Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Transkripsi

1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Penyusun Tema dalam Pelaksa Pembelajar Berbasis Tematik Sebagai Implementasi Stdar Proses (Disampaik Pada Workshop GuruGuru SD di Kabupaten Kargasem) 1012 Desember 2007 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL U NDIKS H A OLEH Prof. Dr Nyom Dtes Program Pascasarja Universitas Pendidik Gesha 1

2 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA U NDIKS H A Penyusun Tema dalam Pelaksa Pembelajar Berbasis Tematik Sebagai Implementasi Stdar Proses Oleh : Prof. Dr. N. Dtes 1. Pengtar Dalam Ketentu Umum Sistim Nasional Pendidik (SNP) yg dimaksudk deng stdar proses adalah stdar nasional pendidik yg berkait deng pelaksa pembelajar pada satu satu pendidik untuk mencapai stdar kompetensi lulus. Tuju stdar nasional pendidik adalah untuk menjamin mutu pendidik nasional dalam rgka mencerdask ke bgsa d membentuk watak serta peradab bgsa yg bermartabat. Dalam Bab IV Pasal 19 ayat (1) SNP ditentuk bahwa proses pembelajar pada satu pendidik diselenggarak secara interaktif, inspiratif, menyengk, mentg, memotivasi (I2M3) peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberik rug yg cukup bagi prakarsa, kreativitas, d kemdiri sesuai bakat, minat, d perkembg fisik serta psikologis peserta didik. Dalam proses pembelajar ditentuk pula agar pendidik memberik ketelad. Semua hal tersebut dimaksudk untuk dapat meningkatk mutu pembelajar di kelas. Mutu pembelajar dapat dikatak gambar mengenai baikburuknya hasil yg dicapai oleh peserta didik dalam proses pembelajar yg dilaksak. Proses pembelajar diggap bermutu bila berhasil mengubah sikap, perilaku d keterampil peserta didik (peserta didik) dikaitk deng tuju pendidiknya. Mutu pendidik sebagai sistem seljutnya tergtung pada mutu komponen yg membentuk sistem, serta proses pembelajar yg berlgsung hingga membuahk hasil. Secara konseptual, indikator mutu poses pembelajar diartik secara beragam, tergtung pada situasi d lingkung. Peneliti yg dilaksak oleh Conect di Amerika Serikat, yg hasilnya divalidasik oleh the Center for Reseach on Educational Policy dari University of Memphis pada tahun 2005, menunjukk adya sejumlah indikator kualitas pembelajar (instructional quality indicators), yg dikelompokk ke dalam 10 kategori, yaitu; (1) lingkung fisik yg kaya d mergsg, (2) iklim kelas yg kondusif untuk belajar, (3) harap yg jelas d tinggi para peserta didik, (4) pembelajar yg koheren d berfokus, (5) waca ilmiah yg mergsg pikir, (6) belajar otentik, (7) asesmen diagnostik belajar yg teratur, (8) membaca d menulis d berkarya sebagai kegiat regular, (9) pemikir matematis, d (10) pengguna teknologi secara efektif. Sedgk, Education Review Office dari New Zeald menggambark sergkai jalin indikator proses yg terdiri atas; (1) tatakelola d majemen yg efektif; (2) kepemimpin profesional, d (3) kualitas pengajar yg tinggi. Ketiga indikator tersebut melibatk keluarga d masyarakat, d merupak jamin untuk memperoleh indikator lulus yg dapat diukur. Kesemuya itu perlu berlgsung dalam kondisi lembaga pendidik yg positif d am. Berdasark berbagai pengkaji, konsep mutu pembelajar dapat disimpulk mengdung lima rujuk, yaitu kesesuai, daya tarik, efektivitas, efisiensi d produktivitas pembelajar. Rujuk kesesuai meliputi indikator sebagai berikut: sepad deng karakteristik peserta didik, serasi deng aspirasi masyarakat maupun perorg, cocok deng kebutuh masyarakat, sesuai deng kondisi lingkung, selaras deng tuntut zam, d sesuai deng teori, prinsip, d/atau nilai baru dalam pendidik. 2

