, Songgon, Wonosobo, Genteng Kulon dan Wonorejo masing-masing 2 jiwa. Sedangkan dibeberapa puskesmas yang BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 7

8 lain dilaporkan 0 jiwa diantaranya Mojopanggung, paspan, licin, Sumberberas, tapanrejo dan dibeberapa wilayah puskesmas lain. Tahun 2009 Kasus kematian ibu yang meninggal pada saat hamil, bersalin dan nifas yang dilaporkan di Kabupaten Banyuwangi terdapat sebanyak 23 jiwa dari kelahiran hidup (97,04 kematian ibu per kelahiran hidup). Kasus tertinggi tercatat pada Puskesmas Klatak, Sobo dan Purwoharjo masing-masing 3 jiwa. Sedangkan diwilayah puskesmas yang lain dilaporkan 0 jiwa diantaranya Bajulmati, Kelir, Singotrunan, kertosari dan beberapa wilayah puskesmas lain. Tahun 2010 Kasus kematian ibu yang meninggal pada saat hamil, bersalin dan nifas yang dilaporkan di Kabupaten Banyuwangi terdapat sebanyak 14 jiwa dari kelahiran hidup (59,45 kematian ibu per kelahiran hidup). Kasus tertinggi tercatat pada Puskesmas Bajulmati,Klatak,Gitik, Songgon dan Pesanggaran masing-masing 2 jiwa Sedangkan diwilayah puskesmas yang lain dilaporkan 0 jiwa diantaranya Wongsorejo, kabat, sempu dan beberapa wilayah puskesmas lain. Untuk lebih jelasnya perhatikan grafik berikut. 30 Gambar 5.3. Grafik Angka Kematian Ibu Maternal Kabupaten Banyuwangi Tahun Jumlah kematian ibu maternal Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 8

9 Kematian ibu maternal tertinggi tercatat pada tahun 2008 yaitu sejumlah 24 jiwa, sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2010 sejumlah 14 jiwa Angka Kematian Kecelakaan Penyebab kematian ketiga yang juga penting diperhatikan adalah kematian akibat kecelakaan. Kematian akibat kecalakaan ini juga suatu kejadian yang harus diantisipasi terkait dengan pelayanan atau tindakan terhadap korban kecelakaan agar seminimal mungkin korban meninggal dunia. Tahun 2007 jumlah kasus kecelakaan mencapai 121 kasus yang menelan korban 203 jiwa. Dari beberapa kasus tersebut 108 jiwa diantaranya meninggal dunia, 31 jiwa luka berat dan 64 jiwa luka ringan Tahun 2008 jumlah kasus kecelakaan mencapai 231 kasus yang menelan korban 151 jiwa. Dari beberapa kasus tersebut 151 jiwa diantaranya meninggal dunia, 21 jiwa luka berat dan 2 33 jiwa luka ringan. Tahun 2009 jumlah kasus kecelakaan mencapai 259 kasus yang menelan korban 412 jiwa. Dari beberapa kasus tersebut 172 jiwa diantaranya meninggal dunia,26 jiwa luka berat dan 214 jiwa luka ringan. Sedangkan untuk tahun 2010 jumlah kasus kecelakaan mencapai 250 kasus yang menelan korban 463 jiwa. Dari beberapa kasus tersebut 153 jiwa diantaranya meninggal dunia, 40 jiwa luka berat dan 270 jiwa luka ringkan. Dari uraian diatas lebih jelasnya perhatikan grafik berikut. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 9

10 Gambar 5.4. Grafik Angka Kematian Kecelakaan Kabupaten Banyuwangi Tahun Jumlah kematian kecelakaan Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan grafik diatas jumlah kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun 2009 sejumlah 172, dan terendah tercatat pada tahun 2007 sejumlah 108. Sedangkan kondisi secara rinci pada tahun terakhir (2010) adalag sebagai berikut. Tabel 5.2. Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Dan Rasio Korban Luka Dan Meninggal Terhadap Jumlah Penduduk Kabupaten Banyuwangi, Tahun 2010 Keterangan Jumlah Korban Prosentase (%) Jumlah Kejadian 250 Mati ,05 Luka Berat 40 8,64 Luka Ringan ,32 Jumlah Korban Rasio Korban Per Kejadian 1,35 Kecelakaan Rasio Per Penduduk 28,74 Sumber: Kepolisian Resor Banyuwangi, 2011 dalam Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 10

11 Angka Kesakitan Angka kesakitan merupakan kondisi kesehatan masyarakat yang dilihat dari jumlah penderita sakit yang banyak terjadi dimasyarakat. Angka kesakitan atau Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) dari suatu penyakit yang terjadi pada populasi dalam kurun waktu tertentu Angka Kesakitan Tertinggi Menurut Jenis a. Acute Flaccid Paralysis (AFP) Pada Tahun 2006, di Banyuwangi ditemukan 13 kasus AFP pada penderita usia < 15 tahun. Dengan jumlah penduduk < 15 tahun sebanyak jiwa, ditemukan AFP rate sebesar 0,83 per penduduk < 15 tahun. Sedangkan untuk tahun 2007, di Banyuwangi ditemukan 5 kasus AFP pada penderita usia < 15 tahun. Dengan jumlah penduduk < 15 tahun sebanyak jiwa, ditemukan AFP rate sebesar 1,29 per penduduk < 15 tahun dan terjadi kematian sebanyak 1 orang, sehingga CFR (Crude Fatality Rate) sebesar 20 %. Untuk tahun 2008, di Banyuwangi ditemukan 4 kasus AFP pada penderita usia < 15 tahun. Dengan jumlah penduduk < 15 tahun sebanyak jiwa, ditemukan AFP rate sebesar 1,027 per penduduk < 15 tahun dan tidak terjadi kematian, sehingga CFR (Crude Fatality Rate) sebesar 0 %. Pada Tahun 2009, di Banyuwangi ditemukan 11 kasus AFP pada penderita usia < 15 tahun. Dengan jumlah penduduk < 15 tahun sebanyak jiwa, ditemukan AFP rate sebesar 2,76 per penduduk < 15 tahun dan terjadi kematian sebanyak 3 orang, sehingga CFR (Crude Fatality Rate) sebesar 27,27 %. Dan pada tahun 2010, di Banyuwangi ditemukan 4 kasus AFP pada penderita usia < 15 tahun. Dengan jumlah penduduk < 15 tahun sebanyak jiwa, ditemukan AFP rate sebesar 1,02 per penduduk < 15 tahun dan tidak terjadi kematian. Untuk lebih jelasnya perhatikan grafik berikut. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 11

12 14 Gambar 5.5. Grafik Angka Kesakitan (Acute Flaccid Paralysis) Kabupaten Banyuwangi Tahun Jumlah penderita APF Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Dari grafik tersebut tampak bahwa jumlah penderita APF tertinggi tercatat pada tahun 2008 sejumlah 13 jiwa. Sedangkan kasus APFterendah tercatat pada tahun 2008 dan 2009 masing-masing 4 jiwa. b. TB Paru Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pada tahun 2006 terdapat kasus kasus TB Paru BTA (+) sebanyak 653 jiwa, diobati 653 jiwa, dan yang sembuh 560 jiwa (85,76%). Penderita TB terbanyak terdapat pada kecamatan Wongsorejo 84 jiwa. Sedangkan yang terendah terdapat pada kecamatan Cluring 1 jiwa penderita. Sedangkan untuk tahun 2007 terdapat kasus kasus TB Paru BTA (+) sebanyak 758 jiwa, diobati 758 jiwa, dan yang sembuh 693 jiwa (91,42%). Penderita TB terbanyak terdapat pada kecamatan Purwoharjo, sebanyak 140 orang. Sedangkan yang terendah terdapat pada kecamatan Cluring dan Siliragung, dengan masing-masing sebanyak 1 orang penderita. Tahun 2008 terdapat kasus kasus TB Paru BTA (+) sebanyak 862 terdapat pada kecamatan Muncar sebanyak 105 orang. Sedangkan yang terendah terdapat pada kecamatan BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 12

13 Licin 4 kasus. Tahun 2009, terdapat sebanyak 807 kasus TB Paru BTA (+), diobati 807 orang, dan yang sembuh 690 orang (85.5%). Penderita TB terbanyak terdapat jiwa, diobati 862 jiwa, dan yang sembuh 729 jiwa (84,57%). Penderita TB terbanyak pada kecamatan Muncar dan Purwoharjo sebanyak 74 orang, sedangkan yang terendah terdapat pada Kecamatan Giri dengan ditemukan 4 kasus. Dan untuk tahun 2010 terdapat kasus kasus TB Paru BTA (+) sebanyak 794 jiwa, diobati 794 jiwa, dan yang sembuh 716 jiwa (90,18%). Penderita TB terbanyak terdapat pada kecamatan Muncar, sebanyak 91 orang. Sedangkan yang terendah terdapat pada kecamatan siliragung, dengan masing-masing sebanyak 4 orang penderita. Untuk lebih jelasnya perhatikan grafik dibawah Gambar 5.6. Grafik Angka Kesakitan (TB Paru) Kabupaten Banyuwangi Tahun Jumlah penderita TB Paru Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan grafik diatas bahwa dari tahun jumlah TB Paru meningkat dan mengalami penurunan pada tahun Jumlah penderita TB Paru tertinggi tercatat pada tahun 2008 sejumlah 862, sedangkan terendah tercatat pada tahun 2006 sejumlah 653 jiwa. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 13

14 Kondisi jumlah penderita TB paru pada tahun terakhir (2010) adalah sebagai berikut: Cakupan Tahun Ini - Cakupan TB all cases : - Cakupan BTA (+) : Cakupan Tahun Lalu - BTA (+) Diobati : - Sembuh : - % Sembuh : PNEUMONIA - Jumlah penderita : - Jumlah penderita balita : - Balita ditangani : - % balita ditangani : - Angka kesakitan : 1, ,18 1,939 1,490 1, ,18 c. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Ispa merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia % dari seluruh kasus disebabkan oleh Pneumonia. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tahun 2006 jumlah bayi penderita Pneumonia sejumlah balita dan 100% ditangani. Tahun 2007 jumlah bayi penderita Pneumonia sejumlah dan 100% ditangani. Tahun 2008 jumlah bayi penderita Pneumonia sejumlah 748 dan 100% ditangani. Tahun 2009 jumlah bayi penderita Pneumonia sejumlah dan 100% ditangani. Tahun 2010 jumlah bayi penderita Pneumonia sejumlah dan 100% ditangani. Upaya pemberantasan dan pencegahan ISPA dilakukan dengan upaya dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita pneumonia ditemukan. Untuk lebih jelasnya perhatikan grafik berikut. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 14

15 Gambar 5.7. Grafik Angka Kesakitan (Infeksi Saluran Pernafasan Akut / ISPA) Kabupaten Banyuwangi Tahun Jumlah penderita Pneumonia Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan grafik diatas jumlah Pneumonia dari tahun mengalami penurunan, sedangkan dari tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami kenaikan. Jumlah penderita Pneumonia tertinggi tercatat pada tahun 2006 sejumlah jiwa, sedangkan terendah tercatat pada tahun 2008 sejumlah 748 jiwa. d. HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah salah satu pintu terjadinya penularan HIV. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten banyuwangi, Tahun 2006 dilaporkan sebanyak kasus IMS yang ditemukan dan semuanya ditangani, sedangkan sedangkan kasus HIV/AIDS dilaporkan sebanyak 76 kasus dan semuanya ditangani. Tahun 2007 dilaporkan sebanyak kasus IMS yang ditemukan dan semuanya ditangani, sedangkan sedangkan kasus HIV/AIDS dilaporkan BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 15

16 sebanyak 81 kasus dan semuanya ditangani. Tahun 2008 dilaporkan sebanyak 664 kasus IMS yang ditemukan dan semuanya ditangani, sedangkan sedangkan kasus HIV/AIDS dilaporkan sebanyak 266 kasus dan semuanya ditangani. Tahun 2009 dilaporkan sebanyak 310 kasus IMS yang ditemukan dan semuanya ditangani, sedangkan sedangkan kasus HIV/AIDS dilaporkan sebanyak 186 kasus dan semuanya ditangani. Tahun 2010 dilaporkan sebanyak 236 kasus IMS yang ditemukan dan semuanya ditangani, sedangkan sedangkan kasus HIV/AIDS dilaporkan sebanyak 239 kasus dan semuanya ditangani Gambar 5.8. Grafik Angka Kesakitan (IMS) Kabupaten Banyuwangi Tahun IMS Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan grafik diatas dari tahun terjadi penurunan yang cukup signifikan jumlah penderita IMS. Jumlah penderita IMS tertinggi tercatat pada tahun 2007 sejumlah 5054 jiwa, sedangkan kasus IMS terendah tercatat pada tahun 2010 sejumlah 236 jiwa. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 16

17 300 Gambar 5.9. Grafik Angka Kesakitan (HIV/AIDS) Kabupaten Banyuwangi Tahun HIV/AIDS Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan grafik diatas dari tahun jumlah penderita HIV/AIDS mengalami kenaikan yang cukup drastic. Jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi terjadi tahun 2008 sejumlah 266 jiwa, sedangkan untuk yang terendah terjadi pada tahun 2006 sejumlah 76 jiwa. e. Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, tahun 2006 Jumlah kasus DBD sebanyak 677 kasus dan keseluruhan telah diobati. Kasus DBD terbanyak terdapat pada Wilayah Puskesmas Kembiritan 20 kasus. Tahun 2007 Jumlah kasus DBD sebanyak 788 kasus dan keseluruhan telah diobati. Kasus DBD terbanyak terdapat pada Wilayah Kecamatan Banyuwangi 114 kasus. Tahun 2008 Jumlah kasus DBD sebanyak 541 kasus dan keseluruhan telah diobati. Kasus DBD terbanyak terdapat pada Wilayah Kecamatan Banyuwangi 58 kasus. Tahun 2009 Jumlah kasus DBD sebanyak 769 kasus dan keseluruhan telah diobati. Kasus DBD terbanyak terdapat pada Wilayah Kecamatan Cluring 128 kasus. Tahun 2010 Jumlah kasus DBD sebanyak kasus BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 17

18 dan keseluruhan telah diobati. Kasus DBD terbanyak terdapat pada Wilayah Kecamatan Banyuwangi 120 kasus Gambar Grafik Angka Kesakitan (DBD) Kabupaten Banyuwangi Tahun Jumlah penderita DBD Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan grafik diatas bahwa kasus DBD tertinggi terjadi pada tahun 2010 tercatat sejumlah penderita DBD. Sedangkan kasus DBD terendah terjadi pada tahun 2008 tercatat sejumlah 541 penderita DBD. f. Diare Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Tahun 2006 Jumlah kasus diare sebanyak kasus, balita yang terkena diare ditangani sebanyak dan ditangani 100%. Tahun 2007 Jumlah kasus diare yang tercatat dari 45 Puskesmas sebanyak kasus, balita yang terkena diare yang ditangani kasus dan semuanya tertangani (100 %). Tahun 2008 Jumlah kasus diare yang tercatat dari 45 Puskesmas sebanyak kasus, balita yang terkena diare yang ditangani kasus dan semuanya tertangani (100 %). BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 18

19 Tahun 2009 Jumlah kasus diare yang tercatat dari 45 Puskesmas sebanyak kasus, balita yang terkena diare yang ditangani kasus dan semuanya tertangani (100 %). Tahun 2010 Jumlah kasus diare yang tercatat dari 45 Puskesmas sebanyak kasus, balita yang terkena diare yang ditangani kasus dan semuanya tertangani (100%) Gambar Grafik Angka Kesakitan (Diare) Kabupaten Banyuwangi, Tahun Kasus Diare Balita ditangani Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan grafik diatas kasus diare mengalami peningkatan dari tahun kecuali tahun 2008 terjadi penurunan. Kasus diare tertinggi tercatat pada tahun 2010 sejumlah jiwa, sedangkan kasus diare terendah terjadi pada tahun 2008 sejumlah jiwa. Dari sejumlah kasus tersebut diantaranya adalah balita. Jumlah penderita diare balita tertinggi tercatat pada tahun 2010 sejumlah , sedangkan terendah tahun 2006 sejumlah balita. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 19

20 h. Kusta Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, Tahun 2006 jumlah penderita Kusta sebanyak 44 jiwa dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RTF PB) sebanyak 39 jiwa (88,64). Tahun 2007 jumlah penderita Kusta sebanyak 1 orang dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RTF PB) sebanyak 1 orang (100%). Sedangkan untuk kusta tipe MB, jumlah penderita yang dilaporkan 54 orang, dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RTF MB) sebanyak 50 orang (92,59%). Tahun 2008 jumlah penderita Kusta PB sebanyak 2 orang dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RTF PB) sebanyak 2 orang (100%). Sedangkan untuk kusta tipe MB, jumlah penderita yang dilaporkan tahun 2006 yaitu 54 orang, dan yang telah selesai menjalani pengobatan pada tahun 2008 (RTF MB) sebanyak 52 orang (96,3%).Tahun 2009 jumlah penderita Kusta PB sebanyak 8 orang dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RTF PB) sebanyak 8 orang (100%). Sedangkan untuk kusta tipe MB, jumlah penderita yang dilaporkan 66 orang, dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RTF MB) sebanyak 59 orang (92,19 %).Tahun 2010 jumlah penderita Kusta PB sebanyak 7 orang dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RTF PB) sebanyak 7 orang (100%). Sedangkan untuk kusta tipe MB, jumlah penderita yang dilaporkan 54 orang, dan yang telah selesai menjalani pengobatan (RTF MB) sebanyak 46 orang ( 96 %). i. Filaria (Kaki Gajah) Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, pada tahun 2006 tidak terdapat kasus Filaria.Sedangkan Tahun 2007 penderita filariasis sejumlah 2 jiwa dan ditangani 100%. Tahun 2008 penderita filariasis sejumlah 12 jiwa dan ditangani 100%. Tahun 2009 penderita filariasis sejumlah 12 jiwa dan ditangani 100%, Penderita tersebut berasal dari Kecamatan Giri, Glagah, Banyuwangi, Kabat, Tegaldlimo, Genteng dan Bangorejo. Tahun 2010 penderita filariasis sejumlah 10 jiwa dan ditangani 100%, penderita tersebut tercatat di BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 20

21 Puskesmas Sobo dan Gladag masing-masing 2 orang dan yang lain tersebar diwilayah puskesmas lain. J. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi PD3I a. Tetanus Neonatorum Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, pada tahun 2006 tidak terdapat kasus Neonatorum. Sedangkan tahun 2007 terdapat 1 kasus Tetanus Neonatorum dan mengakibatkan kematian bagi penderita. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2006 dimana tidak ada penderita Tetanus Neonatorum. Sedangkan pada tahun 2008 terdapat 3 kasus Tetanus Neonatorum, 1 kasus mengakibatkan kematian pada penderita dan 2 dfiantaranya terdapat pada Wilayah Puskesmas Licin dan Songgon.Pada Tahun 2009 di Kabupaten Banyuwangi terdapat 1 kasus Tetanus Neonatorum, dan tidak menyebababkan kematian pada penderita. Sedangkan untuk tahun 2010 terdapat 1 kasus Tetanus Neonatorum di paspan dan tidak menyebabkan kematian. b. Campak Jumlah kasus Campak di Kabupaten Banyuwangi, Tahun 2006 terdapat 177 kasus, Kasus terbanyak terdapat dipuskesmas Paspan dan Glagah. Tahun 2007 sejumlah 117 kasus. Jumlah ini menurun dibandingkan pada tahun 2006 sejumlah 177 kasus. Kasus terbanyak terdapat di Puskesmas Sumberberas Kecamatan Muncar. Sedangkan untuk tahun 2008 terdapat 51 kasus campak, dibandingkan tahun sebelumnya terjadi penurunan. Tahun 2009, hasil dari kompilasi data atau informasi dari 45 Puskesmas terdapat sebanyak 56 kasus. Jumlah ini meningkat daripada tahun sebelumnya yang terdapat 51 kasus. Kasus terbanyak tercatat pada Puskesmas Kedungwungu Kecamatan Tegaldlimo. c. Difteri, Pertusis, Hepatitis Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, tahun 2006 tidak terdapat kasus Difteri dan Pertusis. Tetapi terdapat BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 21

22 kenaikan jumlah kasus Hepatitis B 37 kasus dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 di Kabupaten Banyuwangi tidak terdapat kasus Pertusis dan Hepatitis B. Tetapi pada tahun 2007 ini terdapat kenaikan jumlah kasus Difteri, yaitu sebesar 2 kasus, dari tahun sebelumnya yang tidak terdapat kasus difteri. Tahun 2008 terdapat 5 kasus Difteri dan menyebabkan 1 orang meninggal (CFR 20%). Sedangkan untuk kasus Pertusis dan Hepatitis B ditemukan 2 kasus Pertusis dan 188 kasus Hepatitis B. Tahun 2009 terdapat kasus Difteri sebanyak 5 kasus dan tidak menyebabkan kematian, sedangkan untuk Pertusis dan hepatitis B dilaporkan tidak ada. Untuk tahun 2010 dilaporkan ada 9 kasus Difteri, 1 diantaranya meninggal, sedangkan untuk pertusis dan Hepatitis dilaporkan 0 jiwa. k. Malaria Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi tahun 2006 jumlah penderita malaria jiwa, dan semuanya termasuk penderita malaria klinis. Dan 8 diantaranya positif malaria yakni tercatat pada Puskesmas Wongsorejo, Bajulmati, Paspan dan Kedungwungu. Tahun 2007 jumlah penderita malaria masih cukup sangat tinggi sejumlah3.153 jiwa dan diobati 100%, Sedangkan yang termasuk penderita klinis sejumlah jiwa dan terdapat 12 penderita positif Malaria yang tercatat pada puskesmas Sumberberas dan kedungwunggu. Pada tahun 2008 penderita malaria mengalami penurunan yang cukup drastis hanya sejumlah 47 jiwa dan diobati 100%, 47 jiwa tersebut semuanya merupakan penderita klinis. Kasus malaria tersebut terjadi di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Glagah, Banyuwangi, Muncar, Purwoharjo, Cluring, Gambiran dan Kalibaru. Tahun 2009 jumlah penderita Malaria 47 penderita dan diobati 100%, 41 jiwa diantaranya menderita Malaria klinis. Adapun data malaria tercatat pada Kecamatan Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo, Cluring dan pesanggaran. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 22

23 Sedangkan pada tahun 2010 jumlah penderita malaria 29 jiwa. Diantara 24 kecamatan, ada beberapa kecamatan yang menangani penyakit Malaria diantaranya Muncar, Bangorejo, Purwoharjo dan cluring yaitu di Puskesmas Muncar 14 jiwa, Sambirejo 9 jiwa meninggal 2 orang, Purwoharjo dan Benculuk masing-masing 3 jiwa. Sedangkan dibeberapa kecamatan yang lain dilaporkan 0 jiwa Angka Kesakitan Menurut Unit Yang Merawat Selain itu angka kesakitan dapat dilihat dari unit yang menangani atau merawat, dalam hal ini adalah rumah sakit. Rumah sakit tersebut diantaranya yaitu RSUD Blambangan, RSUD Genteng serta Rumah Sakit AL Huda. Berdasarkan data dari RSUD Blambangan tahun 2010 tercatat jumlah pasien Rawat inap Tuberkulosis (TB) Paru (+) dengan tanpa biakan kuman cukup tinggi 248 jiwa, Gastritis dan duodenitis 188 jiwa, dan Cedera yang tidak diketahui lainya dan daerah badan multiple 71 jiwa. Sedangkan untuk pasien rawat jalan tercatat pasien Pemeriksaan kesehatan kuman 2,415 jiwa, Gangguan Infeksi dan akomodisi 1,048 jiwa dan Penyakit kulit jaringan subkulit 1,048 jiwa. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel. Tabel 5.3. Jumlah Morbiditas Rawat Inap Dan Rawat Jalan RSUD Blambangan Tahun 2010 No. Jenis Penyakit Rawat Inap Rawat Jalan 1 DM Tidak bergantung Insulin Tuberkulosis (TB) Paru (+) dengan tanpa 2 biakan kuman TB Paru lainya Penyakit Hypertensi lainya Penyakit kulit jaringan subkulit 13 1,048 6 Gastritis dan Duodenitis BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 23

24 7 Cedera yang tidak diketahui lainya dan daerah badan multiple Gangguan Infeksi dan akomodisi - 1,168 9 Pemeriksaan kesehatan kuman - 2, Gangguan lain kelopak mata Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Selanjutnya, berkaitan dengan beberapa penyakit yang ada di RSUD Blambangan tahun 2010 dilaporkan jumlah kematian yang paling tinggi yaitu penyakit Hipoksia intauterus dan afiksia lahir 77 jiwa, Gagal ginjal lainya 51 jiwa dan Cedera intrakarnial 46 jiwa. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel. Tabel 5.4. Jumlah Mortalitas di RSUD Blambangan, Tahun 2010 No. Jenis Penyakit Jumlah 1 Hipoksia intauterus dan afiksia lahir 77 2 Gagal ginjal lainya 51 3 Cedera intrakarnial 46 4 DM bergantung Insulin 41 5 Tuberkulosis (TB) Paru (+) dengan tanpa biakan kuman 38 6 Penyakit Serebrovaskuler lainya 5 7 Infark serebal 26 8 Gagal Jantung 24 9 Serosis hati Infark Mio 19 Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Berdasarkan data dari RSUD Genteng tahun 2010 tercatat jumlah pasien Rawat inap Demam tifoid dan paratifoid cukup tinggi 601 jiwa, BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 24

25 Diare dan gasteronteritis oleh penyebab infeksi tertentu 588 jiwa, dan Gejala tanda dan penemuan klinik dan laboratorium tidak normal, YTK ditempat lain 465 jiwa. Selanjutnya, berkaitan dengan beberapa penyakit yang ada di RSUD Genteng dilaporkan jumlah kematian yang paling tinggi yaitu Penyakit napas lainya 77 jiwa, Pendarahan intrakranial 69 jiwa Penyakit jantung lainya 66 jiwa, Septisemia 60 jiwa dan Leiomioma uterus 48 jiwa. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel. Tabel 5.5. Jumlah Morbiditas di RSUD Genteng (Rawat Inap) Tahun 2010 Jumlah Pasien No. Jenis Penyakit Keluar Keluar Mati 1 Demam tifoid dan paratifoid Diare dan gasteronteritis oleh penyebab infeksi tertentu 3 Tuberkolosis paru lainya Tetanus lainya Septisemia Demam dengue dan demam virus tular nyamuk lain 7 Demam berdarah dengue Penyakit virus gangguan defisiensi imun 70 - pada manusia (HIV) 9 Neoplasma ganas payudara Neoplasma ganas serviks uterus Leiomioma uterus Neoplasma jinak ovarium Neoplasma yang tak menentu 90 2 peranggainya dan yang tidak diketahui sifatnya 14 Anemia lainya Diabetus melitus bergantung insulin Diabetus melitus tidak bergantung insulin Deplesi volume (dehidrasi) BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 25

26 No. Jenis Penyakit Jumlah Pasien Keluar Keluar Mati 18 Gangguan endokrin, nutrisi dan 55 2 metabolisme lainya 19 Hipertensi Esensial (primer) Penyakit jantung lainya Pendarahan intrakranial Infark serebral Infeksi saluran nafas bagian atas akut lainnya 24 Bronkitis, emfisema, dan penyakit paru 83 - obstruktif kronik lainnya 25 Asma Efusi Plaura Penyakit napas lainya Gastritis dan duodenitis Penyakit usus dan peritonium lainya Koma hepatikulum dan hepatitis fulminan Penyakit hati lainya Penyakit sistem cerna lainya Penyakit glumerulus lainya Penyakit sistem kemih lainya Menoragi atau metroragi Penyulit kehamilan dan persalinan lainya Persalinan tunggal spontan Janin dan bayi baru lahiryang dipengarui oleh faktor dan penyulit kehamilan persalinan dan kelahiran 39 Pertumbuhan janin lamban, malnutrisi janin dan gangguan yang berhubungan dengan kehamilan pendek dan berat badan lahir rendah 40 Hipoksia intauteuterus dan asfiksia lahir Kejang YTT Gejala tanda dan penemuan klinik dan laboratorium tidak normal, YTK ditempat BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 26

27 No. lain Jenis Penyakit Keluar Jumlah Pasien Keluar Mati 43 Fraktur tulang anggota perak cedera intrakranial Penunjang sarana kesehatan untuk alasan lainya Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Pasien rawat jalan di RSUD Genteng tercatat pasien pengindap Tuberkolosis paru lainya 1,476 jiwa, Gangguan refraksi dan akomodasi 1,342 jiwa, Diabetus melitus tidak bergantung insulin 1,365 jiwa dan Penyakit virus gangguan defisiensi imun pada manusia (HIV) 1,037 jiwa. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah. Tabel 5.6. Jumlah Morbiditas di RSUD Genteng (Rawat Jalan) Tahun 2010 Jumlah No Jenis Penyakit Kasus Kunjungan Baru 1 Demam tifoid dan paratifoid Diare dan gasteronteritis oleh penyebab infeksi tertentu 3 Tuberkolosis paru lainya 301 1,476 4 Penyakit virus gangguan defisiensi imun pada 108 1,037 manusia (HIV) 5 Mikosis Neoplasma ganas payudara Leiomioma uterus Neoplasma yang tak menentu peranggainya dan yang tidak diketahui sifatnya 9 Anemia lainya Diabetus melitus tidak bergantung insulin 265 1, Deplesi volume (dehidrasi) Epilepsi BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 27

28 Jumlah No Jenis Penyakit Kasus Baru Kunjungan 13 Gangguan saraf, radiks dan pleksus saraf Konjungtivitas dan gangguan lain konjungtivitas Keratitis dan gangguan laion sklera dan kon Gangguan refraksi dan akomodasi 895 1, Otitis media dan gangguan mastoid dantelingga tengah 18 Penyakit telingga dan prosesus mastoid Hipertensi Esensial (primer) Penyakit jantung lainya Infark serebral Tonsilitis akut Penyakit hidung dan sinus hidung lainnya Bronkitis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronik lainnya 25 Asma Penyakit Pulpa dan periapikal Penyakit gusi,, jaringan periondontal dan tulang alveolar 28 Gastritis dan duodenitis Dispepsia 862 1, Hernia inguinal Infeksi kulit dan jaringan subkutan Osteoartritis 968 1, Dorsopati lainya Gangguan jaringan lunak lainya Penyakit sistem kemih lainya Hiperplasia prostat Penyulit kehamilan dan persalinan lainya Persalinan tunggal spontan Janin dan bayi baru lahiryang dipengarui oleh BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 28

29 Jumlah No Jenis Penyakit Kasus Baru Kunjungan faktor dan penyulit kehamilan persalinan dan kelahiran 40 Demam yang sebabya tak diketahui 1,239 1, Gejala tanda dan penemuan klinik dan 1,358 1,617 laboratorium tidak normal, YTK ditempat lain 43 Fraktur paha Fraktur tulang anggota gerak cedera intrakranial Cedera YTD Lainya, YTT dan daerah multiple 1,086 1, Pemeriksaan kesehatan umum Orang yang mendapatkan pelayanan kes. Untuk 62 2,173 pelayanan khusus dan investigasi lainya 49 Pengawasan kehamilan normal 96 1, Perawatan dan pemeriksaan pasca persalinan Penunjang sarana kesehatan untuk alasan lainya ,194 Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Selain data dari Rumah Sakit milik pemerintah, dari responden lain yaitu RS AL Huda Genteng dilaporkan penyakit yang dominan tahun 2010 umumnya dirawat yaitu Penyakit dalam jiwa, Kesehatan Anak jiwa, Obstretri jiwa, dan perinatal jiwa. Sedangkan jumlah kematian yang sering terjadi yaitu penyakit dalam 251 jiwa, Perinatal 51 jiwa, kesehatan anak 38 jiwa, Syaraf 113 jiwa dan paru 26 jiwa. No Tabel 5.7. Jumlah Morbiditas dan Mortalitas di RS Al - Huda Tahun 2010 Spesialisasi Kasus Morbiditas Th Mortalitas Th. <48 Jam > 48 Jam Total 1 Penyakit Dalam Kesehatan Anak BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 29

30 3 Perinatal Obstretri Gynec Bedah Umum Bedah Ortho Bedah Syaraf Bedah Umum Syaraf Jiwa Mata THT Paru Kulit Kelamin Gigi dan Mulut Jumlah Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Status Gizi Gizi merupakan merupakan makananan yang sangat dibutuhkan untuk menghasilkan energy dan pertumbuhan. Status gizi sangat memegang peranan penting dalam menentukan kesehatan manusia dan akan berpengaruh kepada umur harapan hidup. Status gizi pada masa pertumbuhan anak akan memegang peranan penting bagi kecerdasan anak, pertumbuhan syaraf sensorik dan motorik yang berpengaruh kepada kretifitas dan produktifitas penduduk. Berdasarkan data dari dinas kesehatahan jumlah penderita gizi buruk dari (Tahun 2006: 318, tahun 2007:328, tahun 2009; 359 balita gizi buruk) cenderung mengalami kenaikan, kecuali tahun 2009 mengalami penurunan sedangkan ditahun 2010 juga mengalami peningkatan yang cukup drastic dibandingkan tahun 2009 dari 275 balita BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 30

31 gizi buruk di tahun 2009 naik menjadi 401 balita menderita GIzi buruk. Untuk lebuh jelasnya perhatikan grafik berikut. Gambar Grafik Jumlah Penderita Gizi Buruk Kabupaten Banyuwangi Tahun Jumlah penderita gizi buruk Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Untuk tahun 2010 status gizi balita yang tergolong baik sejumlah jiwa atau 77,37%, status gizi tergolong kurang sejumlah jiwa atau 2,49 % dan status gizi tergolong buruk sejumlah 401 jiwa atau 0,46%. Untuk lebih jelasnya perhatikan dibawah: - Jumlah balita yang ada : - Ditimbang : - Berat Badan Naik : - Bawah Garis Merah : - Gizi Buruk : 111,264 88,048 68,127 1, (79,13%) (77,37%) (86,48%) (0,46%) BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 31

32 Selain memperhatikan asupan gizi, pemerintah juga memantau perkembangan balita melalui berbagai kunjungan diantaranya Kunjungan Neonatus sejumlah jiwa atau 92,72% dari jiwa balita yang ada. Selanjutnya Kunjungan Bayi sejumlah jiwa atau 89,58 % serta Berat badan lahir rendah sejumlah 448 jiwa atau 1,90% 5.2. Upaya Kesehatan Upaya kesehatan masyarakat merupakan suatu upaya atau tindakan yang dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatannya. Hal ini membutuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat atau penduduk untuk berperan aktif dalam upayaupaya menjaga kesehatannya. Berikut ini diuraikan beberapa variabel terkait dengan upaya kesehatan Pelayanan Kesehatan a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Pelayanan kesehatan sangat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas kesehatan, pelayanan harus ditingkatkan agar derajat kesehatan meningkat.berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi tahun 2006,Cakupan pelayanan K4 sebesar 76,93% atau dari ibu hamil. Cakupan tertinggi K4 96,08 % pada puskesmas jajag dan cakupan K4 terendah 52,98 % pada Puskesmas Wongsorejo. Tahun 2007 cakupan pelayanan K1 sebesar 91,48% ( ibu hamil). Sedangkan pelayanan K4 adalah sebesar 84,28% atau dari ibu hamil. Cakupan tertinggi K1 sebesar 99,39% pada Puskesmas Gendoh, dan cakupan K1 terendah 76,88% pada puskesmas benculuk. Sedangkan untuk cakupan tertinggi K4 95,55% pada Puskesmas Sambirejo dan cakupan K4 terendah 69,5% pada puskesmas benculuk. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 32

33 Tahun 2008 cakupan pelayanan K1 sebesar 90,07 % ( ibu hamil). Sedangkan cakupan pelayanan K4 adalah sebesar 76,8 % atau dari ibu hamil. Sedangkan untuk cakupan tertinggi K4 100% pada Puskesmas Gendoh dan cakupan K4 terendah 53,87% pada puskesmas Kelir. Tahun 2009 cakupan pelayanan K1 sebesar 93,04% ( ibu hamil). Sedangkan pelayanan K4 adalah sebesar 78,47% atau dari ibu hamil. Cakupan tertinggi K1 sebesar 113,70% dan cakupan K1 terendah 53,87% pada puskesmas Klatak. Sedangkan untuk cakupan tertinggi K4 113,70% pada Puskesmas Grajangan dan cakupan K4 terendah 54,31% pada puskesmas Siliragung. Tahun 2010 Kunjungan ibu hamil K1 sebesar jiwa atau 91,41 %, ada beberapa puskesmas angka kunjungan K1 mencapai 100% diantaranya adalah Puskesmas Wongsorejo, Sumberrejo, Kedungberas, tapanrejo, kedungwungu, Purwoharjo, Jajag dan Kedungsari. Sedangkan untuk kunjungan ibu hamil K4 mengalami penurunan hanya atau 79,39%, ada beberapa puskesmas yang angka kunjunganya cukup tinggi diantaranya Genteng kulon 99,75%, Jajag 97,77 %, dan Sumberberas 95,19%. Selain itu ada beberapa puskesmas yang tingkat kunjunganya agak rendah diantaranya Puskesmas licin 56,98%, Siliragung 58,37%. Selain itu, untuk persalinan ditolong tenaga medis mencapai 95,98% atau sejumlah jiwa. Sedangkan kunjungan ibu nifas mencapai 98,99% atau sejumlah jiwa. Untuk lebih jelasnya uraian diatas perhatikan grafik dibawah. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 33

34 Gambar Grafik Jumlah Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Kabupaten Banyuwangi Tahun Series 1 K1 K Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan grafik diatas kunjungan K1 cenderung mengalami kenaikan sedangkan kunjungan K4 cenderung mengalami penurunan. Capaian tertinggi kunjungan K1 tercatat pada tahun 2009 sejumlah jiwa, sedangkan kunjungan K1 terendah terjadi pada tahun 2008 hanya sejumlah jiwa. Sedangkan untuk kunjungan K4 capaian tertinggi tercatat pada tahun 2006 sedangkan capaian terendah tercatat pada tahun 2008 hanya sejumlah jiwa. Sedangkan untuk tahun 2010 lebih jelasnya cakupan kunjungan K1 dan K10 adalah sebagai berikut. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 34

35 Ibu Hamil Jumlah K1 K4 Ibu Bersalin Jumlah Ditolong Nakes Ibu Nifas Jumlah Mendapat Pelayanan Nifas (91,41%) (79,39%) (95,98%) (98,99%) b. Pelayanan Keluarga Berencana Cakupan pelayanan KB aktif di Kabupaten Banyuwangi tahun 2006 sebesar (78,83%) dari target sebanyak PUS, dengan cakupan tertinggi 96,09% pada Puskesmas Licin, yang terendah adalah Puskesmas Kebaman dengan cakupan 58,64%. Tahun 2007 Cakupan pelayanan KB aktif sebesar (76,91%) dari target sebanyak PUS, dengan cakupan tertinggi 93,77% pada Puskesmas Purwoharjo, yang terendah pada Puskesmas Sepanjang 62,58%.Sedangkan pelayanan KB baru sebesar (9,34%) dari target sebanyak PUS, dengan cakupan tertinggi 17,36% pada Puskesmas Gendoh, yang terendah pada Puskesmas Tapanrejo sebesar 5,82%. Beberapa alat kontrasepsi yang diminati oleh peserta KB aktif diantaranya; Suntik 46,69%, Implant 9,04%, MOP/MOW 4,66%, IUD 10,98%, Kondom 0,15% dan PIL 28,45%. Tahun 2008 Cakupan pelayanan KB aktif sebesar (73,58%) dari target sebanyak PUS, dengan cakupan tertinggi 17,81% pada Puskesmas Gendoh, yang terendah pada Puskesmas Gitik 6,72%.Sedangkan pelayanan KB baru sebesar (10,17%) dari target sebanyak PUS, dengan cakupan tertinggi 17,81% pada BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 35

36 Puskesmas Gendoh, yang terendah pada Puskesmas Gitik sebesar 6,72%. Beberapa alat kontrasepsi yang diminati oleh peserta KB aktif diantaranya; Suntik 44,51%, Implant 10,86%, MOP/MOW 4,71%, IUD 10,92%, Kondom 0,21% dan PIL 28,80%. Tahun 2009 Cakupan pelayanan KB aktif sebesar (74,67%) dari target sebanyak PUS. Sedangkan pelayanan KB baru sebesar (13,37%) dari target sebanyak PUS, dengan cakupan tertinggi 23,39% pada Puskesmas Tegaldlimo dan Kedungwungu, yang terendah pada Puskesmas Parijatah Kulon dan Wonosobo sebesar 7,21%. Beberapa alat kontrasepsi yang diminati oleh peserta KB aktif diantaranya; Suntik 58,87%, Implant 9,45%, MOP/MOW 0,33%, IUD 4,02%, Kondom 1,45% dan PIL 25,88%. Tahun 2010 Cakupan pelayanan KB aktif sebesar (78,66.%) dari target sebanyak PUS, dengan cakupan tertinggi 100% pada Puskesmas Singojuruh. Sedangkan pelayanan KB baru sebesar (8,07%) dari target sebanyak PUS. Peserta KB baru (MKJP + Non MKJP) sejumlah jiwa. Dari sejumlah peserta tersebut yang mengikuti IUD 7,77%, MOP 0,33%, IMP Lant 5,44%, Suntik 59,44%, Pil 25,06%, dan Kondom 1,95%. Peserta KB aktif (MKJP + Non MKJP) sejumlah jiwa. Dari sejumlah peserta tersebut yang mengikuti IUD 8,99%, MOP 3,61%, IMP Lant 9,21%, Suntik 48,11%, Pil 29,72%, dan Kondom 0,37%. Untuk lebih jelasnya tentang peserta KB baru perhatikan grafik berikut. BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 36

37 Gambar Grafik Jumlah Peserta KB Baru Kabupaten Banyuwangi Tahun Peserta KB baru Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan grafik diatas dari tahun cakupan peserta KB baru umumnya stabil. Sedangkan untuk lebih jelasnya tahun 2010 perhatikan tabel berikut. Tabel 5.8. Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF Jumlah % Jumlah % =5/4* =7/4*100 1 WONGSOREJO WONGSOREJO 7, , BAJULMATI 7, , KALIPURO KELIR 4, , KLATAK 12, , GIRI MOJOPANGGUNG 4, , GLAGAH PASPAN 6, , LICIN LICIN 5, , BAB V PROFIL KESEHATAN DAERAH V - 37

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/ 21 /KEP/429.011/2016 TENTANG PENETAPAN NOMOR REKENING BENDAHARA DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 188/55/KEP/429.011/2016 TENTANG KODE WILAYAH KEARSIPAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN LEMBAGA LAINNYA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG KODE WILAYAH KEARSIPAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG KODE WILAYAH KEARSIPAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 188/56/KEP/429.011/2017 TENTANG KODE WILAYAH KEARSIPAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Sarana dan Prasarana. Suasana Perkuliahan

Sarana dan Prasarana. Suasana Perkuliahan Sarana dan Prasarana Mahasiswa yang memilih Program Studi Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi akan menerima sarana dan prasarana yang lengkap untuk mendukung terwujudnya budaya

Lebih terperinci

Kesehatan masyarakat Kabupaten Banyuwangi dapat dipantau melalui empat indikator yaitu :

Kesehatan masyarakat Kabupaten Banyuwangi dapat dipantau melalui empat indikator yaitu : Kesehatan masyarakat Kabupaten Banyuwangi dapat dipantau melalui empat indikator yaitu : 1) indikator derajat kesehatan masyarakat, 2) indikator perilaku sehat, 3) lingkungan sehat, dan 4) pelayanan kesehatan.

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 3 Januari Ttd.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 3 Januari Ttd. BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/153/KEP/429.011/2017 TENTANG PENUNJUKAN PENYIMPAN/PENGURUS BARANG MEDIS PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI DAN

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 1 Mei Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal 2 Juli 2014

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 1 Mei Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal 2 Juli 2014 BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/307/KEP/429.011/2014 TENTANG PENUNJUKAN BENDAHARA DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA/PUSKESMAS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha. Pemurah, karena berkat kemurahan-nya Profil Kesehatan Kabupaten

KATA PENGANTAR. Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha. Pemurah, karena berkat kemurahan-nya Profil Kesehatan Kabupaten KATA PENGANTAR Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-nya Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 dapat disusun. Penyusunan Profil Kesehatan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENDISTRIBUSIAN KARTU KEPERSERTAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2013.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENDISTRIBUSIAN KARTU KEPERSERTAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2013. BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/771/KEP/429.011/2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENDISTRIBUSIAN KARTU KEPERSERTAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2013 BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes 100 % C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga ber-phbs 64.56 % 87 Posyandu Aktif 53.07

Lebih terperinci

KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2016

KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR : 9 Tahun 206 TANGGAL : 9 SEPTEMBER 206 KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/ 23 /KEP/429.011/2016 TENTANG PENETAPAN ALOKASI PAGU RASKIN/RASTRA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2016 Membaca BUPATI

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 205 TANGGAL : 22 JULI 205 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PENETAPAN LOKASI DAN BESARAN ALOKASI DANA DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2017.

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PENETAPAN LOKASI DAN BESARAN ALOKASI DANA DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2017. BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/167/KEP/429.011/2017 TENTANG PENETAPAN LOKASI DAN DANA DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2011 NO KECAMATAN LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/47/KEP/ /2016

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/47/KEP/ /2016 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/47/KEP/429.011/2016 TENTANG PENETAPAN INDEKS KESULITAN GEOGRAFIS DESA DI KABUPATEN BANYUWANGITAHUN 2016 Menimbang : BUPATI

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PENETAPAN LOKASI DAN BESARAN ALOKASI DANA DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2016.

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PENETAPAN LOKASI DAN BESARAN ALOKASI DANA DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2016. BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/39/KEP/429.011/2016 TENTANG PENETAPAN LOKASI DAN DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2016 Menimbang

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN

RESUME PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 203.269 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1.581 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 3.164.800 Jiwa Tabel

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

DAFTAR TABEL. Judul Tabel DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Tabel 1 : Tabel 2 : Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan Kota Depok tahun 2007 Jumlah penduduk

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PENETAPAN LOKASI DAN BESARAN ALOKASI DANA DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2018.

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PENETAPAN LOKASI DAN BESARAN ALOKASI DANA DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2018. BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/56/KEP/429.011/2018 TENTANG PENETAPAN LOKASI DAN BESARAN ALOKASI DANA DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

BANTUAN KEUANGAN BERUPA INSENTIF BAGI KETUA RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW)

BANTUAN KEUANGAN BERUPA INSENTIF BAGI KETUA RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) BANTUAN KEUANGAN BERUPA INSENTIF BAGI KETUA RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) Dalam rangka mendukung kelancaran tugas ketua RT dan RW di wilayah desa se-kabupaten Banyuwangi agar terwujud kinerja

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN 37 BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktorfaktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Banyuwangi Pada Tanggal 03 November 2017 BUPATI BANYUWANGI, Ttd

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Banyuwangi Pada Tanggal 03 November 2017 BUPATI BANYUWANGI, Ttd BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/403/KEP/429.011/2017 TENTANG PENETAPAN LOKASI DAN BESARAN ALOKASI DANA BAGI HASIL PAJAK DAERAH BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan; 7. Undang-undang Nomor 38

5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan; 7. Undang-undang Nomor 38 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN. Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 TINGKAT KABUPATEN BANYUWANGI

MEMUTUSKAN. Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 TINGKAT KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/258/KEP/429.011/2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 TINGKAT KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a.

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN

RESUME PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 198.441 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1.553 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 3.094.700 Jiwa Tabel

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 Profil Kesehatan

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: a. Ketua dan Pengelola Keuangan sebesar Rp ,00 (Dua Ratus Ribu Rupiah)

MEMUTUSKAN: a. Ketua dan Pengelola Keuangan sebesar Rp ,00 (Dua Ratus Ribu Rupiah) BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/ 218 /KEP/429.011/2013 TENTANG TIM PENGELOLA KEUANGAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) KABUPATEN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Malinau diarahkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42 Desa/Kel

Lebih terperinci

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN SRONO TAHUN 2013

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN SRONO TAHUN 2013 MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN SRONO TAHUN 2013 Menguatkan Responsivitas Rencana Pembangunan Daerah Untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. Agus Siswanto, MM Kepala Disampaikan pada Rakor Persiapan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN. : Perolehan jasa giro atas rekening tersebut wajib disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Banyuwangi.

MEMUTUSKAN. : Perolehan jasa giro atas rekening tersebut wajib disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Banyuwangi. KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/ 5 /KEP/429.011/2012 TENTANG NOMOR REKENING BENDAHARA PENGELUARAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 3 /KEP/429.011/2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN ANGGARAN BELANJA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Profil Kesehatan Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PENILAIAN INDIKATOR MUTU RSUD JEND. AHMAD YANI METRO BULAN: AGUSTUS 2016 s/d OKTOBER 2016

PENILAIAN INDIKATOR MUTU RSUD JEND. AHMAD YANI METRO BULAN: AGUSTUS 2016 s/d OKTOBER 2016 A. INDIKATOR AREA KLINIS PENILAIAN INDIKATOR MUTU 1 Asesmen awal keperawatan dalam 24 jam pada pasien rawat inap 2 Angka kesalahan pengambilan sampel darah untuk semua pemeriksaan 100 62,1 65,4 94,8 0

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku surut terhitung mulai tanggal 1 Januari 2012.

MEMUTUSKAN: : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku surut terhitung mulai tanggal 1 Januari 2012. KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 8 /KEP/429.011/2012 TENTANG UANG PERSEDIAAN ANGGARAN BELANJA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2012

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA MAGELANG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KOTA MAGELANG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KOTA MAGELANG TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam upaya mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 2015 serta dengan mempertimbangkan masalah kesehatan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat dan rahmat-nya, buku Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2009 telah selesai dengan baik. Laporan Tahunan tahun 2009 ini disusun dengan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kabupaten Pati

BAB 3 GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kabupaten Pati BAB 3 GAMBARAN UMUM 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Pati Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 150.368 Ha. Secara administratif terbagi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN Jl. Proklamasi No. 16 Tegal (0283) 353351 Website : http://dinkes.tegalkota.go.id PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 3.538 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 135 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 128.162

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PROGRES PENGEMBANGAN SANITASI SAMPAI SAAT INI. Tabel 1.1 Capaian Tingkat Pelayanan Sanitasi Sampai Akhir Tahun 2013

EXECUTIVE SUMMARY PROGRES PENGEMBANGAN SANITASI SAMPAI SAAT INI. Tabel 1.1 Capaian Tingkat Pelayanan Sanitasi Sampai Akhir Tahun 2013 EXECUTIVE SUMMARY Memorandum Program Sanitasi Tahunan ( Tahunan) adalah merupakan komitmen jangka pendek/tahunan yang mengacu kepada Memorandum Program Sanitasi () jangka menengah/5 tahunan yang sudah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi. iii

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi. iii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...... i KATA PENGANTAR...... ii DAFTAR ISI...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii DAFTAR TABEL...... xi BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN...... A. Latar Belakang...... B. Tujuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Magelang, Juni 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang

KATA PENGANTAR. Magelang, Juni 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan, karena atas berkat dan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kota Magelang Tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Profil Kesehatan ini merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup manusia dan derajat kesehatan masyarakat dalam aspek pencegahan,

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup manusia dan derajat kesehatan masyarakat dalam aspek pencegahan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional Indonesia bertujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia dalam mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Pembangunan

Lebih terperinci

Profil Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2015 KATA PENGANTAR

Profil Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2015 KATA PENGANTAR Profil Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2015 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-nya, maka buku Profil Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2015 dapat diselesaikan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan metode keluarga berencana merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan berhubungan dengan kesehatan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 9 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 113.883 115.084

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci