P U T U S A N. Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA.Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA.Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tententu dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara: PEMBANDING, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan KONTRAKTOR, tempat tinggal di KABUPATEN BOGOR, semula Tergugat, sekarang PEMBANDING; LAWAN TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan KARYAWAN, tempat tinggal di KOTA TANGERANG, semula Penggugat, sekarang TERBANDING; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan memperhatikan berkas perkara dan surat-surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; DUDUK PERKARA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tng, tanggal 22 Januari 2013 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 10 Rabiul Awal 1434 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING); 3. Menetapkan dua orang anak Penggugat dan Tergugat bernama: 3.1. ANAK I (P), umur 14 tahun, 3.2. ANAK II (L), umur 3 tahun, Diasuh dan dirawat oleh Penggugat selaku ibu kandungnya dengan tidak mengurangi hak-hak hukum Tergugat terhadap kedua anak tersebut selaku bapak kandungnya;

2 4. Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah kedua orang anak tersebut di atas setiap bulan sebesar Rp ,- (dua juta rupiah) sampai kedua anak tersebut dewasa dan mandiri; 5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tangerang untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciledug, kota Tangerang dan KUA tempat tinggal Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam sebuah buku daftar yang diperuntukan untuk kepentingan tersebut; 6. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupah). Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Tangerang yang menyatakan, bahwa pada tanggal 31 Januari 2013, Tergugat mengajukan banding atas putusan Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tng, tanggal 22 Januari Permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding pada tanggal 4 Februari 2013; Membaca memori banding yang diajukan Pembanding yang diterima oleh Panitera Pengadilan Agama Tangerang pada tanggal 8 Februari 2013, memori banding mana telah diberitahukan dan diserahkan kepada Terbanding pada tanggal 11 Februari 2013 yang pada pokoknya Pembanding keberatan terhadap putusan tersebut dengan alasan Pengadilan Agama Tangerang dalam putusannya tidak mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Terbanding pergi meninggalkan rumah tanpa seizin Pembanding, tetapi dalam putusan tersebut tertulis atas izin Pembanding; 2. Usaha perdamaian telah dilakukan oleh orang tua Terbanding, tetapi Terbanding tidak ada niat baik untuk berdamai; 3. Pada saat Pembanding dan anak-anak menginap di rumah orang tua Terbanding, Terbanding selalu pulang larut malam; 4. Rumah tangga Pembanding dan Terbanding tidak harmonis disebabkan Terbanding berselingkuh dengan orang lain; Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding yang diterima Panitera Pengadilan Agama Tangerang pada tanggal 22 Februari Kontra memori banding tersebut telah diberitahukan dan disampaikan kepada Pembanding pada tanggal 19 Maret 2013 berupa tanggapan atas memori banding Pembanding yang pada pokoknya dikutip sebagai berikut:

3 1. Bahwa tujuan banding Pembanding/Tergugat hanya untuk menggantung status Terbanding; 2. Bahwa alasan gugatan Penggugat/Terbanding dalam tingkat pertama dahulu berupa tidak rukun dan telah pisah rumah telah diakui oleh Pembanding/Tergugat; 3. Bahwa upaya perdamaian dalam perkara ini telah dilakukan oleh Pengadilan Agama Tangerang dengan menunda-nunda persidangan dan selalu menasehati pada setiap persidangan, akan tetapi hal tersebut tidak dilakukan oleh Pembanding/Tergugat. Membaca surat keterangan Penitera Pengadilan Agama Tangerang, tanggal 14 Maret 2013 dan tanggal 3 April 2013 yang menyatakan, bahwa Pembanding dan Terbanding tidak membaca dan tidak memeriksa berkas perkara banding (inzage), meskipun kepada Pembanding dan Terbanding masing-masing telah diberi kesempatan untuk itu; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, oleh karena permohonan banding ini diajukan Pembanding dalam tenggang waktu banding dan menurut tata cara yang diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka berdasarkan Pasal 7, Pasal 10 dan Pasal 11 Undang-undang Nomor 20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan, permohonan banding Pembanding secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa agar Majelis Hakim Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi Agama Banten dapat memberikan putusan yang benar dan adil, maka dipandang perlu untuk memeriksa ulang tentang apa yang telah diperiksa, dipertimbangkan dan diputus oleh Pengadilan Agama Tangerang, untuk kemudian dipertimbangkan dan diputus ulang pada tingkat banding; Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti dengan saksama berkas perkara beserta salinan resmi putusan yang dimintakan banding ini, Pengadilan Tinggi Agama Banten sependapat dengan pertimbangan Pengadilan Agama Tangerang dan oleh karena itu seluruh pertimbangan tersebut diambil alih menjadi pertimbangan dalam putusan banding ini; Menimbang, bahwa keberataan-keberatan yang diajukan oleh Pembanding dalam memori bandingnya tidak dapat dipertimbangkan, karena pada dasarnya keberatan-keberatan tersebut telah dipertimbangkan oleh Pengadilan Agama Tangerang dengan tepat dan benar, sebagai berikut:

