PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI KUBIK KOFFIE PADANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI KUBIK KOFFIE PADANG"

Transkripsi

1 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI KUBIK KOFFIE PADANG Vionny Ocktavia Azhari 1, Dahnil Johar 2, Lindawati 3 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta vionny.ocktavia@yahoo.com, johardahnil@gmail.com, linda@yahoo.co.id Abstract This research aims to indentify the influence of store atmosphere on consumer purchase intention in Kubik Koffie Padang. The analysis technique used is multiple linear regression analysis. This research is a quantitative study in which the primary data collected through questionnaires distrbuted to the 100 respondents. The result of this research found that: store exterior has positive and significant influence on consumer purchase intention in Kubik Koffie Padang, general interior has positive and significant influence on consumer purchase intention in Kubik Koffie Padang, store layout has positive and significant influence on consumer purchase intention in Kubik Koffie Padang, and interior display has positive and significant influence on consumer purchase intention in Kubik Koffie Padang. Key Words: Store Exterior, General Interior, Store Layout, Interior Display, and Consumer Purchase Intention. PENDAHULUAN Latar Belakang Kondisi persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap pengusaha untuk mampu bersaing dan bertahan melawan pesaing. Persaingan yang semakin ketat menuntut para pengusaha untuk dapat menentukan strategi yang tepat dalam berkompetisi, yaitu untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang bervariasi. Pasar yang juga semakin dinamis, mengharuskan para pelaku bisnis untuk terus-menerus berimprovisasi dan berinovasi dalam mempertahankan para konsumennya. Saat ini, banyak sekali peluang bisnis yang dapat dibangun oleh para pengusaha, salah satunya adalah bisnis coffee shop. Bisnis ini mengalami peningkatan yang cukup pesat diberbagai daerah di Indonesia, termasuk salah satunya Kota Padang. Berikut ini adalah data jumlah Cafe dan Coffee Shop di Kota Padang: Tabel 1.1 Data Jumlah Cafe dan Coffee Shop di Kota Padang Tahun Jumlah Cafe dan Tahun Coffee Shop (Unit) (Jan-Mar) 105 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah cafe dan coffee shop di kota Padang setiap tahunnya. Melihat peningkatan jumlah cafe dan coffee 1

2 shop di kota Padang, maka jumlah pesaing juga akan ikut meningkat. Sehingga, para pengusaha harus cepat tanggap dalam memahami dan mencari tahu kebutuhan dan keinginan konsumen mereka. Para pengusaha harus memberikan sesuatu yang baru dan unik yang dapat menjadi ciri khas dari cafe maupun coffee shop yang akan dibangun agar nantinya dapat menarik minat konsumen. Di Kota Padang juga terdapat beberapa coffee shop yang suka dikunjungi oleh masyarakat Kota Padang, salah satunya adalah Kubik Koffie yang berada di jalan Olo Ladang No.12 Padang, Sumatera Barat. Awal berdirinya Kubik Koffie di Kota Padang adalah pada tanggal 23 Oktober Dari awal buka hingga sekarang Kubik Koffie memiliki banyak konsumen yang sering berkunjung. Berikut data jumlah pengunjung Kubik Koffie pada Tabel 1.2 di bawah ini: Tabel 1.2 Data Jumlah Pengunjung Kubik Koffie Periode Mei September 2015 Bulan Jumlah Pengunjung (Orang) Mei 3250 Juni 3480 Juli 3560 Agustus 4150 September 4600 Sumber: Kubik Koffie Padang Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung Kubik Koffie pada Bulan Mei hingga September 2015 mengalami peningkatan yang cukup baik. Ini menandakan bahwa minat konsumen untuk melakukan pembelian di Kubik Koffie selalu meningkat setiap bulannya. Walaupun memiliki banyak konsumen, Kubik Koffie juga memiliki banyak pesaing. Sehingga Kubik Koffie harus memberikan sesuatu yang unik yang berbeda dari para pesaing, salah satu contohnya adalah suasana toko (store atmosphere). Menurut Utami (2010), suasana toko (store atmosphere) merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, aroma secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam bentuk konsumen. Menurut Berman dan Evans (2001), Store Atmosphere memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana toko yang ingin diciptakan. Elemen-elemen tersebut terdiri dari Store Exterior, General Interior, Store Layout, dan Interior Display. Kubik Koffie memiliki konsep dan desain bangunan yang unik, yang membuat suasana Kubik Koffie terasa nyaman. Konsep yang dipilih oleh Kubik Koffie adalah outdoor, sehingga konsumen dapat menikmati kopi yang dihidangkan sambil menikmati suasana outdoor yang menarik. Kubik Koffie juga menyediakan ruangan indoor yang memakai pendingin ruangan, sehingga bagi konsumen yang tidak terlalu suka suasana outdoor dapat memilih ruangan indoor yang telah disediakan. Menu yang disediakan di Kubik Koffie juga beragam, seperti: kopi, chocolate, tea, dan aneka cake dan waffle. Para konsumen dapat memilih 2

