BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah singkat Perusahaan Perusahaan International Freight Forwarder PT. US Freight Services didirikan berdasarkan akta No. 147 tanggal 26 Juni 2001 dari Dradjat Darmadji, S.H., notaris di Jakarta, dengan modal di setor yang berjumlah Rp , berkedudukan di Jl. Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara dengan jumlah karyawan sebanyak 30 orang. Perusahaan PT. US Freight Services memposisikan diri sebagai perusahaan ekspedisi yang bergerak dalam bidang eksport melalui transportasi laut ke dan dari Indonesia ke seluruh dunia, tetapi pangsa pasar yang di lirik oleh perusahaan adalah terfokus pada bidang eksport melalui angkutan laut untuk tujuan ke Amerika dan Canada atau secara International di sebut sebagai Freight Forwarder. PT. US Freight Services dalam memberikan jasa pengangkutan kepada para pihak pelanggan atau konsumen membutuhkan kerja sama dengan perusahaan pemilik kapal atau sering disebut sebagai Shipping Lines Company yaitu berupa perjanjian atas pemakaian peti kemas/ container dan booking space/ tempat di atas kapal untuk tujuan ke Amerika dan Canada yaitu berupa service contract rate atau rate aggrement yaitu perusahaan mendapatkan kepastian tersedianya container dan booking space dengan harga yang lebih murah dari

2 43 harga yang di jual oleh pihak pengangkut langsung ke pihak konsumen dan perusahaan sendiri harus memenuhi target minimum container yang telah disepakati kedua belah pihak (Minimum Quantity Container). Beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan PT. US Freight Services sebagai berikut: 1. PT. NYK Lines Indonesia /NYK Lines 2. PT. Bumi Laut Shipping / HANJIN Lines 3. PT. APL Indonesia/APL 4. PT. Zhonghai Indo Shipping/China Shipping Container Lines 5. PT. Jayakusuma Perdana Lines/EVERGREEN 6. PT. Global Putra Indonesia Maritime/WAN HAI Lines 7. PT. Orient Bunga Plum Indonesia/OOCL 8. PT. Arpeni Pratama Ocean Lines/ HYUNDAI PT. US Freight Services juga bekerja sama dengan perusahaan perusahaan asing lainnya yang berkedudukan diluar Negeri seperti di Australia, Bangkok, Hongkong, Taiwan, dan di Negara-negara Eropa lainnya seperti Roterdam, Dublin dan Antwerp yang bekerjasama dalam hal keagenan untuk saling membantu dalam menangani cargo Eksport dan Import Kerjasama yang cukup erat di bangun PT. US Freight Services adalah dengan perusahaan-perusahaan yang berkedudukan di Amerika dan Canada dikarenakan service pelayaran US Freight 95% adalah perusahaan ekspedisi yang mengkhususkan pengiriman laut ke negara tujuan tersebut.

3 44 2. Visi dan misi perusahaan Visi perusahaan adalah menjadi penyedia jasa ekspedisi terdepan di Indonesia dan dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu berperan aktif dalam kancah persaingan global, serta ikut aktif berkontribusi terhadap pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Misi perusahaan antara lain : 1. Memberikan prioritas terhadap kepuasan pelanggan 2. Menjalankan kemitraan pelanggan dengan baik dan professional 3. Mengintegrasikan jasa pengiriman, dan penyedia harga angkut yang kompetitif 4. Memberdayakan kekuatan jaringan dan infrastruktur dengan didukung SDM yang professional dan memiliki integritas moral yang tinggi 5. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha guna mencapai kesejahteraan karyawan 6. Meningkatkan tanggung jawab social sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. 3. Kegiatan Industri International Freight Forwarder/Ekspedisi Industri International Freight Forwarder atau NVOCC (Non Vessel Operating Common Carrier ) atau lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan sebagai perusahaan ekspedisi, produk yang di tawarkan dari jasa ini mencakupi banyak bidang yaitu :

4 45 a. Sea Freight and Air Freight (Pengangkutan cargo eksport dan import melalui laut atau udara ) Sea Freight/Pengangkutan cargo eksport da import melalui laut, yaitu kerja sama perusahaan ekspedisi dengan pihak pelayaran /shipping company (seperti: Samudera Indonesia, NYK Lines, UASC, Hanjin, Wan Hai Lines, OOCL dan lain-lain ) dalam jasa pemakaian peti kemas/c ontainer diangkut dengan kapal pihak pelayaran dari pelabuhan muat dan selanjutnya dibawa sampai ke pelabuhan tujuan. Air Freight /Pengangkutan cargo eksport dan import melalui udara, yaitu kerja sama perusahaan ekspedisi dengan pihak penerbangan/air Lines Company ( Seperti: Singapore Airlines, China Airlines, Cathay Pacific, Air France, Garuda Air Lines dan lain-lain ) dalam pengangkutan cepat melalui udara yang dimuat di pelabuhan muat dan dibawa sampai ke tempat tujuan. b. Export Import Custom Clearance ( Pengurusan jasa kepabeanan baik eksport maupun import ). Perusahaan ekspedisi juga menyediakan service pengurusan dokumentasi atau pelaporan cargo eksport kepada pihak Bea dan Cukai/ Kepabeanan sebelum cargo tersebut di kirim ke negeri tujuan eksport dan juga membantu pengurusan cargo import dari luar negeri dalam hal pelaporan dokumen dan penyelesaian pajak-pajak impornya sebelum barang atau cargo tersebut keluar dari pelabuhan bongkar.

5 46 c. Consolidation (Container Freight Station/Pergudangan dan pemuatan barang/cargo ke dalam peti kemas) Pihak ekspedisi menyediakan gudang untuk menggabungkan /consolidation barang-barang dari beberapa eksportir untuk dimuat dalam satu peti kemas/ container untuk kemudian diangkut dari pelabuhan muat sampai dengan pelabuhan tujuan, dalam hal ini pihak ekspedisi bekerja sama dengan pihak warehouse/pergudangan. d. Trucking Service (jasa penyedia truk atau angkutan darat ) Untuk melengkapi service dalam memeberikan jasa pelayanan kepada pihak eksportir dan importer, pihak ekspedisi menyediakan juga jasa trucking/ truk dalam pengambilan barang atau cargo dari pabrik eksportir dan kemudian dibawa ke pelabuhan muat. Demikian juga untuk barang atau cargo import dibutuhkan truk untuk pengangkutan barang dari pelabuhan bongkar ke alamat atau gudang importir. e. Worldwide Door To Door Service/ Jasa pengiriman barang dari alamat ke alamat ke seluruh dunia. Service tambahan jasa yang diberikan perusahaan ekspedisi adalah dengan pengambilan barang dari alamat si pengirim dan disampaikan ke alamat penerima dari dan ke seluruh dunia, dimana untuk memperluas service jaringan pihak ekspedisi membuka cabang di seluruh dunia atau bekerja sama dengan pihak agen/agency. f. Dan lain-lain

6 47 4. Struktur Organisasi Komisaris Direktur General Manager Finance Manager Marketing Manager Operation Manager USA/NON USA Kasir Accounting Ass. Marketing Manager Customer Service Marketing Documentation Operation Non USA Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI

7 48 B. Analisis Data dan Interpretasi Balance scorecard dapat diaplikasikan untuk mengukur kinerja di PT. US Freight Services, karena selama ini perusahaan hanya mengukur kinerja dari segi keuangan (tradisional ) dan hal ini dirasakan masih memiliki keterbatasan dan kelemahan sebab belum dapat menggambarkan kondisi perusahaan secara keseluruhan. Melalui balance scorecard perusahaan dapat mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan, dimana variabel-variabel yang di gunakan tidak hanya berfokus pada keuangan saja tetapi juga variable lain yang berhubungan dengan pelanggan, bisnis internal, serta pertumbuhan dan belajar. Perancangan balance scorecard dilakukan berdasarkan strategi yang dimiliki oleh perusahaan yang dinyatakan dalam visi, misi dan tujuan perusahaan. Menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk dapat menyusun rencana strategi yang efektif. Perusahaan harus membuat beberapa rencana strategi yang harus dilaksanakan untuk mencapai visi,misi dan tujuan yang sudah ditetapkan, yaitu memberikan prioritas terhadap kepuasan pelanggan, menjalankan kemitraan pelanggan dengan baik dan professional, menjadi penyedia harga angkut yang kompetitif serta melakukan antisipasi terhadap pesaing. Kemudian perusahaan melakukan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan merupakan analisis terhadap faktor faktor intern perusahaan. Analisis terhadap peluang dan ancaman

8 49 merupakan analisis terhadap faktor-faktor ekstern perusahaan yang meliputi sebagai berikut : 1.Kekuatan (Strength) a. Citra diri perusahaan yang baik yang telah bertahan selama 11 tahun b. Para pengelola memiliki karakter yang relative baik c. Kerjasama yang baik terjalin diantara karyawan d. Letak tempat yang strategis e. Jumlah konsumen yang cukup besar 2. Kelemahan (Weaknesses) a. Sistem kompensasi karyawan belum optimal b. Sistem kenaikan gaji yang kurang mendukung c. Sistem komunikasi dari atasan belum optimal d. Kurangnya pengawasan manajemen 3. Peluang (Opportunity) a.kepercayaan konsumen/ pelanggan kepada perusahaan cukup baik b.terbukanya kesempatan kerjasama dengan supplier baik di dalam maupun luar negeric. Masih memiliki kesempatan dalam mengembangkan usaha

9 50 4. Ancaman ( Threats) a. Munculnya bisnis freight forwarding yang semakin menjamur b.globalisasi di berbagai bidang semakin memperketat persaingan terutama di bidang perdagangan c. Perkembangan teknologi yang mempengaruhi program aktivitas kantor Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman diatas dapat dianalisis melalui empat perspektif balance scorecard yang meliputi perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Adapun tahap perancangan balance scorecard adalah sebagai berikut : 1.Persiapan Perusahaan terlebih dulu mendefinisikan strategi unit bisnis yang memerlukan balance scorecard. Pada umumnya strategi unit bisnis merupakan unit usaha yang memiliki pelanggan, saluran disribusi, fasilitas produksi, tolok ukur keuangan yang terpisah atau dengan kata lain sebagai investment center. 2.Wawancara Wawancara dilakukan terhadap manager yang memiliki pandangan tentang visi, misi dan strategi perusahaan. Tujuannya untuk memperoleh input mengenai tujuan strategi perusahaan serta usulan tentang rancangan tolok ukur balance scorecard. Disamping itu dilakukan juga wawancara terhadap para pemegang saham mengenai harapan mereka terhadap kinerja perusahaan dan

10 51 wawancara beberapa pelanggan kunci untuk mengetahui apa yang mereka harapkan dari perusahaan. Hasil wawancara dengan para pemegang saham dan beberapa pelanggan dapat di jadikan dasar untuk mendefinisikan factor-faktor keberhasilan atau merumuskan balance scorecard tingkat awal yang memuat ukuran-ukuran operasional untuk tujuan strategi. Manager dan para staff di libatkan untuk memberikan usul mengenai tolok ukur, mengaitkan dengan program yang sedang berjalan dan menyusun rencana implementasi serta tingkat perbaikan yang di targetkan. Manager senior menentukan kata sepakat mengenai visi, tujuan dan tolok ukur untuk mencapai target-target tersebut, maka di identifikasikan program implementasi balance scorecard, termasuk mengkomunikasikannya pada karyawan serta mengembangkan sistem informasi yang mendukung balance scorecard. 3. Implementasi Balance scorecard dikembangkan dengan mengaitkan tolok ukur dengan system informasi dan mengkomunikasikannya ke seluruh organisasi. 4.Peninjauan Periodik Setiap bulan atau triwulan dilaksanakan peninjauan kembali oleh manajemen puncak dan didiskusikan oleh manajer divisi.tolok ukur balance

11 52 scorecard yang ditinjau kembali setiap tahun sebagai bagian dari proses perencanaan strategi, penetapan tujuan dan alokasi sumber daya. PERANCANGAN BALANCED SCORECARD PADA PT. US FREIGHT SERVICES Tujuan Strategis A. Keuangan : 1. peningkatan Laba Perusahaan Inisiatif Strategis Mengoptimalkan bauran pendapatan Ukuran Strategis Lag. Indicator Lead Indicator ROI/Tingkat Pengembalian 2. Efisiensi operasional Perusahaan Pengurangan biaya Penurunan biaya B. Pelanggan : 1. Peningkatan kepuasan Pelanggan Nilai kepuasan Pelanggan segmen pelanggan Pelaksanaan operasional secara efektif dan efisien Meningkatkan dan memberikan kualitas pelayanan 2. Mempertahankan loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan Retensi pelanggan Survei kepuasan pelanggan C. Internal : 1.Ketepatan penyelesaian suatu tugas 2.Memelihara ketepatan waktu pengiriman D. Pembelajaran: 1. Peningkatan kualitas SDM 2. Peningkatan kompetensi Karyawan Minimalisasi kesalahan selama pelaksanaan tugas Laporan status pengiriman Merancang ulang proses pengembangan staff Mengembangkan manajemen kinerja dan karir Penyelesaian tugas tepat pada waktunya ketepatan dan kecepatan penanganan pengiriman Produktivitas karyawan Retensi karyawan Gambar 4.2 Penguasaan masalah operasional Penanganan kiriman secara profesional Pengembangan karyawan Survei kepuasan karyawan

12 53 Balance scorecard yang telah dirancang harus diterapkan pada perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan baik dari aspek keuangan maupun non keuangan. Sebelumnya penulis akan menyajikan pengukuran kinerja secara tradisional yang selama ini digunakan oleh perusahaan. a. Pengukuran Kinerja Perusahaan secara Tradisonal Pengukuran kinerja secara tradisional yang selama ini diterapkan oleh PT. US Freight Services diukur dengan batas keuntungan bersih (Net profit margin), rasio ini mengukur tingkat efektivitas management perusahaan, yang tercermin dari hasil yang di capai oleh penjualan dan hubungan antara keuangan bersih (net profit) dan penjualan (sales) perusahaan. Perhitungannya adalah : Batas Keuntungan Bersih = Laba bersih setelah pajak Penjualan Bersih TABEL 4.1 Hasil Perhitungan Batas Keuntungan Bersih TAHUN (Dalam Rupiah ) Tahun Laba Bersih Stlh Pajak Penjualan Bersih Rasio , ,00 8,53 % , ,00 4,13 % , ,00 13,32 % Sumber : PT. US Freight Services, Jakarta

13 54 Pada tahun 2009 (lihat tabel 4. 1, mengenai hasil perhitungan batas keuntungan bersih tahun ) batas keuntungan bersih mengalami penurunan sebesar 4,40 % dari 8,53 % menjadi 4,13 % yang disebabkan adanya peningkatan beban operasi. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar 9,19 % yaitu dari tahun 2009 sebesar 4,13 % menjadi 13,32 % pada tahun Hal ini menunjukkan bahwa walaupun penjualan mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar Rp ,00 menjadi sebesar Rp ,00 di tahun 2010 atau penurunan sebesar Rp ,00 dan kenaikan laba bersih dari sebesar Rp ,00 di tahun 2009 menjadi sebesar Rp ,00 di tahun 2010 atau kenaikan sebesar Rp ,00 namun karena terdapat penurunan biaya operasional maka terjadi peningkatan batas keuntungan bersih. Dari hasil analisis dapat di simpulkan bahwa kinerja perusahaan cukup baik. Dari hasil perhitungan batas keuntungan bersih selama 3 tahun penelitian terlihat bahwa setelah mengalami penurunan pada tahun 2009 terjadi peningkatan pada tahun Pengukuran kinerja yang selama ini digunakan hanya melihat pada aspek keuangan saja yaitu penjualan (sales) dan keuntungan (profit), dimana hanya menggambarkan kondisi perusahaan pada saat itu. b. Pengukuran Kinerja Perusahaan Secara Balance Scorecard Balance scorecard yang sudah dirancang dengan baik mengkombinasikan antara pengukuran keuangan dari kinerja masa lalu dengan pengukuran penentu dari kinerja dimasa datang yang dapat dilihat melalui empat perspektif, yaitu :

14 55 1.Perspektif Keuangan Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan hasil dari perencanaan implementasi pelaksanaan dari strategi yang memberikan perbaikan yang mendasar bagi perusahaan yang dapat memperlihatkan tingkat pertumbuhan atau perkembangan perusahaan. Tolok ukur yang digunakan perusahaan tergantung pada posisi perusahaan dalam siklus kehidupan bisnis (business life cycle). Dalam siklus bisnis PT. US Freight Services berada pada posisi bertahan (Sustain), dimana perusahaan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasar yang ada dan akan terus melakukan investasi-investasi dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan. Hal ini terlihat dengan kegiatan perusahaan yang melakukan inovasi dengan memberikan harga yang kompetitif bukan hanya ke Amerika dan Canada, tetapi juga ke berbagai Negara, selain itu perusahaan mengembangkan jasa eksport selain eksport import laut, yaitu menyediakan jasa EMKL dan Custom Clearance. Pada pendekatan tradisional, PT. US Freight Services menggunakan net profit margin sebagai tolok ukur untuk menilai kinerja perusahaan. Net profit margin dapat menunjukkan keberhasilan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Selain mengukur kinerja perusahaan dengan net profit margin, penulis mengusulkan juga agar perusahaan mengukur kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan untuk analisa laporan keuangan dan melakukan analisa perbandingan antara periode laporan keuangan tersebut yang dapat memberikan informasi yang penting bagi perusahaan sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Analisa rasio pada

15 56 PT. US Freight Services dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut : a.likuiditas Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek. Rasio ini membantu manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan, juga penting bagi kreditor jangka panjang yang ingin mengetahui prospek dari pembayaran bunga dimasa yang akan datang. Adapun rasio-rasio yang digunakan adalah sebagai berikut : 1.Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar adalah suatu rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang ada. Rumus : Rasio Lancar = Aktiva Lancar Kewajiban jangka pendek Rasio perusahaan untuk tahun 2008 sampai dengan 2010 masing- masing sebesar : TABEL 4.2 Hasil Perhitungan Rasio Lancar Tahun (Dalam Rupiah ) Tahun Aktiva Lancar Kewajiban Jk. Pendek Rasio Nilai , ,00 164,42 % 1,64 kali , ,00 131,25 % 1,31 kali , ,00 137,54 % 1,37 kali Sumber : PT. US Freight Services

16 57 Dari hasil perhitungan rasio likuiditas pada tabel 4.2, Current Ratio PT. US Freight Services cenderung mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir, di tahun 2008 setiap tahun dijamin sebesar 1,64 aktiva lancar, di tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan sebesar 1,31 dan 1,37. Di lihat dari uraian diatas Current Ratio PT. US Freight Services dianggap tidak cukup baik karena kurang dari standar umum yang digunakan yaitu 200% atau 2:1 yang berarti nilai aktiva lancar atau setiap 1 rupiah hutang lancar harus dapat dijamin sedikitnya dengan dua rupiah aktiva lancar. Hal ini menunjukkan perusahaan tidak cukup baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, karena nilai rata-rata sebesar 144 kurang dari standar yang ditentukan. Walaupun demikian tetap terlihat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek masih tergolong baik. 2. Rasio Cepat ( Quick Ratio) Rasio cepat yang disebut juga Acid Test Ratio adalah rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan dan biaya dibayar dimuka, karena persediaan memerlukan waktu yang relative lama untuk di realisasi menjadi uang kas dan biaya dibayar dimuka tidak bisa direalisasi menjadi uang kas. Rumus : Rasio Cepat = Aktiva Lancar (Biaya di bayar dimuka) Kewajiban jangka Pendek

17 58 Rasio perusahaan untuk tahun 2008 sampai dengan 2010 masing-masing sebesar : Tahun TABEL 4.3 Hasil Perhitungan Rasio Cepat Tahun (Dalam Rupiah ) Aktiva Lancar- Biaya di bayar dimuka Kewajiban Jangka Pendek Rasio Nilai , ,00 158,05% 1,58 kali , ,00 121,59% 1,21 kali , ,00 134,19% 1,34 kali Sumber : PT. US Freight Services, Jakarta Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.3 PT. US Freight Services Quick Ratio pada tahun 2008 setiap 1 hutang dijamin sebesar 1,58 aktiva lancar di luar persediaan dan 1,21 tahun 2009, pada tahun 2010 ada kenaikan 0.13 kali dari tahun 2009 yaitu 1,34. Perolehan Quick Ratio selama tiga tahun terakhir perusahaan dianggap cukup mampu menjaga likuiditasnya, Quick Ratio bisa dikatakan baik apabila sesuai dengan standar yang telah ditentukan yaitu 1 atau 100%. Rata- rata Quick Ratio pada PT. US Freight Services selama tiga tahun adalah sebesar 138 melebihi standar 100%. Dari hasil analisa dapat dikatakan Quick Ratio PT. US Freight Services sangat baik.

18 59 b. Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya dalam jangka pendek. Adapun rasio-rasio yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Rasio Hutang atas Modal Rasio hutang atas modal di pergunakan untuk melihat sampai sejauh mana pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Bagi kreditor semakin tinggi nilai rasio ini semakin besar resiko yang dihadapi jika ada kemungkinan kegagalan yang terjadi di perusahaan. Tetapi bagi perusahaan semakin tinggi rasio ini akan semakin bagus, khususnya bagi pemilik/pemegang saham karena rendahnya resiko yang dihadapi jika perusahaan mengalami kerugian. Rasio Hutang atas Modal : Kewajiban Ekuitas Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Rasio Hutang atas Modal Tahun Tahun Kewajiban Ekuitas Rasio , ,00 52,40% , ,00 76,43% , ,00 58,29% Sumber : PT. US Freight Services

19 60 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.4 PT. US Freight Services Rasio Hutang atas Modal pada tahun 2008 sebesar 52,40 % dan mengalami kenaikan pada tahun 2009 sebesar 24,03% yaitu menjadi sebesar 76,43% dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2010 menjadi 58,29%. Jadi, PT. US Freight Services dalam menghasilkan keuntungan pada rasio hutang atas modal dapat dikatakan baik karena keuntungan dari nilai ratarata selama 3 tahun sebesar 62,37%, hal ini berarti tidak semua hutang di biayai dari ekuitas pemegang saham, karena dana yang di sediakan oleh pemegang saham hanya sedikit saja. 2.Rasio Hutang atas Aktiva Rasio ini untuk melihat sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Lebih kecil rasio nya maka suatu perusahaan akan semakin sehat. Rasio Hutang atas Aktiva = Kewajiban Aktiva Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Rasio Hutang atas Aktiva Tahun Tahun Kewajiban Aktiva Rasio , ,00 34,38% , ,00 43,32% , ,00 36,82% Sumber : PT. US Freight Services

20 61 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.5 PT. US Freight Services Rasio Hutang atas Aktiva pada tahun 2008 sebesar 34,38 % dan tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 8,94% yaitu menjadi 43,32 % dan pada tahun 2010 mengalami penurunan kembali yaitu 36,82%. Dalam hal ini berarti perusahaan mampu membayar tingkat kewajibannya dari jumlah aktiva yang dimiliki, dan perusahaan tidak memiliki ketergantungan kepada pihak luar/kreditor karena aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang masih di bawah 50%. c. Rasio Rentabilitas Rasio Rentabilitas digunakan untuk mengukur keuntungan yang diperoleh perusahaan dari modal-modal yang digunakan untuk operasi atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Adapun rasio-rasio yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Perputaran Aktiva Usaha ( Return On Assets ) Return on Asset (ROA ) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan asset. Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja perusahaan semakian efektif, karena tingkat pengembalian semakin besar. Return On Assets = Laba sebelum Pajak Aktiva

21 62 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Rasio Perputaran Aktiva Usaha Tahun Tahun Laba sebelum Pajak Assets Rasio , ,00 19,30 % , ,00 9,46 % , ,00 16,08 % Sumber : PT. US Freight Services Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.6 PT. US Freight Services Rasio perputaran aktiva usaha pada tahun 2008 sebesar 19,30 % dan pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 9,84 % menjadi 9, 46 %, sedangkan pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 16,08 % Dari hasil perhitungan diatas PT. US Freight services selama 3 tahun terus mengalami penurunan dikarenakan penjualan yang mengalami penurunan, tetapi di lihat dari rata-rata selama 3 tahun yaitu sebesar 14,95 % perusahaan dikatakan baik, dimana semakin besar nilai ROA perusahaan, maka semakin baik kualitasnya. 2. Perputaran Investasi ( Return On Investment ) Perputaran investasi adalah suatu bentuk rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk memperoleh penghasilan. Return On Investment = Laba Setelah Pajak Total Aktiva

22 63 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Rasio Perputaran Investasi Tahun Earning after tax Assets Rasio Tahun , ,00 14,31 % , ,00 6,11 % , ,00 12,97 % Sumber : PT. US Freight Services Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.7 PT. US Freight Services Rasio perputaran investasi pada tahun 2008 sebesar 14,31% dan mengalami penurunan pada 2009 sebesar 8,2% yaitu menjadi 6,11% di karenakan penurunan earning after tax dan pada tahun 2010 ada kenaikan lagi menjadi 12,97% karena peningkatan earning after tax. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian laba atas total aktiva pada perusahaan PT. US Freight Services cukup berfluktuatif, dengan kata lain perusahaan mampu menghasilkan laba yang dapat meningkatkan jumlah aktiva perusahaan. Di samping analisa rasio juga diperlukan analisa perbandingan laporan keuangan yang bertujuan untuk mengetahui perubahan keadaan keuangan perusahaan. Perubahan tersebut penting untuk diketahui sebab menunjukkan sampai seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dan penyebab terjadinya perubahan posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode. Disini penulis melakukan perbandingan terhadap laporan keuangan berikut :

23 64 a.analisa Perbandingan Neraca Berdasarkan analisa perbandingan neraca, terlihat dari masing-masing pos neraca tahun 2008, piutang usaha mencapai 31,99% di peroleh dari piutang tahun 2008 sebesar Rp ,00 dibagi jumlah Aktiva tahun 2008 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan 2,02% menjadi 34,01 % dan untuk tahun 2010 piutang usaha mengalami peningkatan yang sangat signifikan di bandingkan tahun 2008 yaitu sebesar 42,77%, dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan penjualan pada tahun 2009 dan Ativa tetap pada tahun 2008 sebesar Rp ,00 setelah di kurangi dengan akumulasi penyusutan yaitu sebesar 43,47% di peroleh dari perbandingan aktiva tetap tahun 2008 sebesar Rp ,00 di bagi dengan jumlah aktiva tahun 2008 sebesar Rp ,00 sedangkan aktiva tetap pada tahun 2009 sebesar Rp ,00 dan Rp ,00 Kenaikan ini dikarenakan adanya penambahan kendaraan untuk operational marketing. b.analisa Perbandingan Laporan Laba Rugi Dari hasil analisa perbandingan laporan laba rugi (lihat lampiran mengenai analisa perbandingan laporan laba rugi ) dapat disimpulkan bahwa beban terbesar yang harus dibayar perusahaan adalah beban gaji sebesar 35,38% pada tahun 2008 yaitu diperoleh dari beban gaji tahun 2008 sebesar Rp ,00 dibagi penjualan tahun 2008 sebesar Rp ,00, beban gaji sebesar 54,52% pada tahun 2009 yaitu diperoleh dari beban gaji tahun 2009 sebesar Rp ,00 dibagi penjualan tahun 2009 sebesar Rp ,00 dan

24 65 58,84% pada tahun 2010 yaitu diperoleh dari beban gaji tahun 2010 sebesar Rp ,00 dibagi penjualan tahun 2010 sebesar Rp ,00. Beban gaji ini merupakan beban umum dan administrasi yang dikeluarkan untuk kegiatan operasionalnya. Pada tahun 2009 penjualan mengalami peningkatan sebesar 14,37% di banding tahun 2008 yang diperoleh dari kenaikan penjualan periode 2008 sampai dengan 2009 sebesar Rp ,00 dibagi penjualan tahun 2008 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2010 penjualan mengalami penurunan sebesar 25,67% di banding tahun 2009 yaitu diperoleh dari penurunan penjualan periode 2009 sampai dengan 2010 sebesar Rp ,00 dibagi penjualan tahun 2009 sebesar Rp ,00. Pada saat penjualan meningkat pada tahun 2009, maka terdapat biaya umum dan administrasi yang ikut meningkat pula seperti biaya telepon, listrik dan air sebesar 22,19% di bandingkan tahun 2008 yaitu diperoleh dari kenaikan biaya telepon,listrik, dan air periode 2008 sampai dengan 2009 sebesar Rp ,00 di bagi biaya telepon, listrik, dan air tahun 2008 dan pada saat penjualan menurun pada tahun 2010, maka biaya telepon, listrik, dan air menurun sebesar 37,18% di banding tahun 2009 yaitu diperoleh dari penurunan biaya telepon, listrik dan air tahun 2009 sampai dengan 2010 sebesar Rp ,00 di bagi biaya telepon, listrik dan air tahun 2009 sebesar Rp ,00. Biaya telepon ini sangat berpengaruh karena adanya peningkatan penjualan. Biaya umum dan administrasi yang terlihat besar pada PT. US Freight Services selain biaya gaji, telp,listrik dan air adalah biaya penyusutan dan biaya

25 66 jamuan dan sumbangan. Pada tahun 2008 biaya penyusutan sebesar 7,01% dan pada tahun 2009 menjadi 7,61% dan terjadi peningkatan pada tahun 2010 sebesar 1,86% menjadi 9,47%. Terjadinya peningkatan biaya penyusutan ini dikarenakan adanya penambahan kendaraan kantor yang di peruntukkan operasional marketing untuk melakukan visit ke customer. Untuk biaya jamuan dan sumbangan pada PT. US Freight Services digunakan untuk mempererat jalinan kerjasama antara customer yang baru maupun yang lama untuk tetap menjaga hubungan baik, PT. US Freight Services juga harus menjaga kerjasama dan hubungan baik dengan perusahaan shipping lines agar tetap memberikan harga yang kompetitif dan bisa bersaing dalam melakukan penjualan. Dalam laporan rugi laba PT. US Freight Services terlihat pada tahun 2008 untuk biaya jamuan dan sumbangan sebesar 1,60%, tahun 2009 sebesar 2,66% dan terjadi peningkatan di tahun 2010 menjadi 3,53%. Kenaikan biaya jamuan dan sumbangan ini yang terus meningkat di karenakan penjualan yang semakin meningkat pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp ,00, walaupun terjadi penurunan penjualan pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 tidak berpengaruh pada biaya jamuan dan sumbangan, biaya jamuan dan sumbangan tetap terlihat tinggi yaitu sebesar Rp ,00 karena staff bagian marketing tetap mencari customer baru untuk berupaya meningkatkan penjualan dan melakukan kerjasama dengan beberapa shipping lines baru.

26 67 2. Perspektif Pelanggan Aspek pelanggan merupakan kinerja kedua dalam pendekatan balanced scorecard yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Aspek pelanggan dalam hal ini adalah konsumen akhir. Beberapa indicator yang menjadi tolok ukur dalam aspek pelanggan yaitu pangsa pasar, kepuasan pelanggan, kemampuan perusahaan mempertahankan pelanggan lama, kemampuan menarik pelanggan baru dan pelanggan yang menguntungkan. Namun di dalam penelitian ini penulis hanya menyajikan data-data yang berhubungan dengan pangsa pasar, tingkat kepuasan pelanggan dan tingkat kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan lamanya. Sejak perusahaan berdiri pangsa pasar yang dijadikan target adalah Jakarta. PT. US Freight Services merupakan jasa freight forwarding yang lebih banyak melakukan pengiriman eksport khususnya ke Negara Amerika dan Canada untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. a. Tingkat Kepuasan Pelanggan Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada para pelanggan PT. US Freight Services untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap kualitas yang diberikan oleh PT. US Freight Services dan mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Analisa kuesioner dilakukan terhadap 25 pelanggan yang tersebar di Jakarta. Ada tiga hal yang menjadi tolok ukur dalam mengukur tingkat kepuasan pelanggan, yaitu atribut jasa perusahaan, citra serta hubungan dengan

27 68 pelanggan. Atribut jasa menyangkut kualitas jasa yang di tawarkan, tingkat kepuasan pelanggan atas jasa yang di tawarkan, serta kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Setiap pertanyaan yang diajukan terdiri dari lima kategori jawaban, yaitu pilihan 1 berarti sangat tidak puas, pilihan 2 berarti tidak puas, pilihan 3 berarti cukup puas, pilihan 4 berarti puas dan pilihan 5 berarti sangat puas. TABEL 4.8 Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Atribut Jasa No Uraian Nilai Total Bobot Rata Rata 1. Kepuasan konsumen dengan pelayanan yang diberikan perusahaan dari sebelum muatandan setelah muatan sampai tiba di tujuan 5 20% 13 52% 7 28% 0 0% 0 0% % 98 3,92 2. Kepuasan konsumen dengan kelengkapan jasa yang tersedia 4 16% 10 40% 11 44% 0 0% 0 0% % 93 3,72 3. Kepuasan konsumen dengan kesesuaian jasa yang di tawarkan dengan jasa yang diinginkan % 60% 20% % 0% 100% 4, ,88 JUMLAH Sumber : PT. US Freight Services

28 69 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Puas Puas Cukup Puas Tidak Puas Sangat tidak puas Kepuasan konsumen dengan pelayanan yang diberikan Kepuasan konsumen dengan jasa yang tersedia Kepuasan konsumen dengan kesesuaian jasa yang di tawarkan Gambar 4.3 Diagram Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Atribut Jasa Secara keseluruhan persentase responden pelanggan yang menyatakan puas paling besar dalam hal tingkat kepuasan atas kesesuaian jasa yang di tawarkan dengan jasa yang diinginkan yaitu sebesar 60% (lihat tabel 4.8, mengenai data hasil kuesioner berdasarkan atribut jasa ) Data ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan dalam atribut jasa sudah baik meskipun masih ada beberapa pelanggan yang kurang merasa puas dengan kemampuan perusahaan dalam hal kualitas dan hal-hal lain yang berhubungan jasa. Dari tabel diatas juga terlihat bahwa 44% dari pelanggan cukup puas dengan kelengkapan jasa yang tersedia. Artinya perusahaan harus masih menambah kelengkapan jasa yang diinginkan pelanggan. Selain kuesioner kepuasan pelanggan berdasarkan atribut jasa, berikut ini perusahaan akan mengadakan kuesioner kepuasan pelanggan berdasarkan hubungan dengan pelanggan, yaitu menyangkut kemudahan dalam menghubungi

29 70 dan berkonsultasi dengan karyawan berkenaan dengan masalah yang sudah dihadapi, kemampuan dan pengetahuan karyawan dalam memberikan pelayanan, keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan. Setiap pertanyaan yang diajukan diberi nilai dari 1 yang berarti sangat tidak puas sampai dengan terakhir 5 yang berarti sangat puas. TABEL 4.9 Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Hubungan Dengan Pelanggan No Uraian Nilai Total Bobot Rata Rata 1. Kecakapan karyawan dalam memberikan pelayanan yang cepat 3 12% 14 56% 8 32% % % 95 3,80 % 2. Kemampuan karyawan dalam menanggapi kebutuhan pelanggan 0 0% 8 32% 13 52% 4 16 % 0 0% % 79 3,16 3. Keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan 2 8% 10 40% 12 48% % % 88 3,52 % JUMLAH ,49 Sumber : PT. US Freight Services Jakarta

30 71 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Puas Puas Cukup Puas Tidak Puas Sangat tidak puas Kecakapan karyawan dalam memberikan pelayanan yang cepat Kemampuan karyawan dalam menanggapi kebutuhan pelanggan Keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan Gambar 4.4 Diagram hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Hubungan Dengan Pelanggan Persentase terbesar sebanyak 56% responden menyatakan puas atas kecakapan karyawan dalam memberikan pelayanan yang cepat di susul responden yang merasa cukup puas atas kemampuan karyawan menanggapi kebutuhan pelanggan sebesar 52% (lihat tabel 4.9, mengenai data hasil kuesioner kepuasan pelanggan berdasarkan hubungan dengan pelanggan) yang menunjukkan bahwa sebenarnya pelanggan sudah puas dengan pelayanan yang diberikan perusahaan, tetapi tetap harus ditingkatkan dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Tidak dapat di pungkiri bahwa pada saat ini kecakapan dan keramahan pegawai menghadapi pelanggan sangat mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan dan juga penilaian pelanggan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan pertimbangan ini, maka perusahaan harus mengambil langkah-

31 72 langkah dalam rangka peningkatan mutu karyawan yang akan dibicarakan lebih lanjut dalam perspektif belajar dan bertumbuh. Kuesioner terakhir yang akan di lakukan perusahaan kepada responden adalah menilai kepuasan pelanggan berdasarkan citra perusahaan,mengenai kualitas jasa dan harga yang kompetitif. b. Kemampuan Perusahaan mempertahankan Pelanggan Lama dan Menarik Pelanggan Baru Setelah mengetahui tingkat kepuasan konsumen pelanggan PT. US Freight Services, maka pada bagian ini akan di bahas lebih lanjut mengenai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan lamanya. Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggannya ini memang bukanlah semata-mata disebabkan karena tingkat kepuasan yang tinggi, tapi melainkan juga di pengaruhi oleh berbagai faktor lainnya. Perusahaan berusaha untuk tetap mempertahankan kualitas jasa yang terbaik untuk dapat mempertahankan pelanggan lama, dengan kualitas jasa yang baik akan membuat kepuasan pelanggan terpenuhi, diharapkan juga dapat menarik minat dari pelanggan lainnya untuk dapat menjadi pelanggan perusahaan, selain itu harga kompetitif yang di berikan perusahaan kepada pelanggan juga sangat mempengaruhi pelanggan untuk tetap bertahan. PT. US Freight Services dengan seluruh keunggulannya berusaha untuk menarik pelanggan baru melalui peningkatan promosi. Perusahaan juga menjalin hubungan baik dengan Shipping lines company untuk mempertahankan kualitas jasa.

32 73 TABEL 4.10 Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Citra Perusahaan Dimata Pelanggan No Uraian Nilai Total Bobot Rata Rata 1. Perusahaan memberikan yang terbaik dalam kualitas jasa 2 8% 9 36% 12 48% 2 8% 0 0% % 86 3,44 2. Perusahaan memberikan harga yang bersaing dengan perusahaan lain 2 8% 12 48% 8 32% 3 12% 0 0% % 88 3, ,48 JUMLAH Sumber : PT. US Freight Services 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Puas Puas Cukup Puas Tidak Puas Sangat tidak puas Perusahaan memberikan kualitas jasa yang terbaik Perusahaan memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggan Gambar 4.5 Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Citra Perusahaan Dimata Pelanggan

33 74 Secara garis besar, perusahaan harus mengetahui citra perusahaan dimata pelanggannya. Hal ini nantinya akan memudahkan perusahaan dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya yang harus diambil untuk mempertahankan pelanggan yang selama ini memang selalu memilih PT. US Freight Services sebagai perusahaan jasa international Freight Forwarding. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat 48% dari responden pelanggan kepada PT. US Freight Services merasa puas dan yakin bahwa perusahaan memang memberikan yang terbaik dalam kualitas jasa dan juga dalam memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggan. Keduanya merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dan harus dipertahankan, sehingga perusahaan juga diharapkan dapat mempertahankan pelanggan lama dan menarik pelanggan yang baru. 3.Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif yang ketiga untuk mengukur kinerja perusahaan menurut balanced scorecard adalah berdasarkan kinerja proses bisnis internal di bagi dalam dua pendekatan pertama yang merupakan pendekatan tradisional berusaha untuk mengawasi dan memperbaiki proses bisnis internal yang sudah ada saaat ini, sedangkan pendekatan yang kedua disebut juga dengan pendekatan balanced scorecard yang memperlihatkan semua proses yang di perlukan untuk menunjang keberhasilan strategi perusahaan. Komponen yang diperhatikan dalam mengukur kinerja proses bisnis internal dengan balance scorecard adalah ketepatan penyelesaian suatu tugas dan memelihara ketepatan waktu pengiriman.

34 75 a. Ketepatan Penyelesaian Suatu Tugas Waktu merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Proses ini berkaitan dengan pemanfaatan waktu yang efektif dalam penyelesaian tugas pada waktunya. Dalam hal ini ukuran yang digunakan adalah Manufacturing Cycles Efficiency (MCE) dengan rumus sebagai berikut : MCE = Processing Time Throughput Time Throughput Time : Waktu inspeksi + Proses + Pemindahan + penyimpanan Pada transaksi yang dilakukan oleh PT. US Freight Services, data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Waktu yang digunakan karyawan untuk pemrosesan instruksi pengapalan dari pihak konsumen dan melakukan proses booking ke pelayaran/shipping adalah 1 jam. Waktu karyawan menerima delivery order dari pelayaran untuk di lanjutkan ke konsumen untuk memperoleh peti kemas yang di muat untuk barang eksport kirakira 0,5 jam. Waktu yang digunakan karyawan bagian document untuk menerima document dan mengeluarkan surat bukti pengangkutan barang eksport atau Bill Of Lading dan selanjutnya diproses karyawan bagian accounting untuk input ongkos angkut

35 76 pengiriman barang eksport untuk di tagihkan ke pihak eksportir/pelanggan adalah 1 hari ( 24 jam). Efisiensi waktu transaksi : 1 jam MCE= 1 jam jam + 24 jam = 0,039 Dalam perhitungan waktu pemrosesan, jika rasio yang dihasilkan mendekati 1 menunjukkan semakin tingginya tingkat koefisien dalam melakukan proses transaksi. Sebaliknya jika rasio menunjukkan angka kurang 1 menunjukkan tingkat koefisien yang semakin rendah dalam melakukan proses transaksi. Dalam hal ini PT. US Freight Services mencapai angka 0,039, hal ini menunjukkan bahwa tingkat koefisien PT. US Freight Services dalam melakukan penyelesaian suatu tugas masih rendah. b. Memelihara Ketepatan Waktu Pengiriman Sasaran strategis yang kedua adalah dengan memelihara ketepatan waktu pengiriman. Selain ketepatan penyelesaian suatu tugas, hal yang tidak kalah penting bagi perusahaan adalah memelihara ketepatan waktu pengiriman. Pelanggan tentunya mengharapkan barang yang dikirim sampai ditempat tujuan dengan aman dan tepat waktu. Untuk itu perusahaan senantiasa berusaha agar dapat memelihara ketepatan waktu pengirimannya sesuai dengan kesepakatan

36 77 dengan pelanggan. Ukuran hasil dari sasaran strategis memelihara ketepatan waktu pengiriman adalah laporan status pengiriman. Ukuran pemicu kerjanya adalah kecepatan dan ketepatan dalam penanganan kiriman. Inisiatif strategi yang gunakan guna memelihara ketepatan waktu pengiriman adalah melalui penanganan kiriman secara professional sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku. Untuk perusahaan jasa international freight forwarding, biasanya pengiriman barang sudah ditentukan waktu barang tiba di tujuan, apabila ada barang yang tidak sesuai jadwal pengiriman di karenakan keterlambatan dari pihak shipping company karena berbagai kendala seperti : Force majeure, kerusakan mesin kapal, connecting vessel atau kapal pengangkut telat sandar dan yang terakhir bisa karena kapal yang karam. Kendala keterlambatan pengiriman sangat jarang sekali terjadi, dan biasanya perusahaan shipping lines menanggung biaya apabila sampai terjadi keterlambatan pengiriman barang tersebut. Divisi Operational akan memberikan laporan status pengiriman kepada pelanggan atau customer mengenai status kedatangan barang di tujuan dan penerimaan barang hingga selsesai di terima pembeli barang ditujuan. 4.Perspektif Belajar dan Bertumbuh Agar seluruh proses yang ada dalam perspektif-perspektif sebelumnya dapat dicapai dan strategi perusahaan dapat tercapai dengan baik, maka perlu

37 78 didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang ada didalam perusahaan itu sendiri. Pada perspektif belajar dan bertumbuh terdapat tiga hal yang menjadi tolak ukur yaitu kemampuan pegawai, system informasi dan motivasi, kekuasaaan serta keselarasan manajemen perusahaan. Di dalam perspektif keempat ini yang perlu dilihat adalah kemampuan perusahaan dalam mengembangkan kegiatannya. a.kemampuan Pegawai Bagi perusahaan sumber daya manusia memegang peranan yang paling penting, sehingga untuk mencapai hasil yang maksimal karyawan perlu mendapat prioritas dalam pembinaan dan pengembangan secara terus menerus serta terencana. Dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia, yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut : 1.Pendidikan Karyawan Perusahaan memberikan berbagai jenis pelatihan secara rutin kepada karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, seperti kursus dan pendidikan yang dilakukan melalui lembaga lembaga pendidikan baik formal maupun informal, job training untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja serta penyeragaman standar, system dan metode kerja karyawan dan rapat kerja serta seminar untuk keputusan pelaporan aktivitas yang dilakukan perusahaan yang juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi antar karyawan yang ikut serta didalam rapat. Seminar sendiri dilakukan khusus untuk pelatihan subyek atau hal-hal yang penting untuk diketahui oleh karyawan-karyawan tertentu sesuai dengan keahlian yang di miliki oleh mereka.

38 79 2.Uraian tugas dan tanggung jawab Untuk menyamakan standar mutu pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan. Maka setiap pimpinan dan karyawan didalam perusahaan diberikan batas-batas berupa uraian tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap orang. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab ini akan dinilai setiap pertengahan dan akhir tahun berjalan. 3.Promosi Promosi diberikan kepada karyawan yang memenuhi syarat sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan. Tentu saja promosi yang diberikan ini tidak terlepas dari hasil penilaian yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang bersangkutan. 4. Kesejahteraan dan Penghargaan Perusahaan juga mendukung kesejahteraan karyawan yang berlaku umum seperti gaji, tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya dan cuti sesuai ketentuan yang ada dalam perusahaan. Khusus kepada karyawan yang berprestasi perusahaan akan memberikan bonus yang besarnya akan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing karyawan. Salah satu penilaian yang bersifat umum yang diambil dalam hal kemampuan pegawai adalah tingkat kepuasan karyawan yang bekerja di PT. US Freight Services. Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan didalam perusahaan, dilakukan survey dengan menggunakan analisa kuesioner terhadap karyawan. Analisa kuesioner ini di lakukan terhadap 20 karyawan dan hasilnya

39 80 diharapkan dapat mewakili penilaian seluruh karyawan perusahaan. Setiap jawaban dari kuesioner diberikan nilai, yaitu mulai dari nilai 1 yang berarti sangat tidak puas, pilihan 2 berarti tidak puas, pilihan 3 berarti cukup puas, pilihan 4 berarti puas dan pilihan 5 berarti sangat puas. Tabel 4.11 Data Hasil Kuesioner Tingkat Kepuasan Karyawan NO URAIAN NILAI TOTAL Bobot Rata Rata 1. Kepuasan karyawan dengan sistem kenaikan gaji yang ditetapkan oleh perusahaan 0 0% 2 10% 6 30% 10 50% 2 10% % 48 2,40 2. Komunikasi yang baik antar rekan kerja dan atasan membuat karyawan seneng bekerja 0 0% 4 20% 5 25% 6 30% 5 25% % 48 2,40 3. Ketenangan dan kenyamanan karyawan dalam bekerja 0 0% 7 35% 8 40% 3 15% 2 10% % 60 3,00 4. Dukungan atasan dalam menyelesaikan masalah menjadikan suasana kerja lebih baik 5 25% 3 15% 6 30% 3 15% 3 15% % 64 3,20 5. Kepuasan karyawan atas pembagian tugas yang ditetapkan oleh perusahaan 2 10% 4 20% 6 30% 3 15% 0 25% % 50 2,50 JUMLAH ,70 Sumber : PT. US Freight Services

40 81 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Puas Puas Cukup Puas Tidak Puas Sangat tidak puas kepuasan karyawan dengan sistem kenaikan gaji komunikasi yang baik antara rekan kerja dan atasan ketenangan dan kenyamanan dalam bekerja Dukungan atasan dalam menyelesaikan masalah Kepuasan karyawan atas pembagian tugas Gambar 4.6 Diagram Data Hasil Kuesioner Tingkat Kepuasan Karyawan Dari hasil kuesioner responden yang menyatakan tidak puas berjumlah paling tinggi yaitu sebesar 50% dalam hal sistem kenaikan gaji yang telah ditetapkan oleh perusahaan ( lihat tabel 4.1 1, mengenai data hasil kuesioner tingkat kepuasan karyawan). Selain itu, sistem komunikasi antar rekan kerja dan atasan sebesar 30% menyatakan tidak puas yang dampaknya juga membuat karyawan merasa tidak puas atas dukungan dari atasan. Secara keseluruhan dari hasil kuesioner ini menunjukkan bahwa kinerja PT. US Freight Services apabila dilihat dari aspek kepuasan karyawan dapat dikatakan belum dapat memuaskan keinginan pegawai. Namun walaupun demikian kinerja ini tetap harus ditingkatkan agar perusahaan juga dapat meningkatkan usaha dan pelayanannya.

41 82 b.kemampuan Sistem Informasi Untuk pengembangan informasi dalam perusahaan, PT. US Freight Services pada saat ini menggunakan sistem freight yaitu sistem yang dirancang dan di modifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan jasa bidang Freight Forwarding. Dengan sistem komputerisasi tersebut diharapkan agar data-data yang diperlukan oleh karyawan dengan cepat dapat diperoleh dan tidak memakan waktu yang lama. Sistem Freight ini merupakan suatu aplikasi untuk pemakai computer (Client) yang digunakan untuk mengakses, menyebarkan dan mengatur informasi melalui network. Untuk mendukung jaringan komunikasi ini PT. US Freight Services menggunakan satu unit perangkat keras mesin computer sebagai server serta di tunjang dengan beberapa perangkat keras mesin computer sesuai dengan kebutuhan perusahaan. c.motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan Untuk mengetahui tingkat motivasi, pemberdayaan dan keselarasan didalam perusahaan, maka dilakukan survey dengan tetap menggunakan analisa kuesioner terhadap karyawan yang bekerja di PT. US Freight Services, sebanyak 20 orang. Setiap pertanyaan yang diajukan dengan lima kategori jawaban, yaitu mulai nilai 1 yang berarti sangat tidak puas sampai dengan nilai 5 yang berarti sangat puas.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat PT. Itochu Logistics Indonesia Itochu Logistics Indonesia dibentuk pada tahun 2002, menyediakan solusi logistik sepenuhnya untuk pelanggan dan mengurus

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT GHINA ANUGERAH LESTARI merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi (Freight Forwarder) di Jakarta yang melayani jasa pengiriman barang

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN. PADA PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk CABANG CILEUNGSI : SAINA PRADESTY NPM : FAKULTAS : EKONOMI

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN. PADA PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk CABANG CILEUNGSI : SAINA PRADESTY NPM : FAKULTAS : EKONOMI ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD PADA PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk CABANG CILEUNGSI NAMA KELAS : SAINA PRADESTY : 3EB01 NPM : 21209410 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

Direktur. Bagian Personalia

Direktur. Bagian Personalia Lampiran Direktur Bagian Akuntansi Bagian Pembelian Bagian Personalia Bagian Pabrik Bagian Pemasaran Sub. Bag. Akuntansi Umum Sub. Bag. Produksi Sub. Bag. Adm. Penjualan Sub. Bag. Biaya Sub. Bag. Gudang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Singkat Balanced Scorecard Konsep Balanced Scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan BAB 4 PEMBAHASAN Penilaian kinerja ialah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukkan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dan sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Visi, misi, dan strategi yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE PT. ANUGERAH MANDIRI INTERNASIONAL TRANS

COMPANY PROFILE PT. ANUGERAH MANDIRI INTERNASIONAL TRANS COMPANY PROFILE PT. ANUGERAH MANDIRI INTERNASIONAL TRANS Graha Anugerah-Jl.Perak Timur 110 Surabaya JawaTimur Telp. (031) 3538029 / 30 Fax (031) 3538032 E-mail : info@amintrans.com / traffic@amintrans.com

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara NERACA KONSOLIDASI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA KETERANGAN 2006 2007 2008 AKTIVA AKTIVA TETAP (NETTO) 2,482,713,066,583 2,518,816,537,493 2,492,265,069,386 Aktiva Tetap (Bruto) 3,348,544,604,735

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Metode pengukuran kinerja di PT Tera Data Indonusa Selama ini PT. Tera Data Indonusa mengukur kinerja dengan melakukan analisis terhadap laporang keuangannya dan membandingkannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. FREIGHT SOLUTION INDONUSA merupakan suatu perusahaan Jasa PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang bergerak di bidang Jasa Pengangkutan Barang atau disebut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 2.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan PT. DMR adalah salah satu dari anak perusahaan PT. SSU. PT. SSU adalah perusahaan yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

memberikan harga yang terjangkau, murah tapi berkualitas, pemberian discount, hadiah berupa uang tunai maupun barang elektronik dalam pembelian barang

memberikan harga yang terjangkau, murah tapi berkualitas, pemberian discount, hadiah berupa uang tunai maupun barang elektronik dalam pembelian barang 51 terkenal dengan nama Indoprima Group. Mempunyai pabrik besar dan lengkap yang sudah berstandart internasional. Produknya bervariasi, sehingga dalam mempertahankan segmen pasar yang sudah dimiliki agar

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

BAB 3 Sistem Berjalan

BAB 3 Sistem Berjalan BAB 3 Sistem Berjalan 3.1 Sejarah Perusahaan PT LINTAS BAHARI NUSANTARA PT. Lintas Bahari Nusantara berdiri pada tahun 2003 yang bertempat di Jl. Pinisi Raya 2, Sunda Kelapa Ancol (Jakarta Utara). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2%

BAB V ANALISA DATA. Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2% BAB V ANALISA DATA 5.1 Perspektif Keuangan Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2% yang diperoleh dari kuesioner perbandingan berpasangan untuk mencari tingkat kepentingan dari perspektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1995, sebuah perusahaan dengan fokus usaha di bidang Freight Forwarding yang beralamat di JL.Yos Sudarso Kav.89 Boulevard

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530, 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Samsung Electronics Indonesia didirikan pada tanggal 14 agustus 1991 dengan membentuk 2 divisi yaitu:

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil simpulan atas masalah yang telah diidentifikasi sebagai berikut: 1. Selama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Biaya Kualitas Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya kualitas adalah sebagai berikut : Biaya

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kerjasama operasional antara PT. Tetra Perdana dan PT. Megamas Arwana Service

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kerjasama operasional antara PT. Tetra Perdana dan PT. Megamas Arwana Service BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan PT. Tetra Transport Exspeedy merupakan pengembangan usaha di bidang jasa expedisi/jasa kurir PT. Tetra Perdana.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK ANALISIS KINERJA PT WOTRACO BALI RAYA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK ANALISIS KINERJA PT WOTRACO BALI RAYA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK ANALISIS KINERJA PT WOTRACO BALI RAYA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Produktivitas Yang diampu oleh Danang Triagus Setiyawan ST, MT Oleh : Dedi

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

Contoh : (200) (250) 2.550

Contoh : (200) (250) 2.550 Rasio Profitabilitas Pengertian Rasio Profitabilitas Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik ditandai dengan semakin meningkatnya kegiatan perdagangan, baik. mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakan roda

BAB I PENDAHULUAN. baik ditandai dengan semakin meningkatnya kegiatan perdagangan, baik. mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakan roda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi, apabila membicarakan mengenai perekonomian dunia maka tidak akan terlepas dari kegiatan perdagangan. Perekonomian yang baik ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah perusahaan Sun Pacific dibangun sejak tahun 2001. dan telah bertumbuh menjadi terencana, aktif, ahli, dan lebih secara

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 berikut adalah kerangka pemikiran penelitian pada PT. XYZ: Analisa Bisnis Pada PT. XYZ Perumusan Masalah Pengumpulan data dengan: - Kuesioner

Lebih terperinci

PENILAIAN BISNIS PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK, PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK, DAN PT RIMO CATUR LESTARI TBK TAHUN

PENILAIAN BISNIS PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK, PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK, DAN PT RIMO CATUR LESTARI TBK TAHUN PENILAIAN BISNIS PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK, PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK, DAN PT RIMO CATUR LESTARI TBK TAHUN 2009-2011 Oleh: Soraya Imaniar N. H. (26210661) Pembimbing: Agustin Rusiana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan kebutuhan mereka. Negara kita adalah salah satu dari Negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan kebutuhan mereka. Negara kita adalah salah satu dari Negara-negara di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi atau perdagangan bebas sekarang ini transaksi kegiatan eksport import merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang penting bagi suatu Negara,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Informasi Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT Mulia Dharma Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2009

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Balanced Scorecard

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Balanced Scorecard Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 183-189 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB IV RASIO KEUANGAN

BAB IV RASIO KEUANGAN BAB IV RASIO KEUANGAN 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) A. Rasio Lancar (Current Ratio) Aktiva Lancar Current Ratio = -------------------------- Hutang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan. informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan. informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (http://pasca-unsoed.or.id/adm/data/256,3,pengertian

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Inti Duta Dwitama Transindo adalah perusahaan yang dapat memberikan jasa pelayanan/pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan freight forwarding adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sebagai penyedia jasa logistik pihak ketiga (third party logistics),freight

Lebih terperinci

Analisa Laporan keuangan

Analisa Laporan keuangan Laporan keuangan Analisa Laporan keuangan Minggu ke -2 By : Bambang Wahyudi Wicaksono Laporan keuangan diumumkan secara periodik untuk menyediakan informasi mendasar tentang kinerja keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dari satu tempat ke tempat yang lain sesuai dengan tujuan masing-masing

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dari satu tempat ke tempat yang lain sesuai dengan tujuan masing-masing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi adalah salah satu sarana yang banyak dibutuhkan oleh individu untuk menunjang kelancaran aktivitas mereka untuk mengantarkan mereka dari satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus, adalah jenis penelitian yang merinci

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII : PRESENTASI VIII : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN UTAMA : RASIO KEUANGAN INFORMASI KEUANGAN SELURUH INFORMASI YANG SECARA SIGNIFIKAN MENGANDUNG DAN MENGEDEPANKAN ASPEK-ASPEK KEUANGAN DENGAN TUJUAN UNTUK

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x I. PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penelitian.. 5 1.4

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN II.1 Kinerja Keuangan II.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di bidang keuangan ( Munawir,

Lebih terperinci

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR 26 III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Lokasi, Waktu dan Pembiayaan 1. Lokasi Kajian Kajian tugas akhir ini dengan studi kasus pada kelompok Bunga Air Aqua Plantindo yang berlokasi di Ciawi Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan Analisa Rasio Keuangan Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau atau indeks, yang menghubungkan

Lebih terperinci

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS * Siti Dwi Lazuardi, **Firmanto Hadi. *Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan ** Staff Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan Transportasi Laut - Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian yang begitu pesat menampilkan Indonesia menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal ini tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Pemajakan PPh Pasal 23 atas Transaksi Pemakaian Jasa Trucking Selama Ini Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan yang bergerak dalam pengurusan

Lebih terperinci