3 Pembelajar yg bermutu juga harus mempunyai daya tarik yg kuat; indikatornya meliputi ditarya: kesempat belajar yg tersebar d karena itu mudah dicapai d diikuti, isi pendidik yg mudah dicerna karena telah diolah sedemiki rupa, kesempat yg tersedia yg dapat diperoleh siapa saja pada setiap saat diperluk, pes yg diberik pada saat d peristiwa yg tepat, keterdal yg tinggi, terutama karena kinerja lembaga d lulusnya yg menonjol, keekaragam sumber, baik yg deng sengaja dikembgk maupun yg sudah tersedia d dapat dipilih serta dimfaatk untuk kepenting belajar, d suasa yg akrab, hgat, d mergsg. Efektivitas pembelajar seringkali diukur deng tercapainya tuju, atau dapat pula diartik sebagai ketepat dalam mengelola suatu situasi, atau doing the right things. Pengerti ini mengdung ciri: bersistem (sistematik), yaitu dilakuk secara teratur atau berurut melalui tahap perenca, pengembg, pelaksa, penilai, d penyempurna, sensitif terhadap kebutuh ak tugas belajar d kebutuh pebelajar, kejelas ak tuju d karena itu dapat dihimpun usaha untuk mencapainya, bertolak dari kemampu atau kekuat mereka yg bersgkut (peserta didik, pendidik, masyarakat d pemerintah). Efisiensi pembelajar dapat diartik sebagai kesepad tara waktu, biaya, d tenaga yg digunak deng hasil yg diperoleh atau dapat dikatak sebagai mengerjak sesuatu deng benar. Ciri yg terkdung meliputi: mercg kegiat pembelajar berdasark model yg mengacu pada kepenting, kebutuh d kondisi peserta didik, pengorgisasi kegiat belajar d pembelajar yg rapi, misalnya lingkung atau latar yg diperhatik, pemfaat berbagai sumber daya deng pembagi tugas seimbg, d pengembg serta pemfaat eka sumber belajar sesuai keperlu, pemfaat sumber belajar bersama, usaha inovatif yg merupak penghemat, seperti misalnya pembelajar jarakjauh, pembelajar terbuka tpa harus membgun gedung d menggkat tenaga pendidik yg digaji secara tetap, mempertimbgk berbagai faktor internal maupun eksternal (sistemik) untuk menyusun alternatif tindak d kemudi memilih tindak yg paling menguntungk. Produktivitas pada dasarnya adalah keada atau proses yg memungkink diperolehnya hasil yg lebih baik d lebih byak. Produktivitas pembelajar dapat mengdung arti: perubah proses pembelajar (dari menghafal d mengingat ke mengalisis d mencipta), penambah masuk dalam proses pembelajar (deng menggunak berbagai macam sumber balajar), peningkat intensitas interaksi peserta didik deng sumber belajar, atau gabung ketigya dalam kegiat belajarpembelajar sehingga menghasilk mutu yg lebih baik, keikutserta dalam pendidik yg lebih luas, lulus lebih byak, lulus yg lebih dihargai oleh masyarakat, d berkurgnya gka putus sekolah. Berbagai masuk tara lain kondisi peserta didik (kesehat, kebugar dll.), kualitas pendidik, kurikulum, terbatasnya ggar, terbatasnya sara dsb. merupak faktor yg tekait erat deng mutu. Kesemuya itu memerluk dukung legalitas sebagai pedom stdar proses pembelajar yg tidak sesuai deng harap merupak salah satu faktor yg berkontribusi terhadap rendahnya mutu pendidik. Bila kita melihat kondisi pendidik kita di lapg, hingga saat ini proses pembelajar belum dapat berlgsung secara efektif. Selama ini masih byak digunak paradigma pengajar yg lebih menitikberatk per pendidik (guru) d belum byak memberik per yg lebih besar kepada peserta didik. Kurikulum yg byak digunak secara nasional maupun institusi, masih bersifat sarat isi, d karena itu menyiratk agar peserta didik menghafalk isi pelajar. Hal ini berarti bahwa pembelajar hya mampu mencapai tuju belajar tahap awal atau rendah, d menghalgi terbentuknya kemampu untuk memecahk masalah d mencipta. Penyaji pelajar oleh guru kebyak bersifat verbal d karena itu lebih byak mergsg belah otak kiri, sementara rgsg terhadap belah otak k deng pendekat visual, holistik d kreatif kurg mendapat perhati. Kegiat belajar d pembelajar lebih byak berfokus 3

4 pada penguasa atas isi buku teks. Semua hal ini telah menyebabk belajar yg membosk d mematik kreativitas peserta didik. Pembelajar seharusnya diselenggarak secara interaktif, inspiratif dalam suasa yg menyengk, menggairahk, mentg, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberik rug yg cukup bagi prakarsa, kreativitas, d kemdiri sesuai deng bakat, minat, d perkembg fisik serta psikologis peserta didik. Untuk semua itu maka diperluk adya stdar proses pembelajar. Berdasark PP No. 19 tahun 2005 stdar proses pembelajar meliputi perenca proses pembelajar, pelaksa proses pembelajar, penilai hasil pembelajar, d pengawas proses pembelajar untuk bisa terlaksya proses pembelajar yg efektif d efisien. Stdar perenca proses pembelajar didasark pada prinsip sistematis d sistemik. Sistematik berarti secara runtut d berkesinambung, d sistemik berarti mempertimbg segala komponen yg berkait. Perenca proses pembelajar meliputi silabus d renca pelaksa pembelajar yg memuat sekurgkurgnya tuju pembelajar, materi ajar, metode pengajar, sumber belajar, d penilai hasil belajar. Perenca itu perlu disusun secara sistemik d sistematis. Sistemik karena perlu mempertimbgk berbagai faktor yg berkait, yaitu tuju yg perlu meliputi semua aspek perkembg peserta didik (kognitif, afektif, d psikomotor), karakteristik peserta didik, karakteristik materi ajar yg meliputi fakta, konsep, prosedur d metakognitif, kondisi lingkung serta halhal lain yg menghambat atau menunjg terlaksya pembelajar. Sistematis karena perlu disusun secara runtut, terarah d terukur, mulai jenjg kemampu rendah hingga tinggi. Bila hal di atas dikaitk deng pembelajar di sekolah dasar, perlu diadak tinjau yg lebih kritis, mengingat perkembg pisik d mental ak di sekolah dasar bergerak dari pola praoperasional sampai operasional konkrit. Hal tersebut juga kelihat dari pengorgisasi kelas yg ada di sekolah dasar (SD). Secara umum kelas 1, 2, d 3 di SD dikatagorik kelas awal d selebihnya dikatagorik kelas ljut. Untuk pembelajar di kelas awal, cenderung dilakuk pembelajar deng berbasis tema yg sering disebut pembelajar berdasark tematik. Jadi skatskat (pembatas) menurut mata pelajar tidak dilakuk. Hal ini dilaksak seperti itu, mengingat akak di kelas awal masih berada pada persepsi gestal yaitu penggap terhadap obyek tertentu terkait secara keseluruh, di samping memg perkembg mental ak masih cenderung pada praoperasional d awal operasional konkrit. Dalam kait deng itulah, basis pembelajar di kelas awal sebaiknya berbadask tematik. Penentu tematema pokok (core) yg ak dibahas diupayak dipilih agar dapat memuat berbagai materi yg relev dari beberapa mata pelajar. Tahap perumus tematema ak dibahas pada urai berikut. 2. Tahap Perumus Tema, Penyusun Silabus d RPP Perumus tema sebagai inti (core sering diimplementasi sebagai pembelajar terpadu) di kelas awal SD, diturunk dari stdar kompetensi (SK) d kompetensi dasar (KD) yg termuat dalam stdar isi (SI). Dalam konteks pembelajar terpadu khususnya di kelaskelas ljut, penentu tema sgat baik dilakuk bersama peserta didik. Namun di kelaskelas awal, mengingat perkembg orientasi respon ak cenderung dilakuk secara gestal d tarap perkembg mental masih tara praoperasional d operasional konkrit, maka perumus tema dilakuk oleh guru, deng tahap sbb: a. Tahap pemeta tema 4

5 Pemeta tema dilakuk atas dasar SK, KD yg tertera di SI (menurut mata pelajar). Pada tahap ini guru mengalisis KD dari setiap SK, d seljutnya menentuk tema, deng prinsip menarik, kontekstual, sesuai deng perkembg peserta didik d fesible (mungkin dilakuk). Satu tema dapat memuat beberapa KD. Sebagai alternatif dapat dicontohk sbb. Mata Pelajar SK KD Tema Matematika (bilg) Melakuk penjumlah pengurg sampai 20 d bilg 1. Membilg byak benda 2. Mengurutk byak benda 3. Melaksak penjumlah d pengurg bilg sampai Menyelesaik masalah yg berkait deng penjumlah d pengurg sampai 20 Bermain Bahasa Indonesia (mendengark) Memahami bunyi 1. Membedak berbagai bunyi 2. Melaksak sesuatu sesuai deng perintah atau petunjuk sederha 3. Menyebutk tokohtokoh Bermain b. Tahap penggabung tema d penyusun silabus Setelah lgkah pertama dilakuk, seljutnya dilakuk penggabung SKKD dari tematema sejenis, sudah tentunya dalam penyusunnya deng melihat hirarkhi dari KD yg bersgkut. Setelah itu guru dapat menentuk materi d indikator pencapai dari setiap KD d tema. Prosesnya adalah : umpama semua tema lingkung di kelas tertentu pada semester tertentu digabungk dari berbagai mata pelajar (Bahasa Indonesia, PKn, Matematika, IPS, d IPA). SKKD dari tematema lingkung diurutk, ditentuk materinya, kegiat pembelajar d indikator pencapainya oleh guru. Semua hal tersebut mrupak dasar penyusun silabus tema. Sebagai alternatif dapat dicontohk sbb Tema: Silabus Lingkung Kelas : 1 Semester : I STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PKN Menerapk 1.2 Memberik contoh Lingkung rumah 5 Menceritak Menceritak di rumah di rumah

6 dalam perbeda melalui kegiat di rumah Memberi contoh Memberi contoh d di sekolah di rumah di rumah Menjelask Menjelask akibat tidak akibat tidak dirumah Menceritak di sekolah Memberi contoh di sekolah Menjelask akibat tidak di sekolah dirumah Menceritak di sekolah Memberi contoh di sekolah Menjelask akibat tidak di sekolah BAHASA INDONESIA Memahami bunyi bahasa perintah d dongeng yg dilisk Mengungkapk pikir, perasa, d informasi secara Melaksak sesuatu sesuai deng perintah atau petunjuk sederha Mendeskripsik bendabenda di sekitar d fungsi Membaca nyaring deng lafal d informasi yg tepat Bendabenda di sekitar d fungsi ggota tubuh Membaca nyaring deng lafal d intonasi yg tepat Menjelask akibat tidak dirumah Menceritak di Mengenal huruf konson (n, m, b, p, k, d, s, t) Membaca nyaring kalimat sederha Mengenal huruf konson (n, m, b, p, k, d, s, t) Membaca nyaring kalimat lis deng ggota tubuh sekolah sederha Mendeskripsik Mendeskripsik perkenal d tegur deng kalimat benda bendasapa, pengenal sederha benda di sekitar kita benda di sekitar kita Menceritak Menceritak benda d fungsi keguna benda keguna benda di sekitar ggota tubuh d di sekitar kita kita Mengenalk Mengenalk deklamasi ggota tubuh ggota tubuh Mempraktikk Mempraktikk caracara caracara merawat ggota tubuh merawat ggota tubuh c. Tahap Penyusun Silabus pertema 6

7 Penyusun silabus pertema ini didasark pada penggabung matriks tema di atas. Perenca proses pembelajar adalah proses percg pengalam belajar yg bermakna bagi peserta didik. Berdasark PP No. 19 tahun 2005 pasal 20, stdar perenca proses pembelajar meliputi silabus d renca pelaksa pembelajar yg sekurgkurgnya memuat indikator/tuju pembelajar, materi ajar, metode pembelajar, sumber belajar d penilai hasil belajar. Perenca proses pembelajar disusun untuk memfasilitasi terjadinya proses pembelajar yg (I2M3) yaitu; interaktif, inspiratif, mentg, menyengk, d memotivasi peserta didik dalam mencapai kompetensi. Dalam hal ini, perenca proses pembelajar merupak pedom dalam melaksak, menilai, d mengawasi proses pembelajar. Silabus adalah renca pembelajar yg berisik stdar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), materi pokok pembelajar, kegiat pembelajar, tuju pembelajar/indikator pencapai kompetensi, penilai, alokasi waktu, d sumber belajar. Silabus merupak produk pengembg/penjabar kurikulum yg bersifat makro d menyeluruh untuk mencapai SK dalam satu matapelajar. Silabus sebagai produk pengembg kurikulum, secara rinci mencakup komponen identitas matapelajar, SK, KD, indikator pencapai, d materi pokok, kegiat pembelajar, indikator pencapai kompetensi, penilai, alokasi waktu, d sumber belajar (bah rujuk). Dalam penusun silabus tematik pekerja guru menjadi lebih berat, karena identifikasi tema harus dilakuk secara bertahap. Ntinya, bila guru sudah punya pengalam (atau guru yg sudah berpengalam) beberapa tahap di atas dapat digabungk. Sebagai alternatif contoh, diajuk sebagai berikut. STANDAR KOMPETENS I KOMPETE NSI DASAR SILABUS TEMATIK KELAS I TEMA : LINGKUNGAN SEMESTER : 1 (SATU) MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAI AN ALOK ASI WAK TU SUMBER BELAJAR / ALAT PKN Menerapk dalam perbeda 1. 2 Mem berik conto h melal Lingkung rumah Menceritak Mencerita k ui di rumah di rumah kegia Memberi Memberi t di contoh contoh ruma h d di sekol ah di rumah di rumah Menjelaska Menjelask Tes lis Tes tertulis Perbuat Portofol io 3 ming gu Buku Tematik Pengemb g Guru 7

8 n akibat tidak dirumah Menceritak di sekolah Memberi contoh di sekolah Menjelaska n akibat tidak di sekolah akibat tidak dirumah Mencerita k di sekolah Memberi contoh di sekolah Menjelask akibat tidak di sekolah BAHASA INDONESIA Memahami bunyi bahasa perintah d dongeng yg dilisk Mengungkap k pikir, perasa, Mela ksa k sesua tu sesua i deng perint ah atau petun juk seder ha Mend eskrip sik bend a bend a di Membaca nyaring deng lafal d informasi yg tepat Bendabenda di sekitar d fungsi Membaca nyaring deng lafal d intonasi yg tepat Menjelaska n akibat tidak dirumah Mengenal huruf konson (n, m, b, p, k, d, s, t) Membaca nyaring kalimat sederha Mengenal huruf konson (n, m, b, p, k, d, s, t) Tes lis Tes tertulis Perbuat Portofol io Tes lis Tes tertulis Buku Tematik Pengemb g Guru Buku Tematik Pengemb g d informasi secara lis deng perkenal d tegur sekita r d fungsi gg ota ggota tubuh Menceritak di Membaca nyaring kalimat tubuh sekolah sederha deng Mendeskri Mendeskri kalim psik psik at benda benda Perbuat Portofol io Guru 8

9 9 sapa, pengenal seder ha benda di sekitar kita benda di sekitar kita benda d fungsi Menceritak keguna benda Mencerita k keguna ggota tubuh d di sekitar kita benda di sekitar kita deklamasi Mengenalk ggota tubuh Mengenal k ggota tubuh Memprakti kk caracara Memprakt ikk caracara merawat ggota tubuh merawat ggota tubuh STANDAR KOMPETE NSI MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARA N INDIKATOR PENILAI AN ALOK ASI SUMBER KOMPETENS I DASAR WAK TU BELAJAR / ALAT MATEMATIK A Melakuk 1.4 Men yeles aik Penjumlaha n d Menyelesai k masalah yg Menyeles aik masalah Tes lis Buku Tematik penjumlah d masa lah yg pengurga n berkait deng penjumlah yg berkait deng Tes tertulis Pengemb g pengurga n berk ait deng bilg 2150 penjumla h bilg 2150 Perbuat Guru bilg sampai 20 penj umla h d Menyelesai k masalah yg Menyeles aik masalah Portofol io peng ur g berkait deng Pengurg yg berkait deng sam pai 20 bilg 2150 Pengur gna bilg 2150 Menyelesai Menyeles

10 k masalah dalam bentuk soal cerita yg berkait deng penjumlah bilg 2150 Menyelesai k masalah dalam bentuk soal cerita yg berkait deng Pengurg bilg 2150 aik masalah dalam bentuk soal cerita yg berkait deng penjumla h bilg 2150 Menyeles aik masalah dalam bentuk soal cerita yg berkait deng Pengur g bilg 2150 Menggunaka n pengukur waktu d pjg 2.1 Men entu k wakt u (pagi, sig, mala m), hari d jam (seca ra bulat ) Satu pengukur waktu, hari, d jam Bersamasama menyyik lagu "Namama Hari" Memberi contoh kegiat yg lama atau sebentar Membedak waktu lama atau sebentar Memberi contoh kegiat yg lama atau sebentar Membeda k waktu lama atau sebentar Melakuka n kegiat seharihari yg sebentar atau lama Tes lis Tes tertulis Perbuat Portofol io Buku Tematik Pengemb g Guru 10

11 Melakuk kegiat seharihari yg sebentar atau lama Menyebutk urut nama nama hari dalam satu minggu Menyebutk urut namama bul dalam setahun Menyebut k urut namama hari dalam satu minggu Menyebut k urut namama bul dalam setahun STANDAR KOMPETENS I KOMPETE NSI DASAR MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARA N INDIKATOR PENILAI AN ALOK ASI WAK TU SUMBER BELAJAR / ALAT ILMU PENGETAHU AN ALAM Mengenal ggota Membiasa k Kebiasa Menjelask cara sehat Menjelask cara Tes lis Buku Tematik tubuh d sehat sehat sehat Tes tertulis Pengemb g kegunany a serta Menjelask kebiasa Menceritaka n kebiasa Perbuat Guru cara perawatn ya sehat sehat Portofol io Mempraktikka n sehat Mempraktikk sehat dalam ke 11

12 seharihari ILMU PENGETAHU AN SOSIAL Memahami identitas Mengident ifikasi Identitas diri, Menjelask kebiasa Menyebutka n nama lengkap Tes lis Buku Tematik diri d keluarga identitas diri, keluarga, d sehat d nama pggil Tes tertulis Pengemb g serta sikap saling keluarga, d kerabat kekerabat Mempraktikka n sehat Menyebutka n alamat tempat Perbuat Guru menghormat i dalam Menyebutk nama lengkap tinggal keluarga d saudara Portofol io kemajemuka n d nama pggil Menyebutka n keluarga yg keluarga Menyebutk alamat tempat tinggal dalam satu rumah tinggal keluarga d saudara Melakuk sikap hormat Menyebutk keluarga yg pada org lain (org tua, tinggal dalam satu rumah saudara, guru, tem d Melakuk sikap hormat pada lainlain) org lain (org tua, saudara, d. Penyusun RPP berbasis Tematik guru, tem d lainlain) Renca pelaksa pembelajar (RPP) dijabark dari silabus, d merupak skenario proses pembelajar untuk mengarahk kegiat belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. RPP memuat identitas mata pelajar, deskripsi singkat matapelajar, SK, KD, materi pokok/rinci materi ajar, pengalam belajar, alokasi waktu, media d sumber belajar, penilai hasil belajar. Guru pada setiap satu pendidik berkewajib menyusun RPP secara 12

13 lengkap d sistematis agar pembelajar terjadi secara interaktif, inspiratif, menyengk, mentg, d memotivasi peserta didik untuk terlaksya proses pembelajar yg efektif d efisien. RPP disusun deng perinsip : berorientasi pada silabus tema yg telah ditetapk, memperhatik perbeda individual peserta didik, menerapk teknologi / teknologi sederha secara efektif, mendorong partisipasi aktif peserta didik, memberik penguat, ump balik, pengaya, d remedial; d terjadinya keterkait d keterpadu. Sebagai alternatif contoh, dikumukak berikut ini. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SEMESTER 1 TEMA : LINGKUNGAN ALOKASI WAKTU 3 MINGGU I. KOMPETENSI DASAR 1. PKN 1.2 Memberik contoh melalui kegiat di rumah d di sekolah 2. BAHASA INDONESIA 1.2 Melaksak sesuatu sesuai deng perintah atau petunjuk sederha 3.2 Mendeskripsik bendabenda di sekitar d fungsi ggota tubuh denq kalimat sederha 3. MATEMATIKA 1.4 Menyelesaik masalah yg berkait deng penjumlah d pengurg sampal Menentuk waktu (pagi, sig, malam), hari d jam (secara bulat) 4. ILMU PENGETAHUAN ALAM. 1.3 Membiasak sehat 5. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1.1 Identitas diri, keluarga d kekerabat II. INDIKATOR 1. PKN Menceritak di rumah Membeni contoh di rumah Menjelask akibat tidak di n.imah Menceritak di sekolah Memberi contoh di sekolah Menjelask akibat tidak di sekolah 2. BAHASA INDONESIA Mengenal huruf konson (n, m, b, p, k, d, s, t) Mernbaca nyaring kalimat sederha Mengenal huruf konson (n, m, b, p, k, d, s, t) Membaca nyaring kalimat sederha Mendesknipsik bendabenda di sekitar kita Menyebutk keguna bendadi sekitar kita Mengenal ggota tubuh Mempraktikk caracara merawat ggota tubuh 3. MATEMATIKA 13

14 Menyelesaik masalah yg berkait deng penjumlah bilg 2150 Menyelesaik masalah yg berkait deng pengurg bilg 2150 Menyelesaik masalah dalam bentuk soal cerita yg berkait deng penjumlah bilg 2150 Menyelesaik masalah datam bentuk soal cerita yg berkait deng pengurg bilg Memberi contoh kegiat yg lama atau sebentar Membedak waktu lama atau sebentar Melakuk kegiat seharihari yg sebentar atau lama Menyebutk urut namama hari dalam satu minggu Menyebutk urut namama bul dalam setahun 4. ILMU PENGETAHUAN ALAM Menjelask cara sehat Menceritak kebiasa sehat Menerapk sehat dalarn ke seharihari 5. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Menyebutk nama Iengkap d nama pggil Menyebutk alamat tempat tinggal keluarga d saudara Menyebutk keluarga yg tinggal dalam satu rumah Melakuk sikap hormatpada org lain (org tua, saudara, guru, tem, d lain lain) III. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN A. KEGIATAN AWAL 1. Doa bersama 2. Absensi siswa 3. Appersepsi : Menyyik lagu SatuSatu Aku Sayg Ibu B. KEGIATAN Inti 1. Menceritak di rumah 2. Memberi contoh di rumah 3. Menjelask akibat tidak dirumah 4. Menceritak di sekolah 5. Memberi contoh di seko!ah 6. Menjelask akibat tidak di sekolah 7. Membaca nyaring deng lafal d intonasi yg tepat 8. Menjelask akibat tidak dirumah 9. Menceritak di sekolah 10. Mendeskripsik bendabenda di sekitar kita 11. Menáeritak keguna benda di sekitar kita 12. Mengenalk ggota tubuh 13. Mempraktikk caracara merawat ggota tubuh 14. Menyelesaik rnasalah yg berkait deng penjumlah bilg Menyelesaik masalah yg berkait deng pengurg bilg Menyelesaik masalah dalam bentuk soal cerita yg berkait deng penjumlah bilg Menyelesaik masalah dalam bentuk soal cerita yg berkait deng pengurg bilg Bersamasama menyyik lagu Namama Hari 19. Memberl contoh kegiat. yg lama atau sebentar 20. Membedak waktu lama atau sebentar 21. Melakuk kegiat seharihari yg sebentar atau lama 22. Menyebutk urut namama hari dalam satu minggu 14

15 23. Menyebutk urut namama bul dalam setahun 24. Menjelask cara sehat 25. Menjelask kebiasa sehat 26. Mempraktikk sehat 27. Menjelask kebiasa sehat 28. Mempraktikk séhat 29. Menyebutk nama lengkap d nama pggil 30. Menyebutk alamat tempat tinggal keluarga d saudara 31. Menyebutk keluarga yg tinggal dalam satu rumah 32. Melakuk sikap honmat pada org lain (org tua, saudara, guru, tem, d lainlain) (LgkahJgkah kegiat disesuaik deng jadwal pelajar masing masing sekoiah) C. KEGIATAN AKHIR 1. Siswa melaksak tugas portofolio 2. Pelajar ditutup deng lagu Aku Anak Sehat IV. METODE, SUMBER, MEDIA PEMBELAJARAN A. METODE 1. Ceramah /ekspositorik 4. Tya Jawab 2. Demonstrasi 5. Tugas 3. Game B. SUMBER 1. Buku Tematik Kelas I (Terdiri dari PKN, B. Indonesia, Matematika, IPA, IPS) 2. Pengembg Guru C. MEDIA 1. Kartu bilg 2. Kartu huruf 3. Ktu kata 4. Gambargambar yg relev V. PENILAIAN 1. Lis 2. Tertulis 3. Perbuat 4. Portofolio Mengetahui, Kepala Sekolah. NIP Amlapura, 20. Guru Kelas I. NIP 3. Penutup Konsep di atas (diajuk sebagai pertimbg) d dirumusk berdasark beberapa kaji teori d tisipasi pelaksa Kurikulum Tingkat Satu Pendidik. Untuk seljutnya guru sebagai tenaga profesional dikelas memilih, menentuk d mengkombinasik beberapa model pembelajar tersebut sehingga dapat mengorkestra deng sumber belajar yg lain sehingga peserta didik mendapatk pengalam yg optimal. Selamat bertugas d mencoba. Daftar Pustaka 15

16 Arends, R.I. (1997). Classroom Magement d Instruction. New York: Mc. GrawHill Compies Inc. Bad Stdar Nasional Pendidik. (2006). Pdu Penyusun Kurikulum Tingkat Satu Pendidik Jenjg Pendidik Dasar d Menengah. Jakarta : BSNP Clifford, M. d Wilson, M. (2000). Professional Learning d Student s Experiences: Lesson Learned from Implementation. Educational Brief. No. 2 December Texas Collaborative for Teaching Excellence. (2005). REACT Strategy. Printed on 15 th July Departemen Pendidik Nasional Republik Indonesia. Undgundg Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentg Sistem Pendidik Nasional. Jakarta Departemen Pendidik Nasional Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Majemen Pendidik Dasar d Menengah, Direktorat Pembina Tam Kakkak d Sekolah Dasar. Model Renca Pelaksa Pembelajar di Sekolah Dasar. Jakarta; Elliott, S.N. et al. (2000). Educational Psychology: Effective Teaching, Effective Learning. Boston: Mc.Graw Hill. Hoy, Charles, Colin BayneJardine d Margaret Wood. (2000). Improving Quality in Education. London: Falmer Press Miarso, Yusufhadi.(2004). Menyemai benih Teknologi Pembelajar. Jakarta : Pustekkom Diknas & Kenca. 16