3 menu yang sesuai selera dengan harga yang tidak terlalu mahal. Suasana toko (store atmosphere) yang menyenangkan dan nyaman yang disediakan Kubik Koffie tentunya akan menimbulkan keinginan bagi konsumen untuk membeli. Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian untuk memprediksi perilaku konsumen di waktu yang akan datang (Hasan, 2013). Bagi konsumen yang akan mengunjungi Kubik Koffie tentunya akan melihat tampilan luar tokonya terlebih dahulu, jika tampilan luar toko Kubik Koffie menarik maka konsumen akan tertarik atau berminat untuk masuk ke dalam Kubik Koffie. Konsumen juga bisa mendapatkan informasi dari orang lain mengenai Kubik Koffie dan mereka menyampaikan hal-hal positif mengenai Kubik Koffie, sehingga konsumen penasaran dan tertarik untuk mengunjungi Kubik Koffie. Konsumen juga mencari sedikit informasi tambahan sebelum konsumen mengunjungi Kubik Koffie. Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh Store Atmosphere (Suasana Toko) terhadap Minat Beli Konsumen di Kubik Koffie Padang. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan maka dapat diidentifikasi rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah store exterior berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang? 2. Apakah general interior berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang? 3. Apakah store layout berpengaruh positif Koffie Padang? 4. Apakah interior display berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh store exterior terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. 2. Untuk mengetahui pengaruh general interior terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. 3. Untuk mengetahui pengaruh store layout Koffie Padang. 4. Untuk mengetahui pengaruh interior display terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. 3

4 TINJAUAN PUSTAKA Minat Beli Menurut Hasan (2013) minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian untuk memprediksi perilaku konsumen di waktu yang akan datang. Menurut Kotler dan Keller (2012) indikator minat beli adalah melalui model stimulasi AIDA yang berusaha menggambarkan tahap-tahap rangsangan yang mungkin dilalui oleh konsumen terhadap suatu rangsangan tertentu yang diberikan oleh pemasar, yaitu sebagai berikut: a. Perhatian (Attention) Dalam tahap ini konsumen pernah mendengar mengenai perusahaan atau produk yang dikeluarkan perusahaan. Jadi dalam tahap ini konsumen telah mengenal produk karena sudah mendengar atau melihat promosi yang dilakukan perusahaan. Tahap ini juga ditandai dengan perhatian konsumen ketika melihat atau mendengar tentang promosi tersebut pertama kalinya. b. Minat (Interest) Minat konsumen timbul setelah mendapatkan dasar informasi yang lebih terperinci mengenai perusahaan atau produk. Pada tahap ini konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan karena promosi yang dilakukan perusahaan berhasil diterima oleh konsumen. c. Kehendak (Desire) Konsumen mempelajari serta berdiskusi tentang produk yang menyebabkan keinginan dan hasrat untuk membeli produk tersebut bertambah. Dalam tahapan ini konsumen maju satu tingkat dari sekadar tertarik akan produk. Tahap ini ditandai dengan hasrat yang kuat dari konsumen untuk membeli dan mencoba produk. d. Tindakan (Action) Melakukan pengambilan keputusan yang positif atas penawaran perusahaan. Pada tahap ini, konsumen yang sudah melihat atau mendengar tentang promosi produk tersebut dan telah melewati tahap desire benar-benar mewujudkan hasratnya untuk membeli produk. Store Atmosphere Store Atmosphere adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangiwangian untuk merangsang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang (Utami, 2010). Store Atmosphere memiliki elemenelemen yang semuanya berpengaruh terhadap 4

5 suasana toko yang ingin diciptakan. Berman dan Evans (2001) membagi elemen-elemen Store Atmosphere ke dalam empat elemen, yaitu store exterior, general interior, store layout, dan interior display. 1. Store Exterior (Bagian Luar Toko) Exterior adalah desain bagian paling luar. Exterior ini biasanya memberikan kesan pertama terhadap toko, karena bagian ini adalah yang pertama dilihat oleh pengunjung. Yang termasuk bagian dari store exterior adalah sebagai berikut: a. Storefront (Bagian Muka Toko), merupakan bagian muka toko atau depan toko meliputi kombinasi papan nama, pintu masuk, dan konstruksi bangunan. b. Marquee (Simbol), adalah suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo suatu toko. c. Entrance (Pintu Masuk), merupakan pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengundang konsumen untuk masuk melihat ke dalam toko dan juga mengurangi kemacetan lalu lintas keluar masuk konsumen. d. Display Window (Tampilan Jendela), tujuan dari display window adalah untuk mengidentifikasikan suatu toko dengan memajang barang-barang yang mencerminkan keunikan toko tersebut sehingga dapat menarik konsumen masuk. e. Height and Size Building (Tinggi dan Ukuran Gedung), adalah tinggi dan ukuran gedung dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut. f. Uniqueness (Keunikan) suatu toko bisa dihasilkan dari desain bangunan toko yang berbeda dari toko yang lainnya. g. Surrounding Area (Lingkungan Sekitar), keadaan lingkungan masyarakat disekitar suatu toko berada, dapat mempengaruhi citra toko. h. Parking (Tempat Parkir), merupakan hal yang penting bagi konsumen. Jika tempat parkir luas, aman, dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko, maka akan menciptakan atmosphere yang positif bagi toko tersebut. 2. General Interior (Bagian Dalam Toko) General Interior dari suatu toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual merchandising. General interior terdiri dari: a. Flooring (Lantai), merepukan penentuan jenis lantai, ukuran, desain, dan warna lantai sangat penting karena konsumen dapat mengembangkan persepsi mereka berdasarkan apa yang mereka lihat. b. Color and Lightening (Warna dan Pencahayaan), merupakan tata cahaya yang baik mempunyai kualitas dan warna yang dapat membuat suasana 5

6 yang ditawarkan terlihat lebih menarik, terlihat berbeda bila dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya. c. Scent and Sound (Aroma dan Musik), merupakan layanan yang digunakan untuk memberikan suasana yang lebih santai pada konsumen. d. Fixture (Penempatan), merupakan peralatan penunjang dan cara penempatan meja harus dilakukan dengan baik agar didapat hasil yang sesuai dengan keinginan. e. Wall Texture (Tekstur Tembok) dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat lebih menarik. f. Temperature (Suhu Udara) harus diatur dengan baik, agar udara dalam ruangan jangan terlalu panas atau dingin. g. Widht of Aisles (Lebar Gang), merupakan jarak antara meja dan kursi yang harus diatur sedemikian rupa agar konsumen merasa nyaman dan betah berada di toko. h. Dead Area, merupakan ruang di dalam toko dimana display yang normal tidak bisa diterapkan karena akan terasa janggal, misalnya: pintu masuk, toilet, dan sudut ruangan. i. Personel (Pramusaji) yang sopan, ramah, berpenampilan menarik, cepat, dan tanggap akan menciptakan citra perusahaan dan loyalitas konsumen. j. Price (Harga), pemberian harga bisa dicantumkan pada daftar menu yang diberikan agar konsumen dapat mengetahui harga dari makanan tersebut. k. Cash Refister (Kasir), pengelola toko harus memutuskan penempatan lokasi kasir yang mudah dijangkau oleh konsumen. l. Technology Modernization (Teknologi), pengelola toko harus dapat melayani konsumen secanggih mungkin. m. Cleanliness (Kebersihan) dapat menjadi pertimbangan utama bagi konsumen untuk makan di tempat tersebut. 3. Store Layout (Tata Letak Toko) Store Layout merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari jalan/gang di dalam toko yang cukup lebar yang memudahkan para konsumen untuk berlalu-lalang di dalamnya. Store Layout terdiri dari: a. Allocation of Floor Space for Selling, Merchandise, Personel and Customers Suatu toko pada umumnya terdiri dari beberapa ruangan yang menjadi satu atau beberapa ruangan yang besar. Ruangan yang ada tersebut harus dialokasikan untuk: selling space (penjualan), merchandise space (gudang), personal space (karyawan, dan costumer space (konsumen). b. Product Grouping (Pengelompokan Barang) 6

7 Barang yang dipajang dapat dikategorisasikan sebagai berikut: pengelompokan poduk fungsional, pengelompokan produk berdasarkan motivasi pembelian, pengelompokan produk berdasarkan segmen pasar, dan pengelompokan produk berdasarkan penyimpanan. c. Traffic Flow (Pola Arus Lalu Lintas) Traffic Flow dibagi menjadi dua dasar, yaitu: arus lalu lintas yang luas dan arus lalu lintas yang membelok. 4. Interior Display (Dekorasi Pemikat dalam Toko) Interior display merupakan tanda-tanda yang digunakan untuk memberikan informasi kepada konsumen untuk mempengaruhi suasana lingkungan toko, dengan tujuan utama untuk meningkatkan penjualan dan laba toko tersebut. Interior display terdiri dari: a. Theme Setting (Tema Khusus), merupakan tema dalam satu musim atau peringatan tertentu retailer dapat mendesain dekorasi toko atau ditetapkan untuk menarik perhatian konsumen. b. Racks and Cases (Rak dan Etalase), rak mempunyai fungsi utama untuk memajang dan meletakkan barang dagangan secara rapi. Case berfungsi untuk memajang barang yang lebih besar atau berat daripada barang di rak. c. Assortment Displays (Berbagai macam Display), merupakan bentuk interior displays yang digunakan untuk berbagai macam produk yang berbeda dan dapat mempengaruhi konsumen untuk merasakan, melihat, dan mencoba produk. d. Ensemble Displays, merupakan bentuk interior displays yang digunakan untuk satu stel produk yang merupakan gabungan dari bermacam produk. e. Posters, Signs, and Cards Display, merupakan tanda-tanda yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang lokasi barang di dalam toko. Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 : Store Exterior berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. H 2 : General Interior berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. H 3 : Store Layout berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. H 4 : Interior Display berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. 7

8 Kerangka Konseptual Gambar 1 Kerangka Konseptual Store Atmosphere (X) Store Exterior (X 1 ) General Interior (X 2 ) Store Layout (X 3 ) Interior Display (X 4 ) METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi berarti keseluruhan objek yang berupa kumpulan dari orang-orang, peristiwa atau kejadian, atau objek lain yang diharapkan dapat diteliti (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini populasinya adalah semua konsumen Kubik Koffie Padang. Sampel merupakan bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi, bila jumlah populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Minat Beli (Y) Untuk menentukan jumlah sampel yaitu dengan menggunakan rumus Sekaran (2006), yaitu: n = Jumlah variabel penelitian dikalikan 20. Jumlah variabel pada penelitian ini adalah 5. Maka, 5 dikali 20 didapatkan hasil 100. Jadi, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 responden. Definisi Operasional dan Variabel Minat Beli (Y) Minat Beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian untuk memprediksi perilaku konsumen di waktu yang akan datang (Hasan, 2013). Indikator minat beli adalah sebagai berikut (Kotler, 2012): perhatian (attention), minat (interest), kehendak (desire), tindakan (action). Store Atmosphere (X) Berman dan Evans (2001), membagi store atmosphere ke dalam empat elemen, yaitu: 1. Store Exterior (X 1 ) Store exterior adalah desain bagian luar toko. Exterior ini biasanya memberikan kesan pertama terhadap toko, karena bagian ini adalah yang pertama dilihat oleh pengunjung. Indikator yang digunakan untuk store exterior adalah sebagai berikut: bagian depan toko, papan nama atau logo toko, pintu masuk toko, bentuk 8

9 bangunan, lingkungan sekitar, dan tempat parkir. 2. General Interior (X 2 ) General interior adalah desain bagian dalam toko. General interior dari suatu toko dirancang untuk memaksimalkan visual merchandising. Indikator yang digunakan untuk general interior adalah sebagai berikut: lantai toko, pencahayaan toko, tekstur tembok, suhu udara, dead area, pramusaji, harga, kasir, teknologi, dan kebersihan toko. 3. Store Layout (X 3 ) Store layout merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari jalan/gang di dalam toko dan juga pengelola toko harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif mungkin. Indikator yang digunakan untuk store layout adalah sebagai berikut: kesesuaian pengalokasian ruangan, kesesuaian pengelompokkan produk, dan kesesuaian pengaturan pola sirkulasi jalan. 4. Interior Display (X 4 ) Interior display merupakan tanda-tanda yang digunakan untuk memberikan informasi kepada konsumen untuk mempengaruhi suasana lingkungan toko. Indikator yang digunakan untuk store layout adalah sebagai berikut: tema pada hari khusus, penyusunan rak dan etalase, dan penempatan poster atau gambar. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antar variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Untuk melihat pengaruh variabel store exterior, general interior, store layout, dan interior display terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang, maka digunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, dapat dilihat hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.21 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Terikat Konstanta dan Variabel Bebas Koefisien Regresi Signifikan Konstanta (a) 0,332 0,239 Store Exterior Minat Beli 0,238 0,015 (X 1 ) Konsumen General (Y) 0,286 0,014 Interior (X 2 ) Store Layout 0,173 0,021 (X 3 ) Interior 0,231 0,009 Display (X 4 ) F 44,172 0,000 R Square 0,650 (Sumber: data diolah, 2016) 9

10 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji f) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa F diperoleh sebesar 44,172 dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model penelitian tentang pengaruh store exterior, general interior, store layout, dan interior display terhadap minat beli konsumen adalah layak. Koefisien Determinan (R square) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa R square diperoleh sebesar 0,650 yang dapat diartikan bahwa store exterior, general interior, store layout, dan interior display mempengaruhi minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang sebesar 65%, sedangkan sisanya sebesar 35% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model penelitian ini. Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Koefisien regresi variabel store exterior (X 1 ) adalah 0,238 dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,015. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa store exterior berpengaruh signifikan Koffie Padang, sehingga H 1 dapat diterima. Koefisien regresi variabel general interior (X 2 ) adalah 0,286 dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,014. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa general interior berpengaruh signifikan Koffie Padang, sehingga H 2 dapat diterima. Koefisien regresi variabel store layout (X 3 ) adalah 0,173 dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,021. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa store layout berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang, sehingga H 3 dapat diterima. Koefisien regresi variabel interior display (X 4 ) adalah 0,231 dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,009. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa interior display berpengaruh signifikan Koffie Padang, sehingga H 4 dapat diterima. Pembahasan Pengaruh Store Exterior terhadap Minat Beli Konsumen Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa store exterior berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. Ini dapat memberikan makna bahwa jika di masa yang akan datang Kubik Koffie dapat lebih meningkatkan store exterior-nya dari kategori cukup baik menjadi lebih baik, maka hal tersebut akan dapat meningkatkan minat beli konsumen di Kubik Koffie. Pengaruh General Interior terhadap Minat beli Konsumen Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa general interior berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. Ini dapat 10

11 memberikan makna bahwa jika di masa yang akan datang Kubik Koffie dapat lebih meningkatkan general interior-nya dari kategori cukup baik menjadi lebih baik, maka hal tersebut akan dapat meningkatkan minat beli konsumen di Kubik Koffie. Pengaruh Store Layout terhadap Minat Beli Konsumen Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa store layout berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. Ini dapat memberikan makna bahwa jika di masa yang akan datang Kubik Koffie dapat lebih meningkatkan store layout-nya dari kategori cukup baik menjadi lebih baik, maka hal tersebut akan dapat meningkatkan minat beli konsumen di Kubik Koffie. Pengaruh Interior Display terhadap Minat Beli Konsumen Hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa interior display berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang. Ini dapat memberikan makna bahwa jika di masa yang akan datang Kubik Koffie dapat lebih meningkatkan interior display-nya dari kategori cukup baik menjadi lebih baik, maka hal tersebut akan dapat meningkatkan minat beli konsumen di Kubik Koffie. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. Store exterior berpengaruh signifikan Koffie Padang. 2. General interior berpengaruh signifikan Koffie Padang. 3. Store layout berpengaruh signifikan Koffie Padang. 4. Interior display berpengaruh signifikan Koffie Padang. Saran Saran yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Saran untuk Pemilik Kubik Koffie Dalam upaya meningkatkan minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang di masa yang akan datang, maka pemilik atau manager Kubik Koffie disarankan untuk lebih meningkatkan store atmosphere, yang terdiri dari store exterior, general interior, store layout, dan interior display. Karena hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa minat beli konsumen di Kubik Koffie Padang dipengaruhi oleh store exterior, 11

12 general interior, store layout, dan interior display. 2. Saran untuk Peneliti yang akan Datang a. Peneliti yang akan datang disarankan untuk menambah jumlah responden, karena pada penelitian ini responden yang digunakan masih sedikit sehingga belum menggambarkan populasi secara maksimal. b. Peneliti yang akan datang disarankan untuk dapat mengembangkan model penelitian ini dengan menambahkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.. Berman, B dan J. R. Evans. (2001). Retail Management: a Strategic approach (8thed) Uppersaddle River. Prectice Hall International, Inc. Budi Utomo, Sugiarto dan Hartono. (2014). Analisa Pengaruh Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, dan Store Atmosphere terhadap Minat Beli di Dream of Khayangan Art Resto Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol.2 No.1. Desi, Maria, dan Azis. (2014). Analisis Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen pada Pizza Hut Semarang. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang. Ferdinand, Agusty. (2002). Pengembangan Minat Beli Merek Ekstensi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasan, Ali. (2013). Marketing dan Kasus- Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS. Julianti, Nuridja, dan Meitriana. (2014). Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) terhadap Minat Beli Konsumen pada Toserba Nusa Permai di Kecamatan Nusa Penida. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.4 No.1. Kotler, Philip dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas, Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Indeks. Lamb, W. Hair dan Mc. Daniel, Carl. (2001). Pemasaran, Buku Satu, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Levy, Michael & Weitz, Bortom A. (2001). Retailing Management. USA: Richard D Irwin, Inc. Resty, Meldarianda dan Henky. (2010). Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen pada Resort Cafe Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol.17, No.2, Hal Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. 12

13 Sutisna dan Parwitra. (2009). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Utami, Christina Widya. (2010). Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Modern. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Store Atmosphere Store atmosphere adalah suasana toko yang sangat berpengaruh bagi sebuah toko untuk membuat pelanggan merasa betah dan nyaman memilihmilih jenis

Lebih terperinci

PENGARUH DESAIN ATMOSFER TOKO TERHADAP TANGGAPAN EMOSIONAL KONSUMEN ABSTRAK

PENGARUH DESAIN ATMOSFER TOKO TERHADAP TANGGAPAN EMOSIONAL KONSUMEN ABSTRAK PENGARUH DESAIN ATMOSFER TOKO TERHADAP TANGGAPAN EMOSIONAL KONSUMEN Mohammad Najib najib_muhammad@rocketmail.com Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengajukan pertanyaan pada responden. Metode survei dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengajukan pertanyaan pada responden. Metode survei dalam 36 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui survei, yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada responden. Metode survei dalam penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha dewasa ini terasa semakin ketat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha dewasa ini terasa semakin ketat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dunia usaha dewasa ini terasa semakin ketat seiring dengan mulai stabilnya perekonomian Indonesia setelah bertahun-tahun ditimpa krisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata atau tourism secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 (www.about;retail 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30  (www.about;retail 8/10/2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman keberadaan bisnis eceran ditengahtengah masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan dalam pola

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Store Atmosphere 2.1.1 Pengertian Store Atmosphere Store Atmosphere merupakan penciptaan suasana toko melalui visual, penataan, cahaya, musik dan aroma yang dapat menciptakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di Mulia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di Mulia BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir, III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK ABSTRAK Clara Meirista Email: Clarameirista@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis moneter melanda Indonesia di akhir tahun 1997, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis moneter melanda Indonesia di akhir tahun 1997, yang kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada saat krisis moneter melanda Indonesia di akhir tahun 1997, yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi, perekonomian Indonesia banyak tertolong

Lebih terperinci

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BONG KOPITOWN. Maria Stefany Harsono. C. Handoyo Wibisono. Program Studi Manajemen

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BONG KOPITOWN. Maria Stefany Harsono. C. Handoyo Wibisono. Program Studi Manajemen PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BONG KOPITOWN Maria Stefany Harsono C. Handoyo Wibisono Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini belum juga menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini belum juga menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini belum juga menunjukkan kemajuan yang lebih baik dalam usaha pemulihan keadaan perekonomian saat ini. Hal ini mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha kuliner di Indonesia berlangsung sangat cepat, meskipun sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang terjadi dalam dunia perekonomian di Indonesia saat ini menjadi semakin ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Daryanto (2011) mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam

BAB II KERANGKA TEORI. Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori teori yang mendukung permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Utami (2010:98) Suasana Toko (Store Atmosphere) merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Utami (2010:98) Suasana Toko (Store Atmosphere) merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori tentang Store Atmosphere 2.1.1 Pengertian Store Atmosphere Menurut Utami (2010:98) Suasana Toko (Store Atmosphere) merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti

Lebih terperinci

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN Ayu Purwaningsih Manajemen UrwaayuBi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari suasana

Lebih terperinci

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian I. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Solomon (2000), perilaku konsumen adalah studi yang meliputi proses ketika individu atau kelompok tertentu membeli,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang tidak menentu yang diakibatkan dampak dari krisis moneter beberapa tahun lalu. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Usaha : Siete Cafe & Garden Tahun Berdiri : Mei 2012 Alamat : Jalan Sumur Bandung No. 20 Telepon : 022-2500453 Jam Operasi :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan berbagai barang konsumsi sehari-hari, mengalami. peningkatan dalam waktu-waktu belakangan ini.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan berbagai barang konsumsi sehari-hari, mengalami. peningkatan dalam waktu-waktu belakangan ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan berbagai barang konsumsi sehari-hari, mengalami peningkatan dalam waktu-waktu belakangan ini. Karena itu, konsumen membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Schiffman dan Kanuk (dalam Nitisusastro, 2013: 31), dalam bukunya

BAB II KERANGKA TEORI. Schiffman dan Kanuk (dalam Nitisusastro, 2013: 31), dalam bukunya 7 BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Schiffman dan Kanuk (dalam Nitisusastro, 2013: 31), dalam bukunya yang berjudul Consumer Behaviour, menyatakan batasan perilaku

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tersebut adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere dan Store

BAB V PENUTUP. tersebut adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere dan Store BAB V PENUTUP Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Bab ini berisikan keterbatasan penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kata atmosphere, berasal dari bahasa Inggris yang berarti suasana. Secara umum, pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat pariwisata yang menarik. Berdasarkan data. Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, hingga bulan September 2011 sudah

BAB I PENDAHULUAN. tempat pariwisata yang menarik. Berdasarkan data. Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, hingga bulan September 2011 sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan kota pariwisata yang didalamnya terdapat berbagai tempat pariwisata yang menarik. Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota

Lebih terperinci

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, eraglobalisasi memperluas pasar produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung saat ini terkenal dengan sebagai salah satu kota wisata yang sangat digemari oleh para wisatawan baik itu turis lokal maupun mancanegara, hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri makanan dan minuman merupakan industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Data dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan industri makanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan oleh perusahaan. Tujuan pemasaran bukan hanya untuk mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan oleh perusahaan. Tujuan pemasaran bukan hanya untuk mengetahui BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering dipandang sebagai suatu tugas untuk menciptakan, mempromosikan dan menyalurkan produk dan jasa kepada konsumen. Pemasar diharapkan memiliki

Lebih terperinci

pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam

pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori tentang Store Atmosphere 2.1.1 Pengertian Store Atmosphere Store Atmosphere adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap consumer purchase intention Mega Prima swalayan. Korelasinya

BAB V PENUTUP. terhadap consumer purchase intention Mega Prima swalayan. Korelasinya BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Cleanliness (kebersihan) memberikan pengaruh yang positif

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini, dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha saat ini telah menjadi suatu arena persaingan yang sengit dan tidak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Micky Mouse merupakan salah satu bentuk industri pengecer toko (store retailing), tepatnya termasuk ke dalam jenis Toko Serba Ada (Departement Stores) yaitu toko yang menjual berbagai lini produk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Di masa kini ada berbagai macam bisnis yang bisa menjadi peluang usaha salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and resto yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil penelitian dengan menggunakan data primer menunjukan bahwa. Probabilitas signifikansinya sebesar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil penelitian dengan menggunakan data primer menunjukan bahwa. Probabilitas signifikansinya sebesar BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diperoleh maka dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian dengan menggunakan data primer menunjukan

Lebih terperinci

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pendidikan. Pertumbuhan pendidikan dan pariwisata yang semakin meningkat dari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pendidikan. Pertumbuhan pendidikan dan pariwisata yang semakin meningkat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan pariwisata dan pendidikan. Pertumbuhan pendidikan dan pariwisata yang semakin meningkat dari tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini BAB I PENDAHULUAN - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan manusia telah dan akan semakin kompleks. Kebutuhan manusia yang mendasar atau disebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga di Kota Payakumbuh, terutama di bidang kuliner begitu banyaknya muncul cafecafe

BAB I PENDAHULUAN. juga di Kota Payakumbuh, terutama di bidang kuliner begitu banyaknya muncul cafecafe BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang perkembangan bisnis sangat ketat di negeri ini dan begitu juga di Kota Payakumbuh, terutama di bidang kuliner begitu banyaknya muncul cafecafe sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ritel dewasa ini di Indonesia semakin pesat, data terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ritel dewasa ini di Indonesia semakin pesat, data terakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ritel dewasa ini di Indonesia semakin pesat, data terakhir hingga tahun 2001 jumlah ritel di Indonesia sudah mencapai 2072 gerai (Foster, 2008:7).

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan

BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan BAB V PENUTUP Pada bab V ini merupakan bagian paling akhir dari keseluruhan karya penulisan penelitian Pengaruh tanggapan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Bong Kopitown. Bab terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha sektor jasa di Indonesia berlangsung cukup pesat, meskipun keadaan perekonomian Indonesia sedang mengalami masa yang cukup sulit pada saat sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin majunya perkembangan zaman dan teknologi, gaya hidup masyarakat sekarang mulai berangsur angsur berubah mengikuti perubahan zaman. Banyaknya tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan yang terjadi di dunia usaha dan industri saat ini berkembang semakin ketat. Hal tersebut terutama disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Moven (1995) menyatakan minat beli merupakan kecendrungan. konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Moven (1995) menyatakan minat beli merupakan kecendrungan. konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. MINAT BELI KONSUMEN A.1. Sebuah Pengantar Moven (1995) menyatakan minat beli merupakan kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan

Lebih terperinci

Effect Of Attitude, Lifestyle And Store Atmosphere Against Consumer Decision In Choosing Nuno's Coffee Shop In Padang

Effect Of Attitude, Lifestyle And Store Atmosphere Against Consumer Decision In Choosing Nuno's Coffee Shop In Padang Effect Of Attitude, Lifestyle And Store Atmosphere Against Consumer Decision In Choosing Nuno's Coffee Shop In Padang Intan Dwita 1, Yulihar Mukhtar 1, & Lindawati 2 Student Department of Management, Faculty

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Prilaku modern sekarang membuat sebagian besar orang untuk selalu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Prilaku modern sekarang membuat sebagian besar orang untuk selalu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Prilaku modern sekarang membuat sebagian besar orang untuk selalu mengikuti trend yang ada, sehingga para pelaku bisnispun tidak akan mau ketinggalan trend tersebut,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ATMOSFER TOKO, KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA TOKO TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA BARBERSHOP SOOPERCUT KOTA PADANG

ANALISIS PENGARUH ATMOSFER TOKO, KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA TOKO TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA BARBERSHOP SOOPERCUT KOTA PADANG ANALISIS PENGARUH ATMOSFER TOKO, KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA TOKO TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA BARBERSHOP SOOPERCUT KOTA PADANG Dewi Ayuni Oktrechia 1, Ice Kamela 2, Yulihar Mukhtar 3 Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk memberikan perbedaan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk memberikan perbedaan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan trend dan mode yang selalu baru, membuat banyak dari kalangan perusahaan produksi yang bergerak di bidang fashion selalu timbul inisiatif untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. semakin banyaknya informasi yang diterima oleh konsumen sehingga

II. TINJAUAN PUSTAKA. semakin banyaknya informasi yang diterima oleh konsumen sehingga 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pada saat ini, konsep pemasaran tidak hanya mencakup kebutuhan dan keinginan saja, tetapi juga mencakup pengharapan konsumen, dan hal ini berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dalam menciptakan produk di Indonesia yang dilakukan para pelaku produsen baik itu berupa barang dan jasa membuat sejumlah persaingan semakin ketat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup pesat pada beberapa tahun terakhir ini dengan berbagai macam bentuk dan jenisnya. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Retailing (eceran) adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Retailing (eceran) adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan Retailing (eceran) adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang didalamnya terdapat aktivitas penjualan barang dan jasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Suasana Toko Utami (2006:238) definisi suasana toko adalah sebagai berikut: Suasana toko adalah desain lingkungan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya pusat UKDW

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya pusat UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Masyarakat kota Yogyakarta kini dimanjakan oleh kehadiran berbagai pusat perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya pusat perbelanjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbagai jenis bisnis di Indonesia mengalami berbagai tantangan seiring dengan arus globalisasi dan perkembangan zaman yang memicu meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya kondisi persaingan yang ada menuntut setiap perusahaan untuk mampu mempertahankan usahanya. Hal ini merupakan suatu peluang dan tantangan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang berkembang pesat dan memiliki potensi perkembangan yang besar. Sebuah hasil riset terbaru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia, menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan berimprovasi dalam mempertahankan pelanggan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Era pasar bebas di kawasan Asia telah dimulai dengan AFTA 2003, hal ini membawa dunia ritel Indonesia pada realitas Global Retailing yang mau tidak mau harus diterima.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Teori Perilaku Beralasan ( Theory Of Reasoned Action)

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Teori Perilaku Beralasan ( Theory Of Reasoned Action) BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Manusia 1. Teori Perilaku Beralasan ( Theory Of Reasoned Action) Salah satu karakteristik reaksi perilaku manusia yang menarik adalah sifat diferensialnya. Maksudnya satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Industri ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai distribusi dan saluran terakhir dari distribusi adalah pengecer (retailer).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai distribusi dan saluran terakhir dari distribusi adalah pengecer (retailer). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Pada era globalisasi sekarang ini industri sedang berkembang cukup pesat terutama industri di bidang retail. Produsen yang memproduksi barang tidak hanya memperhatikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin besarnya antusiasme dan agresifitas para pelaku bisnis baik di sektor industri, jasa,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan analisis mengenai pengaruh store atmosphere terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Fat Panda Suki Bar Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Perkembangan ekonomi Indonesia di sektor ritel semakin meningkat. Hal ini terjadi karena pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri yang terus menerus melakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi

Lebih terperinci

Peranan Store Atmosphere Dalam Meningkatkan Keputusan Pembelian

Peranan Store Atmosphere Dalam Meningkatkan Keputusan Pembelian Peranan Store Atmosphere Dalam Meningkatkan Keputusan Pembelian Rennyta Yusiana 1, Putri Ayu Nuraisyah 2 1 Telkom University, rennyta@tass.telkomuniversity.ac.id 2 Telkom University, putri.ayu@gmail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada era globalisasi membuat

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada era globalisasi membuat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada era globalisasi membuat kebutuhan masyarakat kota menjadi semakin berkembang pula. Gaya hidup masyarakat kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan usaha pada dasarnya bertujuan untuk mendapat keuntungan yang maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan. Perusahaan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK Yuliandery Yuliandery_cen@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hipotesis pertama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen di the Summit Boutique Outlet Bandung. Hasil uji

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, toko berkonsep swalayan banyak bermunculan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan menjadi tujuan integrasi ekonomi regional pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, pasar bisnis serta segala jenis usaha di Indonesia mengalami metamorfosa seiring dengan berkembangnya laju perekonomian, perubahan teknologi,

Lebih terperinci

DESAIN INTERIOR I PERANCANGAN RUANG PENJUALAN D W I R E T N O S A., M. S N

DESAIN INTERIOR I PERANCANGAN RUANG PENJUALAN D W I R E T N O S A., M. S N DESAIN INTERIOR I PERANCANGAN RUANG PENJUALAN D W I R E T N O S A., M. S N PENTINGNYA PERANCANGAN TOKO Desain interior yang menunjang menjadi sangat penting bahkan dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota dari provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Roemah Kopi adalah sebuah cafe yang menggunakan konsep etnik Indonesia sehingga memberikan nuansa yang berbeda dan ini bisa menjadi daya tarik bagi

Lebih terperinci

PENGARUH ATMOSFER TOKO TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF

PENGARUH ATMOSFER TOKO TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PENGARUH ATMOSFER TOKO TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF (Survei pada Konsumen yang Melakukan Pembelian Impulsif pada Giant Hypermarket Mall Olympic Garden Kota Malang) Chandra Agung Wijaya Achmad Fauzi Sunarti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pelaksanaan Store Atmosphere Pada Arena Experince Clothing Bandung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pelaksanaan Store Atmosphere Pada Arena Experince Clothing Bandung. 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1.Pelaksanaan Store Atmosphere Pada Arena Experince

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini seringkali disebabkan oleh keseragaman target market yang dimiliki bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini seringkali disebabkan oleh keseragaman target market yang dimiliki bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya bisnis kafe dewasa ini, telah menyebabkan semakin tinggi tingkat persaingan dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumennya. Hal ini seringkali disebabkan

Lebih terperinci

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK PADA DISTRO TANGKELEK DI KOTA PADANG

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK PADA DISTRO TANGKELEK DI KOTA PADANG PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK PADA DISTRO TANGKELEK DI KOTA PADANG Muhamad Arifan Khamardi, Lindawati. S.E, M.Si 1, Dahliana Kamener, MBA 2 Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK Maria Margaretha Email: Maria.margaretha123@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya dharma Pontianak ABSTRAK

Lebih terperinci

Pengaruh Suasana Cafe Terhadap Impulse Buying Konsumen Its Milk Jember (Influence Of Cafe Atmosphere To Impulse Buying Consumen Of Its Milk Jember)

Pengaruh Suasana Cafe Terhadap Impulse Buying Konsumen Its Milk Jember (Influence Of Cafe Atmosphere To Impulse Buying Consumen Of Its Milk Jember) Pengaruh Suasana Cafe Terhadap Impulse Buying Konsumen Its Milk Jember (Influence Of Cafe Atmosphere To Impulse Buying Consumen Of Its Milk Jember) Rosyid Ridlo Alfikri, Bambang Irawan, Ketut Indraningrat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bisnis ritel menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan

I. PENDAHULUAN. Bisnis ritel menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis ritel menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, bisnis ritel memperluas pasar produk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6), konsep pemasaran adalah pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bicara mengenai bisnis, akhir-akhir ini marak bermunculan yang namanya bisnis

I. PENDAHULUAN. Bicara mengenai bisnis, akhir-akhir ini marak bermunculan yang namanya bisnis I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bicara mengenai bisnis, akhir-akhir ini marak bermunculan yang namanya bisnis ritel atau dalam bahasa inggris disebut retail. Ritel merupakan kegiatan bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu industri yang paling dinamis saat ini, pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu industri yang paling dinamis saat ini, pemilik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu industri yang paling dinamis saat ini, pemilik bisnis retail, terutama yang berbasis toko (store based retailing), harus mampu mengantisipasi

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA NOM NOM EATERY BANDUNG STORE EFFECT OF ATMOSPHERE ON PURCHASE DECISION

Lebih terperinci