4 1. Bahwa Pengadilan Agama Tangerang dalam menemukan fakta telah melalui proses pembuktian yang tepat dan benar, sehingga telah ditemukan fakta hukum: a. Penggugat/Terbanding dan Tergugat/ Pembanding adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 9 Agustus1997 yang saat ini dikaruniai 2 orang anak; b. Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding telah terjadi pertengkaran dan perselisihan terus menerus sejak tahun 2005 dan sejak 6 bulan yang lalu telah pisah rumah; c. Penyebab terjadinya pertengkaran dan perselisihan antara Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding adalah masalah ekonomi; d. Antara Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding sudah tidak dapat dirukunkan lagi, bahkan sampai dengan pemeriksaan sidang terakhir di tingkat pertama, meskipun upaya damai telah dilakukan oleh majelis hakim tingkat pertama sendiri maupun oleh Mediator; 2. Bahwa Pengadilan Agama Tangerang juga telah tepat dan benar dalam menerapkan pasal-pasal dari peraturan perundangundangan yang berlaku dan ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam; 3. Bahwa Pengadilan Agama Tangerang juga telah mempertimbangkan perkara ini dari aspek-aspek syar iyah, filosofis dan psychologis melalui penerapan kaidah fiqhiyah, sehingga dapat diyakini, membuka pintu perceraian dalam perkara ini akan dapat menghindarkan kemafsadatan dan bahkan akan mendatangkan kemashlahatan bagi kedua belah pihak berperkara; 4. Bahwa dalam menetapkan kepada pihak siapa kedua anak Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding akan diserahkan hak asuhnya, Pengadilan Agama Tangerang juga telah tepat dan benar karena terhadap anak yang telah berumur 14 tahun telah dimintai pilihannya sedangkan terhadap anak yang belum mumayyiz telah diterapkan Pasal 105 KHI; Menimbang, bahwa namun demikian Pengadilan Tingggi Agama Banten berpendapat format dictum amar putusan tingkat pertama kurang sempurna. Seharusnya oleh karena putusan tersebut mengabulkan gugatan Penggugat sebagian dan menolak yang selain dan selebihnya, maka amar

5 putusannya harus menyatakan mengabulkan sebagian dan menyatakan menolak gugatan selain dan selebihnya; Menimbang, bahwa dalam hal putusan yang mengabulkan tuntutan suatu hak berupa nafkah anak, sebagai mana putusan dalam tingkat pertama dimaksud, seharusnya majelis hakim tingkat pertama memberikan putusan konstitutif terlebih dahulu tentang jumlah nafkah anak yang akan dibebankan kepada Tergugat. Kemudian diberi putusan yang bersifat comdemnatoir agar putusan tersebut dapat dieksekusi. Oleh karena itu amar putusan tingkat pertama angka 4 akan dipisah menjadi dua; amar yang bersifat konstitutif dan amar yang bersifat comdemnatoir; Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tng, tanggal 22 Januari 2013 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 10 Rabiul Awal 1434 Hijriyah dapat dipertahankan dan oleh karena itu harus dikuatkan, dengan menyempurnakan redaksi dan dictum amarnya sebagaimana akan disebut dalam putusan ini; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan. Berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, tentang Peradilan agama, biaya perkara pada tingkat banding ini dibebankan kepada Pembanding; Memperhatikan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan dalam syari at islam yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I I. Menyatakan permohonan banding Pembanding dapat diterima; II. Menguatkan putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tng, tanggal 22 Januari 2013 M, bertepatan dengan tanggal 10 Rabi ul Awal 1434 H, dengan penyempurnaan amar, sehingga bunyi selengkapnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING); 3. Menetapkan dua orang anak bernama: - ANAK I, Perempuan, umur 14 tahun; - ANAK II, laki-laki, umur 3 tahun, Berada di bawah hadlonah Penggugat;

6 4. Menetapkan nafkah kedua anak tersebut di atas sebesar Rp ,- (dua juta rupiah), untuk setiap bulan sampai kedua anak tersebut dewasa dan mandiri; 5. Menghukum Tergugat untuk memberi nafkah anak sebagai mana tersebut pada angka 4 melalui Penggugat; 6. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tangerang untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang dan Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat tinggal Penggugat dan Tergugat; 7. Menyatakan menolak gugatan Penggugat yang lain dan yang selebihnya; 8. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah) III. Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan dalam Sidang Permusyawaratan Majelis Hakim Tingkat Banding pada hari Senin tanggal tujuh belas bulan Juni tahun dua ribu tiga belas miladiyah bertepatan dengan tanggal delapan Sya ban tahun seribu empat ratus tiga puluh empat hijriyah dengan Drs. M. Dirwan, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis, H. M. Surury YS, S.H., M.H. dan Drs.H. Masrum, M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut pada hari Rabu tanggal sembilan belas bulan Juni tahun dua ribu tiga belas miladiyah bertepatan dengan tanggal sepuluh bulan sya ban tahun seribu empat ratus tiga puluh empat hijriyah dengan dihadiri oleh Hakim Anggota yang sama, Dedeh Hotimah., S.Ag., M.H. sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak. KETUA MAJELIS Ttd. Drs. M. Dirwan., S.H., M.H. HAKIM ANGGOTA Ttd. H.M. Surury YS., S.H., M.H. HAKIM ANGGOTA Ttd. Drs.H. Masrum., M.H. PANITERA PENGGANTI

7 Ttd. Dedeh Hotimah., S.Ag., M.H. Perincian Biaya Perkara: 1. Biaya Proses : Rp ,- 2. Biaya Redaksi : Rp 5.000,- 3. Biaya meterai : Rp 6.000,- J u m l a h Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah)