BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Menurut Stephen P. Robbins / Mary Couter (2007:8), definisi manajemen adalah proses untuk mengkoordinasikan semua kegiatan sampai pekerjaan dilakukan efektif dan efisien melalui orang lain. Dari penjelasan di atas, kesimpulan dari manajemen adalah pemanfaatan manusia untuk mencapai tujuan organisasi atau tujuan bersama. Untuk menjalankan fungsinya, manajemen terpisah menjadi empat fungsi. Yaitu (Chuck Williams 2002:9): a. Perencanaan Adalah suatu proses untuk menetapkan tujuan organisasi dan bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. b. Pengorganisasian Proses untuk mendelegasikan otoritas dalam satu posisi. c. Pengarahan Sebuah proses untuk memotivasi dan memberikan inspirasi bagi karyawan sampai mereka memiliki bersedia memenuhi pekerjaan mereka. d. Mengontrol Pengawasan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian terhadap target. Termasuk di dalamnya evaluasi tentang itu. 5

2 2.2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM) adalah manajemen organisasi yang berkonsentrasi pada substansi sumber daya manusia untuk memperoleh karyawan yang puas dengan pekerjaannya sehingga mereka dapat meningkatkan produktivitas mereka. Para ahli menyatakan kesepakatan bahwa faktor yang menentukan keberlangsungan dari satu perusahaan adalah sumber daya manusia. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah beberapa definisi dari manajemen sumber daya manusia dari para ahli. Menurut Bambang Tri Cahyono (1996:13) yang meringkas definisi di bawah ini: "Manajemen sumber daya manusia merupakan gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya potensial yang perlu dikembangkan sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal bagi organisasi". Sedangkan menurut Moh. Agus Tulus (1995:2), manajemen sumber daya manusia adalah: "Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk pengadaan, pengembangan, kompensasi, mengintegrasikan, memelihara dan memisahkan dengan tujuan untuk mencapai tujuan perusahaan, tujuan individu, tujuan organisasi, dan tujuan masyarakat" Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) merupakan sebuah pernyataan pentingnya factor manusia didalam perusahaan sehingga sumber daya manusia 6

3 tersebut dapat dikelola dengan efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan. Berikut ini adalah penjelasan fungsi manajemen sumber daya manusia dari para ahli: Malayu SP Hasibuan (2003:21) menyimpulkan fungsi MSDM adalah: "Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengembangan, kompensasi, mengintegrasikan, pemeliharaan, dan pemisahan". Penjelasan sederhana dari setiap fungsi HRM adalah: a. Perencanaan Adalah proses menganalisa kebutuhan SDM beserta dengan kualifikasi dasarnya dan menetapkan tujuan apa yang hendak dicapai dengan SDM tersebut. b. Pengorganisasian Adalah kegiatan untuk mengatur semua karyawan dengan uraian tugas, hubungan tugas, wewenang, dan koordinasi pada struktur organisasi. c. Mengarahkan Adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan sehingga mereka diharapkan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. d. Pengendalian Adalah kegiatan untuk mengendalikan semua karyawan untuk mematuhi peraturan perusahaan dan bekerja seperti rencana. e. Pengembangan Adalah kegiatan untuk meningkatkan keterampilan teknis karyawan, keterampilan teoritis, keterampilan konseptual, dan moral melalui pendidikan dan pelatihan. 7

4 f. Kompensasi Adalah memberikan balas jasa karyawan langsung dalam bentuk uang atau hadiah untuk karyawan sebagai balas jasa mempertahankan kerja mereka di perusahaan. g. Mengintegrasikan Adalah kegiatan untuk mengintegrasikan apa yang diinginkan perusahaan dan kebutuhan karyawan dalam rangka membangun simbiosis mutualisme. h. Pemeliharaan Adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, kondisi mental, dan loyalitas karyawan sehingga mereka tetap berniat untuk bekerja. i. Pemisahan Adalah fungsi MSDM untuk memisahkan hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan. Hal ini dapat disebabkan oleh keinginan karyawan sendiri atau keinginan perusahaan, masa kontrak, pensiun, dan penyebab lain. Demi kinerja fungsi sumber daya manusia itu sendiri, adalah suatu keharusan untuk sesuai dengan perencanaan sumber daya manusia. Penafsiran perencanaan sumber daya manusia adalah rencana untuk memutuskan sumber daya manusia yang perusahaan butuhkan dan bagaimana cara untuk mendapatkannya baik kebutuhan secara kuantitatif atau kualitatif. Selain itu, perencanaan sumber daya manusia dapat ditafsirkan sebagai tindakan untuk menentukan bagaimana memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan menempatkan mereka. Dengan definisi dari R. Mondy Wayne yang dikutip oleh Bambang Tri Cahyono (1996:27), proses perencanaan sumber daya manusia adalah: 8

5 a. Perlunya memprediksi SDM Sumber daya manusia yang tersedia di masyarakat selalu berkembang. Karena itu sebuah perusahaan perlu untuk memprediksi bagaimana kualitas SDM dimasa depan. b. Memprediksi sumber daya manusia yang tersedia Memperkirakan dan menganalisis sumber daya manusia yang telah ada di dalam perusahaan itu sendiri. c. Membandingkan Antara Kebutuhan Sumber Daya Manusia dan Ketersediaan Perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia menghasilkan tiga kemungkinan. Mereka adalah permintaan sama dengan pasokan yang berarti tidak ada peningkatan atau penurunan sumber daya manusia. Kekurangan sumber daya manusia yang berarti perusahaan harus menemukan strategi untuk memenuhi kebutuhan SDMnya. Dan sumber daya manusia yang berlebihan yang berarti bahwa perusahaan harus bisa menemukan the right man on the right place mengingat pasokan SDM berlimpah. Perencanaan sumber daya manusia adalah rencana untuk memenuhi sumber daya manusia yang potensial dalam kualitas, kuantitas, dan juga dari waktu yang tepat pada kebutuhan pengadaan sumber daya manusia Pengertian Kompetensi Kompetensi saat ini menjadi isu utama dalam bidang lingkup Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan pengembangan karyawan berbasis kompetensi (Competency Base Human Resources Management 9

6 - CBHRM). Kompetensi umumnya berarti sebagai kombinasi antara keahlian, atribut personal, dan pengetahuan yang menunjukkan dari perilaku kerja yang dapat diamati, diukur, dan dievaluasi (Antariksa: 2007). Davis (1999) menyimpulkan kompetensi sebagai perspektif kemampuan dan pengetahuan masyarakat, terutama berdampak pada kemampuan untuk kebutuhan dalam bisnis dengan meminimalkan biaya dan optimalisasi layanan kepada pelanggan. R. Palan (2007) mendefinisikan kompetensi sebagai kesimpulan berikut: "Kompetensi mengacu pada karakteristik dasar yang menggambarkan pola perilaku, karakteristik pribadi (khas), konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa oleh orang yang melakukan kinerja unggul di tempat kerja". Sedangkan undang-undang republik Indonesia No.13/2003 tentang tenaga kerja mendefinisikan kompetensi sebagai berikut: "Kompetensi adalah kemampuan setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan standar yang ditetapkan" Spencer Jr, Lyle M. PhD. Dan Spencer, Signe M. (1993) menyatakan bahwa kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari individu yang terkait dengan kriteria dan / atau kinerja yang unggul dalam pekerjaan atau situasi tertentu Faktor yang Membentuk Kompetensi Kompetensi personal dapat bervariasi dari satu ke orang lain. Berbagai faktor membangun kompetensi seseorang. Menurut Spencer dan Spencer (1993), ada faktor-faktor tertentu yang membangun kompetensi. Mereka adalah: 10

7 1. Motif Motif secara pikiran konsisten atau hal yang diinginkan oleh seseorang, yang akan memimpin, membimbing, dan memilih perilaku tertentu untuk sejumlah tindakan atau tujuan. 2. Sifat Karakter pribadi adalah karakteristik fisik dan reaksi atau respon yang melakukan secara konsisten terhadap situasi atau informasi. 3. Gambar Diri Apakah sikap, sistem nilai atau citra diri-pribadi. 4. Pengetahuan Informasi yang dipegang oleh seseorang dari area spesifik tertentu. 5. Keterampilan Kemampuan untuk melakukan tugas-tugas fisik atau non-fisik tertentu. Konsep faktor pembentuk kompetensi ini juga dikenal sebagai model kompetensi iceberg yang digambarkan sebagai berikut: 11

8 Gambar 2.1 Model Kompetensi Iceberg Sumber: Model di atas menjelaskan bahwa keterampilan dan pengetahuan berada di atas garis air. Ini berarti bahwa unsur-unsur tersebut adalah elemen yang paling mudah dilihat dari luar. Juga disebut dengan kompetensi teknis, kedua faktor adalah kompetensi dasar pribadi. Di bawah garis air adalah citra diri, sifat, dan unsur-unsur motif. Dikenal sebagai kompetensi perilaku, itu adalah unsur-unsur yang tak mudah dilihat dimana untuk melihatnya dibutuhkan suatu pendekatan atau pengujian tertentu Jenis Kompetensi Setiap organisasi memiliki visi dan misi sendiri. Ini berarti bahwa setiap organisasi membutuhkan kompetensi yang berbeda dari setiap SDM yang ada di 12

9 dalamnya. Ada berbagai jenis kompetensi. Menurut R. Palan (2003), kompetensi diklasifikasikan menjadi: 1. Kompetensi generik Disebut juga kompetensi inti, ini adalah kemampuan utama yang setiap karyawan harus memiliki dalam rangka untuk memenuhi pekerjaan mereka. Kompetensi generik biasanya diperoleh dari: Filsafat atau nilai-nilai organisasi Visi dan misi organisasi Target organisasi 2. Kompetensi Divisional Kompetensi divisional adalah unik dan melekat pada unit atau departemen tertentu. Hal ini tergantung pada kebutuhan unit kerja atau juga bisa merujuk pada target masing-masing unit kerja. 3. Posisi Kompetensi Ini melekat pada posisi tertentu tergantung dengan kewajiban posisi, kewenangan, dan target. Sementara lainnya, Spencer dan Spencer (1993), menyimpulkan kompetensi sebagai dua puluh kompetensi generik. Mereka adalah: Prestasi dan Tindakan 1. Orientasi berprestasi Kesadaran seseorang tentang pekerjaannya sehingga mereka dapat membuat upaya untuk memberikan kinerja yang sangat baik. 13

10 2. Kepedulian Sebuah motivasi pribadi untuk memastikan atau mengurangi gangguan tertentu, kualitas tugas dan keakuratan informasi. 3. Prakarsa Motivasi untuk bergerak, menghindari masalah, atau menciptakan peluang baru. 4. Mencari informasi Upaya tambahan untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut yang tepat untuk pekerjaan dan pengambilan keputusan. Membantu dan Melayani 5. Pemahaman interpersonal Kemampuan untuk memahami perasaan, keinginan, dan memikirkan orang lain yang tidak bisa diungkapkan. 6. Berorientasi pelayanan Semangat untuk membantu dan melayani. Kepemimpinan 7. Power dan Influence Tindakan untuk membujuk dan meyakinkan orang lain yang akan mempengaruhi dukungan untuk pencapaian tujuan. 8. Kesadaran organisasional Kemampuan untuk memahami dan belajar di dalam organisasi. 9. Hubungan sosial Selalu berupaya untuk membangun hubungan social ke masyarakat. 14

11 Manajerial 10. Mengembangkan orang lain Keinginan untuk mendorong atau mengajar orang lain dalam rangka meningkatkan keterampilan mereka. 11. Direktif Kemampuan untuk memerintah dan mengarahkan orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai dengan posisi dan otoritas. 12. Kerja sama Sebuah keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain atau kemampuan untuk menjadi bagian dari tim. 13. Kepemimpinan tim Motivasi untuk berperan sebagai pemimpin tim. Kognitif 14. Pemikiran analitis Kemampuan untuk memahami situasi dengan menyederhanakan ke masalah yang spesifik. 15. Pemahaman konseptual Kemampuan untuk memahami situasi atau masalah dengan menganggap itu sebagai bagian parsial. 16. Keahlian Kemahiran pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan. 15

12 Efektivitas Pribadi 17. Kontrol diri Kemampuan untuk mengendalikan tindakan personal dalam rangka untuk mencegah efek negatif. 18. Percaya diri Pribadi yang mempercayai kemampuan pribadi. 19. Keluwesan Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Kemampuan untuk menghormati keragaman. 20. Komitmen organisasional Dorongan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perilakunya, prioritas kebutuhan dan tujuan organisasi. Keinginan untuk menjadi bagian dari organisasi Metode Assesmen Kompetensi Rimsky K. Judisseno (2008:56) mengatakan bahwa pada umumnya, setiap perusahaan harus memiliki metode penilaian kompetensi yang terdiri dari lima metode penilaian kompetensi, yaitu: 1. BEI (Wawancara Perilaku) Tujuan utama dari BEI adalah untuk mengetahui keahlian utama. Jika digunakan sebagai alat psikometri, BEI dapat digunakan untuk menilai kompetensi individu. BEI dilakukan dengan wawancara, menanyakan, dan meminta kesediaan seseorang untuk memberitahu rincian bagaimana dia akan menghadapi situasi kritis di tempat kerja dan hidupnya. Dengan cara ini, hasilnya dapat dibandingkan 16

13 dengan orang lain berdasarkan peringkat penilaian, yang pada gilirannya dapat menemukan orang-orang yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam menyelesaikan pekerjaan. 2. Pengujian Ada dua model yang dapat digunakan dan hasil tes bisa saling melengkapi. Mereka adalah uji operant dan uji responden. Uji operant memerlukan peserta untuk melakukan suatu tindakan. Sementara uji responden membutuhkan responden untuk menjawab berdasarkan opsi yang diberikan. 3. Assessment Centre Assesment centre adalah metode yang menempatkan seseorang dalam kondisi sebenarnya yang akan dihadapi. Sehingga metode ini dapat melihat langsung bagaimana sikap, perilaku, dan keahlian orang tersebut dalam menghadapi kondisi nyata. 4. Curriculum Vitae Berguna untuk mengetahui sejarah hidup seseorang, latar belakang pendidikan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, hobi dan sebagainya. 5. Penilaian Fungsi utamanya adalah untuk menentukan kompetensi seseorang melalui orang lain disekitarnya, atau biasa disebut Peringkat 360 derajat. Misalnya, pengamatan dari "X" oleh atasannya, bawahan, rekan kerja, pelanggan, para ahli, dan bahkan anggota keluarga. 17

14 Peran Kompetensi untuk Organisasi Konsep dasar kompetensi adalah untuk diidentifikasi, diperoleh, dan dikembangkannya kemampuan pribadi dalam rangka meningkatkan kinerja mereka sehingga mereka dapat memenuhi pekerjaan mereka secara efektif dan sangat baik. Sumber daya manusia merupakan elemen utama yang menentukan produktivitas organisasi. Produktivitas organisasi akan sangat baik jika setiap personal di dalamnya memberikan kontribusi yang sesuai dengan pekerjaan mereka. Atau dalam kata lain, kualitas sumber daya manusia mencerminkan kualitas organisasi. Suatu organisasi akan memiliki kinerja yang luar biasa jika semua posisi di semua tingkatan memenuhi fungsi mereka. Kesimpulannya adalah, penting untuk menempatkan seseorang di tempat yang tepat berdasarkan kompetensinya. Kompetensi pribadi yang sesuai dengan pekerjaan akan meningkatkan kinerja posisi karena orang-orang di dalamnya adalah ahli di bidang mereka Indikator Kompetensi Berdasarkan penjelasan di atas, penulis merumuskan kompetensi dalam beberapa indikator. Mereka adalah: 1. Motivasi Tahu persis apa yang memotivasi dia untuk melakukan pekerjaan itu. Dan juga tahu apa yang dapat mempengaruhi perilaku atau hasil kerjanya. 2. Memiliki target pribadi Mengetahui dengan jelas target pribadi dan cara untuk mendapatkannya. 18

15 3. Mempunyai prinsip Selalu pegang prinsip pribadi sebagai panduan kehidupan. 4. Ahli Belajar, melatih, dan selalu mencoba untuk menjadi ahli dalam bidangnya. Tahu apa yang harus dilakukan tentang pekerjaan yang diberikan dan bagaimana melakukannya Pengertian Disiplin Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan dirinya sendiri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara individu maupun sebagai kelompok. Selain itu disiplin berguna untuk mendidik karyawan agar mematuhi aturan, prosedur, atau kebijakan yang ada sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:291), disiplin adalah sikap yang menghormati, menghargai, dan taat kepada aturan yang berlaku tidak peduli itu adalah aturan tertulis atau tidak tertulis dan dapat mengeksekusi perintah yang diberikan serta tidak menghindar dari konsekwensi jika gagal. Tindakan disiplin harus diambil jika upaya pendidikan yang diberikan telah gagal. Oleh karena itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan ini. Tindakan disipliner harus dilakukan secara bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya. Disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif, 19

16 melalui kepatuhannya dengan aturan menjalankan organisasi. Sebuah sanksi disiplin bertujuan untuk mengarahkan dan meningkatkan perilaku karyawan dan tidak menyakiti karyawan itu sendiri. Tindakan disipliner hanya dilakukan pada karyawan yang tidak dapat mendisiplinkan nya, menentang atau tidak dapat mematuhi aturan atau prosedur organisasi. Melemahnya disiplin kerja akan mempengaruhi semangat kerja karyawan secara langsung. Karena itu, tindakan korektif dan pencegahan terhadap melemahnya peraturan harus segera diatasi oleh semua elemen yang terlibat dalam organisasi. Tindakan korektif diambil jika individu tidak dapat memenuhi standar minimal atau tidak dapat meningkatkan tujuan organisasi Prinsip-prinsip Disiplin 1. Pemimpin memiliki sikap positif Untuk dapat menjalankan disiplin yang baik dan benar, seorang pemimpin harus mampu menjadi panutan / teladan bagi bawahannya. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu menjaga perilaku positif sesuai dengan harapan staf. 2. Pengembangan Dampak dari tindakan disiplin yang serius, para pemimpin harus memahami konsekuensi. Data faktual yang dikumpulkan, mendapatkan informasi dari staf lain, secara pribadi meminta data pelanggaran yang telah dilakukan, analisis, dan jika perlu meminta pendapat dari para pemimpin lainnya. 20

17 3. Kesegeraan Pemimpin harus peka terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh bawahan sesegera mungkin dan harus diatasi dengan bijaksana. Sebab, jika dibiarkan menjadi kronis makanpelaksanaan disiplin akan sulit ditegakkan dan dapat dianggap lemah, tidak jelas, dan akan mempengaruhi hubungan kerja dalam organisasi. 4. Perlindungan terhadap kerahasiaan (privacy) Tindakan disiplin akan mempengaruhi ego staf, oleh karena itu akan lebih baik jika masalah yang dibahas secara pribadi, di ruang yang terpisah dengan santai dan tenang. Kerahasiaan harus dijaga karena dapat mempengaruhi sisi psikologi mereka. 5. Fokus pada masalah Pemimpin harus mampu membuat penekanan pada kesalahan yang dilakukan bawahan dan bukan pada pribadi. Menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan tidak dapat dibenarkan. 6. Konsistensi pada peraturan Peraturan diterapkan secara konsisten, tanpa pilih kasih. Setiap karyawan bersalah harus dijaga sehingga mereka tidak merasa dihukum dan dapat menerima sanksi yang masuk akal. 7. Fleksibel Tindakan disipliner ditentukan ketika semua informasi tentang karyawan telah di analisis dan pertimbangan. Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan termasuk 21

18 tingkat kesalahan, kinerja dan pekerjaan, tingkat kemampuan dan pengaruh pada organisasi. 8. Mengandung saran Jelaskan bahwa pelanggaran yang dilakukan tidak dapat diterima. Data personal yang berisi catatan khusus dapat digunakan sebagai referensi sehingga mereka dapat memahami kesalahan. 9. Aksi konstruktif Pemimpin harus memastikan bahwa bawahan harus memahami perilaku yang bertentangan terhadap tujuan organisasi dan menjelaskan pentingnya peraturan untuk staf dan organisasi. Cobalah membuat staf dapat mengubah perilaku mereka sehingga tindakan indisipliner tidak terjadi lagi. 10. Evaluasi Pemimpin harus hati-hati mengawasi bawahan dan menentukan apakah perilaku tersebut telah berubah. Jika perilaku bawahan tidak berubah, pemimpin harus melihat ke belakang dan mengevaluasi kembali konsekwensi yang telah diberikan atas tindakan indisipliner tersebut Tujuan Disiplin Berfokus pada prestasi kerja dalam rangka untuk memperbaiki aturan kerja dan dapat dijalankan secara konsisten. Bukan menghakimi dengan memberi hukuman atas tindakan disipliner. Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:292), tujuan disiplin adalah: 1. Dalam rangka untuk membuat semua karyawan mematuhi dan mentaati aturan dan kebijakan yang berlaku dalam organisasi. 22

19 2. Para karyawan dapat melakukan pekerjaan mereka dan juga dapat memberikan pelayanan yang terbaik. 3. Karyawan dapat memberikan produktivitas maksimum Indikator Disiplin Menurut Malayu SP Hasibuan (2006:194), ada delapan indikator yang mencerminkan disiplin. Mereka adalah: 1. Tujuan dan kemampuan 2. Contoh dari atasan 3. Kompensasi 4. Keadilan 5. Pengawasan 6. Hukuman 7. Ketegasan 8. Manusia hubungan Berdasarkan penjelasan di atas, saya menyimpulkan indikator disiplin adalah: 1. Kemampuan untuk mengelola waktu Adalah kemampuan mengelola waktunya untuk membuat waktu lebih efektif dan efisien. 2. Aktif dan inisiatif Proaktif dalam pekerjaannya, berpartisipasi untuk memberikan pendapat, kreatif. 3. Komitmen, loyal, dan bertanggung jawab 23

20 Memiliki komitmen untuk berpartisipasi pada kinerja perusahaan, memberikan loyalitas pada dimana dia bekerja, dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang diberikan. 4. Sopan dan hormat Bertindak sopan untuk semua orang dan menghormati mereka. Mampu membangun hubungan sosial yang kuat. 5. Jujur dan mematuhi aturan Selalu jujur dan taat pada aturan yang ada dalam perusahaan Pengertian Produktivitas Istilah produktivitas memiliki arti yang berbeda dari setiap sudut pandang. Misalnya produktivitas dari sudut pandang penjualan berarti tingginya angka penjualan. Dari sudut pandang operasional bisa berarti ketepatan waktu operasi atau efektifitas antara input dengan output produksi. Produktivitas merupakan hasil dari berbagai faktor. Dua di antaranya adalah modal dan sumber daya manusia. Di antara faktor-faktor produksi, sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk mendukung perkembangan produktivitas. Menurut Bambang Tri Cahyono (1996:283), definisi produktif adalah: "Sikap yang selalu berpikir hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini". Muchdasyah Sinungan (1992:17) menyimpulkan definisi produktivitas sebagai: 24

21 "Produktivitas adalah pendekatan tidak disiplin untuk memutuskan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, cara yang produktif terlibat untuk menggunakan sumber daya secara efisien, dan berkualitas tinggi". Sedarmayanti (2009:12) mengatakan bahwa produktivitas merupakan upaya untuk menghasilkan atau meningkatkan barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin. Dalam aplikasinya produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi pertama mengarah pada pencapaian efektivitas kerja secara maksimum yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Dimensi kedua adalah efisiensi berkaitan dengan upaya untuk membandingkan masukan terhadap realisasinya atau bagaimana pekerjaan dilakukan dengan benar (Hasibuan: 2003:196) Menurut Payaman Simanjuntak yang dikutip oleh J. oleh Ravianto (1985:18) mengatakan bahwa kemampuan manajerial pemimpin mendukung produktivitas karyawan. Hal-hal yang perlu dilakukan oleh manajer puncak untuk peningkatan produktivitas adalah: a. Melalui perencanaan sumber daya manusia terkait tentang kuantitas SDM yang perusahaan butuhkan sekarang dan beberapa tahun ke depan, jenis keterampilan, metode penerimaan karyawan baru dan penempatannya. b. Dengan menempatkan seseorang di posisi yang sesuai dengan keahlian mereka. c. Tata ulang organisasi dan prosedur kerja untuk menjaga pelaksanaan pekerjaan untuk seluruh karyawan. 25

22 d. Meningkatkan kualitas hubungan antara pengusaha dan pekerja dan juga di antara karyawan sehingga dapat saling mendukung untuk meningkatkan produktivitas mereka. e. Siapkan sistem insentif atau upah atau memberikan penghargaan khusus untuk prestasi kerja. f. Melengkapi sarana prasarana kerja dan meningkatkan lingkungan kerja yang dapat mendukung karyawan untuk bekerja lebih keras. g. Mengadakan program pelatihan dalam atau di luar wilayah perusahaan untuk mengembangkan keterampilan karyawan. Dari definisi produktivitas yang telah dijelaskan di atas, produktivitas berarti bahwa pada dasarnya kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini sehingga kualitas dan kuantitas pekerjaan akan maksimal. Produktivitas kerja karyawan juga dipengaruhi oleh manajemen puncak pada perencanaan sumber daya manusia tentang kuantitas yang dibutuhkan sekarang dan beberapa tahun kemudian, jenis keterampilan, metode menerima karyawan baru, dan penempatan mereka Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Sudah jelas bahwa manajer sangat berpengaruh terhadap produktivitas. Namun ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi, seperti: 26

23 a. Angkatan Kerja Angkatan kerja memiliki struktur yang sangat kuat yang mempengaruhi produktivitas. Misalnya adalah jika remaja tidak terlatih memasuki lapangan kerja, mereka akan menurunkan produktivitas kerja. b. Kondisi Industri dan Fasilitasi Negara-negara yang tidak memiliki fasilitas produksi atau hanya memiliki fasilitas produksi yang tidak up to date maka produktivitas mereka akan rusak atau bahkan menurun. c. Biaya untuk Penelitian dan Pengembangan Biaya penelitian dan pengembangan SDM merupakan salah satu biaya yang paling mahal saat ini. Penelitian ini didasarkan pada kecenderungan perusahaan berfokus hanya untuk penghematan namun bukan untuk meningkatkan produktivitas. d. Sektor yang Tidak Produktif Sektor jasa yang tidak produktif berarti sector tersebut menaikan biaya diatas biaya rata-rata. e. Perubahan Struktur Keluarga Saat ini banyak wanita menikah karena tekanan ekonomi dan emosional. Hal ini menyebabkan produktivitas yang lebih tinggi. f. Alkohol dan Narkoba Sulit untuk mengevaluasi tapi diperkirakan sebagai penyebab penurunan produktivitas. 27

24 g. Perubahan Sikap dan Motivasi Banyak ahli mengatakan bahwa manajemen yang tidak baik menyebabkan perubahan sikap dan motivasi kerja sehingga produktivitas menurun. h. Peraturan Pemerintah Terkadang peraturan pemerintah menyebabkan peningkatan biaya dalam sector industrial. Jadi mereka memotong biaya untuk kesejahteraan karyawan. Hal ini membuat karyawan tidak memberikan produktivitas terbaik mereka. i. Perpajakan Hukum Perpajakan sering membuat infestasi menjadi lebih sulit. Semua faktor telah disebutkan memiliki efek yang berbeda terhadap produktivitas di masa depan. Jadi manajer harus tahu apa yang harus dilakukan dalam rangka untuk membuat produktivitas selalu tinggi dan baik untuk tujuan mencapai perusahaan Indikator Produktivitas Produktivitas adalah suatu usaha untuk menghasilkan atau meningkatkan barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin (Sedarmayanti: 2009, 12) Berdasarkan penjelasan di atas, penulis meringkas beberapa indikator produktivitas di bawah ini: 1. Memiliki standar kualitas Produktif orang memilikinya standar sendiri tentang bagaimana dia melakukan pekerjaan yang diberikan dan kualitas hasilnya. 28

25 2. Bermotivasi tinggi Keinginan dan semangat untuk memenuhi pekerjaan. Menunjukkan semangat yang tinggi untuk bekerja. 3. Peningkatan hasil pekerjaan Selalu mencoba untuk memberikan kinerja terbaik. Yang berpikiran Produktif berpikir setiap hari harus lebih baik. 4. Efektif dan efisien Hindari boros sumber daya. Bertindak efektif dan efisien tanpa memboroskan sumber daya atau sarana-prasarana kerjanya. 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) 9 II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan suatu sumber daya yang tidak dapat diikuti oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rosita Dewi (2008) jurnal dengan judul PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK

BAB II URAIAN TEORITIS. Rosita Dewi (2008) jurnal dengan judul PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rosita Dewi (2008) jurnal dengan judul PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK Kesimpulan dari penilitian ini adalah : 1. Secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Organisasi merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki berbagai tingkah laku,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen pada dasarnya memiliki arti yang sangat luas, pengertian manajemen dapat diartikan sebagai suatu seni dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi. 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan 15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni sehingga bisa mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, hal ini berarti manajemen hanya dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian MSDM Menurut Hasibuan (2009:10) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia tidak terlepas dari pengertian Manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditahun 2006-2007 ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang saling berusaha bersaing dengan perusahaan lainnya. Keadaan yang demikian menuntut pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu Manajemen Sumber Daya Manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan menguraikan kajian pustaka yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Kajian pustaka akan menjelaskan mengenai tinjauan pustaka dan kerangka dasar penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Disiplin Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerokhanian serta pengembangan tabiat. Disiplin

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA ABSTRAKSI Repi email: filivarepitasari3@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Kedisiplinan seringkali diartikan patuh dan taat pada nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen Ilmu manajemen sampai saat ini sudah berkembang. Hal ini membuktikan bahwa ilmu ini memang dibutuhkan tidak saja oleh kelompok tertentu tetapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Adapun Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Armstrong (2013:28)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan suatu perusahaan. Disiplin kerja digunakan untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai faktor penggerak utama dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Disiplin Kerja Dalam menjalankan setiap aktivitas atau kegiatan sehari-hari, disiplin dapat diartikan sebagai masalah disiplin sering didefinisikan dengan tepat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan, baik swasta nasional maupun swasta asing berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia. 1. Menurut Tulus dalam Suharyanto dan Hadna (2005:16);

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia. 1. Menurut Tulus dalam Suharyanto dan Hadna (2005:16); BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia adalah salah satu bagian dari ilmu Manajemen. Manajemen Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia SDM dapat juga disebut sebagai personil. Tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Manajemen SDM Mananjemen Sumber Daya Manusia adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disiplin berasal dari kata disple yang artinya patuh, patuh baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Disiplin berasal dari kata disple yang artinya patuh, patuh baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Disiplin berasal dari kata disple yang artinya patuh, patuh baik kepada pemimpin maupun kepada aturan. Adapun pengertian disiplin yang dikemukakan oleh para ahli antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi menghadapi perubahan seiring dengan perkembangan bisnis, perubahan lingkungan bisnis, serta tuntutan yang semakin tinggi dari pelanggan. Organisasi dihadapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berproduksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Disiplin Berbicara masalah disiplin kerja pada organisasi atau instansi, maka sasarannya tertuju pada proses pelaksanaannya dan tingkat keberhasilan kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Disiplin 1.1.1 Pengertian Disiplin Di dalam menjalankan setiap aktivitas atau kegiatan sehari-hari, disiplin sering didefinisikan dengan cekatan, tepat, baik waktu maupun tempat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 39 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun yang diatur merupakan unsur-unsur manajemen yang terdiri dari man, money, methods, machines,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut akan membantu dalam proses

Lebih terperinci

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Persamaan MSDM dan Manajeen Personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kinerja Karyawan Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Administrasi Negara 1. Pengertian Administrasi Administrasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan secara kerjasama untuk mencapai tujuan bersama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengelola faktor-faktor produksi. Proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsifungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mempunyai arti proses, seni manajemen yang mengatur tentang sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi PERTEMUAN KE-TUJUH PERENCANAAN FUNGSI-FUNGSI MSDM Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi organisasi merupakan alat dan wadah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun yang diatur merupakan unsur-unsur yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam masalah, maka perlu dikemukakan suatu kajian teori yang bersifat ilmiah. Dalam kajian teori ini dikemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang diinginkan. Laba merupakan sisa dari selisih antara total pendapatan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Kerja Disiplin Kerja adalah suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh pekerja sendiri dan menyebabkan dia dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Disiplin Disiplin kerja sangatlah penting dalam mempengaruhi perkembangan diri suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia di perlukan untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia manusia yang berada dalam lingkup perusahaan.

Lebih terperinci

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Disiplin Kerja. penguasaan diri dengan tujuan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Disiplin Kerja. penguasaan diri dengan tujuan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk BAB II LANDASAN TEORITIS A. Disiplin Kerja 1. Pengertian Disiplin Kerja Menurut kamus psikologi Chaplin (2002) dijelaskan disiplin adalah satu cabang ilmu pengetahuan, kontrol terhadap bawahan, hukuman,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia sangat penting bagi pelaksanaan operasional perusahaan. Sumber daya yang ada pada perusahaan tidah dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi perencanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi. mansur@uny.ac.id 1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi. 3. Membahas sejumlah topik yang terkait dengan individu yang bekerja dalam manajemen olahraga.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya dimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia usaha yang semakin ketat dan seiring dengan majunya teknologi, menuntut setiap perusahaan untuk selalu melakukan yang terbaik dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012 merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas dan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai macam pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh para ahli, Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action to enforce organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu organiasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan unsur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan karyawan sehingga

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Anggia (2005), dengan judul

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008 PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi manajemen SDM Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi agar terwujud suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, 96 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, pelatihan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Departemen Tehnik PT.Printech

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional 2.1.1 Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional Menurut Bass dalam Robbins & Judge (2009:90) gaya kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat

II. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat tercapai

Lebih terperinci

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang BAB II BAHAN RUJUKAN Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang ketenaga kerjaan. Suatu organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Semangat Kerja 2.1.1 Pengertian Semangat Kerja Semangat kerja menggambarkan keseluruhan suasana yang dirasakan para karyawan dalam kantor. Apabila karyawan merasa bergairah,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK ABSTRAKSI Evi Mariati Email: mariayati764@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap

BAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap BABl PENDAHULUAN BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat jarak antar negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari perusahaannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oleh: MUHAMMAD FERY PASIFIK B10010048 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci