BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting didalam penelitian, karena biasanya data yang dikumpulkan akan digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif dimana data digunakan untuk menguji hipotesa yang telah dirumuskan. Untuk itu harus selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Adapun data-data yang diperlukan dapat diperoleh melalui sumber dan cara sebagai berikut: 1. Riset Perpustakaan (library research) Riset kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan bahan-bahan perkuliahan serta sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian. 2. Riset Lapangan (field research) Riset lapangan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data primer. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam riset lapangan adalah sebagai berikut: Pengumpulan data dengan observasi langsung yaitu pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. 27

2 28 Pengumpulan data dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden menggunakan alat bantu yang dinamakan sebagai panduan wawancara. 3. Online research Riset dengan menggunakan alat bantu internet untuk mendapatkan pengetahuan mengenai hal-hal yang terjadi di negara lain. Pengolahan data bertujuan untuk menganalisa data mentah yang sudah dikumpulkan agar data tersebut dapat memberikan arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data-data yang diperlukan; 2. Melakukan proses editing terhadap data-data yang sudah diperoleh. Editing adalah proses dimana data atau keterangan yang telah dikumpulkan dibaca sekali lagi dan diperbaiki jika masih ada kesalahan atau ada hal yang meragukan; 3. Analisa data, yaitu pengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data agar mudah dibaca; 4. Penafsiran yang merupakan proses pencarian pengertian yang lebih luas tentang penemuan-penemuan yang ada; 28

3 29 5. Generalisasi dan kesimpulan: adalah penarikan suatu kesimpulan umum dari analisa penelitian. Lalu dapat ditarik kesimpulan tentang penelitian, apakah hasil penelitian dapat menguji hipotesa Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya akan menjadi basis untuk analisa. Populasi yang dimaksud adalah perusahaan perbankan go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya). Untuk mendapatkan sampel yang dapat mewakili keseluruhan populasi digunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah perusahaan-perusahaan sampel adalah perusahaan yang sahamnya aktif di BEI selama tahun Dengan segala keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki penulis, maka terdapat 20 perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bank Lippo Tbk 2. Bank Central Asia Tbk 3. Bank Niaga Tbk. 4. Bank Artha Graha International Tbk 29

4 30 5. Bank Bumiputera Indonesia Tbk 6. Bank Century Tbk 7. Bank Danamon Tbk 8. Bank Eksekutif International Tbk 9. Bank Himpunan Saudara Tbk 10. Bank Mayapada Tbk 11. Bank Windu Kentjana International Tbk 12. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 13. Bank NISP Tbk 14. Bank Permata Tbk 15. Bank Rakyat Indonesia Tbk 16. Bank UOB Buana Tbk 17. Bank Victoria International Tbk 18. Bank Negara Indonesia Tbk 19. Bank International Indonesia Tbk 20. Bank Bukopin Tbk 3.3. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder. Data tersebut meliputi: a. Harga saham harian selama tahun Yang akan digunakan hanya data saham H +3 dan H 3 dari tanggal 16 Agustus (Lihat lampiran 1) 30

5 31 b. Indek harga saham gabungan (IHSG) selama tahun Dan juga index harga saham gabungan dari luar negeri sebagai bahan perbandingan Variabel dan Pengukuran Variabel a. Variabel Penelitian Yang menjadi variable dari penelitian ini adalah abnormal return dari 20 saham perbankan yang telah dijadikan sampel. b. Pengukuran Variabel 1. Menghitung return realisasi/actual return (R t ) R it = P it - P it -1 P it -1 Dimana : R it = Return saham i pada hari ke t. P it = Harga saham i pada hari ke t. P it-1 = Harga saham i pada hari ke t-1 Dengan menggunakan program excel maka akan didapatkan nilai actual return saham pada periode estimasi. Dengan cara yang sama dengan cara di atas, maka didapatkan hasil perhitungan actual return periode estimasi sebagaimana disajikan dalam lampiran 2. 31

6 32 2. Menghitung return pasar/market return (R m ) P IHSGt - P IHSGt -1 R mt = P IHSGt -1 Dimana : R mt = Return pasar pada hari ke t. P IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada hari ke t. P IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada hari ke t-1 Dengan menggunakan program excel maka akan didapatkan nilai return market saham pada periode estimasi. 3. Menghitung α dan β Angka untuk α dan β akan diperoleh perhitungan excel berdasarkan pada variable yang digunakan sebagai sampel. (Lihat lampiran 3) 4. Menghitung return yang diharapkan/expected return E( Rit ) = α i + β i (R mt ) E( Rit ) = Expected return saham i hari ke t R m = Return pasar pada hari ke t Dengan memanfaatkan nilai α dan β dan rumus expected return maka dapat diperoleh perhitungan expected return. (Lihat lampiran 4) 5) Menghitung abnormal return Abnormal return saham selama periode kejadian merupakan selisih antara actual return dengan expected return. AR t = R t E(R t ) AR t = Abnormal return pada hari ke t. 32

7 33 R t = Actual return pada hari ke t. E(R t ) = Expected return pada hari ke t. 6. Menghitung average abnormal return saham AAR t = N Σ AR t i-1 N AAR t AR t N = Average abnormal return pada hari ke t = Abnormal return pada hari ke t = Jumlah saham yang diteliti 7. Melakukan pengujian signifikansi abnormal return periode estimasi Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik one sample t-test (Levine et al. 2005) Analisis Data Untuk menguji perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah isu subprime mortgage digunakan analisis statistik uji signifikan, karena perbedaan data diuji pada sampel yang sama dan dalam pelaksanaannya menggunakan bantuan program PHSTAT Hipotesis Analisis Hipotesis akan diuji menggunakan dua metode analisis. Pertama, menggunakan metode studi peristiwa untuk menganalisis reaksi pasar terhadap 33

8 34 informasi melalui parameter return abnormal yang diterima investor. Kedua, menggunakan uji perbedaan mean sebelum dan sesudah peristiwa untuk melihat adanya perbedaan signifikan yang disebabkan oleh isu subprime mortgage dengan menggunakan program PHSTAT. Dengan pengujian tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H 0 : Tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah terjadinya isu subprime mortgage. H 1 : Terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah terjadinya subprime mortgages. 2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar baik positif maupun negatif. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda dua rata-rata dari dua kelompok observasi berpasangan. Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 5% (α = 0,05) dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut: H 0 diterima jika probabilitas > 0,05 H 1 ditolak jika probabilitas < 0,05 a. Pengujian hipotesis terdapatnya abnormal return Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap informasi dengan menggunakan parameter abnormal return. Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah investor mendapatkan abnormal return akibat adanya isu subprime mortgage. 34

9 35 b. Pengujian hipotesis perbedaan abnormal return Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan secara signifikan abnormal return sebelum dan sesudah adanya isu subprime mortgage. Abnormal return (AR) merupakan penyimpangan terhadap expected return. Penyimpangan positif biasanya disebabkan oleh adanya faktor positif yang menyebabkan harga saham naik dan sebaliknya. Pada penelitian ini faktor unik yang menjadi faktor penyebab terjadinya abnormal return adalah adanya isu subprime mortgage. Analisis ini digunakan dengan pengujian hipotesis. H 0 : Tidak ada perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah terjadinya isu subprime mortgage. H 1 : Ada perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah terjadinya isu subprime mortgage. 35